Anda di halaman 1dari 9

MODUL PERKULIAHAN

Bahasa
Indonesia
Fungsi dan Kedudukan
Bahasa Indonesia

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

02
Ekonomi Akuntansi UMB008 Widi Astuti, S.Pd.
DAFTAR ISI

PEMBAHASAN..................................................................................................................................3
LATIHAN...........................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................9
PEMBAHASAN

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki beragam kebudayaan.


Keberadaan bahasa Indonesia merupakan sebuah keniscayaan dalam keberagaman
tersebut agar bangsa Indonesia dapat saling berhubungan. Sejarah bahasa Indonesia
justru dimulai sebelum Indonesia merdeka, tepatnya saat peristiwa Sumpah Pemuda
pada tanggal 28 Oktober 1928. Saat itu para pemuda dari berbagai daerah
memutuskan bahwa bahasa Indonesialah yang dipilih sebagai bahasa persatuan. Hal
ini semakin kuat saat Indonesia merdeka dan mengesahkan bahwa bahasa Indonesia
adalah bahasa negara. Hal tersebut berimplikasi pada fungsi dan kedudukan bahasa
Indonesia sehingga bahasa ini mampu menjadi penghubung masyarakat Indonesia
untuk saling berinteraksi dalam berbagai ranah kehidupan. Berikut ini adalah
penjelasan fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia.
A. Fungsi Bahasa
Fungsi bahasa adalah nilai pemakaian bahasa yang dirumuskan sebagai tugas
pemakaian bahasa itu dalam kedudukan yang diberikan kepadanya (Kurniawan,
2012). Sebagaimana bahasa-bahasa lain di dunia ini, bahasa Indonesia mempunyai
dua fungsi, yaitu fungsi umum dan fungsi khusus. Berikut ini adalah penjelasan kedua
fungsi tersebut.
1. Fungsi Umum
Fungsi umum bahasa Indonesia adalah sebagai alat komunikasi sosial.
Anggota masyarakat melakukan komunikasi menggunakan bahasa. Keberadaan
bahasa tidak dapat dilepaskan dari adanya masyarakat. Bahasa dan masyarakat
memiliki keterkaitan yang erat. Di dunia ini tidak ada bahasa tanpa masyarakat
dan tidak ada pula masyarakat tanpa bahasa.
Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi masyarakat Indonesia.
Komunikasi tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk tulis atau lisan. Pada
umumnya, berkomunikasi secara lisan lebih mudah daripada berkomunikasi
dalam bentuk tulisan. Hal ini disebabkan dalam komunikasi tulis, masyarakat
terikat dengan berbagai kaidah kebahasaan seperti ejaan dan struktur kalimat.
Kaidah kebahasaan tersebut sebenarnya berguna agar apa yang disampaikan
penulis dapat diterima dengan baik oleh pembaca sehingga mengurangi risiko
kesalahpahaman.
2. Fungsi Khusus
Keraf (2004) menyatakan bahwa fungsi khusus bahasa, termasuk bahasa
Indonesia, dapat diklasifikasikan menjadi empat, yaitu sebagai berikut.
a. Fungsi Ekspresi Diri
Bahasa Indonesia berfungsi sebagai ekspresi diri sebab bahasa
Indonesia dapat digunakan untuk mengekspresikan diri seperti
menyalurkan perasaan, sikap, gagasan, dan emosi. Fungsi ini mendukung
eksistensi diri seseorang, membebaskan diri dari tekanan emosi, dan
menarik perhatian orang lain. Kurniawan (2012) menyatakan bahwa ketika
pemakai bahasa berbahasa untuk mengekspresikan diri, si pemakai bahasa
ada kalanya tidak perlu mempertimbangkan siapa yang menjadi
pendengarnya, kawan/mitra bicaranya, pembacanya, atau khalayak
sasarannya sebab dia menggunakan bahasa hanya untuk kepentingan
pribadi.
b. Fungsi Komunikasi
Secara sederhana, komunikasi berarti pengiriman dan penerimaan
pesan antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat
dipahami. Ketika kita berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia, kita
sudah memiliki maksud dan tujuan tertentu. Maksud dan tujuan tersebut
tentunya agar pesan, ide, atau gagasan kita dapat dipahami oleh orang
lain. Lebih lanjut, kita ingin agar gagasan atau ide kita diterima atau bahkan
diikuti oleh orang lain. Oleh karena itu, Keraf (2004) menyatakan bahwa
fungsi komunikasi ini merupakan akibat lebih jauh dari fungsi ekspresi diri.
Agar pesan yang kita sampaikan dapat dipahami mitra bicara, kita
perlu mempertimbangkan berbagai hal, misalnya kemampuan kemampuan
mitra bicara dalam memahami informasi yang kita sampaikan, latar
belakang mitra bicara, dan situasi saat terjadinya komunikasi. Sebagai
contoh, ketika kita sedang berbicara dengan masyarakat umum, tentu kita
akan lebih memilih menggunakan kata “besar/luas” daripada kata
“makro”. Hal ini tentu kita dasari atas berbagai pertimbangan agar
masyarakat dapat memahami pesan kita dengan baik.
c. Fungsi Integrasi dan Adaptasi Diri
Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa, agama, dan budaya.
Bahasa Indonesialah yang menjadi jembatan segala perbedaan tersebut.
Bahasa Indonesia dapat digunakan sebagai sarana anggota masyarakat
untuk menyesuaikan dan membaur dengan anggota masyarakat yang lain.
Bahasa dapat digunakan untuk memelajari adat istiadat, pola hidup,
perilaku, dan etika dalam masyarakat sehingga kita dapat beradaptasi di
suatu lingkungan tertentu. Dengan demikian, jika seseorang mampu
menyesuaikan diri (berdaptasi), ia pun akan mudah untuk berintegrasi atau
membaur dengan masyarakat lainnya.
d. Fungsi Kontrol Sosial
Bahasa Indonesia dapat berfungsi sebagai alat kontrol sosial yang
efektif. Kontrol sosial dapat diterapkan kepada diri sendiri atau
masyarakat. Berbagai penerangan, informasi, atau pendidikan disampaikan
melalui bahasa Indonesia. Buku-buku pelajaran dari tingkat dasar hingga
perguruan tinggi, perundang-undangan, ceramah agama, orasi ilmiah, dan
iklan layanan masyarakat adalah contoh penggunaan bahasa Indonesia
sebagai alat kontrol sosial.
Jacobson (dalam Soeparno, 2002) menyatakan bahwa fungsi khusus bahasa
dapat diklasifikasikan menjadi enam jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Fungsi Emotif
Bahasa berfungsi emotif jika tumpuan pembicaraan pada penutur.
Contoh: seseorang berbahasa untuk mengungkapkan perasaannya, seperti
gembira, sedih, marah, dan sebagainya.
b. Fungsi Konatif
Bahasa berfungsi konatif jika tumpuan pembicaraan pada mitra tutur.
Contoh: seseorang berbahasa agar mitra tutur kita bersikap atau berbuat
sesuatu.
c. Fungsi Referensial
Bahasa berfungsi referensial jika tumpuan pembicaraan pada konteks.
Contoh: seseorang berbahasa untuk membicarakan suatu permasalahan
dengan topik tertentu.
d. Fungsi Puitik
Bahasa berfungsi puitik jika tumpuan pembicaraan pada amanat atau
pesan.
Contoh: seseorang berbahasa untuk menyampaikan suatu amanat atau
pesan tertentu.
e. Fungsi Fatik
Bahasa berfungsi fatik jika tumpuan pembicaraan pada kontak sosial
Contoh: seseorang berbahasa untuk sekadar melakukan kontak sosial.
f. Fungsi Metalingual
Bahasa berfungsi metalingual jika tumpuan pembicaraan pada kode.
Contoh: seseorang berbahasa untuk membicarakan masalah bahasa
dengan bahasa tertentu.
B. Kedudukan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia memiliki dua kedudukan, yaitu sebagai bahasa negara dan
bahasa nasional. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara tercantum
pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 36 yang berbunyi “Bahasa Negara ialah
Bahasa Indonesia”, sedangkan bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa
nasional tercantum dalam butir ketiga Sumpah Pemuda yang berbunyi “Kami putra
dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Berikut
ini adalah penjelasan kedua kedudukan bahasa tersebut.
1. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara berfungsi sebagai:
a. Bahasa Resmi Kenegaraan
Bahasa Indonesia dipakai di dalam kegiatan-kegiatan resmi
kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Contoh kegiatan

Panduan e-learning Bagi Pengelola


Page 5 Universitas Mercu Buana
Yogyakarta
resmi kenegaraan adalah pidato resmi presiden, upacara kenegaraan, dan
sebagainya
b. Bahasa Pengantar Resmi dalam Dunia Pendidikan
Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar resmi di
dunia pendidikan. Contohnya ketika guru/dosen menjelaskan materi
pembelajaran kepada siswa/mahasiswa menggunakan bahsa Indonesia
c. Bahasa Resmi dalam Perhubungan pada Tingkat Nasional untuk
Kepentingan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan serta
Pemerintah
Bahasa Indonesia dipakai sebagai alat komunikasi timbal balik antara
pemerintah dan masyarakat luas untuk kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan. Contohnya adalah bahasa Indonesia wajib
digunakan dalam pelayanan administrasi publik di instansi pemerintahan
dan dalam laporan setiap lembaga atau perseorangan kepada instansi
pemerintahan.
d. Bahasa Resmi dalam Pengembangan Kebudayaan dan Pemanfaatan Ilmu
Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yang memungkinkan
untuk membina dan mengembangkan kebudayaan nasional. Bahasa
Indonesia berfungsi sebagai bahasa pendukung ilmu pengetahuan dan
teknologi untuk kepentingan pembangunan nasional. Penyebarluasan iptek
dan pemanfaatannya dilakukan menggunakan bahasa Indonesia.
Contohnya penulisan dan penerjemahan buku-buku teks serta penyajian
pelajaran atau perkuliahan dilakukan dengan bahasa Indonesia
2. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
Fungsi bahasa Indonesia yang berkedudukan sebagai bahasa nasional adalah
sebagai berikut.
a. Lambang Kebanggaan Nasional
Bahasa Indonesia merupakan lambang kebanggaan bangsa
Indonesia. Bahasa Indonesia memancarkan nilai-nilai sosial budaya luhur
bangsa Indonesia. Sebagai realisasi kebanggaan terhadap bahasa Indonesia,
kita harus memakai, memelihara, dan mengembangkan bahasa Indonesia.
b. Lambang Identitas Nasional
Bahasa Indonesia merupakan lambang identitas bangsa Indonesia,
selain bendera dan lambang negara. Syahroni, Dewi, & Mahmudi (2013)
menyatakan bahwa di dalam melaksanakan fungsi ini, bahasa Indonesia
harus memiliki identitasnya sendiri sehingga ia serasi dengan lambang
identitas nasional kita yang lain. Bahasa Indonesia dapat memiliki
identitasnya hanya apabila masyarakat pemakainya membina dan
mengembangkannya.
c. Alat Pemersatu Berbagai Masyarakat yang Berbeda Latar Sosial, Budaya,
dan Bahasanya
Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya, termasuk bahasa.
Bahasa Indonesialah yang mampu menyatukan perbedaan-perbedaan
tersebut. Dengan bahasa Indonesia masyarakat Indonesia yang beragam
latar belakang sosial budaya dan berbeda-beda bahasanya dapat mencapai
keserasian hidup tanpa perlu meninggalkan identitas kesukuan dan
kesetiaan pada nilai-nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah
yang bersangkutan.
d. Penghubung Antarbudaya Antardaerah
Berkat adanya bahasa Indonesia, masyarakat dapat berhubungan
satu dengan yang lain sedemikian rupa sehingga kesalahpahaman sebagai
akibat perbedaan latar belakang sosial budaya dan bahasa tidak perlu
dikawatirkan. Masyarakat dapat bepergian ke pelosok tanah air dengan
memanfaatkan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi yang dapat
menghubungkan mereka yang berbeda budaya.

Panduan e-learning Bagi Pengelola


Page 7 Universitas Mercu Buana
Yogyakarta
LATIHAN

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan uraian yang jelas!


1. Jelaskan dan buatlah contoh konkret fungsi metalingual bahasa Indonesia!
2. Jelaskan dan buatlah contoh konkret fungsi bahasa Indonesia sebagai kontrol sosial!
3. Jelaskan upaya-upaya yang dapat dilakukan masyarakat Indonesia sebagai wujud
kebanggan terhadap bahasa Indonesia!
4. Jelaskan apa saja yang harus seseorang pertimbangkan agar pesan atau gagasannya
dapat diterima atau dipahami dengan baik oleh lawan bicaranya dan buatlah contoh
konkret dari hal tersebut!
5. Salah satu fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara adalah sebagai bahasa
pengantar resmi dalam dunia pendidikan. Akan tetapi, kenyataannya banyak guru
yang memakai bahasa ibu para siswa untuk menjelaskan materi pelajaran.
Bagaimana pandangan Anda mengenai hal ini?
DAFTAR PUSTAKA

Keraf, G. (2004). Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende-Flores: Nusa


Indah.
Kurniawan, K. (2012). Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Perguruan Tinggi. Bandung:
Refika Aditama.
Soeparno. (2002). Dasar-Dasar Linguistik Umum. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.
Syahroni, N., Dewi, D.W.C., Mahmudi. (2013). Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi.
Banjarmasin: Aswaja Pressindo.

Panduan e-learning Bagi Pengelola


Page 9 Universitas Mercu Buana
Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai