Anda di halaman 1dari 15

Makalah

SEJARAH ATLETIK

Disusun Oleh :

Sapna Alhaji (38520122040)

PENDIDIKAN OLARAGAH

STIKIP KIERAHA KOTA TERNATE

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena berkat limpahan Rahmat dan

Karunia-nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.

Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah ilmu

pengetahuan tentang Proses yang benar tentang sejarh atletik. Saya juga menyadari

sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa

yang saya harapkan. Untuk itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan

di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang

membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya

makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penyusun sendiri maupun orang yang

membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang

kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di

masa depan.

Ternate,20 september 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
I Latar Belakang...........................................................................................................................4
II Rumusan dan Masalah...............................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................6
A. Pengertian dan  Sejarah Atletik.................................................................................................6
B. Pendekatan kompetensi dan pendekatan bermain dalam atletik.............................................7
a. Prinsip Pengembangan Kesegaran Jasmani...........................................................................8
b. Prinsip Pengembangan Keterampilan Gerak..........................................................................8
c. Prinsip Pengembangan Konsep Gerak...................................................................................8
d. Prinsip Pengembangan Pengalaman Belajar..........................................................................8
C. Pengembangan  bermain dalam atletik.....................................................................................9
D. Nomor-nomor dalam atletik dan pengembangannya..............................................................10
E. Jalan dan lari............................................................................................................................11
BAB III..................................................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................................................13
1 Kesimpulan..................................................................................................................................13
A. DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olah raga yang secara garis besar

dapat dikelompokkan menjadi lari, lempar, dan lompat. Atletik berasal dari bahasa

Yunani "athlon" yang berarti "kontes". Atletik merupakan cabang olah raga yang

diperlombakan pada olimpiade pertama pada 776 SM. Induk organisasi untuk olah

raga atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia). Olah

raga atletik dilakukan di lintasan dan lapangan. Lintasan digunakan untuk lari

sedangkan lapangan digunakan untuk lempar dan lompat.

Di abad 19 organisasi formal dari event modern dimulai. Ini termasuk dengan

olahraga reguler dan latihan di rezim sekolahan. Royal Millitary College di Sandhurst

mengklaim menggunakan ini pertamakali di tahun 1812 dan 1825 tetapi tanpa bukti

nyata. Pertemuan yang paling tua diadakan di Shrewsbury, Shropshire di 1840 oleh

Royal Shrewsbury School Hunt. Ada detail dari seri pertemuan tersebut yang ditulis

60 tahun kemudian oleh C.T Robinson dimana dia seorang murid disana pada tahun

1838 sampai 1841. Eeck Military Academy dimana Woolwich menyelenggarakan

sebuah kompetisi yang diorganisir pada tahun 1849, tetapi seri reguler pertama dari

pertemuan digelar di Exeter College, Oxford dari 1850.

AAU (Amateur Athletic Union) adalah badan pengelola di Amerika Serikat

sampai runtuh dibawah tekanan profesionalisme pada akhir tahun 1970. Sebuah badan

baru bernama The Athletic Congress (TAC) dibentuk, dan akhirnya dinamai USA

Track and Field (USATF atau USA T&F). Sebuah tambahan, organisasi dengan

struktural yang lebih kecil, Road Runner Club of America (RRCA) juga ada di USA
untuk mempromosikan balap jalanan. Di masa modern, atlet sekarang bisa menerima

uang dari balapan, mengakhiri sebutan “amatirisme” yang ada sebelumnya.

b. Rumusan dan Masalah

1. Pengertian dan  sejarah atletik

2. Pendekatan kompetensi dan pendekatan bermain dalam atletik

3. Pengembangan  bermain dalam atletik

4. Nomor-nomor dalam atletik dan pengembangannya

5. Jalan dan lari


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan  Sejarah Atletik

Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar

dapat dikelompokkan menjadi lari, lempar, dan lompat. Kata ini berasal dari bahasa

Yunani "athlon" yang berarti "kontes". Atletik merupakan cabang olahraga yang

diperlombakan pada olimpiade pertama pada 776 SM. Induk organisasi untuk

olahraga atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).

Atletik adalah event asli dari Olimpiade pertama ditahun 776 sebelum Masehi

dimana satu-satunya event adalah perlombaan lari atau stade Ada beberapa “Games”

yang digelar selama era klasik Eropa : Panhellenik Games

The Pythian Games (dimulai 527 Sebelum Masehi) digelar di Delphi tiap

empat tahun. The Nemean Games (dimulai 516 Sebelum Masehi) digelar di Argolid

setiap dua tahun. The Isthmian Games (dimulai 523 Sebelum Masehi) digelar di

Isthmus dari Corinth setiap dua tahun. The Roman Games – Berasal dari akar Yunani

murni, Roman Games memakai perlombaan lari dan melempar. Bukannya berlomba

kereta kuda dan bergulat seperti di Yunani, olahraga Etruscan memakai pertempuran

galiatoral, yang nuga sama-sama memakai panggung.

Masyarakat lain menggemari kontes atletik, seperti Celtic, Teuton dan Goths

yang juga digemari orang Roma. Tetapi, olahraga ini sering dihubungkan dengan

pelatihan tempur. Di masa abad pertengahan anak seorang bangsawan akan dilatih

dalam berlari, bertarung dan bergulat dan tambahan berkuda, memanah dan pelatihan

senjata. Kontes antar rival dan sahabat sangat umum di arena resmi maupun tidak

resmi.
Di abad 19 organisasi formal dari event moderen dimulai. Ini termasuk dengan

olahraga reguler dan latihan di rezim sekolahan. Royal Millitary College di Sandhurst

mengklaim menggunakan ini pertamakali di tahun 1812 dan 1825 tetapi tanpa bukti

nyata. Pertemuan yang paling tua diadakan di Shrewsbury, Shropshire di 1840 oleh

Royal Shrewsbury School Hunt. Ada detail dari seri pertemuan tersebut yang ditulis

60 tahun kemudian oleh C.T Robinson dimana dia seorang murid disana pada tahun

1838 sampai 1841. Royal Military Academy dimana Woolwich menyelenggarakan

sebuah kompetisi yang diorganisisr pada tahun 1849, tetapi seri reguler pertama dari

pertemuan digelar di Exeter College, Oxford dari 1850.

Atletik moderen biasanya diorganisir sekitar lari 400m di trek di hampir

semua even yang ada. Acara lapangan (melompat dan melempar) biasanya memakai

tempat didalam trek. Atletik termasuk didalam Olimpiade moderen di tahun 1896 dan

membentuk dasar-dasarnya kemudian Wanita pertamakali dibolehkan berpartisipasi

di trek dan lapangan dalam event Olimpiade tahun 1928. Sebuah badan pengelola

internasional dibentuk, IAAF dibentuk tahun 1912. IAAF menyelenggarakan

beberapa kejuaraan dunia outdoor di tahun 1983. Ada beberapa pertandingan regional

seperti kejuaraan Eropa, Pan-American Games dan Commonwealth Games. Sebagai

tambahan ada sirkuit Liga Emas professional, diakumulasi dalam IAAF World

Athletics Final dan kejuaraan dalam ruangan seperti World Indoor Championship.

Olahraga tersebut memiliki profil tinggi selama kejuaraan besar, khususnya

Olimpiade, tetapi yang lain kurang populer.

B. Pendekatan kompetensi dan pendekatan bermain dalam atletik

Dari beberapa contoh yang ditampilkan, diharapkan para guru pendidikan

jasmani dapat mengadopsi dan mengaplikasikan kepada siswa dengan beberapa

modifikasi, disesuaikan dengan kondisi pertumbuhan dan perkembangan


siswa.  Strategi pembelajaran atletik pada dasarnya diarahkan agar siswa dapat

menampilkan berbagai nomor cabang olahraga atletik secara optimal. Paling tidak ada

lima hal yang harus diperhatikan: Pertama, kualitas kesegaran jasmani. Kedua,

kualitas keterampilan gerak (skill) Ketiga, kualitas konsep gerak. Keempat,

pengembangan modifikasi, dan Kelima, pengembangan pengalaman belajar. 

c. Prinsip Pengembangan Kesegaran Jasmani

Komponen kesegaran jasmani yang utama antara lain; kekuatan otot, daya tahan otot,

daya tahan kardiovaskuler dan fleksibilitas. Prinsip latihan untuk mengembangkan

komponen kekuatan, berbeda dengan prinsip latihan untuk mengembangkan

komponen daya tahan.

 Kekuatan dan daya tahan otot.

 Daya tahan Kardiovaskuler

 Fleksibilitas atau kelentukan.

d. Prinsip Pengembangan Keterampilan Gerak.

e. Prinsip Pengembangan Konsep Gerak.

Konsep pada dasarnya merupakan gagasan kognitif. Konsep gerak maksudnya

adalah gagasan dasar yang mempunyai nilai transfer. Misalnya konsep dasar

melempar, dapat juga diterapkan untuk belajar melempar lembing, melempar bola

basket, soft ball, atau bowling (inter task transfer). Konsep dasar forehand, dapat

diterapkan pada belajar backhand (bilateral transfer).

f. Prinsip Pengembangan Pengalaman Belajar.

Beberapa aspek di bawah ini perlu diperhatikan oleh para guru pendidikan jasmani

dalam pembelajaran keterampilan permainan.


C. Pengembangan  bermain dalam atletik

Ada dua musim dalam lintasan dan lapangan. Ada musim indoor,selama

musim dingin dan musim outdoor, digelar selama musim semi dan panas.

Kebanyakan lintasan indoor adalah 200m dan terdiri dari empat atau enam jalur.

Seringkali sebuah lintasan indoor memiliki belokan yang lurus untuk

mengkompensasikan belokan yang ketat. Dalam lintasan indoor atlet berkompetisi

sama dengan event lintasan di outdoor dengan pengecualian untuk lari 100m dan

110/100m haling rintang (diganti dengan sprint 60m dan 60 m hlang rintang di tingkat

kebanyakan dan kadang 55m sprint dan 55m haling rintang di tingkat SMA) dan lari

10.000m, jalan cepat 300m, dan 400m haling rintang. Indoor juga mendapat tambahan

lari 3000m yang normalnya pada tingkat kampus dan elit dibandingkan memakai

10.000m. marathon 5.000m adalah event lari jauh yang paling umum, walaupun ada

situasi dengan jarak lebih jauh pernah dilombakan. Di medio abad 20, ada seri

perlombaan duel di Madison Square Garden (New York) lintasan indoor, beberapa

menampilkan dua orang berlomba marathon (26,2 mil). Tetapi, ini sangat jarang

terjadi. Dalam keadaan tertentu, ada juga balapan 500m dibandingkan 400m yang ada

normalnya di event outdoor, dan di kejuaraan kampus indoor dua-duanya dilombakan.

Di event lapangan, perlombaan indoor hanya menampilkan lompat tinggi,

lompat galah, lompat jauh, lompat ganda dan menembak. Lembar lembing, lempar

bola besi dan tolak peluru ditambahkan hanya untu event outdoor, dimana normalnya

tidak ada ruang yang cukup dalam stadion indoor pada perlombaan tersebut. Event

unik dari perlombaan indoor (terutama di Amerika Utara) adakah lempar beban

seberat 300, 600, 1000 dan 35 pon. Di Negara lain, terutama Norwegia, lompat jauh

berdiri dan lompat tinggi berdiri juga dilombakan, bahkn di Kejuaraan Nasional untuk
atlet multi-event ada Pentathlon untuk wanita (yaitu 60m halang rintang, lompat jauh,

tolak peluru dan 800m).

Lintasan dan Lapangan luar ruangan biasanya dimulai dan diakhiri selama

musim semi. Kebanyakan lintasan adalah berbentuk oval untuk keadaan 400m.

Tetapi, beberapa lintasan tua berukuran 440 yardm dimana ada beberapa lintasan yang

tidak oval dan tidak 400m/440 yard karena keadaan geografis. Lintasan modern

memakai permukaan yang dikaretkan, dan lintasan yang lebih tua memakai pasir atau

kerikil. Lintasan normalnya memakai 6-10 jalur dan bisa termasuk sebuah jalur

langkah dan selokan di salah satu belokan. Jalur ini isa ada di luar atau di dalam

lintasan, membuat tikungan yang lebih sempit atau lebar. Sangat umum dimana

lintasan itu akan mengelilingi sebuah lapangan bermain yang dipakai untukAmerican

Football, sepak bola, atau lacrosse. Lapangan di dalam ini biasanya dikenal dengan

lapangan dalam dan permukaanya memakai rumput atau karpet buatan, dan tempat

diaman tim menggelar kamping selama turnamen panjang. Tetapi lempar lembing,

bola besi dan cakram biasanya dilombakan di luar lapangan di lapangan lain karena

membutuhkan ruangan yang lebih luas, dan implementasinya mungkin bisa merusak

lapangan yang dipakai atau lintasan.

D. Nomor-nomor dalam atletik dan pengembangannya

Pada perkembangannya, atletik dibagi dalam 4 nomor pokok, yaitu:

1) nomor lari

Nomor lari dibagi 3 bagian, yaitu lari jarak pendek, menengah, dan jauh.

 Nomor-nomor lari jarak pendek

100 m, 200 m, 400 m, 110 m gawang, 100 m gawang, 400 m gawang,

4 x 100 m, 4 x 400 m.

 Nomor-nomor lari jarak menengah


800 m, 1500 m, 3000 m, 3000 m steeplechase.

 Nomor-nomor lari jarak jauh

5000 m, 10.000 m, 42,195 m (marathon).

2) Nomor-nomor lompat

 Lompat jauh.

 lompat tinggi.

 lompat jangkit.

 lompat tinggi galah.

3) Nomor-nomor lempar

 Lempar cakram

 lempar lembing

 tolak peluru

 lontar martil.

4) Nomor-nomor jalan cepat

 5 km

 10 km

 20 km

 50 km.

E. Jalan dan lari

Jalan adalah gerak maju langkah kaki yang dilakukan sedemikian rupa

sehingga hubungan dengan tanah (oleh kaki) tetap dijaga.  Gerakan jalan meliputi

segala macam variasi dan kombinasi jalan, seperti:

 Jalan biasa

 Jalan menyamping

 Jalan langkah silang


 Jalan cepat

 Jalan menirukan jalan binatang, seperti: jalan kucing, jalan bebek dan lain-

lain.

I. Gerakan Jalan dilakukan dengan

a) ke depan, ke samping

b) Pada lintasan lurus dan pada jalur lintasan belok-belok.

c) Cepat dan atau lambat

d) Disert ai suatu riuh, irama dan tanpa suara

e) Mendaki/naik dan atau menurun

f) Permainan kaki yang terkoordinasikan

g) langkah pendek dan terus menerus

h) Dilakukan sendiri, berpasangan atau dalam kelompok/grup bersama atlet lain

atau melewati atlet lain

Atas lapangan rumput atau pada lintasan lari sintetis Khusus untuk materi

pembelajaran jalan cepat meliput

a) Jalan jingkat

b) Jalan pakai tumit

c) Jalan cepat

II. Lari

Lari adalah gerak maju langkah kaki ke depan yang dilakukan

sedemikian rupa dimana kedua kaki ada saat melayang di udara. Gerakan lari

yang benar dan efektif adalah melibatkan koordinasi gerakan seluruh tubuh,

sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.


BAB III

PENUTUP

1 Kesimpulan

Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olah raga yang secara garis besar

dapat dikelompokkan menjadi lari, lempar, dan lompat. Atletik berasal dari bahasa

Yunani "athlon" yang berarti "kontes". Atletik merupakan cabang olah raga yang

diperlombakan pada olimpiade pertama pada 776 SM. Induk organisasi untuk olah

raga atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia). Olah

raga atletik dilakukan di lintasan dan lapangan. Lintasan digunakan untuk lari

sedangkan lapangan digunakan untuk lempar dan lompat.

Untuk dapat memahami pengertian tentang atletik, tidaklah lengkap kalau kita

tidak mengetahui sejarah atau riwayat istilah atletik dan perkembangannya sebagai

suatu cabang olahraga mulai jaman purba sampai jaman modern ini. Memahami

sejarah tidak hanya sekedar untuk pengetahuan, karena dengan mengetahui kejadian-

kejadian masa lampau kita juga dapat mengambil hikmah dalam menentukan langkah-

langkah yang akan datang.

2 Saran

Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok

bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,

kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada

hubungannya dengan judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan

kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan

penulisan makalah di kesempatan–kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini


berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada

umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Aip Syarifuddin, 1996, Belajar Aktif Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, untuk Sekolah

dasar kelas I sampai kelas IV, Jakarta, Penerbit PT. Gramedia

Buku Pedoman Lomba Atletik, Seri 2 Nomor Lompat, Alih Bahasa Jakarta : PB PASI,

Momane, Fred. 1987,  Dasar-Dasar Atletik. Bandung : Angkasa (Anggota IKAPI)

Panduan dan Model Pembelajaran   Pendidikan Jasmani Adaptif bagi SDLB/SLB Tingkat

Dasar, Dirjrn Dikdasmen, Direktorat Pendidikan Luar Biasa

Anda mungkin juga menyukai