Disusun Oleh :
DEKA MAHMUDAN
2021100260589
Penulis
DAFTAR ISI
COVER........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
KESIMPULAN............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi yang dibutuhkan oleh
manusia untuk berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa sudah
digunakan sejak zaman nenek moyang kita, untuk berinteraksi dengan
orang lain guna menyampaikan maksud yang ada di dalam hati dan
fikiran seseorang. Jadi dapat dipertegas bahwa bahasa merupakan satu
kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia.
Bahasa merupakan segi kehidupan yang memegang peranan penting,
sebagai alat interaksi kehidupan manusia untuk bersosial,
berhubungan dan berkomunikasi dengan sesama manusia. Dengan
menggunakan bahasa, manusia dapat berhubungan dengan alam
sekitarnya, terutama dengan manusia lainnya. Bahasa merupakan alat
komunikasi yang dibutuhkan untuk berinteraksi dalam kehidupan sehari-
hari.
Bahasa yang baik dan benar adalah bahasa Indonesia yang baku.
Bahasa Indonesia baku merupakan ragam bahasa Indonesia yang
digunakan dalam situasi formal atau resmi. Secara tertulis misalnya pada
buku pelajaran, dan secara lisan misalnya pada pidato kenegaraan.
Contoh penggunaan bahasa indonesia baku yaitu misalnya kata
“harganya” sedangkan dalam bahasa Indonesia yang tidak baku adalah
“dia punya harga”
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti termotivasi
untuk melakukan suatu penelitian dengan formulasi judul
“Memahami Bahasa Indonesia Baku”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Bahasa Indonesia baku?
2. Apa pengertian dari pembakuan Bahasa?
3. Apa saja ciri-ciri Bahasa Indonesia Baku?
4. Apa fungsi dari Bahasa Indonesia baku?
5. Apa Karakterinsik Bahasa baku Indonesia?
C. Tujuan
1. Mengetahui tentang Bahasa baku Indonesia.
2. Memahami tentang pembakuan Bahasa.
3. Dapat menyebutkan ciri-ciri Bahasa Indonesia baku.
4. Memahami fungsi dari Bahasa yang baku.
5. Memahami karakterinsik Bahasa baku Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahasa Indonesia Baku
b. Bersifat pluralis.
Semua orang dari berbagai status sosial, latar belakang, suku dan
agama dapat berkomunikasi langsung dengan menggunakan bahasa
yang sama. Tidak ada hirarki sosial dalam penggunan Bahasa
Indonesia. Karena itu Bahasa Indonesia dengan cepat dapat menjadi
“bahasa kemanusiaan” dimana semua manusia menjadi setara
dihadapan Bahasa Indonesia.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Bahasa baku adalah bahasa standar (pokok) yang kebenaran dan
ketetapannya telah ditentukan oleh negara. Baku atau standar beranggapan
adanya keseragaman. Berdasarkan teori, bahasa baku merupakan bahasa pokok
yang menjadi bahasa standar dan acuan yang digunakan sehari-hari dalam
masyarakat. Bahasa baku mencakup pemakaian sehari-hari pada bahasa
percakapan lisan maupun bahasa tulisan. Tetapi pada penggunaanya bahasa
baku lebih sering digunakan pada sistem pendidikan negara, pada urusan resmi
pekerjaan, dan juga pada semua konteks resmi.
Pembakuan bahasa dapat dilakukan terhadap tulisan, ejaan, ucapan,
perbendaharaan kata, pembentukan istilah, dan penyusunan tata bahasa.
Pembakuan bahasa dapat dilakuan dengan berbagai cara, antara lain yaitu :
a. Standardisasi dapat dilakukan secara spontan, seperti penetapan bahasa
Melayu Riau sebagai standar bahasa Melayu yang dipakai oleh sekolah-
sekolah sebelum Perang Dunia ke-2,
b. Standardisasi dapat dilakukan secara terencana, seperti penyusunan suatu
sistem ejaan, misalnya ejaan Suwandi, Van Ophyusen, dan penerapan istilah-
istilah ilmu pengetahuan oleh Komisi Istilah.
Pada intinya pembakuan bahasa adalah proses pemilihan salah satu ragam
bahasa menjadi ragam bahasa resmi sebagai tolok ukur (norma) penggunaan
bahasa yang baik dan benar dengan usaha dan pengembangan yang tiada henti
(selama bahasa itu masih digunakan). Pembakuan bahasa memiliki fungsi
sebagai berikut.
a. Efesiensi dan efektivitas komunikasi
Bahasa baku memungkinkan adanya komunikasi yang lebih lancar, efektif,
dan efisien. Kesatuan dan kesamaan aturan bahasa maupun konsep-konsep
bahasa memudahkan untuk saling memahami antaranggota masyarakat
pemakai bahasa.
b. Integrasi masyarakat budaya.
Perbedaan kebudayaan selalu diikuti dengan perbedaan konsep dan kata
sehingga sering ada anggapan bahwa kata yang ada dalam suatu bahasa tidak
terdapat dalam bahasa lain. Dilihat dari integrasi dalam suatu masyarakat,
pembakuan konsep dan kata maupun kesamaan atursan bahasa adalah syarat
mutlak.
Ciri Bahasa baku
1) tidak terpengaruh bahasa daerah;
2) tidak dipengaruhi bahasa asing;
3) bukan merupakan ragam bahasa percakapan sehari-hari;
4) pemakaian imbuhannya secara eksplisit;
5) pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat;
6) tidak terkontaminasi dan tidak rancu.
____. (1988). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
E. Zaenal Arifin, S. Amran Tasai. (2010). Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.
M. Ramlan dkk. (1992). Bahasa Indonesia yang Salah dan yang Benar. Yogyakarta: Andi
Offset.
Mustakim. (1992). Tanya Jawab Ejaan Bahasa Indonesia untuk Umum. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan. (2000). Jakarta: Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional. Dapat diakses pada alamat:
http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/sites/default/files/
pedoman_umum-ejaan_yang_disempurnakan.pdf