Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

JENIS TULISAN

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok

Dosen Pengampu : Misrodin,M.Pd.

Disusun Oleh :

Agung Kusuma (2154201090)

Galuh Putri Windu Rima Prayogi (2154201055)

Rico Herdiansah (2154201042)

Anggi Yuliani (2154201092)

Deni Prasetiyo (2154201089)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA

TAHUN AKADEMIK 2021

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Segala Puji
Bagi Allah yang telah memberikan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan ini dengan baik.

Sholawat serta salam tak lupa kita curahkan kepadabimbingan kita Nabi Besar Muhammad
SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya kelak di yaumil kiyamah.

Laporan ini merupakan tugas kuliah "Bahasa Indonesia" dan merupakan inovasi
pembelajaran untuk memahami mata kuliah secara mendalam dan semoga laporan ini
berguna bagi mahasiswa yang lainnya.

Ucapan terimakasih tak lupa pula kami ucapkan, sebagai tanda syukur dengan
terselesaikannya laporan ini kepada semua pihak yang telah berpartisipasi selama
penyusunan ini. Terutama kepada Dosen Pengampu dan teman-teman sekalian.

Prubolinggo, 11 November 2021

Penulis,

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................ 1

KATA PENGANTAR..........................................................................................................2

DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................5

BAB III PENUTUP.............................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan


emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua
bidang studi.

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta


didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, serta
menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya di Indonesia.

Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan penguasaan pengetahuan,


keterampilan berbahasa dan sikap positif berbahasa

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuannya yaitu pimbakasan tentang :

1. Peranan dan fungsi Bahasa Indonesia

2. Jenis Tulisan

                                               

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Peranan dan fungsi bahasa indonesia

Pengertian bahasa

Secara umum Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa system lambang bunyi
yang dihasilkan alat ucap manusia.

Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Masing-masing mempunyai


makna, yaitu hubungan abstrak antara kata lambang dengan objek atau konsep yang
diwakili Kumpulan kata atau kosakata itu oleh ahli bahasa disusun secara alfabetis, atau
menurut urutan abjad,disertai penjelasan artinya dan kemudian dibukukan menjadi sebuah
kamus atau leksikon.

Hubungan dengan tata bahasa akan kita bicarakan secara terperinci fonologi,
morfologi, sintaksis, semantikdan etimologi. Fonologi ialah bagian tata bahasa yang
membahas atau mempelajari bunyi bahasa. Morfologi mempelajari proses pembentukan
kata secara gramatikal besertaunsur-unsur dan bentuk-bentuk kata. Sintaksis
membicarakan komponen-komponen kalimat dan proses pembentukannya. Bidang ilmu
bahasa yang secara khusus menganalisis arti atau makna kata ialah semantik, sedang yang
membahas asal-usul bentuk kata adalah etimologi,

Fungsi bahasa

Fungsi utama bahasa, seperti disebutkan di atas, adalah sebagai alat komunikasi,
atau sarana untuk menyampaikan informasi (fungsi informatif).

Tetapi, bahasa pada dasarnya lebih dari sekadar alat untuk menyampaikan
informasi, atau mengutarakan pikiran, perasaan, atau gagasan, karena bahasa juga
berfungsi:

a.untuk tujuan praktis: mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.

b.untuk tujuan artistik: manusia mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah-
indahnya  guna pemuasan rasa estetis manusia.

c.sebagai kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain, di luar pengetahuan


kebahasaan.

d.untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelidiki latar belakang sejarah manusia,
selama

Tujuan filologis dikatakan oleh para ahli budaya, bahwa bahasa yang membentuk diri
sebagai makhluk bernalar, berbudaya, dan berperadaban. Hubungan dan kerja
sama,mengadakan transaksi, dan melaksanakan kegiatan sosial dengan bidang dan peran
masing-masing.

5
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia

Yang dimaksud dengan kedudukan bahasa ialah status relatif bahasa sebagai
sistem lambang nilai budaya yang dirumuskan atas dasar nilai sosialnya. Sedangkan fungsi
bahasa adalah nilai pemakaian bahasa tersebutdi dalam kedudukan yang diberikan.

Bahasa Nasional

Bahasa Indonesia memiliki empat fungsi, keempat fungsi tersebut ialah sebagai:

1.lambang identitas nasional,

2.lambang kebanggaan nasional,

3.alat pemersatu berbagai masyarakat yang mempunyai latar belakang sosial budaya  dan
bahasa yang berbeda-beda, dan

4.alat perhubungan antarbudaya dan daerah.

Bahasa Negara

Berkaitan dengan statusnya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:

1.bahasa resmi negara,

2.bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan,

3.bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan, dan

4.bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan


serta teknologi.

Bahasa Indonesia baku 

Bahasa Indonesia baku ialah bahasa Indonesia yang digunakan orang-orang terdidik
dan yang dipakai sebagai tolak bandingan penggunaan bahasa yang dianggap benar.
Ragam bahasa Indonesia baku biasanya ditandai oleh adanya sifat kemantapan dinamis
dan ciri kecendekiaan. Yang dimaksud dengan kemantapan dinamis ialah bahwa bahasa
tersebut selalu mengikuti kaidah atau aturan yang tetap dan mantap namun terbuka untuk
menerima perubahan yang bersistem.

Bahasa Indonesia baku dipakai dalam:

1.komunikasi resmi

2.tulisan ilmiah

3.pembicaraan di muka umum

4.pembicaraan dengan orang yang dihormati atau yang belum dikenal.

Peranan dan Fungsi Bahasa Indonesia dalam Konteks Ilmiah


6
Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting antara lain,
bersumber pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi: Kami putra dan putri
Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ini berarti bahwa bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional, kedudukannya berada di atas bahasa-bahasa daerah.
Selain itu, di dalam Undang-Undang Dasar 1945 tercantum pasal khusus (Bab XV, Pasal
36) mengenai kedudukan bahasa Indonesia yang menyatakan bahwa bahasa negara ialah
bahasa Indonesia. Dengan demikian ada dua macam kedudukan bahasa Indonesia.
Pertama, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional, sesuai dengan
Sumpah Pemuda 1928, dan kedua bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa
negara, sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.

Dalam tulisan ilmiah, bahasa sering diartikan sebagai tulisan yang mengungkapkan
buah pikiran sebagai hasil dari pengamatan, tinjauan, penelitian dalam bidang ilmu
pengetahuan tertentu, menurut metode tertentu, dengan sistematika penulisan tertentu,
serta isi, fakta, dan kebenarannya dapat dibuktikan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Bentuk-bentuk karangan ilmiah identik dengan jenis karangan ilmiah, yaitu makalah, laporan
praktik kerja, kertas kerja, skripsi, tesis, dan disertasi.

Dalam penulisan ilmiah, bahasa merupakan hal yang terpenting, untuk itu kita harus
sebaik mungkin menggunakannya. Antara lain :

~ Dalam hal penggunaan ejaan.

Ejaan ialah penggambaran bunyi bahasa dalam kaidah tulis menulis yang
distandarisasikan yang meliputi pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan kata, penulisan
unsur serapan, dan pemakaian tanda baca.

Dalam hal penulisan kata baik kata dasar, kata turunan, bentuk ulang, kata ganti,
kata depan, kata sandang, maupun gabungan kata.Dalam penggunaan partikel lah, kah,
tah, pun. Partikel lah, kah, tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.

Kata-kata yang sudah dianggap padu ditulis serangkai, seperti andaipun, ataupun,
bagaimanapun, kalaupun, walaupun, meskipun, sekalipun. Dalam hal pemakaian Ragam
Bahasa berdasarkan pemakaiannya, bahasa memiliki bermacam-macam ragam sesuai
dengan fungsi, kedudukan, serta lingkungannya. Ragam bahasa pada pokoknya terdiri atas
ragam lisan dan ragam tulis. Ragam lisan terdiri atas ragam lisan baku dan ragam lisan
takbaku; ragam tulis terdiri atas ragam tulis baku dan ragam tulis tak baku. Dalam penulisan
Singkatan dan Akronim. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan jabatan atau pangkat
diikuti tanda titik. Contoh: Muh. Yamin, S.H. (Sarjana Hukum ). Singkatan yang terdiri atas
tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. Contoh: dll. hlm. sda. Yth. Singkatan nama resmi
lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta dokumen resmi yang
terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti tanda titik.
Contoh: DPR GBHN KTP PT. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari
deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Contoh: ABRI LAN IKIP SIM. Akronim
nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret
kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital. Contoh: Akabri Bappenas Iwapi Kowani.Dalam
penulisan Angka dan Lambang Bilangan. Penulisan kata bilangan tingkat dapat dilakukan
dengan cara berikut. Contoh: Abad XX dikenal sebagai abad teknologi.

7
Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan
huruf, kecuali jika beberapa lambang dipakai berturut-turut. Contoh: Ada sekitar lima puluh
calon mahasiswa yang tidak diterima diperguruan tinggi itu.

Dalam pemakaian tanda baca. Pemakaian tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik
dua (:), tanda titik koma (,), tanda hubung, (-) tanda pisah (_), tanda petik (“), tanda garis
miring, (/) dan tanda penyingkat atau aprostop (').

Dalam pemakaian imbuhan, awalan, dan akhiran.

Dalam penulisan ilmiah, selain harus memperhatikan faktor kebahasaan, kita pun
harus mempertimbangkan berbagai faktor di luar kebahasaan. Faktor tersebut sangat
berpengaruh pada penggunaan kata karena kata merupakan tempat menampung ide.
Dalam kaitan ini, kita harus memperhatikan ketepatan kata yang mengandung gagasan atau
ide yang kita sampaikan, kemudian kesesuaian kata dengan situasi bicara dan kondisi
pendengar atau pembaca.

Mengetahui Fungsi Bahasa Secara Umum

Fungsi umum bahasa indonesia adalah sebagai alat komunikasi sosial. Bahasa pada
dasarnya sudah menyatu dengan kehidupan manusia. Aktivitas manusia sebagai anggota
masyarakat sangat bergantung pada penggunaan bahasa masyarakat setempat. Gagasan,
ide, pikiran, harapan dan keinginan disampaikan lewat bahasa.

Selain fungsi bahasa diatas, bahasa merupakan tanda yang jelas dari kepribadian
manusia. Melalui bahasa yang digunakan manusia, maka dapat memahami karakter,
keinginan, motif, latar belakang pendidikan, kehidupan sosial, pergaulan dan adat istiadat
manusia.

Menurut Sumiati Budiman (1987 : 1) mengemukakan bahwa fungsi bahasa dapat


dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu :

Fungsi praktis

Bahasa digunakan sebagai komunikasi dan interakis antar anggota masyarakat dalam
pergaulan hidup sehari-hari.

Fungsi cultural

Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyimpan, menyebarkan dan mengembangkan


kebudayaan.

Fungsi artistic

Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan rasa estetis (keindahan) manusia
melalui seni sastra.

Fungsi edukatif

Bahasa digunakan sebagai alat menyampaikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan


dan teknologi.

8
Fungsi politis

Bahasa digunakan sebagai alat untuk mempusatkan bangsa dan untuk  menyelenggarakan
administrasio pemerintahan.

Mencermati keadaan dan perkembangan dewasa ini, semakin terasakan betapa


besar fungsi dan peran bahasa dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa kehidupan
manusia terasa hampa dan tidak berarti. Melalui peran bahasa, manusia dapat menjadikan
dirinya menjadi manusia berbudi pekerti, berilmu dan bermartabat tinggi. Berdasarkan
semua ini, dapat disimpulkan fungsi bahasa yaitu sbb:

Bahasa sebagai alat komunikasi

Melalui Bahasa, manusia dapat berhubungan dan berinteraksi dengan alam


sekitarnya, terutama sesama manusia sebagai makhluk sosial. Manusia dapat memikirkan,
mengelola dan memberdayakan segala potensi untuk kepentingan kehidupan umat manusia
menuju kesejahteraan adil dan makmur. Manusia dalam berkomunikasi tentu harus
memperhatikan dan menerapkan berbagai etika sehingga terwujud masyarakat yang
madani selamat dunia dan akhirat. Bahasa sebagai alat komunikasi berpotensi untuk
dijadikan sebagai sarana untuk mencapai suatu keberhasilan dan kesuksesan hidup
manusia, baik sebagai insan akademis maupun sebagai warga masyarakat. Penggunaan
bahasa yang tepat menjadikan seseorang dalam memperlancar segala urusan. Melalui
bahasa yang baik, maka lawan komunikasi dapat memberikan respon yang positif. Akhirnya,
dapat dipahami apa maksud dan tujuannya.

Bahasa sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri

Sebagai alat ekspresi diri, bahasa merupakan sarana untuk mengungkapkan segala
sesuatu yang ada dalam diri seseorang, baik berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan
keinginan yang dimilikinya. Begitu juga digunakan untuk menyatakan dan memperkenalkan
keberadaan diri seseorang kepada orang lain dalam berbagai tempat dan situasi.

Mengetahui Fungsi Bahasa Secara Khusus :

Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia secara umum Istilahke dudukan dan
fungsi tentunya sering kita dengar, bahkan pernah kita pakai. Misalnya dalam kalimat
“Bagaimana kedudukan dia sekarang?”, “Apa fungsi baut yang Saudara pasang pada mesin
ini?”, dan sebagainya. Kalau kita pernah memakai kedua istilah itu tentunya secara tersirat
kita sudah mengerti maknanya.

Hal ini terbukti bahwa kita tidak pernah salah pakai menggunakan kedua istilah itu.
Kalau demikian halnya, apa sebenarnya pengertian kedudukan dan fungsi bahasa?
Samakah dengan pengertian yang pernah kita pakai? Kita tahu bahwa bahasa sebagai alat
komunikasi lingual manusia, baik secara terlisan maupun tertulis. Ini adalah fungsi dasar
bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial.

Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari- hari, yang di dalamnya selalu ada
nilai-nilai dan status, bahasa tidak dapat ditinggalkan. Ia selalu mengikuti kehidupan
manusia sehari-hari, baik sebagai manusia anggota suku maupun anggota bangsa. Karena
kondisi dan pentingnya bahasa itulah, maka ia diberi ‘label’ secara eksplisit oleh pemakainya
yang berupa kedudukan dan fungsi tertentu.
9
Kedudukan dan fungsi bahasa yang dipakai oleh pemakainya (baca: masyarakat
bahasa) perlu dirumuskan secara eksplisit, sebab kejelasan ‘label’ yang diberikan akan
mempengaruhi masa depan bahasa yang bersangkutan. Pemakainya akan menyikapinya
secara jelas terhadapnya. Pemakaiannya akan memperlakukannya sesuai dengan ‘label’
yang dikenakan padanya.

Di pihak lain, bagi masyarakat yang dwi bahasa (dwilingual), akan dapat ‘memilah-
milahkan’ sikap dan pemakaian kedua atau lebih bahasa yang digunakannya. Mereka tidak
akan memakai secara sembarangan. Mereka bisa mengetahui apan dan dalam situasi apa
bahasa yang satu dipakai, dan kapan dan dalam situasi apa pula bahasa yang lainnya
dipakai. Dengan demikian perkembangan bahasa (-bahasa) itu akan menjadi terarah.
Pemakainya akan berusaha mempertahankan kedudukan dan fungsi bahasa yang telah
disepakatinya dengan, antara lain, menyeleksi unsur-unsur bahasa lain yang ‘masuk’ ke
dalamnya.

Unsur-unsur yang dianggap menguntungkannya akan diterima, sedangkan unsur-


unsur yang dianggap merugikannya akan ditolak. Sehubungan dengan itulah maka perlu
adanya aturan untuk menentukan kapan, misalnya, suatu unsur lain yang mempengaruhinya
layak diterima, dan kapan seharusnya ditolak. Semuanya itu dituangkan dalam bentuk
kebijaksanaan pemerintah yang bersangkutan. Di negara kita itu disebut Politik Bahasa
Nasional, yaitu kebijaksanaan nasional yang berisi perencanaan, pengarahan, dan
ketentuan- ketentuan yang dapat dipakai sebagai dasar bagi pemecahan keseluruhan
masalah bahasa.

2.2 Jenis Tulisan

Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang harus
dikuasai oleh setiap orang. Menulis merupakan bentuk komunikasi berupa tulisan yang
berfungsi sebagai penyampai pesan.

Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang


menggambarkan sesuatu bahasa yang dapat dipahami orang, sehingga orang lain dapat
membaca grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu Tarigan,
2008: 2. Senada dengan Tarigan, menulis didefinisikan suatu kegiatan mengorganisasikan
gagasan secara sistematis serta mengungkapkan secara tersurat Sabarti, 1988: 2. Sejalan
dengan pendapat kedua pakar di atas, Jauhari 2008: 17 juga menjelaskan bahwa menulis
merupakan aktivitas menuangkan gagasan yang diwujudkan dengan lambang-lambang
fonem. Tulisan yang baik hendaknya mengandung isi yang berbobot, jelas, singkat, menarik
dan mudah dipahami. Apabila seseorang berhasrat menyampaikan pikiran, sikap, perasaan
dan keyakinan serta mantap dan mampu menyampaikannnya dalam bahasa tulis, maka ia
telah memiliki keterampilan dan kemampuan menulis. Berdasarkan pendapat di atas, dapat
disimpulkan bahwa menulis adalah suatu proses kegiatan mengungkapkan pikiran,
perasaan, sikap dan keyakinan dengan menggunakan lambang-lambang bahasa tertulis
secara logis dan sistematis atau proses bernalar untuk menuangkan gagasan dengan
menggunakan kosakata dan kaidah kebahasaan dalam bentuk tulis, yang disampaikan pada
orang lain secara tidak langsung.

Telah banyak ahli yang membuat klasifikasi mengenai tulisan. Beberapa klasifikasi
yang pernah dibuat seperti yang disampaikan oleh Tarigan 2008: 27 adalah tulisan bentuk
objektif dan tulisan bentuk subjektif. Tulisan yang berbentuk objektif mencakup penjelasan
10
yang terperinci mengenai proses, batasan, laporan, dan dokumen. Tulisan yang berbentuk
subjektif mencakup otobiografi, surat-surat, penilaian pribadi, esei informal, potret atau
gambaran, dan satire. Berdasarkan bentuknya, tulisan dapat dibedakan menjadi 4 jenis,
yaitu eksposisi, deskripsi, narasi, dan argumentasi. Selain itu terdapat klasifikasi lain, yaitu
tulisan kreatif yang memberi penekanan pada ekspresi diri secara pribadi dan tulisan
ekspositori yang mencakup penulisan surat, penulisan laporan, timbangan buku, resensi
buku, dan rencana penelitian Tarigan, 2008: 28-29. Keraf 2002: 5 membuat klasifikasi
tulisan menjadi empat jenis, yaitu deskripsi, narasi, argumentasi, dan eksposisi. Deskripsi
adalah bentuk tulisan yang menceritakan suatu objek atau suatu hal sehingga objek itu
seolah-olah berada di depan mata dan dilihat sendiri oleh pembaca. Narasi adalah bentuk
tulisan yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian yang seolah-olah dialami sendiri
oleh pembaca. Argumentasi adalah bentuk tulisan yang berusaha membuktikan suatu
kebenaran. Eksposisi adalah bentuk tulisan yang menguraikan suatu objek yang
memperluas pandangan atau pengetahuan pembaca. Dari beberapa klasifikasi para ahli
mengenai tulisan tersebut, penulisan laporan kunjungan termasuk jenis tulisan yang
berbentuk subjektif dan ekspositori.

Jenis-jenis tulisan Ada 5 macam jenis tulisan antara lain :

1. Narasi

Narasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam sebuah tulisan yang
rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal, tengah, dan akhir. 

Jenis-Jenis Narasi Narasi informative

 Narasi informatif adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara
tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang
kisah seseorang
 Narasi ekspositorikNarasi ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran
penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan
memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang. Dalam narasi
ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang
sebenarnya.
 Narasi artisticNarasi artistik adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu
maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca
atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat. Ketentuan ini berkaitan
dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak
memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif. 
 Narasi sugestif Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan
suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para
pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.

Ciri-ciri Karangan Narasi

Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan. Dirangkai dalam urutan


waktu.Berusaha menjawab pertanyaan "apa yang terjadi?"Ada konfiks. Narasi dibangun
oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada konfiks. Selain alur cerita,
konfiks dan susunan kronologis, ciri-ciri narasi lebih lengkap lagi diungkapkan oleh Atar
Semi (2003: 31) sebagai berikut: Berupa cerita tentang peristiwa atau pengaalaman
penulis. Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar
terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya. Berdasarkan konfiks,

11
karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik. Memiliki nilai estetika.Menekankan
susunan secara kronologis.

Langkah-langkah Menulis Karangan Narasi

Tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan Tetapkan sasaran


pembaca Rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema
alurBagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita Rincian
peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung cerita Susun
tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandangan mengerti aturan tanda bacanya dalam
kalimat tersebut.

Contoh Karangan Narasi

Aku berjalan menuju halaman rumah-rumah yang sunyi. Aku terus berjalan d kota kecil
yang sunyi, hingga kutemukan patung sepeda-sepedaan di tengah taman. Ada seorang
gadis berbaju hijau mengintipku dari balik rerimbun daun. Aku mengejarnya. Lantas, ia
berhenti di salah satu sudut taman. Kami berpandang-pandangan sebelum aku tahu ia
benar-benar hilang. Bolak-balik aku mencoba untuk mencarinya. Sebelum aku benar-benar
menemukannya, dering jam weker cukup mengejutkanku. Cahaya matahari sudah
menerobos masuk jendela kamarku.

2. Eksposisi

Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang
dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan
gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.

Ciri-ciri dari Karangan Eksposisi

Menggali melalui analisis dan sintesisDiperjelas dengan fakta yang dilengkapi


dengan angka, peta, grafik, statistik, gambar atau bagan sebagai ilustrasiUraian bersifat
objektif, semata-mata hanya untuk menambah pengetahuan pembaca tanpa didasari
maksud tertentuBerisi tentang pendapat, gagasan, atau keyakinan penulis terhadap suatu
masalah bidang tertentuParagraf diakhiri dengan penegasan, bukan ajakan atau permintaan
dukungan

Langkah-langkah Menulis Karangan Eksposisi

Menentukan temaMenentukan tujuan karanganMemilih data yang sesuai dengan


temaMembuat kerangka karanganMengembangkan kerangka menjadi karangan

Contoh Karangan Eksposisi

Angin adalah gerakan udara dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan
rendah. Gerakan udara ini dikendali kan panas matahari. Udara panas lebih ringan daripada
udara dingin. Udara panas naik jika dipanasi matahari, lalu tempatnya digantikan oleh udara
dingin.

3. Persuasif

Karangan persuasif merupakan karangan yang bertujuan mempengaruhi pembaca untuk


berbuat sesuatu. Karangan ini biasanya berisi ide, gagasan, atau pendapat penulis disertai
imbauan atau ajakan kepada orang lain, dimana pengarang mengharapkan adanya sikap
motorik berupa gerakan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan

12
penulis dalam karangannya dan pembaca yakin bahwa ide, gagasan atau pendapat tersebut
adalah benar dan terbukti. 

Ciri-ciri Karangan Persuasif

Ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu Persuasi bertolak dari pendirian
bahwa pikiran manusia dapat diubah. Harus menimbulkan kepercayaan para
pembacanya Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui
kepercayaan antara penulis dengan pembaca. Persuasi sedapat mungkin menghindari
konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya
tercapai.Persuasif memerlukan fakta dan data.

Langkah-langkah Menyusun Karangan Persuasif

Menentukan topik atau tema Merumuskan tujuan Mengumpulkan data dari berbagai


sumber Menyusun kerangka karanganMengembangkan kerangka karangan menjadi
karangan persuasi.

Contoh Tema yang Tepat untuk Persuasif

Katakan “tidak” pada NARKOBA Hemat energi demi generasi mendatang Hutan


sahabat kita Hidup sehat tanpa rokokMembaca memperluas cakrawala

Contoh Karangan Persuasif

Sebaiknya pemerintah melakukan penghematan. Selama ini, pemerintah boros dengan


cara tiap tahun membeli ribuan mobil dinas baru serta membangun kantor-kantor baru dan
guest house. Pemerintah juga selalu menambah jumlah PNS tanpa melakukan
perampingan, membeli alat tulis kantor (ATK) secara berlebihan, dan sebagainya. Padahal,
dana yang dimiliki tidak cukup untuk itu

4. Deskripsi

Paragraf deskripsi adalah paragraf yg berisi penggambarkan suatu objek, tempat, atau
peristiwa tertentu kepada pembaca secara jelas dan terperinci sehinggga pembaca seolah-
olah mlihat dan merasakan sendiri apa yg dideskripsikan oleh penulis.

Ciri-ciri Karangan Deskripsi

Menggambarkan atau melukiskan sesuatu.Penggambaran tersebut dilakukan


sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera. Membuat pembaca atau pendengar
merasakan sendiri atau mengalami sendiri. Menjelaskan ciri-ciri objek seperti warna, ukuran,
bentuk, dan keadaan suatu objek secara terperinci.

Pola Pengembangan Paragraf Deskripsi

Paragraf Deskripsi Spasial, paragraf ini menggambarkan objek kusus ruangan,


benda atau tempat. Paragraf Deskripsi Subjektif, paragraf ini menggambarkan objek seperti
tafsiran atau kesan perasaan penulis. Paragraf Deskripsi Objektif, paragraf ini
menggambarkan objek dengan apa adanya atau sebenarnya.

Langkah-langkah menyusun Karangan deskripsi

13
Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikanTentukan tujuanMengumpulkan
data dengan mengamati objek yang akan dideskripsikanMenyusun data tersebut ke dalam
urutan yang baik (menyusun kerangka karangan)Menguraikan kerangka karangan menjadi
dekripsi yang sesuai dengan tema yang ditentukan.

Contoh Karangan Deskripsi

Yogya sangat mempesona. di sebelah kiri terlihat tebing yang sangat tinggi dan di
sebelah kanan kita bisa melihat batu karang besar yang seolah-olah siap menjaga
gempuran ombak yang datang setiap saat. Banyaknya wisatawan yang selalu mengunjungi
Pantai Parangtritis ini membuat pantai ini tidak pernah sepi dari pengunjung. Di pantai
Parangtritis ini kita bisa bermain pasir dan merasakan hembusan segar angin laut. Kita juga
bisa naik kuda ataupun angkutan sejenis andong yang bisa membawa kita ke area karang
laut yang sungguh sangat indah. Disore hari, kita bisa melihat matahari terbenam yang
merupakan momen sangat istimewa melihat matahari yang seolah-olah amsuk ke dalam
hamparan air laut.

5. Argumentasi

Argumentasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang
ditulis dengan tujuan untuk meyakinkan atau membujuk (rujukan) pembaca. Dalam
penulisan argumentasi isi dapat berupa penjelasan, pembuktian, alasan, maupun ulasan
obyektif dimana disertakan contoh, analogi, dan sebab akibat.

Ciri-ciri Karangan Argumentasi

Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenara gagasan pengarang sehingga


kebenaran itu diakui oleh pembacaPembuktian dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel,
gambarDalam argumentasi pengarang berusahamengubah sikap, pendapat atau
pandangan pembacamenghindarkan keterlibatan emosi dan menjauhkan subjektivitasDalam
membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat menggunakan bermacam-macam
pola pembuktian

Langkah-langkah Menyusun Karangan Argumentasi

Menentukan topik/temaMenetapkan tujuanMengumpulkan data dari berbagai


sumberMenyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilihMengembangkan
kerangka menjadi karangan argumentasi

Contoh Karangan Argumentasi

Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan


jiwa kepahlawanan, pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa
kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa
besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua
sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.

14
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Bahasa Indonesia merupakan alat komunikasi untuk menyebarluaskan informasi


tentang kegiatan ilmiah dalam berbagai bidang ilmu, baik ilmu-ilmu sosial, kemanusiaan,
sains, maupun teknologi.

Keterampilan mencakup:

Penggunaan bahasa dalam artikel ilmiah memiliki gaya dan sistematika yang
berbeda. Proses penulisannya menggunakan syarat-syarat dan karakteristik ragam Bahasa

Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang harus
dikuasai oleh setiap orang. Menulis merupakan bentuk komunikasi berupa tulisan yang
berfungsi sebagai penyampai pesan.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://text-id.123dok.com/document/8yd21dr1q-pengertian-menulis-jenis-tulisan.html

https://slideplayer.info/slide/2686780/

16

Anda mungkin juga menyukai