Anda di halaman 1dari 8

BAHASA INDONESIA

(Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia)


Dosen : Dra. Jennej J. Rawung, S.Pd, M.Pd
MK : Bahasa Indonesia Kelas 1E

Disusun Oleh :
1. Credo Tandi
2. Christania Tukali
3. Naya Telap
4. Mesty Tololiu
5. Selina Mandas
6. Kezia Ismail

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
makalah hakikat dan fungsi bahasa
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan yang maha esa yang telah memberikan rahmat serta
hidayahnya kepada kita semua, sehingga berkat karunianya penulis masih berkesempatan untuk menyelesaikan
makalah hakikat dan fungsi bahasa untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia.
            Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lupa menyampaikan ucapan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu memberi masukan dan terlibat dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
            Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bukan saja kepada penulis, tetapi juga bermanfaat bagi para
pembaca pada umumnya.

DAFTAR ISI

Halaman Judul 
Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
1.2  Identifikasi Masalah
1.3  Batasan Masalah
1.4  Rumusan Masalah
1.5  Tujuan
1.5.1 Tujuan Umum
1.5.2     Tujuan Khusus
1.6  Manfaat

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Bahasa Indonesia
2.2 Fungsi Bahasa Indonesia
2.3 Identifikasi Fungsi Bahasa Indonesia

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan 
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa adalah kesatuan perkataan beserta sistem penggunaannya yang berlaku umum dalam pergaulan
antar anggota suatu masyarakat atau bangsa. Masyarakat atau bangsa merupakan sekelompok manusia atau
komunitas dengan kesamaan letak geografi, kesamaan budaya, dan kesamaan tradisi. Dengan demikian, selain
memiliki fungsi utama sebagai wahana berkomunikasi, bahasa juga memiliki peran sebagai alat ekspresi budaya
yang mencerminkan bangsa penuturnya. Kecakapan berbahasa suatu bangsa mencerminkan budaya bangsa
yang terwujud dalam sikap berbahasa itu sendiri. Sikap berbahasa yang dilandasi oleh kesadaran berbahasa
akan membangun rasa cinta, bangga, dan setia terhadap bahasa dan terhadap bangsa.
Dengan demikian,Bahasa Indonesia adalah bahasa yang menjadi wahana komunikasi dan alat ekspresi
budaya yang mencerminkan eksistensi bangsa Indonesia. Pengembangan sikap berbahasa yang mencakup
kemahiran berbahasa Indonesia dalam wadah pendidikan formal (sekolah) dilaksanakan melalui mata pelajaran
atau mata kuliah Bahasa Indonesia. Dengan demikian hakekat pembelajaran Bahasa Indonesia adalah
pembelajaran untuk menjadikan peserta didik memiliki kemahiran berbahasa Indonesia baik dalam
berkomunikasi lisan maupun tertulis yang mencerminkan kesadaran berbahasa sebagai bangsa Indonesia yang
telah menetapkan bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara.
Kemahiran berbahasa Indonesia harus selalu diupayakan oleh seluruh penuturnya agar memiliki sikap
berbahasa yang positif. Sikap berbahasa positif itu akan membawa sikap setia, bangga, dan cinta kepada bahasa
Indonesia. Dengan demikian, bahasa Indonesia dapat

memenuhi fungsi luhurnya sebagai alat pemersatu bangsa. Bahasa Indonesia sebagai pemersatu
bangsa, mungkin lebih efektif dibandingkan alat-alat pemersatu yang lain, karena dengan bahasa berarti
komunikasi dan saling pengertian antar warga bangsa dapat terwujud. Maka dari itu janganlah sekali-kali
melecehkan bahasa Indonesia dalam aktivitas apa pun.

1.2  Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah, yaitu sebagai berikut:
1.    Hakikat bahasa
2.    Fungsi bahasa

1.3  Batasan masalah
Agar pembahasan dalam makalah ini tidak terlalu mengambang maka penulis membatasi pembahasannya.
Adapun batasan masalah dalam makalah ini adalah membahas masalah hakikat dan fungsi bahasa dalam
masyarakat tutur di Indonesia.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas maka pembahasan dalam makalah ini dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1.      Apakah hakikat bahasa Indonesia itu?
2.      Apa fungsi bahasa Indonesia itu?
3.      Apakah yang dimaksud identifikasi fungsi bahasa Indonesia?

1.5 Tujuan

1.5.1             Tujuan Umum
Sebagai syarat untuk mengikuti ujian semester mata kuliah Pragmatik

1.5.2             Tujuan Khusus
1.      Menjelaskan mengenai hakikat bahasa Indonesia
2.      Menjelaskan fungsi bahasa Indonesia
3.      Menguraikan identifikasi bahasa Indonesia   

1.6  Manfaat Penulisan
            Menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan, serta bahan dalam penerapan ilmu metode
penelitian, khususnya mengenai gambaran mengenai hakikat dan fungsi bahasa. Sebagai sumber pengetahuan
dan pembelajaran untuk dapat memahami dan mempelajari perkembangan mengenai hakikat dan fungsi bahasa.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Bahasa Indonesia
            Banyak ahli yang menjelaskan  hakikat atau pengertian bahasa. Chaer memberikan ciri-ciri yang
menunjukkan hakikat bahasa antara lain, bahwa bahasa itu sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat
arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi
Ahli lain yang mendefinisikan hakikat bahasa adalah Bloch & Trager yang dikutip oleh Hasan Lubis,  
sebagai berikut :”Language is a system of arbitrary vocal symbol”(bahasa adalah sebuah sistem lambang-
lambang vokal yang bersifat arbitrer) Berdasarkan pendefinisian tersebut, Lubis menandai empat hal yang
menjadi ciri bahasa, yaitu sistem, artinya keteraturan, dimulai dari bunyi-bunyi, fonem-fonem, morfem-morfem,
kata-kata, dan kalimat-kalimat yang semuanya mempunyai sistem atau aturan. Sistem bahasa yang disusun
tersebut dilambangkan dengan lambang bahasa yang memiliki makna. Vokal, dalam definisi yang disampaikan
oleh Lubis mengacu pada alat ucap, ia mengatakan bahwa bahasa adalah lambang-lambang yang diucapkan
dengan teratur. Sedangkan pengertian arbitrer ia jelaskan dengan istilah manasuka.
Semenara Prof, Anderson mengemukakan delapan prinsip dasar mengenai hakikat bahasa:
1.            Bahasa adalah suatu system
2.            Bahasa adalah vocal
3.            Bahasa tersusun dari lambang-lambang  
4.            Setiap bahasa bersifat khas,
5.            Bahasa dibangun dari kebiasaan-kebiasaan
6.            Bahasa adalah alat komunikasi
7.            Bahasa berhubungan erat dengan budaya asalnya
8.            Bahasa itu berubah-ubah (Anderson; 1972:35-6)

H. Dauglas Brown, setelah menelaah batasan bahasa dari enam sumber, membuat rangkuman sebagai
berikut:
1.            Bahasa adalah suatu sistem yang sistematis, barangkali juga untuk sistem generatif
2.            Bahasa adalah seperangkat lambang-lambang atau simbol-simbol arbiter
3.            Lambang tersebut terutama sekali bersifat vokal tetapi mungkin juga bersifat visual
4.            Lambang itu mengandung makna konvensional
5.            Bahasa dipergunakan sebagai alat komunikasi
6.            Bahasa beroprasi dalam suatu masyarakat bahasa atau budaya
7.            Bahasa pada hakikatnya bersifat kemanusiaan, walaupunn mungkin tidak terbatas pada manusia saja
8.            Bahasa diperoleh semua orang atau bangsa dengan cara yang hamper bersamaan; bahasa dan belajar bahasa
mempunyai ciri-ciri kemestaan (Brown,1980:5)

Beradasrkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa hakikat bahasa itu adalah sebuah sistem
yang terdiri atas subsistem-subsistem yang memiliki aturan tersendiri, sistem bahasa tersebut dilambangkan
dengan lambang bunyi bahasa yang memiliki makna dan bersifat arbitrer yang berdasarkan konvensi masyarakat
tutur (Speech Community). Selain itu, bahasa bersifat produktif artinya dengan unsur yang terbatas dapat
menghasilkan ujaran yang tidak terbatas serta bahasa akan berubah seiring perkembangan zaman dan manusia
karena bahasa bersifat dinamis dan manusiawi atau hanya dimiliki dan dipakai atau digunakan oleh manusia.

Berkaitan dengan hal tersebut di atas, manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu memakai bahasa
sebagai alat penyampai pesan, ide, gagasan dan pikirannya pada orang lain. Wardhaugh mengatakan bahwa
fungsi bahasa adalah alat komunikasi manusia baik tertulis maupun lisan. Dengan demikian, sangat jelas sebagai
alat komunikasi, manusia memakai bahasa sebagai jembatannya dan secara tidak langsung manusia telah
menggunakan fungsi bahasa.

2.2 Fungsi-Fungsi Bahasa Indonesia


            Berbicara mengenai fungsi bahasa sebagai alat komunikasi manusia, beberapa ahli telah menjabarkan
fungsi-fungsi bahasa tersebut. Finocchinario yang dikutip oleh Lubis membagi lima fungsi bahasa yaitu :
1.            Fungsi Personal, adalah kemampuan pembicara dalam hal pembicaraannya, misalnya cinta, kesenangan,
kekecewaan, kesusahan, kemarahan dan sebagainya.
2.            Fungsi Interpersonal, adalah kemampuan untuk membina dan menjalin hubungan kerja dan hubungan sosial
dengan orang lain, misalnya rasa simpati dan rasa senang atas keberhasilan orang lain, kekhawatiran dan
sebagainya.
3.            Fungsi Direktif, memungkinkan pembicara untuk mengajukan permintaan, saran, membujuk, meyakinkan dan
sebagainya.
4.            Fungsi referensial, yang berhubungan dengan kemampuan untuk menulis atau berbicara tentang lingkungan kita
yang terdekat dan juga mengenai bahasa itu sendiri  
5.            Fungsi Imajinatif, kemampuan untuk dapat menyusun irama, sajak, cerita tertulis maupun lisan

Sementara itu, Halliday yang dikutip Tarigan membagi fungsi bahasa ke dalam tujuh fungsi, yaitu :
1.            Fungsi Instrumental, melayani pengelolaan lingkungan, menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi.
2.            Fungsi regulasi, bertindak untuk mengawasi serta mengendalikan peristiwa-peristiwa.
3.            Fungsi Representasional, penggunaan bahasa untuk membuat pernyataan-pernyataan, menyampaikan fakta-fakta
dan pengetahuan, menjelaskan atau melaporkan atau dengan kata lain menggambarkan realitas yang
sebenarnya seperti yang dilihat seseorang.
4.            Fungsi Interaksional, bertugas untuk menjamin serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi
sosial.
5.            Fungsi Personal, memberi kesempatan pada seseorang pembicara untuk mengekspresikan perasaan, emosi,
pribadi, serta reaksi-reaksinya yang mendalam.
6.            Fungsi Heuristik, melibatkan penggunaan bahasa untuk memperoleh ilmu pengetahuan, mempelajari seluk-beluk
lingkungan.    
7.            Fungsi Imajinatif, melayani penciptaan sistem-sistem atau gagasan-gagasan yang bersifat imajinatif.
Dari paparan dua ahli di atas, pada dasarnya terdapat kesamaan dalam hal pembagian fungsi bahasa
sebagai alat komunikasi manusia, tetapi yang paling mendasar yang harus dikuasai oleh manusia sebagai
pengguna bahasa untuk kepentingan komunikasi dengan manusia yang lain adalah fungsi interaksional
(Halliday), atau interpersonal (Finocchinario) karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak
bisa bekerja sendiri dan memerlukan bantuan orang lain serta selalu membutuhkan hidup bersama.

2.3 Identifikasi Fungsi Bahasa Indonesia


             Sebagai lambang kebanggaan nasional, bahasa Indonesia memancarkan nilai-nilai  sosial budaya luhur
bangsa Indonesia. Keluhuran nilai yang dicerminkan bangsa Indonesia kita harus bangga dengannya,
menjunjungnya, dan kita harus mempertahankannya.
Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan lambang bangsa Indonesia. Ini berarti,
dengan bahasa Indonesia akan dapat diketahui siapa kita, yaitu sifat, perangai, dan watak kita sebagai bangsa
Indonesia.
Dengan fungsi yang ketiga memungkinkan masyarakat Indonesia yang beragam latar belakang sosial
budaya dan berbeda-beda bahasanya dapat menyatu dan bersatu dalam kebangsaan, cita-cita, dan rasa nasib
yang sama.
Dengan fungsi keempat, bahasa Indonesia sering kita rasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai media berkomunikasi dengan seseorang yang berasal dari suku lain yang berlatar belakang berbeda,
kita dapat bertukar pikiran dan saling memberikan informasi. Bagi pemerintah, segala kebijakan dan strategi yang
berhubungan dengan ideology, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan mudah
diinformasikan.
Bahasa Indonesia berfungsi pula sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan. Setelah itu,
harus menggunakan bahasa Indonesia. Karya-karya ilmiah di perguruan tinggi (baik buku rujukan, karya akhir
mahasiswa-skripsi, tesis, disertasi, dan hasil atau laporan penelitian) yang ditulis dengan menggunakan bahasa
Indonesia, menunjukan bahwa bahasa Indonesia telah mampu sebagai alat penyampaian iptek, dan sekaligus
menepis anggapan bahwa bahasa Indonesia belum mampu mewadahi konsep-konsep iptek.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hakikat, Fungsi, dan Identifikasi Fungsi Bahasa Indonesia
1.       Hakikat bahasa Indonesia 
Hakekat Bahasa Indonesia adalah kemahiran berbahasa Indonesia baik dalam berkomunikasi lisan maupun
tertulis yang mencerminkan kesadaran berbahasa sebagai bangsa Indonesia yang telah menetapkan bahasa
Indonesia sebagai Bahasa Negara.
2.       Fungsi bahasa Indonesia
a.  Sebagai lambang kebanggaan nasional
b.  Sebagai identitas nasional (jati diri, ciri khas)
c.   Alat pemersatu berbagai suku bangsa yang berbeda-beda latar
    belakang budaya dan bahasanya
d.  Alat penguhubung antar daerah sebagai bahasa nasional
3.      Identifikas Fungsi Bahasa Indonesia
Fungsi bahasa Indonesia selain sebagai lambang kebanggaan nasional juga sebagai identitas nasional atau jati
diri bangsa Indonesia. Selain itu bahasa Indonesia juga bisa digunakan sebgai alat permersatu berbagai suku
bangasa yang ada di Indonesia. Bahasa Indonesia juga mempermudah seluruh bangsa Indonesia dalam
berkomunikasi baik dalam situasi formal maupun informal, bahasa Indonesia juga dipakai dalam lembaga-
lembaga nasional.

3.2 Saran
      Dalam menggunakan bahasa Indonesia kita harus menerapkan konsep dasar dalam berbahasa serta
mengembangkan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dan tetap menggunakan bahasa Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari pada saat beraktifitas.
DAFTAR PUSTAKA
·        Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Pragmatik. bandung: Angkasa
·        Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta
·        Chaer, Abdul. 2010. Sosoilinguistik Perkenalan Awal. Jakarta : Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai