Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TUGAS ATLETIK

DOSEN PENGAMPUH :

Drs. A. Mas jaya AM, M.pd

DI SUSUN OLEH :

MUHAMMAD FACHRUL A.

210301501054

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

T.A 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan yang maha Esa atas limpah dan
rahmat-Nya sehingga makalah Tugas Atletik dapat terselesaikan. Makalah tugas atletik ini di
buat sebagai tugas mata kuliah (ATLETIK).

Makalah ini di susun berdasarkan catatan yang saya ambil, selain itu makalah ini saya
susun agar dapat memberikan manfaat untuk pembaca dalam mempelajari tugas atletik ini.

Oleh kerena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca untuk perbaikan kedepanya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
terutama bagi mahasiswa universitas negeri makassar.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3

BAB I.........................................................................................................................................................4

PENAHULUAN.......................................................................................................................................4

A. LATAR BELAKANG..........................................................................................................4
Atletik pada Masa Yunani kuno...............................................................................................6
Atletik pada masa Olimpiade Modern......................................................................................6
BAB II........................................................................................................................................................7

PEMBAHASAN.......................................................................................................................................7

A. PERTEMUAN PERTAMA..................................................................................................7
B. PERTEMUAN KEDUA.......................................................................................................8
C. PERTEMUAN KETIGA....................................................................................................10
D. PERTEMUAN KEEMPAT................................................................................................12
BAB III....................................................................................................................................................14

PENUTUP...............................................................................................................................................14

Kesimpulan.........................................................................................................................14
BAB I

PENAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Atletik adalah cabang olahraga berupa aktivitas fisik (jasmani) yang dinamis dan harmonis,
termasuk di antaranya lari, lompat, jalan, dan lempar. Atletik merupakan salah satu unsur
dari pendidikan jasmani dan kesehatan, sebagai suatu komponen pendidikan yang
mengutamakan aktivitas jasmani serta pembinaan hidup sehat dan pengembangan
jasmani. Atletik bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan biomotorik, misalnya kekuatan,
daya tahan, kecepatan, kelenturan, koordinasi, dan sebagainya. Kata atletik berasal dari bahasa
Yunani "athlon" yang berarti "kontes". Atletik merupakan cabang olahraga yang diperlombakan
pada olimpiade pertama pada 776 SM. Induk organisasi untuk olahraga atletik di indonesia
adalah Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI).

Sejarah atletik dunia dimulai pada tahun 400 SM yang pada saat itu bangsa Irish telah
melakukan gerakan–gerakan olahraga yang mirip dengan atletik pada zaman ini.
Pujangga Yunani yang bernama Humeros dalam bukunya menyatakan bahwa kegiatan atletik
sudah dilakukan pada tahun 1100 SM. Yang ditandai seperti kegiatan perlombaan kereta kuda,
adu tinju, gulat yang pada awalnya dimulai dengan perlombaan lari dan ditutup dengan
lomba lempar lembing. Yunani menyelenggarakan pesta olahraga pada tahun 776 SM yang
dinamakan Olimpiade Kuno (The Ancient Olympic Games). Nomor yang dipertandingkan pada
Olympiade Kuno tersebut adalah lomba lari, pentathalon, pankration, gulat, tinju dan pacuan
kuda. Seseorang yang mendapat juara pentathalon ( lari cepat, lompat jauh, lempar cakram,
lempar lembing dan gulat) pada olimpiade tersebut, maka akan dinobatkan
sebagai juara olimpiade. Ada tiga macam lomba lari yang sudah dikenal pada zaman itu , yaitu :
Stade yaitu lari cepat pada jalur lurus yang jaraknya ± 185 meter dan lakukan di dalam stadion,
Diaulos yaitu lomba jarak menengah yang memiliki jarak ± 2 kali jarak Stade, dan Dolichos
yaitu lari jarak jauh yang memiliki jarak ± 7 sampai 24 kali jarak Stade.
Pada awalnya olahraga atletik dipopulerkan oleh bangsa Yunani pada Abad ke-6 SM.
Iccus dan Herodicus merupakan orang yang berjasa dalam mempopulerkannya. Pada dasarnya
atletik terbagi atas berjalan, lari, lompat dan lempar. Atletik itu sendiri dikatakan sebagai ibu dari
segala cabang olahraga karena atletik mengandung berbagai unsur gerakan sehari-hari. Pada
zaman primitif, untuk mencari nafkah dan mempertahankan hidup itu sangat penting. Karena itu
mereka hidup dengan berburu binatang liar yang memerlukan ketangkasan, kecepatan dan
kekuatan dalam melakukannya. Pada zaman itu pandangan hidup orang primitif adalah siapa
yang kuat dialah yang berkuasa, sehingga untuk melakukan hal tersebut mereka harus
berlatih jasmanii. Pada perlombaan ini, telah diperkenalkan start block yang terbuat dari parit
atau tembok yang kemudian dipasang secara permanen. Bangsa Romawi pada tahun 186 SM,
lebih banyak menyenangi para ”Gladiator”. Pada masa itu kegiatan olahraga yang paling
disenangi adalah olahraga yang menampilkan ”adu kejantanan.”. Olahraga ini menampilkan adu
pedang dan pertarungan yang dapat menimbulkan kematian.Yang mana lawannya adalah
manusia maupun binatang buas, dan mengakibatkan olahraga atletik ini dilupakan banyak orang.

Olahraga atletik di Indonesia disebarluaskan oleh bangsa Belanda pada tahun 1930.


Penyebaran atletik ini masih sangat terbatas pada daerah atau kota-kota besar,
seperti, Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Hal tersebut membuat pada saat atletik mulai tersebar,
masyarakat di daerah lain yang ada di pedesaan atau perkampungan tidak banyak mengenalnya.
Hal tersebut terjadi karena bangsa Belanda hanya mengenalkan atletik di kalangan anak-anak
sekolah dan kalangan militer. Tujuan dari penyebaran dikalangan anak-anak sekolah
dan militer yaitu untuk pembinaan kebugaran jasmani. Hal tersebut hanya sebagai kelengkapan
pendidikan, dan bukan untuk meningkatkan serta mengembangkan prestasi olahraga atletik di
Indonesia. NIAU (Nederlands Indische Athletiek Unie) didirikan pada tanggal 21 Juli 1917 yang
merupakan organisasi atletik pertama di Indonesia. Pertandingan atletik di Indonesia diadakan
setiap tahun. Salah satu atlet yang terkenal pada saat itu adalah Noerbambang untuk nomor lari
100 m (10.8 det.), Soetantio Singgih untuk nomor lompat tingii (1,80 m), dan Harun Al Rasyid
nomor lompat jauh (7,03 m).

Atletik di Indonesia semakin maju dan berkembang setelah bangsa Indonesia


memproklamirkan kemerdekaan pada tanggll 17 agustus 1945. Walaupun situasi dan kondisi
pada saat itu masih belum stabil dan belum mendukung, tetapi semangat bangsa Indonesia untuk
mewujudkan cita-cita dalam kegiatan olahraga khususnya bidang atleti, tidak pernah surut.
Dibuktikan dengan semangat para pelajar dan mahasiswa yang selalu melakukan latihan. Pada
saat bulan Januari 1946 di Kota Solo, diselenggarakan kongres untuk menghidupkan kembali
keolahragaan di Indonesia. Hasil kongres tersebut melahirkan PORI (Persatuan
Olahraga Republik Indonesia) yang akan mewadahi seluruh kegiatan keolahragaan di Indonesia.
PORI pun langsung mengambil langkah cepat untuk membangkitkan semangat keolahragaan di
Indonesia dengan menyelenggarakan PON I pada tahun 1948 di kota Solo.

Atletik pada Masa Yunani kuno

Atletik pada masa yunani kuno disebut sebagai ibu dari seluruh cabang atletik seperti jalan, lari,


lompat, dan lempar. Gerakan atau kegiatan fisik yang ada pada olahraga atletik ini
mencerminkan kehidupan manusia di zaman purba. Pada zaman itu, mereka melakukan kegiatan
jalan, lari, lompat, dan lempar sebagai usaha dalam mencari makanan, mempertahankan diri, dan
mengembangkan hidupnya. Misalnya menyelamatkan diri dari gangguan yang ada di alam
sekitar seperti hewan buas. Pembinaan suatu bangsa pada tahun 390 SM, memfokuskan pada
peningkatan kekuatan fisik, terutama pertumbuhan menuju bentuk tubuh yang harmonis dan
serasi dengan cara melakukan perpaduan kegiatan gymnastik, gramaika, dan musika.

Atletik pada masa Olimpiade Modern

Gerakan atletik pada masa Olimpiade modern berasal dari masyarakat Eropa pada abad ke-19.


Pada abad tersebut, masyarakat di sana telah memulai membentuk perkumpulan-perkumpulan
atletik yang kemudian mengadakan perlombaan-perlombaan antar perkumpulan dan
antar perguruan tingii. Captain Mason pada tahun 1817 yang berkebangsaan Inggris, mendirikan
perkumpulan atletik yang diberi nama Nepton Guild. Pada tahun 1834, peserta perlombaan
atletik harus melewati limit yang ditentukan oleh panitia penyelenggara. Misalnya, limit yang
ditentukan oleh panitia untuk lari 440 yard (400 m) adalah 60 detik. Sedangkan, untuk lari
1 mil (1500 m) limit yang ditentukan adalah 5 menit. Pada tahun 1850 perlombaan atletik
pertama kali diadakan pada tingkat mahasiswa.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PERTEMUAN PERTAMA

 Atletik di katakan induk dari semua cabang olahraga karena hampir semua cabang
olahraga ada di dalamnya, baik fisik maupun jasmani.

 Perbedaan atletik dan atlet :

- Atletik yaitu salah satu cabang olahraga.

- Atlet yaitu seseorang yang sedang berlomba.

 Start yaitu sikap awalan.

 Finish yaitu garis akhir.

 Starter merupakan orang yang memberangkatkan lari (wasit).

 Induk atletik : pasi ( persatuan atletik seluruh indonesia ).

 Dunia : IAAF ( international association of athletics federations ).

 Lomba : di lakukan oleh banyak pihak dalam satu kali permainan.

 Pertandingan : mempertemukan hanya dua kubu atau kelompok yang saling beradu
dalam satu kali permainan untuk memenangkan permainan tersebut.

 Lompat : menggunakan satu kaki tumpuan.

 Loncat : bergerak dengan dua kaki.

 Jalan : kaki harus menyentuh tanah.

 Lari : tidak selalu menyentuh tanah.

 Tujuan pemanasan : mencegah cedera dan meningkatkan kinerja otot tubuh.

B. PERTEMUAN KEDUA
 Jarak jalan cepat untuk putra : 10-20 km.

 Jarak jalan cepat untuk putri : 5-10 km.

 Jarak lari cepat untuk putra : 100m,200m,400m,800m,1,500m.

 Jarak lari cepat untuk putri : 100m,200m,400m.

 Lari gawang untuk putra : 110-400m.

 Lari gawang untuk putri : 100m-300m.

 Lari stapet untuk putra : 4x100m-4x500m.

 Lari stapet untuk putri : 4x100m-4x400m.

 Dasa lomba : putra- 10 cabang.

 Panca lomba : putri- 5 cabang.

 Dasa lomba putra :

1. 100m

2. Lompat jauh

3. Tolak peluru

4. Lompat tinggi

5. 400m

6. 110m

7. Lempar cakram

8. Lompat tinggi galah

9. Lempar lembing

10. 1500m
 Lompat jauh adalah suatu gerakan melompat kedepan atas dalam upaya membawa titik
berat badan selama mungkin di udara yang di lakukan dengan cepat dan dengan jalan
melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhya.

 Lompat tinggI adalah suatu bentuk gerakan melompat ke atas dengan cara mengangkat
kaki ke depan ke atas sebagian upaya membawa titik berat badan setinggi mungkin dan
secepat mungkin jatuh dengan cara melaukan tolakan pada salah satu kaki
untukmencapai suatu ketinggian tertentu.

 Lompat jangkit adalah salah satu cabang olahraga atletik nomor lompat yang bertujuan
memaksimalkan jarak jangkauan horizontal. Olahraga ini memiliki 3 fase atau gerakan :
hop ( jingkat ), step ( langkah ), jump ( lompat ).

 Lompat galah adalah olahraga trek dan lapangan dari cabang lompat, atlet perlu berlari
cepat dan menjadikan galah sebagai tumpuan untuk melompati bilah lompat sepanjang
4,5 meter.
C. PERTEMUAN KETIGA
 Lari sprin

1. Alat yang di siapkan :

2. Pistol star

3. Stopwach

4. Bendera start

5. Lintasan lari

6. Garis finis/start

7. No dada

8. Kamera finish

9. Kursi finish ( yang pegang stopwach) pencatat waktu

10. Star block

11. Tiang finish 1,37m.

12. Di pasang 2 tiang berseblahan

13. Ada di kiri dan di kanan

14. Tinggi : 1,37m

15. Lebar : 8cm

16. Tebal : 2cm

17. Tali pita finish tinggi : 1,22m sering di gunakan pada lari 100m.

 Teknik

1. Start ( lari sprin )

2. Bersedia

3. Siap

4. Ya
 Peraturan lama, setiap pelari melakukan kesalahan maka akan di ulangi.

 Peraturan sekarang, apabila masih melanggar maka akan di diskualifikasi.

 Pada lari jarak jauh ( 800m)

1. Siap

2. Pistol

 Start di lakukan pada lari jarak pendek.


 Start jongkok ( krosing start ) jarak pendek.
 Start jongkok :
1. Start pendek
Posisi di ukur 10 inci dari sratr block lutut kaki belakang di letakkan sejajar
ujung kaki bagian depan lutut kaki belakang berada di depan ujung kaki yang
lain.
2. Start menengah ( medium start ) :
Saat berjongkok, lutut kaki belakang kia kira berada di samping lekukan
telapak kaki depan ( pas di tengahya, antara ujung dan tumit ).
3. Start panjang ( long start ) :
Ujung tumit bagian kaki dan lutut di simpan di belakang.
D. PERTEMUAN KEEMPAT

 SLompat jauh :

Adalah salah satu no lompat dari cabang olahraga atletik, yang sering di
lombakan dalam kompetisi baik dalam kelas dunia maupun yang lain.
Gerakan melompat menggunakan tumpuan kaki dengan jarak sejauh-jauhnya.

 Ukuran :

1. Panjang bak lompat : 9m


2. Lebar bak lompat : 2,75m
3. Lebar papan tumpuan : 20m
4. Lebar lintasan awalan : 1,22m
5. Lebar papan tumpuan : 1,22m

 Tiga macam lompat :

1. Berjalan di udara ( walking in the air )


2. Jongkok ( ortodok )
3. Menggantung ( sneper )

A. Gaya jongkok
Gaya ini sangat populer
1. Pelompat jauh tidak boleh mengurangi kecepatan lari kerena kecepatan
lari bergantung pada jarak lopatan.
2. Lari di lakukan dari jarak 40-45m dari lintasan.
3. Tidak di perkenankan untuk mengubah langkah atau kecepatan pada saat
mendekat dengan papan tumpuan.

 Urutan tolakan kaki pada papan tumpuan :


1. Tumit
2. Telapak kaki
3. Ujung telapak kaki

 Untuk mengukur jarak lompatan :

1. Pada saat melompat, kaki tidak boleh melewati papan tumpuan sedikit
pun.
2. Ukuran papan tumpuan paling depan dan di cari tempat yang paling dekat
dengan papan tumpuan.

 Kesalahan yang sering di lakukan :

Kaki melewati batas papan tumpuan.


Pelompat mengurangi kecepatan/mengubah langkah kaki pada saat berlari.

B. Gaya menggantung
1. Perbedaanya terletak pada saat berada di udara baik gaya
jongkok/berjalan di udara.
2. Posisi awalan di tegakkan.
3. Kedua tangan lurus ke atas/di angkat.

C. Gaya berjalan di udara


Posisi kaki seperti berjalan tetapi bedanya adalah berjalan di atas udara.
BAB III

PENUTUP

 Kesimpulan

Atletik adalah cabang olahraga yang penting dikarenakan mengandung


gerakan-garakan dasar cabang olahraga lainnya. Oleh sebab itu, olahraga ini
disebut sebagai induk olahraga atau ibu dari setiap cabang olahraga. Selain
untuk pencapaian sebuah prestasi, atletik juga sering digunakan untuk melatih
kebugaran fisik, menjaga kesehatan Jasmani dan ajang refreshing. Induk
organisasi atletik di negara Indonesia dikenal dengan Persatuan Atletik
Seluruh Indonesia (PASI) yang muncul pada tanggal 3 September 1950 di
Semarang.
Senada dengan yang dikatakn oleh Sumaryoto dkk (2013:29) Atletik
adalah salah satu cabang olahraga tertua yang telah dilakukan oleh manusia
sejak jaman purba hinga sekarang. Karena gerakan-gerakan terdapat dalam
cabang olahraga atletik seperti berjalan, berlari, melempar dan melompat
adalah gerakan yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Lompat Jauh adalah suatu bentuk gerakan melompat yang diawali dengan
gerakan horizontal dan diubah kegerakan vertikal dengan jalan melakukn
tolakan dengan satu kaki yang terkuat untuk memperoleh jarak yang sejauh-
jauhnya. Tujuan dari lompat jauh adalah melompat sejauh-jaunya dengan
memindahkan seluruh tubuh dari titik tertentu ketitik yang lain Giri Wiarto
(2013:32).

Anda mungkin juga menyukai