TAHUN 2020
NAMA KELOMPOK :
1. SYAHRUL GUNAWAN
4. DIAWATI
5. SURNI SURIADI
6. AFRIANI
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar…………………………………………………………… iii
BAB 1
BAB 2
BAB 3
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
syukur atas kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayatnya
kepada kita semua berupa rahmat kesehatan dan ilmu sehingga kami dapat
Tidak lupa pula kami menyampaikan banyak terima kasih kepada dosen Bahasa
Indonesia pak Ambril S.Pd.I M.Si yang telah mengajarkan kami. Adapun makalah kami
sehingga kami dapat menjadikan sebuah pedoman dalam menulis dengan lebih baik
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Ciri-ciri yang merupakan hakikat bahasa itu antara lain adalah bahwa bahasa
itu adalah sebuah sosial-sosial berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif,
dinamis,beragam dan manusiawi. Yang dimaksud beragam dalam variasi bahasa
tersebut ialah, bahwa bahasa memiliki banyak bentuk, variasi dan ragam. Ragam
Bahasa tersebut antara lain :
1.3 Tujuan
Pembahasan makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan:
a. Bahasa Indonesia sebagai media Komunikasi.
b. Pengertian Bahasa.
c. Fungsi Bahasa Indonesia.
1.4 Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian bahasa.
2. Fungsi Bahasa Indonesia.
3. Mendeskripsikan Bahasa Indonesia sebagai media Komunikasi.
4. Sebagai sarana untuk menguji dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam
menyusun laporan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bahasa Indonesia sebagai media komunikasi
Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang bergerak maju dalam berbagai
kegiatan, termasuk kegiatan dalam bidang sains, ilmu-ilmu sosial, kemanusiaan,dan
teknologi.didasari generasi tua ke generasi muda, pendokumentasian karya ilmiah, dan
penyebarluasan penemuan baru. Banyak buku ilmiah sudah diterbitkan, baik berupa karya
asli maupun terjemahan, danbanyak pula artikel dan makalah yang disebarluaskan.
Semuanya itu dilakukan untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dan teknologi di
bumi Indonesia tercinta ini. Semua kegiatan ilmiah yang dikemu kakan di atas dilakukan
dengan menggunakan alat komunikasi bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulisan. Jadi
jelas, bahasa Indonesia merupakan alat komunikasi untuk menyebarluaskan informasi
tentang kegiatan ilmiah dalam berbagai bidang ilmu, baik ilmu -ilmu sosial, kemanusiaan,
sains, maupun teknologi.
Menurut Gorys Keraf, Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat
berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Mungkin ada yang
keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa bukan satu -satunya alat untuk
mengadakan komunikasi.Mereka menunjukkan b ahwa dua orang atau pihak yang
mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah
disepakati bersama. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan
sebagainya.
Menurut sumber dari Wikipedia, bahasa adalah alat atau perwu judan budaya
yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat
tulisan, lisan atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa,
manusia dapat menyesuaikan diri dengan adapt istiadat, tingkah laku, tata karma
masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk
masyarakat. Fodor mengatakan bahwa bahasa adalah sistem simbol dan tanda. Yang
dimaksud dengan sistem simbol adalah hubungan simbol dengan makna yang bersifat
konvensional.
Sedangkan yang dimaksud dengan sistem tanda adalah bahwa hubungan tanda
dan makna bukan konvensional tetapi ditentukan oleh sifat atau ciri tertentu yang dimiliki
benda atau situasi yang dimaksud. Dari defenisi di atsa maka dapat disimpulkan bahwa
bahasa adalah amat untuk berkomunikasi melalui lisan (bahasa primer) dan tulisan
(bahasa sekunder). Berkomunikasi melalui lisan (dihasilkan oleh alat ucap manusia), yaitu
dalam bentuk symbol bunyi, dimana setiap simbol bunyi memiliki cirri khas tersendiri.
Suatu simbol bisa terdengar sama di telinga kita tapi memiliki makna yang sangat jauh
2
berbeda. Misalnya kata ’sarang’ dalam bahasa Korea artinya cinta, sedangkan dalam
bahasa Indonesia artinya kandang atau tempat.
Tulisan adalah susunan dari simbol (huruf) yang dirangk ai menjadi kata bermakna
dan dituliskan. Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh
dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan.
Lidah setajam pisau atau silet oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya
tidaksembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara atau target
komunikasi.
Menurut Mukhammad Doyin “Bahasa yang disahkan oleh undang-undang sebagai alat
komunikasi nasional secara resmi adalah bahasa indonesia.konsekuensi keputusan ini menjadikan
bahasa indonesia digunakan dalam segala keperluan dan dalam segala bidang. secara historis kita
mengetahuai memang bahasa indonesia berasal dari bahasa melayu. Namun karena adanya
keputusan dalam sumpah pemuda itulah maka bahasa indonesia kemudian berkembang dalam
berbagai bidang. karena masing - masing bidang memiliki kekhususan tertentu,penggunaan bahasa
indonesia dalam bidang - bidang tertentu tersebut kadang-kadang juga harus menyesuaikan dengan
kekhususan- kekhususan tertentu itu. oleh karena itulah pada akhirnya kita melihat ada bahasa
indonesia yang bersifat khusus,dalam pengertian memiliki ciri khusus dalam bidang-bidang tertentu
tersebut.
Sebagai sebuah ilmu, hal seperti itu tersebut diatas itu memang memungkinkan, hal ini
terjadi ilmu itu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Jika ilmu itu berkembang, bahasa
Indonesia sebagai ilmu pun dengan sendirinya ikut berkembang. Namun dibalik itu, karena ilu harus
memiliki aturan-aturan yang dapat dipertanggungjawabkan, perkembangan bahasa Indonesia
tersebut juga dikaji untuk memperoleh gambaran batas-batas perkembangan tersebut [2]
3
Misalnya seperti seorang penulis buku, mereka akan menuangkan segala seseuatu yang
mereka pikirkan ke dalam sebuah tulisan tanpa memikirkan si pembaca, mereka hanya
berfokus pada keinginan mereka sendiri. Sebenarnya ada 2 unsur yang mendorong kita
untukmengekspresikan diri, yaitu:
1. Agar menarik perhatian orang lain terhadap kita.
2. Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi.
Menurut Gorys Keraf bahasa adalah Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan
saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita
menciptakan kerja sama dengan sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas
kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan kita. Komunikasi
merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna
bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang lain.
Pada saat kita beradaptasi kepada lingkungan sosial tertentu, kita akan memilih
bahasa yang akan kita gunakan bergantung pada situasi dan kondisi yang kita hadapi.
Kita akan menggunakan bahasa yang berbeda pada orang yang berbeda. Kita akan
menggunakan bahasa yang nonstandar di lingkungan teman-teman dan
menggunakan bahasa standar pada orang tua atau orang yang kita hormati. Dalam
mempelajari bahasa asing, kita juga berusahamempelajari bagaimana cara menggunakan
bahasa tersebut. Misalnya, pada situasi apakah kita akan menggunakan kata tertentu,
kata manakah yang sopan dan tidak sopan. Jangan sampai kita salah menggunakan tata
cara berbahasa dalam budaya bahasa tersebut. Dengan menguasai bahasa suatu bangsa,
kita dengan mudah berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa tersebut.
Kontrol sosial ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat.
Berbagai penerangan, informasi, maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku -
buku pelajaran, buku- buku instruksi, ceramah agama (dakwah), orasi ilmiah atau
politik adalah contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Selain itu, kita juga
sering mengikuti diskusi atau acara bincang-bincang (talk show) di televisi dan radio, iklan
layanan masyarakat ataulayanan sosial merupakan salah satu wujud penerapan bahasa
sebagai alat kontrol sosial.
Semua itu merupakan kegiatan berbahasa yang memberikan kepada kita cara
untuk memperoleh pandangan baru, sikap baru, perilaku dan tindakan yang baik. Di
samping itu, kita belajar untuk menyimak dan mendengarkan pandangan orang
lain mengenai suatu hal. Contoh lain yang menggambarkan fungsi bahasa sebagai
alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa
marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa
marah kita. Tuangkanlah rasa dongkol dan marah kita ke dalam bentuk tulisan. Biasanya,
pada akhirnya, rasamarah kita berangsur-angsur menghilang dan kita dapat
melihatpersoalan secara lebih jelas dan tenang.
4
2. Fungsi bahasa secara khusus Terdapat 4 fungsi bahasa secara khusus
A. Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari -hari
Manusia adalah mahkluk sosial yang tak akan pernah mungkin dapat terlepas dari
hubungan (komunikasi) dengan mahluk sosialnya. Komunikasi yang berlangsung dapat
mempergunakan dialeg resmi (baku) atau dialeg santai (tidak menghiraukan pemakaian
bahasa resmi, biasanya saat berkomunikasi dengan teman).
Dengan kita mempelajari bahasa-bahasa kuno ini, kita akan dapat mengetahui
kejadian atau peristiwa yang sudah terjadi di masa lampau, untuk mengantisipasi
kejadian yang mungkin atau dapat terjadi di masa yang akan datang, atau hanya sekedar
memenuhi rasa keingintahuan tentang latar belakang dari suatu hal, misalnya saja untuk
mengetahui keberadaan atau asal dari suatu budaya yang dapat ditelusuri melalui
naskah-naskah kuno atau penemuan prasasti-prasasti.
D. Mengeksploitasi IPTEK
Dengan jiwa dan sifat keingintahuan yang dimiliki manusia, ditambah dengan akal
dan pikiran yang sudah diberikan Tuhan hanya kep ada manusia, maka manusia akan
selalu mengembangkan berbagai hal untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.
Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia akan selalu akan didokumentasikan supaya
manusia lainnya juga dapat mempergnakannya dan melestarikannya demi kebaikan
manusia itu sendiri.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahasa adalah alat verbal yang digunakan untuk berkomunikasi, bahasa itu adalah
satu sistem, sama dengan sistem-sistem lain, yang sekaligus bersifatsistematis. Sistem
bahasa ini merupakan sistem lambang, sama dengan sistem lambang lalu lintas, atau
sistem lambang lainnya.
3.2 Saran
Pada kenyataannya, pembuatan makalah ini masih bersifat sangat sederhana dan
simpel. Serta dalam Penyusunan makalah inipun masih memerlukan kritikan da n saran
bagi pembahasan materi tersebut. Dan saran dari teman mahasiswa dianggap lebih
kredibel, tetapi tentu saja merupakan sumber informasi yang objektif.
6
DAFTAR PUSTAKA
Budaya.
Keraf, Gorys. 2007. Diksi dan Gaya Bahasa.Jakarta.: Gramedia Pustaka Utama
http://freezcha.wordpress.com/2009/09/25/fungsi -dan-kedudukan-bahasa-
http://id.wikipedia.org/
[1] Mukhammad Doyin. Kamus Kata Baku Bahasa Indonesia,(Semarang: Nusa Budaya2002) hlm 1
[2] Mukhammad Doyin. Bahasa Indonesia Dalam Penulisan Karya Ilmiah ,(Semarang: Nusa