Anda di halaman 1dari 7

GERAK BERIRAMA

Gerak berirama atau biasa disebut juga dengan senam irama merupakan salah satu jenis
cabang olahraga yang bisa dilakukan sendirian maupun bersama banyak orang. Olahraga ini
biasanya menjadi alternatif bagi masyarakat untuk senantiasa menjaga kebugaran tubuh.

Perlu Grameds tahu, ada banyak sekali unsur yang terdapat dalam setiap gerakan dari gerak
berirama. Misalnya saja, kelenturan, keseimbangan, kontinuitas, keluwesan tubuh, irama,
hingga fleksibilitas.

Pengertian Gerak Berirama


Secara umum, gerak berirama atau sering disebut juga dengan senam irama merupakan
sebuah aktivitas yang dilakukan dengan musik atau lagu sebagai pengiringnya. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), senam irama adalah aktivitas menggerakkan tubuh dengan
mengikuti irama dari lagu atau musik.

Dikutip dari Encyclopaedia Britannica (2015), gerak berirama atau yang lebih dikenal dalam
Bahasa Inggris sebagai rhythmic gymnastics merupakan suatu aktivitas fisik yang dilakukan
dengan menggunakan bantuan, misalnya saja seperti bola, tali, dan pita.

cbc.ca

Sementara itu, menurut Oktariyana dan Oktariyani dalam bukunya yang


berjudul Pembelajaran Gerak Senam Berirama Berbasis Multimedia, gerak berirama banyak
dilakukan sebagai tujuan untuk meningkatkan kebugaran, kesehatan, dan tentunya kelenturan
tubuh, terutama peningkatan daya tahan kardiovaskuler dan kelenturan sendi tubuh.
Gerak berirama juga bisa dilakukan dengan menggunakan alat maupun tanpa alat. Misalnya
saja, beberapa alat yang sering digunakan seperti, gada, simpai, tongkat, bola, pita, dan topi.
Rangkaian gerak senam irama juga dapat dilakukan dengan cara berjalan, berlari, melompat,
loncat, serta ayunan, dan putaran tangan.

Sesuai namanya, gerak berirama merupakan olahraga yang didalamnya terdapat unsur
koordinasi gerak yang mengikuti irama (ketukan), baik itu dari musik maupun dengan tanpa
musik. Maka dari itu, gerak berirama memerlukan keselarasan yang sangat baik antara
gerakan dengan irama.
Dalam perkembangannya, gerak berirama telah menjadi sebuah cabang olahraga yang
dilombakan. Federation Internationale de Gymnastique atau disingkat FIG menjadi
organisasi internasional yang menaungi para atlet gerak berirama.
Sejarah Gerak Berirama
Gerak berirama pada awalnya memiliki sejarah yang sangat panjang. Dikutip dari halaman
daring Olympic.org, gerak berirama kali pertama diketahui pada abad ke-18. Pada saat itu,
aktivitas ini lebih dikenal sebagai gerakan senam kelompok yang disertai dengan beberapa
koreografi dasar.
Ketertarikan masyarakat Eropa terhadap aktivitas senam pada waktu itu menjadikan
munculnya banyak perlombaan untuk gerak berirama. Gerak berirama adalah sebuah
perpaduan yang sangat menarik dari beberapa disiplin ilmu. Misalnya saja, balet klasikal,
seperti plies dan arabesques.

Ludmila Savinkova dari Uni Soviet merupakan atlet yang menjadi juara dunia pertama untuk
kategori senam irama. Dengan diselenggarakannya kompetisi internasional tersebut, tentu
saja berhasil menjadikan masyarakat dunia lebih antusias. Tak heran apabila setiap tahunnya,
jumlah atlet untuk senam irama semakin bertambah.

Seiring berjalannya waktu, tepatnya pada tahun 1984, gerak berirama secara resmi terdaftar
sebagai salah satu cabang olahraga dalam kompetisi terbesar di dunia, yaitu olimpiade. Atlet
yang mendapat medali emas untuk kategori gerak berirama adalah Lori Fung dari Kanada.

Jenis-Jenis Gerak Berirama


Menurut buku Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, ada tiga jenis gerak berirama yang pada
akhirnya menjadikan gerak berirama seperti sekarang. Tiga jenis gerak berirama tersebut
antara lain yaitu:

1. Delsarte
Gerak berirama pertama kali dipelopori oleh seorang sutradara yang bernama Delsarte (1811
hingga 1871). Oleh sebab itu, sampai saat ini jenis gerak berirama ini diberi nama gerak
berirama Delsarte.

Gerak berirama ini pada dasarnya berasal dari sebuah seni sandiwara. Delsarte sendiri
menginginkan agar setiap gerakan dari pemerannya dapat dilakukan selayaknya gerakan yang
wajar.
2. Jacques-Dalcroze
Gerak berirama berasal juga dari seni musik yang digawangi oleh seorang guru musik
bernama Jacques-Dalcroze. Dalcroze mengharapkan setiap lagu dapat menjadi sebuah
gerakan dalam gerak berirama. Dalam sistem ini, tentu saja musik lebih diutamakan
dibandingkan gerakan.

Sementara itu, murid dari Dalcroze yang bernama Bode lebih sepakat bahwa sebuah gerakan
harus dilakukan dari dalam ke feri-feri. Maka tak heran apabila gerak berirama sendiri
dikenal juga dengan istilah “Ausdruck Gymnastiek” atau bisa diartikan sebagai senam yang
dijalankan dengan penuh perasaan.

3. Rudolf Laban
Rudolf Laban (1879 – 1958) menjadi sang pelopor gerak berirama yang berangkat dari seni
tari. Gerak berirama ini bisa dikatakan sebagai sebuah aktivitas olahraga yang mirip seperti
seni tari khususnya balet. Gerak berirama yang diajarkan Rudolf Laban lebih mengutamakan
pada keindahan dan keserasian gerakan. Oleh sebab itu, untuk melakukan gerak berirama ini
dibutuhkan kelenturan tubuh agar bisa menghasilkan gerakan yang sangat indah.

Unsur Gerak Berirama


Menurut buku yang berjudul Pembelajaran Gerak Senam Berirama Berbasis
Multimedia (2018) karya Oktariyana dan Oktariyani diketahui ada tiga unsur yang perlu
ditekankan dalam gerak berirama, yaitu kelenturan, keseimbangan, kontinuitas, keluwesan
tubuh, irama, dan fleksibilitas. Berikut ini adalah beberapa unsur yang perlu diketahui dari
gerak berirama, antara lain yaitu:
1. Kelenturan Tubuh
Dalam gerak berirama, unsur kelenturan tubuh dapat dipahami sebagai kemampuan untuk
menggerakkan anggota tubuh dengan leluasa tanpa adanya rasa sakit. Hal ini dikarenakan
kelenturan tubuh dalam gerak berirama sesuai dengan bagian sendi dan otot yang dapat
bergerak dengan bebas.

Misalnya saja pada saat melakukan gerakan seperti meliuk, membungkuk, ataupun
merentangkan badan. Oleh karena itu, ketika orang awam melihat seseorang melakukan
gerak berirama, seperti melihat badan yang patah.

2. Keseimbangan Tubuh
Unsur keseimbangan tubuh merupakan kemampuan seseorang dalam mengendalikan atau
mengontrol keseimbangan tubuh pada saat melakukan gerak berirama. Unsur ini bisa
dikatakan sangat penting karena membuat seseorang lebih stabil pada saat bergerak.

Supaya seseorang memiliki keseimbangan tubuh pada saat melakukan senam irama atau
gerak berirama, maka dapat menggunakan latihan ayunan tangan dan melangkahkan kaki
serta tentu saja harus dibarengi juga dengan irama musik.
3. Kontinuitas Gerakan
Kontinuitas gerakan dalam gerak berirama bisa dipahami sebagai salah satu unsur yang
menjadikan rangkaian gerak selalu berlanjut atau tidak putus-putus. Apabila satu bagian
gerakan sudah usai, maka seseorang dapat melanjutkan gerakan menuju bagian berikutnya
sesuai dengan irama lagu yang mengiringi senam.

Maka dari itu, ada baiknya untuk menyusun rangkaian gerak berirama yang hendak
ditampilkan agar kegiatan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Gerak berirama pada
dasarnya adalah sebuah senam yang dilakukan untuk mengekspresikan rasa seni atau
keindahan. Selain itu, gerak berirama juga memiliki tujuan untuk membina dan
meningkatkan seni gerak dengan irama.

4. Keluwesan Tubuh
Keluwesan tubuh pada saat melakukan gerak berirama dapat terlihat setelah tubuh terbiasa
dengan segala macam gerakan senam. Beberapa ciri terkait adanya keluwesan tubuh dalam
gerak berirama dapat dilihat ketika bagian tubuh tidak terlalu kaku dalam bergerak. Supaya
terbiasa melakukan gerak berirama dibutuhkan waktu yang tidak sebentar, sehingga harus
rajin dan ulet.

5. Irama
Sesuai dengan namanya, gerak berirama merupakan perpaduan antara gerakan dengan irama.
Gerak berirama yang baik bergantung pada keberadaan irama yang sesuai dengan rangkaian
gerakan. Irama sendiri adalah gerakan yang dilakukan secara bersamaan dengan tempo
gerakan tersebut.

Irama yang banyak dikenal dan digunakan oleh banyak orang terutama para siswa antara lain,
irama 2/3, 3/2, atau juga 4/4. Misalnya saja, lagu irama 2/3 adalah potong bebek angsa, irama
3/4 adalah burung kakaktua, dan irama 4/4 contohnya pada lagu potong padi.

6. Fleksibilitas (Kelentukan Tubuh)


Unsur gerak berirama yang terakhir adalah fleksibilitas atau sering juga disebut kelentukan
tubuh. Fleksibilitas merupakan kemampuan seseorang dalam melakukan gerakan sendi dan
otot dengan dinamis pada sudut tertentu. Fleksibilitas sendiri disesuaikan pada kemudahan
dalam melipat tubuh dan anggota badan, mulai dari gerakan meliuk, merentang, menekuk,
dan membungkuk.

Fleksibilitas menjadi penting karena dapat menjadikan seseorang tidak merasa takut
mengalami cedera pada saat melakukan rangkaian gerakan senam irama. Fleksibilitas dalam
gerak berirama sendiri bisa dilihat dari kelincahan gerakan. Hal ini tentu bisa didapatkan dari
sebuah pelatihan gerak berirama yang rutin dan konsisten.

Contoh Gerak Berirama


Berikut ini adalah beberapa bentuk atau kombinasi gerak pola langkah dalam olahraga gerak
berirama dari modul pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan kelas VII,
antara lain yaitu:

1. Gerak berirama pola langkah biasa atau looppas


Cara melakukan gerak pola langkah biasa atau looppas, yaitu:

 Seseorang memiliki sikap awal berdiri tegak sembari kedua tangan berada di pinggang.
 Ketika hitungan pertama, kaki kanan dapat dilangkahkan dari mulai tumit, telapak,
hingga disusul dengan ujung jari.
 Pada saat sampai hitungan kedua, berikutnya adalah melangkahkan kaki kiri, sama
seperti yang dilakukan pada saat melangkahkah kaki kanan.
2. Gerak Berirama pola langkah rapat atau bijtrekpass

mikirbae.com

Cara melakukan gerak pola langkah rapat atau bijtrekpass, yaitu:

 Sikap awal adalah berdiri tegak sembari kedua tangan diletakkan di pinggang.
 Pada saat hitungan pertama, kaki kanan melangkah ke arah depan.
 Berikutnya, ketika sampai hitungan kedua, kaki kiri menyusul untuk dilangkahkan ke
arah depan.
 Kemudian, kaki kiri dapat digerakkan untuk melangkah ke arah depan hingga posisinya
sejajar dengan kaki kanan.
 Lakukan gerakan kedua kaki tersebut secara bergantian.
3. Gerak Berirama pola langkah depan atau galoppas
Cara melakukan gerak pola langkah depan atau galoppas, yaitu:

 Sikap awal berdiri tegak dengan kedua tangan diletakkan di pinggang.


 Mulai pada hitungan pertama, kaki kanan harus melangkah ke arah depan.
 Pada saat sampai hitungan kedua, kaki kiri dapat digerakkan ke arah depan yang dengan
melangkah kaki kanan bersama-sama.
 Berikutnya, kedua kaki dapat melangkah secara bergantian untuk beberapa hitungan ke
depan secara bergantian. (Hitungan dapat disesuaikan dengan instruksi pemimpin gerak
berirama atau ketukan irama pada lagu atau musik).
4. Gerak berirama pola silang
Cara melakukan gerak pola silang, yaitu:

 Gerakan dimulai dengan sikap awal yaitu berdiri tegak dengan kedua tangan yang tepat
berada di pinggang.
 Berikutnya, pada hitungan pertama, kaki kiri dapat disilangkan dengan kaki kanan
melalui depan.
 Selanjutnya, pada hitungan kedua, kaki kanan dapat melangkah ke arah samping kiri.
 Gerakan tersebut dapat dilanjutkan secara terus menerus. Hingga kebalikannya dengan
irama 2/4. Gerakan dilakukan 4 x 8 hitungan.
5. Gerakan berirama pola langkah samping atau disebut zijpas
Cara melakukan gerak pola langkah samping atau disebut zijpas, yaitu:

 Gerakan pola samping dimulai dengan sikap awal berdiri tegak dengan kedua tangan
diletakkan di pinggang.
 Pada saat hitungan pertama, kaki kanan dapat melangkah ke arah samping kanan.
 Kemudian, pada saat hitungan kedua, kaki kiri dapat digerakan untuk menyusul kaki
kanan hingga rapat atau sejajar.
 Selanjutnya, lakukan gerakan yang sama ke arah samping kiri.
 Gerakan dapat dilakukan secara berulang-ulang atau bergantian dengan menggunakan
pola hitungan 4 x 8.
6. Gerak berirama pola lompat ke depan
Cara melakukan gerak pola lompat ke depan, yaitu:

 Gerakan lompat ke depan diawali dengan sikap awal berdiri tegak dengan kedua tangan
berada di pinggang.
 Pada saat hitungan ke satu, kaki kanan melompat bersamaan mengayunkan kaki kiri.
 Berikutnya, pada hitungan kedua, lakukan gerakan melompat untuk kaki kiri bersamaan
dengan mengayunkan kaki kanan.
 Lakukan gerakan tersebut secara bergantian atau berulang-ulang secara 4 x 8 hitungan.
7. Gerak berirama pola lompat dengan membuka dan menutup kaki

banjarnegara.pikiran-rakyat.com

Cara melakukan gerak pola lompat dengan membuka dan menutup kaki, yaitu:

 Awali gerakan dengan sikap awal berdiri tegak dengan posisi kedua tangan diletakkan di
pinggang.
 Pada saat hitungan pertama, kedua kaki dapat digerakkan hingga terbuka lebar ke arah
samping.
 Setelah itu atau hitungan kedua, tutup kembali kedua kaki secara rapat dan bersamaan.
 Lakukan gerakan tersebut secara berulang dan terus menerus sesuai dengan hitungan
yang diterapkan (4 x 8 hitungan atau lebih).
Manfaat Gerak Berirama
Setelah membahas berbagai hal tentang gerak berirama, berikut ini merupakan beberapa
manfaat gerak berirama yang bisa Grameds rasakan. Menurut buku Pembelajaran
Gerak Senam Berirama Berbasis Multimedia terdapat beberapa manfaat dari gerak berirama,
antara lain, yakni:
 Gerak berirama dapat digunakan untuk membakar lemak berlebih, meningkatkan daya
tahan jantung dan paru-paru, memperbaiki penampilan beberapa bagian tubuh tertentu.
 Gerak berirama merupakan salah satu jenis olahraga atau senam yang bisa digunakan
untuk menurunkan berat badan.
 Apabila dilakukan dengan ringan, sistem tubuh dapat ditingkatkan sekaligus dapat
menghilangkan kebiasaan buruk, seperti merokok.
 Olahraga ini dapat meningkatkan koordinasi, kelincahan, daya tahan, kelentukan,
keseimbangan dan berbagai macam kegiatan lainnya.
 Tubuh menjadi lebih sehat dan suasana hati lebih bahagia karena pengaruh alunan
musik.

Demikian pembahasan tentang gerak berirama sebagai salah satu olahraga yang sangat cocok
bagi Grameds untuk menjadi lebih bugar dan sehat. Bagi Grameds yang ingin mendapatkan
buku tentang tolak peluru dan pengetahuan tentang atletik lainnya bisa dapatkan di
gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik
agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Anda mungkin juga menyukai