D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA: MAGDALENA MANULLANG
KELAS: XII MIPA 1
OLEH: BAPAK F.SILITONGA
SMA N 1 SIPAHUTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................
1.1 Latar Belakang................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................
1.3 Tujuan.............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................
3.1 Kesimpulan........................................................................................
3.2 Saran..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Senam lantai (Floor Exercise) adalah salah satu jenis cabang olahraga yang digemari saat ini,
senam lantai merupakan salah satu bagian dari rumpun senam. Sesuai dengan istilahnya, maka gerakan-
gerakan senam dilakukan di atas lantai yang beralaskan matras atau permadani. Senam lantai sering
juga di sebut dengan senam bebas, sebab pada waktu melakukan gerakan tidak membawa alat atau
menggunakan alat. Senam lantai menggunakan area yang berukuran 12 X 12 m dan dapat ditambahkan
matras sekeliling area selebar 1 meter untuk menjaga keamanan pesenam yang baru melakukan latihan
atau rangkaian gerakan. Unsur-unsur gerakannya terdiri mengguling, melompat berputar di udara,
menumpu dengan dua tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang pada waktu melompat
ke depan atau ke belakang. Bentuk gerakannya merupakan gerakan dasar senam perkakas, bentuk
latihannya pada putera maupun puteri pada dasarnya adalah sama, hanya untuk puteri dimasukkan
unsur-unsur gerakan balet.
Senam lantai mulai berkembang diindonesia pada awal tahun 1963, dimana pada saat itu
bertepatan dengan pelaksanaan pesta olahraga Ganefo I di Jakarta pada tahun 1963, yang mana setiap
artistik merupakan salahsatu cabang olahraga yang dipertandingkan, untuk ini perlu dibentuk
suatuorganisasi yang berfungsi menyiapkan para pesenamnya. Organisasi ini dibentukpada tanggal 14
Juli 1963 dengan nama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia),atas prakarsa dari tokoh-tokoh olahraga
se-Indonesia yang menangani danmempunyai keahlian pada cabang olahraga senam.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian diatas, kami dapat merumuskan beberapa pertanyaan yang menjadi dasar
pembahasan dalam makalah :
6. Mengetahui kesalahan – kesalahan pada saat melakukan rol depan dan belakang
PEMBAHASAN
Tidak pernah diketahui secara pasti kapan manusia mulai mengenal latihan tubuh yang berupa
senam dalam sejarah kemanusiaan.Tetapi setiap negara memiliki keterangan dan tanda-tanda adanya
aktivitas senam. Misalnya pada jaman kuno (2000-1000 SM) di negara Cina terdapat kegiatan yang
bertujuan sebagai sarana penyembuhan dan pengobatan, di India dikenal latihan yoga sebagai senam
estetis, di Mesir ada latihan senam yang menyerupai gymnastic Jerman Kuno, dan di Jerman Kuno
sendiri dapat dilihat lukisan-lukisan jambangan-jambangan di kota Kreta sekitar tahun 2000 SM.
Dari abad ke-19 menuju abad ke-20 terjadi peralihan pada semua bidang lapangan hidup.
Penemuan mesin uap dan tenaga listrik membawa perubahan dalam cara kerja. Kerja manusia harus
menyusaikan diri dari alat kerja tangan menjadi kerja mesin uap.Bersama dengan penemuan dalam
bidan teknik dan IPA terjadi perubahan pula dalam pandangan ilmu pengetahuan jiwa, olah karena itu
terjadi perubahan besar dalam senam.Pada tahun 1908, senam untuk pertama kalinya dipertandingkan
dalam Olimpiade IV di London, Inggris.sekaligus dalam event tersebut dibentuklah sebuah organisasi
senam dunia yang dinamakan FIG (Federation International Gymnastic).
Olahraga senam masuk ke Indonesia bersamaan dengan masuknya tentara Jepang, dibuktikan
dengan dikenalkannya senam Talso di kalangan tentara PETA. Pada tahun 1963, senam mulai
dipertandingkan di pesta olahraga GANEFO (Games of The New Amarging Force)dan induk
organisasi senam di Indonesia adalah Persani (Persatuan Senam Seluruh Indonesia.
Guling depan adalah guling yang dilakukan ke depan. Adapun langkah-langkah untuk melakukan
guling ke depan :
b. Angkat kedua tangan ke depan, bungkukkan badan, letakkan kedua telapak tangan di atas matras.
e. Bergulinglah ke depan.
f. Lipat kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke dada dengan posisi tangan merangkul lutut.
Secara prinsip teknik gerakan loncat harimau tidak jauh berbeda dengan teknik gerakan roll ke
depan.Loncat harimau adalah sikap loncatan membusur dengan kedua tangan lurus ke depan pada saat
melayang dan diteruskan dengan gerakan mengguling ke depan dan sikap akhir jongkok.Cara
melakukannya sebagai berikut:
b. Kedua kaki menolak pada papan tolak disertai ayunan lengan keatas, badan melayang, tangan menumpu
pada pangkat kuda-kuda, dan pandangan dipusatkan di depan dekat tangan.
c. Kedua tangan menolak dengan sekuat tenaga dan lutut di lipat ke dada. Luruskan tungkai saat berada
diatas ujung kuda-kuda.
Guling Belakang akan sedikit sulit, namun anda akan mengerti dan bisa melakukannya dengan
mudah dengan cara :
1) Jongkok, tekuk kedua siku tangan menghadap ke atas di dekat telinga, dagu dan lutut tarik ke
dada.
2) Guling badan ke belakang hingga bahu menyentuh matras, lutut dan dagu tetap mendekat
dada, telapak tangan di dekat telinga.
3) Bahu menyentuh matras, kedua telapak tangan menyentuh matras, gerakkan kaki untuk
dejatuhkan ke belakang kepala.
4) Jatuhkan ujung kaki ke belakang kepala.
5) Dorong lengan ke atas.
6) Jongkok dengan lengan lurus ke depan
4. Sikap lilin
~awalan terlentang.
1. Anda harus tidur terlentang dan kedua kaki lurus rapat, sedangkan kedua tangan
lurus berada di samping kanan dan kiri.
2. Padangan lurus keatas, setelah itu angkat kedua kaki dan pinggul bantu
menggunakan tangan untuk dorongan kaki ke atas. Kaki harus rapat dengan
didorong menggunakan tangan yang berbentuk seperti siku. Pastikan jika kaki dan
pinggul Anda lurus, setelah itu jaga keseimbangannya.
3. Saat melakukan pendaratan atau menurunkan kaki harus pelan pelan, hal tersebut
agar tidak terjadi cedera.
5. Guling Lenting
a. Sikap Awal
Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat dan kedua lengan diangkat lurus ke atas.Sambil
membungkukkan badan, tetakkan kediua tangan di matras kira-kira satu langkah dari kaki. Setelah itu
letakkan tengkuk di antara kedua tangan sambil mengambil sikap guling depan. Kedua kaki dijaga agar
tetap lurus.
b. Pelaksanaan
Ketika posisi untuk guling depan tercapai, segeralah mengguling ke depan. Saat tubuh sudah
berada di atas kepala, kedua kaki segera dilecutkan lurus ke depan sambil dibantu oleh kedua tangan
yang mendorong badan dengan menekan matras. Lecutan ini menyebabkan badan melenting ke depan.
c. Sikap Akhir
Ketika layangan selesai, kedua kaki segera mendatar.Badan tetap melenting dan kedua lengan
tetap terangkat lurus.Akhirnya , berdiri tegak.
Biasanya merupakan nomor pertama dalam pertandingan atas pertimbangan kesempatan bagi
para pesenam untuk juga berlaku sebagai pemanasan karena gerakan-gerakannya tidak memerlukan
tenaga otot yang luar biasa.Nomor ini mungkin merupakan tontonan yang paling mengasyikkan
dibanding dengan alat-alat lain meskipun sebenarnya relatif berkembang paling baru.Untuk pertama kali
nomor ini sebagai nomor perseorangan dalam Olympiade 1932 dan bagi wanita baru 20 tahun
kemudian.
Senam lantai sangat populer terutama bagi penyelenggaraan secara massal yang dapat diikuti
oleh ribuan peserta bersama-sama.Gerakan-gerakannya dapat dikerjakan secara seragam dan
membentuk formasi-formasi yagn menarik dan mengesankan. Di negeri kita sekarang sedang digalakkan
apa yang disebut senam pagi Indonesia.
Ukuran 12x12 m
Pommel horse (kuda-kuda pelana)
Panjang 1.60 m
Tinggi 1.10 m
Rings (gelang-gelang)
Tinggi 2.55 m
Jarak 0.50 m
Panjang 1.60 m
Tinggi 1.35 m
Panjang 3.50 m
Tinggi 1.75 m
Panjang 2.40 m
Tinggi 2.55 m
Panjang 1.60 m
Tinggi 1.20 m
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Belum bisa diketahui dengan pasti, pada tahun beberapa Jenis cabang olahraga senam ini dtemukan,
tetapi setiap negara memiliki keterangan dan tanda-tanda adanya aktivitas senam. Misalnya pada jaman
kuno (2000-1000 SM) di negara Cina terdapat kegiatan yang bertujuan sebagai sarana penyembuhan
dan pengobatan, di India dikenal latihan yoga sebagai senam estetis, di Mesir ada latihan senam yang
menyerupai gymnastic Jerman Kuno, dan di Jerman Kuno sendiri dapat dilihat lukisan-lukisan
jambangan-jambangan di kota Kreta sekitar tahun 2000 SM.
Dapat disimpulkan bahwa ada beberapa jenis senam lantai, antara lain:
Kayang
Sikap Lilin
Guling Lenting
Meroda,dll….
3.2 Saran
Sebelum melaksanakan senam lantai ini, diharapkan setiap pemain agar melakukan pemanasan
terlebih dahulu, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan selama pelaksanaan, baik itu
masalah teknis, maupun masalah dibagian anggota badan kita.