Kelas : Sendratasik B
Nis : 1582041022
MenganalisisPertunjukanTariMenggunakan3PerspektifEstetika
(klasik/Tradisi,modern,postmodern)
Di Parepare, Sulawesi Selatan, ada sebuah seni tari yang biasa disebut dengan istilah
jeppeng. Tarian tersebut di bawa oleh para saudagar. Arab ke Indonesia, sejak abad ke enam
belas, dan hingga kini tarian ini masih di pertahankan oleh masyarakat setempat. Jeppeng
Jeppeng adalah tarian khas padang pasir yang di bawa oleh para saudagar Arab, yang
kala itu masuk ke daerah Bugis Makassar di abad keenam belas. Tarian ini biasa dilakukan
warga Parepare, Sulawesi Selatan, untuk menyambut tamu undangan dan mempererat
Jeppeng sibali jika diterjemahkan secara harfiah berarti tari yg di lakukan secara
berpasangan yati laki-laki dan perempuan.Tarian ini biasanya di iringi musik yang bernuansa
padang pasir, dan masih satu bagian dari jenis tari zapin.
peserta tari yang rata-rata masih tergolong remaja ini, membuat varisai gerakan badan.
tersendiri. Tarian semacam ini di Parepare , Sulawesi Selatan masih dipertahankan. Berbagai
tim tari asal kota Parepare ini, mewakili Sulawesi Selatandalam sebuah vestival tari, bersama
lima tim lainnya dari beberapa kota di Indonesia. Para anak-anak ini mengaku tingkat
kesulitan pada.
Tarian ini adalah keserasian dan kekompakan nantar penari dan umumnya peserta tari
hanya empat sampai enam orang.Sementara itu untuk menguasai tarian jenis ini tidak
memakan waktu cukup lama, jika rutin latihan, hanya memakan waktu dua minggu namun
jika tidak maka akan memakan waktu berbulan-bulan.para seniman tari jeppeng berharap
muda. jangan sampai, tarian jeppeng hanya menyisakan cerita di tanah Bugis.
Pakaian yang di gunakan oleh penari wanita jeppeng sibali terdiri dari
1. Celana aladin
2. Baju kreasi
3. Lida-lida
4. Kolarah
5. Lipa sabbe
6. Gelang
7. Anting
Pakaiyan yang di gunakan penari laki-laki jeppeng sibali
1. Barocii panjang
2. Jas tutup
3. Patonro
4. Lipa sabbe
Tari salonreng pakkio sumanga' adalah tari salonreng pemanggil semangat. Tarian ini
ditarikan pada waktu-waktu tertentu, misalnya ada acara pengantin atau khitanan.Tarian ini
untuk menghibur orang-orang Tari Sang datang di acara, sekaligus memberi semangat
sebelum acara dimulai yang menyimpan makna-makna. Makna simbolis tari Salonreng dalam
upacara ritual accera ase adalah sebagai penghubung komunikasi antara alam manusia
dengan alam gaib yang diyakini dapat mempengaruhi kasannangngang pakmai (ketenangan
jiwa) bagi kelompok masyarakat pendukungnya salonreng merupakan tarian kuno yang sarat
dengan nuansa ritual, dan hanya ditarikan pada acara tertentu. Melalui analisis struktur dan
fungsi, dapatlah disimpulkan bahwa struktur pertunjukan tari Salonreng terikat oleh
kaidahkaidah yang berhubungan erat dengan tata cara upacara. Tari Salonreng merupakan
salah satu bagian dari upacara ritual accera ase. Tari salonreng sebagai syarat utama dalam
upacara ritual. Ketaatan masyarakat Makassar akan tata aturan upacara ritual menyebabkan
aspek-aspek pertunjukan tari Salonreng relatif statis, tidak berkembang terutama dari sudut
hiburan. Tari Salonreng dianggap sebagai alat komunikasi dengan alam gaib, yang diyakini
dapat menjaga keseimbangan antara alam mikro dan makrokosmos, yang ditata sesuai adat
kecamatan Manggala sekarang ini, lebih didukung oleh fungsi ritual. Tari Salonreng pada
Makna dari properti tersebut adalah sebagai bentuk seserahan kepada sang pencipta
Upacara Rambu mangrara banua adalah upacara adat yang berhubungan dengan acara
syukuran di dalam upacara ini tak ada kesedihan, yang ada hanya kegembiraan. Misalnya
acara, syukuran panen dan peresmian rumah adat/tongkonan yang baru, atau yang selesai
direnovasi; menghadirkan semua rumpun keluarga, dari acara ini membuat ikatan
kekeluargaan di Tana Toraja sangat kuat semua Upacara tersebut dikenal dengan nama
Ma'Bua', Meroek, atau Mangrara Banua Sura'. Upacara ini menarik karena berbagai atraksi
tarian, dan nyanyian dari kebudayaan Toraja yang unik. Upacara Rambu Tuka dilaksanakan
sebelum tengah hari di sebelah timur tongkonan. Ini berbeda dengan Rambu solo yang di
gelar tengah atau petang hari serta di adakan di sebelah barat tongkonan. Sebagai upacara
kegembiraan, Rambu Tuka digelar mengiringi meningginya matahari Sedangkan Rambu
Solo untuk mengiringi terbenamnya matahari
Untuk upacara adat Rambu Tuka' diikuti oleh seni tari : Pa' Gellu, Pa' Boneballa, Gellu
Tungga', Ondo Samalele, Pa'Dao Bulan, Pa'Burake, Memanna, Maluya, Pa'Tirra', Panimbong
dan lain-lain. Untuk seni musik yaitu Pa'pompang, pa'Barrung, Pa'pelle'. Musik dan seni tari
yang ditampilkan pada upacara Rambu Solo' tidak boleh (tabu) ditampilkan pada upacara
Rambu Tuka'.
Ini adalah di mana bagiyan para penari suda merasakan teler atau mabak karna dalam
tarian ini orang ysng menari suda meminum arak tradisonal tana toraja(ballo) di mana para
penari tidak merasakan sakit sedikitpun ketika di pukul menggunakan raung dinging-dinging
dan adapun penari
Pakaian yang di gunakan para penari
1. Baju pokko
2. Sepu
3. Sapi
1. Barang
2. Badik
3. Raung dingging-dingging
Nama tari:angngatang pembolongangta
Tarian berasal dari daerah sul-sel bar
adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Sulawesi Barat. Tarian ini biasanya
dibawakan oleh para penari wanita dengan gerakannya yang lemah gemulai dan
menggunakan kipas sebagai alat menarinya. Tarian Patuddu merupakan salah satu tarian
tradisional yang cukup terkenal di Sulawesi Barat dan sering ditampilkan di berbagai acara
seperti acara penyambutan, pertunjukan seni, dan festival budaya.
Tari Patuddu dulunya ditampilkan untuk menyambut para prajurit yang pulang dari medan
perang. Menurut sejarahnya, pada zaman dahulu di daerah Sulawesi Barat pernah terjadi
peperangan antara Kerajaan Balanipa dan Passokorang. Sepulangnya dari perang, Kerajaan
Balanipa mempunyai caranya tersendiri untuk menyambut para pasukan yang pulang dari
medan perang tersebut, salah satunya dengan menampilkan Tari Patuddu ini. Selain sebagai
wujud penghormatan untuk para pahlawan, tarian ini digunakan untuk hiburan bagi para
pasukan. Seiring dengan berakhirnya peperangan, Tari Patuddu ini kemudian lebih
difungsikan sebagai tarian penyambutan Raja maupun para tamu penting yang datang ke
sana. Hal tersebut berlanjut dan menjadi tradisi masyarakat Mandar hingga sekarang.
Tari Patuddu merupakan tarian yang lebih bersifat tarian penyambutan atau hiburan sehingga
sering ditampilkan untuk acara penyambutan tamu terhormat maupun tamu kenegaraan.
Tarian ini dimaknai sebagai ungkapan rasa syukur dan gembira atas kedatangan para tamu.
Hal tersebut terlihat dari senyum dan ekspresi para penari saat menari. Selain itu gerakannya
yang lemah lembut menggambarkan sifat wanita yang suci dan penuh kasih.
Tari Patuddu ini merupakan tarian yang ditampilkan oleh para penari wanita. Jumlah penari
Tari Patuddu ini biasanya terdiri dari 5 orang penari atau lebih. Pada zaman dahulu tarian ini
hanya dilakukan oleh para penari yang sudah dewasa, namun saat ini Tari Patuddu bisa
ditampilkan oleh penari yang masih gadis bahkan anak kecil.
4.
Nama pakaian yang di gunakan adalah pattudu
towaine
Alat musik yang di gunakan adala 2 gendang makassar seperti gambar tersebut