Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MATA KULIAH

BAHASA INDONESIA

Judul:

HAKIKAT SASTRA DI INDONESIA

Oleh:

SITI MELIANI
NIM: 858077454

UPBJJ - UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada
kita semua umumnya, dan kepada kami khususnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini tepat pada waktunya. Adapun Makalah yang kami susun ini adalah salah satu
tugas mata kuliah di UPBJJ - Universitas Terbuka Pontianak. Dan makalah ini berjudul
“Hakikat Sastra Indonesia”.

Kami menyadari sepenuh hati, bahwa tugas ini dapat terlaksana karena adanya dukungan
baik material maupun spiritual dari semua pihak yang telah membantu kelancaran tugas ini.
Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu
menyelesaikan tugas ini, terutama kepada Bapak Fililipus Frenni, S.Pd. selaku dosen
pembimbing yang telah membimbing kami, sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat
pada waktunya.

Dan didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu keritik
dan saran yang sangat membangun sangat kami harapkan demi perbaikan kemudian hari.

Kami mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan ataupun
kerancuan baik dalam bahasa ataupun tulisan.

Akhir kata dari kami, semoga makalah ini dapat berguna bagi semua umumnya, dah bagi para
pembaca khususnya

Sandai, Mei 2023


Hormat kami,

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................i


DAFTAR ISI ...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ....................................................................................................1
Rumusan Masalah ...............................................................................................1
Tujuan Penulisan .................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat Bahasa Indonesia ...................................................................................2-5
B. Ragam Bahasa .....................................................................................................5

BAB III Penutup


A. Kesimpulan .........................................................................................................11
B. Keritik dan saran .................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................13

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bahasa adalah kesatuan perkataan beserta sistem penggunaannya yang berlaku umum dalam
pergaulan antar anggota suatu masyarakat atau bangsa. Masyarakat atau bangsa merupakan
sekelompok manusia atau komunitas dengan kesamaan letak geografi, kesamaan budaya, dan
kesamaan tradisi. Dengan demikian, selain memiliki fungsi utama sebagai wahana
berkomunikasi, bahasa juga memiliki peran sebagai alat ekspresi budaya yang mencerminkan
bangsa penuturnya. Kecakapan berbahasa suatu bangsa mencerminkan budaya bangsa yang
terwujud dalam sikap berbahasa itu sendiri. Sikap berbahasa yang dilandasi oleh kesadaran
berbahasa akan membangun rasa cinta, bangga, dan setia terhadap bahasa dan terhadap
bangsa.

Dengan demikian,Bahasa Indonesia adalah bahasa yang menjadi wahana komunikasi dan alat
ekspresi budaya yang mencerminkan eksistensi bangsa Indonesia. Pengembangan sikap
berbahasa yang mencakup kemahiran berbahasa Indonesia dalam wadah pendidikan formal
(sekolah) dilaksanakan melalui mata pelajaran atau mata kuliah Bahasa Indonesia. Dengan
demikian hakekat pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran untuk menjadikan
peserta didik memiliki kemahiran berbahasa Indonesia baik dalam berkomunikasi lisan
maupun tertulis yang mencerminkan kesadaran berbahasa sebagai bangsa Indonesia yang
telah menetapkan bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara.

Kemahiran berbahasa Indonesia harus selalu diupayakan oleh seluruh penuturnya agar
memiliki sikap berbahasa yang positif. Sikap berbahasa positif itu akan membawa sikap setia,
bangga, dan cinta kepada bahasa Indonesia. Dengan demikian, bahasa Indonesia dapat

memenuhi fungsi luhurnya sebagai alat pemersatu bangsa. Bahasa Indonesia sebagai
pemersatu bangsa, mungkin lebih efektif dibandingkan alat-alat pemersatu yang lain, karena
dengan bahasa berarti komunikasi dan saling pengertian antar warga bangsa dapat terwujud.
Maka dari itu janganlah sekali-kali melecehkan bahasa Indonesia dalam aktivitas apapun.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas maka pembahasan dalam makalah ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:

1
1. Apakah hakikat bahasa Indonesia itu?
2. Apa ragam bahasa Indonesia itu?

C. TUJUAN PEMBAHASAN

1. Menjelaskan mengenai hakikat bahasa Indonesia .


2. Menjelaskan ragam bahasa Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. HAKIKAT BAHASA

Banyak ahli yang menjelaskan hakikat atau pengertian bahasa. Chaer memberikan ciri-ciri
yang menunjukkan hakikat bahasa antara lain, bahwa bahasa itu sebuah sistem lambang,
berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi

Ahli lain yang mendefinisikan hakikat bahasa adalah Bloch & Trager yang dikutip oleh
Hasan Lubis, sebagai berikut :”Language is a system of arbitrary vocal symbol”(bahasa
adalah sebuah sistem lambang-lambang vokal yang bersifat arbitrer) Berdasarkan
pendefinisian tersebut, Lubis menandai empat hal yang menjadi ciri bahasa, yaitu sistem,
artinya keteraturan, dimulai dari bunyi-bunyi, fonem-fonem, morfem-morfem, kata-kata, dan
kalimat-kalimat yang semuanya mempunyai sistem atau aturan. Sistem bahasa yang disusun
tersebut dilambangkan dengan lambang bahasa yang memiliki makna. Vokal, dalam definisi
yang disampaikan oleh Lubis mengacu pada alat ucap, ia mengatakan bahwa bahasa adalah
lambang-lambang yang diucapkan dengan teratur. Sedangkan pengertian arbitrer ia jelaskan
dengan istilah manasuka.

Semenara Prof, Anderson mengemukakan delapan prinsip dasar mengenai hakikat bahasa:

1) Bahasa adalah suatu system


2) Bahasa adalah vocal
3) Bahasa tersusun dari lambang-lambang mana suka
4) Setiap bahasa bersifat khas, unik
5) Bahasa dibangun dari kebiasaan-kebiasaan
6) Bahasa adalah alat komunikasi
7) Basasa berhubungan erat dengan budaya asalnya
8) Bahasa itu berubah-ubah (Anderson; 1972:35-6)

3
H. Dauglas Brown, setelsh menelaah batasan bahasa dari enam sumber, membuat rangkuman
sebagai berikut:

1) Bahasa adalah suatu sistem yang sistematis, barangkali juga untuk sistem generatif
2) Bahasa adalah seperangkat lambang-lambang mana suka atau simbol-simbol arbiter
3) Lambang tersebut terutama sekali bersifat vokal tetapi mungkin juga bersifat visual
4) Lambang itu mengandung makna konvensional
5) Bahasa dipergunakan sebagai alat komunikasi
6) Bahasa beroprasi dalam suatu masyarakat bahasa atau budaya
7) Bahasa pada hakikatnya bersifat kemanusiaan, walaupunn mungkin tidak terbatas pada
manusia saja
8) Bahasa diperoleh semua orang atau bangsa dengan cara yang hamper bersamaan; bahasa
dan belajar bahasa mempunyai ciri-ciri kemestaan (Brown,1980:5)

Beradasrkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa hakikat bahasa itu adalah sebuah
sistem yang terdiri atas subsistem-subsistem yang memiliki aturan tersendiri, sistem bahasa
tersebut dilambangkan dengan lambang bunyi bahasa yang memiliki makna dan bersifat
arbitrer yang berdasarkan konvensi masyarakat tutur (Speech Community). Selain itu, bahasa
bersifat produktif artinya dengan unsur yang terbatas dapat menghasilkan ujaran yang tidak
terbatas serta bahasa akan berubah seiring perkembangan zaman dan manusia karena bahasa
bersifat dinamis dan manusiawi atau hanya dimiliki dan dipakai atau digunakan oleh
manusia.

Berkaitan dengan hal tersebut di atas, manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu memakai
bahasa sebagai alat penyampai pesan, ide, gagasan dan pikirannya pada orang lain.
Wardhaugh mengatakan bahwa fungsi bahasa adalah alat komunikasi manusia baik tertulis
maupun lisan. Dengan demikian, sangat jelas sebagai alat komunikasi, manusia memakai
bahasa sebagai jembatannya dan secara tidak langsung manusia telah menggunakan fungsi
bahas.

B. Ragam Bahasa indonesia

Bahasa mengalami perubahan seiring dengan perubahan masyarakat. Perubahan itu berupa
variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannya. Agar banyaknya variasi tidak
mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien, dalam bahasa timbul

4
mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu yang disebut
ragam standar (Subarianto, 2000). Bahasa Indonesia memang banyak ragamnya. Hal Ini
karena bahasa Indonesia sangat luas pemakaiannya dan bermacam-macam ragam penuturnya.
Oleh karena itu, penutur harus mampu memilih ragam bahasa yang sesuai dengan dengan
keperluannya, apapun latar belakangnya.

Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang pemakaiannya berbeda-beda menurut topik yang
dibicarakan, menurut hubungan pembicara, lawan bicara, dan orang yang dibicarakan, serta
menurut media pembicaraan.

Macam-macam ragam bahasa :

1. Ragam baku adalah ragam bahasa yang oleh penuturnya dipandang sebagai ragam yang
baik. Ragam ini biasa dipakai dalam kalangan terdidik, karya ilmiah, suasana resmi, atau
surat resmi.
2. Ragam cakapan (ragam akrab) adalah ragam bahasa yang dipakai apabila pembicara
menganggap kawan bicara sebagai sesama, lebih muda, lebih rendah statusnya atau
apabila topik pembicara bersifat tidak resmi.
3. Ragam hormat adalah ragam bahasa yang dipakai apabila lawan bicara orang yang
dihormati, misalnya orang tua dan atasan.
4. Ragam kasar adalah ragam bahasa yang digunakan dalam pemakaian tidak resmi di
kalangan orang yang saling mengenal.
5. Ragam lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh
ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman. Bahasa
lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur
menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Ragam lisan dapat kita
temui, misalnya pada saat orang berpidato atau memberi sambutan, dalam situasi
perkuliahan, ceramah, dan ragam lisan yang non standar, misalnya dalam percakapan
antar teman, di pasar, atau dalam kesempatan non formal lainnya.
6. Ragam resmi adalah ragam bahasa yang dipakai dalam suasana resmi.
7. Ragam tulis adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis, tidak terkait ruang
dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada sasaran secara visual.
Ragam tulis pun dapat berupa ragam tulis yang standar maupun non standar. Ragam tulis
yang standar kita temui dalam buku-buku pelajaran, teks, majalah, surat kabar, poster,

5
iklan. Kita juga dapat menemukan ragam tulis non standar dalam majalah remaja, iklan,
atau poster.
8. Ragam bahasa pada bidang tertentu seperti bahasa istilah hukum, bahasa sains, bahasa
jurnalistik, dsb.
9. Ragam bahasa perorangan atau idiolek seperti gaya bahasa mantan presiden Soeharto,
gaya bahasa Benyamin s, dan lain sebagainya.
10. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu wilayah atau dialek seperti
dialek bahasa Madura, Medan, Sunda, Bali, Jawa, dan lain sebagainya.
11. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu golongan sosial seperti ragam
bahasa orang akademisi beda dengan ragam bahasa orang-orang jalanan.

Macam-macam ragam bahasa yang disebutkan diatas dapat dibedakan lagi menjadi
sebagai berikut :

1. Berdasarkan pokok pembicaraan :

a) Ragam bahasa undang-undang


b) Ragam bahasa jurnalistik
c) Ragam bahasa ilmiah
d) Ragam bahasa sastra

2. Berdasarkan media pembicaraan :

a. Ragam lisan yang antara lain meliputi:

a) Ragam bahasa cakapan


b) Ragam bahasa pidato
c) Ragam bahasa kuliah
d) Ragam bahasa panggung

Ciri-ciri ragam bahasa lisan :

1. Adanya lawan bicara


2. Terikat waktu dan ruang
3. Dapat dibantu dengan mimik muka/wajah, intonasi, dan gerakan anggota tubuh
4. Unsur-unsur dramatika biasanya dinyatakan dihilangkan atau tidak lengkap

6
b. Ragam tulis yang antara lain meliputi:

1. Ragam bahasa teknis


2. Ragam bahasa undang-undang
3. Ragam bahasa catatan
4. Ragam bahasa surat

Ciri-ciri ragam bahasa tulis :

1) Tidak mengharuskan kedatangan/kehadiran pembaca


2) Diperlukan ejaan atau tanda baca Kalimat ditulis secara lengkap
3) Komunikasi resmi
4) Wacana teknis
5) Pembicaraan di depan khalayak ramai
6) Pembicaraan dengan orang yang dihormati

Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur
menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau / silet oleh
karena itu sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta
menghormati lawan bicara / target komunikasi.

Bahasa isyarat atau gesture atau bahasa tubuh adalah salah satu cara bekomunikasi melalui
gerakan-gerakan tubuh. Bahasa isyarat akan lebih digunakan permanen oleh penyandang
cacat bisu tuli karena mereka memiliki bahasa sendiri.

3. Ragam bahasa menurut hubungan antarpembicara, dibedakan menurut akrab tidaknya


pembicara

a. Ragam bahasa resmi


b. Ragam bahasa akrab
c. Ragam bahasa agak resmi
d. Ragam bahasa santai, dan sebagainya

7
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Hakikat dan Ragam Bahasa Indonesia

1. Hakikat bahasa Indonesia

Hakekat Bahasa Indonesia adalah kemahiran berbahasa Indonesia baik dalam berkomunikasi
lisan maupun tertulis yang mencerminkan kesadaran berbahasa sebagai bangsa Indonesia
yang telah menetapkan bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara.

2. Ragam Bahasa Indonesia

Ciri-ciri yang menjadi hakikat bahasa itu adalah bahwa bahasa itu sistematik, beraturan atau
berpola; bahasa itu manasuka (Arbitrer), manasuka atau acak ; bahasa itu vokal atau bahasa
itu merupakan sistem bunyi; bahasa itu symbol; bahasa itu mengacu pada dirinya; bahasa itu
manusiawi; dan bahasa itu komunikasi.

Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya keragaman bahasa, diantaranya :

o Faktor Budaya atau letak Geografis


o Faktor Ilmu pengetahuan
o Faktor Sejarah.

B. SARAN

Diharapkan setelah membaca makalah ini, pembaca dapat memahami dengan baik apa yang
dimaksud Bahasa, Hakikat Bahasa dan Ragam Bahasa. Sehingga dalam pengaplikasiannya
di kehidupan sehari- hari, kesalahan – kesalahan dalam berbahasa pada umumnya dapat
diminimalisasi atau mungkin dihilangkan.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://materikull.blogspot.com/2014/03/makalah-hakikat-dan-fungsi-bahasa.html

http://imarisma91.blogspot.co.id/2013/05/fungsi-dan-ragam-bahasa_1.html

Anda mungkin juga menyukai