Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“ ATLETIK “

Di Susun Oleh :

ANA YULIA

DILA OKTA ANGGRAINI

DONI SUMANTRI

FERA JUWITA

HOLIATI

HOLIL HIBRAN

MA AL-IKHLAS GUNUNG REJO


KECAMATAN WAY RATAI KABUPATEN PESAWARAN
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan-Nya
sehingga kami dapat melaksanakan tugas ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana ini.Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, maupun pedoman bagi pembaca dalam pendidikan.
Harapan kami semoga makalah ini mampu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca.Sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga ke depannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangannya karena pengalaman
yang kami miliki masih sangat kurang oleh karena itu,kami harapkan kepada
para pembaca untuk memberikan kritik dan saran kepada kami.

Padang Cermin, Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman judul................................................................................................... i

Kata pengantar.................................................................................................. ii

Daftar isi........................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 1

1.3 Tujuan dan Manfaat................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2

2.1 Sejarah Atletik........................................................................................... 2

2.2 Cabang-Cabang Atletik............................................................................. 3

2.3 Ukuran Lapangan....................................................................................... 4

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 6

3.1 Kesimpulan................................................................................................ 6

3.2 Saran.......................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN
                                         
1.1  Latar Belakang
Atletik merupakan kegiatan jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan yang dinamis dan
harmonis seperti: jalan, lari, lompat dan lempar. Atletik merupakan aktivitas jasmani yang
mendasar untuk cabang olah raga lainnya, juga merupakan unsure olahgara yang amat penting
dalam acara pesta olahraga seperti PON, SEA GAMES, ASIAN GAME dan OLIMPIADE.
 Atletik juga merupakan sarana untuk pendidikan jasmani dalam upaya meningkatkan
daya tahan, kekuatan, kecepatan, kelincahan dan lain sebagainya, selain untuk sarana
pendidikan juga sebagai sarana penelitian bagi para ilmuan. Atletik berasal dari bahasa
Yunani Athlon atau Athlum yang berarti perlombaan, pertandingan, pergulatan atau suatu
perjuangan, orang yang melakukannya disebut Athleta (atlet).

1.2  Rumusan Masalah
      Dari latar belakang di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Sejarah Atletik ?
2.      Apa saja cabang-cabang Atletik ?
3.      Berapa ukuran lapangan  ?

1.3  Tujuan dan Manfaat


1.       Untuk mengetahui sejarah Atletik
2.       Untuk mengetahui cabang-cabang Atletik
3.       Untuk Mengetahui ukuran lapangan
BAB II
PEMBAHASAN

  2.1  Sejarah Atletik
Atletik berasal dari kata Yunani yaitu Atlon,Atlun yang berarti pertandingan atau
perjuangan. Jadi atletik menurut Ensoklopedi Indonesia berarti Pertandingan dan Olah raga
pada Atletik. Atletik yaitu suatu Cabang olah raga mempertandingkan Lari,Lompat,Jalan dan
Lempar. Olah raga Atletik mula-mula di populerkan oleh bangsa Yunani kira-kira pada Abad
ke-6 SM. Orang yang berjasa mempopulerkannya adalah Iccus dan Herodicus. Atletik yang
terkenal sekarang sudah lain dari pada yang dilakukan oleh bangsa Yunani dulu. Tetapi
walaupun demikian dasarnya tetap sama yaitu Berjalan, lari, lompat dan lempar. Karena
mempunyai berbagai unsur inilah atletik dikatakan sebagai ibu dari segala cabang Olah raga.
Mengandung berbagai unsur gerakan sehari-hari. Pada zaman Primitif sangat penting artinya
untuk mencari nafkah dan mempertahankan hidup. Mereka hidup dengan berburu binatang
liar, diperlukan ketangkasan, kecepatan dan kekuatan. Pandangan hidup pada zaman itu
adalah yang kuat;yang berkuasa sehingga untuk dapat tetap hidup dan mempertahankan diri
mereka harus berlatih jasmani.
Pada zaman Yunani dan Romawi kuno telah terlihat arah latihan jasmani. Istilah atletik
ini juga bisa dijumpai dalam berbagai bahasa antara lain dalam bahasa Inggris Athletic, dalam
bahasa Perancis Ateletique, dalam bahasa Belanda Atletiek, dalam bahasa Jerman Athletik.
Untuk dapat memahami pengertian tentang Atletik, tidaklah lengkap jika tidak diketahui
sejarah atau riwayat istilah atletik serta perkembangannya sebagai salah satu cabang olahraga
mulai zaman purbakala sampai zaman modern ini. Memahami sejarah tidak hanya sekedar
untuk pengertian dan pengetahuan tetapi mengetahui dan mengikuti perkembangan atletik
sejak zaman kuno sampai dengan zaman sekarang. Dengan mengetahui kejadian-kejadian
pada masa lampau, dapat diambil hikmahnya untuk menentukan langkah-langkah dimasa
yang akan datang.
.
2.2  Cabang-Cabang Atletik
a. Lari
b. Lempar
c. Lompat
d. Jalan
Penjelasan Cabang-cabang Atletik
A. Lari terbagi :
 Jarak pendek
 Jarak Menengah
 jarak Jauh.
 Halang Rintang
 Estafet      
1) Lari Jarak Pendek
Lari jarak pendek adalah berlari dengan kecepatan penuh sepanjang jarak
yang harus ditempuh, atau sampai jarak yang telah ditentukan.Lari jarak
pendek terdiri dari lari 100 m, 200 m, 400 m. secara teknis sama. yang
membedakan hanyalah pada penghematan penggunaan tenaga, karena
perbedaan jarak yang harus ditempuh. Makin jauh jarak yang harus
ditempuh makin banyak tenaga yang harus dibutuhkan. Gerakan lari jarak
pendek dibagi menjadi tiga tahap ialah: star, gerakan lari cepat (sprint),
gerakan finis. Start Dalam perlombaan lari, ada tiga cara star, ialah : 
 star berdiri (standing start)
 star jongkok (crouching start)
 start melayang (flying start) dilakukan hanya untuk pelari ke II, III dan
IV dalam lari estapet 4 x 100 m.
2) Lari Jarak Menengah
Gerak lari jarak menengah (800 m- 1500 m) dan sedikit berbeda dengan
gerakan lari jarak pendek .terletak pada cara kaki menapak. Lari jarak
menengah, kaki menapak ball hell-ball, ialah menapakkan pada ujung kaki
tumit dan menolak dengan ujung kaki. Star dikakukan dengan cara berdiri.
Yang perlu diperhatikan pada lari jarak menengah:
 badan harus selalu rilaks atau santai.
 Lengan diayun dan tidak terlalu tinggi seperti pada lari jarak pendek
 Badan condong ke depan kia-kira 15º dari garis vertical.
 Panjang langkah tetap dan lebar tekanan pada ayunan paha ke depan,
panjang langkah harus sesuai dengan panjang tungkai. Angkat lutut
cukup tinggi (tidak setinggi lari jarak pendek).
Penguasaan terhadap kecepatan lari (pace) dan kondisi fisik serta daya
tahan tubuh yang baik. Dalam lari jarak menengah gerakan lari harus
dilakukan dengan sewajarnya, kaki diayunkan ke depan seenaknya,
panjang langkah tidak terlalu dipaksakan kecuali menjelang masuk garis
finis.
3) Lari Jarak Jauh
Lari jarak jauh dilakukan dalam lintasan stadion jarak 3000m, ke atas,
5000m, 10.000m, sedangkan marathon dan juga cross-country, harus
dilakukan diluar stadion kecuali star dan finis, secara fisik dan mental
merupakan keharusan bagi pelari jarak jauh. Ayunan lengan dan gerakan
kaki dilakuakan seringan-ringannya. Makin jauh jarak lari yang ditempuh
makin rendah lutut diangkat dan langkah juga makin kecil.
4) Lari Halang Rintang
Lari steeple – chase 3000 m termasuk kedalam lari jarak jauh dengan
melalui rintangan-rintangan. Rintangan itu ada dua macam; 
 Rintangan Gawang
 Rintangan Air dengan Gawang didepannya (water jump)
Pelari steeple – chase harus memiliki kecepatan seperti pelari 1500m, tetapi
juga harus memiliki daya tahan seperti pelari 5000 meter, dan harus
memiliki kemahiran khusus dalam melewati rintangan-rintangan tersebut.
Cara untuk melampaui rintangan gawang yang banyak digunakan adalah : 
a. Seperti lari gawang biasa,
b. Melampaui gawang dengan menginjakkan sebelah kaki di atas gawang.
o Cara Lari Gawang Biasa
Cara seperti lari gawang biasa banyak digunakan oleh pelari-pelari
yang memang memiliki kemahiran dalam lari gawang dan oleh
pelari-pelari yang jangkung yang dengan mudah dapat melangkahi
rintangan gawang. Yang penting adalah setelah pelari melampaui
gawang dapat menjaga keseimbangan sebaik-baiknya untuk
melanjutkan larinya. Sangat dianjurkan agar dapat bertumpu
dengan kaki manapun.
o Cara untuk melampaui rintangan air pada garis besarnya adalah
sebagai berikut :
a. Bertumpu dari titik setengah meter di muka gawang rintangan
air. Lalu melompat ke atas atas depan, setelah kakinya menapak
di atas gawang pada ujung kaki.
b. Badan harus dibawa ke muka kaki, kaki yang bertumpu pada
gawang menolak sekuatnya, kaki lainnya diayunkan ke depan
sejauh-jauhnya, dan badan masih dalam sikap sedikit condong
ke depan, sehingga menjadi gerakan melompat.
c. Pada saat melayang, tangan digunakan untuk menjaga
keseimbangan badan dan kaki tumpu melakukan gerakan
permulaan untuk persiapan melangkah waktu kaki ayun
mendarat.
d. Mendarat dengan kaki ayun sejauh mungkin mencapai ujung
bak air, dan sedikit mungkin masuk dalam air. Kaki yang
mendarat sedikit di tekuk, dan badan tetap dalam keadaan
sedikit condong ke depan. Kaki lainnya diangkat untuk
melangkah ke depan.

5) Lari Estafet
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada
perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting.
Dalam satu regu lari sambung terdapat empat orang pelari, yaitu pelari
pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada
kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu
memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari sebelumnya ke pelari
berikutnya. Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4
x 100 meter dan nomor 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari sambung
bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan
tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan
kecepatan dari setiap pelari. Teknik Lari Sambung (Estafet) Suksesnya lari
estafet sangat bergantung dari kelancaran penggantian tongkat. Waktu yang
dicapai akan lebih baik (lebih cepat) jika pergantian tongkat estafet
berlangsung dengan baik pula. Suatu regu lari estafet yang terjadi dari
pelari-pelari yang baik hanya akan dapat memenangkan perlombaan, jika
mampu melakukan pergantian tongkat estafet dengan sukses. Ukuran
tongkat yang digunakan pada lari estafet adalah
o Panjang tongkat : 28-30 cm
o Diameter tongkat : 38 mm
o Berat tongkat : 50 gr
Pada lari sambunga ada beberapa macam cara dalam pemberian tongkat
estafet dari pelari kepada pelari berikutnya. Secara garis besar, pergantian
tongkat srtafet itu ada 2 macam, yaitu dengan melihat (visual) dan tanpa
melihat (nonvisual).
B. Lempar terbagi :
a. Lempar Lembing
b. Lempar Cakram
1) Lempar lembing
Lempar lembing merupakan salah satu cabang olahraga dalam atletik.
Olahrga ini dilakukan dengan melemparkan lembing dalam jarak
tertentu.Untuk mencapai jarak maksimum, atlet harus menyeimbangkan
tiga hal, yaitu kecepatan, teknik dan kekuatan. Lembing yang digunakan
terbuat dari logam untuk Putra beratnya 800 gram dengan panjang 2,70 m,
sedangkan Putri beratnya 600 gram dengan panjang 2,30 m. Lembing
terbuat dari bambu dengan mata lembing terbuat dari logam
o Untuk putra panjang 260 cm, berat 800 gr
o Untuk putri panjang 200 cm, berat 600 gr
Cara memegang lembing
o Dipegang di atas bahu, ujung lembing ke atas
o Dipegang di depan dada , ujung lembing ke bawah
o Dipegang di belakang, menempel pada tangan yang memegang
lembing diluruskan
Hak melempar
o Mempunyai hak melempar 3 kali
o Melempar harus dengan 1 tangan
Diskualifikasi
o Lembing tidak dipegang pada pembalutnya
o 2 menit dipanggil belum melempar
o Menyentuh besi batas lemparan sebelah atas
o keluar lewat garis sektor lempar setelah melempar
o Lembing jatuh di luar garis sektor lempar
o Ujung lembing tidak membekas pada tanah
2) Lempar Cakram
Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik.Cakram yang
dilempar berukuran garis tengah 220 mm dan berat 2 kg untuk laki-laki, 1
kg untuk perempuan.Lempar cakram diperlombakan sejak olimpiade I
tahun 1896 di Athena, Yunani. Cara melempar cakram dengan awalan dua
kali putaran badan caranya yaitu: memegang cakram ada 3 cara, berdiri
membelakangi arah lemparan, lengan memegang cakram diayunkan ke
belakang kanan diikuti gerakan badan, kaki kanan agak ditekuk, berat
badan sebagian besar ada dikanan, cakram diayunkan ke kiri, kaki kanan
kendor dan tumit diangkat, lemparan cakram 30 derajat lepas dari
pegangan, ayunan cakram jangan mendahului putaran badan, lepasnya
cakram diikuti badan condong kedepan. Latihan dasar menggunakan ring
karet atu rotan
o Diawali dgn sikap tegap
o langkahkan slah satu kaki sambil mengayunkan ring ke depan
o lanjutkan ayunan hingga mengelilingi tubuh, jaga agar lengan
memegang ring tetap lurus dan berada dibawah ketinggian bahu
o langkahkan kaki lurus ke depan ( berlawanan dgn arah tangan.ikuti
gerakan pinggul dan dada ke depan.kemudian lepaskan ring,ayunkan
tangan ke atas dan langkahkan kaki belakang ke depan
Cara memegang cakram
Pegang dgn buku ujung jari2 tangan, ibu jari memegang samping cakram,
kemudian pergelangan tangan ditekuk sedikit ke dalam Mengayunkan
cakram Ayunkan cakram dgn ring ke depan dan ke belakang di samping
tubuh.pada saat mengayunkan cakram,tangan yg memegang cakram
direntangkan sampai lurus.jangan sampai lepas Gerakan lempar cakram
Ada 3 tahap dalam melempar cakram
a. Persiapan - berdiri dgn kedua kaki dibuka lebar - pegang cakram dgn
tangan kanan.ayunkan sampai di atas bahu sambil memutar badan ke
kiri,kemudian ke kanan secara berulang2.saat cakram diayun ke kiri,
Bantu tangan kiri dgn cara menyangganya
b. pelaksanaan - ayunkan cakram ke depan lalu ke belakang - pada saat
cakram di belakang, putar badan dan ayunkan cakram ke samping-
depan-atas (membentuk sudut 40o ) - lepaskan cakram pada saat berada
di depan muka
c. penutup - Bantu lemparan dgn kaki kanan agar tercipta suatu tolakan
kuat pada tanah sehingga b adan melonjak ke depan-atas - langkahkan
kaki kanan ke depan untuk menumpu, sedangkan kaki kiri diangkat
rileks untuk menjaga keseimbangan badan
C. Lompat terbagi :
a. Lompat Tinggi
b. Lempar Galah
c. Lompat Jauh
1) Lompat Tinggi
Lompat Tinggi adalah salah satu keterampilan untuk melewati mistar yang
berada di kedua tiangnya.Ketinggian lompatan yang dicapai oleh seorang
pelompat tergantung dari kemampuan dan persiapan bertanding dari masing-
masing atlet. adapun gaya straddle dimana ketiga badan melewati mistar
dengan cepat diputar atau dibalikkan, sehingga sikap badan di mistar
telengkup.
2) Lompat Galah
Lompat yang memakai tongkat,Tiang galah adalah sebuah acara di lapangan
atletik yang menggunakan orang yang panjang, fleksibel sebagai tiang bantuan
melompat ke atas sebuah bar. Tiang jumping kompetisi yang dikenal dengan
Yunani kuno, serta Cretans dan Celt. Sudah penuh medali di event Olimpiade
sejak 1896 untuk laki-laki dan perempuan sejak 2000.
3) Lompat Jauh
Suatu akivitas gerakan yg dilakukan di dalam lompatan untuk mencapai
lompatan yg sejauh-sejauhnya. Ukuran Lapangan lompat jauh untuk jarak
awalan lari sampai balok tumpuan 45m, balok tumpuan tebal 10cm, panjang
1,72m, lebar 30cm, bak lompatan panjang 9m, lebar 2.75m, kedalaman bak
lompat ± 1 meter Gerak lompat jauh merupakan gerakan dari perpaduan antara
Kecepatan (speed), Kekuatan (stenght), Kelenturan (flexibility), Daya tahan
(endurance), Ketepatan (acuration) Para peneliti membuktikan bahwa suatu
prestasi lompat jauh tergantung pada kecepatan daripada awalan atau ancang-
ancang. oleh karenanya di samping memiliki kemampuan sprint yang baik
harus didukung juga dengan kemampuan dari tolakan kaki atau tumpuan. Gaya
lompatan dalam Lompat Jauh yang sering diperagakan seperti gaya jongkok,
Gaya Menggantung, Gaya jalan di udara.
D. Jalan terbagi :
1) Jalan Cepat
Jalan cepat adalah gerak maju dengan melangkah tanpa adanya hubungan
terputus dengan tanah. Setiap kali melangkah kaki depan harus menyentuh
tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Saat melangkah satu kaki
harus berada di tanah, maka kaki tersebut harus lurus/ lutut tidak bengkok dan
tumpuan kaki dalam keadaan posisi tegak lurus. Unsur- unsur dalam gerak
jalan cepat adalah disiplin , semangat , kekompakan , keuletan , kerapihan dan
daya tahan. Gerak jalan cepat biasanya dilaksanakan di lapangan atau di jalan
raya. Perlengkapan ketika akan jalan cepat adalah sepatu pdl dan membawa
tempat minum. Teknik Jalan Cepat Agar dapat menjelaskan dan melakukan
teknik jalan cepat yang benar, maka anda perlu dapat menjelaskan perbedaan
yang nyata antara berjalan dan berlari, serta anda dapat melakukan teknik jalan
yang biasa dengan benar. Berikut ini mengenai teknik jalan cepat yang benar
1. Teknik Jalan Cepat
Jalan cepat merupakan salah satu nomor dalam cabang atletik dan resmi
diperlombakan dalam kejuaraan-kejuaraan atletik, baik nasional maupun
internasional. Teknik pelaksanaan jalan cepat dapat dirinci sebagai berikut
a. Start
Startnya menggunakan start berdiri, karena start dalam jalan cepat tidak
mempunyai pengaruh yang berarti, maka tidak perlu ada teknik khusus
yang perlu dipelajari atau dilatih. Sikap start yang lazim digunakan ada
pada abaaba “Bersedia” murid/anak-anak menempatkan kaki kiri di
belakang garis start, sedang kaki kanan di samping belakang kaki kiri,
dengan badan agak condong ke depan dan kedua lengan rileks. Pada
aba-aba “Ya” atau bunyi tembakan pistol, segera melangkahkan kaki
kanan ke depan, disusul kaki kiri dan terus berjalan.
b. Langkah
Langkah dimulai dengan gerakan mengangkat paha kaki ayun ke depan
lutut, terlihat tungkai bawah bergantung lemas, karena ayunan paha ke
depan, tungkai bawah ikut terayun ke depan, menyebabkan lutut
menjadi lurus. Kemudian menapak pada tumit terlebih dahulu
menyentuh tanah, bersamaan dengan mengangkat tumit, selanjutnya
ujung kaki tumpu lepas dari tanah, ganti dengan kaki ayun. Begitu
seterusnya selalu ada kaki yang menumpu, jadi tidak ada saat
melayang.
c. Condong Badan
Mulai dari kepala, punggung/dada, pinggang sampai tungkai bawah
sedikit condong ke depan.
d. Ayunan Lengan
Siku di tekuk kurang lebih 90 derajat, ayunan lengan kiri ke depan
bersamaan dengan mengangkat paha dan kaki kanan, sehingga
koordinasinya adalah lengan kiri bersamaan dengan kaki kanan, dan
lengan kanan bersamaan dengan kaki kiri.
e. FinishTidak ada teknik khusus gerakan masuk finish dalam jalan cepat.
Biasanya jalan terus sampai melewati garis finish, baru dikendorkan
kecepatannya setelah melewati kira-kira tiga sampai lima meter. Untuk
memperoleh langkah-langkah yang benar, maka pemindahan badan dan
kaki satu ke kaki yang lain harus nampak jelas, ini kelihatan pada gerak
panggul. Gerakan ini perlu dilatih agar terbiasa melakukan teknik
gerakan jalan cepat yang benar. Jadi sikap dan gerakan jalan cepat
adalah badan dalam posisi tegak, pandangan lurus ke depan, siku
ditekuk, dan tangan dikepalkan dengan rileks.

2.3 Ukuran  Lapangan


1. Lari
 Lari jarak pendek = 100, 200, 400 meter
 Lari jarak menengah = 800 , 1500 meter
 Lari jarak jauh = 5000, 10000 meter dan marathon 42,195 km
 Lari halang rintang = 110 m halang rintang tinggi (100 m untuk wanita) dan
400 m haling rintang menengah (300 m di beberapa SMA).
 Estafet = 4 x 100m estafet, 4 x 400 m estafet , 4 x 200 m estafet , 4 x 800 m
estafet
2. Lempar
 Lempar Lembing ( Javelin throw ): Lintasan awal dibatasi oleh garis 5 cm dan 
terpisah 4 meter. Panjang lintasan minimal 30 m dan maksimal 36,5m
 Lempar Cakram ( Discus Throw)    
3. Lompat
 Lompat tinggi ( high jump)
 Lompat galah ( Pole Vault )
 Lompat jauh ( long jump)
4. Jalan Cepat
 Terdiri dari jarak mulai 3000m, 5000m, 10.000m, 20.000m, 50.000 m
BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Di dalam olahraga atletik banyak sekali melibatkan bagian-bagian tubuh bagian atas dan
bawah mulai dari otot, sendi, sumbu dan bidang. Hasil dari kombinasi yang lengkap dari
bagian-bagian tubuh tersebut menghasilkan suatu gerakan dan fisik yang baik dalam atletik.
Atletik adalah cabang olahraga yang mendasari dari semua cabang olargara yang lain, Atletik
mempunyai karakteristik gerakan yang paling dasar yang menjadi kebiasaan kita sehari-hari
seperti contoh : Berjalan, berlari, melompat dan melempar. Gerakan-gerakan tersebut adalah
gerakan alami.

3.2  Saran
Sebagai calon guru olahraga, dengan mengetahui analisis olahraga atletik yaitu
mengetahui sejarah, cabang-cabang dan ukuran dalam atletik serta diharapkan dapat menjadi
suatu pegangan dalam membelajarkan anak didiknya kelak. Upaya menuju keberhasilan
Atletik dalam menanamkan nilai-nilai karakter dan sportivitas, seorang pelatih maupun
praktisi olahraga harus memahami bagaimana cara yang tepat untuk melatihkan hal tersebut
kepada anak latihnya. Apabila ketiga konsep di atas telah tertanam dalam diri seseorang,
maka dalam bertanding maupun kelak hidup di tengah-tengah masyarakat persoalan-persoalan
yang ada akan dengan mudah diatasi dan dapat menjalani hidup dengan harmonis.
DAFTAR PUSTAKA

http://ametunigha.blogspot.co.id/2016/03/makalah-atletik-pendidikan-penjaskes.html

Anda mungkin juga menyukai