Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

BAHASA INDONESIA SEBAGAI ALAT PEMERSATU


BERBANGSA DAN BERNEGARA

Dosen Pengampu: Dr. H. Hasbi Lambe, M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 3
Muhammad Ihsan Amiruddin NIM: 23062014060
Afdalia NIM: 23062014046
Eka Nadya Salsabila NIM: 23062014025
Nasrawati NIM: 23062014012

KELAS REGULER B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada
halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibu (Dr. H. Hasbi Lambe, M.Pd)
sebagai dosen pengampu mata kuliah (Bahasa Indonesia) yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Makassar, 07 November 2023

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I............................................................................................................................1

PENDAHULUAN........................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3

PEMBAHASAN...........................................................................................................3

A. Definisi Teori..................................................................................................3
B. Fungsi Bahasa.................................................................................................7
C. Sifat-Sifat Bahasa............................................................................................8
D. Aanalisa Bahasa Sebagai Pemersatu Bangsa................................................11
E. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional.................................................12
F. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Negara....................................................12
G. Sejarah Bahasa Indonesia.............................................................................14
H. Hipotesis.......................................................................................................17
I. Analisis Data.................................................................................................18
BAB III.......................................................................................................................20

PENUTUP..................................................................................................................20

A. Kesimpulan...................................................................................................20
B. Saran.............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................1

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional tidak dapat dilepaskan dari


Masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia pada umumnya adalah masyarakat
yang bilingualisme. Mereka pada umumnya di samping menguasai bahasa
Indonesia, juga menguasai bahasadaerah sebagai bahasa ibu. Dengan demikian,
situasi kebahasaan di Indonesia sangat kompleks karena bahasa Indonesia dan
700-an bahasa daerah digunakan oleh masyarakatIndonesia. Bahasa Indonesia
adalah bahasa persatuan yang dijunjung oleh segenap bangsa Indonesia. Hal ini
tercermin pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi, “Kami putra
dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan (bahasanasional)”, bahasa
Indonesia juga sebagai satu-satunya bahsa resmi secara nasional diIndonesia. Hal
ini sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 36. Dalam makalahini akan
difokuskan pada pembahasan Bahasa Indonesia Sebagai Pemersatu Bangsa.

Alasan penulis memilih topik “Bahasa sebagai Pemersatu Bangsa dan


Negara”adalah karena salah satu manfaat terbesar mempelajari bahasa Indonesia
adalahsebagai alat berkomunikasi sesama pengguna bahasa Indonesia. Karena
diIndonesia bahasa utamanya adalah bahasa Indonesia, maka untuk
berkomunikasiantar warna Negara Indonesia harus menguasai menggunakan
bahasa Indonesia,meskipun tidak hanya warga Indonesia yang mampu mengerti
dan menggunakan bahasa Indonesia. Selain itu, memperlajari bahasa Indonesia
juga agar kita tahuapa saja aturan yang ditetapkan pada penggunaan bahasa itu
sendiri. Seperti, penggunaan kosa kata, kata kiasan, perumpamaan, dan lainnya.
Kehidupanmanusia tidak mungkin dilepaskan dari kegiatan berkomunikasi.

1
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:

1. Mengapa bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional bangsa Indonesia?

2. Bagaimana proses perkembangan bahasa Indoensia?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penelitian ini bertujuan untuk sebagai berikut:

1. Mengetahui definisi dari bahasa.

2. Mengetahui faktor-faktor penyebab bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional


bangsa Indonesia.

3. Mengetahui proses perkembangan (sejarah) bahasa Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Teori
1. Definisi Bahasa

Sebelum dibahas, definisi bahasa, ada baiknya diperiksa lebih dahulu pengertian
bahasa menurut rumusan di dalam kamus, baik kamus dalam Bahasa Indonesia
maupun kamus dalam bahasa asing.
Sebelum dibahas, definisi bahasa, ada baiknya diperiksa lebih dahulu pengertian
bahasa menurutrumusan di dalam kamus, baik kamus dalam Bahasa Indonesia
maupun kamus dalam bahasa asing.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud: 1993:77), bahasa adalah;

(1) sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota
suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan
diri;

(2) percakapan atau perkataan yang baik, tingkah laku yang baik dan sopan
santun”.

Menurut Hornby, dkk (1961:699) dirumuskan language is (i) human speech in


general, (ii) the expression of thoughts and feelings in words, (iii) the speech of a
nationor race, (iv) The manner of expression, (v) words, pharases, expression, etc
used byamong person of a certain class of profession, (vi)a method of expression by
symbols or gestures

Selanjutnya, definisi bahasa menurut pakar alisjahbana, bahasa adalah ucapan


pikiran dan perasaan manusia dengan teratur dengan memakai alat bunyi”.
Berdasarkan

3
definisi ini, bahasa dibagi atas dua bagian, yakni bagian madi atau isi berupa pikiran
dan
perasaan, dan bagian lahir, berupa bentuk yang berwujud bunyi jika bahasa itu
diujarkan,
dan berwujud huruf-huruf jika bahasa tersebut tertulis.
Selanjutnya, definisi bahasa menurut pakar alisjahbana, bahasa adalah ucapan
pikiran dan perasaan manusia dengan teratur dengan memakai alat bunyi”.
Berdasarkan
definisi ini, bahasa dibagi atas dua bagian, yakni bagian madi atau isi berupa pikiran
dan
perasaan, dan bagian lahir, berupa bentuk yang berwujud bunyi jika bahasa itu
diujarkan,
dan berwujud huruf-huruf jika bahasa tersebut tertulis.
Selanjutnya, definisi bahasa menurut pakar alisjahbana, bahasa adalah ucapan
pikiran dan perasaan manusia dengan teratur dengan memakai alat bunyi”.
Berdasarkan
definisi ini, bahasa dibagi atas dua bagian, yakni bagian madi atau isi berupa pikiran
dan
perasaan, dan bagian lahir, berupa bentuk yang berwujud bunyi jika bahasa itu
diujarkan,
dan berwujud huruf-huruf jika bahasa tersebut tertulis.
Selanjutnya, definisi bahasa menurut pakar alisjahbana, bahasa adalah
ucapanpikiran dan perasaan manusia dengan teratur dengan memakai alat bunyi”.
Berdasarkandefinisi ini, bahasa dibagi atas dua bagian, yakni bagian madi atau isi
berupa pikiran danperasaan, dan bagian lahir, berupa bentuk yang berwujud bunyi
jika bahasa itu diujarkan,dan berwujud huruf-huruf jika bahasa tersebut tertulis.

Alisjahbana mengatakan bahwa komponen substansi manusia hanya pikiran dan


perasaan, padahal substansi manusia terdiri dari tiga kognisi; pikiran, konasi
4
‘kehendak’,dan emosi ‘perasaan’. Alisjahbana berpendapat bahwa yang berbahasa
hanyalah manusia,dan bahwa bahasa manusia itu bersistem, ada normanya.

Secara faktual bahasa itu berwujud tiga dimensi, yakni dimensi bahasa lisan,
dimensi bahsa tertulis, dan dimensi bahasa isyarat. Di antara ketiga dimensi bahasa
ini, bahasa lisanlah yang terpenting. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa setiap
hari orang berinteraksi dengan menggunakan bahsa lisan. Lihat saja orang yang
berbelanja di pasar atau toko, proses belajar mengajar, sopir dengan penumpang,
dokter dengan pasien, semuanya menggunakan bahsa lisan. Bahasa tertulis akan
terjadi jika situasi mempersyaratkan orang harus menggunakan bahsa tertulis,
misalnya mengirim surat. Sedangkan bahasa isyarat akan terjadi jika kedua bentuk
bahasa yang baru disebutkan tidak dapat digunakan, misalnya padaa waktu perang.

Sebagai sebuah sistem, maka bahasa terbentuk oleh suatu aturan, kaidah, atau
pola-pola tertentu, baik dalam bidang tata bunyi, tata bentuk kata, maupun tata
kalimat. Bila aturan, kaidah, atau pila ini dilanggar, maka komunikasi dapat
terganggu.

Lambang yang digunakan dalam sistem bahasa adalah berupa bunyi, yaitu bunyi
yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Karena lambang yang digunakan berupa
bunyi,maka yang dianggap primer di dalam bahasa adalah bahasa yang diucakan,
yaitu yangsering disebut bahasa lisan. Karena itu pula bahasa tulisan, yang walaupun
dalam dunia modern sangat penting, hanyalah bersifat sekunder. Bahasa tulisan
sesungguhnya tidak lain adalah rekanan visual, dalam bentuk huruf-huruf dan tanda-
tanda baca daru bahsa lisan. dalam dunia modern, penguasaan terhadap bahsa lisan
dan bahasa tulisan sama pentingnya. Jadi, kedua macam bentuk bahasa itu harus pula
dipelajari dengan sungguh-sungguh.

2. Definisi Pemersatu

5
Pemersatu berasal dari kata dasar ‘satu’. Pemersatu adalah sebuah homonim
karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda.
Pemersatu jugamemiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga pemersatu
dapat menyatakan namadari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang
dibendakan.

3. Definisi Bangsa

Bangsa dalam arti etnis dapat disamakan dengan bangsa dalam arti rasial atau
keturunan.Dalam arti kulturan, bangsa merupakan sekelompok manusia yang
menganut kebudayaan yangsama. Karena kebudayaan mempunyai cabang dan unsur
yang banyak sekali, pengertian di sinimerupakan pengertian bangsa yang didukung
dan dikuasai oleh lebih banyak kebudayaan yangdiberlakukan daripada yang tidak
diberlakukan. Misalnya, kelompok bangsa-bangsa yangmenggunakan bahasa dan
aksara, serta adat istiadat yang sama.

Menurut pada ahli, ada beberapa pendapat para pakar mengani pengertian bangsa,
yaitusebagai berikut:

a) Ernest Renan (Perancis)

Bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup bersama (hasrat


bersatu) dengan perasaan setia kawan yang agung

b) Otto Bauer (Jerman)

Bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai persamaan karakteristik


tumbuhkarena adanya persamaan nasib.

c) F, Ratzel (Jerman)

Bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu. Hasrat itu timbul karena
adanya rasakesatuan anatara manusia dan tempat tinggal (paham geopolitik).

6
d) Hans Kohn (Jerman)

Bangsa adalah buah hasil tenaga hidup manusia dalam sejarah. Suatu bangsa
merupakangolongan yang beraneka ragam dan tidak bisa dirumuskan secara pasti.
Kebanyakan bangsamemiliki faktor-faktor obyektif tertentu yang
membedakannya dengan bangsa lain.

e) Jalobsen dan Lipman

Bangsa adalah kesatuan budaya (cultural unity) dan suatu kesatuan politik
(politicalunity)

Kesimpulan yang dapat penulis ambil adalah bahwa bangsa adalah sekelompok
orang yang mempunyai asal usul, adat istiadat, bahasa dan sejarah yang sama. Selain
otonomi, suatu bangsa juga merupakan sekelompok orang yang sering dihubungkan
oleh kesatuan bahasa dan wilayah tertentu di permukaan bumi.
Misalnya saja bangsa Indonesia yang merupakan kumpulan masyarakat yang
mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai bangsa yang
satu dan hidup berdampingan dalam suatu wilayah Indonesia

B. Fungsi Bahasa

Fungsi bahasa yang utama adalah fungsi komunikasi dan ini berlaku bagi semua
bahasa.Fungsi bahasa adalah nilai pemakaian bahasa, sedangkan kedudukan bahasa
adalah status relatif bahasa sebagai sistem lambang sosial budaya di tengah
masyarakat. Ini mencerminkan bahwa fungsi dan kedudukan bahasa saling berkaitan
dan saling mennjang. Secara umum fungsi bahasadibagi menjadi tiga bagian utama,
yakni:

1) Fungsi ideasional, yaitu funsi bahsa untuk membentuk, mempertahankan,


danmenjelaskan hubungan di antara anggota masyarakat.

7
2) Fungsi interpersonal, yaitu menyampakan informasi di antara anggota
masyarakat.
3) Fungsi tekstual, yaitu untuk menyediakan kerangka, pengorganisasian
wacana yangrelevan dengan situasi,
4) Fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia dibagi menjadi bahasa
persatuan, bahasanegara, bahasa standar IPTEKS dan bahasa dalam
pembangunan nasional.
5) Sifat-Sifat Bahasa

Babdul Chaer memaparkan beberapa sifat bahasa, yaitu sebagai berikut


(Chaer, 2003);

1) Bahasa adalah sebuah system

Tiap bahasa memiliki pola pengunaan yang sistematis, pola


inimembentuk aturan-aturan penggunaan bahasa secara fungsional dan
struktural.Berdasarkan pola ini bahasa dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan yang berupa gagasan manusia. Lebih lanjut lagi,
bahasa juga bersifat sistemis. Artinyaadalah bahasa merupakan
sekelompok sistem pola penggunaan yang salingmempengaruhi satu
dan lainnya. Bahasa dapat digunakan jika pola-pola tersebutsaling
berpadu menurut aturan tertentu.

2) Bahasa berwujud lambing

Bahasa sebagai lambang adalah ide-ide yang disampaikan


melalui bahasadiwakili oleh berbagai lambang. Lambang-lambang
tersebut membentuk makna jika digunakan dalam pola tertentu. Selain
itu, makna yang menyertai lambang-lambang tersebut dibentuk oleh
aspek sosialogis penggunanya. Hal ini bermakna bahwa manusia

8
sebagai pengguna lambang adalah pihak yang menentukanmakna dari
lambang-lambang tersebut.

3) Bahasa berupa bunyi

Pada awalnya, bahasa yang dikenal manusia adalah bahasa


lisan.Meskipun demkian, tidak semua bunyi dapat dikategorikan
sebagai bahasa.Bahasa adalah sistem bunyi yang teratur; memiliki pola
dan aturan tertentu.

4) Bermakna

Sistem bunyi dapat dianggap sebagai bahasa jika memiliki


makna.Lambang-lambang yang digunakan pada sebuah bahasa
ditujukan untuk menyampaikan makna tertentu. Sehingga pengguna
lambang yang tidak bermakna bukan termasuk sebagai bahasa.

5) Konvensional

Sistematika yang terdapat pada sebuah bahasa; baik


penggunaanlambang, pembentukkan makna serta aturan
penggunaannya adalah kesepakatankelompok pengguna bahasa
tersebut. Hal ini bermakna bahwa bahasa merupakansebuah sistem
konvensi suatu masyarakat tertentu dan seluruh anggotanya
harusmematuhinya dalam penggunaan sebuah bahasa.f)

6) Unik

Terdapat beragam bahsa di dunia. Tiap bahasa tersebut memiliki


aturandan sistematika penggunaan tertentu. Perbedaan tersebut

9
membuat tiap bahasaunik dan memiliki ciri spesifik yang
membedakannya dari bahasa lain.g)

7) Universal

Konsep bahasa sebagai sistem universal dapat dipahami dari


pengertian bahwa bahasa adalah sistem bunyi. Tiap bahasa memiliki
sistem bunyi yangdapat dikelompokkan menjadi bunyi konsonan dan
vokal. Konsep universalitasini menjadi kajian linguistik, terutama
linguistik deskriptif yang mebahas sistem bahasa sebagai sebuah
sistem yang universal dari tatanan bunyi, pembentukankata serta
pembentukan kalimat.h)

8) Produktif

Tiap bahasa memiliki keterbatasan di tingkat fonologi dan


morfologi. Namun demikian, dalam keterbatasan tersebut tiap bahasa
masih mampumenyampaikan gagasan penggunaanya. Hal inilah yang
dimaksud dengan bahasa produktif.

9) Dinamis

Perkembangan bahasa sering dengan dinamika sosial


penggunaannya.Seiring dengan perkembangan kemanusiaan, bahasa
juga berkembang.Perubahan bahasa; termasuk peringkat maupun
kemunduran bahasa dapat terjadi bergantung pada penggunanya;
manusia.

10) Bervarias

10
Perbedaan yang timbul dari sisi kemanusiaan tentu
berpengaruh pada bahasa yang digunakannya. Hal ini menyebabkan
munculnya berbagai ragam bahasa; bahkan sebuah bahasa memiliki
beberapa ragam penggunaan. Sedangkan perbedaan kelompok dan
waktu menimbulkan dialek; perbedaan bahasadisebabkan oleh
kelompok penutur waktu penggunaannya. Lebih lanjut lagi, perbedaan
bahasa dapat dipengaruhi konteks penggunaan; yang
memunculkanragam Bahasa

C. Aanalisa Bahasa Sebagai Pemersatu Bangsa

Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas dan kompleks.


Bahasaharuslah merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Bukannya sembarang bunyi. Dan bunyi itu sendiri haruslah merupakan symbol
atau pelambang

Indonesia adalah bangsa yang besar beraneka ragam suku bangsa ada di
sinimulai dari sabang Sampai merauke. 748 bahasa dari bermacam-macam daerah
juga adadi Negara ini, setiap orang yang berasal dari setiap suku memiliki
karakternya masing-masing mulai dari adat, kebiasaan dan bahasa. Dalam
bersosialisasi dibutuhkan peran bahasa untuk memberi pengertian terhadap apa
yang kita ucapkan. Karena bangsa kitamemiliki ratusan bahasa harus ada bahasa
Negara yang berperan sebagai alat pemersatu sebagai sarana percakapan yang
digunakan oleh orang dari berbagai macam suku bangsauntuk berkomunikasi.
Sebagai contoh orang medan yang berasal dari suku batak ingin bertanya kepada
orang Madura karena tak tau bahasa Madura digunakanlah Bahasa Indonesia dan
terjadilah komunikasi yang saling mengerti terhadap apa yang
dibicarakan.Disitulah fungsi bahasa Indonesia sebagai lambang pemersatu.

11
D. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional

Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan (bahasa nasioanl) adalah untuk


alat pemersatu bangsa, yaitu pemersatu suku, agama, ras dan antar golongan
(SARA) bagi suku bangsaIndonesia dari Sabang sampai Merauke. Fungsi
pemersatu ini (kebhinekaan) sudah dicanangkandalam Sumpah Pemuda 28
Oktober 1928 yang merupakan unsur ketiga bahwa bahasa Indonesia merupakan
bahasa persatuan bangsa Indonesia.Dengan menggunakan bahasa Indonesia, rasa
kesatuan dan persatuan bangsa berbagai etnisterpuruk. Kehadiran bahasa
Indonesia di tengah-tengah raturan bahasa daerah tidak menimbulkansentimen
negatif bagi etnis yang menggunakannya. Sebaliknya, justru kehadiran bahasa
Indonesiadianggap sebagai pelindung sentimen kedaerahan dan sebagai penengah
ego kesukuan. Dalamhubungannya sebagai alat unutk menyatukan berbagai suku
mempunyai latar belakang budayadan bahasa masing-masing. Bahasa Indonesia
justru dapat menyerasikan hidup sebagai bangsa yang bersatu tanpa meninggalkan
identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai sosial- budaya serta latar
belakang bahasa etnik yang bersangkutan. Bahkan, lebih dari itu, dengan bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan

E. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Negara

Sebagaimana telah dijelaskan dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 36,


Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara bahasa Indonesia mempunyai
fungsi :

1) Bahasa Resmi Kenegaraan.

Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara


dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah
proklamasi kemerdekaan RI 1945, Mulai saat itu dipakailah bahasa

12
Indonesia dalam segala upacara peristiwa dan kegiatan kenegaraan
baik dalam bentuk lisan maupun tulis.

2) Bahasa Pengantar Dalam Dunia Pendidikan.

Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara


dibuktikan dengan pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa
pengantar di lembaga pendidikan dari taman kanak-kanak maka materi
pelajaran yang berbentuk media cetak juga harus berbahasa Indonesia,
hal ini dapat dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang
berbahasa asing atau menyusunnya sendiri. Cara ini akan sangat
membantu dalam meningkatkan perkembangan bahasa Indonesia
sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknolologi (IPTEK).

3) Alat Perhubungan Pada Tingkat Nasional Untuk Kepentingan


Perencanaan Pembangunan.

Ini dibuktikan dengan digunakannya Bahasa Indonesia dalam


hubungan antar badan pemerintahdan penyebarluasan informasi
kepada masyarakat.

4) Alat Pengembangan Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi.

Ini dibuktikan dengan penyebaran ilmu pengetahuan dan


teknologi baik melalui buku-buku pelajaran, buku-buku populer,
majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lainnya.

F. Sejarah Bahasa Indonesia

Bahasa merupakan salah satu unsur identitas nasional. Bahasa dipahami


sebagai sistem perlambangan yang dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan
13
manusia dan digunakan sebagaisarana berinteraksi manusia. Di Indonesia terdapat
beragam bahasa daerah yang mewakili banyaknya suku-suku bangsa atau etnis.

Setelah kemerdekaan, bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa nasional.


BahasaIndonesia dahulu dikenal dengan bahasa melayu yang merupakan bahasa
penghubung antar etnisyang mendiami kepulauan nusantara. Selain menjadi
bahasa penghubung antara suku-suku, bahasa melayu juga menjadi bahasa
transaksi perdagangan internasional di kawasan kepulauannusantara yang
digunakan oleh berbagai suku bangsa Indonesia dengan para pedagang asing.

Telah dikemukakan pada beberapa kesempatan, mengapa bahasa melayu


dipilih menjadi bahasa nasional bagi negara Indonesia yang merupakan suatu hal
yang menggembirakan.

Dari sumber-sumber China kuno dan kemudian juga dari sumber Persia dan
Arab, kitaketahui bahwa kerajaan Sriwijaya di Sumatera Timur paling tidak sejak
abad ke-7 merupakan pusat internasional pembelajaran agama Budha serta sebuah
negara yang maju yang perdagangannya didasarkan pada perdagangan antara
Cina, India dan pulau-pulau di AsiaTenggara. Bahasa melayu mulai dipakai di
kawasan Asia Tenggara sejak Abad ke-7. Bukti-buktiyang menyatakan itu adalah
dengan ditemukannya prasasti di bukti Karangka tahun 684 M(Palembang),
Talang Tuwo berangka tahun 684 (Jambi). Prasasti-prasasti itu bertuliskan huruf
pranagari berbahasa melayu kuno.

Bahasa melayu kuno itu hanya dipakai pada zaman Sriwijaya saja karena di
Jawa Tengah(Banda Suli) juga ditemukan prasasti berangka tahun 832 M dan di
Bogor ditemukan prasasti berangka tahun 942 M yang juga menggunakan bahasa
melayu kuno.

14
Pada zaman Sriwijaya, bahasa melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan,
yaitu bahasa buku pelajaran agama Budha. Bahasa melayu dipakai sebagai bahasa
perhubungan antar suku di Nusantara. Bahasa melayu dipakai sebagai bahasa
perdagangan, baik sebagai bahsa yangdigunakan terhadap para pedagang yang
datang dari luar Nusantara. Informasi dari seorang ahlisejarah China I-Tsing yang
belajar agama Budha di Sriwijaya, antara lain menyatakan bahwa diSriwijaya ada
bahasa yang bernama Koen Loen (I-Tsing: 63-159), Kou Luen (I-Tsing:
183),K’ouen loven (Ferrand, 1919), Kw’enlun (Ali Syahbana, 1971: 0001089),
Kun’lun (Parnikel,1977:91), K’un-lun (Prentice 1978:19), Ayng berdampingan
dengan sanskerta.

Yang dimaksud dengan Koen-Luen adalah bahasa perhubungan (lingua


france)dikepulauan Nusantara, yaitu bahasa Melayu. Perkembangan dan
pertumbuhan bahasa melayutampak makin jelas dari peninggalan-peninggalan
kerajaan Islam, baik yang berupa batu tertulis,seperti tulisan pada batu nisan di
Minye Tujah, Aceh, berangka tahun 1380 M, maupun hasil-hasilsusastra (abad
ke-16 dan ke-17), seperti syair Hamzah Fansuri, hikayat raja-raja Pasai,
sejarahmelayu, Tajussalatin dan Bustanussalatin. Bahasa Melayu menyebar ke
pelosok Nusantara bersama dengan menyebarnya agama Islam di wilayah
Nusantara. Bahasa Melayu mudahditerima oleh masyarakat Nusantara sebagai
bahasa perhubungan antara pulau, antara suku,antara pedagang, antar bangsa, dan
antar kerajaan karena bahasa melayu tidak mengenal tutur.

Pada tahun 1928 bahasa melayu mengalami perkembangan yang luar biasa.
Pada tahuntersebut para tokon pemuda dari berbagai latar belakang suku dan
kebudayaan menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan Indonesia,
keputusan ini dicetuskan melalui sumpah pemuda. Dan baru setelah kemerdekaan
Indonesia tepatnya pada tanggal 18 Agustus Bahasa Indonesia diakui sevara
Yuridis.

15
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia
yangdigunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan). Di Nusantara
kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern. Bentuk bahasa sehari-
hari ini sering dinamai dengan istilah MelayuPasar. Jenis ini sangat lentur, sebab
sangat mudah dimengerti dan ekspresif dengan toleransikesalahan sangat besar
dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunkanan
para penggunannya.

Bentuk yang lebih resmi, disebut Melayu Tinggi yang pada masa lalu
digunakan olehkalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa, dan
Semenanjung Malaya. Bentuk bahasaini lebih sulit karena penggunaannya sangat
halus, penuh sindiran, dan tidak seekspresif BahasaMelayu Pasar.

Pemerintah kolonial Belanda melihat kelenturan Melayu Pasar dapat


mengancamkeberadaan bahasa dan budaya. Belanda berusaha meredamnya
dengan mempromosikan bahasaMelayu Tinggi, di antaranya dengan penerbitan
karya sastra dalam Bahasa Melayu Tinggi olehBalai Pustaka. Tetapi Bahasa
Melayu Pasar sudah digunakan oleh banyak pedagang dalam berkomunikasi.

Sejarah tumbuh dan berkembangnya Bahasa Indonesia tidak lepas dari Bahasa
Melayu.Di mana Bahasa melayu sejah dahulu telah digunakan sebagai bahasa
perantara (Lingua Franca) atau bahasa pergaulan.

Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada saat
Sumpah Pemudatanggal 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai
bahasa nasional merupakan usulandari Muhammad Yamin, seorang politikus,
sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya padaKongres Nasional kedua di
Jakarta, Yamin mengatakan bahwa: “Jika mengacu pada masa depan bahasa-
bahasa yang ada di Indonesia dan kesustraannya, hanya ada dua bahasa yang
bisadiharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bhasa Jawa dan Melayu. Tapi dari

16
dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa
pergaulan atau bahasa persatuan

Secara Sosiologis, bisa dikatakan bahwa Bahasa Indonesia resmi diakui pada
sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Hal ini juga sesuai dengan butir ketiga
ikrar sumpah pemudaya itu, “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa
persatuan, bahasa Indonesia.”. Namunsecara Yuridis, bahasa Indonesia diakui
pada tanggal 18 Agustus 1945 atau setelah kemerdekaan Indonesia.

G. Hipotesis

Bahasa adalah identitas bangsa. Bangsa Indonesia memiliki bahasa persatuan


yangdipakai oleh seluruh masyarakatnya untuk berkomunikasi. Sebuah bangsa
yang besarmemerlukan bahasa sebagai pemersatu agar komunikasi semakin
mudah dan menumbuhkan rasanasionalisme pada setiap daerah yang
dilingkupinya.

Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan yang dijunjung oleh segenap


bangsaIndonesia. Hal ini tercermin pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang
berbunyi, “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan (bahasa
nasional), Bahasa Indonesia”, bahasaIndonesia juga sebagai satu-satunya bahasa
resmi secara nasional di Indonesia. Hal ini sesuaidengan Undang-Undang Dasar
1945 pasal 36. Dalam makalah ini akan difokuskan pada pembahasan Bahasa
Indonesia Sebagai Pemersatu Bangsa. Pemakaian Bahasa Indonesia yangtertib
dan teratur perlu dibina terus agar Bahasa Indonesia menjadi Bahasa yang
diperhitungkan dunia.

H. Analisis Data

Sejalan dengan berlakunya undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang


OtonomiDaerah, sebagian masyarakat menuntut menuntut pengutamaan
17
penggunaan Bahasa daerah.Walaupun begitu, tuntutan agar Bahasa daerah
digunakan untuk komunikasi baik dalam situasi formal dan non formal
mengalami banyak kendala. Kendala itu berkaitan dengan kedudukan dan fungsi
Bahasa Indonesia. Pada bagian ini akan dipaparkan tuntutan pengutamaan
penggunaan Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai Bahasa nasional dan
sebagai Bahasa Negara.Yang dimaksud dengan kedudukan Bahasa Indonesia
adalah status Bahasa Indonesia sebagaisistem nilai budyaa yang dirumuskan atas
dasar nilai sosial. Yang dimaksud dengan fungsi Bahasa Indonesia adalah Bahasa
Indonesia pada masyarakat Indonesia.

Dalam kedudukannya sebagai Bahasa Negara, Bahasa Indonesia mempunyai


fungsi; 1)Bahasa resmi kenegaraan, 2) Bahasa pengantar dalam dunia Pendidikan,
3) alat pengembangankebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Selanjutnya
dalam rumusan masalah SeminarPolitik Bahasa Tahun 1989 dijelaskan bahwa
fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negaramasih ditambah lagi dengan tiga
fungsi, yaitu:

1) Bahasa media massa.


2) Pendukung sastra Indonesia.
3) Pemerkaya Bahasa dan sastra daerah.

Tujuan utama pembinaan Bahasa Indonesia ialah menumbuhkan dan membina


sikap positif terhadap Bahasa Indonesia. Untuk menyatakan sikap positif ini dapat
dilakukan dengan suka memakai Bahasa Indonesia daripada Bahasa asing dan
bersedia menjaga agar pengaruh asing tidak terlalu berlebihan. Yang perlu
dipahami adalah sikap positif terhadap Bahasa Indonesia ini tidak berarti sikap
berbahasa yang tertutup dan kaku. Bangsa Indonesia tidak meungkin menuntut
kemurnian Bahasa Indonesia (sebagaimana aliran purisme) dan menutup diri
saling pengaruh dengan Bahasa daerah dan Bahasa asing. Oleh karena itu, bangsa

18
Indonesia harus bisa membedakan mana pengaruh yang positif dan mana
pengaruh negatif terhadap perkembangan Bahasa Indonesia. Sikap positif seperti
inilah yang bisa menanamkan percaya diri bangsa Indonesia bahwa Bahasa
Indonesia itu tidak ada bedanya dengan Bahasa asing lain.

19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan yang dijunjung oleh segenap


bangsaIndonesia. Hal ini tercermin pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang
berbunyi,“Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan (bahasa
nasional), BahasaIndonesia”, bahasa Indonesia juga sebagai satu-satunya bahasa
resmi secara nasional diIndonesia. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945
pasal 36.
Indonesia adalah bangsa yang besar beraneka ragam suku bangsa ada di
sinimulai dari sabang Sampai merauke. 748 bahasa dari bermacam-macam daerah
juga adadi Negara ini, setiap orang yang berasal dari setiap suku memiliki
karakternya masing-masing mulai dari adat, kebiasaan dan bahasa. Dalam
bersosialisasi dibutuhkan peran bahasa untuk memberi pengertian terhadap apa yang
kita ucapkan. Karena bangsa kitamemiliki ratusan bahasa harus ada bahasa Negara
yang berperan sebagai alat pemersatusebagai sarana percakapan yang digunakan oleh
orang dari berbagai macam suku bangsa untuk berkomunikasi. Sebagai contoh orang
medan yang berasal dari suku batak ingin bertanya kepada orang Madura karena tak
tau bahasa Madura digunakanlah bahasa Indonesia dan terjadilah komunikasi yang
saling mengerti terhadap apa yang dibicarakan. Disitulah fungsi bahasa Indonesia
sebagai lambang pemersatu.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan pada
makalah penelitian yang penulis buat dan jauh sekali dari kata sempurna karena
keterbatasanwaktu dan pengalaman.

20
Namun ada beberapa saran untuk penelitian selanjutnya:

1) Penjelasan hipotesis bisa lebih dikembangkan lagi mengingat banyak


detail-detail yang masih kurang pada penjelasan hipotesis.

2) Analisa data yang kurang lengkap

Untuk ke depannya, semoga penelitian bisa tertuang dengan lebih baik


lagi.

21
DAFTAR PUSTAKA

Putri Nuraini. (2019). BAHASA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA MAKALAH

BAHASA INDONESIA. Academia.edu.

https://www.academia.edu/39043241/BAHASA_SEBAGAI_PEMERSATU_B

ANGSA_MAKALAH_BAHASA_INDONESIA

Chandra, C. (2013). Bahasa Indonesia Sebagai Pemersatu Bangsa. Academia.edu.


https://www.academia.edu/26238840/Bahasa_Indonesia_Sebagai_Pemersatu_B

angsa

Makalah Bahasa Indonesia Sebagai Pemersatu Bangsa Makalah. (2022). Studocu;

Studocu.

https://www.studocu.com/id/document/universitas-sam-ratulangi/bahasa-

indonesia/makalah-bahasa-indonesia-sebagai-pemersatu-bangsa-makalah/

45682792

Anda mungkin juga menyukai