Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tidak semua warga negara Indonesia bisa menggunakan bahasa Indonesia


yang baik dan benar, begitupula dengan kalangan remaja. Tujuan bahasa
Indonesia yang baik dan benar adalah mengajarkan dan menerangkan tentang
penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari agar tidak terlalu
menyimpang dari kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta
melestarikannya sebagai warisan bangsa yang merupakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar yang sudah ada sejak indonesia mardeka.
Bahasa merupakan unsur yang sangat penting dalam berkomunikasi, yaitu
sebagai alat komunikasi yang paling utama. Seiring dengan perkembangan zaman,
pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari
mulai bergeser oleh pemakaian bahasa anak remaja yang dikenal dengan bahasa
gaul. Sehubungan dengan itu, perlu adanya tindakan dari semua pihak yang peduli
terhadap bahasa Indonesia.Penggunaan bahasa yang baik dan benar dapat
mempermudah dalam menyampaikan informasi.Sehingga orang terbiasa untuk
berkomunikasi secara lebih efektif.
Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sangat penting untuk
diketahui oleh para remaja. Hal ini supaya bahasa Indonesia yang merupakan
bahasa nasional, bahasa persatuan, dan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
bisa tetap ada dan tidak kalah eksistensinya oleh bahasa gaul.
Penggunaan bahasa gaul yang semakin banyak dikalangan remaja
membuat eksistensi bahasa Indonesia menjadi menurun. Oleh karena itu,
pengaruh bahasa gaul terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
di kalangan remaja harus mendapat perhatian.
Pada penulisan karya tulis ini akan memfokuskan pembahasan mengenai
pengaruh bahasa gaul terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
di kalangan remaja.

1
Berdasarkan fokus masalah tersebut, maka perumusan masalah dalam
karya tulis ini adalah bagaimana bahasa gaul bisa berpengaruh terhadap
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di kalangan remaja.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan dalam
karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1.2.1 Apa pengertian bahasa?
1.2.2 Bagaimana karakteristik bahasa?
1.2.3 Bagaimana hakikat bahasa?
1.2.4 Bagaimana fungsi bahasa?
1.2.5 Bagaimana perkembangan bahasa Indonesia?
1.2.6 Apa pengertian bahasa gaul?
1.2.7 Bagaimana pengaruh bahasa gaul terhadap penggunaan bahasa Indonesia
yang baik dan benar?
1.2.8 Apa faktor-faktor penyebab maraknya penggunaan bahasa gaul di
kalangan remaja?
1.2.9 Apa alasan remaja lebih suka menggunakan bahasa gaul?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah :
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian,karakteristik,hakikat,dan fungsi bahasa.
1.3.2 Untuk mengetahui bagaimana perkembangan bahasa Indonesia.
1.3.3 Untuk mengetahui pengertian bahasa gaul.
1.3.4 Untuk memberikan pengetahuan kepada para remaja tentang pengaruh
penggunaan bahasa gaul terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang
baim dan benar.
1.3.5 Untuk mengetahui faktor faktor yang menyebabkan maraknya penggunaan
bahasa gaul di kalangan remaja.
1.3.6 Untuk mengetahui alasan para remaja lebih suka menggunakan bahasa
gaul daripada menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

2
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Menambah pengetahuan tentang Bahasa Indonesia yang baik dan benar
dalam kehidupan sehari – hari.
1.4.2 Dapat memberi informasi, dan dapat membantu rasa solidaritas dan cinta
terhadap Bahasa Indonesia. Dengan demikian Bahasa Indonesia yang kita
cintai ini, tetap utuh dantidak hilang hanya karna mengikuti Bahasa Gaul
sesuai mengikuti perkembangan zaman.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bahasa


Bahasa berasal dari bahasa Sanskerta , yaitu “bhasa” yang memiliki arti
kapasitas khusus yang ada pada manusia guna menggunakan dan mendapatkan
sistem komunikasi secara kompleks, serta sebuah bahasa merupakan contoh
spesifik dari sistem itu. Kajian ilmiah terhadap bahasa disebut linguistik.
Bahasa merupakan sebuah sarana untuk makhluk hidup guna berinteraksi
sosial dengan sistem makhluk hidup yang lainnya baik itu sejenis maupun bukan
sejenis.Bahasa merupakan sebuah kunci pokok untuk kehidupan manusia, hal ini
karena dengan adanya bahasa seseorang dapat berinteraksi dengan sesamanya
serta bahasa ialah sumber daya untuk kehidupan bermasyarakat.Adapun sebuah
bahasa dapat untuk digunakan jika dapat saling memahami atau mengerti erat
hubungannya dengan penggunaan dari sumber daya bahasa yang dimiliki.
Bahasa sangatlah penting dan dibutuhkan dalam kehidupan umat manusia.
Apabila bahasa itu tidak ada maka seseorang tidak dapat untuk menyampaikan
maksud dan juga tujuannya, yang hingga akhirnya akan muncul kebisuan yang
tidak menghasilkan apa-apa. Perkiraan jumlah bahasa yang ada di dunia sangat
beragam antara 6.000-7.000 bahasa.
Bahasa alami ialah bahasa isyarat atau bicara, namun setiap bahasa dapat
untuk disandikan ke dalam media kedua dengan menggunakan stimulus visual,
serta audio.Karena bahasa manusia ialah modalitas-independen. Untuk lebih
lengkapnya, berikut pengertian bahasa menurut para ahli, antara lain:

1. Depdiknas 2005
Bahasa merupakan sebuah ucapan yang berasal dari perasaan serta pikiran
manusia yang disampaikan secara teratur dan dengan memakai bunyi sebagai
mediumnya.

4
2. Harun Rasyid, Mansyur dan Suratno
Bahasa ialah struktur serta makna yang terbebas dari penggunanya
sebagai sebuah tanda guna menyimpulkan maksud dan tujuannya.
3. Hasan Alwi
Bahasa merupakan sistem bunyi yang arbitrer dimana dapat
dimanfaatkan oleh semua orang dalam berinteraksi, bekerjasama, serta
mengenali diri terhadap percakapan yang baik serta tingkah laku dan sopan
santun.
4. Plato
Bahasa adalah pernyataan yang ada pada pikiran seseorang dengan
memakai perantaraan rhemata (ucapan) serta onomata (nama benda atau
sesuatu) yang merupakan cerminan ide seseorang dalam arus udara dengan
melalui media yaitu mulut.
5. Bolinger
Bahasa adalah suatu sistem fonem yang terbentuk karena adanya
perbedaan bunyi, sintaksis dan sistem morfem untuk mengungkapkan makna
yang berhubungan dengan dunia luar dimana dunia luar yang dimaksud yaitu
kenyataan.
6. Carrol
Bahasa adalah sebuah sistem berstruktural mengenai bunyi dan urutan
bunyi bahasa yang sifatnya manasuka, yang digunakan, atau yang dapat
digunakan dalam komunikasi antar individu oleh sekelompok manusia dan
yang secara agak tuntas memberi nama kepada benda-benda, peristiwa-
peristiwa, dan proses-proses dalam lingkungan hidup manusia.
7. Sudaryono
Bahasa adalah sarana komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna
sehingga ketidaksempurnaan bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi salah
satu sumber terjadinya kesalahpahaman.

5
8. Mackey (1986)
Bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu keadaan (lenguage may be
form and not matter) atau suatu sistem lambang bunyi yang arbitrer, atau juga
suatu sistem dari sekian banyak sistem-sistem, suatu sistem dari suatu tatanan
atau suatu tatanan dalam sistem-sistem.
9. Bloch dan Trager
Bahasa adalah suatu sistem yang memiliki struktur yang tersusun teratur
mengenai bunyi dan urutan bunyi bahasa yang bersifat sesukanya digunakan
dalam komunikasi sesama individu pada kelompok manusia dan memberi
nama kepada setiap benda, peristiwa dan segala proses yang ada dalam
lingkungan hidup manusia.
10. Ferdinand De Saussure
Bahasa adalah sebuah ciri yang menjadi pembeda yang sangat menonjol
karena dengan menggunakan bahasa maka setiap kelompok yang ada
dimasyarakat dapat menjadi dirinya sebagai suatu kesatuanya saling berbeda
diantara kelompok yang lain.

2.2 Karakteristik Bahasa

Bahasa adalah sebuah sistem berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif,


dinamis, beragam dan manusiawi.Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan
bahwa di antara karakteristik bahasa adalah abitrer, produktif, dinamis, beragam,
dan manusiawi.

2.2.1 Bahasa Bersifat Arbitrer


Bahasa bersifat arbitrer artinya hubungan antara lambang dengan yang
dilambangkan tidak bersifat wajib, bisa berubah dan tidak dapat dijelaskan
mengapa lambang tersebut mengonsepi makna tertentu.Secara kongkret, alasan
“kuda” melambangkan ‘sejenis binatang berkaki empat yang bisa dikendarai’
adalah tidak bisa dijelaskan.Meskipun bersifat arbitrer, tetapi juga konvensional.
Artinya setiap penutur suatu bahasa akan mematuhi hubungan antara lambang
dengan yang dilambangkannya. Dia akan mematuhi, misalnya, lambang ‘buku’
hanya digunakan untuk menyatakan ‘tumpukan kertas bercetak yang dijilid’, dan

6
tidak untuk melambangkan konsep yang lain, sebab jika dilakukannya berarti dia
telah melanggar konvensi itu.
2.2.2 Bahasa Bersifat Produktif
Bahasa bersifat produktif artinya, dengan sejumlah besar unsur yang
terbatas, namun dapat dibuat satuan-satuan ujaran yang hampir tidak
terbatas.Misalnya, menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan WJS.
Purwadarminta bahasa Indonesia hanya mempunyai kurang lebih 23.000 kosa
kata, tetapi dengan 23.000 buah kata tersebut dapat dibuat jutaan kalimat yang
tidak terbatas.

2.2.3 Bahasa Bersifat Dinamis


Bahasa bersifat dinamis berarti bahwa bahasa itu tidak lepas dari berbagai
kemungkinan perubahan sewaktu-waktu dapat terjadi. Perubahan itu dapat terjadi
pada tataran apa saja: fonologis, morfologis, sintaksis, semantik dan leksikon.
Pada setiap waktu mungkin saja terdapat kosakata baru yang muncul, tetapi juga
ada kosakata lama yang tenggelam, tidak digunakan lagi.

2.2.4 Bahasa Bersifat Beragam

Meskipun bahasa mempunyai kaidah atau pola tertentu yang sama, namun
karena bahasa itu digunakan oleh penutur yang heterogen yang mempunyai latar
belakang sosial dan kebiasaan yang berbeda, maka bahasa itu menjadi beragam,
baik dalam tataran fonologis, morfologis, sintaksis maupun pada tataran leksikon.
Bahasa Jawa yang digunakan di Surabaya berbeda dengan yang digunakan di
Yogyakarta.Begitu juga bahasa Arab yang digunakan di Mesir berbeda dengan
yang digunakan di Arab Saudi.

2.3 Hakikat Bahasa


2.3.1 Dinamis
Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak pernah lepas dari
segala kegiatan dan gerak manusia sepanjang keberadaan manusia itu, sebagai
makhluk yang berbudaya dan bermasyarakat.Tak ada kegiatan manusia yang tak
disertai oleh bahasa.

7
2.3.2 Unik
Unik artinya mempunyai ciri khas yang spesifik yang tidak dimiliki oleh yang
lain. Bahasa itu unik, maksudnya, setiap bahasa mempunyai ciri khas sendiri yang
tidak dimiliki oleh bahasa lainnya. Ciri khas ini bisa menyangkut sistem bunyi,
sistem pembentukan kata, sistem pembentukan kalimat atau sistem-sistem
lainnya.

2.3.3 Universal
Selain bersifat unik, bahasa itu bersifat universal, artinya, ada ciri-ciri
yang sama yang dimiliki oleh setiap bahasa yang ada di dunia ini. Ciri-ciri yang
universal itu tentunya merupakan unsur bahasa yang paling umum, yang bisa
dikaitkan dengan ciri-ciri atau sifat-sifat bahasa lain.

2.3.4 Produktif
Kata produktif adalah bentuk ajektif dari kata benda produksi. Arti produktif
adalah “banyak hasilnya”, atau lebih tepat “terus menerus menghasilkan”. Bahasa
itu produktif, maksudnya, meskipun unsur-unsur bahasa itu terbatas, dapat dibuat
satuan-satuan bahasa yang jumlahnya tidak terbatas, meski secara relatif, sesuai
dengan sistem yang berlaku dalam bahasa itu.

2.3.5 Konvensional
Meskipun hubungan antara lambang bunyi dengan yang dilambangkannya
bersifat arbitrer, penggunaan lambang tersebut untuk suatu konsep tertentu
bersifat konvensional.

2.3.6 Bunyi
Kata bunyi sering sukar dibedakan dengan suara, sudah biasa kita dengar
dalam kehidupan sehari-hari. Secara teknis, menurut Kridalaksana, bunyi adalah
kesan pada pusat saraf sebagai akibat dari getaran gendang telinga yang bereaksi
karena perubahan-perubahan dalam tekanan udara.

8
2.3.7 Lambang
Kata lambang sering dipadankan dengan kata simbol dengan pengertian
yang sama. Lambang dengan segala seluk-beluknya dikaji orang dalam kegiatan
ilmiah dalam bidang kajian yang disebut ilmu semiotika atau semiologi, yaitu
ilmu yang mempelajari tanda-tanda yang ada dalam kehidupan manusia, termasuk
bahasa.

2.4 Fungsi Bahasa


2.4.1 Fungsi Personal atau Pribadi
Dilihat dari sudut penutur, bahasa berfungsi personal. Maksudnya, si
penutur menyatakan sikap terhadap apa yang dituturkannya. Si penutur bukan
hanya mengungkapkan emosi lewat bahasa, tetapi juga memperlihatkan emosi itu
sewaktu menyampaikan tuturannya.Dalam hal ini pihak pendengar juga dapat
menduga apakah si penutur sedang sedih, marah atau gembira.

2.4.2 Fungsi Direktif


Dilihat dari sudut pendengar atau lawan bicara, bahasa berfungsi
direktif, yaitu mengatuf tingkah laku pendengar.Di sini bahasa itu tidak
hanya membuat si pendengar melakukan sesuatu, tetapi melakukan
kegiatan yang sesuai dengan yang dikehendaki pembicara.
2.4.3 Fungsi refrensial
Dilihat dari topik ujaran bahasa berfungsi referensial, yaitu
berfungsi untuk membicarakan objek atau peristiwa yang ada disekeliling
penutur atau yang ada dalam budaya pada umumnya.
2.4.4 Fungsi Metalingual atau Metalinguistik
Dilihat dari segi kode yang digunakan, bahasa berfungsi
metalingual atau metalinguistik.Artinya, bahasa itu digunakan untuk
membicarakan bahasa itu sendiri. Biasanya bahasa digunakan untuk
membicarakan masalah lain seperti ekonomi, pengetahuan dan lain-lain.
Tetapi dalam fungsinya di sini bahasa itu digunakan untuk membicarakan
atau menjelaskan bahasa.

9
2.4.5 Fungsi Imajinatif
Jika dilihat dari segi amanat yang disampaikan maka bahasa itu berfungsi
imajinatif.Bahasa itu dapat digunakan untuk menyampaikan pikiran, gagasan dan
perasaan; baik yang sebenarnya maupun yang hanya imajinasi (khayalan) saja.
Fungsi imaginasi ini biasanya berupa karya seni (puisi, cerita, dongeng dan
sebagainya) yang digunakan untuk kesenangan penutur maupun para
pendengarnya.

2.4.6 Fungsi Fatik


Bila dilihat segi kontak antara penutur dan pendengar, maka bahasa
bersifat fatik.Artinya bahasa berfungsi menjalin hubungan, memelihara,
memperlihatkan perasaan bersahabat atau solidaritas sosial.Ungkapan-ungkapan
yang digunakan biasanya sudah berpola tetap, seperti pada waktu pamit, berjumpa
atau menanyakan keadaan.

2.5 Perkembangan Bahasa Indonesia


Bahasa merupakan salah satu unsur identitas nasional.Bahasa dipahami
sebagai sistem perlambangan yang secara arbitrer dibentuk atas unsur-unsur bunyi
ucapan manusia dan digunakan sebagai sarana berinteraksi manusia. Di Indonesia
terdapat beragam bahasa daerah yang mewakili banyaknya suku-suku bangsa atau
etnis.Setelah kemerdekaan, bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa nasional.
Bahasa Indonesia dahulu dikenal dengan bahasa melayu yang merupakan bahasa
penghubung antar etnis yang mendiami kepulauan nusantara. Selain menjadi
bahasa penghubung antara suku-suku, bahasa melayu juga menjadi bahasa
transaksi perdagangan internasional di kawasan kepulauan nusantara yang
digunakan oleh berbagai suku bangsa Indonesia dengan para pedagang asing.
Telah dikemukakan pada beberapa kesempatan, mengapa bahasa melayu
dipilih menjadi bahasa nasional bagi negara Indonesia yang merupakan suatu hal
yang menggembirakan.
Dibandingkan dengan bahasa lain yang dapat dicalonkan menjadi bahasa
nasional, yaitu bahasa jawa (yang menjadi bahasa ibu bagi sekitar setengah
penduduk Indonesia), bahasa melayu merupakan bahasa yang kurang berarti. Di

10
Indonesia, bahasa itu diperkirakan dipakai hanya oleh penduduk kepulauan Riau,
Linggau dan penduduk pantai-pantai diseberang Sumatera. Namun justru karena
pertimbangan itu pemilihan bahasa jawa akan selalu dirasakan sebagai
pengistimewaan yang berlebihan.
Alasan kedua, mengapa bahasa melayu lebih diterima dari pada bahasa
jawa, tidak hanya secara fonetis dan morfologis tetapi juga secara reksikal, seperti
diketahui, bahasa jawa mempunyai beribu-ribu morfem leksikal dan bahkan
beberapa yang bersifat gramatikal.Faktor yang paling penting adalah juga
kenyataannya bahwa bahasa melayu mempunyai sejarah yang panjang sebagai
lingua France.Dari sumber-sumber China kuno dan kemudian juga dari sumber
Persia dan Arab, kita ketahui bahwa kerajaan Sriwijaya di sumatera Timur paling
tidak sejak abad ke -7 merupakan pusat internasional pembelajaran agama Budha
serta sebuah negara yang maju yang perdagangannya didasarkan pada
perdagangan antara Cina, India dan pulau-pulau di Asia Tenggara. Bahasa melayu
mulai dipakai dikawasan Asia Tenggara sejak Abad ke-7.bukti-bukti yang
menyatakan itu adalah dengan ditemukannya prasasti di kedukan bukit karangka
tahun 683 M (palembang), talang tuwo berangka tahun 684 M
(palembang),kotakapuberangka tahun 686 M (bukit barat), Karang Birahi
berangka tahun 688 M (Jambi) prasasti-prasasti itu bertuliskan huruf pranagari
berbahasa melayu kuno.
Bahasa melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di
Nusantara.Bahasa melayu dipakai sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai
bahasa yang digunakan terhadap para pedagang yang datang dari luar nusantara.
Informasi dari seorang ahli sejarah China I-Tsing yang belajar agama Budha di
Sriwijaya, antara lain menyatakan bahwa di Sriwijaya ada bahasa yang bernama
Koen Loen .
Yang dimaksud dengan Koen Luen adalah bahasa perhubungan (lingua
france) dikepulauan nusantara, yaitu bahasa melau. Perkembangan dan
pertumbuhan bahasa melayu tampak makin jelasa dari, peninggalan-peninggalan
kerajaan islam, baik yang berupa batu tertulis, seperti tulisan pada batu nisan di
Minye Tujah, Aceh, berangka tahun 1380 M, maupun hasil-hasil susastra (abad

11
ke-16 dan ke-17), seperti syair Hamzah Fansuri, hikayat raja-raja Pasai, sejarah
melayu, Tajussalatin dan Bustanussalatin.
Bahasa melayu menyebar ke pelosok nusantara bersama dengan
menyebarnya agama islam di wilayah nusantara bahasa melayu mudah diterima
oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antara pulau, antara suku,
antara pedagang, antar bangsa, dan antar kerajaan karena bahasa melayu tidak
mengenal tutur.Pada tahun 1928 bahasa melayu mengalami perkembangan yang
luar biasa. Pada tahun tersebut para tokoh pemuda dari berbagai latar belakang
suku dan kebudayaan menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
Indonesia, keputusan ini dicetuskan melalui sumpah pemuda. Dan baru setelah
kemerdekaan Indonesia tepatnya  pada tanggal 18 Agustus Bahasa Indonesia
diakui secara Yuridis.
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia
yang digunakan sebagai lingua france (bahasa pergaulan) di Nusantara
kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern.Bentuk bahasa sehari-
hari ini sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur, sebab
sangat mudah dimengerti dan ekspresif, dengan toleransi kesalahan sangat besar
dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para
penggunanya.Bentuk yang lebih resmi, disebut Melayu Tinggi yang pada masa
lalu digunakan oleh kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa, dan
Semenanjung Malaya. Bentuk bahasa ini lebih sulit karena penggunaannya sangat
halus, penuh sindiran, dan tidak seekspresif Bahasa Melayu Pasar.
Pemerintah kolonial Belanda melihat kelenturan Melayu Pasar dapat
mengancam keberadaan bahasa dan budaya.Belanda berusaha meredamnya
dengan mempromosikan bahasa Melayu Tinggi, diantaranya dengan penerbitan
karya sastra dalam Bahasa Melayu Tinggi oleh Balai Pustaka.Tetapi Bahasa
Melayu Pasar sudah digunakan oleh banyak pedagang dalam berkomunikasi.

2.6 Pengertian Bahasa Gaul

Bahasa Gaul, Bahasa prokem merupakan bahasa pergaulan. Bahasa ini


kadang merupakan bahasa sandi, yang dipahami oleh kalangan tertentu. Bahasa
ini konon dimulai dari golongan preman. Bahasa gaul adalah dialek nonformal

12
baik berupa slang atau prokem yang digunakan oleh kalangan tertentu, bersifat
sementara, hanya berupa variasi bahasa, penggunaannya meliputi: kosakata,
ungkapan, singkatan, intonasi, pelafalan, pola, konteks serta distribusi.
Bahasa gaul pada umumnya digunakan sebagai sarana komunikasi di
antara remaja sekelompoknya selama kurun tertentu. Hal ini dikarenakan, remaja
memiliki bahasa tersendiri dalam mengungkapkan ekspresi diri. Sarana
komunikasi diperlukan oleh kalangan remaja untuk menyampaikan hal-hal yang
dianggap tertutup bagi kelompok usia lain atau agar pihak lain tidak dapat
mengetahui apa yang sedang dibicarakannya. Masa remaja memiliki karakteristik
antara lain petualangan, pengelompokan, dan kenakalan. Ciri ini tercermin juga
dalam bahasa mereka. Keinginan untuk membuat kelompok eksklusif
menyebabkan mereka menciptakan bahasa rahasia.
Kosakata bahasa prokem di Indonesia diambil dari kosakata bahasa yang
hidup di lingkungan kelompok remaja tertentu. Pembentukan kata dan maknanya
sangat beragam dan bergantung pada kreativitas pemakainya. Bahasa prokem
berfungsi sebagai ekspresi rasa kebersamaan para pemakainya. Selain itu, dengan
menggunakan bahasa prokem, mereka ingin menyatakan diri sebagai anggota
kelompok masyarakat yang berbeda dari kelompok masyarakat yang lain.
Kehadiran bahasa prokem itu dapat dianggap wajar karena sesuai dengan
tuntutan perkembangan nurani anak usia remaja. Masa hidupnya terbatas sesuai
dengan perkembangan usia remaja. Selain itu, pemakainnya pun terbatas pula di
kalangan remaja kelompok usia tertentu dan bersifat tidak resmi. Jika berada di
luar lingkungan kelompoknya, bahasa yang digunakannya beralih ke bahasa lain
yang berlaku secara umum di lingkungan masyarakat tempat mereka berada. Jadi,
kehadirannya di dalam pertumbuhan bahasa Indonesia ataupun bahasa daerah
tidak perlu dirisaukan karena bahasa itu masing-masing akan tumbuh dan
berkembang sendiri sesuai dengan fungsi dan keperluannya masing-masing.

13
2.7 Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Penggunan Bahasa Indonesia yang
Baik dan Benar

Saat ini banyak sekali remaja yang menciptakan bahasa gaul, yaitu bahasa
baku yang diubah, sehingga terkadang orang dewasa tidak memahami bahasa apa
yang dikatakan oleh para remaja tersebut. Remaja cenderung lebih menyukai
bahasa gaul daripada menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Supaya mereka lebih terlihat modern, dan akhirnya mulai lunturnya kecintaan
pada bahasa Indonesia adalah hal yang harus dihindari.
Bahasa gaul dapat timbul dimana saja. Bahasa yang digunakan oleh anak
muda pada umumnya ini muncul dari kreativitas mengolah kata baku dalam
bahasa Indonesia menjadi kata yang tidak baku. Bahasa gaul bisa ditemukan di
mana saja, karena bahasa gaul dapat timbul di iklan televisi, lirik lagu remaja,
novel remaja dan banyak lagi. Inilah kenyataan bahwa tumbuhnya bahasa gaul di
tengah eksistensi bahasa Indonesia tidak dapat dihindari, ini karena pengaruh
perkembangan alat komunikasi yang terus berkembang dan karena bahasa gaul
dipakai anak muda kebanyakan maka bahasa baku akan tergeser eksistensinya.
Apalagi dengan maraknya dunia kalangan artis menggunakan bahasa gaul di
media massa dan elektronik, membuat remaja semakin sering menirukannya di
kehidupan sehari-hari hal ini sudah menjadi wajar karena remaja suka meniru hal-
hal yang baru. Inilah yang menjadi awal lunturnya bahasa Indonesia yang baik
dan berganti dengan bahasa gaul.
Orang tua berkewajiban untuk mengajarkan penggunaan bahasa yang baik
dan benar kepada anak sejak kecil.Penggunaan bahasa yang baik dapat
mempermudah dalam menyampaikan informasi.
Di dalam kehidupan sehari-hari seharusnya digunakan tata bahasa yang
baik dan benar supaya masyarakat khususnya remaja terbiasa untuk
berkomunikasi secara lebih efektif. Adanya bahasa gaul juga sangat
mempengaruhi etika seseorang dalam berkomunikasi.
Kata-kata yang digunakan dalam berbicara seseorang dapat mencerminkan
kemampuan berpikir dan tingkat kepribadiannya. Kepribadian seseorang yang
baik dapat memilih apa saja yang harus diucapkan dan dibicarakan.

14
Tidak berlebihan jika seseorang yang pandai berbahasa Indonesia, ia akan merasa
diterima dan dihargai oleh berbagai kalangan. Ada beberapa solusi yang dapat
meningkatkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar yaitu,
menyadarkan dan memotivasi remaja akan fungsi dan pentingnya bahasa yang
baku.

2.8 Faktor-Faktor Penyebab Maraknya Penggunaan Bahasa Gaul di


Kalangan Remaja.

Perkembangan bahasa Gaul di kalangan remaja sangatlah cepat karena


didukung oleh beberapa faktor  yang cukup berpengaruh terhadap kondisi
lingkungan remaja. Antara lain :
2.8.1 Menjamurnya internet dan situs-situs jejaring sosial yang berdampak
signifikan terhadap perkembangan bahasa gaul. Misalnya, facebook,
twitter, friendster.
2.8.2 Karena pengaruh lingkungan. Umumnya para remaja menyerap dari
percakapan orang-orang dewasa di sekitarnya, baik teman sebaya atau
keluarga.
2.8.3 Peran media (elektronik) yang menggunakan istilah bahasa Gaul dalam
film-film khusunya film remaja dan iklan, semisal dari adegan
percakapan di televisi. Bahasa gaul tidak hanya dari kontak langsung,
tapi sebagian besar karena “disuapi” oleh media.
2.8.4 Media cetak, misalnya bahasa yang ada dalam majalah, surat kabar,
koran, cerpen atau novel yang umumnya menggunakan bahasa gaul.
2.8.5 Dampak perkembangan zaman, di mana segala hal yang ada di
lingkungan kita harus selalu ter up-to date. Dilihat dari cara bertutur kata
atau dalam pemakaian bahasa, dewasa ini munculnya “Bahasa Gaul”
sangat fenomenal terutama terlihat pada kalangan masyarakat (remaja).
Mereka ingin diakui sebagai remaja jaman sekarang yang gaul, funky,
dan keren.

15
2.9 Alasan Remaja Lebih Suka Menggunakan Bahasa Gaul

Menurut para responden,alasan para pelajar lebih menyukai bahasa gaul


daripada bahasa Indonesia adalah sebagai berikut :

2.9.1 Karena dengan bahasa gaul bisa lebih akrab,tapi hanya untuk seumuran
saja.
2.9.2 Karena responden merasa lebih nyaman menggunakan  bahasa tersebut,
bahasa gaul lebih santai,banyak orang menggunakan bahasa gaul saat
berbicara ,serta lebih efektif untuk SMS.
2.9.3 Supaya tidak monoton dan lebih efektif.
2.9.4 Karena lebih efisien untuk berbicara .
2.9.5 Penggunaan Bahasa Gaul lebih cepat dan lebih santai .

16
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Bahasa merupakan unsur yang sangat penting dalam berkomunikasi, yaitu
sebagai alat komunikasi yang paling utama. Untuk itu, sangat dianjurkan supaya
masyarakat dan remaja menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Berbahasa yang baik dan benar dapat diartikan sebagai pemakaian ragam bahasa
yang serasi dengan sasarannya dan yang mengikuti kaidah bahasa yang berlaku.
Bahasa gaul merupakan bentuk ragam bahasa yang digunakan oleh
penutur remaja. Dalam konteks modern, bahasa gaul merupakan dialek bahasa
Indonesia nonformal yang  digunakan sebagai bentuk percakapan sehari-hari
dalam pergaulan di lingkungan sosial.
Penggunaan bahasa gaul semakin ramai di kalangan remaja karena
diperkuat dengan pengaruh dunia hiburan televisi seperti film dan sinetron yang
juga memakai bahasa gaul. Salah satu solusi yang dapat meningkatkan
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di kalangan remaja yaitu,
menyadarkan dan memotivasikan remaja akan fungsi dan pentingnya bahasa yang
baku.
Banyaknya masyarakat Indonesia yang menggunakan bahasa gaul,
singkatan-singkatan dalam komunikasinya sehari-hari adalah penyimpangan dari
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini dapat menghambat
pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia. Tentu saja ini akan berdampak
lunturnya atau hilangnya bahasa Indonesia dalam pemakaiannya di masyarakat
terutama kalangan remaja. Masyarakat Indonesia khususnya para remaja, sudah
banyak kesulitan dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Keberadaan bahasa gaul memang sangat mengganggu
eksistensi bahasa Indonesia. Banyak remaja yang sudah tidak mengindahkan dan
tidak lagi mengenal bahasa Indonesia yang baik dan benar.

17
Sebaiknya remaja jangan berlebihan dalam menggunakan bahasa gaul.
Remaja hendaknya membudidayakan bahasa Indonesia dan meningkatkan
kembali eksistensinya di kalangan remaja. Orang tua dan pendidik mempunyai
tugas untuk menyadarkan dan memotivasikan remaja akan fungsi dan pentingnya
bahasa yang baku. Proses penyadaran dan pembiasaan tidak kalah penting, hal ini
membutuhkan suatu kekuatan atau sanksi yang mengikat, misalnya tugas
menuliskan suatu artikel atau karangan dengan bahasa yang baku. Hal ini akan
menimbulkan keinginan remaja untuk mempelajari bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
Menggunakan bahasa gaul boleh saja, akan tetapi jangan sampai
menghilangkan budaya berbahasa Indonesia. Karena bahasa Indonesia merupakan
bahasa resmi kenegaraan dan lambang dari identitas nasional, yang kedudukannya
tercantum dalam Sumpah Pemuda dan UUD 1945.

3.2 Saran

Sebaiknya penggunaan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar di kalangan


pelajar di gunakan secara intensif, karena Bahasa Indonesia merupakan Bahasa
Nasional yang artinya Bahasa tersebut merupakan Bahasa pengantar sehari-hari.
Seharusnya para orang tua mengajarkan para anak-anaknya sejak
dini, tentang pentingnya menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
dalam kehidupan sehari-hari, sehingga anak lebih memahami dan akan
penggunaan Bahasa Indonesia dalam kehidupan-sehari- hari mereka.

18
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad dan Muhammad Asrori . 2011. Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi
Aksara.
Atmazaki. 2007. Kiat-kiat Mengarang dan Menyunting. Padang: UNP Press.
Chandra, Riskia. 2013. “Penggunaan Bahasa Gaul”.
Gory, Keraf.2005.terampil bahasa Indonesia.jakarta:balai pustaka
Marjusman,Maksan. 1994. Ilmu Bahasa. Padang: IKIP Padang Press.
Muslich, Masnur. 2010. Garis-garis Besar Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
Bandung: Refika Aditama.
Sugono, Dendy. 2009. Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta:
Gramedia.

19

Anda mungkin juga menyukai