Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TENTANG ATLETIK

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :
KELOMPOK A

1. Nia Apriani Burhan


2. Fadhila Adita Wijaya
3. Yolinda Ceselia
4. Elisa Oktaviani
5. Winsyam Firdaus
6. Reza Syahputra

SMA NEGERI 1 KUTACANE


KECAMATAN BAMBEL KABUPATEN ACEH TENGGARA
TAHUN PELAJARAN 2019/ 2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmatNYAlah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis
dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "OLAHRAGA
ATLETIK", yang menurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk
mempelajari sejarah Olahraga Atletik.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat
kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga Allah SWT. memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Hormat Kami,

"Penulis"

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................

Daftar Isi .........................................................................................................................

BAB I Sejarah Permainan Atletik ...................................................................................

a. Sejarah Atletik ....................................................................................................


b. Olimpiade Atletik Modern ..................................................................................
c. Perkembangan Atletik di Indonesia ....................................................................

BAB II Pengertian atletik ...............................................................................................

a. Pengertian Atletik ...............................................................................................


b. Stadion Atletik ....................................................................................................
c. Cabang – Cabang Atletik ....................................................................................

BAB III Lari Jarak Pendek .............................................................................................

a. Pengertian Lari Jarak Pendek..............................................................................


b. Perlengkapan Khusus Lari Jarak Pendek ............................................................
c. Peraturan Lari Jarak Pendek ...............................................................................
d. Pengertian Lari Jarak Menengah ........................................................................
e. Peraturan Lari Jarak Menengah ..........................................................................

BAB IV PENUTUP ........................................................................................................

a. Kesimpulan .........................................................................................................
b. Saran ...................................................................................................................

Daftar Pustaka .................................................................................................................

ii
BAB I

SEJARAH PERMAINAN ATLETIK

A. Sejarah
Sejarah atletik dimulai oleh bangsa Yunani yang pertama kali menyelenggarakan
perlombaan atletik. Hal ini dapat dibaca dari karya pujangga Yunani Purba
bernama Homerus. Atletik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani “Athios”, artinya lomba.
Pada waktu itu cabang olahraga atletik dikenal dengan pentahlon atau panca lomba
dan decathlon atau dasa lomba. Pada buku Odysus,karya Hemerun menerangkan bahwa
petualangan Odysus mengunjungi kepulauan di sebelah selatan Yunani, oleh kepala suku
diadakan upacara penyambutan. Dalam upacara tersebut diadakan perlombaan yang
terdiri dari: lari, lempar cakram, tinju, dan gulat. Pada tahun 776 SM, Yunani
mengadakan Olimpiade. Juara pentahlon atau pancalomba dinyatakan sebagai juara
Olimpiade.
B. Olimpiade Modern
Sejarah hari ini, 6 April 1896, olimpiade modern musim panas pertama kali digelar.
Ajang olahraga internasional yang digelar empat tahunan ini pertama kali
diselenggarakan di Athena, Yunani, dan berlangsung selama sepuluh hari. Olimpiade
modern pertama itu hanya diikuti oleh 14 negara dan mempertandingkan sembilan
cabang olahraga, yaitu atletik, sepeda, anggar, senam, menembak, renang, tenis, angkat
besi, dan gulat. Amerika Serikat berada di urutan pertama dengan perolehan medali
emas terbanyak dengan atlet James Brendan Connolly sebagai peraih medali emas
pertama untuk cabang atletik. Yunani di urutan kedua dalam perolehan medali
terbanyak. Meskipun saat itu Yunani tidak berpengalaman dalam menyelenggarakan
ajang olahraga dan disebut-sebut mempunyai masalah dalam hal keuangan, tetapi
penyelenggaraan olimpiade tersebut terbilang sukses.
C. Perkembangan Atletik Di Indonesia
Sejarah atletik Indonesia bermula pada saat Pemerintah Hindia Belanda (di tahun 1930)
memasukkan olahraga Atletik sebagai salah satu mata pelajaran yang harus dipelajari di
sekolah-sekolah saat itu. Saat itu belum banyak masyarakat mengenal olah raga atletik.
Pada tahap awalnya atletik Indonesia hanya dikenal di lingkungan pendidikan saja.
Seiring berjalannya waktu, olahraga atletik makin digemari oleh masyarakat Indonesia.

1
BAB II
PENGERTIAN ATLETIK

A. Atletik
Atletik adalah cabang olahraga yang mendasari dari semua cabang olargara yang lain,
Atletik mempunyai karakteristik gerakan yang paling dasar yang menjadi kebiasaan kita
sehari-hari seperti contoh : Berjalan, berlari, melompat dan melempar. Gerakan-gerakan
tersebut adalah gerakan alami. Melihat dari hal diatas jadi sewajarnya apabila Atletik
menjadi Induk dari semua cabang olahraga, karena dicabang cabang lain sudah
mengandung unsur-unsur gerakan pada Atletik. Kata ini berasal dari bahasa
Yunani "athlon" yang berarti "kontes". Atletik merupakan cabang olahraga yang
diperlombakan pada olimpiade pertama pada 776 SM. Induk organisasi untuk olahraga
atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).
B. Stadion Atletik

2
C. Cabang – Cabang Atletik
15 Cabang – cabang Atletik.
1. Tolak peluru
2. Lempar lembing
3. Lempar cakram
4. Lompat tinggi
5. Lompat galah
6. Lompat jauh
7. Lari jarak jauh
8. Lari estafet
9. Lari jarak pendek
10. Panahan
11. Lompat Indah
12. Angkat Besi
13. Lempar Martil
14. Penembak
15. Jalan Cepat

3
BAB III
LARI JARAK PENDEK

A. Pengertian Lari Jarak Pendek


Lari sprint atau lari jarak pendek adalah lari yang menempuh jarak antara 50 m
sampai dengan jarak 400 m. oleh karena itu kebutuhan utama untuk lari jarak pendek
adalah kecepatan. Kecepatan dalam lari jarak pendek adalah hasil kontraksi yang kuat dan
cepat dari otot-otot yang diubah menjadi gerakan halus lancer dan efisien dan sangat
dibutuhkan bagi pelari untuk mendapatkan kecepatan yang tinggi. Seoarang pelari jarak
pendek (sprinter) yang potensial bila dilihat dari komposisi atau susunan serabut otot
persentase serabut otot cepat (fast twitch) lebih besar atau tinggi dengan kemampuan
sampai 40 kali perdetik dalam vitro disbanding dengan serabut otot lambat (slow twitch)
dengan kemampuan sampai 10kali perdetik dalam vitro. Oleh karena itu seorang pelari
jarak pendek itu dilahirkan /bakat bukan dibuat. Suatu analisis structural prestasi lari jarak
pendek dan kebutuhan latihan dan pembelajaran untuk memperbaiki harus dilihat sebagai
suatu kombinasi yang kompleks dari proses-proses biomekanika, biomotor, dan energetic.
B. Perlengkapan Khusus Lari Jarak Pendek
a) Lintasan Lari Jarak Pendek Perlombaan lari jarak pendek dilakukan di lapangan yang
dibuat lintasan atau ban. Lintasan atau ban perlombaan jumlahnya ada 8 buah. Lebar
setiap lintasan berukuran 1,22 meter.
b) Peralatan
Alat yang digunakan dalam perlombaan lari jarak pendek, Seperti
- Sepatu
- Spikes
- start block
- tiang finish
- stopwatch
- dan bendera start atau pistol.
C. Peraturan Lari Jarak Pendek

1. Garis start dan finish dalam lintasan lari ditunjukkan dengan sebuah garis selebar 5
cm siku-siku dengan batas tepi dalam lintasan. Jarak perlombaan harus diukur dari
tepi garis start ke tepi garis fnish terdekat dengan garis start.

4
2. Aba-aba yang digunakan dalam lomba lari jarak pendek adalah "bersedia", "siap" dan
"ya" atau bunyi pistol.
3. Semua peserta lomba lari mulai berlari pada saat aba-aba "ya" atau bunyi pistol yang
ditembakkan ke udara.
4. Peserta yang membuat kesalahan pada saat start harus diperingatkan (maksimal 3 kali
kesalahan).
5. Lomba lari jarak pendek pada perlombaan besar dilakukan empat tahap, yaitu babak
pertama, babak kedua, babak semi final, dan babak final.
6. Babak pertama akan diadakan apabila jumlah peserta banyak, pemenang I dan II tiap
heat berhak maju ke babak berikutnya.
D. Pengertian Lari Jarak Menengah
Lari jarak menengah adalah kegiatan berlari pada lintasan lomba yang jaraknya lebih
panjang dibandingkan lari jarak pendek. Lari Jarak menengah menempuh jarak 800
meter, 1500 meter untuk putri. Sedangkan untuk putra yaitu menempuh jarak 800 meter,
1500 meter, dan 3000 meter.
E. Peraturan Lari Jarak Menengah
1. Peraturan Teknik Start, Dalam setiap perlombaan lari di semua jenis nomor lari ada
yang namanya teknik start, dimana untuk start yang digunakan pada lari jarak
menengah dengan jarak 800 meter menggunakan start jongkok, sedangkan untuk lari
jarak menengah dengan jaeak 1500 meter menggunakan start berdiri yang sama
dengan start yang digunakan pada teknik lari jarak jauh.
2. Peraturan Aba-aba Lari Jarak Menengah, Dalam melakukan start, pengawas yang
bertugas sebagai starter memberikan aba-aba agar pelari bisa bergerak dengan
serentak, dan tidak ada kecurangan. Aba-aba yang digunakan dalam teknik lari jarak
menengah yaitu “Bersedia” atau “Ditempat”, “Siap” hingga tidak ada yang bergerak
dan “Ya” atau biasanya dengan suara tembakan pistol dimana menandakan bahwa
perlombaan lari sudah dimulai. Pelari yang lebih dari tiga kali salah dalam melakukan
start akan didiskualifikasi.
3. Peraturan Jalur Saat Berlari, Pelari harus menempati pada jalurnya masing-masing
sebelum melintasi tikungan pertama, setelah melewati breakline pada tikungan
pertama, pelari boleh berpindah jalur seuai keinginan. Biasanya pemain akan banyak
mengambil jalur paling dekat dengan tikungan karena memiliki jarak terdekat dengan
garis finish.

5
4. Peraturan Penempatan Start, Penempatan pada saat start juga ditentukan dimana,
peserta dengan jalur terluar dari lintasan berada di start paling depan. Biasanya pada
lintasan resmi untuk olahraga lari sudah disediakan garis permanen untuk penempatan
start masing-masing pemain agar memperoleh jarak yang sama.
5. Penentuan Penempatan Start, jalur yang dilalui atlet dan juga penempatan start
pada awalan lari ditentukan dengan menggunakan undian. Untuk babak selanjutnya
pelari akan ditempatkan pada start sesuai dengan peringkat masing-masing pelari,
dimana pelari dengan peringkat yang bagus ditempatkan pada nomor 3, 4, 5, dan 6.
6. Dilarang Mengganggu Pelari Lain, Ketika dalam beralari ada atlet yang dengan
sengaja menggangu gerak pemain lain, untuk tujuan tertentu akan didiskualifikasi.
7. Aturan Seragam Lari, Dalam Perlombaan lari Jarak menengah untuk tingkat
nasional maupun internasional, pelari harus menggunakan seragam yang sudah
disediakan oleh penyelenggara pertandingan. Dimana seragam menyesuakan nilai-
nilai yang berlaku di daerah tersebut, missal nya saja di Indonesia, untuk perlombaan
lari, atlet tidak diperbolehkan hanya memakai bikini saja. Namun, sebenarnya ada
peraturan standard mengenai pakaian yang digunakan dalam perlombaan lari yaitu,
ringan, tidak transparan, mudah untuk atlet ketika berlari, dan tidak mengganggu
pandangan juri. Selain itu, sepatu pelari juga sebaiknya menggunakan sepatu yang
memang khusus digunakan untuk perlombaan lari, dimana untuk memperoleh sepatu
yang bagus anda perlu tahu cara memilih sepatu lari yang baik dan benar.
8. Keliling jalur lintasan, Keliling jalur lintasan lari jarak menengah memiliki panjang
400 meter, dimana lintasan dibatasi dengan garis dengan lebar 5 senti meter dan tinggi
5 senti meter yang biasanya terbuat dari semen atau kayu.
9. Aturan Jarak dan Jumlah Jalur, Lintasan untuk berlari memiliki 8 jalur untuk
pelari, tapi dalam kondisi yang tidak memungkinkan juga terdapat hanya 6 jalur saja
pada lintasan tersebut. Lebar setiap jalur untuk lintasan jarak menengah adalah 1.22
meter dimana setiap jalur dibatasi dengan garis selebat 5 senti meter. Lintasan juga
tidak boleh memiliki kemiringan lebih dari 100.
10. Diskualifikasi, Pelari juga tidak boleh melanggar aturan – aturan yang sudah
ditentukan dan juga jika terbukti melanggar maka bisa dikeluarkan dari perlombaan
dengan cara yang tidak hormat atau dengan didiskualifikasi, dan berikut adalah hal-
hal yang membuat seorang pelari bisa didiskualifikasi dalam perlombaan lari jarak
menengah.
11. Lebih dari tiga kali saat melakuakn start, Ketika melakuan start, kesalahan yang
sering dilakukan pelari adalah ketika aba-aba Ya, atau tembakan pistol belum

6
dibunyikan, pelari mencuri langkah start terlebih dahulu. Dan jika kesalahan ini
berlanjut sampai 3 kali, maka pelari akan dinyatakan didiskualifikasi atau kalah
sebelum bertanding
12. Memasuki jalur pelari lain, Setelah melakukan start, pelari harus berlari dijalurnya
masing – masing sebelum melewati break line pada tikungan pertama, jika pemain
melanggar dan secara sengaja ataupun tidak sengaja melewati jalur sendiri maka
pelari dinyatakan terdiskualifikasi
13. Mangganggu Pemain Lain, Pelari yang dengan sengaja mengganggu laju lari dari
pemain lain juga akan didiskualifikasi, seperti menghalangi laju lari sehingga pemain
lawan tidak bisa memaksimalkan laju larinya.
14. Keluar dari Lintasan, Keluar dari lintasan juga melanggar peraturan dari
perlombaan lari jarak menengah, biasanaya pelanggaran ini terjadi disaat pemain
berada di tikungan. Pekanggaran ini juga membuat seorang pelari bisa didiskualifikasi
dari pertandingan.
15. Terbukti menggunakan doping, Segala jenis doping atau obat pernagsang sangat
dilarang dalam segala jenis cabang olahraga. Begitu juga dengan lari yang
membutuhkan kecepatan dan stamina, penggunaan doping sangat rawan untuk
digunakan. Penggunaan doping merupakan pelanggaran berat yang sanksinya
terkadang hingga perlombaan selesai. Jadi untuk seorang atlet lari profesioanal doping
atau obat perangsang sangatlah dianjurkan untuk dihindari.
16. Aturan saat di Garis Finish, Garis finish merupakan garis yang menentukan
kemenangan seorang pelari dalam setiap perlombaan. Namun, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan ketika anda akan memasuki finish, dan berikut adalah beberapa hal
yang perlu diperhatikan ketika memasuki garis finish:
a. Dilarang melompat ketika memasuki garis Finish
b. Jika ada pita di garis finish, jangan mencoba untuk meraihnya dengan tangan,
karena menurut peraturan yang berlaku, pelari sudah mencapai garis finish jika
anggota tubuh yang pasif pertama kali memasuki garis atau menyentuh pita.
Selain itu, menggapai pita finish dengan tangan juga bisa menyebabkan anda
terdiskualifikasi dari perlombaan.
c. Jangan berhenti secara mendadak ketika sudah melewati garis finish, usahakan
untuk mengurangi kecepatan secara perlahan. Hal ini dilakukan untuk
menghindari adanya tabrakan antar pamain dan juga bisa berakibat pada kaki
terkilir dan jenis cidera saat berlari lain yang bisa menghambat karir anda atau
pemain lain.

7
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Di dalam olahraga atletik banyak sekali melibatkan bagian-bagian tubuh bagian atas
dan bawah mulai dari otot, sendi, sumbu dan bidang. Hasil dari kombinasi yang lengkap dari
bagian-bagian tubuh tersebut menghasilkan suatu gerakan dan fisik yang baik dalam atletik.
Atletik adalah cabang olahraga yang mendasari dari semua cabang olargara yang lain, Atletik
mempunyai karakteristik gerakan yang paling dasar yang menjadi kebiasaan kita sehari-hari
seperti contoh : Berjalan, berlari, melompat dan melempar. Gerakan-gerakan tersebut adalah
gerakan alami.

B. Saran

Sebagai calon guru olahraga, dengan mengetahui analisis olahraga atletik yaitu
mengetahui sejarah, cabang-cabang dan ukuran dalam atletik serta diharapkan dapat menjadi
suatu pegangan dalam membelajarkan anak didiknya kelak.
Upaya menuju keberhasilan Atletik dalam menanamkan nilai-nilai karakter dan
sportivitas, seorang pelatih maupun praktisi olahraga harus memahami bagaimana cara yang
tepat untuk melatihkan hal tersebut kepada anak latihnya. Apabila ketiga konsep di atas telah
tertanam dalam diri seseorang, maka dalam bertanding maupun kelak hidup di tengah-tengah
masyarakat persoalan-persoalan yang ada akan dengan mudah diatasi dan dapat menjalani
hidup dengan harmonis.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://aqoel.blogspot.com/2012/12/sejarah-atletik-dunia-penjas.html
http://olahraga101.blogspot.com/2012/03/nomor-yang-di-perlombakan-dalam-atletik.html
http://man1802000.blogspot.com/2012/07/nomor-cabang-olaharaga-atletik.html
http://www.ziddu.com/download/4608800/Atletik.doc.html

Anda mungkin juga menyukai