“ATLETIK”
DISUSUN OLEH :
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan inayah-Nya
yang diberikan kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Judul ATLETIK.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat
banyak kesalahan, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, demi
perbaikan makalah ini di masa yang akan datang.
Akhirnya kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Penulis,
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II Pembahasan
A. Pengertian dan Sejarah Atletik
B. Ruang Lingkup Pembelajaran Atletik
BAB III Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Atletik merupakan salah satu cabang Olah raga yang kompleks,karena memiliki ketentuan –
ketentuan dan peraturan – peraturan yang rinci dan ketat. Atletik juga merupakan cabang
olahraga yang tidak membahayakan diri sendiri maupun lawan. Atletik juga sering mengadakan
berbagai kejuaraan dari tingkat Kabupaten hingga Dunia. Dikabupaten, Pemda menyeleksi para
Atlet yang berbakat untuk mengikuti kejuaraan berikutnya ditingkat Propinsi dan seterusnya.
Olah raga atletik merupakan olah raga yang santai tapi berat,maksudnya yaitu dalam melakukan
latihan kita bisa dengan santai tapi juga serius dalam latihan.
Atletik juga bisa membangkitkan semangat kita untuk menjadi yang terbaik bagi diri kita sendiri
dan bagi keluarga,masyarakat bahkan untuk Negara kita. Atletik kini bukan hanya sekedar hobi,
tetapi juga Profesi. Seperti halnya dengan kegiatan yang lain. Misalnya si A menyukai olah raga
bola voli dan si A selalu di kontrak untuk bermain di tim lain. Si A tersebut bisa di katakan Hobi
dengan bola voli bisa juga di katakan pemain bola voli. Disini kata pemain di artikan sebagai
Profesi atau pekerjaan sebagai pemain bola voli. Begitu juga dengan Atletik,kita bukan hanya
hobi berlari atau jalan jauh,tetapi hobi kita tersebut bisa di tuangkan atau dipamerkan di depan
umum,misalnya dalam Event Jalan cepat 5000 meter. Dalam kenyataannya atletik di pergunakan
dalam olah raga lain. Misalnya dalam olah raga sepak bola,lari dipergunakan untuk mengejar
bola. Lari membutuhkan kekuatan. Atletik merupakan induknya dari berbagai cabang olah raga.
Secara umum ruang lingkup pembelajaran atletik di sekolah-sekolah meliputi nomor-nomor :
jalan, lari, lompat dan lempar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat ditentukan rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa yang dimasksud dengan atletik ?
2. Apa pengertian dari lari dan jenis-jenis lari ?
3. Apa pengertian dari lompat dan jenis-jenis lompat ?
4. Apa pengertian dari lempar dan jenis-jenis lempar ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari atletik.
2. Mengetahui pengertian lari dan jenis-jenisnya.
3. Mengetahui pengertian lempar dan jenis-jenisnya.
4. Mengetahui pengertian lompat dan jenis-jenisnya.
BAB II
PEMBAHASAN
3. Olympiade Kuno
Pada tahun 776 SM bangsa Yunani menyelenggarakan pesta olahraga yang
dinamakan “Olympiade Kuno” (The Ancient Olympic Games). Tujuan utama pesta olahraga ini
adalah sebagai bentuk upacara pemujaan kepada dewa-dewa mereka saat itu di suatu tempat
yang khusus. Nomor-nomor yang dipertandingkan dalam Olympiade kuno itu adalah lomba lari,
pentathlon, pankration, gulat, tinju dan pacuan kuda. Juara pentathlon (nomor lari cepat,
lompat jauh, lempar cakram, lempar lembing dan gulat) dinobatkan sebagai juara olympiade.
Untuk lomba lari cepat diselenggarakan pada suatu lintasan lurus di tengah stadion. Pada zaman
itu sudah dikenal tiga macam lomba lari yaitu:
Ø Stade yaitu lari cepat pada jalur lurus sepanjang kurang lebih 185 m dilakukan di dalam
stadion.
Ø Diaulos yaitu lomba jarak menengah yang jaraknya kurang lebih dua kali stade.
Ø Dolichos yaitu lomba lari jarak jauh yang jaraknya kurang lebih 7 sampai 24 kali stade, yang
dilakukan mengelilingi stadion.
Sampai kini kompleks bekas tempat penyelenggaraan Olympiade kuno tersebut masih
terpelihara dengan baik dan orsinil, walaupun hanya berupa puing-puingnya saja. Upaya untuk
merehabilitasi peninggalan sejarah itu juga sangat besar, namun lebih besar lagi upaya untuk
memelihara keaslian dari peninggalan sejarah tersebut. Sehingga sampai kini tempat tersebut
menjadi kebanggaan masyarakat dunia yang tak pernah sepi dari kunjungan wisata. Yang
menarik dari lomba lari cepat ini adalah telah diperkenalkannya start block yang terbuat dari
tembok yang berparit dan dipasang permanen di atas lapangan dan sampai kini masih ada.
Untuk memberangkatkan para pelari tersebut, tidak menggunakan aba-aba seperti sekarang
ini berupa bunyi pistol atau kibaran bendera start, namun di depan start block itu dipasang
sebuah “starting gate” yang dikenal dengan sebutan“Husplex” berfungsi untuk mencegah
adanya yang mencuri start. Para pelari berada di atas statr block dalam posisi berdiri di belakang
starting gate sebelum dibuka (sikap bersedia). Seorang juri atau wasit berada dibelakang para
pelari dengan memegang tali yang dihubungkan dengan starting gate tersebut. Manakala tali
dilepas maka secara serempak akan membuka kayu penghalang yang ada di depan pelari. Saat
pintu terbuka maka secara serempak pula para pelari berlari secepatnya menuju garis akhir.
Bentuk starting gate tersebut adalah seperti terlihat pada gambar 1.2 dan 1.3. bawah ini.
Pada tahun 186 SM bentuk olahraga atletik sempat dilupakan, pada saat itu yang berkuasa
adalah kekaisaran Romawi. Bangsa Romawi lebih banyak yang menyenangi “Gladiator”, yaitu
olahraga yang memperlihatkan adu kejantanan, adu pedang dan pertarungan yang kadang-
kadang sampai mati. Mulai tahun 1154 Masehi kegiatan olahraga atletik mengalami pasang
surut. Kegiatan dan club-club atletik mulai menyebar ke luar Eropa dimulai dari Kerajaan
Inggris, terus ke Amerika, New Zealand, Belgia, Afrika Selatan, Norwegia, Hungaria, Finlandia
dan ke negara-negara lainnya. Pada tahun 1912 pada saat penyelenggaraan Olympiade Modern
yang ke 5, yang di adakan di Stockholm Swedia, diadakan kongres dalam rangka membentuk
Federasi Atletik Dunia yang kemudian lahirlah Federasi itu dengan nama IAAF (International
Athletic Amateur Federation) Sedangkan di Indonesia organisasi atletik untuk pertama kalinya
didirikan yaitu pada tanggal 3 September tahun 1950 di kota Semarang yang sekarang
disebut PASI.
- Yaaa
Gerakan yang akan dilakukan pelari setelah aba-aba “Yaak/Bunyi pistol” adalah badan
diluruskan dan diangkat pada saat kedua kaki menolak/menekan keras pada start blok. Kedua
tangan diangkat dari tanah bersamaan untuk kemudian diayun bergantuan. Kaki belakang
mendorong kuat/singkat, dorongan kaki depan sedikit kaki belakang diayun ke depan dengan
cepat sedangkan badan condong ke depan, lutut dan pinggang keduanya diluruskan penuh pada
saat akhir dorongan.
2. Teknik Lari
Menurut Yoyo Bahagia, dkk (2000 : 113) bahwa nomor-nomor perlombaan atletik kelompok
umur yang disarankan untuk lari 60 m kelompok umur putra 11-12 tahun sedangkan kelompok
umur putri 10-13 tahun. Unsur-unsur tersebut biaasanya ditemukan pada tingkat sekolah dasar
kelas atas. Untuk setiap umur yang berbeda akan menempuh jarak yang berbeda. Hal ini
menyesuaikan dengan tahap pertumbuhan dan perkembangan pelari. Dalam berlari panjang
tungkai untuk setiap atlet berbeda, semakin panjang ukuran panjang tungkai, semakin jauh
panjang langkah.
3. Teknik Melewati Garis Finish
Sebuah perlombaan diakhiri dengan finish. Hal ini juga berlaku pada lari 60 m untuk siswa
Sekolah Dasar. Untuk memenangkan sebuah perlombaan seorang pelari harus menguasai teknik
start, teknik lari 60 m, dan teknik finish. Walaupun waktu antara pelari hanya beberapa detik.
Pelari yang menyentuh finish pertama kali yang menang. Menurut khomsin (2005 : 42) teknik
memasuki garis finish dapat melalui tiga cara : 1) lari terus tanpa mengubah sikap, 2) dada
dicondongkan kedepan dengan kedua tangan diayun kebelakang, dan 3) dada diputar dengan
mengayunkan tangan ke depan sehingga bahu sebelah maju kedepan. Dalam perlakuan atletik,
seorang pelari dianggap sudah memasuki garis finish ketika salah satu bagian tubuhnya (torso)
menyentuh bidang tegak finish.
c. Jenis-jenis Lari
1). Lari Jarak Pendek
Lari jarak pendek atau lari sprint adalah lari dengan kecepatan penuh. Lari jarak pendek
menempuh jarak 100 meter, 200 meter, dan 400 meter.
2). Lari Sambung (Estafet)
Lari sambung atau estafet adalah salah satu nomor lomba lari pada perlombaan
atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung
terdapat 4 orang pelari, yaitu pelari I, II, III, dan Iv. Pada nomor lari sambung ada kekhususan
yang tidak akan dijumpai pada nomor lari yang lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari
cepat dari pelari ke satu kepada pelari berikutnya.
Nomor lari sambung yang sering diperlombakan adalah nomor 4x100 meter dan nomor
4x400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik lari saya yang perlu diperhatikan,
akan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat dizona (daerah) pergantian serta penyesuaian
jarak dan kecepatan dari setiap pelari .
2. Lompat
Lompat adalah suatu gerakan mengangkat tubuh dari suatu titik ke titik lain dengan tumpuan satu
kaki dan mendarat dengan kaki. Lompat merupakan kegiatan menghentakkan badan ke udara
yang diawali dengan satu kaki sebagai tumpuan.
a. Lompat Jauh
Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dari cabang olahraga atletik yang paling
popular dan paling sering dilombakan dalam kompetisi kelas dunia, termasuk olimpiade.
Lompat jauh adalah suatu gerakan melompat ke depan atas dalam upaya membawa titik berat
badan selama mungkin diudara (melayang di udara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan
jalan melakuka tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.
b. Lompat Tinggi
Lompat tinggi merupakan salah satu cabang olahraga yang melakukan gerakan lompatan untuk
mencapai lompatan yang setinggi-tingginya. Ukuran lapangan sama dengan lompat jauh, tinggi
tiang mistar min 2.5 meter, Panjang mistar 3.15 m. Dalam lompat tinggi di perlukan tubuh yang
tinggi. Latihan lompat tinggi diantaranya sebagai berikut :
- Berlari melengkung
Atlit berlati mengikuti/membentuk angka delapan. Berlari cepat tetapi terkontrol, menambah
kecepatan bila memasuki tiap belokan dengan variasi lutut tinggi atau frekwensi tinggi.
- Berlari di tikungan dengan bertolak/bertumpu
Pelatih membuat suatu tikungan dan titik start. Atlit menggunakan awalan 4-6langkah.
Meningkatkan frekwensi langkah dalam langkah terakhir. Atlit menggunakan sasaran yang
berbeda-beda dengan variasi latihan melompat dengna lutut tinggi atau berjingkat. Tujuannya
adalah belajar melompat vertikal dengan awalan melengkung.
- Latihan interval
Latihan dasar ini sama halnya dengan latihan dasar untuk lari sprint dan lompat jauh.
Ø Gaya dalam Lompat tinggi
- Gaya Gunting (Scissors).
Gaya gunting bisa dikatakan Gaya Sweney, sebab pada waktu sebelumnya (yang lalu) masih
digunakan gaya jongkok. Tepatnya tahun 1880, selanjutnya tahun 1896 sweny mengubahnya
dari gaya jongkok menjadi gaya gunting. Diganti karena kurang ekonomis.Cara melakukan:Si
pelompat mengambil awalan dari tengah. Bila pelompat pada saat akan melompat, tumpuan
pakai kaki kiri (bila ayunan kaki kanan), maka ia mendarat (jatuh) dengan kaki lagi. Waktu di
udara badan berputar ke kanan, mendarat dengan kaki kiri, badan menghadap kembali ke tempat
awalan tadi.
- Gaya Guling sisi (Western Roll)
Pada gaya ini sama dengan gaya gunting, yaitu tumpuan kaki kiri jatuh kaki kiri lagi dan bila
kaki kanan jatuhnyapun kaki kanan hanya beda awalan, tidak dari tengah tapi dari samping.
- Gaya Guling (Straddle)
Pelompat mengambil awalan dari samping antara 3, 5, 7, 9 langkah Tergantung ketinggian yang
penting saat mengambil awalan langkahnya ganjil. Menumpu pada kaki kiri atau kanan, maka
ayunan kaki kiri/ kanan kedepan. Setelah kaki ayun itu melewati mistar cepat badan dibalikkan,
hingga sikap badan diatas mistar telungkap. Pantat usahakan lebih tinggi dari kepala, jadi kepala
nunduk.
Pada waktu mendarat atau jatuh yang pertama kali kena adalah kaki kanan dan tangan kanan bila
tumpuan menggunakan kaki kiri, lalu bergulingnya yaitu menyusur punggung tangan dan
berakhir pada bahu.
c. Lompat Jangkit
Lompat jangkit (kadang-kadang disebut sebagai hop, step dan jump) adalah suatu bentuk
gerakan lompat yang merupakan rangkaian urutan gerak yang dilakukan dengan berjingkat,
melangkah, dan melompat untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya. Lompat jangkit biasanya
disebut lompat tiga urutan gerak yaitu gerak berjingkat, gerak melangkah, dan gerakan
melompat.
Latihan lompat jangkit sama halnya dengan latihan lompat jauh dan lompat tinggi. Adapaun
latihannya adalah sebagai berikut :
- Lompatan berirama
Si atlit menggunakan awalan 3-5 langkah dan mengunakan kombinasi lompatan dan
jingkatan. Melompat secara berturut-turut secara bergantian. Misalnya : ki-ki-kaki- ki-ka-ka atau
ka-ka-ki-ki-ka-ka-ki-ki. Tujuan latihan jingkat ini yaitu untuk meningkatkan ketangkasn
melompat dengan menggunakan kedua kaki untuk bertolak/bertumpu.
3. Lempar
Banyak sekali cara latihan untuk event lempar antara lain yaitu :
a. Lempar Lembing
Lembing adalah sebuah alat dalam salah satu nomor olahraga atletik. Lembing berbentuk seperti
tombak dengan sudut tajam disalah satu ujungnya.
Melempar adalah melakukan gerakan menolak/mendorong seperti membuang sesuatu dari
tangan kita.
Lempar Lembing adalah satu nomor yang terdapat dalam cabang olahraga atletik yang
menggunakan alat bulat panjang yang berbentuk tombak dengan cara melempar sejauh-jauhnya.
Jadi lempar lembing dapat diartikan, melakukan gerakan untuk mendorong lepas lembing dari
tangan dengan tenaga ke arah yang diinginkan.
- Lemparan depan
Dengan badan condong kebelakang, menambah jarak, melempar lembing kedepan dengan
jarak 3-4 meter. Tujuannya untuk mempercepat lembing sepanjang suatu jalur lurus.
- Lemparan dengan berdiri
Si atlit berdiri terpisah 60-90 cm, kaki-kaki menunjuk kearah lemapran. Pertarik lembing dan
pertahankan telapak berada di atas tinggi bahu. Angkat sedikit kaki kiri untuk mengawali
gerakan, pertahankan berat badan pada kaki kanan yang di tekuk. Tujuan untuk melempar dari
posisi power.
- Lari langkah berirama kemudian lempar
Atlit memulai dengan kaki kanan kedepan dan lembing ditarik melangkah dengan kaki kiri
kekiri (seluruh telapak) dan dorong ke langkah-impuls (kaki mendarat sepat satu sesudah yang
lain) dan teruskan dengan lemparan. Tujuan adalah untuk memperkenalkan langkah-impuls dan
rangkaian lemparan dengan posisi power.
b. Tolak Peluru
Olahraga tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik yang telah dipertandingkan
nasional maupun internasional. Oleh karena itu, tolak peluru telah diajarkan disekolah-sekolah
sebagai pokok materi dalam pelajaran pendidikan jasmani. Tolak peluru adalah cabang olahraga
atletik yang bertujuan untuk menolak sebuah peluru sejauh-jauhnya.
Dalam latihan event tolak peluru adalah sebagai berikut :
- Perkenalan
Pelurusan tangan lambat-lambat atau mendorong peluru keatas dengan memainkan peluru
dengan jari-jari tangan. Melempar peluru atas kepala kedepan dan lempar peluru atas kepala ke
belakang. Tujuan latihan ini adalah untuk membiasakan alat dan gerak dasar melemapr peluru.
- Tolak peluru kedepan
Atlit berdiri dengan kaki selebar bahu, memutar dengan lutut bengkok, berhenti memutar
kemudian melempar peluru. Tujuannya yaitu untuk menggunakan kaki untuk gerak percepatan
dan belajar gerak mendorong lengan yang benar. Menolak peluru dari suatu langkah Atlit
melangkah kedepan, memutar pinggang dan bahu terhadap arah lemapra. Kemudian dilanjutkan
dnegan pelurusan kaki-kaki dan pinggang dengan gerak pilihan yang tujuannya untuk
mengembangkan aktivitas kaki kanan dan penghambatan sisi kiri (kaki & tubuh).
- Gerakan menggelincir
Atlit bergerak menggelincir dengan mitra latihan memegang lengan yang bebas. Di teruskan
menggelincir sepanjang garis, berhenti dalam posisi power (tanpa/dengan peluru dilepaskan)
Tujuannya untuk mengembangkan gerak gelincir dari kaki dan rangkaian dengan lepasnya
peluru.
c. Lempar Cakram
Lempar cakram adalah salah satu nomor perlombaan lempar yang utama dalam atletik. Namun
dalam perlombaan atletik indoor, nomor lempar cakram tidak diperlombakan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Atletik merupakan induk dari segala cabang Olahraga karena terdapatgerakan yang sering
di lakukan pada aktivitas sehari-hari. Dalam pelatihan atletik banyak atlet yang sudah bisa
mewujudkan impiannya menjadi atlet baik dalam tingkat Kabupaten hingga Internasional.
Atletik bukan hanya sekedar hobi tetapi juga merupakan profesi yang tidak hanya untuk mencari
kepuasan batin saja tetapi juga masa depan kita. Semua cabang olah raga menggunakan sistem
pelatihan atletik.
B. Saran
Saya menyadari akan kekurangan dari makalah yang saya buat ini,tapi besar harapan saya
akan manfaat dari makalah yang saya buat ini.untuk itu saran dari pembaca demi
menyempurnakan makalah ini agar dapat bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
http://aqoel.blogspot.com/2012/12/sejarah-atletik-dunia-penjas.html
http://olahraga101.blogspot.com/2012/03/nomor-yang-di-perlombakan-dalam-atletik.html
http://man1802000.blogspot.com/2012/07/nomor-cabang-olaharaga-atletik.html