Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

INTERAKSI EKONOMI ANTAR WILAYAH KOTA CILEGON

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Geografi Ekonomi
yang diampuh oleh Dr. Roni Alim Ba’diya Kusufa, M.Pd

Oleh Kelompok 09:


Ratnawati Gunut 160401050017
Yulianus Suhardi 160401050008
Aventinus Rampung 160401050026

UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah tepat pada waktunya.
Makalah yang berjudul “Interaksi Ekonomi Antar Wilayah Kota Cilegon” disusun
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Geografi Ekonomi, Program Studi
Pendidikan Geografi di Fakultas Ilmu pendidikan Universitas Kanjuruhan
Malang.
Penyelesaian penyusunan Makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak baik berupa sumbangan Pikiran, sumbangan finansial. Oleh karena itu
penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak terutama kepada:
1. Dr. Pieter Sahertia, M.Si selaku Rektor Universitas Kanjurhan Malang
2. Drs. Triwahyudianto, S.Pd, M.Si selaku dekan fakultas ilmu pendidikan
Universitas Kanjuruhan Malang
3. Dra. Siti Halimatus Sakdiyah, S.Pd, M.Pd selaku ketua program studi
Pendidikan Geografi beserta staf dan jajarannya yang senantiasa memberikan
motivasi serta keramahan sehingga makalah ini selesai tepat pada waktunya.
4. Dr. Roni Amil Ba’diyah Kusufa, M.Pd selaku dosen pengampuh mata kuliah
Geografi Ekonomi yang telah banyak mencurahkan waktu, tenaga dan
pikirannya dalam membina dan membimbing proses penyelasaian makalah.
5. Dosen program studi Pendidikan Geografi Universitas Kanjuruhan Malang
yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya dalam penulisan makalah.
6. Teman-teman seperjuangan yang telah menyumbangkan gagasan berharga
dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan guna
menyempurnakan makalah selanjutnya. Akhir kata penulis berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Malang, 10 Maret 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................... i
Kata Pengantar ........................................................................................ ii
Daftar Isi.................................................................................................. iii
BAB 1 Pendahuluan ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ......................................................................... 2
BAB II Pembahasan ................................................................................ 3
A. Kajian Teori Interaksi Ekonomi .................................................. 3
B. Interaksi Antara Wilayah Kota Cilegon ...................................... 5
BAB III Penutup ..................................................................................... 8
A. Kesimpulan ................................................................................. 8
B. Saran ........................................................................................... 8
Daftar Rujukan ........................................................................................ 9

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembangun ekonomi telah menimbulkan berbagai macam perubahan
terutama pada struktur perekonomian. Perubahan struktur ekonomi merupakan
salah satu karakteristik yang terjadi dalam pertumbuhan ekonomi pada hamper
setiap Negara maju. Berdasarkan catatan sejarah, tingkat pertumbuhan sektoral ini
termasuk pergeseran secara perlahan dan kegiatan-kegiatan pertanian menuju
kegiatan nonpertanian dan akhir-akhir ini dari sector industry kesektor jasa
(Arsyad, 1995:75). Lajunya pertumbuhan ekonomi suatu daerah ditunjukan
dengan menggunakan tingkat pertambahan PDRB (Produk Domestik Regional
Bruto), sehingga tinggi perkembangan PDRB perkapita yang dapat dicapai
masyarakat seringkali sebagai ukuran kesuksesan suatu daerah alam mencapai
cita-cita untuk mencapai pembangunan ekonomi (Sukirno, 1981:123).
Kota Cilegon sebagai daerah tujuan infestasi memiliki daya Tarik bagi
infestor dalam dan luar negeri, hal ini dapat dilihat dari tingginya minat investor
yang menanamkan modalnya dikota cilegon. Keberadaan industry dikota cilegon
baik dalam rangka penanaman modal asing dan penanaman modala dalam negeri
berdamapak multiplier effect baik dalam pertumbuhan ekonomi kota cilegon
maupun penyerapan tenaga kerja dalam sector lainnya. Kota cilegon masih
menjadi primadona sebagai daerah tujuan investasi karena didukung oleh berbagai
faktor sarana dan infrastrutur infestasi. Kota Cilegon dengan luas lahan 17.550 Ha
(175,50 KM2) tetapi ditunjang dengan sarana dan prasara yang cukup memadai
serta letak geografi yang sangat strategis. Kota Cilegon sebagai pintu gerbang
Pulau Jawa dan Sumatera serta didukung oleh pelabuhan bertaraf internasional
dan adanya pelabuhan khusus serta beberapa kawasan industry menjadikan kota
cilegon sebagai daerah tujuan infestasi bagi calon investor. Adapun daerah-daerah
yang saling terkait dengan kota cilegon adalah Kota Serang Kabupaten Serang dan
Kabupaten Pandeglang.

1
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah adalah
sebagai berikut:
1. Sektor-sektor ekonomi mana yang dapat dikembangkan sebagai penunjang
pertumbuhan ekonomi di Kota Cilegon?
2. Sejauh manakah keterkaitan Kota Cilegon dengan daerah-daerah sekitarnya
sehingga saling menunjang pertumbuhan ekonomi?
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan ini yakni untuk menganalisis sector-sektor ekonomi
mana yang paling strategis untuk dikembangkan dan menganalisis keterkaitan-
keterkaitan Kota Cilegon dengan daerah disekitarnya sehingga saling menunjang
pertumbuhan ekonomi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. KAJIAN TEORI INTERAKSI EKONOMI


Menurut Shaw interaksi adalah suatu pertukaran antar pribadi yang masing-
masing orang menunjukan perilakunya satu sama lain dalam kehadiran mereka
dan masing-masing perilaku memengaruhi satu sama lain. Thibaut dan Kelley
interaksi adalah suatu peristiwa saling memengaruhi satu sama lain ketika dua
orang atau lebih hadir bersama, yang kemudian mereka menciptakan suatu hasil
satu sama lain. Jadi, tindakan setiap orang bertujuan untuk memengaruhi individu
lain terjadi dalam setiap kasus interaksi.
Chaplin Interaksi adalah hubungan sosial antar beberapa individu yang
bersifat alami yang individu-individu itu saling memengaruhi satu sama lain
secara bersamaan. Interaksi sosial merupakan bentuk umum proses sosial, karena
interaksi sosial adalah syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi
sosial menurut Gillin dan Gillin (dalam Soekanto, 2007:55) merupakan hubungan-
hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang
perorangan, antara kelompok-kelompok manusia maupun antara orang perorangan
dengan kelompok manusia.
Interaksi sosial juga merupakan kunci dari semua kehidupan sosial karena
tanpa interaksi sosial, tak akan mungkin ada kehidupan bersama. (Young dan W.
Mack (dalam Soekanto 2007:54)). Berlangsungnya suatu proses interaksi
didasarkan pada berbagai faktor, antara lain, faktor imitasi, sugesti, identifikasi,
dan simpati.
Ekonomi adalah aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi,
distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Ekonomi secara umum atau
secara khusus adalah aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga.
Ekonomi juga dikatakan sebagai ilmu yang menerangkan cara-cara menghasilkan,
mengedarkan, membagi serta memakai barang dan jasa dalam masyarakat
sehingga kebutuhan materi masyarakat dapat terpenuhi sebaik-baiknya. Kegiatan
ekonomi dalam masyarakat adalah mengatur urusan harta kekayaan baik yang
menyangkut kepemilikkan, pengembangan maupun distribusi.

3
Manusia hidup dalam suatu kelompok yang membentuk suatu sistem.
Sistem secara sederhana dapat diartikan sebagai interaksi, kaitan, atau hubungan
dari unsur- unsur yang lebih kecil membentuk satuan yang lebih besar dan
komplek sifatnya. Dengan demikian sistem ekonomi adalah interaksi dari unit-
unit yang kecil (para konsumen dan produsen) ke dalam unit ekonomi yang lebih
besar disuatu wilayah tertentu.
Adapun ekonomi masyarakat adalah sistem ekonomi yang berbasis pada
kekuatan ekonomi masyarakat. Dimana ekonomi masyarakat sendiri adalah
sebagian kegiatan ekonomi atau usaha yang dilakukan masyarakat kebanyakan
yang dengan cara swadaya mengelola sumber daya ekonomi apa saja yang dapat
diusahakan, yang selanjutnya disebut sebagai usaha kecil dan menengah (UKM)
terutama meliputi sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kerajinan, makanan
dan sebagainya. Tujuan dari perekonomian adalah untuk mensejahterakan dan
memenuhi kebutuhan hidup masyarakat, serta mencapai kemudahan dan
kepuasan. Dengan terpenuhinya kebutuhan masyarakat maka akan tercipta
kesejahteraan kelangsungan hidup yang produktif.
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa interaksi ekonomi yakni
hubungan orang-perorangan, antara kelompok-kelompok manusia maupun antara
Negara-negara dimana manusia hidup dalam suatu kelompok yang membentuk
suatu sistem. Secara sederhana system dapat diartikan sebagai interaksi, kaitan,
atau hubungan dari unsur-unsur yang lebih kecil membentuk satuan yang lebih
besar dan komplek sifatnya.
Pada pengakjian mengenai interaksi ekonomi Kota Cilegon, dilakukan 2
model analisis, yakni:
1. Analisis Location Quatient (LQ)
Merupakan teknik analisa yang digunakan untuk menganalisis sektor
potensial atau basis dalam perekonomian suatu daerah. Metode analisis yang
digunakan adalah metode Location Quotient (LQ) yaitu metode yang merupakan
perbandingan antara pendapatan domestik Regional Bruto (PDRB) sektor ke-i
terhadap Total pendapatan domestil regional bruto dan Pendapatan Domestik
Regional Bruto sektor ekonom ke-i Provinsi terhadap Total Pendapatan Domestik
Regional Bruto Provinsi (Tarigan,2004:32)

4
2. Analisis Gravitasi
Penelitian ini menggunakan analisis gravitasi untuk melihat besarnya daya
tarik dari suatu potensi yang berada pada suatu lokasi. Model ini digunakan untuk
melihat kaitan potensi suatu lokasi dan besarnya wilayah pengaruh dari potensi
tersebut. Model gravitasi dapat digunakan untuk menghitung besarnya interaksi
yang terjadi antara dua kota atau wilayah (Robinson Tarigan, 2005).

B. INTERAKSI EKONOMI ANTAR WILAYAH KOTA CILEGON

Hasil Analisis LQ Kota Cilegon Tahun 2007-2011


1. Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
Berdasarkan dari hasil analisis tabel.1 Analisis Location Quotient (LQ) sektor
pertanian merupakan sektor non basis
2. Sektor Pertambangan dan Penggalian
Berdasarkan dari hasil analsisis tabel.1 Analisis Location Quotient (LQ) sektor
pertambangan dan penggalian merupakan sektor non basis

5
3. Sektor indsutri Pengolahan
Berdasarkan dari hasil analisis tabel.1 Analisis Location Quotient (LQ) sektor
pengolahan merupakan sektor basis
4. Sektor Listrik,Gas dan Air Bersih
Berdasarkan dari hasil analisis tabel.1 Analisis Location Quotient (LQ) sektor
listrik,gas dan air bersih merupakan sektor basis.
5. Sektor Bangunan
Berdasarkan dari hasil analisis tabel.1 Analisis Location Quotient (LQ) sektor
bangunan merupakan sektor non basis.
6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
Berdasarkan dari hasil analisis tabel.1 Analisis Location Quotient (LQ) sektor
perdagangan, hotel dan restoran merupakan sektor non basis
7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
Berdasarkan dari hasil analisis tabel.1 Analisis Location Quotient (LQ) sektor
pengangkutan dan komunikasi merupakan sektor non basis
8. Sektor Keuangan, Sewa dan Jasa Perusahaan
Berdasarkan dari hasil analisis tabel.1 Analisis Location Quotient (LQ) sektor
sewa dan jasa perusahaan merupakan sektor non basis
9. Sektor Jasa-jasa
Berdasarkan dari hasil analisis tabel.1 Analisis Location Quotient (LQ) sektor
jasa-jasa merupakan sektor non basis.

6
Analisis Keterkaitan Wilayah (Gravitasi)

Berdasarkan perhitungan analisis gravitasi maka dapat diketahui hasil analisis


gravitasi berikut pada tabel 2.
Pada tabel.2 analisis gravitasi diatas, yang paling kuat interaksinya dengan kota
Cilegon adalah kabupaten Serang, diikuti oleh yang kedua yaitu kota Serang, dan
ketiga Kabupaten Pandeglang.

7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Melalui penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Berdasarkan hasil analisis Location Quotient (LQ) sektor-sektor potensial
yang dapat diandalkan selama tahun 2007-2011 adalah Sektor indsutri
Pengolahan, Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih.
2. Berdasarkan hasil analisis keterkaitan wilayah (Gravitasi) selama tahun
analisis 2007-2011 menunjukkan bahwa paling kuat interaksinya dengan
kota cilegon adalah kabupaten Serang dengan nilai interaksi rata-rata
sebesar 1.393.601.20. Sedangkan yang paling sedikit interaksinya adalah
kabupaten Lebak dengan nilai-nilai interaksi rata-rata sebesar 118.128.957
3. Interkasi antar wilayah di Kota Cilegon bertujuan untuk pemenuhan
kebutuhan disetiap masing-masing daerah dalam upaya peningkatan
pendapatan ekonomi
B. SARAN
Saran bagi peneliti selanjutnya untuk mengkaji bagaimana perangaruh
interaksi antar wilayah dikota cilegon terhadap kondisi ekonomi di Kota Cilegon.

8
DAFTAR RUJUKAN
Kuncoro. A. W. & Rahardjo Budi. 2014. Analisis Sektor Ekonomi Potesial dan
Interaksi Wilayah Kota Cilegon Tahun 2007-2011.

Anda mungkin juga menyukai