Pengertian Bahasa
Karakteristik Bahasa
Proses Komunikasi Bahasa
Satuan Bahasa
Fungsi Bahasa
1. Gadis desa itu baik budi bahasanya.
2. Di sini negeri beradat jangan sampai kita dinilai tak tahu bahasa. Ungkapan
3. Agar tidak terjadi keributan selesaikan permasalahan dengan bahasa yang sama.
11. bahasa menunjukkan bangsa: tutur kata yang teratur dan sopan menunjukkan asal usul yang tinggi;
harfiah
14. bahasa baku: ragam bahasa yang ejaan, tata bahasa dan kosakatanya
Konsep (makna)
Pohon referent
(bunyi bahasa)
Oral
Bunyi/Oral
Bahasa: bunyi yang dikeluarkan melalui alat ucap
manusia dan didengar oleh pembicara lain.
Bahasa pada hakikatnya adalah lisan (oral)
(Bloomfield)
Pengalaman berbahasa yang paling umum
berbicara dan menyimak.
Kehadiran bunyi bahasa lebih dulu dari pada tulisan.
Tulisan hanya mampu mewakili sebagian isyarat
penting yang terdapat dalam ucapan
Tulisan bisa mewakili bunyi yang berbeda
Tidak semua bunyi dapat digolongkan sebagai
bahasa.
Hanya bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia
saja yang dapat digolongkan bahasa.
Tidak semua bunyi yang dihasilkan alat ucap
manusia dapat disebut bahasa. Batuk, bersin,
misalnya bukanlah bahasa.
Hanya bunyi berupa
ujaranlah yang disebut bahasa.
Huruf-huruf adalah turunan bunyi. Sifatnya
arbitrer atau manasuka.
• Lambang merupakan tanda yang
dipergunakan oleh suatu kelompok
sosial berdasarkan perjanjian dan untuk
memahaminya harus dipelajari.
Arbitrer
- Manasuka (sewenang-wenang)
- Tidak ada hubungan yang wajib antara lambang
bahasa yang berwujud bunyi dengan konsep atau
pengertian yang dimaksud.
Contoh:
[meja] ‘perabot rumah yang mempunyai bidang
datar dan berkaki sebagai penyangganya; terbuat
dari kayu, besi, batu’ tidak bisa dijelaskan
mengapa benda tersebut dilambangkan [meja].
Mengapa tidak dilambangkan [air] atau [iros]
Konvensional
Konvensi kesepakatan atau perjanjian.
Bahasa bersifat konvensional. Artinya, penggunaan lambang bunyi untuk
suatu konsep tertentu berdasarkan kesepakatan antara masyarakat
pemakai bahasa.
Contoh:
sebuah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang
secara arbitrer [manasuka] dilambangkan dengan bunyi [rumah].
Semua anggota masyarakat pemakai bahasa ini harus
mematuhinya. Apabila ada yang melanggar konvensi ini dengan
menggantinya dengan lambang bunyi berbeda misal [mahru] maka
komunikasi akan terhambat. Walaupun lambang bunyi dengan
yang dilambangkannya bersifat arbitrer, tetapi penggunaan
lambang tersebut bersifat konvensional.
Universal
Universal Ciri-ciri yang berlaku pada semua bahasa
Contoh:
Setiap bahasa memiliki kata-kata
berkategori nomina, verba, ajektiva, adverbia.
Setiap bahasa memiliki unsur konsonan dan
vokal.
Setiap bahasa memiliki satuan-satuan
bahasa yang bermakna.
Unik
• Unik mempunyai ciri khas spesifik yang tidak
dimiliki oleh bahasa lain. Setiap bahasa memiliki
keunikan sendiri-sendiri. Misalnya dalam bahasa
Madura terdapat bentukan kata yang tidak dimiliki
oleh bahasa lain:
nak-kanak
lon-alona
on-laon
reng-oreng
Bahasa Indonesia: anak-anak, alon-alon, pelan-pelan,
orang-orang.
Manusiawi
- Bahasa bersifat manusiawi karena hanya dihasilkan oleh
manusia. Melalui akal budinya, manusia dapat berkembang
sedemikian rupa dan menghasilkan kedinamisan dalam
berbahasa. Manusia dapat menemukan ide-ide baru dan
menyampaikannya melalui bahasa.
- Binatang tidak dapat menyampaikan konsep baru atau ide
baru dengan alat komunikasinya. Sejak dahulu hingga
sekarang komunikasi hewan terbatas hanya pada
komunikasi yang bertujuan untuk mempertahankan hidup
dan memenuhi kebutuhan biologisnya (kebutuhan survival).
Dinamis
Sesuai dengan kehidupan manusia yang selalu berubah atau dinamis maka
bahasa sebagai satu unsur yang terkait erat dengan manusia otomatis juga
bersifat dinamis. Perkembangan budaya suatu masyarakat bahasa akan
berakibat pula pada perkembangan bahasanya. Perubahan bahasa terjadi
pada semua tataran, baik tataran fonologi, morfologi, sintaksis, maupun
semantik. Kata-kata berkembang terus sesuai
dengan kebutuhan.
Contoh:
- Pebruari – Februari; aktip – aktif; jakat – zakat
- kata komputer, perangkat lunak, perangkat keras, internet, surat
elektronik, adalah beberapa kata yang muncul mengikuti perkembangan
teknologi.
- perubahan makna pada kata canggih yang awalnya bermakna cerewet
menjadi bermakna banyak tuntutan (sangat rumit). Kata sarjana yang
dahulu bermakna orang yang cendekia, sekarang merujuk pada lulusan
perguruan tinggi.
Bermakna
Bahasa itu adalah sistem lambang. Sebagai lambang tentu ada
yang dilambangkan yang berupa pengertian, konsep, ide, atau
pikiran yang ingin disampaikan dalam wujud bunyi. Karena
lambang itu mengacu pada pengertian, konsep, ide, atau pikiran,
maka dapat dikatakan bahwa bahasa itu bertmakna.
Morfem, kata, frase, klausa, kalimat, dan wacana merupakan
satuan-satuan bahasa yang bermakna. Karena satuan-satuan
bahasa tersebut berada pada tingkatan linguistik yang berbeda
maka jenis maknanya pun berbeda. Makna yang berkenaan
dengan morfem dan kata disebut makna leksikal, yang
berkenaan dengan frase, klausa, dan kalimat disebut makna
gramatikal, dan yang berkenaan dengan wacana disebut makna
pragmatik atau makna konteks. Berdasarkan hal ini, dapatlah
dikatakan bahwa segala ucapan yang tidak bermakna bukanlah
bahasa.
Produktif
Produktif berarti "banyak hasilnya". Sebagai sistem dari unsur-unsur yang jumlahnya
terbatas dapat dipakai secara tidak terbatas oleh pemakainya. Meskipun unsur-unsur
suatu bahasa terbatas tetapi melalui unsur-unsur tersebut dapat dihasilkan satuan-
satuan bahasa yang tidak terbatas jumlahnya.
Contoh: Dari vokal dan konsonan bahasa Indonesia dapat dihasilkan kata, frase, dan
kalimat yang tak terbatas jumlahnya.
Fonem /n /a / k /i/ dapat dibentuk kata, frase, dan kalimat:
naik - naik darah - Kita pergi ke malang naik bus.
kian
kain
Fonem / p / i / a/ t / dapat membentuk
pita
tapi
tiap
pati
Bervariasi
Perwujudan bahasa tidak monolitik (satu wujud yang menunjukkan
keseragaman), tetapi bahsa itu bervariasi. Variasi bahasa bermacam-macam
bergantung pada dasar klasifikasinya.
Menurut Chaer ada tiga istilah yang perlu diketahui sehubungan dengan variasi
bahasa, yaitu idiolek, dialek, dan ragam.
Idiolek variasi bahasa yang bersifat perorangan.
Contoh setiap orang memiliki gaya bicara yang berbeda-beda. Begitu
pula dalam menulis.
Dialek variasi bahasa yang digunakan oleh sekelompok masyarakat pada
suatu tempat tertentu. Karena itu, muncullah variasi bahasa Madura,
bahasa Jawa, bahasa Flores, dan sebagainya.
Ragam variasi bahasa yang digunakan dalam situasi tertentu.
Contoh jika berada pada situasi formal, kita selalu berusaha
menggunakan bahasa baku. Sebaliknya, jika berbicara dalam situasi
nonformal kita akan menggunakan ragam bahasa nonbaku.
Berdasarkan sarananya, ragam bahasa juga dapat diklasifikasikan
atas variasi bahasa lisan dan tulisan.