Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“ PENGERTIAN,FUNGSI DAN RAGAM BAHASA “ 

Oleh :

SATRIANI
C30021038

PRODI D3 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
KATA PENGANTAR

            Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua, dan tak lupa salawat beriring salam kita hanturkan kepada
Nabi besar Muhammad SAW, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata
kuliah Bahasa Indonesia ini tepat waktu.

Makalah dengan judul “Pengertian, Fungsi dan Ragam Bahasa” ini kami susun untuk
memenuhi nilai tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.

Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu selaku dosen Bahasa Indonesia,Kami
menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini, dengan kerendahan hati, kami
memohon maaf.

Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Palu,november 2021

Satriani
C30021038

                                                                                                                       
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………..... i

KATA PENGANTAR………………………………………………………... ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………..… iii

BAB I PENDAHULUAN
I . 1 PENDAHULUAN ………………………………..……………… 1

BAB II PEMBAHASAN
II . 1 PENGERTIAN BAHASA ………………………………………. 3
II . 2 FUNGSI BAHASA …………………………………………...… 4
II . 3 RAGAM BAHASA ……………………………………………. 4

BAB III PENUTUP


III . 1 KESIMPULAN ………………………………………….…….  12
III . 2 KRITIK DAN SARAN ………………………………………... 12

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………13

BAB I
PENDAHULUAN

I . 1 PENDAHULUAN

Menurut Felicia (2001 : 1), dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang
paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Begitu
dekatnya kita kepada bahasa, terutama bahasa Indonesia, sehingga tidak dirasa perlu untuk
mendalami dan mempelajari bahasa Indonesia secara lebih jauh. Akibatnya, sebagai pemakai
bahasa, orang Indonesia tidak terampil menggunakan bahasa. Suatu kelemahan yang tidak
disadari.

Komunikasi lisan atau nonstandar yang sangat praktis menyebabkan kita tidak teliti
berbahasa. Akibatnya, kita mengalami kesulitan pada saat akan menggunakan bahasa tulis
atau bahasa yang lebih standar dan teratur. Pada saat dituntut untuk berbahasa’ bagi
kepentingan yang lebih terarah dengan maksud tertentu, kita cenderung kaku. Kita akan
berbahasa secara terbata-bata atau mencampurkan bahasa standar dengan bahasa nonstandar
atau bahkan, mencampurkan bahasa atau istilah asing ke dalam uraian kita. Padahal, bahasa
bersifat sangat luwes, sangat manipulatif. Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk
kepentingan dan tujuan tertentu. Lihat saja, bagaimana pandainya orang-orang berpolitik
melalui bahasa. Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan
tertentu. Agar dapat memanipulasi bahasa, kita harus mengetahui fungsi-fungsi bahasa.

Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan


kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk
berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam
lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial (Keraf,
1997: 3).

Derasnya arus globalisasi di dalam kehidupan kita akan berdampak pula pada
perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan dan
perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dalam era globalisasi itu, bangsa
Indonesia mau tidak mau harus ikut berperan di dalam dunia persaingan bebas, baik di bidang
politik, ekonomi, maupun komunikasi. Konsep-konsep dan istilah baru di dalam
pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) secara tidak
langsung memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Dengan demikian, semua produk budaya
akan tumbuh dan berkembang pula sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi itu, termasuk bahasa Indonesia, yang dalam itu, sekaligus
berperan sebagai prasarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan
iptek itu (Sunaryo, 1993, 1995).

Menurut Sunaryo (2000 : 6), tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) iptek
tidak dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur budaya,
ternyata memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk budaya
yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa serupa itu, ilmu
pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang. Implikasinya di dalam
pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa sebagai prasarana berfikir modern. Oleh
karena itu, jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam berfikir
karena bahasa merupakan cermin dari daya nalar (pikiran).

Hasil pendayagunaan daya nalar itu sangat bergantung pada ragam bahasa yang
digunakan. Pembiasaan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan
menghasilkan buah pemikiran yang baik dan benar pula. Kenyataan bahwa bahasa Indonesia
sebagai wujud identitas bahasa Indonesia menjadi sarana komunikasi di dalam masyarakat
modern. Bahasa Indonesia bersikap luwes sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai
sarana komunikasi masyarakat modern.
BAB II
PEMBAHASAN

II . 1 PENGERTIAN BAHASA

Pengertian Bahasa, Ragam Bahasa, Fungsi Bahasa adalah pemahaman dasar dalam
memahami bahasa. Dalam memahami Bahasa Indonesia, kita juga perlu memahami hal-hal
tersebut, sehingga pemahaman kita dalam memahami bahasa Indonesia, bisa lebih mendalam
dan dapat mengaplikasikan dengan baik.

Definisi Bahasa : Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbiter ( tidak ada
hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya ) yang dihasilkan oleh alat ucap manusia
dan dipakai oleh masyarakat untuk berkomunikasi, kerja sama, dan identifikasi diri. Bahasa
lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder.

Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota
masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Mungkin ada yang
keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa bukan satu-satunya alat untuk mengadakan
komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa dua orang atau pihak yang mengadakan
komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah disepakati bersama.
Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan sebagainya. Tetapi mereka itu
harus mengakui pula bahwa bila dibandingkan dengan bahasa, semua alat komunikasi tadi
mengandung banyak segi yang lemah.

Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas dan kompleks daripada yang
dapat diperoleh dengan mempergunakan media tadi. Bahasa haruslah merupakan bunyi yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bukannya sembarang bunyi. Dan bunyi itu sendiri
haruslah merupakan simbol atau perlambang.
II . 2 FUNGSI BAHASA

Fungsi bahasa dalam kehidupan sehari-hari :

Ø  Alat untuk Ekspresi Diri

Ø  Alat untuk Komunikasi

Ø  Alat untuk Adaptasi Sosial

Ø  Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia

Ø  Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia

Ø  Alat untuk mengidentifikasi diri

Ø  Alat control sosial dan integrasi (penyatuan)

Ø  Alat ekspresi diri

Ø  Alat untuk berpikir

Ø  Dan lain-lain

II . 3 RAGAM BAHASA

Macam dan jenis ragam bahasa:

1. Ragam bahasa pada bidang tertentu seperti bahasa istilah hukum, bahasa sains, jurnalistik,
dsb.

2. Ragam bahasa pada perorangan atau idiolek seperti gaya bahasa mantan presiden soeharto,
gaya bahasa binyamin s, dsb.
3. Ragam bahasa pada sekelompok anggota masyarakay suatu wilayah seperti dialeg bahasa
madura, medan, sunda, dll.

4. Ragam bahasa pada masyarakat suatu golongan seperti ragam bahasa orang akademisi
berbeda dengan ragam bahasaorang jalanan.

5. Ragam bahasa pada bentuk bahasa seperti bahasa lisan dan bahasa tulisan.

6. Ragam bahasa pada suatu situasi seperti ragam bahasa formal dan informal.

Bahasa lisan lebih ekspresif dimana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur
menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau atau silet
oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai
serta menghormati lawan bicara atau target komunikasi.

Bahsa isyarat atau gestur atau bahasa tubuh adalah salah satu cara berkomunikasi melalui
gerakan-gerakan tubuh. Bahasa isyarat digunakan permanen oleh penyandang cacat karena
mereka mempunyai bahasa sendiri.

Bahasa bisa punah karena kebanyakan bahasa didunia ini tidak statis. Bahasa-bahasa itu
berubah seiring waktu, mendapat kata tambahan, dan mencuri kata-kata dari bahasa lain.
Bahasa hidup dan berkembang ketika masyarakat menuturkannya sebagai alat komunikasi
utama. Ketika tidak ada lagi masyarakat penutur asli suatu bahasa disebut bahasa mati atau
punah, meskipun masih ada sedikit penutur asli yang menggunakan tetapi generasi muda
tidak lagi menjadi penutur bahasa tersebut.

Banyak situasi yang menyebabkan bahasa punah. Sebuah bahasa punah ketika bahasa itu
berubah bentuk menjadi famili bahasa-bahasa lain.Orang indonesia kini boleh jadi tidak
mengerti bahasa melayu yang digunakan di indonesia awal abad ke-20. Karena bahasa
indonesia saat ini berasal dari bahasa melayu yang telah mengalami infusi kata-kata bahasa
asing. Bisa dikatakan bahasa melayu bermetamorfosis dalam bahasa indonesia. Kelak kalau
bahasa indonesia makin berkembang dan demikian pula bahasa melayu malaysia
kemungkinan bahasa melayu akan punah.
Karena pengaruh globalisasi dan IPTEK menyebabkan masyarakat indonesia menganggap
bahasa indonesia itu :

* Tidak gaul.

* Terlalu formal.

Rapuhnya bahasa indonesia disebabkan :

* Tergerus arus globalisasi.

* Kemungkinan banyak oran yang tidak menyukai peraturan bahasa indonesia.

* Tidak adanya relasi masyarakat dengan pemerintah tentang pembudidayaan.

Selain bahasa asing, bahasa daerah juga memberi pengaruh pada perkembangan bahasa
indonesia. Karena bahasa indonesia mungkin dianggap terlalu formal untuk dipakai sehair-
hari. Tidak apa-apa sebenarnya bahasa asing menyerap kedalam bahasa indonesia. Sebagai
bahasa yang terbuka, bahasa indonesia harus luwes menerima unsur bahasa lain. Bahasa
indonesia mengenal dua macam serapan yakni :

* Unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa indonesia.

* Unsur asing yang pengucapan dan penulisannya telah disesuaikan dengan kaidah bahasa
indonesia.

Ragam dari segi sudut pandangan bidang atau pokok persoalan :

Ragam Bahasa Bisnis

Ragam bahas bisnis adalah ragam bahasa yang digunakan dalam berbisnis, yang biasa
digunakan  oleh para pebisnis dalam menjalankan bisnisnya.

Ciri-ciri ragam bahasa bisnis :

a.    Menggunakan bahasa yang komunikatif.

b.    Bahasanya cenderung resmi.

c.    Terikat ruang dan waktu.

d.    Membutuhkan adanya orang lain.


Ragam Bahasa Hukum

Ragam bahasa hukum adalah bahasa Indonesia yang corak penggunaan bahasanya khas
dalam dunia hukum, mengingat fungsinya mempunyai karakteristik tersendiri, oleh karena itu
bahasa hukum Indonesia haruslah memenuhi syarat-syarat dan kaidah-kaidah bahasa
Indonesia.

Ciri-ciri ragam bahasa hukum :

a.    Mempunyai gaya bahasa yang khusus.

b.    Lugas dan eksak karena menghindari kesamaran dan ketaksaan.

c.    Objektif dan menekan prasangka pribadi.

d.    Memberikan definisi yang cermat tentang nama, sifat dan kategori yang diselidiki untuk
menghindari kesimpangsiuran.

e.    Tidak beremosi dan menjauhi tafsiran bersensasi.

Ragam Bahasa Fungsional

Ragam bahasa fungsional adalah ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi, lembaga,
lingkungan kerja atau kegiatan tertentu lainnya. Ragam fungsional juga dikaitkan dengan
keresmian keadaan penggunaannya.

Ragam Bahasa Sastra

Ragam bahasa sastra adalah ragam bahasa yang banyak menggunakan kalimat tidak efektif.
Penggambaran yang sejelas-jelasnya melalui rangkaian kata bermakna konotasi sering
dipakai dalam ragam bahasa sastra.

Ciri-ciri ragam bahasa sastra :

a.    Menggunakan kalimat yang tidak efektif

b.    Menggunakan kata-kata yang tidak baku


c.    Adanya rangkaian kata yang bermakna konotasi

Ragam Menurut Sarananya :

Ragam Bahasa Lisan

Adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu
sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman.

Ragam lisan yang antara lain meliputi:

Ragam bahasa cakapan adalah ragam bahasa yang dipakai apabila pembicara menganggap
kawan bicara sebagai sesama, lebih muda, lebih rendah statusnya atau apabila topik
pembicara bersifat tidak resmi.

Ragam bahasa pidato adalah ragam bahasa yang digunakan saat membacakan pidato dimuka
umum.Biasanya pidato berisi penegasan kalimat untuk bias diterima si pendengar.

Ragam bahasa kuliah adalah ragam bahasa yang digunakan pada saat kuliah yaitu pada saat
pembelajaran antar mahasiswa dan dosennya.

Ragam bahasa panggung adalah ragam bahasa yang digunakan seseorang saat dpanggung
ketika mengsi acara hiburan lain agar bias diterima penonton.

Ciri-ciri ragam bahasa lisan :

a.    Memerlukan kehadiran orang lain

b.    Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap

c.    Terikat ruang dan waktu


d.    Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara

Kelebihan ragam bahasa lisan :

a.    Dapat disesuaikan dengan situasi.

b.    Faktor efisiensi.

c.    Faktor kejelasan karena pembicara menambahkan unsure lain berupa tekan dan gerak
anggota badan agah pendengar mengerti apa yang dikatakan seperti situasi, mimik dan gerak-
gerak pembicara.

d.    Faktor kecepatan, pembicara segera melihat reaksi pendengar terhadap apa yang
dibicarakannya.

e.    Lebih bebas bentuknya karena faktor situasi yang memperjelas pengertian bahasa yang
dituturkan oleh penutur.

f.     Penggunaan bahasa lisan bisa berdasarkan pengetahuan dan penafsiran dari informasi
audit, visual dan kognitif.

Kelemahan ragam bahasa lisan :

a.    Bahasa lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat frase-frase
sederhana.

b.    Penutur sering mengulangi beberapa kalimat.

c.    Tidak semua orang bisa melakukan bahasa lisan.

d.    Aturan-aturan bahasa yang dilakukan tidak formal.

Contoh ragam bahasa lisan:Anaknya pendiam sekali padahal ibunya cerewet banget.

Ragam Bahasa Tulis


Adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis, tidak terkait ruang dan waktu
sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada sasaran secara visual atau bahasa
yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam
ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan dan kosakata.

Ragam tulis yang antara lain meliputi:

Ragam bahasa teknis adalah ragam bahasa yang dilakukan mengenai teknis atau cara
penulisan yang dicontohkan misalnya laporan penelitian, makalah, tesis, disertasi.

Ragam bahasa undang-undang adalah ragam bahasa yang mnggunakan komunikasi yang
resmi.

Ragam bahasa catatan adalah ragam bahasa yang singkat yang diperuntukkan untuk
pengingat sesuatu.

Ragam bahasa surat adalah ragam bahsa yang dituliskan pada sehelai kertas yang biasanya
diberitahukan mengenai kabar atau sejenisnya yang berfungsi untuk memberikan informasi.

Ciri-ciri ragam bahasa tulis :

a.    Tidak memerlukan kehaduran orang lain.

b.    Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap.

c.    Tidak terikat ruang dan waktu

d.    Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.

Kelebihan ragam bahasa tulis :


a.    Informasi yang disajikan bisa dipilih untuk dikemas sebagai media atau materi yang
menarik dan menyenangkan.

b.    Umumnya memiliki kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat.

c.    Sebagai sarana memperkaya kosakata.

d.    Dapat digunakan untuk menyampaikan maksud, membeberkan informasi atau


mengungkap unsur-unsur emosi sehingga mampu mencanggihkan wawasan pembaca.

Kelemahan ragam bahasa tulis :

a.    Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak ada akibatnya
bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna.

b.    Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus mengikuti
kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan nilai jual.

c.    Yang tidak ada dalam bahasa tulisan tidak dapat diperjelas/ditolong, oleh karena itu
dalam bahasa tulisan diperlukan keseksamaan yang lebih besar.

Contoh ragam bahasa tulis baku: Anak itu sudah mampu berjalan walaupun masih
tertatih-tatih.

Contoh ragam bahasa tulis tidak baku:Anak itu sudah mampu jalan walaupun masih
tertatih-tatih.

Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur

1.    Ragam daerah disebut (logat/dialek). Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan
perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di
Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura,
dan Tapanuli. Masing-masing memilikiciri khas yang berbeda-beda. Misalnya logat bahasa
Indonesia orang Jawa Tengah tampak padapelafalan/b/pada posisiawal saat melafalkan nama-
nama kota seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, dll. Logat bahasa Indonesia orang Bali
tampak pada pelafalan /t/ seperti pada kata ithu, kitha, canthik, dll.
2.    Ragam pendidikan adalah Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur
yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata
yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas.
Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin,
pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa
seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun
sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.

Contoh:

1.    Isma mau nulis surat cinta - Isma mau menulis surat cinta

2.    Saya akan ceritakan tentang Kancil - Saya akan menceritakan tentang Kancil.

Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur.

Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau
sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan
santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga
mempengaruhi sikap tersebut.

Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada
atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca,
akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan
kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.
Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan
bahasa yang digunakan.

Menurut Ciri Situasi Keidiologisan :

Ragam Tinggi (Bahasa Indonesia yang baku/ragam ilmiah)

Dalam kehidupan sosial dan sehari-hari masyarakat Indonesia, baik secara lisan maupun
tulisan, digunakan berbagai bahasa daerah termasuk dialeknya, bahasa Indonesia, dan/atau
bahasa asing. Bahkan, dalam situasi tertentu, seperti dalam keluarga perkawinan campuran
digunakan pula bahasa yang bersifat campuran, yaitu campuran antara bahasa Indonesia dan
salah satu atau kedua bahasa ibu pasangan perkawinan campuran itu. Dalam situasi
kebahasaan seperti itu, timbul berbagai ragam atau variasi bahasa sesuai dengan
keperluannya, baik secara lisan maupun tulisan. Timbulnya ragam bahasa tersebut
disebabkan oleh latar belakang sosial, budaya, pendidikan, dan bahasa para pemakainya itu.

Yang dimaksud dengan ragam atau variasi bahasa adalah bentuk atau wujud bahasa yang
ditandai oleh ciri-ciri linguistik tertentu, seperti fonologi, morfologi, dan sintaksis. Di
samping ditandai oleh cirri-ciri linguistik, timbulnya ragam bahasa juga ditandai oleh cirri-
ciri nonlinguistic, misalnya, lokasi atau tempat penggunaannya, lingkungan sosial
pemakaiannya, dan lingkungan keprofesian pemakai bahasa yang bersangkutan.
BAB III
PENUTUP

III . 1 KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas, dapat ditarik beberapa ksimpulan, antara lain :

·         Bahasa merupakan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari

·         Dari bahasa yang baik dapat menunjukkan kepribadian seseorang

·         Berbahasa-lah dengan baik dan benar agar mudah dipahami oleh orang lain

·         Perhatikan juga bahasa dalam berbicara, seperti bahasa tubuh, bahasa isyarat, dll.
Jika kita kurang memperhatikannya, maka akan terjadi salah paham dalam berkomunikasi

·         Bahasa menunjukkan bangsa

III . 2 KRITIK DAN SARAN

Jika dalam penilusan makalah ini terdapat banyak kekurangan seperti penulisan huruf,
atau ejaan, dan sebagainya, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat positfif /
membangun.

Karena pengetahuan kami sebagai penulis juga masih kurang dan juga masih dalam
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

  

http://dheya.ngeblogs.com/2010/01/15/definisi-ragam-fungsi-dan-unsur-unsur-bahasa-
indonesia/

http://tugasmanajemen.blogspot.com/2011/03/pengertian-bahasa-fungsi-bahasa-ragam.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia

http://organisasi.org/definisi-pengertian-bahasa-ragam-dan-fungsi-bahasa-pelajaran-bahasa-
indonesia

http://kafeilmu.com/2010/12/pengertian-ragam-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html  
http://www.scribd.com/doc/9678465/Fungsi-Bahasa

Anda mungkin juga menyukai