OLEH :
ANDINI. S
Sebenarnya semua tujuan bahasa sebagai yang dikemukakan di atas tidak terpisah
satu sama lain dalam kenyataan sehari-hari. Sehingga untuk menetapkan dimana yang satu
mulai dan di mana yang lain berakhir sangatlah sulit. Pada taraf permulaan, bahasa pada
anak-anak sebagai berkembang sebagai alat untuk menyatakan dirinya sendiri. Dalam buaian
seorang bayi sudah dapat menyatakan dirinya sendiri, ia menangis bila lapar atau haus.
Ketika mulai belajar berbahasa, ia memerlukan kata-kata untuk menyatakan lapar, haus dan
sebagainya. Hal itu berlangsung terus hingga seorang menjadi dewasa; keadaan hatinya,
suka-dukanya, semuanya coba diungkapkan dengan bahasa agar tekanan-tekanan jiwanya
dapat tersalur. Kata-kata seperti, aduh, hai, wahai, dan sebagainya.