Anda di halaman 1dari 13

Hakikat dan Prinsip Bahasa Indonesia

a. Pengertian Bahasa
Keraf (1994:1) menerangkan bahwa mengingat pentingnya bahasa sebagai alat
komunikasi dan memperhatikan wujud bahasa itu sendiri, kita dapat membatasi
pengertian bahasa sebagai alat komunikasi antara masyarakat berupa simbol
bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Pengertian tentang bahasa di atas sejalan dengan yang dikemukakan oleh
Kridalaksana (dalam Chaer, 2003:32), mengemukakan definisi tentang bahasa
yaitu bahwa bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan
oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan
mengidentifikasikan diri.
Selanjutnya, Martinet (1987:32) menerangkan bahwa bahasa adalah sebuah alat
komunikasi untuk menganalisis pengalaman manusia, secara berbeda di dalam
setiap masyarakat, dalam satuan-satuan yang mengandung isi semantik dan
pengungkapan bunyi, yaitu monem. Pengungkapan bunyi tersebut pada
gilirannya diartikulasikan dalam satuan-satuan pembeda dan berurutan, yaitu
fonem, yang jumlahnya tertentu di dalam setiap bahasa, yang kodrat maupun
kesalingterkaitannya berbeda juga di dalam setiap bahasa.
Mungkin ada orang yang berkeberatan dengan mengatakan bahwa bahasa
bukan satu-satunya alat untuk mengadakan komunikasi. Mereka itu
menunjukkan bahwa dua orang atau pihak dapat mengadakan komunikasi
dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah disepakati bersama.
Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan sebagainya, sejak
lama telah dipergunakan untuk mengadakan komunikasi antara anggota
masyarakat. Tetapi mereka itu harus mengakui pula bahwa bila dibandingkan
dengan bahasa, semua alat komunikasi sebagai disebut tadi mengandung banak
segi yang lemah. Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas dan
kompleks daripada yang dapat diperoleh dengan mempergunakan media tadi.
Dewasa ini sangat sulit bagi kita untuk membayangkan asal dan perkembangan
kebudayaan umat manusia yang begitu kompleks tanpa bahasa.
Walaupun asap api, bunyi gendang dan sebagainya dalam keadaan yang sangat
terbatas dapat digunakan untuk berkomunikasi, tetapi semuanya bukanlah
bahasa. Bahasa haruslah merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia. Bukannya sembarang bunyi. Selanjutnya, bunyi itu sendiri haruslah
merupakan simbol atau perlambang (Keraf,1994:1-2).
b. Hakikat Bahasa
Chaer (2003:33-56) menjelaskan bahwa jika dibutiri, akan didapatkan beberapa
ciri atau sifat yang hakiki dari bahasa. Sifat atau ciri itu antara lain.

1) Bahasa Sebagai Sistem


Bahasa terdiri dari unsur-unsur atau komponen-komponen yang secara teratur
tersusun menurut pola tertentu, dan membentuk satu kesatuan.Sebagai sebuah
sistem, bahasa juga sekaligus bersifat sistematis dan sistemis. Dengan
sistematis, artinya bahasa itu tersusun menurut suatu pila, tidak tersusun secara
acak, secara sembarangan. Sedangkan sistemis artinya, bahasa itu bukan
merupakan sistem tunggal, tetapi terdiri juga dari sub-subsistem.
2) Bahasa Sebagai Lambang
Kata Lambang sudah sering kita dengar dalam percakapan sehari-hari.
Umpamanya dalam membicarakan cendera kita sang merah putih sering
dikatakan warna merah adalah lambang keberanian dan warna putih adalah
lambang kesucian. Atau gambar bintang dalam burung garuda pancasila yang
merupakan lambang asas Ketuhanan Yang Maha Esa. Kata lambang sering
dipadankan dengan kata simbol dengan pengertian yang sama. Lambang
dengan pelbagai seluk beluknya dikaji orang dalam kegiatan ilmiah dalam
bidang kajian yang disebut ilmu semiotika atau semiologi, yaitu ilmu yang
mempelajari tanda-tanda yang ada dalam kehidupan manusia.
3) Bahasa Adalah Bunyi
Kata bunyi, yang sering sukar dibedakan dengan kata suara, sudah biasa kita
dengar dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Kridalaksana (1983:27) bunyi
adalah kesan pada pusat suara sebagai akibat dari getaran gendang telinga
yang bereaksi karena perubahan-perubahan dalam tekanan udara. Bunyi ini bisa
bersumber pada gesekan atau benda-benda, alat suara pada binatang dan
manusia. Lalu, yang dimaksud bunyi menurut Chaer (2003:42) pada bahasa
adalah bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
4) Bahasa Itu Bermakna
Bahasa sebagai lambang tentu ada yang dilambangkan. Maka, yang
dilambangkan itu adalah suatu pengertian, suatu konsep, ide, atau suatu pikiran,
maka dapat dikatakan bahwa bahasa itu mempunyai makna. Lambang-lambang
bunyi bahasa yang bermakna itu di dalam bahasa berupa satuan-satuan bahasa
yang berwujud morfem, kata frase, klausa, kalimat, dan wacana. Semua satuan
itu memiliki makna. Makna yang berkenaan dengan morfem makna disebut
makna leksikal; yang berkenaan dengan frase, klausa, dan kalimat disebut
makna gramatikal; dan yang berkenaan dengan wacana disebut makna
pragmatik atau makna konteks.
5) Bahasa Itu Arbitrer
Yang dimaksud dengan arbitrer dalam bahasa itu adalah tidak adanya hubungan
wajib antara lambang bahasa (yang berwujud bunyi itu) dengan konsep atau

pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut. Umpamanya, antara kuda


dengan yang dilambangkannya, yaitu sejenis binatang berkaki empat yang biasa
dikendarai. Kita tidak dapat menjelaskan mengapa binatang tersebut
dilambangkan dengan bunyi kuda (Chaer, 2003:45).
6) Bahasa Itu Konvensional
Meskipun hubungan antara lambang bunyi dengan yang dilambangkannya
bersifat arbitrer, tetapi penggunaan lambang tersebut untuk suatu konsep
tertentu bersifat konvensional. Artinya, semua anggota masyarakat bahasa itu
mematuhi konvensi bahwa lambang tertentu itu digunakan untuk mewakili
konsep yang diwakilinya. Dalam hal ini berarti terjadi kesepakatan di dalam
masyarakat tentang penggunaan bahasa.
7) Bahasa Itu Produktif
Bahasa dikatakan produktif maksudnya dijelaskan oleh Chaer (2003:49-50)
bahwa, meskipun bahasa itu terbatas, tetapi dengan unsur-unsur yang
jumlahnya terbatas itu dapat dibuat satuan-satuan bahasa yang jumlahnya tidak
terbatas, meski secara relatif sesuai dengan sistem yang berlaku dalam bahasa
itu. Keproduktifan bahasa dapat dilihat pada jumlah kalimat yang dibuat. Dengan
kosakata yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia hanya berjumlah lebih
kurang 60.000 buah, kita dapat membuat kalimat bahasa Indonesia yang
mungkin puluhan juta banyaknya.
8) Bahasa Itu Unik
Unik artinya mempunyai ciri khas yang spesifik yang tidak dimiliki oleh orang
lain. Lalu, jika bahasa dikatakan unik, maka artinya setiap bahasa mempunyai
ciri khas tersediri yang tidak dimiliki oleh bahasa lainnya (Chaer, 2003:51).
9) Bahasa Itu Universal
Maksud dari universal adalah ada ciri-ciri yang sama yang dimiliki oleh setiap
bahasa yang ada di dunia ini. Ciri bahasa yang universal ini tentunya merupakan
unsur bahasa yang paling umum. Karena bahasa itu berupa ujaran, maka ciri
universal dari bahasa yang paling umum adalah bahwa bahasa itu mempunyai
bunyi bahasa yang terdiri dari bunyi vokal dan konsonan.
10) Bahasa Itu Dinamis
Karena keterikatan dan keterkaitan bahasa itu dengan manusia, sedangkan
dalam kehidupannya di dalam masyarakat kegiatan manusia itu tidak tetap dan
selalu berubah, maka bahasa itu juga menjadi ikut berubah, menjadi tidak tetap,
menjadi tidak statis. Karena itulah, bahaa itu disebut dinamis (Chaer, 2003:53).
11) Bahasa Itu Bervariasi
Anggota masyarakat suatu bahasa biasanya terdiri dari berbagai orang denan
berbagai status sosial dan berbagai latar belakang budaya yang tidak sama.

Anggota masyarakat bahasa itu ada yang berpendidikan ada yang tidak; ada
yang tinggal di kota ada yang di desa; dan sebagainya. Oleh karena latar
belakang dan lingkungannya yang tidak sama, maka bahasa yang mereka
gunakan menjadi bervariasi atau beragam, di mana antara variasi atau ragam
yang satu dengan yang lain seringkali mempunyai perbedaan yang besar (Chaer,
2003:55).
Hakikat bahasa yang selanjutnya adalah bahwa (12) Bahasa itu sebagai alat
untuk berinteraksi sosial. Hal ini sudah secara umum diketahui oleh masyarakat,
dan (13) Bahasa itu merupakan identitas penuturnya. Maksudnya adalah bahwa
bahasa itu merupakan identitas maupun ciri penuturnya yang merupakan bagian
dari suatu masyarakat atau negara.
c. Fungsi Bahasa
Martinet (1987:22) menerangkan bahwa fungsi utama bahasa adalah untuk
berkomunikasi. Namun perlu diingat pula bahwa bahasa mempunyai fungsi lain
di samping menjamin saling pengertian. Bahasa dapat dianggap berguna
sebagai penunjang pikiran, sehingga kita dapat mempertanyakan apakah
kegiatan mental yang kutang menggunakan bahasa patut disebut pikiran.
Namun, masalah itu harus diajukan kepada psikolog dan bukan kepada ahli
linguistik. Disamping itu, manusia sering kali menggunakan bahasanya untuk
mengungkapkan diri, artinya untuk mengkaji apa yang dirasakannya tanpa
memperhatikan sama sekali reaksi pendengarnya yang mungkin muncul. Hal itu
mungkin pula dipertegas melalui pandangan matanya atau mata orang lain
tanpa memerlukan komunikasi yang sebenarnya. Pada akhirnya, memang
komunikasi artinya saling pengertian, yang harus diingat sebagai fungsi pusat
dari instrument yang disebut bahasa itu.
Fungsi bahasa menurut Halliday (dalam Djojosuroto, 2006: 42-44), ada 7 macam:
1. The instrumental function ( fungsi instrumental) melayani pengelolaan
lingkungan, menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi.
2. The regulatory function (fungsi regulasi), bertindak mengawasi serta
mengendalikan berbagai peristiwa.
3. The representational function (fungsi pemberian), penggunaan bahasa untuk
membuat pernyataan-pernyataan, menyampaikan fakta-fakta dan pengetahuan,
menjelaskan atau melaporkan, atau dengan kata lain menggambarkan,
memberikan realitas yang sebenarnya.
4. The interactional function (fungsi interaksi), bertugas untuk menjamin dan
memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi interaksional social.
Keberhasilan komunikasi interaksional ini menuntut pengetahuan secukupnya
mengenai logat (slang), logat khusus (jargon), lelucon, cerita rakyat, adat

istiadat, dan budaya setempat, tata karma pergaulan, dan sebagainya.


5. The personal function (fungsi personal), memberi kesempatan kepada seorang
pembicara untuk mengekspresikan perasaan, emosi pribadi, serta reaksireaksinya yang mendalam.
6. The heuristic function (fungsi heuristik), melibatkan penggunaan bahasa untuk
memperoleh ilmu pengetahuan, mempelajari seluk-beluk lingkungan. Fungsi
heuristic seringkali dalam bentuk-bentuk pertanyaan yang menuntut jawaban.
7. The imagination function (fungsi imajinatif), melayani penciptaan systemsistem atau gagasan-gagasan yang bersifat imajinatif. Mengisahkan cerita-cerita
dongeng, menulis novel, membacakan lelucon.
Sumber:
Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta
Kridalaksana, Harimurti. 1983. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia
Martinet, Andre. 1987. Ilmu Bahasa: Pengantar. Jakarta: Kanisius
Share
Aboutthis:
these ads

Twitter

Facebook

Google

Related

SELAMAT DATANG DI KEDAI BAHASTRA (BAHASA DAN SASTRA)In "Dunia Sastra"


Karakteristik Pembelajaran Bahasa IndonesiaIn "Bahasa"
TINDAK UJARAN ANAK HIPERAKTIF USIA 2 TAHUNIn "Karya Tulis Bahasa"

Leave a Reply

Teknik Penulisan Laporan


Karakteristik Pembelajaran Bahasa Indonesia

Recent Posts
Contoh Laporan Teks Hasil Observasi

Comments RSS feed

Logika dan Cinta

UNSUR INTRINSIK CERPEN SENYUM KARYAMIN KARYA

AHMAD TOHARI
Minta Cerai Karena Baca Koran
TINDAK UJARAN ANAK HIPERAKTIF USIA 2 TAHUN

October 2013
M

Nov

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

Me on Facebook
Fauzy Rachman

Buat Lencana Anda

Archives

August 2014 (1)

June 2014 (1)

March 2014 (1)

February 2014 (2)

January 2014 (8)

December 2013 (1)

November 2013 (1)

October 2013 (119)

Statistik Blog

242,873 hit

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan pada era modern ini,manusia sebagai makhluk


berbudaya dan berbahasa memiliki potensi dan ilmu dalam berintraksi di kehidupan
sehari-harinya, tidak bisa dipungkiri bahwa manusia akan berintraksi satu sama lain
yang memiki bahasa dan budaya yang berbeda.
Dalam interaksi antar satu manusia dan manusia lain, maka dibutuhkan sesuatu alat
komunikasi Bahasa. Dari keberagaman bahasa yang digunakan manusia diseluruh
dunia, maka dibutuhkan sebuah ilmu ataupun studi yang bisa membandingkan dan
menyatukan bahasa dalam sebuah konsep yang dapat dikaji oleh semua orang dalam
mempelajari dan mengenal berbagai bahasa lain di dunia.
Oleh karena itu studi yang mempelajari tentang ilmu bahasa dan kebahasaan disebut
Linguistik, Linguistik adalah ilmu yang mengkaji seluk-beluk bahasa secara umum.
dalam bidang linguistik terdapat beberapa kajian, salah satunya dari kajian itu adalah
kajian tentang makna, baik makna sebenarnya maupun makna kiasan. Ilmu yang
mempelajari makna disebut semantik. Semantik sangat erat hubungannya dengan
kehidupan manusia karena bahasa yang digunakan manusia sebagai alat komunikasi
haruslah memiliki makna yang tepat agar terjadi komunikasi yang efektif terhadap
teman atau mitra bicara.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hal yang dikaji dari latar belakang, maka masalah yang dapat dikaji
melalui pembahasan ini adalah sebagai berikut:
1. Jelaskan definisi tentang bahasa secara umum !
2. Jelaskan definisi tentang bahasa menurut para pakar linguistic !
3. Apa hahikat bahasa itu !
4. Sebutkan hakikat bahasa secara detail !

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui lebih jelas tentang bahasa dan linguistik secara umum.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dan sifat yang hakiki dari bahasa.
3. Untuk mengetahui hakikat bahasa dan kebahasaan.

D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk menambah wawasan tentang Linguistik,
2. Sebagai bahan informasi bagi penelitian selanjutnya yang memiliki relevansi
dengan penelitian ini.
3. Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang mengkaji topik yang relevan dengan
penelitian ini, dan
4. Sebagai referensi pembinaan dan pengembangan Jurusan Pendidikan Bahasa
Asing/Jerman FBS-UNM ke arah yang lebih baik.

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahasa dan Hakikat Bahasa
Bahasa memiliki pengertian yang sangat luas. Bahasa merupakan suatu sistem
lambang bunyi ujaran yang digunakan oleh manusia untuk berinteraksi dalam
kehidupan bermasyarakat. Suatu bahasa yang baik dan benar berdasarkan suatu sistem
tertentu yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakai bahasa tersebut yang
memliki fungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi.
Hakikat bahasa menurut Harimurti Kridalaksana dalam Kamus Linguistik edisi ketiga
adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota
suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.
Sementara menurut H. Douglas Brown dalam bukunya Henry Guntur Tarigan
Pengajaran Pragmatik menyebutkan hakikat bahasa sebagai suatu sistem yang
sistematis, juga untuk sistem generative, seperangkat lambang-lambang atau simbolsimbol arbitrer.
Abdul Chaer dan Leonie Agustina menyebutkan hakikat bahasa dalam buku
Pragmatik: Perkenalan Awal yaitu sebuah sistem, artinya, bahasa itu dibentuk oleh
sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Di samping itu,
A. S. Hornby (1996) dalam Oxford Advanced Learners Dictionary, menyatakan
bahasa adalah sistem bunyi dan kata yang digunakan manusia untuk mengekspresikan
pikiran dan perasaannya.
Beberapa pendapat bahasa para ahli yakni,
1. Menurut Keraf dalam Smarapradhipa, bahasa memiliki dua pengertian yakni,
pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat
berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah
sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang
bersifat arbitrer.
2. menurut Owen dalam Stiawan ,defenisi bahasa yaitu bahasa dapat didefenisikan
sebagai kode yang diterima secara sosial atau sistem konvensional untuk
menyampaikan konsep melalui kegunaan simbol-simbol yang dikehendaki dan
kombinasi simbol-simbol yang diatur oleh ketentuan.
3. Menurut Tarigan,ada dua definisi bahasa. Pertama, bahasa adalah suatu sistem
yang sistematis, juga untuk sistem generatif. Kedua, bahasa adalah seperangkat
lambang-lambang mana suka atau simbol-simbol arbitrer.
4. Menurut Santoso, bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia secara sadar.

5. Menurut Mackey, Bahasa adalah suatu bentuk atau sesuatu sistem lambang
bunyi yang arbitrer, atau juga suatu sistem dari sekian banyak sistem-sistem, suatu
sistem dari suatu tatanan atau suatu tatanan dalam sistem-sistem. Pengertian tersebut
6. Menurut Wibowo, bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan
berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang
dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan
perasaan dan pikiran.
7. Walija, mengungkapkan definisi bahasa ialah komunikasi yang paling lengkap
dan efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada
orang lain.
8. Menurut Syamsuddin,beliau mendefenisikan dua pengertian bahasa. Pertama,
bahasa adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran dan perasaan, keinginan
dan perbuatan-perbuatan, alat yang dipakai untuk mempengaruhi dan dipengaruhi.
Kedua, bahasa adalah tanda yang jelas dari kepribadian yang baik maupun yang
buruk, tanda yang jelas dari keluarga dan bangsa, tanda yang jelas dari budi
kemanusiaan.
9. Menurut Pengabean, beliau berpendapat bahwa bahasa adalah suatu sistem yang
mengutarakan dan melaporkan apa yang terjadi pada sistem saraf.
10. Menurut Soejono ,bahasa adalah suatu sarana perhubungan rohani yang amat
penting dalam hidup bersama.
Berdasarkan definisi bahasa dari Kridalaksana dan dari beberapa pakar lain maka dapat
disebutkan ciri-ciri atau sifat yang hakiki dari suatu bahasa, ciri dan sifat itu antara lain
sebagai berikut:
Bahasa itu adalah sebuah system yang tersusun menurut suatu pola/aturan serta terdiri
dari sub-sub sistem atau sistem bawahan.

a. Bahasa sebagai sistem


Bahasa memilki suatu aturan atau susunan teratur yang membentuk suatu keseluruhan
yang bermakna dan berfungsi. Sistem ini dibentuk oleh sejumlah unsur atau
komponen yang satu dengan yang lainnya berhubungan secara fungsional.
b. Bahwa berwujud lambang
Yaitu bahasa itu dilambangkan atau disampaikan dalam bentuk bunyi bahasa bukan
dalam wujud yang lain yaitu berupa bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia.
c. Bahasa berupa bunyi
Yang dimaksud disini adalah satuan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia
yang di dalam fonetik diamati sebagai fon dan di dalam fonemik sebagai fonem
d. Bahasa itu bersifat arbitrer
Yaitu tidak ada hubungan wajib antara lambang bahasa yang berwujud bunyi itu
dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut,biasa di artikan
sewenang-wenang,selalu berubah-ubah,tidak menetap.
e. Bahasa itu konvesional
Masyarakat mematuhi akan konvensi yang di terapkan di dalam konsep yang
mewakilinya.
f. Bahasa itu bermakna
Ditinjau dari fungsinya yaitu menyampaikan pesan, konsep, ide atau pemikiran.
Jadi bentuk-bentuk bunyi yang tidak bermakna yang disampaikan dalam bahasa
apapun tidak bisa disebut sebagai bahasa.
g. Bahasa itu bersifat unik
Setiap bahasa di dunia itu mempunyai ciri khas yang spesifik yang tidak dimiliki
oleh bahasa lain.

h. Bahasa itu bersifat produktif


Unsur-unsur yang terkandung di dalam bahasa itu dapat dikembangkan menjadi
satuan-satuan bahasa yang jumlahnya tidak terbatas sesuai dengan sistem yang
berlaku di dalam bahasa tersebut.
i. Bahasa itu bersifat universal
Pada suatu bahasa yang ada di dunia ada ciri-ciri yang sama yang dimiliki oleh
setiap bahasa dan tentunya ciri-ciri itu adalah unsur bahasa yang paling umum.
j. Bahasa itu variasi
Bahasa di dunia ini beragam dan bermacam-macam.
k. Bahasa itu bersifat dinamis
Karena bahasa itu selalu berkaitan dengan semua kegiatan manusia dan
kegiatan manusia itu selalu berubah hingga akhirnya bahasa juga ikut berubah
menjadi tidak tetap, dan menjadi tidak statis tetapi dinamis.
l. Bahasa itu manusiawi artinya bahasa itu hanya dimiliki saja dan digunakan oleh
manusia itu sendiri.
m. Bahasa sebagai alat interaksi social
Hal ini sesuai dengan fungsi bahasa itu sendiri sebagai alat komunikasi.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahasa merupakan alat komunikasi bagi manusia untuk berinteraksi dalam kehidupan
bermasyarakat. Bahasa memiliki ciri-ciri dan sifat yang hakiki,sifat yang hakiki itu
yakni bahasa itu adalah sebuah sistem,berwujud lambang, berupa bunyi, bersifat
arbitrer, bahasa itu bermakna, konvensional, unik, universal, produktif, bervariasi,
dinamis, dan sebagai alat interaksi social dan merupakan identitas penuturnya.

B. Saran
Makalah ini tidak lupuk dari kesalahan,dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
kaerna itu kami mebutuhkan saran dan masukan yang bersifat membangun dari
kelompok lain.

Hakikat Bahasa
Hakikat Bahasa
Bahasa adalah alat yang sistematis untuk menyampaikan gagasan / perasaan
dengan memakai tanda tanda, bunyi bunyi, gesture yang berkaitan dengan

mimic atau tanda tanda yang disepakati dan mengandung makna yang dapat
dipahami.

1) Bahasa sebagai system


Maksudnya bahwa terdiri dari unsur unsur atau komponen komponen teratur dan
menurut pola tertentu.
Contohnya : bersistematis yaitu tersusun oleh polanya.
a.

Saya = sistematis dan memiliki makna


Yasa = tidak sistematis dan tidak memiliki makna
Aasy = tidak sistematis dan tidak memiliki makna

2) Bahasa sebagai lambang


Lambang lambang bahasa diwujudkan dalam bentuk bunyi, yang berupa satuan
satuan bahasa seperti kata / gabungan kata.
Contohnya : Bendera merah putih
a.

Merah = berani
Putih = suci

3) Bahasa adalah bunyi


Sistem bahasa itu berupa lambang yang diwujudkan berupa bunyi. Yang dimaksud
dengan bunyi pada bahasa / termasuk lambang bahasa adalah bunyi yang bukan
dihasilkan alat ucap manusia tidak termasuk bunyi bahasa.
Contohnya : Bunyi teriakan, bersin, batuk, dan lain lain.

4) Bahasa itu bermakna


Telah dibicarakan tadi bahwa bahasa itu adalah system lambang , oleh karena itu
lambang lambang itu mengacu pada suatu konsep , ide, atau pikiran, maka dapat
dikatakan bahwa bahasa itu mempunyai makna.

Contohnya : kuda = berkaki empat binatang peliharaan sebagai alat transportasi.

5) Bahasa itu arbitrer


Arbitrer adalah sembarang, sewenang

wenang, maka suka, berubah ubah.

Maksudnya adalah tidak ada hubungan wajib antara lambang bahasa dengan konsep
atau pengertian yang dimaksud lambang tersebut misalnya kita tidak bisa
menjelaskan

hubungan

antara

lambang

bunyi

(air)

dengan

benda

yang

dilambangkan yaitu benda cair yang diapakai.


Contohnya : kuda yang disebut oleh orang

6) Bahasa itu konvensional


Telah kita bahas sebelumnya bahwa hubungan antara lambang bunyi dengan yang
dilambangkan bersifat, arbitrer, tetapi penggunaan lambang tersebut untuk suatu
konsep tertentu bersifat konvensional.
Contohnya: Semua masyarakat jawa menyebut pesawat dengan sebutan kapal
terbang.

7) Bahasa itu bersifat produktif


Maksudnya adalah walaupun unsur unsur bahasa itu terbatas, tetapi dengan unsur
unsur yang jumlahnya terbatas itu dpat dibuat satuan satuan bahasa yang
jumlahnya tak terbatas, meski secara relattif, sesuai dengan yang berlaku pada basa
itu.
Contoh; Galau,alay lebay

8) Bahasa itu unik


Unik artinya mempunyai ciri khas yang spesifik yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Artinya setiap bahasa mempunyai ciri khas tertentu yang tidak dimiliki bahasa lain.
Contoh; Bahasa banjar berbeda dengan bahasa jawa.

9) Bahasa itu universal


Artinya ada ciri yang sama dimiliki oleh setiap bahasa di dunia. Karena bahasa itu
berupa ujaran, maka ciri universal dari bahasa yang paling umum adalah bahwa
bahasa itu mempunyai bunyi bahsa yang mempunyai bunyi bahasa yang terdiri dari
vocal dan konsonan.
Contoh; I love you dengan aishiteru

10) Bahasa itu dinamis


Karena keterkaitan bahasa itu dengan manusia, sedangkan dalam kehidupan
bermasyrakat kegiatan itu tidak tetap dan selalu berubah, maka bahasa itu juga ikut
berbah, menjadi tidak tetap , menjadi tidak statis. Karena itulah bahasa itu disebut
dinamis.
Contoh; download dan upload berubah menjadi unduh dan unggah

11) Bahasa itu bervariasi


Anggota suatu masyrakat beraneka ragam , ada yang berpendidikan ada yang juga
yang tidak, ada yang berpropesi sebagai dokter, petani,nelayan, dan sebagainya.
Oleh karena latar belakang dan lingkungan yang tidak sama maka bahasa yang
mereka gunakan bervariasi atau beragam.
Contoh; pedagang sate Madura dengan pedagang sate banjar menyebutkan kata
satenya berbeda. Pedagang Madura ( Te-Satte), sedangkan pedagang Banjar ( Sate ).

12) Bahasa itu manusiawi


Maksudnya adalah bahwa alat komunikasi manusia yang namanya bahasa adalah
bersifat manusiawi, dalam arti hanya milik manusia dan hanya dapat digunakan
oleh manusia.
Contohnya : hanya di miliki oleh manusia.

Anda mungkin juga menyukai