Bahasa
Indonesia
Hakikat dan Etika
Penulisan Karya Ilmiah
10
Ekonomi Akuntansi UMB008 Widi Astuti, S.Pd.
DAFTAR ISI
PEMBAHASAN..................................................................................................................................3
LATIHAN.........................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................15
PEMBAHASAN
Karya tulis ilmiah merupakan salah satu jenis karya tulis yang disusun
berdasarkan proses pengamatan dan analisis yang mendalam terhadap suatu objek.
Dalman (2013:5) menyatakan bahwa karya tulis ilmiah adalah karya tulis yang
menyajikan gagasan atau pemecahan masalah secara sistematis, objektif, dan jujur,
dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-
bukti empiris. Karya ilmiah juga dipahami sebagai karya tulis yang isinya berusaha
memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis
atau peneliti.
Untuk dapat menyusun karya tulis yang baik, seorang penulis harus mampu
memenuhi komponen-komponen yang wajib dipenuhi dalam penyusunan karya tulis
ilmiah. Komponen-komponen yang terdapat dalam karya tulis disesuikan dengan
struktur atau sistematika yang dipersyaratkan. Penyusunan karya tulis ilmiah dapat
dilakukan dengan menggunakan berbagai model/bentuk. Penentuan atau pemilihan
bentuk dalam penyusunan karya tulis ilmiah disesuaikan dengan tujuan penulis.
Penulis dapat memilih berbagai model yang biasa dipakai untuk menyusun karya tulis
ilmiah.
Secara umum, model karya tulis ilmiah dikategorikan menjadi dua
model/bentuk, yaitu karya tulis ilmiah sederhana yang biasa disebut dengan
makalah/paper dan karya tulis ilmiah lengkap yang biasa disebut karya tulis ilmiah
yang ditulis berdasarkan hasil penelitian dengan penerapan metode penelitian baik
untuk tujuan tugas akhir atau penelitian mandiri. Berdasarkan kedua jenis model
tersebut, tentunya setiap model memiliki struktur/sistematika yang berbeda. Karya
tulis ilmiah model makalah/paper memiliki struktur/sistematika yang lebih sederhana
sehingga terkadang model makalah disebut sebagai karya tulis ilmiah sederhana.
Akan tetapi, karya tulis ilmiah yang berjenis tugas akhir atau penelitian mandiri
memiliki struktur/sistematika yang lebih lengkap dibandingkan dengan makalah.
B. Jenis-jenis Karya Tulis Ilmiah
Berikut ini diuraikan tiga jenis karya tulis ilmiah yang sering dijumpai pada ranah
akademik.
1. Makalah/Paper
Karya tulis ilmiah dengan jenis makalah ini disusun dengan sistematika yang
terdiri atas tiga bagian sebagai berikut.
a. Bagian Pendahuluan
Bagian pendahuluan biasanya terdiri atas komponen berikut ini.
1) Latar Belakang
Bagian ini menjelaskan alasan pemilihan tema dalam penulisan
makalah. Latar belakang dalam setiap penulisan karya tulis ilmiah
sebaiknya ditentukan secara mandiri berdasarkan pemikiran dan
pengamatan yang telah dilakukan dalam pemilihan tema. Dengan
demikian, penjelasan alasan yang ditulis sesuai dan dapat diterima
secara logis oleh pembaca.
2) Rumusan Masalah
Bagian ini berisi rincian permasalahan yang akan dibahas agar
mendapat solusi atas permasalahan yang ditulis dalam latar belakang.
Kalimat yang ditulis dalam rumusan masalah biasanya menggunakan
jenis kalimat tanya dengan kata tanya bagaimana, apa, atau mengapa.
3) Tujuan
Bagian ini berisi rincian hasil yang direncanakan akan didapat oleh
peneliti jikan pembahasannya ditulis secara rinci dan relevan dengan
rumusan masalah yang sudah ditulis pada bagian sebelumnya.
4) Manfaat
Bagian ini berisi manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah
tersebut baik bagi mahasiswa, maupun pihak-pihak terkait.
b. Bagian Pembahasan
Bagian ini berisi penjelasan permasalahan yang disebutkan dalam
rumusan masalah. Jumlah penjelasan sesuai dengan jumlah permasalahan
yang disebutkan dalam rumusan masalah. Dengan demikian bagian
pembahasan pada makalah sesuai dengan tujuan penulisan dan
permasalahan yang akan dibahas. Penulisan penjelasan permalasahan yang
dibahas harus menyertakan sumber referensi yang dipakai dengan
menggunakan kaidah pengutipan, yaitu dapat menggunakan metode
catatan tengah (bodynote) atau catatan kaki (footnote).
c. Bagian Penutup
Bagian ini berisi simpulan dan saran yang menjelaskan secara
menyeluruh dan singkat sesuai penjelasan yang telah disampaikan dalam
pembahasan. Penulisan simpulan sebaiknya disesuaikan dengan rumusan
masalah dan tujuan penulisan pada bagian pendahuluan sehingga kalimat
yang ditulis dalam simpulan relevan dengan permasalahan yang telah
dijelaskan dalam bagian pembahasan. Selanjutnya, bagian saran sebaiknya
diisi dengan pendapat penulis yang sesuai dengan simpulan yang didapat
dalam penulisan karya tulis tersebut.
Setelah semua komponen tersebut dilengkapi, sertakan sumber
pustaka atau daftar pustaka yang berisi sumber referensi yang
dibaca/digunakan dalam proses penyusunan makalah. Penulisan daftar
pustaka disesuaikan dengan kaidah penulisan daftar pustaka yang sesuai
pedoman penulisan karya tulis ilmiah yang benar. Dalam penyusunan
bagian-bagian dalam makalah/paper, penulisan juga dapat menggunakan
model penulisan (Bab I Pendahuluan, Bab II Pembahasan, dan Bab III
Penutup) seperti pada sistematika karya tulis ilmiah penelitian, tetapi hanya
terdiri dari tiga bab. Pemilihan model/bentuk dalam penulisan makalah
disesuaikan dengan lembaga atau instansi yang menugaskan pembuatan
atau yang akan menerima hasil penulisan makalah tersebut.
3. Artikel Ilmiah
Artikel penelitian adalah laporan penelitian yang disajikan dalam bentuk
artikel. Artikel ini biasanya dipublikasikan di jurnal atau dipresentasikan di forum
seperti lokakarya dan seminar. Artikel ilmiah terdiri dari lima bagia yaitu judul,
abstrak, pendahuluan, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan,
simpulan, dan pembahasan.
a. Abstrak
Abstrak merupakan bentuk ringkas dari isi suatu dokumen yang terdiri atas
bagian-bagian penting dari suatu tulisan, dan mendeskripsikan isi dan cakupan
dari tulisan.
1) Karakteristik abstrak:
a) Bentuk tulisan bersifat informatif kualitatif dan kuantitatif bergantung jenis
laporan atau karya ilmiah, dan deskriptif, analisis, induktif, atau deduktif
bergantung pada jenis laporan atau karya ilmiah.
b) Abstrak disajikan secara singkat, terdiri atas 200 sampai dengan 300 kata atau
sekitar 3 paragraf dan diletakkan sebelum daftar isi.
c) Abstrak hanya memuat metode kerja dari pengumpulan data sampai penyimpulan
dan data yang sudah diolah.
d) Penyusunan abstrak perlu memperhatikan ketelitian penyajian sumber informasi
asli secara cermat, mudah dipahami, dan menggunakan kata atau istilah yang sama
dengan tulisan aslinya.
e) Pengetikan berspasi satu, menggunakan tipe tulisan standar times new roman
atau arial, dengan ukuran tulisan 12 pt.
2) Bagian-bagian dari suatu abstrak yang biasanya terdiri dari:
Salah satu etika yang sering dilanggar penulis adalah plagiarisme. Plagiarisme adalah
penjiplakan yang melanggar hak cipta. Penulis dilarang melakukan plagiat, yaitu
pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain dan menjadikannya seolah-
olah karangan (pendapat dan sebagainya) sendiri, misalnya menerbitkan karya tulis orang
lain atas nama dirinya sendiri atau dapat dikatakan jiplakan. Berdasarkan Peraturan
Menteri Pendidikan RI Nomor 17 Tahun 2010, plagiat adalah perbuatan sengaja atau
tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk
suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan atau karya ilmiah
pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat
dan memadai.
Ada berbagai faktor mengapa seseorang melakukan plagiarisme. Pertama, tidak tahu
bahwa plagiarisme adalah tindak kejahatan akademik (don’t know). Kedua, tahu bahwa
plagiarisme adalah tindak ilegal, tapi tidak tahu bagaimana cara menghidarinya (don’t
know how). Ketiga, tahu bahwa plagiarisme adalah tindak ilegal, tapi tidak peduli (don’t
care). Keempat, manajemen waktu yang buruk.
Ruang lingkup tindakan plagiarisme sebagai berikut.
1. Mengambil tulisan orang lain menjadi tulisan sendiri.
2. Mengambil gagasan orang lain menjadi pemikiran sendiri.
3. Mengambil temuan orang lain menjadi temuannya sendiri.
4. Mengakuisisi karya kelompok menjadi karya sendiri.
5. Meringkas dan memparafrasekan pendapat orang lain tanpa menyebutkan
sumbernya.
Sanksi bagi mahasiwa yang terbukti melakukan plagiat secara berurutan dari yang
paling ringan sampai dengan yang paling berat berdasarkan Pasal 12 Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Plagiat di Perguruan Tinggi, yaitu:
1. pemberian teguran;
2. pemberian peringatan tertulis;
3. penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa;
4. pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh mahasiswa;
5. pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa;
6. pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa; atau
7. pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program