Bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan
masyarakat, pada hakikatnya manusia tidak pernah terlepas dari pemakaian bahasa. Manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya selalu menginginkan adanya kontak dengan manusia lain, sedangkan alat yang paling efektif untuk keperluan itu adalah bahasa, dengan bahasa seseorang dapat menunjukkan peranan dan keberadaan dalam lingkungannya.
Beberapa pengertian bahasa yang telah dirumuskan beberapa ahli.
a. Bahasa adalah sebuah simbol bunyi yang arbitrer yang digunakan
untuk komunikasi manusia (Wardhaugh, 1972). b. Bahasa adalah sebuah alat untuk mengomunikasikan gagasan atau perasaan secara sistematis melalui penggunaan tanda, suara, gerak atau tanda-tanda yang disepakati, yang memiliki makna yang dipahami (Webster's New Collegiate Dictionary, 1981). c. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota sosial untuk berkomunikasi, bekerjasama, dan mengidentifikasi diri (Kentjono, Ed., 1984:2). d. Bahasa adalah salah satu dari sejumlah sistem makna yang secara bersama-sama membentuk budaya manusia (Halliday dan Hasan, 1991). e. Menurut Ahmad & Abdullah (2012) bahasa merupakan suatu sistem bahasa yang memiliki lambang dan bunyi secara arbitrer digunakan anggota kelompok dalam melakukan kerjasama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. f. Chear (2007:32) mengemukakan definisi tentang bahasa yaitu “bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri.” g. Sementara itu Brown (2000:5) menjelaskan bahwa “bahasa itu sistematis, bahasa itu adalah satuan yang arbitrer, bahasa tidak hanya tentang bunyi, namun juga dapat divisualisasikan, bahasa sebagai simbol yang secara konvensional memiliki arti, bahasa digunakan untuk berkomunikasi, bahasa sebagai alat berbicara dalam suatu masyarakat dan budaya.
Halliday (1975, dalam Tompkins dan Hoskisson, 1995) secara khusus
mengidentifikasi fungsi-fungsi bahasa sebagai berikut:
a. Fungsi personal, yaitu penggunaan bahasa untuk mengungkapkan
pendapat, pikiran, sikap atau perasaan pemakainya. b. Fungsi regulator, yaitu penggunaan bahasa untuk mempengaruhi sikap atau pikiran/pendapat orang lain, seperti bujukan, rayuan, permohonan atau perintah. c. Fungsi interaksional, yaitu penggunaan bahasa untuk menjalin kontak dan menjaga hubungan sosial, seperti sapaan, basa-basi, simpati atau penghiburan. d. Fungsi informatif, yaitu penggunaan bahasa untuk menyampaikan informasi, ilmu pengetahuan atau budaya. e. Fungsi heuristik, yaitu penggunaan bahasa untuk belajar atau memperoleh informasi, seperti pertanyaan atau permintaan penjelasan atas sesuatu hal. f. Fungsi imajinatif, yaitu penggunaan bahasa untuk memenuhi dan menyalurkan rasa estetis (indah), seperti nyanyian dan karya sastra. g. Fungsi instrumental, yaitu penggunaan bahasa untuk mengungkapkan keinginan atau kebutuhan seseorang. 2. Arti Berbahasa Berbahasa merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh manusia setiap saat dan setiap waktu. Berbahasa bukanlah kegiatan yang sulit, setiap orang mampu berbahasa untuk berkomunikasi. Oleh sebab itulah, bahasa dikatakan sebagai media komunikasi. Tanpa bahasa, manusia tidak akan mampu berinteraksi antara satu dengan yang lain. Berbahasa dapat dikatakan sebagai aktivitas komunikasi antara penutur dan mitra tutur. Sebagian besar dari mereka dapat berbicara, namun tidak dapat menggunakan kemampuan bahasanya dalam berkomunikasi dengan baik.
Menurut Nida, 1957: 19; Harris; 1977: 9 keterampilan berbahasa
mempunyai empat komponen, yaitu:
a. Keterampilan Menyimak (listening skills)
Menyimak lebih dari sekadar mendengar atau mendengarkan.
Secara harfiah, mendengar berarti menangkap bunyi atau suara dan mendengarkan berarti mendengar sesuatu dengan sungguh-sungguh, keduanya dilakukan secara tidak sengaja. Sementara menyimak diartikan sebagai kegiatan mendengarkan dengan sengaja dan sungguh-sungguh untuk menangkap makna dari apa yang didengar.
b. Keterampilan Berbicara (speaking skills)
Berbicara merupakan bagian dari komunikasi lisan, yakni
proses penyampaian pesan yang dilakukan melalui bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata.
c. Keterampilan Membaca (reading skills)
Tujuan utama dari membaca adalah menemukan makna dari
bacaan. Hal ini berarti, membaca bukan sekadar mengeja huruf dan tulisan, tetapi juga memahami apa yang dibaca. Dengan begitu, pemahaman terhadap sumber bacaan merupakan inti dari keterampilan membaca ini. d. Keterampilan Menulis (writing skills)
Menulis berarti menuangkan buah pikiran ke dalam bentuk
tulisan atau menyampaikan pesan kepada orang lain melalui rangkaian kata yang ditulis.
B. Karakteristik Berbahasa
Adapun beberapa karakteristik bahasa sebagai berikut:
1. Bahasa adalah sebuah sistem
Sifat bahasa sebagai sebuah sistem, berarti bahasa memiliki
suatu pola yang teratur, tidak acak, dan bukan merupakan susunan yang tunggal. Pola yang teratur dalam bahasa inilah yang membentuk bahasa menjadi bermakna dan memiliki fungsi.
Sebagai sebuah sistem, bahasa bersifat sistematis dan sistemis.
Sistematis artinya bahasa itu dapat diuraikan atas satuan-satuan terbatas yang berkombinasi dengan kaidah-kaidah yang dapat diramalkan. Seandainya bahasa itu tidak sistematik maka bahasa itu akan kacau, tidak bermakna, dan tidak dapat dipelajari. Sistemis artinya bahasa terdiri dari sejumlah subsistem, yang satu sama lain saling terkait dan membentuk satu kesatuan utuh yang bermakna. Bahasa terdiri dari tiga subsistem, yaitu subsistem fonologi (bunyi- bunyi bahasa), subsistem gramatika (morfologi, sintaksis, dan wacana), serta subsistem leksikon (perbendaharaan kata). Ketiga subsistem itu menghasilkan dunia bunyi dan dunia makna, yang membentuk sistem bahasa.
2. Bahasa itu berlambang
Pada dasarnya lambang sering diidentikkan dengan simbol,
dan bahasa sangat erat kaitannya dengan simbol. Karena bahasa tidak pernah lepas dari kata, maka dalam hal ini suatu “kata” adalah lambang atau simbol dalam bahasa.
3. Bahasa berupa bunyi
Bunyi yang dimaksudkan disini bukan semua bunyi yang
mampu didengar oleh gendang telinga, akan tetapi bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Jika sebelumnya dijelaskan bahwa bahasa memiliki lambangnya sendiri, maka dalam bahasan ini bahasa memiliki wujudnya sendiri berupa bunyi.
4. Bahasa bersifat arbitrer
Sifat bahasa yang arbitrer mengandung pengertian
bahwasannya bahasa tidak terikat dengan suatu konsep apapun. Arbitrer disini menekankan penjelasan tentang bahasa yang asal bunyi, manasuka, seenaknya, dan tidak terikat dengan hubungan yang mewajibkan harus adanya keterkaitan antara lambang bunyi dengan pengertian yang dimaksudkan.
5. Bahasa memiliki makna
Setiap bahasa pastilah memiliki maknanya tersendiri, tidak
peduli makna yang terkandung dalam bahasa tersebut bersifat tunggal atau ganda. Dalam hal lain telah dijelaskan bahwa bahasa memiliki lambang, dan setiap lambang tentu memiliki pengertian tersendiri, yang mana kaitannya dengan hal ini, berarti jelas bahwa bahasa memiliki makna.
6. Bahasa bersifat konvensional
Meskipun bersifat manasuka (arbitrer), namun bahasa ternyata
juga bersifat konvensional. Konvensional disini dapat dilihat dari penggunaan bahasa dalam suatu komunitas yang sudah sama-sama saling sepakat untuk mematuhi konvensi bahwa ada lambang yang hanya dapat digunakan untuk menyebutkan konsep tertentu yang diwakilinya.
7. Bahasa bersifat dinamis
Karena bahasa adalah segala sesuatu yang tidak pernah lepas
dari unsur gerak gerik manusia, maka tentu bahasa senantiasa menyesuaikan diri dengan penuturnya. Keadaan bahasa yang berubah- ubah sesuai masa penuturnya, serta adanya perkembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi, menyebabkan istilah- istilah baru bermunculan, maka dari itulah bahasa bersifat dinamis.
8. Bahasa memiliki variasi, unik, dan universal
Indonesia memiliki keberagaman budaya dan keunikan dari
masing-masing daerahnya. Kaitannya dengan hal ini, dari daerah yang satu dengan yang lain tentu ada perbedaan dalam berbahasa. Keberagaman itu pada akhirnya memunculkan variasi bahasa yang unik. Dengan bervariasinya bahasa tersebut sekaligus menandakan bahwa bahasa juga bersifat universal (umum).
Bahasa tercipta karena kebutuhan manusia dan sebagai upaya
untuk mempertahankan kelangsungan dan eksistensi hidup manusia. Dengan bahasa kita dapat mengekspresikan pikiran, perasaan, dan nilai-nilai yang dianut sehingga dapat dipahami dan juga memahami orang lain. Dengan bahasa manusia dapat saling memahami dan bekerja sama. Dengan demikian, bahasa memiliki fungsi sebagai alat komunikasi. Suatu bahasa digunakan untuk berbagai kebutuhan dan tujuan dalam konteks yang berbeda-beda. Oleh karena itu, suatu bahasa tidak pernah tampil seragam. Keragaman itu terjadi karena perbedaan kelompok atau setiap individu pemakainya.Perbedaan penggunaan bahasa oleh suatukelompok itu disebut variasi atau ragam bahasa. 9. Bahasa bersifat produktif
Sejak kemunculannya hingga saat ini, bahasa telah memiliki
banyak ragam. Meskipun unsur-unsur dalam bahasa itu terbatas, namun terbukti dengan unsur-unsur itulah, perkembangan bahasa terus saja berkembang. Hal ini menandakan sisi bahasa yang bersifat produktif.
10. Bahasa bersifat manusiawi
Sebagai suatu alat komunikasi, bahasa manusia memang
sangat berbeda jika dibandingkan dengan bahasa hewan. Jika penelitian mengatakan bahwa bahasa hewan itu bersifat tetap, dan statis, maka bahasa manusia justru lebih dinamis, dan produktif. Hal inilah yang kemudian mendorong para pakar untuk mensifati bahasa dengan kata manusiawi.
Berikut ini adalah beberapa karakteristik berbahasa, yaitu: