Anda di halaman 1dari 9

INSTRUMEN ASESMEN SOSIAL - EMOSI KELOMPOK 2

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Asesmen ABK

Dosen Pengampu :
Dwi Endah Pertiwi, M.Pd.

Oleh :
Adit Triadi (41032102200112)
Azizah Zahra Nur A’isyah ( 41032102200119 )
Putri Kumalasari(41032102200021)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR BIASA


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
2022
A. Pengertian Asesmen
Asesmen merupakan bagian integral dari proses pembelajaran, sehingga tujuan
asesmen harus sejalan dengan tujuan pembelajaran; sebagai upaya untuk mengumpulkan
berbagai informasi dengan berbagai informasi dengan berbagai teknik; sebagai bahan
pertimbangan penentuan tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran; oleh
karenanya asesmen hendaknya dilakukan dengan perencanaan yang cermat.
Kemudian Asesmen harus didasarkan pada tujuan pembelajaran secara utuh dan
memiliki kepastian kriteria keberhasilan, baik kriteria dari keberhasilan proses belajar
yang dilakukan siswa, ataupun kriteria keberhasilan dari kegiatan mengajar yang
dilakukan oleh pendidik, serta keberhasilan program pembelajaran secara keseluruhan.
Untuk memperoleh hasil asesmen yang maksimal yang dapat menggambarkan proses
dan hasil yang sesungguhnya, asesmen dilakukan sepanjang kegiatan pengajaran
ditujukan untuk memotivasi dan mengembangkan kegiatan belajar anak, kemampuan
mengajar guru dan untuk kepentingan penyempurnaan program pengajaran.
B. Pengertian Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial merupakan perkembangan tingkah laku pada anak dimana anak
diminta untuk menyesuaikan diri dengan aturan yang berlaku dalam lingkungan
masyarakat. Dengan kata lain, perkembangan sosial merupakan proses belajar anak dalam
menyesuaikan diri dengan norma, moral dan tradisi dalam sebuah kelompok.
Awal perkembangan sosial pada anak tumbuh dari hubungan anak dengan orang tua
atau pengasuh dirumah terutama anggota keluarganya. Anak mulai bermain bersama
orang lain yaitu keluarganya. Tanpa disadari anak mulai belajar berinteraksi dengan orang
diluar dirinya sendiri yaitu dengan orang-orang disekitarnya. Interaksi sosial kemudian
diperluas, tidak hanya dengan keluarga dalam rumah namun mulai berinteraksi dengan
tetangga dan tahapan selanjutnya ke sekolah.
Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau bimbingan
orang tua terhadap anak dalam mengenalkan berbagai aspek kehidupan sosial atau norma
dalam masyarakat. Proses ini biasanya disebut dengan sosialisasi.
Tingkah laku sosialisasi adalah sesuatu yang dipelajari, bukan sekedar hasil dari
kematangan. Perkembangan sosial anak diperoleh selain dari proses kematangan juga
melalui kesempatan belajar dari respon terhadap tingkah laku.
C. Pengertian Perkembangan Emosi
Tahap perkembangan emosi pada anak dan remaja mengalami banyak tahapan, bisa
saja terjadi banyak memiliki peran positif bagi perilakunya, maupun malah terjadi hal
negatif pada diri anak. Oleh karena itu beberapa fase emosi pada anak dapat merubah
perilaku, diantaranya adalah pertama, memperkuat semangat, apabila ada orang merasa
senang atau puas atas hasil yang dicapai. Kedua, melemahkan semangat, apabila timbul
rasa kecewa karena kegagalan dan sebagai puncak dari keadaan ini adalah timbulnya rasa
putus asa (frustasi). Ketiga, menghambat konsentrasi belajar, apabila sedang mengalami
ketegangan emosi dan dapat juga menimbulkan sikap gugup dan gagap dalam berbicara.
Keempat, terganggunya penyesuaian sosial, apabila terjadi rasa cemburu dan iri hati. Oleh
karena itu, suasana emosional yang diterima dan dialami individu semasa kecilnya akan
mempengaruhi sikapnya di kemudian hari, baik terhadap dirinya maupun orang lain.
Pada Tahap Umur Anak usia 7-8 tahun perkembangan emosi pada masa ini anak telah
menginternalisasikan rasa malu dan bangga. Anak dapat menverbalsasikan konflik emosi
yang dialaminya. Semakin bertambah usia anak, anak semakin menyadari perasaan diri
dan orang lain.
D. Instrumen Perkembangan Sosial Emosi
No Keterampil Sub Indikator Butir instrumen Hasil
an keterampilan
1 2 3
1. Sosial Mengenal Pengenalan 1.Apakah anak mampu
identitas diri diri sendiri, menyebutkan identitas
dan membantu diri seperti : nama,
lingkungan diri sendiri umur, alamat,
sekitar dan orang sekolah, cita-cita.
lain, serta 2.Apakah anak mampu
mengungkap menyebutkan nama
kan anggota keluarga
keinginan seperti : ayah, ibu,
kakak/adik,
kakek/nenek/paman/b
ibi
3.Apakah anak mampu
membersihkan diri
tanpa bantuan seperti :
mencuci tangan,
berkumur, mencuci
muka, mengelap
tangan, mencuci kaki.
4.Apakah anak mampu
makan, minum tanpa
bantuan?, seperti:
mengambil piring
sendiri, mengambil
sendok sendiri,
mengambil nasi
sendiri, mengambil
lauknya sendiri,
mengambil minum
sendiri..
5.Apakah anak mampu
bergaul dengan
banyak teman
sebayanya?
Kemampuan 1.Mampu
berkelompo berkomunikasi dan
k bekerja dengan
kelompok
2.Apakah anak mampu
menunggu giliran
bermain tanpa
pengawasan
3.Apakah anak
mematuhi perintah
sederhana
4.Apakah anak mampu
menceritakan
pengalaman sendiri
5.Apakah anak mampu
menerima cerita orang
lain
6.Apakah mampu
bekerja sama dengan
orang lain
7.Apakah mampu
meminjam benda
milik teman kelasnya
tanpa bantuan
8.Apakah anak mampu
mengembalikan benda
milik temanya tanpa
bantuan
9.Apakah anak
mengerti instruksi
dari orang lain.
10. Apakah anak mau
menunggu giliran
saat melakukan
antrean.
11. Apakah anak
mengajak temannya
bermain.
12. Apakah mampu
mengikuti instruksi
dalam kelompok.
13. Apakah anak
mampu memberikan
informasi dalam
kelompok.
14. Apakah anak
mampu memberikan
usulan ketika
bekerja kelompok
2. Emosi Pengendalian Memperhati 1. Anak diminta
Emosi kan intruksi memperhatikan
intruksi yang
diberikan, misal
selalu
memperhatikan
wajah lawan
bicaranya.
2. Anak diminta untuk
dapat duduk tenang
selama 5 menit.
3. Anak diminta untuk
tidak meninggalkan
tempat duduk
selama mengerjakan
tugas.
Mengikuti 1. Anak diminta untuk
intruksi mengikuti
pembelajaran atau
permainan edukasi
seperti memancing
ikan selama 2 menit
secara bertahap dan
berulang.
2. Anak diminta untuk
mengikuti kegiatan
senam
3. Anak diminta untuk
mengikuti kegiatan
jalan santai
Fokus pada 1. Anak diminta
kegiatan menulis saat
temannya
menggangu.
2. Anak diminta
menggambar saat
temannya
mengganggu.
3. Anak diperintahkan
tidak mengusili
balik temannya jika
temannya
mengganggu.
4. Anak diminta untuk
bermain dengan
temannya sesuai
aturan (tidak
curang).
Perilaku Bermain 1. Anak diminta
marah boneka, bermain
kemudian saat
sedang bermain
mainannya diminta /
diambil oleh kita
2. Anak diminta
berhenti bermain,
saat dia asik
bermain
3. Anak berhenti
diminta bermain,
kemudian dipaksa
belajar.
Tidak 1. Anak diminta
diberikan bercerita namun
perhatian tidak diberikan
perhatian
2. Anak diminta
berbicara namun
diberikan tidak
tanggapan atau
didiamkan.
3. Anak diminta
bernyanyi namun
tidak di berikan
tepuk tangan.
Terseyum Anak diminta
tersenyum saat
diberikan hadiah, disapa
oleh teman, saat diberi
pujian dan di foto
Mengucapka Anak diminta
n mengucapkan
terimakasih terimakasih saat
diberikan hadiah, saat
ditolong dan diberi
pujian
Perilaku Menunjukan 1. Anak diminta
Senang rasa bahagia bernyanyi bersama
dengan dengan anak
lain.
2. Anak diminta
bertepuk tangan
sambil benyanyi
bersama dengan
anak lain.
3. Anak diminta
menggoyangkan
badan bersama
dengan anak lain.
Referensi
ASSESSMENT DAN EVALUASI PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI. (t.thn.).

Dr. Imam Yuwono, M. (t.thn.). INSTRUMEN ASESMEN PERKEMBANGAN ANAK


BERKEBUTUHAN KHUSUS.

MAHMUD, A. F. (2021). STRATEGI PENGENDALIAN EMOSI PADA ANAK USIA


SEKOLAH. JURNAL KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT, 47-55.

Nurmalitasari, F. (2015, Desember 2). Perkembangan Sosial Emosi pada Anak Usia
Prasekolah.

Anda mungkin juga menyukai