Anda di halaman 1dari 23

PAPER II PERANCANGAN KAPAL II

[ Resume Chapter V - VIII ]

Oleh : Cornelius Tony Suteja (4110100053)

Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2012

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182 Email : kapal@its.ac.id

BAB V CONTAINER SHIP


V.1 Gambaran Umum Container ship adalah kapal yang khusus digunakan kemas untuk ukuran peti dapat baik di yang

mengangkut peti kemas yang standar. Memiliki rongga (cells) untuk menyimpan atas kapal peti standar. Peti kemas diangkat ke di terminal yang cepat, berada derek kemas dengan kran/derek dilakukan derek-derek dermaga, berada di kapal itu sendiri. Efisiensi penggunaan ruang kapal Gb.1.1 Kapal Container menjadi kunci utama dalam angkutan petikemas melalui kapal, untuk itu ruang palka kapal dibagi atas beberapa sel yang lebarnya sepanjang satu peti kemas ukuran 40 kaki, sel dilengkapi dengan rel yang sedemikian sehingga mempermudah penyusunan peti kemas didalam palka. Penyusunan ini diperlukan untuk meningkatkan kestabilan muatan selama pelayaran. khusus dengan yang maupun menggunakan

PERANCANGAN KAPAL II Cornelius Tony Suteja (4110100053)

Page 1

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182 Email : kapal@its.ac.id

Berat maksimum peti kemas muatan kering 20 kaki adalah 24,000 kg, dan untuk 40 kaki (termasuk high cube container), adalah 30,480 kg. Sehingga berat muatan bersih/payload yang bisa diangkut adalah 21,800

kg untuk 20 kaki, 26,680 kg untuk 40 kaki. V.2 Lashing Peti Kemas Untuk menghindari muatan yang berada di atas palka bergerak ataupun jatuh kelaut pada saat pelayaran, maka muatan yang berada di atas palka diikat ke kapal sehingga walaupun kapal melalui badai dengan gelombang yang tinggi selama pelayaran muatan tetap pada tempatnya dan tidak terjatuh ke laut. Ada tiga cara yang biasa digunakan untuk mengikat petikemas yaitu

System lashing kebadan kapal dengan menggunakan kabel baja, System kunci yang biasa disebut twist lock yang mengunci dua peti System butress, biasanya digunakan dikapal peti kemas yang besar,

batang pengikat atau rantai yang dapat kekencangkan.

kemas yang berdampingan atau yang berada di atasnya.

yang merupakan perangkat penyangga yang menghalangi petikemas bergeser pada saat berlayar, penyangga dipasang sebelum berlayar, setelah semua peti kemas telah selesai dimuat. V.3 Ukuran Kapal Peti Kemas

PERANCANGAN KAPAL II Cornelius Tony Suteja (4110100053)

Page 2

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182 Email : kapal@its.ac.id

Kapal petikemas dapat dikelompokkan atas beberapa jenis mulai dari kapal pengumpan sampai kapal post panamax yang kemudian dikembangkan lagi menjadi kapal Ultra Large Container Vessel yang bisa mengangkut di atas 14.501 petikemas.

"TEU" berasal dari singkatan "Twenty Foot Equivalent Unit," adalah peti kemas 20 kaki.

V.4

Jenis-jenis Kapal Peti Kemas (Container Ship)

Kapal Container dibagi menjadi beberapa jenis menurut ukuran, fungsi, dan bahannya. a. Jenis Kapal Kontainer Menurut Fungsinya Dry cargo container Dry containers memiliki beberapa ukuran dan model: 20 dengan payload bisa memuat sampai 28.3 metrik ton, tetapi perlu diingat standar yang diperbolehkan pengelola pelabuhan tidak sama di masing masing negara. Untuk di Indonesia, ratarata untuk pengiriman internasional hanya diperbolehkan sampai maksimum 20 ton, demikian juga di wilayah sebagian besar Asia. Sedangkan di Chili dan sebagian besar negara Amerika Tengah maksimum 18 ton. 40 baik yang standard 86 maupun 96 high cube dengan payload sampai 30.4 metrik ton. Batas muatan yang

PERANCANGAN KAPAL II Cornelius Tony Suteja (4110100053)

Page 3

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182 Email : kapal@its.ac.id

diperbolehkan biasanya sampai 27 28 ton. Kalau di wilayah Amerika Serikat malah hanya 25 ton. 45 dengan ukuran 96 high cube, dengan total kapasitas 86 meter kubik. Refrigated container Untuk barang- barang perishable yang membutuhkan perlakuan khusus misalnya ikan, sayur, buah baik segar maupun beku, kita bisa menggunakan refrigated container. Refrigated kontainer dilengkapi dengan mesin pendingin yang bisa kita atur suhu kontainer sesuai kebutuhan, sehingga kualitas dan daya tahan kargo tetap terjaga sampai diterima buyer di negara tujuan. Biasanya kontainer-kontainer reefer ini dilengkapi dengan fitur-fitur khusus seperti: Dehumidification system yang menjamin suhu dan kelembaban container. Super freezer container bisa menjaga suhu terendah pada -60C/ -76F Special equipment container Untuk cargocargo khusus baik dimensi maupun beratnya melebihi batas maksimal penggunaan container biasa, terdapat container khusus yang disediakan untuk barang-barang tersebut, yaitu: Flat racks dan artificial tween decks (ATD) baik 20 and 40, yaitu container yang tidak memiliki dinding atau atap permanen atau dinding containernya bisa dibuka-tutup sesuai kebutuhan. Cocok untuk proses pemuatan barang dari atas maupun samping container. Biasanya digunakan untuk mesin-mesin berat, pipa, dll. b. Jenis Kapal Container berdasarkan Ukurannya Open Top container, 20 and 40 yang atapnya bisa terbuka atau ditutup dengan terpal.

PERANCANGAN KAPAL II Cornelius Tony Suteja (4110100053)

Page 4

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182 Email : kapal@its.ac.id

Berdasarkan ukuranya container dibedakan menjadi 4 macam container 20ft, 40ft, 40HC ft dan 45 ft. Tabel berikut ini menunjukkan berat dan dimensi dari jenis container yang paling umum, berat dan dimensi yang digunakan di bawah ini adalah berat dan dimensi ratarata.

Tabel 1.4 Jenis container berdasarkan ukurannya c. Jenis Kapal Container berdasarkan kapasitasnya Kapasitas kapal peti kemas/container dan Terminal peti kemas didasarkan pada volume dari peti kemas, the Twenty foot Equivalent Unit (TEU or teu) 20 8.0 8.5 feet adalah satuan kapasitas cargo yang digunakan untuk mendiskripsikan kapasitas kapal peti kemas/container dan Terminal peti kemas, satuan kapasitas lain adalah forty foot equivalent unit (FEU or feu) 40 8.0 8.5 feet yang didefinisikan sebagai 2 TEU. Berdasarkan kapasitas tersebut kapal container dapat dibagi menjadi 5 jenis, yaitu: Panamax Dimensi Lambung kapal-kapal container ukuran Panamax dibatasi oleh panjang dan lebar ruang dari Terusan Panama, yaitu: lebar kapal PERANCANGAN KAPAL II Cornelius Tony Suteja (4110100053)
Page 5

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182 Email : kapal@its.ac.id

(beam) max 32,3 m, panjang kapal keseluruhan (Loa) max 294.1 m (965 feet), dan draft max 12,0 m (39,5 feet). Terusan Panama memiliki ukuran ruang panjang 305 m dan lebar 33,5 m, dan kedalaman kanal adalah 12,5-13,7 m, panjang kanal adalah sekitar 86 km, sehingga kapasitas kargo yang sesuai adalah antara 4.500 dan 5.000 teu. Post-Panamax Pada tahun 1996 dilakukan pengembangan kapasitas kapal

kontainer yang dapat melewati terusan panama yakni dengan kapasitas 6.400 teu, dan memulai pengembangan baru di pasar kapal kontainer. Sejak tahun 1996, ukuran maksimal kapal kontainer telah meningkat drastis dari 6.600 teu pada tahun 1996. Menjadi 7.200 teu pada tahun 1997, dan sampai 8.700 teu di kapal disampaikan pada tahun 1998, perkembangan armada kapal post-panamax pada saat sekarang telah mencapai 30% dari armada dunia. Suex-max Ultra Large Container Ship (ULCS) Terusan Suez memiliki panjang sekitar 163 km dan lebar 80-135 m, sebagian besar salurannya hanya memiliki jalur lalu lintas tunggal dengan melewati beberapa teluk, Post-Suez-Max Merupakan kapal container yang memiliki kapasitas lebih dari 12.000 teu, sehingga untuk saat ini tidak dapat melalui terusan Suez, biaya transportasi per kontainer untuk suatu kapal besar mungkin sekitar 30% lebih rendah dari kapal kontainer 5.000-6.000 teu. Pasca Malaka-max Merupakan kapal container yang melewati selat malaka dengan draft mencapai 21 m, karena 21 m merupakan draft maksimal yang diijinkan. Ultra Large Container Ship (ULCS) memiliki kapasitas kurang lebih 12.000 teu.

PERANCANGAN KAPAL II Cornelius Tony Suteja (4110100053)

Page 6

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182 Email : kapal@its.ac.id

V.5

Sistem Bongkar Muat Sitem bongkar muat kapal merupakan suatu proses yang

terjadi dalam transportasi laut. Sistem bongkar muat bertujuan untuk memindahkan muatan dari kapal ke darat atau sebaliknya dengan waktu seminimal mungkin. Jika waktu bongkar muat kapal dapat diminimalisir maka waktu kapal di pelabuhan menjadi kecil sehingga frekuensi kapal untuk berlayar menjadi lebih banyak. Proses bongkar muat kapal container dapat dilihat di gambar 1.4 berikut.

Gb. 1V.4 Proses Bongkar Muat Kapal Container

PERANCANGAN KAPAL II Cornelius Tony Suteja (4110100053)

Page 7

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182 Email : kapal@its.ac.id

BAB VI KAPAL TUNDA ( TUG BOAT )


VI.1 Gambaran Umum Kapal tunda (Tug Boat) adalah kapal yang dipergunakan untuk menarik atau membantu kapal lain di laut, keluar masuk pelabuhan atau sungai, dan untuk menarik tongkang-tongkang di pelabuhan atau di pantai. Dibandingkan dengan ukuran kapalnya, kapal tunda mempunyai daya mesin yang sangat macam atau berat. jenis Ada beberapa tunda yang kapal

misalnya Kapal Tunda Samudera Ocean Going Tug mana merupakan kapal tunda yang dipergunakan untuk menarik obyek melalui samudera, sehingga harus layak laut, mempunyai daya mesin yang besar, serta persediaan bahan bakar yang cukup untuk melayani operasinya. Kapal tunda sarat air dangkal atau Shallow Draught River Tug yang merupakan kapal tunda yang dirancang untuk beroperasi di sungai. Selain kapal tunda yang disebutkan di atas, masih banyak jenis antara lain Pusher Tug, Fire Fighting Tug, Explore Tug dan lainnya. VI.2 Fungsi Kapal Tunda ( Tug Boat ) Secara umum, tug boat diperlukan untuk membantu menyandarkan kapal dari dan ke dermaga, sesuai dengan kemampuan tenaga pendorong dan peruntukannya yang telah ditetapkan oleh syahbandar. Fungsi utama lain dari Tug boat adalah sebagai berikut: Membantu pelaksanaan mooring - unmooring.

PERANCANGAN KAPAL II Cornelius Tony Suteja (4110100053)

Page 8

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182 Email : kapal@its.ac.id

Memantau kondisi cuaca. Membantu pekerjaan pemeliaharaan/perbaikan Mooring (SPM). Melaksanakan penanggulangan tumpahan minyak, kebakaran dan penyelamatan jika terjadi keadaan darurat diperairan SPM, termasuk melakukan latihan kebakaran dan penanggulangan tumpahan minyak berkala. Single Point

VI.3

Jenis jenis Kapal Tunda ( Tug Boat )

Beberapa macam kapal tunda, antara lain : 1. Coastal Tugs a. Mempunyai batasan radius pelayaran dengan tenaga yang cukup b. Harus mempunyai bentuk sheer yang baik di bagian depan juga forecastlenya. c. Untuk keperluan salvage oleh sebab itu perlu mempunyai kecepatan cukup baik dan harus dilengkapi dengan salvage dan fire fighting pump, salvage nozzle, dan meals 2. Harbour Tugs a. Harus dapat beroperasi di perairan gelombang berat b. Kegunaannya untuk menarik/mendorong kapal ke galangan, sandar, dan turun dock serta bongkar sauh sampai bebas ke daerah pelayaran c. Biasanya tidak beroperasi untuk menarik (tow) akan tetapi diperlukan untuk menarik (pull) di depan dan dibantu tug lainnya yang bekerja menahan agar tak bergeser ke samping (di bagian belakang/stern) d. Head (kepala depan) tug harus diapsang tow hook yang bekerja pada bagian di kapal dengan menempelkannya ke badan kapal dari bagian depan atas kapal dengan jarak yang cukup di atas batas deck dengan tug

PERANCANGAN KAPAL II Cornelius Tony Suteja (4110100053)

Page 9

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182 Email : kapal@its.ac.id

e. Pandangan ke depan harus cukup dapat dilihat dari wheel house agar nahkoda dapat mengontrol gerakan tug 3. Ocean Going Tugs a. Perlu mempunyai tenaga yang cukup b. Mempunyai draft yang dalam dan propeller yang cukup mampu untuk memenuhi keperluan itu c. Mampu berlayar jauh dikaitkan dengan kecepatan tarik dan fuel consumption yang irit serta mempunyai tangki BBM yang cukup d. Diperlukan normal tow hook dan harus dapat membawa peralatan yang cukup dan dilengkapi dengan alat-alat salvage, fleksibel hose fire pump, monitors dan fire foam tank 4. River Tugs a. Mempunyai bermacam-macam tipe karena ada batasan terhadap daerah operasinya b. Draft terbatas dan untuk locks ada ketentuannya c. Tow hook ditempatkan di tengah kapal d. Tow bows ditempatkan di skylight e. Rope/tali yang dipakai di pasang di depan dan di midship 1. Cara Penundaan

2.

3. PERANCANGAN KAPAL II Cornelius Tony Suteja (4110100053)


Page 10

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182 Email : kapal@its.ac.id

4.

BAB VII LIQUIFIED GAS CARRIER (LGC)


VII.1 Gambaran Umum Proses perancangannya sama dengan kapal-kapal lainnya. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang LGC. Dalam merancanng LGC, perhitungan hambatan dan juga stabilitasnya sama dengan kapal lainnya. Namun, peraturan yang digunakan dalama merancang lebih ketat disbandingkan dengan kapal yang lainnya. LGC menangkut gas cair, gas tersebut dicairkan guna menghemat ruang dan memudahkan proses laoding and unloading. Selain itu, jika diangkut dalam bentuk gas volume yang diangkut kecil dikarenakan sifat gas yang menyebar ke seluruh ruangan. Gas IMO kode operator mendefinisikan gas cair sebagai gas dengan uap tekanan lebih tinggi dari 2,8 bar dengan suhu 37,8 oC. IMO gas kode pasal 19 yang mendefinisikan produk yang cair gas dan harus diangkut dengan operator gas. Beberapa produk memiliki uap Tekanan kurang dari 2,8 bar pada 37,8 oC, namun didefinisikan sebagai gas cair dan harus diangkut sesuai dengan pasal 19 dalam kode gas IMO. Propilena oksida dan etilena oksida didefinisikan sebagai gas cair. Etilen oksida memiliki tekanan uap dari 2,7 bar di 37,8 oC. untuk mengontrol suhu pada etilen oksida kita harus memanfaatkan pendinginan kargo langsung tanaman. Produk tidak dihitung sebagai gas kental, tapi masih harus diangkut pada gas pembawa, ditetapkan dalam IMO gas dan kode kimia IMO. Itu Alasan untuk transportasi non-terkondensasi gas pada operator gas adalah PERANCANGAN KAPAL II Cornelius Tony Suteja (4110100053)

Page 11

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182 Email : kapal@its.ac.id

bahwa produk harus memiliki kontrol suhu selama transportasi karena reaksi dari suhu terlalu tinggi dapat terjadi. Gas terkondensasi diangkut pada operator gas baik oleh atmosfer Tekanan (benar dingin) kurang dari 0,7 bar, tekanan menengah (suhu dikontrol) 0,5 bar sampai 11 bar, atau dengan penuh tekanan (suhu sekitarnya) lebih besar dari 11 bar. Ini adalah kekuatan dan pembangunan tangki kargo yang meyakinkan untuk apa atas tekanan gas dapat diangkut. VII.2 Tujuan LGC bertujuan untuk mengangkut gas dalam bentuk cair dari source ke customer dengan aman lewat laut. VII.3 Typical Liquified Gas Carrier Tipe dari LGC antara lain : Liquified petroleum Gas (LPG)

Konversi Minyak ( Tanah ke LPG) Pengingkatan Kebutuhan LPG Pipe Line Peningkatan Distribusi LPG Ocean Going LPG Carrier Shallow Draught Darat VIII.4 Ammonia Liquified Natural Gas (LNG) Laut

Jenis Liquified Gas Carrier

PERANCANGAN KAPAL II Cornelius Tony Suteja (4110100053)

Page 12

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182 Email : kapal@its.ac.id

1. Sepenuhnya Bertekanan (Fully Pressurized) Kapal Penuh bertekanan adalah kapal dengan kemampuan membawa gas sampai 3.500 m3. Kapal ini membawa gas dalam tank baja berbentuk silinder yang terlepas dari suhu atau kontrol tekanan. Ini dirancang untuk tekanan kerja maksimum 17,5 kg/cm2 dan suhu kerja minimum di-45oC. Mereka dibangun dengan nilai biasa dinding baja setebal gas dilakukan pada suhu kamar dan isolasi tidak diperlukan. Karena dinding baja tebal yang digunakan di dalam tangki bobot kapal meningkat, sehingga membuatnya tidak ekonomis untuk perjalanan panjang. Dibangun dengan baja grade biasa Tidak membutuhkan insulasi dan secondary barrier Pengoperasian yang simple Tidak membutuhkan religuefaction plant Penggunaan space di bawah geladak tidak dapat dioptimalkan

2. Semi-Bertekanan Dan Berpendingin (Semi-Press And Refrigerated) Kapal berpendingin Semi-bertekanan dan semi terdiri dari tanaman berpendingin semi dengan tekanan desain tinggi untuk tank yang mampu mengangkut hingga 5.000 m3 gas. Tank-tank digunakan dalam kapal ini silinder dalam bentuk dan dirancang untuk tekanan kerja maksimum 8,5 kg / cm dan suhu kerja minimum -10 C. Kapal ini terutama digunakan untuk membawa gas propana sementara di kapal sisi lain semi-bertekanan dan penuh berpendingin yang mampu mengangkut gas sampai dengan 15.000 m3 dalam tangki silinder atau bola yang dirancang untuk tekanan maksimum kerja 5 kg / cm dan suhu kerja minimum -48 C. Re-pencairan dipasang di kapal tersebut dapat dingin atau panas gas selama pengisian gas atau pemakaian dari masing-masing

PERANCANGAN KAPAL II Cornelius Tony Suteja (4110100053)

Page 13

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182 Email : kapal@its.ac.id

tangki tanaman. Kapal ini ringan daripada kapal penuh bertekanan, sehingga memastikan perjalanan hassle free. 3. Sepenuhnya Didinginkan (Fully Refrigerated) Kapal penuh didinginkan adalah pembawa gas yang sangat besar yang mampu membawa 15.000 - 85.000 m3 gas dan paling cocok untuk perjalanan panjang. Tangki yang digunakan dalam kapal ini mampu membawa tekanan kerja maksimum sekitar 0,28 kg/cm2 dan suhu kerja minimum - 50oC. Gas seperti LPG, amonia, dll propana butana dapat dengan mudah diangkut dalam jumlah besar melalui kapal. Karena prisma yang seperti bentuk itu menyediakan ruang lebih banyak dari kapal tersebut di atas. IMO membagi gas cair ke dalam kelompok berikut: LPG - Liquefied Petroleum Gas LNG - Liquefied Natural Gas LEG - Gas Ethylene Liquefied NH3 - Amonia Cl2 - Chlorine Kimia gas

I.LPG (Liquefied Petroleum Gas) LPG - Liquefied Petroleum Gas adalah definisi gas yang dihasilkan oleh gas basah atau mentah minyak. Gas-gas LPG yang diambil dari minyak mentah selama penyulingan, atau dari pemisahan gas alam. Gas LPG didefinisikan sebagai propana, butane dan campuran tersebut. Pembawa tekanan yang besar atmosfer gas membawa sebagian besar LPG diangkut di laut. Namun, beberapa LPG diangkut dengan operator tekanan gas menengah. Sepenuhnya bertekanan gas pembawa terutama menangani perdagangan di daerah pesisir. LPG dapat didinginkan dengan air, dan LPG yang paling operator memiliki tanaman pendingin kargo langsung yang mengembun gas terhadap air. Transportasi laut LPG PERANCANGAN KAPAL II Cornelius Tony Suteja (4110100053)
Page 14

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182 Email : kapal@its.ac.id

terutama dari Teluk Persia ke Jepang dan Korea. Hal ini juga dari utarabarat Eropa ke Amerika Serikat, dan dari Barat Mediterania ke Amerika Serikat dan Eropa Barat Laut. LPG digunakan untuk keperluan energi dan dalam industri petro-kimia. II.LNG (Liquefied Natural Gas) LNG - Liquefied Natural Gas adalah gas yang secara alami di bumi. Terutama LNG mengandung Metana, tetapi juga mengandung Etana, Propane, dan Butana, dll Sekitar 95% dari semua LNG diangkut dalam pipa dari ladang gas ke pantai, misalnya, gas pipa dari ladang-ladang minyak di Laut Utara dan ke Italia dan Spanyol. Gas pembawa mengangkut 5% sisanya. Ketika LNG diangkut pada operator gas, ROB dan mendidih dari kargo yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk penggerak kapal. Cargo pendingin tanaman untuk besar LNG sangat besar dan mahal, dan mereka akan menggunakan banyak energi. Kecil LNG operator memiliki kargo-pendinginan tanaman, dan juga dapat digunakan untuk LPG transportasi. Transportasi laut dari LNG adalah dari Teluk Persia dan Indonesia ke Jepang, Korea dan dari Mediterania ke Eropa Barat Laut dan Timur Coast of USA dan dari Alaska ke Timur Jauh. LNG digunakan untuk keperluan energi dan dalam industri petro-kimia. III.NGL (Natural Gas Liquid) NGL - Gas Cair alam atau gas basah dilarutkan gas yang ada dalam minyak mentah. Gas memisahkan dengan mempersempit minyak mentah. Komposisi gas basah bervariasi dari lapangan minyak ke minyak diajukan. Gas basah terdiri dari Etana, LPG, dan Pentane berat fraksi hidrokarbon atau campuran ini. Udara pembawa gas tekanan dan semibertekanan pembawa gas membawa sebagian besar gas basah. Etana hanya dapat diangkut oleh semi-bertekanan operator gas, yang memiliki tanaman cascade pendingin langsung dan diperbolehkan untuk membawa kargo ke -104oC. Hal ini karena Etana memiliki titik didih di atmosfer tekanan-89oC. Hal ini akan menciptakan tekanan memadatkan terlalu PERANCANGAN KAPAL II Cornelius Tony Suteja (4110100053)
Page 15

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182 Email : kapal@its.ac.id

tinggi jika menggunakan air sebagai media pendingin. Kargo menjadi terkondensasi terhadap Freon R22 atau lain media pendingin dengan titik didih pada tekanan atmosfer yang lebih rendah dari-20 oC. Gas basah diangkut dari Teluk Persia ke Timur, Eropa ke Amerika Serikat dan beberapa di Eropa. Ada juga beberapa transportasi gas basah di Karibia ke Amerika Selatan. NGL digunakan untuk keperluan energi dan dalam

industri petro-kimia. IV. LEG (Gas Ethylene Liquefied)


LEG - Gas Ethylene Liquefied. Gas ini bukan merupakan produk alami, tetapi dihasilkan oleh gas basah retak, seperti, Etana, Propane, Butana dan atau dari Naphtha. Ethylene memiliki titik didih pada tekanan atmosfir -103,8 oC, dan karena itu telah diangkut dalam pembawa gas dilengkapi dengan kargo kompartemen yang dapat menanggung seperti suhu rendah. Riam tanaman yang digunakan untuk 9,7 oC menyingkat seseorang Ethylene. Sebagai tidak bisa temperatur air kritis untuk Ethylene adalah memanfaatkan

menyingkat Ethylene.Definisi Tanker etilena LPG carrier / LEG. Ethylene sangat mudah terbakar dan memiliki batas mudah terbakar dari 2,5% menjadi 34% dengan volume dicampur dengan udara. Ada tuntutan ketat mengenai oksigen konten dalam Ethylene. Volume etilena harus kurang dari 2% dalam campuran gas untuk menjaga campuran bawah LEL "ledakan lebih rendah membatasi ". Biasanya, ada tuntutan untuk kurang dari 0,2% oksigen

PERANCANGAN KAPAL II Cornelius Tony Suteja (4110100053)

Page 16

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182 Email : kapal@its.ac.id

dalam gas campuran untuk mencegah pencemaran kargo. Ethylene digunakan sebagai bahan baku untuk serat plastik dan sintetis. Ethylene diangkut dari Teluk Persia ke Timur, Mediterania ke Timur dan Eropa, Karibia ke Amerika Selatan. Ada juga transportasi dari Ethylene antara Malaysia negara, Indonesia dan Korea.

V. AMMONIA NH3
Amonia diproduksi oleh pembakaran hidrogen dan nitrogen di bawah tekanan besar. Amonia adalah beracun dan menjengkelkan gas, ia memiliki NAB 25 ppm dan ambang bau pada 20 ppm. Menanggapi air dan ada aturan khusus untuk kapal itu Amonia transportasi. Kita dapat menemukan aturan dalam Kode Gas IMO, bab 14, 17 dan 19. LNG NGL LPG metana CH4 Ethan C2H6 propane C3H8 butana C4H10 Pentana dan berat fraksi HC Air, karbon dioksida, nitrogen dan lainnya non-hidrokarbon penahanan Ketika gas amonia dicampur dengan air, tekanan penurunan terbentuk oleh 1 volume air bagian menyerap 200 volume bagian amonia uap. A tangki tekanan menurun akan terjadi jika ada air di tangki saat dimulai amonia loading dan menetas tangki ditutup. Dengan terbuka menetas, kita dapat mengganti volume, awalnya diambil oleh ammonia gas, dengan udara. Seseorang tidak harus mencampur amonia dengan paduan: tembaga, aluminium, seng, atau galvanis permukaan. Gas inert yang mengandung karbon dioksida tidak boleh digunakan untuk membersihkan amonia, karena ini hasil dalam formasi karbamat dengan amonia. Amonium karbamat adalah bubuk dan garis penyumbatan bisa, katup dan peralatan lainnya. Titik didih untuk amonia pada tekanan atmosfer-33oC, dan harus diangkut pada suhu lebih dingin dari-20oC. Satu dapat mendinginkan amonia dengan semua jenis tanaman pendingin kargo. Amonia diangkut dengan operator tekanan gas atmosfer atau semi-bertekanan pembawa gas. Gas pembawa membawa Amonia harus dibangun dan bersertifikat di Sesuai dengan kode IGC IMO untuk transportasi gas cair. Itu definisi untuk tanker LPG amonia / NH, pembawa. Amonia digunakan sebagai bahan baku untuk plastik industri pupuk, bahan peledak, warna dan deterjen. Ada banyak transportasi dari Laut Hitam ke Amerika Serikat, dari Amerika Serikat ke Afrika Selatan dan dari Venezuela ke Chili.

PERANCANGAN KAPAL II Cornelius Tony Suteja (4110100053)

Page 17

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182 Email : kapal@its.ac.id

VI. CHLORINE CI2


Klorin adalah gas yang sangat beracun yang dapat diproduksi oleh pembubaran natrium klorida dalam elektrolisis. Karena toksisitas Klorin adalah Oleh karena itu diangkut dalam jumlah kecil, dan tidak boleh diangkut dalam lebih besar dari kuantitas 1200m3. Pembawa gas klor harus membawa Tipe 1G dengan tangki tipe independen C. Itu berarti tangki kargo harus, setidaknya, berbohong B / 5 "Breadth / 5" sampai dengan 11,5 meter dari sisi kapal. Untuk Klorin transportasi, persyaratan kode IGC IMO, bab 14, 17 dan 19 harus dipenuhi. Pendinginan Klorin membutuhkan kargo langsung pendinginan tanaman. Perbedaan Klorin dan gas lainnya diangkut adalah Klorin yang tidak mudah terbakar. Klor digunakan dalam memproduksi bahan kimia dan sebagai agen pemutih dalam selulosa industri.

VII. Chemical Gases


Gas kimia yang disebutkan di sini adalah gas yang dihasilkan kimia dan didefinisikan dalam aturan IMO sebagai gas kental. Karena 'gas titik didih pada tekanan atmosfer dan persyaratan khusus untuk kontrol suhu, gas-gas harus dilakukan pada operator gas ditentukan oleh kode gas IMO. Gas terkondensasi adalah cairan dengan uap tekanan di atas 2,8 bar di 37,8 oC. Kimia gas yang sebagian besar diangkut adalah Ethylene, Propylene, butadiena dan VCM. Kimia gas yang harus diangkut oleh operator gas yang disebutkan dalam pasal 19 dalam kode IGC IMO. Ada, setiap saat, tuntutan ketat untuk oksigen rendah konten di atmosfer tangki kargo, sering di bawah 0,2% oleh volume. Ini melibatkan bahwa kita harus menggunakan nitrogen untuk membersihkan udara dari luar kompartemen kargo sebelum memuat produk tersebut. Selain itu, meskipun tekanan uap tidak melebihi 2,8 bar di 37,8 oC dengan demikian, etilen oksida dan propilena oksida atau campuran ini, mereka masih dalam kode gas IMO sebagai gas kental. Gas pembawa yang diperbolehkan untuk mengangkut oksida etilena atau propilena oksida harus khusus bersertifikat untuk ini. Etilen oksida dan propilena oksida memiliki titik didih pada tekanan atmosfer dari masing-masing 11oC dan 34oC dan Oleh karena itu sulit untuk mengangkut kargo pada kapal tanker tanpa langsung pendinginan tanaman. Etilen oksida dan propilena oksida tidak dapat terkena suhu tinggi dan sehingga tidak dapat dikompresi dalam kargo langsung pendinginan tanaman. Etilen oksida harus diangkut pada gas tanker jenis 1G. Kimia gas seperti propilena, butadiena dan

PERANCANGAN KAPAL II Cornelius Tony Suteja (4110100053)

Page 18

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182 Email : kapal@its.ac.id

VCM diangkut dengan menengah tanker tekanan atmosfer dari 12000 m3 menjadi 56.000 m3. Semi-bertekanan pembawa gas juga digunakan dalam perdagangan kimia gas dan kemudian dalam jumlah yang lebih kecil seperti dari 2500 m3 menjadi 15000 m3. Gas kimia yang diangkut di seluruh dunia, dan terutama untuk Timur Jauh di mana terjadi pertumbuhan besar dalam industri petro-kimia. Gas kimia terutama digunakan dalam industri petro-kimia dan karet produksi.

VII.5

Gas Carrier Codes Kode Gas, dikembangkan oleh Organisasi Maritim Internasional berlaku

untuk semua operator gas terlepas dari ukuran. Ada tiga Kode Gas dan ini dijelaskan di bawah ini. Gas pembawa dibangun setelah Juni 1986 (KODE IGC) Kode yang berlaku ke operator gas baru (dibangun setelah 30 Juni 1986) adalah Kode Internasional untuk Konstruksi dan Peralatan Kapal tercatat di Massal Liquefied Gas. Singkatnya, Kode ini dikenal sebagai Kode IGC. Kode IGC, di bawah amandemen Konvensi Internasional untuk Keselamatan Jiwa di Laut (SOLAS), adalah wajib bagi semua kapal baru. Sebagai bukti bahwa kapal sesuai dengan Kode Etik, Sertifikat Internasional Fitness untuk Pengangkutan Gas Liquefied di Massal harus on board. Pada tahun 1993, IGC Kode diubah dan peraturan baru mulai berlaku pada tanggal 1 Juli 1994. Kapal yang konstruksi dimulai pada atau setelah 1 Oktober 1994 harus menerapkan versi diubah dari Kode namun kapal dibangun sebelumnya mungkin sesuai dengan edisi sebelumnya dari Kode IGC. Gas pembawa dibangun antara tahun 1976 dan 1986 (KODE GC) Peraturan meliputi pembawa gas dibangun setelah tahun 1976 tapi sebelum Juli 1986 termasuk dalam Kode untuk Konstruksi dan Peralatan Kapal tercatat di Massal Liquefied Gas. Hal ini dikenal sebagai Kode Gas Carrier atau Kode GC singkatnya. Sejak tahun 1975, International Maritime OrganizationIMO telah menyetujui empat set amandemen Kode GC. Yang terbaru diadopsi pada bulan Juni 1993. Semua perubahan yang belum tentu disetujui oleh pemerintah setiap. Meskipun Kode ini tidak wajib, banyak negara telah menerapkan ke

PERANCANGAN KAPAL II Cornelius Tony Suteja (4110100053)

Page 19

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182 Email : kapal@its.ac.id

dalam hukum nasional. Dengan demikian, sebagian besar penyewa akan berharap kapal tersebut untuk memenuhi standar Kode dan, sebagai bukti dari hal ini, untuk memiliki di papan Sertifikat Fitness untuk Pengangkutan Gas Liquefied di Massal. Gas pembawa dibangun sebelum 1977 (EXISTING SHIP CODE) Peraturan meliputi pembawa gas dibangun sebelum tahun 1977 yang tercantum dalam Kode untuk Kapal yang ada Membawa Gas Liquefied di Massal. Isinya mirip dengan Kode GC, meskipun kurang luas. Kode Pengiriman yang ada selesai pada tahun 1976 setelah Kode GC telah ditulis. Karena itu merangkum praktek galangan kapal saat ini pada saat itu. Ini tetap sebagai rekomendasi OrganizationIMO Maritim Internasional untuk semua operator gas dalam armada kapal yang lebih tua. Kode ini tidak wajib tetapi diterapkan oleh beberapa negara untuk pendaftaran kapal dan di negara-negara lain sebagai pemenuhan diperlukan sebelum masuk pelabuhan. Oleh karena itu, banyak kapal dari usia ini diwajibkan oleh penyewa untuk bertemu dengan standar Kode dan memiliki di papan Sertifikat Fitness untuk Pengangkutan Gas Liquefied di Massal.

BAB VIII DOK APUNG ( FLOATING DOCK )


VIII.1 Gambaran Umum Galangan terapung (Foating Dock) adalah sebuah galangan yang memiliki fungsi seperti galangan pada umumnya untuk membangun dan melakukan perbaikan pada kapal. Namun yang membedakan adalah galangan terapung berada diatas permukaan air. Di lahan beberapa atau ruang batas dapat kota maupun cepat negara di dunia permintaan terhadap dengan melampaui kapal tidak ketersediannya. terbebas dari

Industri maritime termasuk galangan kenyataan ini, sementara permintaan akan penbangunan atau perbaikan kapal sangat tinggi.

PERANCANGAN KAPAL II Cornelius Tony Suteja (4110100053)

Page 20

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182 Email : kapal@its.ac.id

Sebagai solusi untuk menangani masalah tersebut pengembangan galangan yang terbatas oleh adannya lahan di darat, maka salah satu metode yang digunakan adalah membangun galangan terapung ( Floating dock), karena letaknya yang berada di permukaan air laut sehingga tidak bermasalah dengan masalah ketersediaan lahan. VIII.2 Jenis jenis Floating Dock

Floating Dock ada 2, antara lain : Coisson Dock Pontoon Dock VIII.3 Cara Kerja Floating Dock

Floating dock adalah jenis dok yang memiliki ruang Floodable Bouyance dan memiliki bentuk cross section "U". Dinding digunakan untuk memberikan stabilitas ketika katup di lantai atau dek bawah permukaan air dibuka, ruang tersebut akan diisi dengan air sehingga dock akan mengapung rendah di dalam air. Geladak dock menjadi terendam dan ini memungkinkan kapal yang akan didocking berpindah ke dalam Floating dock. Sebuah Floating dock terdiri dari beberapa bagian berbentuk persegi panjang. Bagian ini dapat dikombinasikan untuk menangani berbagai ukuran kapal dengan panjang dan lebar yang berbeda. Secara ringkas terbagi dalam 4 tahapan proses opersi: Concrete Mixing and Pumping Slab Pouring Upper Caisson Pouring Retrieval of Support Bars

PERANCANGAN KAPAL II Cornelius Tony Suteja (4110100053)

Page 21

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182 Email : kapal@its.ac.id

PERANCANGAN KAPAL II Cornelius Tony Suteja (4110100053)

Page 22

Anda mungkin juga menyukai