Anda di halaman 1dari 8

NAMA : IKRIMA FAIDATUL FARIS

NIM : 10620210005

TUGAS

1. Membuat laporan mengenai sejarah perkembangan bahasa Indonesia


2. Perbedaan ragam bahasa lisan,tulis beserta contohnya

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Latar belakang tersusunnya laporan ini adalah merupakan salah satu tugas mata
kuliah bahasa Indonesia yang merupakan salah satu mata kuliah di program studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Dengan mengkaji tentang sejarah perkembangan bahasa IndonesiaDengan


makalah ini, mahasiswa dapat mempelajari Sejarah dan Perkembangan Bahasa Indonesia.
Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan manusia untuk menyampaikan suatu
pesan secara lisan maupun tertulis. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional memegang
peranan peting dalam berbagai hal seperti disiplin ilmu dalam bentuk tulisan dan juga
kegiatan interaksi.

Maka selain sebagai tugas, penulis juga beranggapan bahwa laporan ini bukan
hanya sebagai tugas mata kuliah, namun juga sebagai sarana guna menambah wawasan
bagi penulis secara pribadi dan bagi pembaca sekalian.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut

1. Bagaimana sejarah bahasa Indonesia?


1
2. Apa saja peristiwa penting yang berkaitan dengan perkembangan bahasa
Indonesia?
3. Bagaimana fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia?

C. Tujuan

Untuk memperjelas arah makalah ini, dirumuskan tujuan masalah sebagai berikut

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia

2. Untuk menambah wawasan mahasiswa

3. Untuk mempelajari sejarah bahasa Indonesia

4. Untuk mengenal lebih jauh peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan


perkembangan bahasa Indonesia

5. Untuk mempelajari fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang merupakan
Lingua franca (bahasa yang dipergunakan sebagai alat komunikasi sosial diantara orang-
orang yang berlainan bahasanya) hingga dalam keadaan yang sekarang ini sebagai bahasa
modern. Jauh sebelum bahasa Indonesia ada dan digunakan sebagai bahasa nasional,
bahasa Melayu sudah terlebih dahulu menjadi alat komunikasi di Indonesia. Bahasa
2
Melayu mula-mula dipergunakan oleh penduduk sekitar selatan Malaka. Kemudian
bahasa Melayu berkembang di Gandasuli, Magelang, dan Jawa tengah dibuktikan dengan
penemuan prasasti pada tahun 832 M oleh Dr.J.G. de Casparis. Prasasti tersebut
memperkuat dugaan bahwa bahasa Melayu kuno bukan saja digunakan di pulau Sumatra
melainkan juga digunakan di pulau Jawa.

B. Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia

Dilihat dari kedudukannya bahasa Indonesia berkedududukan sebagai bahasa


nasional dan bahasa negara yang mempunyai fungsi untuk menyatukan ke Bhinekkan
suku bangsa di Indonesia.

Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang tercatum dalam ikrar
Sumpah Pemuda butir ke tiga memperlihatkan fungsi sebagai berikut.

a. Lambang kebanggan nasional.

Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional karena


mencerminkan nilai – nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan
sehingga menyatakan harga diri dan nilai- nilai budaya yang dijadikan sebagai
pegangan hidup.

b. Lambang identitas nasional.

Bahasa Indonesia dapat memiliki identitasnya sendiri apabila masyarakat


Indoesia mau mengembangkannya dan membinanya sehingga ia bersih dari unsur
bahasa asing yang tidak benar-benar dibutuhkan.

c. Alat pemersatu berbagai suku bangsa yang berbeda beda latar belakang sosial,
budaya, dan bahasanya.

3
Karena dengan adanya bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu, kita dapat
berhubungan satu dengan yang lain tanpa melihat latar belakang sosial budaya.

d. Alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya.

Bahasa Indonesia merupakan bahassa yang dapat menyatukan


keberagaman latar belakang suku bangsa yang berbeda menjadi satu-kesatuan
dengan tidak meninggalka identitas pada latar belakang suku bangsa tersebut.

Contoh bahasa Indonesia yang berkedudukan sebagai bahasa nasional


adalah Pidato presiden RI di Italia tahun 1985, duta besar negara – negara sahabat
yang akan bertugas di Indonesia adalah suatu bukti pemakaian bahasa nasional
dalam forum resmi pemerintahan.

Kedudukan sebagai bahasa Negara mempunyai fungsi sebagai berikut.

a. Bahasa resmi kenegaraan

Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan yaitu digunakan


untuk segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan, baik lisan maupun
tertulis. Contohnya yaitu peulisan dokumen oleh pemerintah Republik Indonesia.

b. Bahasa pengantar resmi di sekolah dan perguruan tinggi.

Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengatar dari taman kanak-


kanak hingga perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

c. Bahasa resmi tingkat nasional dalam tingkat kepetingan perencanaan dan


pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan.

Bahasa Indoesia merupakan sarana komunikasi yang digunakan untuk


kepentingan perencanaan dan pembangunan serta pemerintahan di Indonesia.

d. Bahasa resmi kebudayaan dalam pengembangan kebudayaan dan iptek di


Indonesia.

Bahasa Indonesia merupakan alat yang digunakan sebagai pegembangan


kebudayaan dan iptek. Dengan demikian maka kebudayaan nasional yang kita
kembangkan akan memiliki identitas yang membedakan dengan budaya lain.
4
Contoh bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara adalah Pidato presiden RI
di depan sidang MPR/DPR atau saat pidato merayakan upacara peringatan hari
kemerdekaan RI setiap tanggal 17 Agustus.

Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa baku sebagai berikut.

a. Fungsi pemersatu sosial budaya dan bahasa,

b. Fungsi penanda kepribadian bersuara dan berkomunikasi,

c. Fungsi peambahan kewibawaan sebagai pejabat dan intelektual, dan

d. Fungsi penanda acuan ilmiah dan penulisam tulisan ilmiah.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Sumber dari bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu.

2. Bahasa Melayu menjadi dasar dari bahasa Indonesia karena mudah dimengerti,
tidak ada tingkatan bahasa seperti bahasa daerah lainnya, dapat digunakan sebagai
sarana pengembangan budaya dan iptek.

3. Bahasa Indonesia diresmikan sebagai bahasa pergaulan dan bahasa nasional


melalui Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1982 dengan ikrar bahasa
persatuan bahasa Indonesia.

4. Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945
dalam Bab XV, Pasal 36, yang berbunyi bahasa negara adalah bahasa Indonesia.

5
1. Ragam bahasa berdasarkan media atau sarana

Ragam bahasa berdasarkan media atau sarana dibagi menjadi ragam lisan dan tulisan.

 Ragam lisan merupakan bahasa yang digunakan oleh pemakai bahasa dalam
berkomunikasi. Ragam lisan standar, misalnya orang berpidato atau memberi sambutan
dalam situasi perkuliahan dan ceramah. Ragam lisan non-standard, misalnya dalam
percakapan antarteman di pasar atau dalam kesempatan nonformal lainnya.
 Ragam bahasa tulis menggunakan huruf sebagai unsur dasarnya. Hal ini berkaitan dengan
ejaan, tata bahasa, dan kosa kata. Kelengkapan tata bahasa seperti bentuk kata atau pun
susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan dalam
mengungkapkan ide.

2. Ragam bahasa berdasarkan penutur

Ragam bahasa berdasarkan penutur dibagi menjadi ragam bahasa berdasarkan daerah disebut
ragam daerah dan berdasarkan pendidikan penutur.

 Ragam bahasa berdasarkan daerah disebut ragam daerah

Pemakaian bahasa menimbulkan perbedaan bahasa, terutama bahasa Indonesia yang digunakan
oleh orang yang tinggal di luar daerahnya. Hal ini memiliki ciri khas yang berbeda-beda.

 Ragam bahasa berdasarkan daerah disebut ragam daerah

Kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan kelompok penutur yang tidak
berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah,
kompleks, vitamin, video, film, dan fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan
mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, dan pakultas.

3. Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur

6
Ragam bahasa dipengaruhi oleh sikap penutur terhadap lawan bicara (jika lisan) atau sikap
penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap tersebut, yaitu resmi, akrab, dan santai.
Kedudukan lawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi
sikapnya.

Hal ini dapat dilihat dari ragam bahasa baku yang digunakan, seperti:

 pembicaraan di muka umum;


 berbicara dengan orang yang dihormati;
 komunikasi resmi; dan
 wacana teknis.

Sementara itu, ragam bahasa nonbaku dipakai dalam kegiatan tidak resmi (informal), seperti
percakapan sehari-hari. Bahasa formal (resmi) berguna sebagai alat komunikasi antarsahabat,
antaranggota, dan kesemuanya digolongkan dalam ragam tidak baku.

4. Ragam bahasa menurut pokok persoalan atau bidang pemakaian

Pada kehidupan sehari-hari masayarakat menggunakan ragam bahasa yang berbeda. Hal ini
dilihat dari lingkungan, agama, dan profesi masing-masing penutur.

Perbedaan itu tampak jelas dalam pemilihan atau penggunaan sejumlah


kata/peristilahan/ungkapan yang khusus digunakan dalam bidang tertentu. Seperti istilah dalam
bidang kedokteran, hanya dapat dimengerti oleh kalangan tertentu. Sehingga, pemilihan kata
disesuaikan dengan kebutuhan bidang pemakaiannya.

Ragam bahasa dibagi menjadi menjadi empat bagian sebagai berikut.

Ragam bahasa dari segi penutur sebagai berikut:

7
a. idiolek adalah ragam bahasa yang bersifat perseorangan,
b. dialek,
c. kronolek, dan
d. sosiolek atau dialek

Ragam bahasa dari segi pemakaian menurut Chaer dan Agustina (2010) sebagai berikut: (a)
ragam bahasa sastra, (b) ragam bahasa jurnalistik, (c) ragam bahasa militer, dan (d) ragam
bahasa ilmiah.

 Ragam bahasa dari segi keformalan terbagi menjadi lima macam sebagai, yaitu (a) ragam
resmi atau formal, (b) ragam usaha atau ragam konsultatif, (c) ragam santai atau ragam
kasual, dan (d) ragam akrab atau ragam intim.
 Ragam bahasa dari segi sarana meliputi dua hal, yaitu (a) ragam bahasa lisan atau ragam
bahasa yang digunakan untuk
menyampaikan informasi secara lisan. b) Ragam bahasa tulis atau ragam bahasa yang
digunakan untuk menyampaikan informasi secara tertulis.

Anda mungkin juga menyukai