Dosen Pengampu
Ibu Icha Fadilasari, M.Pd.
Disusun oleh :
Muhammad Lazuardi Sidqon Fahmi (2397184003)
Meiva Rahma Aulia (2397184004)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta
inayahnya sehingga kita bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Bahasa sebagai Objek
Kajian Linguistik” ini sesuai dengan waktu yang ditentukan. Ucapan terima kasih juga tidak
luput tersampaikan kepada Ibu dosen pengampu mata kuliah Linguistik Umum yakni Ibu
Icha Fadilasari, M.Pd. yang telah memberikan kita kesempatan untuk belajar dengan
Dalam pembuatan makalah ini banyak kekurangan yang ada. Maka dari itu kami
memohon kritik dan saran agar kami bisa berbenah dan belajar atas kesalahan yang kami
lakukan. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua khususnya para pembaca yang
budiman. Amiin..
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................5
C. Tujuan............................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
A. Definisi dan Hakikat Bahasa........................................................................................6
B. Ciri atau Karakteristik Bahasa....................................................................................7
C. Peran dan Fungsi Bahasa...........................................................................................10
BAB III....................................................................................................................................16
PENUTUP................................................................................................................................16
A. Kesimpulan..................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah linguistik biasa juga dinyatakan dengan berbagai istilah atau nama, di
Bahasa dan Sastra Indonesia, istilah linguistik dinyatakan dengan nama-nama mata
linguistik, linguistik umum atau pegetahuan linguistik umum. Namun, dengan nama
yang berbeda itu, substansi kajiannya sama, yakni mengkaji bahasa. Oleh karena itu,
linguistik disebut dengan ilmu bahasa atau studi ilmiah mengenai bahasa.
yang mempelajari, mengkaji atau menelaah hakikat dan seluk bahasa, yakni bahasa
secara umum yang dimiliki manusia sebagai alat komunikasi atau linguistik adalah
ilmu tentang bahasa atau ilmu yang menyelidiki bahasa secara ilmiah. Berdasarkan
pendapat yang dikemukakan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa objek kajian
linguistik adalah bahasa. Sehubungan dengan objek kajian linguistik ini, bahasa yang
dimaksudkan itu tidak berfokus pada bahasa tertentu saja, melainkan bahasa secara
umum yang dipakai untuk berkomunikasi sesama penutur bahasa, dalam pengertian
bahasa yang dimaksudkan itu mungkin bahasa Daerah, bahasa Indonesia atau bahasa
Asing. Oleh karena itu juga, linguistik sering disebut dengan linguistik umum (general
linguistics).
Maka dari itu penulis menulis makalah ini dengan judul “Bahasa sebagai
Objek Kajian Linguistik”. Dalam makalah ini penulis akan menjelaskan beberapa hal
mengenai definisi danhakikat bahasa, ciri atau karakteristik bahasa, serta peran dan
4
fungsi bahasa. Dalam hal tersebut penulis menulis makalah ini dengan tujuan dapat
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
menunjukkan sekuat apa dan semandiri apa suatu bangsa dan seberapa berkelas suatu
bangsa pada masanya. Ia juga mampu memberikan gambaran kearah mana dan seperti
apa sebuah negara itu mampu bersaing ditingkatan global. Dan yang tidak kalah
sendiri adalah sebagai pembeda dan sebagai petunjuk kejatidirian sebagai manusia.
Karena bahasa adalah media ekspresi. Bahasa pula yang membedakan manusia
dengan makhluk lain dua dunia. Karena bahasa merupakan anugerah istimewa dari
sang pencipta kehidupan. Hanya manusia saja yang berbahasa (Parera, 1991:13).
bahasa adalah pengembang akal budi pekerti dan pemelihara kerja sama (1990:VI).
Artinya bahasa bukan sekedar alat komunikasi. Sebagai pengembang akal budi,
bahkan apa yang hendak diraihnya dimasa depan. Sebagai pemelihara kerja sama,
bahasa menjadikan kehidupan ini sebuah harmoni. Maka tidak heran, dengan keadaan
benak, apa sebenarnya definisi dan hakikat dari bahasa itu sendiri?
Menurut Finocchiaro (1964:8) bahasa adalah satu system simbol vokal yang
arbitrer, memungkinkan semua orang dalam satu kebudayaan tertentu, atau orang lain
6
yang telah mempelajari sistem kebudayaan tersebut untuk berkomunikasi atau
sebagai satu sistem komunikasi dengan bunyi, yaitu lewat alat ujaran dan
pendengaran, antara orang – orang dari kelompok atau masyarakat tertentu dengan
yang dimiliki manusia untuk mengkomunikasikan ide – ide, emosi, dan keinginan,
menggunakan berbagai simbol yang dibuat untuk tujuan tertentu. Kridalaksana dan
lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk
merupakan pengertian menyeluruh dari suatu hal. Arti dari definisi sendiri tidaklah
jauh berbeda dengan pengertian dari hakikat. Dalam kamus KBBI yang dinamakan
hakikat merupakan inti sari atau dasar, kenyataan yang sebenarnya dari suatu hal.
Melihat hal ini secara tidak langsung hakikat dari bahasa sendiri adalah kumpulan dan
untaian bunyi yang tersusun secara teratur sehingga menimbulkan sebuah makna serta
keseluruhan yang bermakna dan berfungsi. Sistem ini dibentuk oleh sejumlah
fungsional. Begitu juga sistem bahasa, bahasa terdiri dari unsur-unsur atau
7
komponen-komponen yang secara teratur tersusun menurut pola tertentu dan
menegaskan bahwa bahasa itu merupakan kumpulan aturan, pola, atau kaidah
kata atau gabungan kata. Jadi, kata sebagai satuan bahasa itu disebut lambang.
arbitrer, tidak ada hubungan wajib antara lambang bahasa yang berwujud
binatang berkaki empat yang biasa dikendarai (tidak ada hubungan sama
sekali).
ini tidak ada jalan lain selain harus mempelajarinya. Orang yang belum
mengenal lambang itu, tidak akan tahu apa-apa dengan arti lambang itu, sebab
pada segi lain mungkin barang yang sama dipakai untuk menandai atau
melambangkan hal yang lain. Sebagai contoh, bendera negara kita Sang Merah
Putih, bagi bangsa lain tidak akan mengerti maksudnya bahwa merah lambang
lalu mengapa ditetapkan Sang Merah Putih sebagai bendera negar kita, ini
didasarkan pada konvensi para pejuang atau tokoh bangsa kita. Begitu juga
dengan lambang padi dan kapas atau lambang lainnya yang ada dalam gambar
8
Burung Garuda sebagai lambang negara kita, tentu tidak akan dapat dipahami ,
dihasilkan oleh alat ucap manusia, tapi tidak semua bunyi yang dihasilkan oleh
alat ucap manusia termasuk bunyi bahasa. Bunyi seperti bersin, batuk-batuk,
teriak, bunyi orokan bukan termasuk bunyi bahasa, meskipun dihasilkan oleh
alat ucap manusia, karena bunyi-bunyi itu tidak mengikuti bunyi dalam sistem
bahasa. Bunyi-bunyi itu terjadi dengan tidak disadari serta tidak dapat
yang berwujud bunyi (ujaran) yang dihasilkan alat ucap manusia. Suatu
lambang tentu ada yang dilambangkan yaitu suatu pengertian, suatu konsep,
suatu ide, atau suatu pikiran yang ingin disampaikan dalam wujud bunyi
bahasa. Jadi, lambang-lambang bunyi bahasa itu mengacu pada suatu konsep,
ide, atau pikiran, maka bahasa itu dikatakan bermakna. Seperti contoh di atas,
lambang bahasa yang berwujud bunyi (k u d a), lambang ini mengacu pada
Bahasa itu arbitrer artinya tidak ada hubungan yang bersifat wajib
antara lambang bahasa yang berwujud bunyi itu dengan sesuatu yang
Indonesia menyebut sesuatu benda yang terbuat dari papan yang digunakan
9
dengan blackboard (walaupun kadang-kadang papan tulis itu dicat selain
menyebut benda yang sama dengan sebutan yang berbeda? Jawabannya adalah
arbitrer, tentu bahasa di dunia ini sama, padahal kenyataannya bahasa itu
karena merupakan salah satu ikrar sumpah pemuda pada tahun 1928
10
mempunyai kebulatan tekad yang sama. Kita patut bersyukur dan
pemikiran kita kepada orang lain sehingga dalam hal ini dapat
dikatakan bahwa bahasa juga sebagai penunjuk identitas diri. Dari cara
kita berfikir, tata bahasa yang kita gunakan serta ide apa saja yang
b) Fungsi Bahasa
mengekspresikan diri
11
Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau
pikiran kita secara terbuka kepada orang lain. Yang mendorong kita
sedang marah, ketika kita sedang bersedih pastinya raut wajah kita
sedih dan begitupun juga disaat kita sedang bahagia. Hanya melalui
ekspresi diri membuat orang lain mengetahui apa isi hati yang sedang
itu, seorang yang menulis karya ilmiah bisa di lihat dari hasil karya
ilmiahnya. Karena saat kita membaca karya ilmiah itu tentu di pikiran
12
sampaikan. Bahasa juga bias dengan bahasa tulisan dan bahasa lisan.
Contoh bahasa tulisan itu seperti kita mengirim surat kepada orang lain
Sedangkan contoh bahasa lisan itu seperti saat kita sedang berbicara
dengan teman. Bahasa sebagai alat komunikasi itu sangat penting bagi
bahasa yang akan digunakan bergantung pada situasi dan kondisi yang
teman. Sementara pada saat berbicara dengan orang tua atau yang
diri dengan orang lain, kelompok masyarakat, atau bahkan bangsa lain.
Pada saat kita beradaptasi kepada lingkungan social tertentu, kita akan
memilih bahasa yang akan kita gunakan bergantung pada situasi dan
kondisi yang kita hadapi. Kita akan menggunakan bahasa yang berbeda
pada orang yang berbeda. Kita akan menggunakan bahasa yang non
standar pada orang tua atau yang kita hormati. Bahasa yang kita
13
gunakan juga harus sesuai dengan kondisi daerah atau Negara kita
mengerti dengan bahasa yang kita gunakan atau bahasa yang kita
bahasa pula seseorang dapat masuk penjara. Banyak contoh yang telah
membuktikannya.
mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis
merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa
14
marah kita. Tuangkanlah rasa dongkol dan marah kita kedalam bentuk
menghilang dan kita dapat melihat persoalan secara lebih jelas dan
tenang.
kita. Jika kita berbahasa dengan menggunakan bahasa yang kasar maka
itu adalah sebuah sikap atau karakter dari diri kita sendiri. Jadi, control
sejak usia dini agar seseorang itu dapat berinteraksi dengan baik di
masyarakat.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa
1. Arti dari definisi merupakan pengertian menyeluruh dari suatu hal. Arti dari
definisi sendiri tidaklah jauh berbeda dengan pengertian dari hakikat. Dalam
kamus KBBI yang dinamakan hakikat merupakan inti sari atau dasar, kenyataan
yang sebenarnya dari suatu hal. Melihat hal ini secara tidak langsung hakikat dari
bahasa sendiri adalah kumpulan dan untaian bunyi yang tersusun secara teratur
2. Ciri atau karakteristik bahasa yakni bahasa adalah sistem, bahasa merupakan
lambang, bahasa adalah bunyi, bahasa itu bermakna, dan bahasa itu arbitrer.
3. Peran bahasa ialah bahasa sebagai bahasa negara, bahasa sebagai petunjuk
fungsi bahasa sendiri ialah bahasa sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan
atau mengekspresikan diri, bahasa sebagai alat komunikasi, bahasa sebagai sarana
integrasi dan adaptasi sosial, serta bahasa sebagai sarana kontrol sosial.
16
DAFTAR PUSTAKA
Efendi, M. Syahrun. (2012): 97-101 "Linguistik Sebagai Ilmu Bahasa." Jurnal Perspektif
Pendidikan 5.1
Parera, J. D. (1991). Kajian Linguistik Umum Historis Kompratif dan Tipologi Struktural.
Jakarta: Erlangga.
Library
Sudaryanto (1990). Aneka Konsep Kedaatan Lingual dalam Linguistik. Yokyakarta: Duta
17