Anda di halaman 1dari 15

Lari Estafet

Kelompok 3:

 Ranika
 Raty eka
 Qodry
 Rika
 T.M Arif Aulia
Kata Pengantar

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan limpahan

rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "Lari Estafet", yang mmenurut saya dapat

memberikan manfaat yang besar bagi kita untukmempelajari .

Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini

ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi

makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Karimun 10,09,2012

"Kelompok 3"
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ............................... I

DAFTAR ISI ............................... Ii

BAB I PENDAHULUAN ............................... 1

    1.1 Latar Belakang ............................... 1

    1.2 Rumusan Masalah ............................... 1

    1.3 Tujuan Makalah ............................... 1

BAB II ATLETIK ............................... 2

    2.1 Penjelasan ............................... 2

2.2 Lintasan dan lapangan dalam ruangan ............................... 2

    2.3 Lintasan dan lapangan luar ruangan .............................. 3

2.4 Event .............................. 3

BAB III LARI ESTAFET ............................... 5

    3.1 Definisi ............................... 5

    3.2 Teknik ............................... 5

    3.3 Peraturan Perlombaan ............................... 7

3.4 Tongkat ........................... 8

3.5 Gambar Lapangan ........................... 8

3.6 Latihan Lari Estafet ............................... 8

3.7 Strategi Penyusunan Regu ............................... 9

3.8 Teknik masuk Finish ............................... 10

    3.9 Didiskualifikasi ............................... 10

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ............................... 11

    A. Kesimpulan ............................... 11

    B. Saran ............................... 11

DAFTAR PUSTAKA .............................. 11

Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar belakang

Atletik adalah event asli dari Olimpiade pertama ditahun 776 sebelum Masehi dimana

satu-satunya event adalah perlombaan lari atau stade. Ada beberapa “Games” yang digelar

selama era klasik Eropa : Panhellenik Games The Pythian Game(dimulai6 Sebelum Masehi)

digelar di Argolid setiap dua tahun.The Isthmian Game (dimulai 523 Sebelum Masehi) digelar di

Isthmus dari Corinth setiap dua tahThe Roman Games Berasal dari akar Yunani murni, Roman

game memakai perlombaan lari dan melempar. Bukannya berlomba kereta kuda dan bergulat

seperti di Yunani, olahraga Etruscan memakai pertempuran galiatoral, yang nuga sama-sama

527 Sebelum Masehi) digelar di Delphi tiap empat tahun. The Nemean Games(dimulai 51

memakai panggung). Masyarakat lain menggemari kontes atletik, seperti bangsa Kelt, Teutonik,

dan Goth yang juga digemari orang Roma. Tetapi, olahraga ini sering dihubungkan dengan

pelatihan tempur. Di masa abad pertengahan anak seorang bangsawan akan dilatih dalam

berlari, bertarung dan bergulat dan tambahan berkuda, memanah dan pelatihan senjata. Kontes

antar rival dan sahabat sangat umum di arena resmi maupun tidak resmi.

1.2 Rumusan Masalah

 Apa itu atletik?

 Apa itu lari estafet?

 Bagaimana cara melakukan estafet?

 Apa saja peraturannya?

1.3 Tujuan Makalah

Untuk mengetahui langkah-langkah melakukan estafet setra sejarahnya.

Bab II
Atletik

2.1 Penjelasan

Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat dikelompokkan
menjadi lari, lempar, dan lompat. Kata ini berasal dari bahasa Yunani "athlon" yang berarti "kontes".Atletik
merupakan cabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama pada 776 SM.Induk organisasi untuk
olahraga atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).

Di abad 19 organisasi formal dari event modern dimulai.Ini termasuk dengan olahraga reguler dan latihan


di rezim sekolahan. Royal Millitary College di Sandhurst mengklaim menggunakan ini pertamakali pada tahun 1812
dan 1825 tetapi tanpa bukti nyata. Pertemuan yang paling tua diadakan di Shrewsbury, Shropshire di 1840 oleh
Royal Shrewsbury School Hunt. Ada detail dari seri pertemuan tersebut yang ditulis 60 tahun kemudian oleh C.T
Robinson dimana dia seorang murid disana pada tahun 1838 sampai 1841. Eeck Military Academy dimana Woolwich
menyelenggarakan sebuah kompetisi yang diorganisir pada tahun 1849, tetapi seri reguler pertama dari pertemuan
digelar di Exeter College, Oxford dari 1850.

Atletik modern biasanya diorganisir sekitar lari 400m di trek di hampir semua even yang ada. Acara
lapangan (melompat dan melempar) biasanya memakai tempat di dalam trek.Atletik termasuk di dalam Olimpiade
modern pada tahun 1896 dan membentuk dasar-dasarnya kemudian.Wanita pertama kali dibolehkan berpartisipasi
di trek dan lapangan dalam event Olimpiade tahun 1928.Sebuah badan pengelola internasional
dibentuk, IAAF dibentuk tahun 1912.IAAF menyelenggarakan beberapa kejuaraan dunia outdoor pada tahun
1983.Ada beberapa pertandingan regional seperti kejuaraan Eropa, Pan-American Games dan Commonwealth
Games.Sebagai tambahan ada sirkuit Liga Emas professional, diakumulasi dalam IAAF World Athletics Final dan
kejuaraan dalam ruangan seperti World Indoor Championship. Olahraga tersebut memiliki profil tinggi selama
kejuaraan besar, khususnya Olimpiade, tetapi yang lain kurang populer.

AAU (Amateur Athletic Union) adalah badan pengelola di Amerika Serikat sampai runtuh dibawah tekanan
profesionalisme pada akhir tahun 1970.Sebuah badan baru bernama The Athletic Congress (TAC) dibentuk, dan
akhirnya dinamai USA Track and Field (USATF atau USA T&F).Sebuah tambahan, organisasi dengan struktural yang
lebih kecil, Road Runner Club of America (RRCA) juga ada di USA untuk mempromosikan balap jalanan.Di masa
modern, atlet sekarang bisa menerima uang dari balapan, mengakhiri sebutan “amatirisme” yang ada sebelumnya.

2.2 Lintasan dan Lapangan Dalam Ruangan

Ada dua musim dalam lintasan dan lapangan. Ada musim indoor,selama musim dingin dan musim


outdoor, digelar selama musim semi dan panas. Kebanyakan lintasan indoor adalah 200m dan terdiri dari empat
atau enam jalur.Seringkali sebuah lintasan indoor memiliki belokan yang lurus untuk mengkompensasikan
belokan yang ketat. Dalam lintasan indoor atlet berkompetisi sama dengan event lintasan di outdoor dengan
pengecualian untuk lari 100m dan 110/100m haling rintang (diganti dengan sprint 60m dan 60 m hlang rintang di
tingkat kebanyakan dan kadang 55m sprint dan 55m haling rintang di tingkat SMA) dan lari 10.000m, jalan cepat
300m, dan 400m haling rintang. Indoor juga mendapat tambahan lari 3000m yang normalnya pada tingkat
kampus dan elit dibandingkan memakai 10.000m.marathon 5.000m adalah event lari jauh yang paling umum,
walaupun ada situasi dengan jarak lebih jauh pernah dilombakan. Di medio abad 20, ada seri perlombaan duel
di Madison Square Garden (New York) lintasan indoor, beberapa menampilkan dua orang berlomba marathon
(26,2 mil). Tetapi, ini sangat jarang terjadi.Dalam keadaan tertentu, ada juga balapan 500m dibandingkan 400m
yang ada normalnya di event outdoor, dan di kejuaraan kampus indoor dua-duanya dilombakan.

Di event lapangan, perlombaan indoor hanya menampilkan lompat tinggi, lompat galah, lompat jauh,
lompat ganda dan menembak.Lembar lembing, lempar bola besi dan tolak peluru ditambahkan hanya untu event
outdoor, dimana normalnya tidak ada ruang yang cukup dalam stadion indoor pada perlombaan tersebut.Event
unik dari perlombaan indoor (terutama di Amerika Utara) adakah lempar beban seberat 300, 600, 1000 dan 35
pon. Di Negara lain, terutama Norwegia, lompat jauh berdiri dan lompat tinggi berdiri juga dilombakan, bahkn di
Kejuaraan Nasional untuk atlet multi-event ada Pentathlon untuk wanita (yaitu 60m halang rintang, lompat jauh,
tolak peluru dan 800m) dan heptathlon untuk pria (yaitu 60m halang rintang, lompat jauh, tolak peluru, 60m lari,
lompat galah dan 1000m lari) indoor. Untuk outdoor ada heptathlon untuk wanita dan decathlon

2.3 Lintasan dan Lapangan Luar Ruangan

Lintasan dan Lapangan luar ruangan biasanya dimulai dan diakhiri selama musim semi.Kebanyakan
lintasan adalah berbentuk oval untuk keadaan 400m.Tetapi, beberapa lintasan tua berukuran 440 yardm dimana
ada beberapa lintasan yang tidak oval dan tidak 400m/440 yard karena keadaan geografis.Lintasan modern
memakai permukaan yang dikaretkan, dan lintasan yang lebih tua memakai pasir atau kerikil.Lintasan normalnya
memakai 6-10 jalur dan bisa termasuk sebuah jalur langkah dan selokan di salah satu belokan.Jalur ini isa ada di
luar atau di dalam lintasan, membuat tikungan yang lebih sempit atau lebar. Sangat umum dimana lintasan itu
akan mengelilingi sebuah lapangan bermain yang dipakai untukAmerican Football, sepak bola, atau lacrosse.
Lapangan di dalam ini biasanya dikenal dengan lapangan dalam dan permukaanya memakai rumput atau karpet
buatan, dan tempat diaman tim menggelar kamping selama turnamen panjang. Tetapi lempar lembing, bola besi
dan cakram biasanya dilombakan di luar lapangan di lapangan lain karena membutuhkan ruangan yang lebih
luas, dan implementasinya mungkin bisa merusak lapangan yang dipakai atau lintasan.

2.4 Event

Ada variasi lain selain yang ditulis dibawah, tetapi lomba dengan panjang tidak biasa (contohnya 300m)
dilangsungkan lebih jarang. Balapan yang tidak lazim biasanya digelar selama musim indoor karena lintasan
200m dalam ruangan.Dengan pengecualian lari mil, lomba berdasarkan jarak kerajaan jarang sekali digelar di
lintasan sejak kebanyakan lintasan diubah dari seperempat mil (402,3m) ke 400m.Hampir semua catatan rekor
untuk jarak kerajaan tidak dilangsungkan kembali.Bagaimanapun, IAAF dalam buku rekornya masih memasukan
rekor dunia mil (dipegang oleh Hicham El Guerroj dari Maroko dan Svetlana Masterkova dari Rusia untuk wanita)
karena perbedaan signifikan yang mendunia.

 Event Lintasan –event lari di lintasan 400m.


 Sprint: event yang termasuk 400m. Event yang umum adalah 60m (hanya di dalam ruangan), 100m,
200m dan 400m.
 Jarak Menengah: event dari 800m sampai 3000m, 800m, 1500m, satu mil dan 3000m.
 Lari berintang – lomba (biasanya 300m) dimana pelarinya harus melewati rintangan seperti
penghalang dan rintangan air.
 jarak Jauh: berlari diatas 5000 m. Biasanya 5000 m dan 10000 m. yang kurang lazim ialah 1, 6, 12, 24
jam perlombaan.
 Halang Rintang: 110 m halang rintang tinggi (100 m untuk wanita) dan 400 m haling rintang menengah
(300 m di beberapa SMA).
 Estafet: 4 x 100m estafet, 4 x 400 m estafet , 4 x 200 m estafet , 4 x 800 m estafet , dll. Beberapa
event, seperti estafet medley, jarang dilangsungkan kecuali estafet karnaval besar.
 Lari jalanan: dilangsungkan di jalanan terbuka, tapi biasanya diakhiri di lintasan. Event biasa adalah 5km,
10km, setengah marathon dan marathon.
 lomba jalan cepat event biasa adalah 10km, 20 km dan 50 km.
 Event lapangan
 Event melempar
 tolak peluru
 lempar peluru
 lempar lembing
 lempar cakram
 Event lompat
 lompat tinggi
 lompat galah
 lompat jauh
 lompat ganda
 yang sangat tidak biasa
 lompat tinggi berdiri
 lompat jauh berdiri
 lompat ganda berdiri
 Event ganda atau kombinasi
 Triathlon / Trilomba
 Pentathlon / Pancalomba
 Heptathlon
 Decathlon / Dasalomba
Bab III

Lari Estafet

3.1 Definisi

Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang
dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung terdapat empat orang
pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang
tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari
sebelumnya ke pelari berikutnya. Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100
meter dan nomor 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi
pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan
kecepatan dari setiap pelari.

3.2 Teknik

Teknik Penerimaan Tongkat

Perlombaan lari estafet mengenal dua cara pergantian tongkat, yaitu:

 Dengan cara melihat (visual) Pelari yang


menerima tongkat melakukannya dengan berlari
sambil menolehkan kepala untuk melihat tongkat
yang diberikan oleh pelari sebelumnya.
Digunakan saat lari 4 x 100m.
 Dengan cara tidak melihat (non visual) Pelari
yang menerima tongkat berlari sambil
mengulurkan tangan kebelakang. Selanjutnya
pelari sebelumnya menaruh tongkat ke tangan si
pelari setelahnya.biasa digunakan pada lari lebih
dari 100 meter, misalnya 4 x 400m.

Dilihat dari cara menerima tongkat, keterampilan gerak penerima tongkat tanpa melihat lebih sulit
dari pada dengan cara melihat. Dalam pelaksanaannya, antara penerima dan pemberi perlu melakukan
latihan yang lebih lama melalui pendekatan yang tepat.
Suksesnya lari estafet sangat bergantung dari kelancaran penggantian tongkat. Waktu yang dicapai
akan lebih baik (lebih cepat) jika pergantian tongkat estafet berlangsung dengan baik pula. Suatu regu lari
estafet yang terjadi dari pelari-pelari yang baik hanya akan dapat memenangkan perlombaan, jika mampu
melakukan pergantian tongkat estafet dengan sukses.
               Agar supaya penerimaan tongkat estafet dapat nyaman dan pelari saat menggunakan tongkat
estafet juga tidak merasa terganggu dengan tongkat.maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yang
kaitannya dengan biomekanika olahraga agar pelari tetap cepat saat lari :
a.       Tongkat estafet di desain senyaman mungkin saat di genggam oleh pelari
b.      Tongkat estafet di buat dengan licin maka tongkat akan cenderung mudah jatuh.jika terlalu kasar maka
pelari kurang nyamean dalam menggunakan bahan yang tidak terlalu licin dan terlalu kasar karena
kaitannya dengan koefien gesek benda,jika terlalu penerimaan tongkat

Latihan Teknik Pemberian dan Penerimaan Tongkat

Cara memberi dan menerima tongkat sambil lari dilakukan di daerah wissel (daerah pergantian
tongkat). Panjang wissel (daerah pergantian) tongkat estafet adalah 20 meter. Pergantian tongkat yang
terjadi di luar daerah pergantian akan menyebabkan diskualifikasi.
Berdasarkan posisi tangan penerima, terdapat dua macam cara memberi dan menerima tongkat estafet,
yaitu:

 Dari Bawah Jika pemberi memberikan tongkat dengan tangan kanan maka penerima
menggunakan tangan kiri. Saat akan memberi tongkat, ayunkan tongkat dari belakang ke depan
melalui bawah. Sementara tangan penerima telah siap di belakang dengan telapak tangan
menghadap bawah. Ibu jari terbuka lebar, sementara jari-jari yang lainnya dirapatkan. Tangan
penerima berada di bawah pinggang.
 Dari atas Jika pemberi memberikan tongkat dengan tangan kiri maka penerima juga
menggunakan tangan kiri.

Teknik Lari

Teknik lari saat lari estfet 4x100 meter sama


dengan teknik lari sprint karena jarak yang di tempuh
masih dalam kriteria jarak pendek.tekniknya yaitu
dengan sedikit mencondongkan badan ke depan untuk
meminimalisir gesekan dengan udara yang dapat
mengurangi kecepatan,,memendekkan langkah untuk
menambah frekuensi langkah saat melayang di udara
tidak lama.

Lari estafet 4x100 meter pasti seorang pelari melewati tikungan karena lintasan lapangan
berbentuk lingkaran.untuk mengantisipasi agar pelari masih dalam keadaan seimbang saat lari maka
seorang pelari dapat meminimalisir dengan cara sebagai berikut :
a.       Memiringkan badan sesuai arah tikungan
b.      Mengurangi Kecepatanr
c.       Mempebesar jari-jari lintasan

Daerah Pergantian Tongkat No Cara Menempatkan Antara Pelari-Pelari

 Pelari ke 1 Di daerah start pertama dengan lintasan di tikungan


 Pelari ke 2 Di daerah start kedua dengan lintasan lurus
 Pelari ke 3 Di daerah start ketiga dengan lintasan tikungan
 Pelari ke 4 Di daerah start keempat dengan lintasan lurus dan berakhir di garis finish
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Lari Estafet

 Pemberian tongkat sebaiknya bersilang, yaitu pelari 1 dan 3 memegang tongkat pada tangan
kanan, sedangkan pelari 2 dan 4 menerima/memegang tongkat pada tangan kiri.
 Penempatan pelari hendaknya disesuaikan dengan keistimewaan dari masing- masing pelari.
Misalnya pelari 1 dan 3 dipilih yang benar-benar baik dalam lingkungan. Pelari 2 dan 4
merupakan pelari yang mempunyai daya tahan yang baik.

a.)Jarak penantian pelari 2, 3, dan 4 harus benar-benar diukur dengan tepat seperti pada waktu latihan.

b.)Setelah memberikan tongkat estafet jangan segera keluar dari lintasan masing-masing.

3.3 Peraturan Perlombaan

1.) Panjang daerah pergantian tongkat estafet adalah 20 meter, lebar 1,2 meter dan bagi pelari estafet 4 x
100 meter ditambabh 10 meter pra-zona. Pra-zona adalah suatu daerah dimana pelari yang akan
berangkat dapat mempercepat larinya, tetapi disini tidak terjadi penggantian tongkat.

2.) Lari Estafet(Lari Beranting) Lari Estafet atau sering disebut dengan lari beranting merupakan salah
satu dari cabang atletik. Lari Estafet hanya membutuhkan empat (4) orang pemain untuk melakukan
olahraga tersebut.

Ada ketentuan atau peraturan yang ada di olahraga Lari Estafet ini:

 Diperbolehkan mengambil tongkat estafet apabila tongkat tersebut jatuh pada saat pergantian
penerimaan tongkat pada lari yang berjarak 4×400 meter dengan resiko team tersebut bisa kalah
dalam lomba tersebut.
 Di perbolehkan mengambil tongkat estafet apabila tongkat tersebut jatuh pada saat pergantian
penerimaan tongkat pada lari yang berjarak 4×100 meter dengan resiko team tersebut dapat
langsung di diskualifikasi dalam pertandingan olahraga tersebut.
 Semua jalur dibatasi garis-garis tiang tebalnya 5 cm sebagai tanda/ batas pelari.
 Nomor 4 x 100m, 4 x 200m selain pelari pertama dibolehkan memulai larinya di luar zona tidak
lebih dari 10m.
 Nomor 4 x 200m, 4 x 400m dilarikan dalam lintasan masing-masing kecuali:
- untuk lari 4 x 200m pelari ketiga hanya di tikungan petama saja selebihnya sesudah
menggunakan lintasan dalam
- demikian juga 4 x 400m hanya pelari pertama saja yang lari dijalurnya setelah melewati tanda
tikungan petama yang berbendera
- pegantian tongkat harus dilakukan pada zone yang telah ditentukan dengan batas-batas garis
yang jelas.
 Cek mark atau tanda, peserta boleh memasang perekat yang berukuran 5 x 40 cm dengan warna
yang menyolok dengan tidak membingungkan pelari.

Ada juga cara yang baik dalam menerima togkat estafet agar tidak terjatuh yaitu :

Sebagai pemain yang ingin memberi tongkat tersebut harus menggunakan tangan kiri, sedangkan pemain
yang menerima tongkat tersebut harus menggunakan tangan kanan.

Start yang digunakan

Pelari pertama menggunakan start jongkok. Hal yang perlu diperhatikan pelari pada saat start yaitu
tangan ditempatkan di belakang garis start dan tongkat yang dipegang tidak menyentuh garis start. Pelari
selanjutnya melakukan start berdiri.
3.4 Tongkat

Tongkat estafet adalah benda yang diberikan secara bergilir dari satu peserta ke peserta lari lainnya
dalam satu regu. Karena itu, tongkat ini pun tidak sembarang tongkat. Ukurannya dibuat sesuai dan pas
dengan panjang genggaman pelari pada umumnya.
Ukuran tongkat yang digunakan pada lari estafet adalah:

 Panjang: 29,21 centimeter


 Berat : 50 gr
 Diameter:
 Untuk dewasa: 3,81 cm
 Untuk anak-anak: 2,54 cm

Cara memegang tongkat estafet harus dilakukan dengan benar. Memegang tongkat dapat dilakukan
dengan dipegang oleh tangan kiri atau kanan. Setengah bagian dari tongkat dipegang oleh pemberi
tongkat. Dan ujungnya lagi akan dipegang oleh penerima tongkat estafet berikutnya. Dan bagi pelari
pertama, tongkat estafet harus dipegang dibelakang garis start dan tidak menyentuh garis start.

3.5 Gambar Lapangan

Zona pergantian pada Lari Estafet hanya berada 10meter di depan garis start atau berada 10 meter
dibelakang garis start.Seperti Gambar di bawah ini :

3.6 Latihan Lari Estafet


Kunci keberhasilan pelari estafet terletak pada pergantian tongkat.Di dalam pelaksanaan lari estafet,
dimungkinkan terjadi beberapa kesalahan pada saat pergantian tongkat. Kesalahan tersebut dapat
dilakukan oleh penerima maupun pemberi tongkat.
A. Kesalahan yang dilakukan oleh penerima, yaitu:

 Start yang trlambat sehingga cepat terkejar oleh pelari dibelakangnya sebelum mencapai
kecepatan maksimum.
 Terlalu cepat melakukan start sehingga mngganggu lari pemberi tongkat.
Larinya terlalu ke tengah sehingga mengganggu lari pemberi tongkat.
 Pada waktu mengulurkan tangan ke belakang, tangan dalam keadaan goyang, sehingga sukar
menerima tongkat.

B. Kesalahan yang sering dialami oleh pemberi tongkat, yaitu:

 Kurang berhati-hati dalam meberikan tongkat, sehingga gagal dalam pemberian atau tongkat
jauh.
 Pada waktu memberikanb tongkat pemberi berada di belakang penerima, tidak di sisi
sampingnya, sehingga dapat menginjak kaki penerima.
 Pemberi mangayun tangan yang salah.
 Pemberi tongkat tidak memberi isyarat (tidak berteriak yak) kepada penerima tongkat, sehingga
pnerima tidak tahu.
 Pemberi tongkat mengurangi kecepatannya pada saat akan mengayun tongkat.

3.7 Strategi Penyusunan Regu Lari Estafet


Agar dapat dicapai prestasi malsimal, diperlukan strategi dalam pemilihan pelari. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan sebelum menyusun regu atau tim lari estafet, yaitu:
A. Pelari pertama

 Pilihlah pelari yang memiliki start yang baik dan memiliki keahlian lari di tikungan.
 Pelari pertama merupakan pelari yang tercepat pertama atau kedua agar dapat memberika posisi
memimpin.

B. Pelari kedua

 Pelari kedua mempunyai tanggung jawab sebagai pnerima dan pemberi.


 Mempunyai daya tahan yang baik, sebab ia harus berlari cepat menempuh jarak 120 m – 130 m.
 Pelari yang kurang mahir ditikungan dapat dipilih sebagai pelari kedua.

C. Pelari ketiga

 Pelari ketiga memiliki rasa tanggung jawab yang besar, karena harus bertindak sebagai penerima
dan pmberi tongkat.
 Pelari ketiga memiliki keahlian lari di tikugan.
 Memiliki daya tahan sebagai pelari 200 m.

D. Pelari keempat

 Pelari keempat merupakan pelari tercepat pertama atau kedua.


 Pelari keempat memiliki daya juang yang besar, karena pelari ini akan menentukan menang atau
kalahnya regu atau tim.
3.8 Teknik Masuk Finish
Teknik masuk finish ada 3 macam, yaitu:
a. Lari terus tanpa mengubah kecepatan lari.
b. Membusungkan dada ke depan.
c. Merebahkan badan ke depan seperti orangj atuh
tersungkur.

Sebagian besar yang orang lakukan adalah adalah ketika


sudah mendekati finish mka dia akan memperlambat atau
mengurangi kecepatan,menoleh ke belakang untuk melihat sejauh
mana jarak antara dia dengan lawan yang ada di belakangnya,hal ini tentu tindakan yang salah. Teknik
melakukan finish yang baik dapat dilakukan dengan mendahulukan dada atau dengan memurtuskan pita
finish dengan bahu kanan atau kiri dan tentunya  adalah dengan tidak melakukan seperti halnya yang
sebaian besar orang.

3.9 Diskualifikasi
Peserta atau tom regu dicoret apabila:
a. Start mendahului aba-aba sampai 2 kali.
b. Selama lari mengganggu pelarilain.
c. Masuk ke lintsan lain hingga mendapat keuntungan.
d. Tidak masuk finish.
e. Pergantian tongkat melewati daerah wissel.
f. Tongkat jatuhdiambil orang lain.
g. Penerima sudah lewat batas wissel, kembali untuk mengambil tongkat yang terjatuh.
h. Masuk finish tanpa tongkat.
Bab IV

Penutup

4.1 Kesimpulan

Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang

dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Lari ini dilakukan bersambung dan bergantian

membawa tongkat dari garis start sampai ke garis finish. Dalam satu regu lari sambung terdapat

empat orang pelari. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada

nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari sebelumnya ke

pelari berikutnya.

Start yang digunakan dalam lari bersambung adalah untuk pelari pertama menggunakan start

jongkok. Sedangkan untuk pelari kedua, ketiga, dan pelari yang keempat menggunakan start

melayang. Jarak lari bersambung yang sering diperlombakan dalam atletik baik untuk putra

maupun putri adalah 4 x 100 meter atau 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan

teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah

pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.

Prinsip lari sambung adalah berusaha membawa tongkat secepat-cepatnya yang dilakukan

dengan memberi dan menerima tongkat dari satu pelari kepada pelari lainnya, agar dapat

melakukan teknik tersebut, pelari harus menguasai keterampilan gerak lari dan keterampilan

memberi serta menerima tongkat yang dibawanya.

Dalam beberapa perlombaan lari sambung, seringkali suatu regu dikalahkan oleh regu lainnya

hanya karena kurang menguasai keterampilan gerak menerima dan memberikan tongkat dari

satu pelari kepada pelari yang lainnya. Bahkan, seringkali suatu regu didiskualifikasi hanya

karena kurang tepatnya penerimaan dan pemberian tongkat.

4.2 Saran
Daftar Pustaka

 http://teknikbermain.blogspot.com/2012/05/teknik-olah-raga-lari-estafet-sejarah.html

 http://olah-raga-indonesia.blogspot.com/2012/04/analisis-gerak-lari-estafet.html

 http://mieftintegral.blogspot.com/2010/11/lari-sambung-estafet-6.html

 http://id.wikipedia.org/wiki/Estafet

 http://decky28.blogspot.com/2009/08/lari-estafet-lari-bersambung-atau-biasa.html

 http://meks14.wordpress.com/2010/12/10/permainan-dan-olahraga-lari-estafet/

 http://www.scribd.com/doc/34251762/Olah-Raga-Lari-ESTAFET

Anda mungkin juga menyukai