Anda di halaman 1dari 4

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat, menuntut

setiap lembaga pendidikan untuk menyediakan wadah yang tepat untuk berkarya.
Perguruan tinggi adalah wadah untuk menghasilkan SDM yang berkepribadian mandiri dan
berkualitas sehingga perlu meningkatkan mutu lulusannya. Salah satu bentuk usaha dalam
keseimbangan antara dunia pendidikan dan lingkungan kerja adalah dengan melakukan
kegiatan kunjungan industri.
Sebelumnya, Apasih Kunjungan Industri itu?
Program kunjungan industri ini merupakan salah satu program pendidikan yang
berusaha membentuk generasi masa depan untuk mengenal budaya industri (industrial
culture), melaksanakan disiplin kerja sekaligus mengenal industri manufaktur. Kunjungan
industri ini juga bertujuan untuk melatih mental mahasiswa agar mereka bisa bekerja
dengan situasi dan kondisi apapun. . Kunjungan Industri seperti ini bertujuan untuk
menambah wawasan mahasiswa tentang perkembangan teknologi industri sebagai bekal
memasuki dunia kerja. Kunjungan Industri adalah suatu kegiatan tahunan yang dilakukan
oleh Mahasiswa Departemen Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, yang
diwadahi oleh Himpunan Mahasiswa Mesin. Untuk Kunjungannya sendiri kita laksanakan
di PT. Industri Kapal Indonesia.
Bagaimana sih, profil dari PT. Industri Kapal Indonesia
itu sendiri?
PT. Industri Kapal Indonesia atau dikenal sebagai PT. IKI
dan berkantor pusat di Makassar, Sulawesi Selatan. PT. IKI
adalah galangan kapal terbesar di Indonesia bagian timur
dengan galangan di Makassar dan Bitung, Sulawesi Utara.
Pemerintah telah menunjuk PT. IKI sebagai Pusat Industri
Maritim untuk Kawasan Timur Indonesia khususnya untuk
Kapal Perikanan, Kapal Penumpang, Ferry (Ro-Ro), Kargo dan
industri proyek industri terkait lainnya.

Fasilitas PT. Industri Kapal Indonesia

Makassar Yard:
• Graving dock 10.000 DWT, Ukuran: L 120 m x B 28 m x H 8 m
• Slipway kapasitas 1.500 TLC
• Site track 8 Lines; 2 lines 300 m/line, 4 lines 80 m/line and 2 lines 70
m/line.
• Skip lifting (transverse slipway) 45 M, 3.500 DWT
• Building berth 4 units up to 6.500 DWT and 10 units for ships up to 500
GRT
• Outfitting quay/jetty quay length 800 m and tower crane 60 ton and
water front 895 m2

PAGE 1
• Electrical power PLN 2 x 600 KVA and generator 2 x 450 KVA

Bitung Yard

• Slipway / helling 1 slipway 300 TLC length 120 m, 1 slipway 1.500 TLC
length 190 m, 1 slipway 300 TLC length 92 m dan 1 slipway 3.000 TLC
length 200 m.
• Close building berth 2 unit 200 TLC 24 x 30 m
• Building berth 1 units 1000 DWT
• Floating jetty 1 unit
• Electrical power; PLN 1 x 600 KVA and generator 1 x 450 KVA

Tahapan Pembangunan Kapal

Dalam pembangunan kapal selalu mengikuti pentahapan sabagai berikut:


1. Tahap Pembuatan Awal.
Dalam tahap ini pekerjaan yang utama adalah pembentukan pelat yang
dilakukan dengan pembersihan, penandaan, pemotongan, pembengkokkan, dan
lain sebagainya.
2. Tahap Perakitan Awal.
Sebagian dari pelat dinding setelah dibuat biasanya langsung dikirimkan ke
tempat perakitan. Tetapi konstruksi dalam seperti kerangka geladak atau dasar
biasanya dirakit tersendiri lebih dahulu dalam tahap perakitan mula atau awal.
Dalam tahap ini biasanya digunakan cara pengelasan tangan, pengelasan gaya berat,
pengelasan rendam dan sebagianya. Apabila kapal kayu maka dilakukan proses
penyambungan atau pengeleman.
3. Tahap Perakitan.
Ada tahap perakitan semua komponen baik yang datang dari pembuatan
maupun dari perakitan awal dirakit menjadi kotak-kotak perakitan (dilas/dilem
atau penyambungan). Pada kapal baja penyambungan antara kotak-kotak perakitan
dilakukan dengan menggunakan las busur rendam otomatis. Dalam hal mengikat
kerangka dan pelat dinding digunakan las tangan atau las gaya berat dengan
elektroda khusus untuk pengelasan datar. Disamping cara pengelasan diatas
digunakan juga cara lain tergantung dari bagian-bagian yang disambung dan posisi
pengelasannya.

4. Tahap Pembangunan.
Kotak-kotak yang sudah dirakit kemudian disusun diatas galangan dengan
bantuan mesin angkat (crane). Setelah diatur kotakkotak tersebut kamudian dilas
dengan menggunakan dua macam cara pengelasan baik dengan las biasa maupun
dengan las otomatis.

PAGE 2
Kegiatan Inti dan Bisnis Perusahaan

a. Engineering, engineering of steel construction, shipbuilding, ship repair, off shore,


laminated wooden, and fiberglass.
b. Inspection and cleaning machinery and equipment wokshop jobs in general are
made possible by the facilities and equipment available production.

Kesimpulan
Pemerintah menempatkan sektor maritim sebagai salah satu sektor yang mendapatkan
prioritas dalam pembangunan nasional. Hal ini membawa dampak positif terhadap upaya
peningkatan daya saing pada industri perkapalan atau galangan kapal di dalam negeri
Peluang dan tantangan industri perkapalan Indonesia di waktu yang akan datang
adalah sangat besar dan kompleks, khususnya bila spektrum pasarnya diperluas tidak hanya
mencakup kepentingan nasional saja akan tetapi juga internasional. Dipandang dari sisi
peluang, industri perkapalan di Indonesia memiliki potensi pasar yang cukup besar di masa-
masa yang akan datang. Hal ini terkait dengan kondisi iklim usaha serta ditunjang oleh
kebijakan-kebijakan pemerintah yang memberikan kesempatan dan peluang lebih besar
bagi industri perkapalan nasional.

PAGE 3

Anda mungkin juga menyukai