Anda di halaman 1dari 19

Mata Kuliah

Pend. Bahasa Daerah


Pertemuan 5
Oleh M. Zulham
FONOLOGI (Lanjutan
(Lanjutan))
Bidang Pembahasannya
Fonologi mempunyai dua cabang kajian

FONETIK
yaitu cabang kajian yang mengkaji
bagaimana bunyi-bunyi fonem sebuah
bahasa direalisasikan atau dilafalkan. Fonetik
juga mempelajari cara kerja organ tubuh
manusia terutama yang berhubungan
dengan penggunaan bahasa.

FONEMIK
yaitu kesatuan bunyi terkecil suatu bahasa
yang berfungsi membedakan makna.
FONETIK
Fonetik Artikulatoris atau fonetik organis atau
fonetik fisiologi,
fisiologi, mempelajari bagaimana
mekanisme alat- alat-alat bicara manusia bekerja
dalam menghasilkan bunyi bahasa serta
bagaimana bunyi-
bunyi-bunyi itu diklasifikasikan
diklasifikasikan..
Fonetik Akustik mempelajari bunyi bahasa
sebagai peristiwa fisis atau fenomena alam
(bunyi
bunyi--bunyi itu diselidiki frekuensi getaranya,
getaranya,
aplitudonya,,dan intensitasnya
aplitudonya intensitasnya..
Fonetik Auditoris mempelajari bagaimana
mekanisme penerimaan bunyi bahasa itu oleh
telinga kita.
kita.
Dari ketiga jenis fonetik tersebut yang paling
berurusan dengan dunia lingusitik adalah
fonetik artikulatoris, sebab fonetik inilah
yang berkenaan dengan masalah
bagaimana bunyi-
bunyi-bunyi bahasa itu
dihasilkan atau diucapkan manusia.
Sedangkan fonetik akustik lebih berkenaan
dengan bidang fisika
fisika,, dan fonetik auditoris
berkenaan dengan bidang kedokteran
kedokteran..
FONEMIK
Chaer (2007
2007)) mengatakan bahwa fonemik
mengkaji bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi
membedakan makna kata.
kata.
Misalnya bunyi [l], [a], [b] dan [u]
[u];; dan [r], [a], [b]
dan [u] jika dibandingkan perbedaannya hanya
pada bunyi yang pertama
pertama,, yaitu bunyi [l] dan bunyi
[r].. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
[r]
kedua bunyi tersebut adalah fonem yang berbeda
dalam bahasa Indonesia, yaitu fonem /l/ dan
fonem /r/
/r/..
Hal-hal yang dibahas dalam
Hal-
fonologi Bahasa Bugis

Inventarisasi fonem-fonem bahasa bugis


dapat dibedakan atas fonem vokal, diftong,
dan konsonan (Sikki,19991: 21)
1. Fonem Vokal
Perlu diketahui bahwa semua fonem vokal
bahasa Bugis merupakan bunyi yang
bersuara, yang berarti bahwa dalam proses
pengucapanya selaput suara selalu
bergetar.
Berdasarkan deskripsi, bahasa Bugis
memiliki enam buah fonem vokal,yang
berwujud fonem tunggal, yaitu /a/, /i/, /u/, /è/,
/o/, /e/.
Keenam fonem vokal tersebut dapat
didistribusikan dalam bentuk sebagai berikut.

Fonem Depan Tengah Belakang

/a/ [awu] ‘abu’ [waè]’ air’ [siaga]’berapa’

/i/ [iko]’engkau’ [wine]’benih’ [api]’api

/u/ [uleŋ]’bulan [pue]’bela (me) [tunu]’bakar’

/e/ [enniŋ]’kening [areiŋ]’beri’ [cedde]’sedikit’

/o/ [olokolo]’binatang’ [boro]’bengkak’ [maloppo]’besar’

/è/ [èlluŋ]’awan [kègi]’dimana’ [lise]’isi’


Keterangan:
1. Semua fonem vokal dapat menduduki posisi awal, tengah,
dan akhir.
2. Vokal yang dipanjangkan atau ditebalkan/ditebalkan
bunyinya hanya dapat menduduki posisi akhir. Misalnya:
[utu:] ‘tindis’ di tuliskan /utu?/
[utu] ‘kutu’ dituliskan /utu/
[sappa:]’bujursangkar’ dituliskan /sappa/
[sappa] ‘ mencari’ dituliskan /sappa/
3. Perubahan bunyi vokal pada sandi dalam, dituliskan
menurut ucapanya. Misalnya:
[si:ta]’bertemu’ dituliskan /sita/
[ri:ta]’dilihat’ dituliskan /rita/
[na:la]’diambil’ dituliskan /nala/
Keterangan lanjutan:
4. Pasangan Minimal fonem-fonem vokal bahasa
Bugis.
Pasangan minimal bahasa bugis adalah:
/i/ : /e/ [isi]’gigi’ : [isè]’ satu’
/a/ : /i/ [ula]’ular’ : [uli]’kulit’
/o/ : /a/ [koè]’disini’ : [kaè] ‘gali’
/u/ : /i/ [ulu]’ kepala’ : [uli]’kulit’
/a/ : /e/ [mata]’ mata’ : [mate]’ mati’
/u/ : /e/ [tulu]’ tali’ : [te:lu]’tiga’
/u/ : o/ [èlluŋ]’ awan’ : [èlloŋ]’ leher’
/e/ : /u/ [telu]’tiga’ : [tulu]’tali’
2. Fonem Diftong
Diftong merupakan paduan dua bunyi vokal
dengan ciri khusus, yaitu terdapat luncuran (glide)
yang di bentuk dari satu posisi vokal ke posisi
vokal lain dan di hasilkan dalam satu suku kata
(Ramlan,1986:76).
Dalam bahasa bugis memiliki tiga fonem
diftong seperti berikut.
/ae/ [waè]’air’ : [kaè]’ gali’ dan [iyaè]’ ini’
/eu/ [lèu]’baring’ dan
/au/ [bau]’cium’ : [auw] ‘debu’, [ma:pau]’kata’(ber),
[dauculliŋ]’ telinga’, [tau] ‘orang’, dan [bauwa]’perut’
3. Fonem Konsonan
Konsonan adalah bunyi yang dihasilkan
dengan menghambat aliran udara pada salah satu
tempat di saluran suara di atas glotiss
(Kridalaksana,2001: 118).
Bahasa Bugis memiliki 19 (sembilan belas)
fonem konsonan (sikki,1991:28).
Ke 19 fonem konsonan tersebut dapat
didistribusikan dalam bentuk sebagai berikut.

Fonem Depan Tengah Belakang

/b/ [baru]’baru’ [sibawa]’dengan’ -

/c/ [cè?la]’ garam’ [biccu]’ kecil’ -

/d/ [dauŋ] ‘ daun’ [meddu]’jatuh’ -


[magai]’bagaiman
/g/ [goso] ‘ gosok’ -
a

/h/ [hapus]’hapus’ - -

/j/ [jo?ka]’berjalan’ [maja]’buruk -

[olokolo]’binatan
/k/ [komagai]’bilamana’ -
g’
lanjutan
Fonem Depan Tengah Belakang

/l/ [lisè]’daging’ [èlluŋ]’ awan’ -

/m/ [malopo]’besar’ [rumpu]’rumput’ -

/n/ [niga]’siapa’ [tindro]’tidur -

/p/ [polo]’potong’ [manippi]’tipis’ -

/r/ [rèmpek]’lempar’ ’[ure]’akar’ -

/s/ [sio]’ikat’ [aseŋ]’nama’ -

/t/ [te:toŋ]’berdiri’ [bi:toèŋ]’bintang’ -

/w/ [waè]’air’ [sibawa]’dengan’ -


lanjutan
Fonem Depan Tengah Belakang

/y/ - [iyaro]’itu’ -
[madekeŋ]’hitu
/ng/ (ŋ) - [uŋa]’bunga’
ng’

/ny/ (ñ) - [mañawa]’napas’ -

/?/ [?ulèŋ]’bulan’ [jo?ka]’berjalan’ [ure?]’akar’


Keterangan:
1.Bahasa bugis memiliki dua fonem yang dapat
menduduki posisi awal,tengah dan akhir,yaitu: /n/ dan
/ŋ/.
2.Fonem hambatan tak bersuara glotal /?/ merupakan
alofon fonem /k/ maka dilambangkan dengan huruf /k/.
3.Bunyi luncuran /w/ dan /y/ tidak di tuliskan sebagai
bunyi pelancar.misalnya /iyak/ ditulis /iak/.
4.Huruf rangkap /ny/ dan /ng/ bila melambangkan
fonem tebal/panjang dihematkan penulisanya.
misalnya:
[aññarang]’kuda’ ditulis /annyarang/
[teŋŋa]’tengah’ ditulis /tennga/.
Pasangan minimal fonem-fonem
konsonan
Pasangan minimal fonem-fonem konsonan
bahasa bugis
Seperti dilihat pada contoh berikut.
/r/ : /t/ [baru] ‘baru’ : [batu]’batu’
/n/ : /b/ [ana?]’anak’ : [aga]’apa’
/r/ : /b/ [rua]’dua’ : [buah]’buah’
/l/ : /k/ [bulu]’gunung’ : [buku]’ tulang’
/h/ : /l/ [pohoŋ]’pohon’ : [polo]’potong’
/w/ : /s/ [awu]’abu’ : [asu]’anjing
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai