OLEH KELOMPOK:
1. YOHANA NELAM
2. FRANSISKUS PRENGKI
3. AGUSIUS
4. REGINA DESI
5. AMELIA
6. FRANSISKA PUTRI UTAMI
7. PUTRI GUNDARI
8. TERESIA OKTAVIANI
9. AIL
10. RAHMAT RIPALDI
Dalam menyelesaikan makalah ini, Tim Penulis telah banyak mendapat bantuan dan
masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini Tim Penulis
ingin menyampaikan terima kasih kepada : Pihak yang telah membantu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
namun demikian telah memberikan manfaat bagi Tim Penulis. Akhir kata Tim
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran yang
bersifat menbangun akan Tim Penulis terima dengan senang hati.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………… 1
C.Tujuan ………………………………………………………………….… 4
D.Manfaat …………………………………………………………………….. 4
A.Kesimpulan ……………………………………………………………….. 12
B.Saran ………………………………………………………………….…… 12
1. Latar Belakang
Bahasa merupakan hal penting bagi manusia, tanpa bahasa manusia tidak bisa
berkomunikasi dengan baik antara satu yang lainnya. Begitu pentingnya bahasa bagi
manusia menjadikan bahasa memilki banyak cara untuk bisa mempelajarinya, hal ini
dilakukan agar bisa berkomunikasi.
Komunikasi lisan atau nonstandar yang sangat praktis menyebabkan kita tidak teliti
berbahasa. Akibatnya, kita mengalami kesulitan pada saat akan menggunakan bahasa
tulis atau bahasa yang lebih standar dan teratur. Pada saat dituntut untuk berbahasa’
bagi kepentingan yang lebih terarah dengan maksud tertentu, kita cenderung kaku.
Kita akan berbahasa secara terbata-bata atau mencampurkan bahasa standar dengan
bahasa nonstandar atau bahkan, mencampurkan bahasa atau istilah asing ke dalam
uraian kita. Padahal, bahasa bersifat sangat luwes, sangat manipulatif. Kita selalu
dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Lihat saja,
bagaimana pandainya orang-orang berpolitik melalui bahasa. Kita selalu dapat
memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Agar dapat
memanipulasi bahasa, kita harus mengetahui fungsi-fungsi bahasa.
Hasil pendayagunaan daya nalar sangat bergantung pada ragam bahasa yang
digunakan. Pembiasaan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan
menghasilkan buah pemikiran yang baik dan benar pula. Kenyataan bahwa bahasa
Indonesia sebagai wujud identitas bahasa Indonesia menjadi sarana komunikasi di
dalam masyarakat modern. Bahasa Indonesia bersikap luwes sehingga mampu
menjalankan fungsinya sebagai sarana komunikasi masyarakat modern.
Bahasa indonesia perlu dipelajari oleh semua lapisan masyarakat. Tidak hanya pelajar
dan mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajari bahasa
Indonesia. Dalam bahasan bahasa Indonesia itu ada yang disebut ragam bahasa.
Dimana ragam bahasa merupakan variasi bahasa yang pemakaiannya berbeda-beda.
Ada ragam bahasa lisan dan ada ragam bahasa tulisan. Disini yang lebih lebih
ditekankan adalah ragam bahasa lisan , karena lebih banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Misalkan ngobrol, puisi, pidato, ceramah, dll.
1. Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Manfaat
Manfaat makalah ini adalah:
1. Mahasiswa dapat mengerti apa yang dimaksud arti, fungsi, ragam bahasa.
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami fungsi bahasa secara benar.
3. Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam ragam bahasa yang sering digunakan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Arti Bahasa
Pengertian bahasa secara umum adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang
digunakan oleh anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan
mengidentifikasikan diri.
1. Sistem lambang yang bermakna dan dapat dipahami oleh masyarakat pemakainya.
2. Sistem lambang tersebut bersifat konvesional yang ditentukan oleh masyarakat
pemakainya berdasarkan kesepakatan.
3. Lambang-lambang tersebut bersifat arbiter (kesepakatan) digunakan secara berulang
dan tetap.
4. Sistem lambang tersebut bersifat terbatas, tetapi produktif. Artinya, dengan sistem
yang sederhana dan jumlah aturan yang terbatas dapat menghasilakan jumla kata,
frasa, klausa, kalimat, paragraph, dab wacana yang tidak terbatas jumlahnya.
5. Sistem lambang bersifat unik, khas, dan tidak sama dengan lambang lain.
6. Sistem lambang dibangun berdasarkan kaidah yang bersifat universal.
1. Fungsi Bahasa
Fungsi bahasa adalah cara orang menggunakan bahasa mereka, atau bahasa-bahasa
mereka bila mereka berbahasa lebih dari satu . Jika dinyatakan dalam pengertian yang
lebih rapat yaitu orang melakukan sesuatu dengan bahasa mereka, yaitu dengan cara
bertutur dan menulis, mendengarkan, dan membaca, mereka berharap dapat mencapai
banyak sasaran dan tujuan.
1. Lambang nasional yang dapat memberikan kebanggaan jati diri pemakainya sebagai
bangsa indonesia.
2. Lambang identitas nasional yang dapat dikenali oleh masyarakat.
3. Alat pemersatu penduduk antar pulau diseluruh indonesia.
4. Alat komunikasi antar daerah dan antar budaya.
Indikator kedudukannya sebagai bahasa nasional berfungsi sebagai:
“Kami poetera dan poeteri Indonesia mengakoe bertoempah darah satoe, Tanah Air
Indonesia. Kami poetera dan poeteri Indonesia mengakoe berbangsa satoe, Bangsa
Indonesia Kami poetera dan poeteri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean,
Bahasa Indonesia.”
1. Bahasa Indonesia sebagai Alat pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama,
ras, adat istiadat dan Budaya.
2. Bahasa Negara
Bahasa Negara adalah bahasa yang digunakan dalam administrasi Negara baik secara
lisan maupun tulisan. Posisi bahasa Negara ini dapat dilihat pemakaiannya dalam
pemerintahan secara resmi. Penulisan surat kelakuan baik, pembuatan Kartu Tanda
Penduduk (KTP) adalah bukti tertulis bahasa Negara dalam pidato resmi Presiden RI
di hadapan Sidang DPR/MPR dan pidato kenegaraan lainnya adalah contoh bukti
bahasa Negara secara lisan. Dalam aktifitas kenegaraan, bahasa Negara mempunyai
empat fungsi, yaitu:
Bahasa resmi Negara ini dikukuhkan dalam UUD 1945, pasal 36 bab XV sehingga
telah memainkan perannya dalam kehidupan bernegara.
1. Ragam Bahasa
a.Pengertian Ragam Bahasa
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda
menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang
yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa ditinjau dari
media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan bahasa, yang terdiri dari
ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulisan.
Bahasa yang di hasilkan menggunakan alat ucap (organ of speech) dengan fonem
sebagai unsur dasar dinamakan ragam bahasa lisan sedangkan bahasa yang dihasilkan
dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai dasarnya, dinamakan ragam
bahasa tulisan. Jadi dalam ragam bahasa lisan kita berurusan dengan lafal, dalam
ragam bahasa tulisan kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan). Selain itu
aspek tata bahasa dan kosa kata dalam kedua ragam tersebut memiliki hubungan yang
erat. Ragam bahasa tulis yang unsur dasarnya ragam bahasa lisan. Oleh karena itu
sering timbul kesan antara ragam bahasa lisan dan tulisan itu sama. Padahal, kedua
jenis ragam bahasa itu berkembang menjadi sistem bahasa yang memiliki sistem
seperangkat kaidah yang berbeda satu dengan yang lainnya.
1. Macam-macam Ragam Bahasa
Yaitu bisa dibagi tiga berdasarkan media,cara pandang penutur, dan topik
pembicaraan.
Pembicara lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan
pembicara lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa dituliskan,
ragam bahasa itu tidak bisa disebut ragam bahasa tulis, tetapi tetap disebut sebagai
ragam lisan. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak menunjukan
cir-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan dengan tulisan, ragam bahasa serupa itu
tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis. Kedua ragam itu masing-masing adapun
ciri dari keduanya:
1. Ragam Tulis
Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulisan makna kalimat yang diungkapkan nya
ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur
kalomat. Oleh karrena itu, penggunaan ragam baku tulis diperlukan kecermatan dan
ketepatan dalam pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk katadan
struktur kalimat, serta kelengkapaan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat.
Tata Bahasa :
Ragam Bahasa lisan
1) Nia sedang baca surat kabar.
Kosa kata :
Ragam bahasa lisan
1) Ariani bilang kalau kita harus belajar.
Contoh:
Ragam dialek : “Gue udah baca itu buku ”
Ragam bahasa secara garis besar terbagi atas ragam bahasa lisan dan tulisan.
Keduanya mempunyai perbedaan yang sangat jelas. Ragam bahasa lisan ditandai
dengan penggunaan lafas atau pengucapan, intonasi, kosakata, dan penyusunan
kalimat yang agak longgar. Ragam tulisan sangat terikat dengan tanda baca dan
pemakaian kata baku.
Pada ragam bahasa baku tulis diharapkan penulis mampu menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar serta menggunakan ejaan bahasa yang telah
disempurnakan (EYD), sedangkan ragam bahasa lisan diharapkan para warga
Indonesia mampu mengucapkan dan memakai bahasa dengan baik serta bertutur kata
sopan sebagai pedoman yang ada.
Setiap bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia belum dapat dikategorikan
sebagai bahasa jika tidak terkandung makna di dalamnya. Di dalam suatu masyarakat
bahasa terhimpun bermacam-macam sususnan bunyi yang berbeda antara yang satu
dengan lainnya karena memiliki suatu makna tertentu.
B.Saran
Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar perlu dilestarikan karena bahasa
Indonesia adalah bahasa Indonesia adalah bahasa nasional. Kemajuan zaman pun
memudarkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di kalangan remaja
khususnya. Ada baiknya pemahaman akan bahasa Indonesia yang baik dan benar
bukan hanya di dalam lingkungan pendidikan tetapi juga di mulai dari lingkungan
rumah dan teman sebaya agar penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
tetap menjadi ciri bangasa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Agung , Budi Purnomo. 2013. ‘’Fungsi Ragam Bahasa dan Ejaan”
(online). http://budipurnomoagung.blogspot.com/2013/11/fungsi-ragam-bahasa-dan-
ejaan.html. diakses 20 Agustus 2014.
Ali, Lukman.1991.Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta : Balai
Pustaka .
Belimbing, Dharma. 2013. “Arti Fungsi dan Ragam Bahasa
“(Online). http://dharmabelimbing.blogspot.com/2013/11/arti-
fungsi-dan-ragam-bahasa.html. diakses 20 agustus 2014.
Gorys, keraf. 1997. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Flores : Nusa
Indah.
Prayudhi, Irfanis. 2013. “Arti Fungsi dan Ragam Bahasa
“(Online). http://irfanisprayudhi.wordpress.com/2013/09/30/arti-fungsi-dan-
ragam-bahasa/. diakses 20 Agustus 2014.