Anda di halaman 1dari 8

SEJARAH, KEDUDUKAN, DAN

FUNGSI BAHASA INDONESIA


Dosen:
Nina Muidah, S.Pd., M.Pd., M.Kom

Disusun Oleh:
Dony Pradana (19630867)
Fickry Fernanda (19630145)
Katon Galih Nugroho (19630619)
M. Akmal (19630734)
Muhammad Zainal Arifin (19630716)
SEJARAH BAHASA INDONESIA
• Sejarah bahasa Indonesia berawal dari bahasa Melayu yang disahkan menjadi bahasa persatuan
ketika Sumpah Pemuda tahun 1928. Perkembangan bahasa Indonesia didorong oleh kebangkitan
nasional. Dimana di dalamnya terdapat peranan-peranan penting pada kegiatan politik,
perdagangan, surat kabar maupun memodernkan bahasa Indonesia.
• Kemudian pada tanggal 17 Agustus 1945, bahasa Indonesia dikukuhkan sebagai bahasa negara
yang memiliki kedudukan dan fungsi yang tinggi. Hingga kini bahasa Indonesia menjadi bahasa
yang digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Dan pemerintah memberi perhatian dengan
membentuk lembaga Pusat Bahasa dan Penyelenggara Kongres Bahasa Indonesia.
• Sejarah bahasa Indonesia tidak berhenti begitu saja, karena perkembangannya di Nusantara
semakin pesat. Apalagi dengan sifat terbukanya membuat bahasa Indonesia menyerap kata-kata
dari bahasa lain, baik bahasa daerah maupun asing. Bahasa Indonesia mengalami penyempurnaan
dalam ejaannya. Berikut ini tahapan perkembangan ejaan bahasa Indonesia :

1. Ejaan Van Ophuijen (1901)


Pada masa Belanda menjajah Indonesia, bahasa yang digunakan sebagai bahasa pengantar ialah bahasa Melayu. Dan
untuk memudahkan orang-orang Belanda dalam berkomunikasi kemudian dibuat pembakuan ejaan oleh Belanda yaitu
Prof. Charles van Ophuijen. Dalam pembakuan ejaan ini Charles dibantu oleh Engku Nawawi atau Sutan Makmur dan
Moh Taib Sultan Ibrahim.

2. Ejaan Republik / Ejaan Soewandi (19 Maret 1947)


Ejaan ini diresmikan oleh Soewandi yang merupakan seorang Menteri Pendidikan Republik Indonesia. Tujuan
dibuatnya Ejaan Republik ini ialah untuk menggantikan serta menyempurnakan ejaan sebelumnya.
3. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan / EYD (1972)
Seiring perkembangan zaman, bahasa Indonesia juga turut berkembang. Pada tahun 1972 Presiden Republik
Indonesia meresmikan EYD atau ejaan yang disempurnakan. Putusan presiden No. 57 Tahun 1972 ini merupakan
penyederhanaan dan juga penyempurnaan ejaan.

4. Ejaan Bahasa Indonesia / EBI (2015)


Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 50 Tahun 2015 menunjukkan peresmian
ejaan bahasa Indonesia. Dimana didalamnya terkandung pedoman umum ejaan bahasa Indonesia
KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA
• Kedudukan Bahasa  Indonesia  diidentifikasikan menjadi  bahasa  persatuan,  bahasa  nasional,  bahasa  negara,  dan  bahasa
standar.  Keempat  posisi  bahasa  Indonesia  itu  mempunyai  fungsi  masingmasing seperti berikut:
1. Bahasa Persatuan
Bahasa  persatuan  adalah  pemersatu  suku  bangsa,  yaitu pemersatu  suku,  agama,  rasa  dan antar  golongan  (SARA) 
bagi  suku bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Fungsi pemersatu ini (heterogenitas/kebhinekaan)  sudah 
dicanangkan  dalam  Sumpah
Pemuda 28 Oktober 1928.
2. Bahasa Nasional
Bahasa  Nasional  adalah  fungsi  jati  diri  Bangsa  Indonesia  bila berkomunikasi pada dunia luar  Indonesia.  Fungsi
bahasa  nasional ini dirinci atas bagian berikut:
1. Lambang kebanggaan kebangsaan Indonesia
2. Identitas nasional dimata internasional
3. Sarana  hubungan  antarwarga,  antardaerah,  dan  antar budaya, dan
4. Pemersatu  lapisan  masyarakat:  sosial,  budaya,  suku bangsa, dan bahasa.
3. Bahasa  negara
Bahasa  negara  adalah  bahasa  yang  digunakan  dalam administrasi negara untuk berbagai aktivitas
dengan rincian berikut:
1.  Fungsi bahasa sebagai administrasi kenegaraan,
2. Fungsi bahasa sebagai pengantar resmi belajar di sekolah dan perguruan tinggi,
3. Fungsi  bahasa  sebagai  perencanaan  dan  pelaksanaan
pembangunan  bagai  negara  Indonesi  sebagai  negara berkembang
4. Fungsi  bahsa  sebagai  bahasa  resmi  berkebudayaan  dan  ilmu teknologi (ILTEK)
4. Bahasa Baku
Bahasa  baku  (bahasa  standar)  merupakan  bahasa  yang digunakan  dalam  pertemuan  sangat 
resmi.  Fungsi  bahasa  baku  itu berfungsi sebagai berikut:
1.  Pemersatu sosial, budaya, dan bahasa,
2.  Penanda kepribadian bersuara dan berkomunikasi,
3.  Penambah kewibawaan sebagai pejabat dan intelektual,
4.  Penanda acuan ilmiah dan penuisan tulisan ilmiah.
FUNGSI BAHASA INDONESIA
• Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Dalam berbagai literatur bahasa, ahli bahasa (linguis)
bersepakat dengan fungsi-fungsi bahasa berikut:
1.  fungsi ekspresi dalam bahasa
2.  fungsi komunikasi dalam bahasa
3.  fungsi adaptasi dan integrasi dalam bahasa
4.  fungsi kontrol sosial (direktif dalam bahasa)
5. fungsi membentuk karakter diri
1. Fungsi ekspresi
Fungsi  pertama  ini,  pernyataan  ekspresi  diri,  menyatakan  sesuatu yang  akan  disampaikan  oleh 
penulis  atau  pembicara  sebagai eksistensi diri dengan maksud tertentu.
2. Fungsi Komunikasi
Fungsi  komunikasi  merupakan  fungsi  bahasa  yang  kedua  setelah fungsi ekspresi diri.
Maksudnya, komunikasi tidak akan terwujud tanpa dimulai dengan ekspresi diri. Komunikasi
merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi, yaitu komunikasi tidak akan sempurna jika ekspresi
diri tidak diterima oleh orang lain. Oleh karena itu,komunikasi tercapai dengan  baik  bila  ekspresi 
berterima, dengan  kata  lain,  komunikasi berprasyarat pada ekspresi diri.
3. Fungsi integrasi dan adaptasi sosial
Fungsi  peningkatan  (integrasi) dan  penyesuaian (adaptasi)  diri  dalam suatu 
lingkungan  merupakan  kekhususan  dalam  bersosialisasi  baik dalam  lingkungan  sendiri 
maupun  dalam  lingkungan baru.  Hal  itu menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan
sebagai sarana mampu menyatakan hidup bersama dalam suatu ikatan (masyarakat).

4. Fungsi kontrol sosial


Kontrol sosial sebagai fungsi bahasa bermaksud memengaruhi perilaku
dan tindakan orang dalam masyarakat, sehingga seseorang itu terlibat dalam
komunikasi dan dapat saling memahami.Perilaku dan tindakan itu berkembang
ke arah positif dalam masyarakat. Hal positif itu terlihat melalui  kontribusi 
dan  masukan  yang positif.  Bahkan,  kritikan  yang tajam dapat berterima
dengan hati yang lapang jika kata-kata dan sikap baik  memberikan  kesan 
yang  tulus  tanpa  prasangka. 

Anda mungkin juga menyukai