Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH ATLETIK

Disusun Oleh :

Nama Penulis : Muhammad Fauzil

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani Olahraga


dan Kesehatan (PJOK)
Jenjang : MA
Guru Pembimbing : Syakhrul, S.Pd.

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KUTAI KARTANEGARA


KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-nya kepada kita sehingga kita dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan


baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang dimiliki.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada


pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini dan semoga
makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bias bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Tenggarong, 9 Desember 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
BAB I ................................................................................................................................. iv
PENDAHULUAN ............................................................................................................. iv
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................... iv
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ iv
C. Tujuan Pembahasan .............................................................................................. v
BAB II ................................................................................................................................. 1
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 1
A. Pengertian Atletik .................................................................................................. 1
B. Sejarah Atletik ....................................................................................................... 2
C. Jenis-jenis Atletik .................................................................................................. 3
D. Manfaat Atletik .................................................................................................... 12
BAB III ............................................................................................................................. 14
PENUTUP ........................................................................................................................ 14
A. Kesimpulan........................................................................................................... 14
B. Saran ..................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Olahraga memiliki peran signifikan dalam membentuk karakter,
kesehatan, dan prestasi individu. PJOK di lingkungan sekolah menjadi
sarana utama untuk menyampaikan pemahaman dan pengalaman olahraga
kepada peserta didik. Salah satu aspek yang sering menjadi perhatian utama
dalam PJOK adalah atletik, yang mencakup berbagai aktivitas seperti lari,
lempar, dan loncat.

Meskipun atletik dianggap sebagai dasar olahraga yang menekankan


pengembangan keterampilan motorik, kebugaran fisik, dan ketahanan
mental, sekolah sering menghadapi sejumlah kendala dalam melaksanakan
pembelajaran atletik. Beberapa masalah yang dapat muncul melibatkan
keterbatasan fasilitas olahraga, kekurangan pengetahuan dan keterampilan
guru PJOK, serta kurangnya motivasi peserta didik untuk aktif
berpartisipasi dalam kegiatan atletik.

Adapun perubahan gaya hidup modern yang kurang mendukung


aktivitas fisik juga dapat mempengaruhi minat dan keterlibatan peserta didik
dalam kegiatan atletik. Kendala-kendala ini dapat memiliki dampak negatif
pada perkembangan fisik dan kesehatan generasi muda, serta menghambat
potensi atletik yang mungkin dimiliki oleh siswa.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini yaitu :

1. Apa pengertian Atletik?


2. Bagaimana sejarah Atletik?
3. Apa saja Jenis-jenis Atletik?
4. Apa manfaat Atletik?
5. Bagaimana teknik lari jarak cepat, jarak pendek, menengah, dan jauh?

iv
C. Tujuan Pembahasan
Tujuan pembahasan dari makalah ini yaitu :

1. Mengetahui pengertian Atletik secara umum dan menurut para ahli


2. Mengetahui bagaimana sejarah Atletik
3. Mengetahui apa saja jenis-jenis Atletik
4. Mengetahui manfaat dari Atletik
5. Mengetahui teknik lari jarak cepat,pendek,menengah dan jauh

v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Atletik
Secara umum, atletik merupakan salah satu jenis dari cabang
olahraga yang dilombakan dengan bentuk olahraga yang berupa berbagai
jenis aktivitas fisik yag melibatkan jasmani. Olahraga atletik dibagi menjadi
4, antara lain seperti olahraga lompat, lempar, lari, dan jalan.
Dalam ilmu Pendidikan Kesehatan Olahraga dan Jasmani pun
menjadikan atletik menjadi salah satu komponen pendidikan dengan tujuan
untuk mengutamakan kegiatan dan pembinaan jasmani disertai dengan pola
hidup sehat.
Secara bahasa, atletik sendiri berasal dari kosa kata bahasa Yunani,
yakni “Athlon” yang memiliki arti berlomba atau bertanding. Atletik sendiri
pertama kali diperlombakan pada sekitar tahun 776 SM (Sebelum Masehi).
Di Indonesia sendiri, dibentuk sebuah organisasi yang bergerak khusus
untuk menaungi atletik, organisasi tersebut dikenal dengan nama PASI atau
singkatan dari Persatuan Atletik Seluruh Indonesia. Dalam bahasa Inggris
nomor jalan cepat, lari, lompat dan lempar yang dinamakan dengan istilah
Track and Field yang artinya perlombaan yang dilakukan di lintasan dan di
lapangan.

Nomor-nomor yang dilombakan dalam cabang olahraga atletik adalah


sebagai berikut:

1. Nomor Lari :
a. Lari jarak pendek (sprint) : 100m, 200m, 400m.
b. Lari jarak menengah (midle distance) : 800m, 1.500m
c. Lari jarak jauh (long distance) : 3.000m, 5.000m, 10.000m
d. Lari marathon : 42.195m
e. Lari khusus : lari gawang 100m, 110m, 400m, dan lari halang
rintang 3.000m
f. Lari estafet : 4x100m, dan 4x400m
2. Nomor jalan : 5km, 10km, 20km, dan 50km.
3. Nomor lempar : lempar lebing, lempar cakram, lontar martil dan tolak
peluru.
4. Nomor lompat : lompat jauh, lompat tinggi, lompat jangrit, dan
lompat tinggi galah.

B. Sejarah Atletik
Olahraga atletik awalnya dipopulerkan oleh bangsa Yunani sekitar
abad ke-6 Sebelum Masehi. Saat itu, perlombaan lari menjadi satu-satunya
cabang olahraga yang ditandingkan. Kemudian, olahraga atletik modern
seperti yang kita kenal saat ini dimulai dan berkembang di Inggris pada 1154
Masehi. Atletik mengalami pasang surut hingga akhirnya perlombaan
amatir pertama digelar di Inggris pada 1825. Olahraga atletik memiliki
organisasi formal pada abad ke-19, di mana latihan dan olahraga reguler
sudah diajarkan di berbagai sekolah Eropa.
Olahraga atletik awalnya dipopulerkan oleh bangsa Yunani sekitar
abad ke-6 Sebelum Masehi. Saat itu, perlombaan lari menjadi satu-satunya
cabang olahraga yang ditandingkan. Kemudian, olahraga atletik modern
seperti yang kita kenal saat ini dimulai dan berkembang di Inggris pada 1154
Masehi. Atletik mengalami pasang surut hingga akhirnya perlombaan
amatir pertama digelar di Inggris pada 1825. Olahraga atletik memiliki
organisasi formal pada abad ke-19, di mana latihan dan olahraga reguler
sudah diajarkan di berbagai sekolah Eropa.
Pada perkembangannya, olahraga atletik mulai diperlombakan
dalam olimpiade yang diikuti oleh berbagai negara pada tahun 1896 silam.
International Amateur Athletic Federation (IAAF) bertugas untuk

2
melakukan standardisasi pencatatan waktu, rekor dunia, serta menggelar
kompetisi atletik di seluruh dunia.
Sementara itu di Indonesia, olahraga atletik baru dikenal pada tahun
1930-an. Pada saat itu pemerintah Hindia Belanda mengajarkannya di
sekolah. Kemudian, olahraga atletik berkembang dan perkumpulan atletik
pertama kali didirikan pada 3 September 1950 di Semarang. Saat ini,
perkumpulan tersebut dikenal dengan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia
(PASI) dan masih bertahan hingga sekarang.

C. Jenis-jenis Atletik
1. Cabang Olahraga Atletik: Lari
Cabor atletik lari ini pada umumnya terbagi menjadi empat nomor,
yaitu jarak pendek, jarak jauh, gawang, dan estafet.

a. Lari Jarak Pendek


Lari jarak pendek merupakan perlombaan lari cepat dengan
jarak tempuh yang cenderung pendek atau dekat. Adapun jarak yang
ditempuh yaitu 100 m, 200 m, dan 400 m. Start yang digunakan
adalah start jongkok, start jongkok dibagi menjadi 3 yaitu :

b. Lari Jarak menengah dan Jarak Jauh


Jarak tempuh perlombaan lari jarak menengah adalah 800 m,
1.500 m, dan 3.000 m. Sedangkan jarak tempuh lari jarak jauh ialah
3.000 m, 5.000 m, 10.000 m, dan lebih dari 10.000 m. Start yang

3
digunakan pada lari jarak menengah dan jarak jauh adalah start
berdiri.

c. Lari Estafet
Berbeda dengan nomor lainnya, nomor estafet ini dilakukan
secara beregu yang diisi oleh empat anggota tim. Jadi, pada nomor
ini tim pelari yang beranggotakan 4 orang akan saling memindahkan
tongkat estafet.

Keempat pelari tersebut akan berlari secara bergantian. Ada


dua jarak yang diperlombakan pada estafet, yaitu 4×100 m dan
4×400 m. Terdapat dua teknik operan dasar yang digunakan
mengoperkan tongkat, yaitu teknik upsweep dan downsweep.

d. Lari Maraton
Maraton adalah lomba lari yang menempuh jarak paling jauh
dibanding yang lainnya. Lintasan dari lari maraton ini biasanya

4
dilakukan tidak di lapangan tertentu, tetapi di jalan raya. Maraton ini
menempuh jarak mulai dari 21 km hingga 42 km.

e. Lari Gawang
Lari gawang ini sedikit berbeda dengan lari jarak jauh,
pendek, dan estafet. Nomor ini dilakukan dengan cara lari dan
melewati rintangan berupa palang rendah. Jadi, olahraga ini
mengombinasikan antara lari dan melompat. Lari gawang yang
diperlombakan adalah 110 meter untuk putra dan 100 meter untuk
puteri, serta 400 meter putra dan putri.
Adapun tinggi gawang yang digunakan adalah sebagai
berikut :

a. Untuk 110 meter = 106,7 centimeter.


b. Untuk 100 meter kurang dari 106,7 centimeter.
c. Untuk 400 meter putri = 84,0 centimeter.
d. Untuk 400 meter putra = 91,4 centimeter.

2. Cabang Olahraga Atletik: Lompat


Melompat menjadi satu di antara cabang olahraga atletik.
Seperti lari, lompat ini juga terbagi menjadi beberapa nomor, yaitu:

5
a. Lompat Jauh
Lompat jauh ini adalah olahraga atletik di mana seorang atlet
akan memulai dengan lari dan kemudian melompat ke arah
horizontal atau ke depan sejauh mungkin. Semakin jauh lompatan
seorang atlet maka peringkatnya akan semakin tinggi. Lompat jauh
tidak sah jika si atlet melompat setelah melewati garis batas
lompatan. Gaya lompat jauh ada 3 yaitu :

b. Lompat Tinggi
Lompat tinggi ini dilakukan dengan cara melompat ke arah
vertikal atau dengan kata lain atlet harus melompat setinggi mungkin
melewati mistar yang sudah ditetapkan tingginya.

Nantinya, mistar tersebut akan terus dinaikan tingginya


bergantung pada pencapaian dari sang atlet. Lompat tinggi dianggap
tidak sah jika badan mengenai mistar saat sedang melompat.

6
c. Lompat Galah
Lompat galah ini mirip dengan lompat tinggi, tetapi lompat
galah dilakukan dengan menggunakan galah atau tongkat panjang
yang lentur untuk membantu atlet melompat setinggi mungkin
melewati mistar.

d. Lompat Jangkit
Lompat jangkit ini adalah lompat yang dilakukan dengan
teknik seperti lompat jauh tetapi si atlet harus melakukan dua kali
tolakan sebelum mendarat di area pendaratan.

7
3. Cabang Olahraga Atletik: Lempar
Olahraga lempar melempar ini kebanyak dilakukan atlet-atlet yang
memiliki otot tangan yang kuat. Hal itu karena mereka diminta oleh
melempar benda berat sejauh mungkin.

Cabang atletik lempar ini terbagi menjadi beberapa nomor, yaitu:

a. Tolak Peluru
Tolak peluru merupakan cabang olahraga atletik yang
dilakukan dengan melempar atau menolak sebuah peluru sejauh
mungkin. Peluru di dalam olahraga ini adalah bola besi bulat
yang memiliki berat mulai dari 2,76 kg hingga 7,26 g. Sikap
badan saat melakukan tolak peluru ada dua yaitu sikap badan
menyamping dan sikap badan membelakangi.

8
b. Lempar Lembing
Lempar lembing ini adalah olahraga melempar lembing atau
mirip dengan tombak sejauh mungkin. Lembing itu memiliki
panjang 2,6-2,7 m untuk pria dengan minimum berat 800 gram.
Sedangkan untuk putri sepanjang 2,2 m-2,3 m dengan berat 600
gram.

c. Lempar Cakram
Lempar cakram ini menuntut atlet untuk melempar sebuah
cakram logam ke area yang sudah ditandai. Cakram yang
dilempar untuk pria memiliki berat 2 kg dengan diameter 22 cm,
sedangkan wanita adalah 1 kg dengan diameter 18 cm.

9
d. Lempar Martil
Lempar martil ini bukan melempar martil seperti umumnya,
tetapi melempar bola logam yang telah dipasang ke sebuah
kawat baja sepanjang 1,22 m. Berat dari bola tersebut adalah
7,26 kg untuk pria dan 4 kg untuk wanita.

4. Cabang Olahraga Atletik Lainnya

a. Jalan Cepat
Jalan cepat ini berbeda dengan lari. Jalan cepat ini menuntut
atlet berjalan tetapi salah satu kaki harus terus menyentuh tanah.
Adapun jarak perlombaan jalan cepat ini umumnya 20 km
hingga 50 km.

b. Panahan
Panahan juga termasuk ke dalam satu di antara cabang
olahraga atletik. Panahan ini dilakukan dengan cara
menembakkan panah ke sasaran berbentuk lingkaran dengan
jarak tertentu. Makin tepat sasaran dari panah, maka poin yang
akan didapatkan makin tinggi pula. Panahan memiliki nomor
individu dan juga beregu.

10
c. Gabungan
Atletik gabungan ini adalah menggabungkan beberapa
cabang olahraga atletik ke dalam satu kategori. Umumnya ada
dua kategori pada olahraga atletik gabungan ini, yaitu:

1. Decathlon
Decathlon ini adalah gabungan dari 10 disiplin olahraga
atletik yang dilakukan oleh satu atlet saja. Jadi olahraga ini
terdiri dari beberapa gabungan cabang olahraga atletik.

Adapun cabang olahraga tersebut antara lain lari


(pendek, menengah, jauh), lompat jauh, lompat tinggi, tolak
peluru, lempar cakram, lompat galah, dan lempar lembing.

Decathlon biasanya dilakukan selama dua hari berturut-


turut.

2. Heptathlon
Heptathlon ini merupakan penggabungan 7 disiplin
olahraga atletik untuk putri, yaitu lari (pendek, menengah),
lompat tinggi, tolak peluru, lompat jauh, dan lempar
lembing.

11
D. Manfaat Atletik
Manfaat dari pembahasan materi atletik dalam Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di sekolah mencakup sejumlah aspek
penting. Berikut adalah beberapa bentuk manfaatnya:
1. Pengembangan Keterampilan Motorik:
Pelajaran atletik berperan dalam pengembangan keterampilan
motorik kasar dan halus siswa, melibatkan kegiatan seperti berlari,
melempar, dan melompat. Ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi
tubuh, kecepatan, dan kekuatan fisik.
2. Peningkatan Kesehatan Fisik:
Atletik memberikan kontribusi signifikan pada peningkatan
tingkat kebugaran fisik siswa. Melalui berbagai aktivitas, seperti lari,
paru-paru, dan otot-otot terlatih, serta risiko penyakit terkait gaya hidup
tidak aktif dapat berkurang.
3. Pembentukan Karakter dan Kedisiplinan:
Melalui partisipasi dalam kegiatan atletik, siswa tidak hanya
mengembangkan keterampilan fisik, tetapi juga nilai-nilai karakter
seperti kerjasama, kedisiplinan, tanggung jawab, dan semangat
sportivitas.
4. Peningkatan Kesehatan Mental:
Olahraga telah terbukti memiliki dampak positif pada kesehatan
mental siswa. Aktivitas fisik membantu mengurangi tingkat stres,
meningkatkan suasana hati, dan memberikan kesempatan bagi siswa
untuk melepaskan energi secara positif.
5. Peningkatan Keterampilan Sosial:
Melalui kegiatan atletik, siswa memiliki kesempatan untuk
berinteraksi dengan teman-teman sekelas di luar lingkungan kelas. Ini
dapat meningkatkan keterampilan sosial, membantu membentuk
hubungan pertemanan, dan membangun rasa persatuan di antara siswa.

12
6. Identifikasi dan Pengembangan Bakat:
Materi atletik membuka peluang untuk mengidentifikasi bakat
dan minat siswa dalam bidang olahraga tertentu, memberikan mereka
kesempatan untuk mengembangkan potensi mereka lebih lanjut.
7. Pemberdayaan Diri dan Kemandirian:
Melalui pencapaian pribadi dalam kegiatan atletik, siswa dapat
merasakan keberhasilan, meningkatkan rasa percaya diri, dan
mengembangkan kemandirian. Dampak positif ini dapat menciptakan
perubahan positif di berbagai aspek kehidupan siswa.
8. Penanaman Gaya Hidup Aktif:
Pelajaran atletik berkontribusi dalam menanamkan gaya hidup
aktif sejak dini, yang merupakan langkah penting untuk mencegah
masalah kesehatan yang mungkin muncul akibat gaya hidup tidak
aktif di masa depan.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Materi atletik tidak hanya berperan dalam meningkatkan
keterampilan fisik, tetapi juga melibatkan aspek-aspek pengembangan
holistik, seperti perkembangan karakter, kesehatan mental, dan
keterampilan sosial siswa.
Atletik memainkan peran sentral dalam membentuk gaya hidup aktif
dan meminimalkan risiko penyakit terkait kehidupan tidak aktif. Hal ini
menciptakan dasar untuk pembentukan kebiasaan hidup sehat di masa
depan.
Melalui kegiatan atletik, siswa tidak hanya mengembangkan
keterampilan fisik, tetapi juga nilai-nilai karakter seperti kerjasama,
kedisiplinan, dan semangat sportivitas, yang penting untuk membentuk
kepribadian yang berkualitas.
Partisipasi dalam atletik memberikan kesempatan bagi siswa untuk
meraih pencapaian pribadi, meningkatkan rasa percaya diri, dan
mengembangkan kemandirian, memberikan dampak positif dalam
kehidupan mereka.
Untuk memaksimalkan manfaat dari pembelajaran atletik, perlu
adanya fasilitas olahraga yang memadai dan pengetahuan serta
keterampilan guru PJOK yang cukup. Hal ini memberikan dasar yang kuat
untuk implementasi pembelajaran atletik yang efektif.

B. Saran
1. Memperhatikan dan memperbaiki fasilitas olahraga yang ada di sekolah
agar memberikan lingkungan yang kondusif bagi pembelajaran atletik.
2. Memanfaatkan teknologi pendidikan, seperti aplikasi atau perangkat
lunak, untuk meningkatkan pengalaman pembelajaran siswa, misalnya,

14
melalui analisis teknis, pelacakan kemajuan, dan pemanfaatan sumber
daya digital.
3. Menyelenggarakan acara dan kompetisi atletik di tingkat sekolah guna
merangsang semangat kompetitif siswa dan memberikan mereka
kesempatan untuk mengaplikasikan keterampilan yang telah dipelajari.
4. Mengintegrasikan pendekatan edukasi kesehatan dalam pembelajaran
atletik untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya gaya
hidup aktif bagi kesehatan jangka panjang.

15
DAFTAR PUSTAKA
A Albert.2022. Pengertian dan Macam-Macam Olahraga Atletik.
Gramedia.com. 29 Maret 2022.

A Albert.2022. Pengertian Atletik: Sejarah dan Jenis-Jenis Cabang


Olahraga Atletik. Gramedia.com. 16 Juli 2022.

Mujahir.(2019).Penjasorkes.Rawamangun: Yudistira.

16

Anda mungkin juga menyukai