Anda di halaman 1dari 4

Rabu, 10 April 2019

TUGAS II
MATA KULIAH PERMAINAN OLAHRAGA TRADISIONAL

PERMAINAN ELANG MENGEJAR ANAK AYAM


(PERMAINAN TANPA ALAT)

Bermain dapat menyalurkan potensi-potensi yang ada pada diri, juga untuk
melatih diri dalam hidup bermasyarakat. Dengan bermain dapat dikembangkan
kestabilan dan pengendalian emosi yang sangat penting bagi keseimbangan
mental. Disamping itu juga dapat mengembangkan kecepatan proses berfikir. Ini
disebabkan karena di dalam permainan banyak sekali problema-problema yang
harus dipecahkan secara cepat dan tepat.
Permainan elang mengejar anak ayam adalah permainan kecil yang tidak
baku peraturanya, baik mengenai peraturan permainannya, ukuran lapangan,
maupun lama permainannya.permainan ini merupakan permainan sederhana yang
mana di dalam permainanya induk elang mengejar anak ayam untuk mendapatkan
posisi sebagai induk ayam yang bertugas untuk melindungi anak-anak ayam yang
berada di belakangnya. Di dalam permainan ini jumlah pemain tidak terbatas dan
dapat dilangsungkan dilapangan/halaman.

1. Peserta/Pelaku
a. Jumlah
Sesuai dengan sifatnya yang relative, maka permainan ini biasa dimainkan
secara beramai-ramai. Namun minimal jumlah pesertanya adalah sepuluh
sampai dua puluh orang.
b. Usia
Jenis permainan yang biasa dimainkan oleh anak-anak, remaja maupun
orang dewasa. Usia minimal dari 7 tahun ke atas.
c. Jenis Kelamin
Baik pria maupun wanita boleh ikut memainkan permainan ini, karena
memang tidak ada larangan bagi siapa saja yang mau melakukan
permainan ini.

2. Peralatan/perlenkapan permainan : Pemain dan Lapangan

3. Waktu : 10 Menit

4. Langkah-Langkah/ Cara Bermain


a. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang sekiranya sama jumlahnya.
b. Setiap kelompok menunjuk seseorang ada yang bertugas sebagai burung
elang, dan seorangnya lagi menjadi induk ayam dan selebihnya menjadi
anak ayam,yang dilakukan di dalam suatu lingkaran di tengah lapangan.
c. Induk ayam dan anak ayam menjadi satu banjar dari depan ke belakang,
dan induk ayam yang berada di depan merentangkan tangan untuk
menghalau elang agar tidak bisa menyentuh anak ayam dibelakangnya di
dalam lingkaran.
d. Anak ayam berpegangan pada pinggul induk ayam agar tidak berpisah dari
banjarnya.
e. Dengan waktu permainanya 10 menit permainan.
f. Dengan aba-aba “siap!, ya!” pada burung Elang berusaha menangkap anak
ayam sebanyak-banyaknya
g. Burung elang hanya bisa bergerak ke tepi lingkaran dan tidak boleh keluar
dari lingkaran tersebut sesuai dengan putaran lari induk ayam dan anak
ayam.
h. Burung elang hanya dapat menangkap anak ayam yang berada di ujung
belakang.
i. Anak ayam yang berhasil disambar oleh elang diberi hukuman lari sambil
melompat-lompat sebanyak 3 putaran di dalam lingkaran yang telah di
sediakan tersebut.
j. Setelah itu anak ayam yang tersambar tersebut menggantikan elang untuk
menjadi burung elang yang baru untuk menangkap anak ayam yang lain.
Sebaliknya, elang yang berhasil menangkap anak ayam itu akan menjadi
induk ayam dan begitu seterusnya sampai waktu permainan habis.

5. Peraturan Dalam Permainan


- Jika lawan keluar dari garis lingkaran maka permainan tersebut di anggap
tidak sah, dan diulang kembali.
- Penentuan Kalah dan Menang
Jika anak ayam di tangkap sesuai dengan aturan yang telah di tetapkan,
maka elang di anggap menang, dan anak ayam di beri hukuman sesuai
dengan aturan yang telah ada.

6. Aspek/Nilai yang Terkandung Dalam Permainan


a. Psikomotorik
Di dalam permainan ini melibatkan aktifitas fisik yang mampu
meransang kemampuan jasmani serta sekaligus pembentukan penguasaan
gerak dalam permainan tersebut.Dengan adanya aktifitas fisik tersebut bisa
membuat sirkulasi darah dalam tubuh lancar terutama aliran darah ke otak
dan bisa membuat konsentrasi pada otak.
b. Kognitif
Di dalam permainan ini siswa meningkatkan kosentrasinya dalam
berfikir untuk pemecahan masalah yang terdapat di dalam permainan
tersebut.dimana seorang siswa bisa mengunakan penalaran dalam
mencapai suatu tujuan yang telah di tetapkan dengan tidak membuang-
buang waktu dalam pemecahan yang terdapat di dalam permainan
tersebut.
c. Afektif
Menciptakan kepribadian yang baik dan kukuh,tidak hanya dalam
sikap kesiapan dalam menyelesaikan suatu masalah,tetapi juga penting
untuk mengetahui tingkat emosional dan watak pada seorang siswa.dengan
adanya permainan ini seorang siswa bisa mengendalikan dirinya dan bisa
memotifasi diri,ketekunan dan kemampuan untuk berempati.
7. Manfaat permainan
a. Meningkatkan peforma kerja otak
Mampu meningkatkan pasokan oksigen dalam tubuh,mempelancarkan
sirkulasi darah dalam tubuh terutama aliran darah keotak.hal ini dipercaya
bisa meningkatkan kinerja otak lebih baik.
b. Memperkuat ingatan
Olahraga dapat berfungsi memperkuat ingatan,dan ini tentunya dapat
mencegah terserang penyakitketuaan,sebab di saat melakukan
olahraga,darah dan oksigen terpompa ke bagian otak.
c. Untuk meningkatkan kekuatan otot
Dalam bermain anak akan berlari, meloncat, melompat, berjengket,
mengangkat, mendorong dan menarik. Semua kegiatan ini tanpa
disadarinya akan mempengaruhi otot-otot mereka akan lebih kuat.
d. Untuk meningkatkan daya tahan otot setempat
Anak yang bermain terus menerus dalam waktu yang lama, merupakan
kesempatan yang sangat baik untuk peningkatan daya tahan otot setempat.
e. Untuk meningkatkan daya tahan kardiovaskuler
Anak yang bermain Elang mengejar anak ayam akan mengalami lari dan
mondar mandir untuk melindungi anak ayam agar tidak disambar burung
elang,dan bagi anak yang tersamabar maka akan bergantian dari anak
ayam menjadi burung elang,dan begitu sebaliknya, dan terus menerus
dilakukan berulang-ulang. Tanpa sengaja, anak berlatih secara interval.
Hal ini tentu saja akan mempengaruhi anak dalam peningkatan daya
tahanya.

8. Hukuman bagi yang kalah


Bagi anak ayam yang tertangkap akan menggantikan elang menjadi
Burung Elang dan disuruh berlari sebanyak 3 keliling lingkaran sambil
melompat-lompat.

Anda mungkin juga menyukai