Anda di halaman 1dari 13

Diajukan sebagai tugas mata kuliah

Bahasa Indonesia

DISUSUN OLEH :

HIKMAYANTI ILYAS

1761201261

B4

SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN

STIM-YAPIM

2017

A. Pengertian bahasa

Secara umum bahasa didefinisikan sebagai lambang. Bahasa adalah alat

komunikasi yang berupa system lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia.
Sebagaimana kita ketahui, bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan

kata. Masing-masing mempunyaimakna, yaitu, hubungan abstrak antara kata

sebagai lambang dengan objek atau konsep yang diwakiliKumpulan kata atau

kosakata itu oleh ahli bahasa disusun secara alfabetis, atau menurut urutan

abjad,disertai penjelasan artinya dan kemudian dibukukan menjadi sebuah kamus

atau leksikon.

Pada waktu kita berbicara atau menulis, kata-kata yang kita ucapkan atau

kita tulis tidak tersusun begitusaja, melainkan mengikuti aturan yang ada. Untuk

mengungkapkan gagasan, pikiran atau perasaan, kitaharus memilih kata-kata yang

tepat dan menyusun kata-kata itu sesuai dengan aturan bahasa.

Seperangkataturan yang mendasari pemakaian bahasa, atau yang kita gunakan

sebagai pedoman berbahasa inilah yangdisebut tata bahasa.

Pada bab berikutnya, sehubungan dengan tata bahasa akan kita bicarakan

secara terperinci fonologi, morfologi, sintaksis, semantikdan etimologi. Fonologi

ialah bagian tata bahasa yang membahas atau mempelajari bunyi bahasa.

Morfologi mempelajari proses pembentukan kata secara gramatikal

besertaunsur-unsur dan bentuk-bentuk kata. Sintaksis membicarakan komponen-

komponen kalimat dan proses pembentukannya. Bidang ilmu bahasa yang secara

khusus menganalisis arti atau makna kata ialah semantik, sedang yang membahas

asal-usul bentuk kata adalah etimologi,

B. Fungsi bahasa

Fungsi utama bahasa, seperti disebutkan di atas, adalah sebagai alat

komunikasi, atau sarana untuk menyampaikan informasi (fungsi informatif).

Tetapi, bahasa pada dasarnya lebih dari sekadar alat untuk menyampaikan

informasi, atau mengutarakan pikiran, perasaan, atau gagasan, karena bahasa juga

berfungsi:

a. Untuk tujuan praktis: mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.


b. Untuk tujuan artistik: manusia mengolah dan menggunakan bahasa dengan

seindah- indahnya guna pemuasan rasa estetis manusia.

c. Sebagai kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain, di luar

pengetahuan kebahasaan. untuk mempelajari naskah-naskah tua guna

menyelidiki latar belakang sejarah manusia, selama

d. Kebudayaan dan adat-istiadat, serta perkembangan bahasa itu sendiri

(tujuan filologis). Dikatakan oleh para ahli budaya, bahwa bahasalah yang

memungkinkan kita membentuk diri sebagaimakhluk bernalar, berbudaya,

dan berperadaban. Dengan bahasa, kita membina hubungan dan kerja sama,

mengadakan transaksi, dan melaksanakan kegiatan sosial dengan bidang dan

peran kita masing-masing.Dengan bahasa kita mewarisi kekayaan masa

lampau, menghadapi hari ini, dan merencanakan masa depan.

Jika dikatakan bahwa setiap orang membutuhkan informasi itu benar. Kita

ambil contoh, misalnya,mahasiswa. Ia membutuhkan informasi yang berkaitan

dengan bidang studinya agar lulus dalam setiapujian dan sukses meraih gelar atau

tujuan yang diinginkan. Seorang dokter juga sama. Ia memerlukaninformasi

tentang kondisi fisik dan psikis pasiennya agar dapat menyembuhkannya dengan

segera.Contoh lain, seorang manager yang mengoperasikan, mengontrol, atau

mengawasi perusahaan tanpa informasi tidak mungkin dapat mengambil keputusan

atau menentukan kebijakan. Karena setiap orang membutuhkan informasi,

komunikasi sebagai proses tukar-menukar informasi, dengan sendirinya bahasa

juga mutlak menjadi kebutuhan setiap orang.

C. Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia

Sebagaimana kita ketahui dari uraian di atas, bahwa sesuai dengan ikrar

Sumpah Pemuda tanggal 28Oktober 1928, bahasa Indonesia diangkat sebagai

bahasa nasional, dan sesuai dengan bunyi UUD 45, BabXV, Pasal
36 Indonesia juga dinyatakan sebagai bahasa negara. Hal ini berarti bahwa

bahasa Indonesia mempunyai kedudukan baik sebagai bahasa nasional dan bahasa

negara.

Yang dimaksud dengan kedudukan bahasa ialah status relatif bahasa

sebagai sistem lambang nilai budaya, yang dirumuskan atas dasar nilai sosialnya

Sedang fungsi bahasa adalah nilai pemakaian bahasa tersebutdi dalam kedudukan

yang diberikan.

1. Bahasa Nasional

Sehubungan dengan kedudukannya sebagai bahasa nasional,

bahasa Indonesia memiliki empat fungsi. Keempat fungsi tersebut ialah

sebagai:

a. Lambang identitas nasional,

b. Lambang kebanggaan nasional,

c. Alat pemersatu berbagai masyarakat yang mempunyai latar belakang

sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda, dan

d. Alat perhubungan antarbudaya dan daerah.

2. Bahasa Negara

a. Berkaitan dengan statusnya sebagai bahasa Negara

bahasa Indonesia berfungsi sebagai: bahasa resmi negara,

b. Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan,

c. Bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan

perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan, dan

d. Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu

pengetahuan serta teknologi.

D. Bahasa Indonesia baku


Bahasa Indonesia yang baku ialah bahasa Indonesia yang digunakan orang-

orang terdidik dan yangdipakai sebagai tolak bandingan penggunaan bahasa yang

dianggap benar. Ragam bahasa Indonesia yangbaku ini biasanya ditandai oleh

adanya sifat kemantapan dinamis dan ciri kecendekiaan. Yang dimaksuddengan

kemantapan dinamis ini ialah bahwa bahasa tersebut selalu mengikuti kaidah atau

aturan yangtetap dan mantap namun terbuka untuk menerima perubahan yang

bersistem. Ciri kecendekiaan bahasa baku dapat dilihat dari kemampuannya dalam

mengungkapkan proses pemikiran yang rumit di berbagai bidang kehidupan dan

ilmu pengetahuan. Bahasa Indonesia baku dipakai dalam:

a. Komunikasi resmi, seperti dalam surat-menyurat resmi, peraturan

pengumuman instansi resmi atau undang-undang;

b. Tulisan ilmiah, seperti laporan penelitian, makalah, skripsi, disertasi dan

buku-buku ilmu pengetahuan;

c. Pembicaraan di muka umum, seperti dalam khotbah, ceramah, kuliah

pidato;

d. Dan pembicaraan dengan orang yang dihormati atau yang belum dikenal.

E. Peranan dan Fungsi Bahasa Indonesia dalam Konteks Ilmiah

Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting, antara lain,

bersumber pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi: Kami putra dan

putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ini berarti

bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, kedudukannya berada di atas

bahasa-bahasa daerah. Selain itu, di dalam Undang-Undang Dasar 1945

tercantum pasal khusus (Bab XV, Pasal 36) mengenai kedudukan

bahasa Indonesia yang menyatakan bahwa bahasa negara ialah bahasa Indonesia.

Dengan demikian ada dua macam kedudukan bahasa Indonesia. Pertama,

bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional, sesuai dengan Sumpah


Pemuda 1928, dan kedua bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa negara,

sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.

Dalam tulisan ilmiah, bahasa sering diartikan sebagai tulisan yang

mengungkapkan buah pikiran sebagai hasil dari pengamatan, tinjauan, penelitian

yang seksama dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu, menurut metode

tertentu, dengan sistematika penulisan tertentu, serta isi, fakta, dan

kebenarannya dapat dibuktikan dan dapat dipertanggungjawabkan. Bentuk-bentuk

karangan ilmiah identik dengan jenis karangan ilmiah, yaitu makalah, laporan

praktik kerja, kertas kerja, skripsi, tesis, dan disertasi.

Dalam penulisan ilmiah, bahasa merupakan hal yang terpenting. Untuk itu

kita harus sebaik mungkin menggunakannya. Antara lain :

a. Dalam hal penggunaan ejaan. Ejaan ialah penggambaran bunyi bahasa

dalam kaidah tulis-menulis yang distandarisasikan; yang meliputi

pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur

serapan, dan pemakaian tanda baca.

b. Dalam hal penulisan kata. Baik kata dasar, kata turunan, bentuk ulang,

kata ganti, kata depan, kata sandang, maupun gabungan kata.

c. Dalam penggunaan partikel lah, kah, tah, pun. Partikel lah, kah, tah

ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.

Contoh: “Pergilah sekarang!” Sedangkan partikel pun ditulis terpisah

dari kata yang mendahuluinya.

Contoh: “Jika engkau pergi, aku pun akan pergi.” Kata-kata yang sudah

dianggap padu ditulis serangkai, seperti andaipun, ataupun,

bagaimanapun, kalaupun, walaupun, meskipun, sekalipun.

d. Dalam hal pemakaian Ragam Bahasa. Berdasarkan pemakaiannya, bahasa

memiliki bermacam-macam ragam sesuai dengan fungsi, kedudukan,

serta lingkungannya. Ragam bahasa pada pokoknya terdiri atas ragam


lisan dan ragam tulis. Ragam lisan terdiri atas ragam lisan baku dan

ragam lisan takbaku; ragam tulis terdiri atas ragam tulis baku dan

ragam tulis takbaku.

e. Dalam penulisan Singkatan dan Akronim.Singkatan nama orang, nama

gelar, sapaan jabatan atau pangkat diikuti tanda titik. Contoh: Muh.

Yamin, S.H. (Sarjana Hukum ). Singkatan yang terdiri atas tiga huruf

atau lebih diikuti satu tanda titik. Contoh: dll. hlm. sda. Yth. Singkatan

nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau

organisasi, serta dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal setiap

kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti tanda titik. Contoh:

DPR GBHN KTP PT. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf

awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Contoh:

ABRI LAN IKIP SIM. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku

kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan

huruf awal huruf kapital. Contoh: Akabri Bappenas Iwapi Kowani.

f. Dalam penulisan Angka dan Lambang Bilangan. Penulisan kata bilangan

tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut. Contoh: Abad XX dikenal

sebagai abad teknologi. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan

dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa

lambang dipakai berturut-turut. Contoh: Ada sekitar lima puluh calon

mahasiswa yang tidak diterima diperguruan tinggi itu.

g. Dalam pemakaian tanda baca. Pemakaian tanda titik (.), tanda koma (,),

tanda titik dua (:), tanda titik koma (,), tanda hubung, (-) tanda pisah

(_), tanda petik (“), tanda garis miring, (/) dan tanda penyingkat atau

aprostop (‘).

h. Dalam pemakaian imbuhan, awalan, dan akhiran. Dalam penulisan ilmiah,

selain harus memperhatikan faktor kebahasaan, kita pun harus

mempertimbangkan berbagai faktor di luar kebahasaan. Faktor


tersebut sangat berpengaruh pada penggunaan kata karena kata

merupakan tempat menampung ide. Dalam kaitan ini, kita harus

memperhatikan ketepatan kata yang mengandung gagasan atau ide yang

kita sampaikan, kemudian kesesuaian kata dengan situasi bicara dan

kondisi pendengar atau pembaca.

 Mengetahui Fungsi Bahasa Secara Umum

Fungsi umum bahasa indonesia adalah sebagai alat komunikasi sosial.

Bahasa pada dasarnya sudah menyatu dengan kehidupan manusia. Aktivitas

manusia sebagai anggota masyarakat sangat bergantung pada penggunaan bahasa

masyarakat setempat. Gagasan, ide, pikiran, harapan dan keinginan disampaikan

lewat bahasa.

Selain fungsi bahasa diatas, bahasa merupakan tanda yang jelas dari

kepribadian manusia. Melalui bahasa yang digunakan manusia, maka dapat

memahami karakter, keinginan, motif, latar belakang pendidikan, kehidupan

sosial, pergaulan dan adat istiadat manusia.

Menurut Sumiati Budiman (1987 : 1) mengemukakan bahwa fungsi bahasa dapat

dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu :

1. Fungsi praktis

Bahasa digunakan sebagai komunikasi dan interakis antar anggota

masyarakat dalam pergaulan hidup sehari-hari.

2. Fungsi cultural

Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyimpan, menyebarkan dan

mengembangkan kebudayaan.
3. Fungsi artistic

Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan rasa estetis

(keindahan) manusia melalui seni sastra.

4. Fungsi edukatif

Bahasa digunakan sebagai alat menyampaikan dan mengembangkan

ilmu pengetahuan dan teknologi.

5. Fungsi politis

Bahasa digunakan sebagai alat untuk mempusatkan bangsa dan

untuk menyelenggarakan administrasio pemerintahan.

Mencermati keadaan dan perkembangan dewasa ini, semakin terasakan

betapa besar fungsi dan peran bahasa dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa

kehidupan manusia terasa hampa dan tidak berarti. Melalui peran bahasa, manusia

dapat menjadikan dirinya menjadi manusia berbudi pekerti, berilmu dan

bermartabat tinggi. Berdasarkan semua ini, dapat disimpulkan fungsi bahasa

yaitu sbb:

1. Bahasa sebagai alat komunikasi

Melalui Bahasa, manusia dapat berhubungan dan berinteraksi dengan

alam sekitarnya, terutama sesama manusia sebagai makhluk sosial.

Manusia dapat memikirkan, mengelola dan memberdayakan segala potensi

untuk kepentingan kehidupan umat manusia menuju kesejahteraan adil dan

makmur. Manusia dalam berkomunikasi tentu harus memperhatikan dan

menerapkan berbagai etika sehingga terwujud masyarakat yang madani

selamat dunia dan akhirat. Bahasa sebagai alat komunikasi berpotensi

untuk dijadikan sebagai sarana untuk mencapai suatu keberhasilan dan


kesuksesan hidup manusia, baik sebagai insan akademis maupun sebagai

warga masyarakat. Penggunaan bahasa yang tepat menjadikan seseorang

dalam memperlancar segala urusan. Melalui bahasa yang baik, maka lawan

komunikasi dapat memberikan respon yang positif. Akhirnya, dapat

dipahami apa maksud dan tujuannya.

2. Bahasa sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri

Sebagai alat ekspresi diri, bahasa merupakan sarana untuk

mengungkapkan segala sesuatu yang ada dalam diri seseorang, baik

berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan keinginan yang dimilikinya.

Begitu juga digunakan untuk menyatakan dan memperkenalkan

keberadaan diri seseorang kepada orang lain dalam berbagai tempat dan

situasi.

 Mengetahui Fungsi Bahasa Secara Khusus :

Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia secara umum Istilahke dudukan

dan fungsi tentunya sering kita dengar, bahkan pernah kita pakai. Misalnya dalam

kalimat “Bagaimana kedudukan dia sekarang?”, “Apa fungsi baut yang Saudara

pasang pada mesin ini?”, dan sebagainya. Kalau kita pernah memakai kedua istilah

itu tentunya secara tersirat kita sudah mengerti maknanya.

Hal ini terbukti bahwa kita tidak pernah salah pakai menggunakan kedua

istilah itu. Kalau demikian halnya, apa sebenarnya pengertian kedudukan dan

fungsi bahasa? Samakah dengan pengertian yang pernah kita pakai? Kita tahu

bahwa bahasa sebagai alat komunikasi lingual manusia, baik secara terlisan

maupun tertulis. Ini adalah fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan

dengan status dan nilai-nilai sosial.

Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari- hari, yang di dalamnya

selalu ada nilai-nilai dan status, bahasa tidak dapat ditinggalkan. Ia selalu
mengikuti kehidupan manusia sehari-hari, baik sebagai manusia anggota suku

maupun anggota bangsa. Karena kondisi dan pentingnya bahasa itulah, maka ia

diberi ‘label’ secara eksplisit oleh pemakainya yang berupa

kedudukan dan fungsi tertentu.

Kedudukan dan fungsi bahasa yang dipakai oleh pemakainya (baca:

masyarakat bahasa) perlu dirumuskan secara eksplisit, sebab kejelasan ‘label’

yang diberikan akan mempengaruhi masa depan bahasa yang bersangkutan.

Pemakainya akan menyikapinya secara jelas terhadapnya. Pemakaiannya akan

memperlakukannya sesuai dengan ‘label’ yang dikenakan padanya.

Di pihak lain, bagi masyarakat yang dwi bahasa (dwilingual), akan dapat

‘memilah-milahkan’ sikap dan pemakaian kedua atau lebih bahasa yang

digunakannya. Mereka tidak akan memakai secara sembarangan. Mereka bisa

mengetahui apan dan dalam situasi apa bahasa yang satu dipakai, dan kapan dan

dalam situasi apa pula bahasa yang lainnya dipakai. Dengan demikian

perkembangan bahasa (-bahasa) itu akan menjadi terarah. Pemakainya akan

berusaha mempertahankan kedudukan dan fungsi bahasa yang telah disepakatinya

dengan, antara lain, menyeleksi unsur-unsur bahasa lain yang ‘masuk’ ke dalamnya.

Unsur-unsur yang dianggap menguntungkannya akan diterima, sedangkan

unsur- unsur yang dianggap merugikannya akan ditolak. Sehubungan dengan itulah

maka perlu adanya aturan untuk menentukan kapan, misalnya, suatu unsur lain

yang mempengaruhinya layak diterima, dan kapan seharusnya ditolak. Semuanya

itu dituangkan dalam bentuk kebijaksanaan pemerintah yang bersangkutan. Di

negara kita itu disebut Politik Bahasa Nasional, yaitu kebijaksanaan nasional yang

berisi perencanaan, pengarahan, dan ketentuan- ketentuan yang dapat dipakai

sebagai dasar bagi pemecahan keseluruhan masalah bahasa.

 Peranan Bahasa Indonesia dalam Bidang Ekonomi Sebagai Dasar Penerapan

Kaidahnya
Bahasa merupakan alat komunikasi antara yang satu dengan yang lain.

Dengan bahasa semua hal dapat dimengerti maksud dan tujuan tertentu. Selain

itu bahasa juga digunakan untuk menyampaikan sesuatu hal, gagasan (pendapat),

ide kepada orang lain agar bisa memahami apa yang kita inginkan.Dan salah

satunya adalah Bahasa Indonesia yang memiliki peranan dalam perkembangan

ekonomi. Yaitu sebagai alat untuk membantu kelancaran komunikasi dalam

bidang ekonomi. Dan membantu cara berfikir yang lebih modern dalam

memberikan gagasan atau memecahkan masalah dalam bidang ekonomi . Oleh

karena itu, jika cermat dalam menggunakan Bahasa Indonesia, kita akan cermat

pula dalam berpikir karena Bahasa Indonesia merupakan cermin dari daya nalar

(pikiran). Bahasa Indonesia merupakan alat yang digunakan sebagai bahasa

media massa untuk menunjang perkembangan ekonomi. Karena penggunaan

Bahasa Indonesia yang benar merupakan bahasa yang menerapkan kaidah dengan

konsisten. Dan bahasa yang baik adalah bahasa yang mempunyai nilai rasa yang

tepat dan sesuai dengan situasi pemakaiannnya. Penggunaan bahasa Indonesia

yang baik dan benar akan menghasilkan pemikiran yang baik dan benar pula. Dan

semua hal itulah yang dibutuhkan dalam kegiatan ekonomi di Indonesia. Sehingga

Bahasa indonesia sangat memiliki peranan besar dalam bidang ekonomi ,agar

kegiatan ekonomi di Indonesia berjalan dengan baik dan benar serta sesuai

kaidahnya .
SUMBER :

http://wartawarga.gunadarma.ac.id

http://habibie16.blogspot.co.id/2013/01/peranan-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html

http://sassasasso1.blogspot.co.id/2012/10/peranan-bahasa-indonesia-dalam-

bidang.html

Anda mungkin juga menyukai