Anda di halaman 1dari 19

KIDS ATLETIC

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah PJOK Sekolah Dasar


Dosen Pengampu : Danang Pujo Broto, S.Pd.Jas., M.Or.

Disusun Oleh :
1. Afriani Akhiri Suci (18108241040)
2. Tita Afriadani (18108241054)
3. Galih Pramudya P. (18108244041)
4. Feby Milenia Mahjatin (18108244058)
5. Wahyu Nur Azizah (18108244075)
KELAS : 3F

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITA NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2019/2020
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayahnya kepada kita semua berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada Bapak Danang Pujo Broto, S.Pd.Jas.,
M.Or. selaku dosen mata kuliah PJOK Sekolah Dasar yang telah membimbing kami
dalam menyelesaikan makalah ini. Tak lupa terima kasih kami ucapkan kepada
teman-teman yang telah mendukung kami dalam setiap langkah.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini, maka
dari itu kami membutuhkan kritik dan saran. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kami khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Kulon Progo, 22 September 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

HAL
KATA PENGANTAR....................................................................................... 2
DAFTAR ISI..................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 4
A. Latar belakang masalah....................................................................... 4
B. Rumusan masalah............................................................................... 5
C. Tujuan................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 6
1. Sejarah Atletik.................................................................................... 6
2. Pengertian Atletik............................................................................... 7
3. Jenis Permainan Atletik Kids.............................................................. 7
4. Sistematika Proses Perlombaan Kids Atletik Kombinasi................... 17
BAB III PENUTUP........................................................................................... 18
1. Kesimpulan.......................................................................................... 18
2. Saran.................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 19

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan jasmani adalah salah mata pelajaran di sekolah yang merupakan
media pendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik,
pengetahuan, sikap sportifitas, pembiasaan pola hidup sehat dan pembentukan
karakter (mental, emosional, spiritual dan sosial) dalam rangka mencapai tujuan
sistem pendidikan Nasional.
Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan satu mata ajar yang
diberikan di suatu jenjang sekolah tertentu yang merupakan salah satu bagian dari
pendidikan keseluruhan yang mengutamakan aktivitas jasmani dan pembinaan
hidup sehat untuk bertumbuh dan perkembangan jasmani, mental, sosial dan
emosional yang serasi, selaras dan seimbang (Depdiknas, 2006:131).
Secara umum tujuan pendidikan jasmani dapat diklasifikasikan ke dalam
empat kategori, yaitu:
1. Perkembangan fisik. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan
aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan fisik dari berbagai organ tubuh
seseorang (physical fitness).
2. Perkembangan gerak. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan untuk
melakukan gerak secara efektif, efisien, halus, indah, dan
sempurna (skillfull).
3. Perkembangan mental. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan berpikir
dan menginterpretasikan keseluruhan pengetahuan tentang pendidikan
jasmani ke dalam lingkungannya sehingga memungkinkan tumbuh dan
berkembangnya pengetahuan, sikap, dan tanggung jawab siswa.
4. Perkembangan sosial. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa
dalam menyesuaikan diri pada suatu kelompok atau masyarakat.
Pendidikan Jasmani tentu sangat penting bagi kesehatan seseorang baik anak
kecil maupun orang dewasa , maka dari itu kami akan mengulas tentang
pendidikan jasmani khususnya Kids Atletik

4
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas dapat disimpulkan bahwa rumusan masalah secara
umum adalah :
1. Bagaimana sejarah terbentuknya atletik?
2. Apa yang dimaksud dengan atletik?
3. Apa saja jenis permainan atletik?
4. Bagaimana sistematika proses perlombaan kids atletik kombinasi?
C. TUJUAN
Dari rumusan masalah diatas dapat ditarik kesimpulan tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui sejarah terbentuknya atletik.
2. Untuk mengetahui arti atletik.
3. Untuk mengetahui jenis permainan atletik.
4. Untuk mengetahui sistematika perlombaan kids atletik kombinasi.

5
BAB II
PEMBAHASAN
1. SEJARAH ATLETIK

Sejarah atletik dimulai oleh bangsa Yunani yang pertama kali


menyelenggarakan perlombaan atletik. Hal ini dapat dibaca dari karya pujangga
Yunani Purba bernama Homerus. Atletik itu sendiri berasal dari bahasa
Yunani “Athios”, artinya lomba. Pada waktu itu cabang olahraga atletik dikenal
dengan pentahlon atau panca lomba dan decathlon atau dasa lomba. Pada
buku Odysus, karya Hemerun menerangkan bahwa petualangan Odysus
mengunjungi kepulauan di sebelah selatan Yunani, oleh kepala suku diadakan
upacara penyambutan. Dalam upacara tersebut diadakan perlombaan yang terdiri
dari: lari, lempar cakram, tinju, dan gulat. Pada tahun 776 SM, Yunani
mengadakan Olimpiade. Juara pentahlon atau pancalomba dinyatakan sebagai
juara Olimpiade.
Pada nomor lari (marathon), nomor ini merupakan kegiatan berlari yang telah
dimulai sejak tahun 490 sebelum Masehi. Kegiatan ini berawal dari sebuah kota
kecil yang bernama Marathon, 40 km dari Athena. Baru pada tahun 1908, jarak
marathon dibakukan menjadi jarak 42,195 km. Sejak itu, cabang olahraga
marathon selalu menjadi puncak sekaligus penutup seluruh rangkaian olahraga.
Olimpiade modern dilaksanakan atas prakarsa seorang warga negara Prancis yang
bernama Baron Peire Louherbin pada tahun 1896 bertempat di Athena Yunani.
Dalam Olimpiade tersebut nomor atletik merupakan tambang medali yang
diperebutkan.
Meskipun atletik telah ada dari sejak lama, tapi organisasi atletik
internasional baru terbentuk pada tanggal 17 Juli 1912 pada Olimpiade ke-5 di

6
Stockhom, Swedia dengan nama “International Amateur Athletic
Federation” yang disingkat IAAF. Sejak saat itu, atletik mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Pada tanggal 3 September 1950 di Indonesia
berdiri PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).
2. PENGERTIAN ATLETIK
Atletik berasal dari bahasa Yunani, yaitu “athlon atau athlum” artinya
pertandingan, perlombaan, pergulatan, atau perjuangan. Orang yang
melakukannya dinamakan “athleta” (atlet). Kita dapat menjumpai pada
kata “pentahtlon” yang terdiri dari kata “panta” berarti lima atau panca athlon
berarti lomba. Arti selengkapnya adalah “panca lomba” atau perlombaan yang
terdiri dari lima nomor. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan, atletik adalah
salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan/diperlombakan yang meliputi
nomor jalan, lari, lompat, dan lempar. Istilah “athletic” dalam bahasa Inggris dan
atletik dalam bahasa Jerman mempunyai pengertian yang luas meliputi berbagai
cabang olahraga yang bersifat perlombaan atau pertandingan, termasuk renang,
bola basket, tenis, sepak bola, senam dan lain-lain.
3. JENIS PERLOMBAAN
A. Sprint (Lari jarak Pendek)

Lari jarak pendek atau sprint adalah salah satu jenis lari yang dilakukan
dengan kekuatan dan kecepatan penuh sepanjang garis lintasan dari start hingga
finish dimana pemenangnya ditentukan berdasarkan catatan waktu yang paling
singkat. Terdapat tiga jarak lintasan yang dilombakan pada lari jarak pendek,
yaitu lari jarak 100 meter, 200 meter dan 400 meter.

Untuk mendapatkan kemenangan, seorang pelari jarak pendek membutuhkan


reaksi yang cepat, kecepatan yang baik, lari yang efisien dan ketepatan saat
melakukan start, serta berusaha mempertahankan kecepatan dari awal hingga
mencapai garis finish (Widodo, 2010).

Sebelum melangkah ke teknik berlari cepat, seorang pelari harus mengetahui


pengetahun dasar berlari cepat atau lari jarak pendek. Menurut Bompa (1999),
hal-hal dasar yang harus diketahui pelari jarak pendek adalah sebagai berikut:
1. Tubuh sedikit condong ke depan saat berlari, kedua lengan sedikit fleksi 90
derajat dan diayunkan searah dengan gerakan saat berlari.
2. Otot-otot bagian depan dan kedua lengan tetap dalam keadaan rilek.
7
3. Tungkai bawah ditolakan dengan kuat sampai lurus, dan pengangkatan pada
depan diusahakan sampai posisi sejajar dengan tanah.
4. Pinggang tetap dalam posisi ketinggian yang sama selama berlari.
5. Ketika mencapai finish, badan dicondongkan dengan serentak ke depan
untuk mengantarkan bagian dada menyentuh pita.
Teknik Start Lari Jarak Pendek

Start adalah suatu persiapan awal seorang pelari sebelum melakukan gerakan
berlari. Tujuan utama dari start dalam lari jarak pendek adalah mengoptimalkan
pola lari cepat (Purnomo 2007: 23). Terdapat tiga macam teknik start dalam lari
jarak pendek, yaitu sebagai berikut:
1) Start Pendek (Bunch Start). Kaki kiri di depan dan lutut kaki kanan
diletakkan di sebelah kaki kiri sekitar satu kepal. Kedua tangan diletakkan di
belakang garis start dengan jari-jari rapat dan ibu jari terpisah.
2) Start Menengah (Medium Start). Kaki kiri di depan, lutut kaki kanan
diletakkan di sebelah kanan tumit kaki kiri jaraknya sekitar satu kepal. Kedua
tangan diletakkan diletakkan di belakang garis start dengan empat jari-jari
rapat. Ibu jari terpisah.
3) Start Panjang (Long Start). Kaki kiri diletakkan di depan lutut kaki kanan di
belakang kaki kiri, jaraknya sekitar satu kepal. Kedua tangan diletakkan di
belakang garis start dengan jari-jari rapat dan ibu jari terpisah.
Menurut Bompa (1999), terdapat tiga urutan atau langkah-langkah teknik
start lari jarak pendek, yaitu dijelaskan berdasarkan aba-aba sebagai berikut:
a. Aba-aba bersedia

Gerakan Lari Aba-aba Bersedia


Setelah starter memberikan aba-aba bersedia, maka pelari akan menempatkan
kedua kakinya menyentuh blok depan dan belakang, kemudian lutut kaki
belakang diletakkan di tanah, terpisah selebar bahu. Jari-jari tangan membentuk

8
V terbalik dan kepala dalam keadaan datar dengan punggung, sedangkan mata
tetap menatap lurus ke bawah.

b. Aba-aba siap

Gerakan Lari Aba-aba Siap


Setelah ada aba-aba siap, posisi badan seorang pelari adalah lutut ditekan ke
belakang, lutut kaki depan ada dalam posisi membentuk sudut siku-siku 90
derajat, sedangkan kaki belakang pelari membentuk 120-140 derajat. Dan posisi
pinggang sedikit diangkat lebih tinggi dari bahu, tubuh sedikit condong ke depan,
serta bahu agak maju ke depan dari dua tangan.

c. Aba-aba Yaak

Gerakan Lari Aba-aba Yaak


Setelah seorang starter memberikan aba-aba, maka gerakan seorang pelari
adalah badan diluruskan dan diangkat pada saat kedua kaki menolak atau
menekan keras pada start blok, dan kedua tangan diangkat dari tanah secara
bersamaan untuk kemudian diayunkan bergantian. Kaki belakang mendorong
lebih kuat, dorongan kaki depan sedikit demi sedikit, namun tidak lama, kaki
belakang diayunkan ke depan dengan cepat sedangkan badan condong ke depan,
lutut dan pinggang diluruskan penuh pada saat akhir dorongan.

Teknik Lari Jarak Pendek

Menurut Purnomo (2007:33), terdapat dua tahap dalam berlari cepat, yaitu
dijelaskan sebagai berikut:

9
a) Fase Topang

Fase topang bertujuan untuk memperkecil hambatan saat menyentuh


tanah dan memaksimalkan dorongan ke depan. Fase topang terdiri dari
topang depan dan topang dorong. Adapun tekniknya adalah sebagai berikut:

Fase Topang dalam berlari cepat


1. Mendarat pada telapak kaki.
2. Lutut kaki topang bengkok harus minimal pada saat amortasi.
3. aki ayun dipercepat, pinggang, sendi lutut dan mata kaki dari kaki topang
harus diluruskan kuat-kuat pada saat bertolak.
4. Paha kaki ayun naik dengan cepat ke suatu posisi horizontal.
b) Fase layang

Fase layang bertujuan untuk memaksimalkan dorongan ke depan dan


untuk mempersiapkan suatu penempatan kaki yang efektif saat menyentuh
tanah. Adapun tekniknya adalah sebagai berikut:

Fase Layang dalam berlari cepat


1. Lutut kaki ayun bergerak ke depan dan ke atas.
2. Lutut kaki topang bengkok dalam fase pemulihan, ayunan lengan aktif
namun rilek.
3. Kaki topang bergerak ke belakang.
 Lapangan, Peraturan dan Teknik Dasar Permainan Sepak Takraw

10
 Pengertian, Tujuan, Ruang Lingkup dan Manfaat Pendidikan
Jasmani
 Permainan Tenis Meja
Teknik Melewati Garis Finish

Pelari dikatakan sudah mencapai garis finish, apabila bagian-bagian


tubuhnya sudah dalam bidang vertikal dari sisi terdekat garis finish, sesuai
dengan peraturan dan garis yang telah disediakan. Bagian tubuh yang dimaksud
adalah kepala, leher, lengan dan kaki. Menurut Muhtar (2011:14), terdapat tiga
teknik pada saat melewati garis finish pada lari jarak pendek, yaitu:

1. Menjatuhkan dada ke depan.

2. Menjatuhkan salah satu bahu ke depan.

3. Lari secepat-cepatnya sampai beberapa meter melewati garis finish.

Gerakan lari saat memasuki garis finish


Teknik yang sering dilakukan adalah dengan menjatuhkan dada ke depan
apabila ada beberapa pelari yang bersamaan melewati garis finish, maka pelari
yang anggota tubuhnya menyentuh pita terlebih dahulu merupakan pemenangnya.
Peraturan Perlombaan Lari Jarak Pendek
Peraturan perlombaan lari jarak pendek diatur dan ditetapkan oleh induk
organisasi atletik internasional IAAF (International Amateur Atloetik Federation)
atau tingkat nasional PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).

a. Peraturan Perlombaan

1. Garis start dan finish dalam lintasan lari ditunjukkan dengan sebuah
garis selebar 5 cm siku-siku dengan batas tepi dalam lintasan. Jarak
perlombaan harus diukur dari tepi garis start ke tepi garis fnish terdekat
dengan garis start.
11
2. Aba-aba yang digunakan dalam lomba lari jarak pendek adalah
"bersedia", "siap" dan "ya" atau bunyi pistol.
3. Semua peserta lomba lari mulai berlari pada saat aba-aba "ya" atau bunyi
pistol yang ditembakkan ke udara.
4. Peserta yang membuat kesalahan pada saat start harus diperingatkan
(maksimal 3 kali kesalahan).
5. Lomba lari jarak pendek pada perlombaan besar dilakukan empat tahap,
yaitu babak pertama, babak kedua, babak semi final, dan babak final.
6. Babak pertama akan diadakan apabila jumlah peserta banyak, pemenang
I dan II tiap heat berhak maju ke babak berikutnya.
b. Diskualifikasi atau Hal-hal yang Dianggap Tidak Sah

Hal-hal yang dianggap tidak sah dalam lari jarak pendek yaitu:
1. Melakukan kesalahan start lebih dari tiga kali.
2. Memasuki lintasan pelari lain.
3. Mengganggu pelari lain.
4. Keluar dari lintasan.
5. Terbukti memakai obat perangsang.
c. Sarana dan Peralatan Lari Jarak Pendek

1. Lintasan. Perlombaan lari jarak pendek dilakukan di lapangan yang


dibuat lintasan atau ban. Lintasan atau ban perlombaan jumlahnya ada
delapan buah. Lebar setiap lintasan berukuran 1,22 meter.
2. Peralatan. Alat yang digunakan dalam perlombaan lari jarak pendek,
misalnya sepatu spikes, start block, tiang finish, stopwatch, dan bendera
start atau pistol.
Gambar :

12
B. Sprint / Gawang
 Diskripsi : Estafet bolak-balik dengan kombinasi sprint dan
gawang.
 Nama Lomba : “Kanga’s Escape”
 Prosedur :
Dua lintasan setiap tim, satu dengan gawang dan satunya tidak. Dua
orang dalam tim berdiri di satu sisi dan dua yang lain disisi seberangnya.
Peserta pertama start dari start berdiri dan lari 40 meter tanpa gawang.
Pada akhir lintasan memberikan gelang estafet (gelang diberikan
dibelakang bendera) ke pelari nomor dua yang meneruskan lari
melewati gawang. Pelari kedua juga star dengan posisi berdiri dan lari
melewati gawang sampai ujung lintasan da n memberikan gelang estafet
ke pelari ketiga. Pelari ketiga lari tanpa gawang dan memberikan ke
pelari empat dan seterusnya sampai semua pelari melakukan lari tanpa
gawang dan dengan gawang.
Dengan demikian pelari ketiga adalah pelari terakhir melewati
gawang dan diambil waktu nya. Gelang estafet dibawa dengan tangan
kanan dan diberikan kepada pelari selanjutnya yang menerima juga
dengan tangan kanan.
 Penilaian :
 Ranking dilakukan berdasarkan waktu : Tim pemenang adalah tim
yang paling cepat menyelesaikan lari di atas.
 Satu kali lari dapat dilakukan oleh sejumlah tim bersamaan
tergantung dari jumlah tim dan ketersediaan panitia.
 Peralatan:
Setiap lintasan perlu disediakan peralatan sebagai berikut:
 1 stopwatch
 1 kartu event/pos.
 4 gawang (tinggi 50 cm, dan jarak 6 meter antar gawang)
 2 tanda/tongkat berbendera
 1 gelang estafet

13
Gambar :

C. Lompat Jauh dari berdiri(Lompat Katak)


 Diskripsi : Lompat dengan dua kaki kedepan dari posisi squat.
 Nama Lomba : “Loncat katak”
 Prosedur :
Dari garis star seorang peserta melakukan “loncat katak” tiga kali
berturut-turut dengan bertumpu dan mendarat dua kaki. Petugas memberi
tanda bagian tubuh yang terdekat dari garis start (tumit). Bila peserta
jatuh ke belakang maka tandanya adalah pada tangan yang dekat dengan
garis start. Titik pendaratan peserta pertama adalah titik awal lompat
peserta kedua dan seterusnya.
Lomba diselesaikan setelah anggota regu terakhir meloncat dan
mendarat serta diberi tanda pada pendaratannya. Gerakan ini dilakukan
dua kali, dan hasil terbaik yang digunakan.
 Penilaian.
 Setiap anggota tim berlomba, dan jumlah jarak yang dicapai oleh 4
peserta anggota tim adalah hasilnya.
 Pengukuran dilakukan sampai pada 1 cm.
 Peralatan:
Setiap tim memerlukan peralatan sebagai berikut:
 1 meteran
 Alat penanda.
 1 kartu lomba.

14
 Gambar :

D. Lempar Lembing Anak


 Diskrips i : Lempar satu tangan untuk mencapai jarak dengan lembing
anak.
 Nama lomba : “Lempar Turbo”
 Prosedur :
Lempar lembing anak-anak diawali dengan awalan 5 meter, Setelah
melakukan awalan pendek peserta melempar lembing anak ke area
lemparan dengan dibatasi garis lempar. Setiap peserta melakukan dua
lemparan.
 Keamanan
Karena keamanan cukup rawan dalam lempar lembing maka hanya
petugas yang boleh berada di area pendaratan lemparan.
Sangat terlarang melempar balik lembing kearah batas garis lempar. .
 Penilaian :
Setiap lemparan diukur dengan memberi tanda yang ditarik 90
derajad kearah garis batas lempar dan dicatat per interval 25 cm. Bila
lembing jatuh diantara/tengah garis 25 cm maka dibulatkan ke atas.
Jumlah jarak terbaik dari dua lemparan masing-masing anggota tim
merupakan hasil prestasi tim.
 Peralatan :
 2 lembing anak (Lembing Turbo)
 Garis ukur yang telah dikalibrasi dengan meteran.
 Kartu lomba.

15
 Gambar :

E. Sprint, Gawang dan Slalom


 Diskripsi : Estafet dengan kombinasi sprint, gawang dan slalom.
 Nama Lomba : “Formula 1”
 Prosedur :
Keliling lintasan sekitar 80 meter yang dibagi menjadi area
lari/sprint, lari gawang, dan slalom (lihat gambar). Gelang estafet
digunakan sebagai alat perpindahan. Setiap peserta harus mulai dengan
roll depan atau samping di atas matras.
Setiap peserta harus melakukan lintasan secara lengkap dan memberikan
gelang kepada peserta selanjutnya. Sekali star dapat dilakukan sampai
enam tim bersama-sama.
 Penilaian
Rangking dilakukan dengan melihat waktu yang dicatat setiap tim.
Demikian juga dengan grup-grup selanjutnya, sesuai dengan rangking
waktu..
 Peralatan
1) 9 gawang.
2) 10 tongkat/tiang slalom (jarak 1 m tiap tiang)
3) 3 busa/matras
4) Sekitar 30 kerucut/tanda.
5) 1 stopwatch
6) 1 Kartu lomba.

16
Gambar

4. SISTEMATIKA PERLOMBAAN ATLETIK KOMBINASI


a. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah siswa,
usahakan jumlah anggota kelompok sama.
b. Setiap anggota kelompok melakukan perlombaan satu persatu diawali dengan
jalan cepat, lari zig-zag, lari sprint, lompat katak, diakhiri dengan lari dan
melempar bola kasti pada anggota selanjutnya sampai semua anggota
melakukan perlombaan.
c. Penilaian ditentukan oleh catatan waktu tercepat.

17
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Pendidikan jasmani merupakan hal yang penting dan tidak dapat disepelekan
baik oleh orang dewasa maupun anak kecil, karena dengan berolahraga maka
kesehatan akan terjaga dan menjauhkan tubuh dari penyakit. Untuk itu setiap
orang perlu melakukan olahraga minimal 1x dalam seminggu guna menjaga
kesegaran badan. Salah satu olahraga sederhana yang dapat dilakukan adalah
atletik seperti lari, lompat jauh, lempar lembing dan lain-lain. Dengan melakukan
olahraga secara rutin maka tubuh akan terbiasa dan akan mengeluarkan keringat
yang merupakan racun dalam tubuh sehingga tubuh akan semakan bugar.
2. SARAN
Diharapkan dengan ditulisnya makalah ini mampu menambah pengetahuan
penulis untuk khususnya dan pembaca pada umumnya tentang Kids Atletik.
Penulis juga masih membutuhkan kiritikan dan saran jika ada kekurangan dalam
penulisan makalah.

18
DAFTAR PUSTAKA

 Nugroho,Acong. Sejarah Kids Atletik Indonesia. Diakses online dari


http://aconknugroho.blogspot.com/2012/04/kids-atletik-sejak-tahun-2009-yang-la
lu.html. pada 22 September 2019.
 Riadi Muchlisin. Pengertian, Teknik dan Peraturan Lari Jarak Pendek.
https://www.kajianpustaka.com/2018/01/pengertian-teknik-dan-peraturan-lari-ja
rak-pendek.html. pada 22 September 2019.
 Muthmainah. Sejarah Atletik dari Cabang Olahraga Lengkap.
https://olympics30.com/sejarah-atletik/. pada 22 September 2019.

19

Anda mungkin juga menyukai