Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PJOK
ATLETIK

O
L
E
H

SUCI RAMADHANI
XI F6

SMA NEGERI 1 PARIAMAN


DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI SUMATERA BARAT
2023/2024

1
KATA PENGATAR
Puji syukur kehadiran ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Atletik" ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas guru bidang studi
PJOK, Bapak Fauzi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan dan
wawasan tentang aktifitas kebugaran jasmani yang bermanfaat bagi para pembaca dan juga
saya.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Fauzi selaku guru PJOK yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni.
Saya sangat menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya terima dengan lapang dada dan
saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Pariaman, 22/02/2024

SUCI RAMADHANI

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ 1
KATA PENGANTAR........................................................................................... 2
DAFTAR ISI......................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 4
A. Latar Belakang................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah........................................................................................... 4
C. Metode Penulisan.......................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 5
A.Atletik............................................................................................................... 5
B.Nomor Lari...................................................................................................... 6
C.Lempar............................................................................................................. 9
D.Lompat............................................................................................................ 11

BAB III PENUTUP.............................................................................................. 12


A. Kesimpulan...................................................................................................... 12
B. Saran................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 12

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Atletik merupakan kegiatan jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan yang dinamis dan harmonis
seperti: jalan, lari, lompat dan lempar. Atletik merupakan aktivitas jasmani yang mendasar untuk
cabang olah raga lainnya, juga merupakan unsure olahgara yang amat penting dalam acara pesta
olahraga seperti PON, SEA GAMES, ASIAN GAME dan OLIMPIADE.
Atletik juga merupakan sarana untuk pendidikan jasmani dalam upaya meningkatkan daya
tahan, kekuatan, kecepatan, kelincahan dan lain sebagainya, selain untuk sarana pendidikan juga
sebagai sarana penelitian bagi para ilmuan. Atletik berasal dari bahasa Yunani Athlon atau Athlum
yang berarti perlombaan, pertandingan, pergulatan atau suatu perjuangan, orang yang melakukannya
disebut Athleta (atlet).

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
1. Sejarah Atletik ?
2. Apa saja cabang-cabang Atletik ?
C. Metode Penulisan
Metode yang digunakan penulis dalam pembuatan makalah ini yaitu dengan caramencari data yang
ada di internet

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Atletik
Atletik berasal dari kata Yunani yaitu Atlon,Atlun yang berarti pertandingan atau perjuangan. Jadi
atletik menurut Ensoklopedi Indonesia berarti Pertandingan dan Olah raga pada Atletik. Atletik yaitu
suatu Cabang olah raga mempertandingkan Lari,Lompat,Jalan dan Lempar. Olah raga Atletik mula-
mula di populerkan oleh bangsa Yunani kira-kira pada Abad ke-6 SM. Orang yang berjasa
mempopulerkannya adalah Iccus dan Herodicus. Atletik yang terkenal sekarang sudah lain dari pada
yang dilakukan oleh bangsa Yunani dulu. Tetapi walaupun demikian dasarnya tetap sama yaitu
Berjalan, lari, lompat dan lempar.
Karena mempunyai berbagai unsur inilah atletik dikatakan sebagai ibu dari segala cabang Olah raga.
Mengandung berbagai unsur gerakan sehari-hari. Pada zaman Primitif sangat penting artinya untuk
mencari nafkah dan mempertahankan hidup. Mereka hidup dengan berburu binatang liar, diperlukan
ketangkasan, kecepatan dan kekuatan. Pandangan hidup pada zaman itu adalah yang kuat;yang
berkuasa sehingga untuk dapat tetap hidup dan mempertahankan diri mereka harus berlatih jasmani.
Pada zaman Yunani dan Romawi kuno telah terlihat arah latihan jasmani. Istilah atletik ini juga bisa
dijumpai dalam berbagai bahasa antara lain dalam bahasa Inggris Athletic, dalam bahasa Perancis
Ateletique, dalam bahasa Belanda Atletiek, dalam bahasa Jerman Athletik. Untuk dapat memahami
pengertian tentang Atletik, tidaklah lengkap jika tidak diketahui sejarah atau riwayat istilah atletik
serta perkembangannya sebagai salah satu cabang olahraga mulai zaman purbakala sampai zaman
modern ini. Memahami sejarah tidak hanya sekedar untuk pengertian dan pengetahuan tetapi
mengetahui dan mengikuti perkembangan atletik sejak zaman kuno sampai dengan zaman sekarang.
Dengan mengetahui kejadian-kejadian pada masa lampau, dapat diambil hikmahnya untuk
menentukan langkah-langkah dimasa yang akan datang.
Cabang-Cabang Atletik
a. Lari
b. Lempar
c. Lompat
Penjelasan Cabang-cabang Atletik
Lari terbagi :
a. Jarak pendek
b.Jarak Menengah
c. Jarak Jauh.
d..Halang Rintang
e. Estafet
f.Jalan

5
A. Pengertian Lari
Lari adalah cabang olahraga tertua di dunia. Sebelum menjadi sebuah cabang olahraga, lari sudah dikenal
oleh peradaban-peradaban manusia kuno.Secara awam gerakan jalan dengan lari tidak ada perbedaan yang
berarti. Baik jalan maupun lari adalah gerakan memindahkan tubuh dari satu titik ke titik lainnya dengan
cara melangkahkan kaki secara bergantian. Jadi pengertian lari juga sama dengan jalan yaitu gerak
berpindah tempat atau memindahkan tubuh daei satu titik ke titik lainnya dengan cara melangkah
menggunakan kaki secara bergantian. Namun antara jalan dan lari ada perbedaan yang signifikan terutama
kontak kaki dengan tanah.

Macam macam lari :


a. Lari Jarak Pendek
Lari jarak pendek adalah berlari dengan kecepatan penuh sepanjang jarak yang harus ditempuh, atau
sampai jarak yang telah ditentukan.

Lari jarak pendek terdiri dari lari 100 m, 200 m, 400 m. secara teknis sama. yang membedakan hanyalah
pada penghematan penggunaan tenaga, karena perbedaan jarak yang harus ditempuh. Makin jauh jarak
yang harus ditempuh makin banyak tenaga yang harus dibutuhkan.

Gerakan lari jarak pendek dibagi menjadi tiga tahap ialah: star, gerakan lari cepat (sprint), gerakan
finis.

Start dalam perlombaan lari, ada tiga cara star, ialah :

- star berdiri (standing start)

- star jongkok (crouching start)

- start melayang (flying start) dilakukan hanya untuk pelari ke II, III dan IV dalam lari estapet 4 x 100 m.

b. Lari Jarak Menengah


Gerak lari jarak menengah (800 m- 1500 m) dan sedikit berbeda dengan gerakan lari jarak pendek .terletak
pada cara kaki menapak. Lari jarak menengah, kaki menapak ball hell-ball, ialah menapakkan pada ujung
kaki tumit dan menolak dengan ujung kaki. Star dikakukan dengan cara berdiri.

Yang perlu diperhatikan pada lari jarak menengah:

1. badan harus selalu rilaks atau santai.

2. Lengan diayun dan tidak terlalu tinggi seperti pada lari jarak pendek

3. Badan condong ke depan kia-kira 15º dari garis vertical.

4. Panjang langkah tetap dan lebar tekanan pada ayunan paha ke depan, panjang langkah harus sesuai
dengan panjang tungkai.

Angkat lutut cukup tinggi (tidak setinggi lari jarak pendek). Penguasaan terhadap kecepatan lari (pace) dan
kondisi fisik serta daya tahan tubu yang baik.

Dalam lari jarak menengah gerakan lari harus dilakukan dengan sewajarnya, kaki diayunkan ke depan
seenaknya, panjang langkah tidak terlalu dipaksakan kecuali menjelang masuk garis finis.

6
c. Lari Jarak Jauh
Lari jarak jauh dilakukan dalam lintasan stadion jarak 3000m, ke atas, 5000m, 10.000m, sedangkan
marathon dan juga cross-country, harus dilakukan diluar stadion kecuali star dan finis, secara fisik dan
mental merupakan keharusan bagi pelari jarak jauh. Ayunan lengan dan gerakan kaki dilakuakan seringan-
ringannya. Makin jauh jarak lari yang ditempuh makin rendah lutut diangkat dan langkah juga makin kecil.

d. Lari Halang Rintang


Lari steeple – chase 3000 m termasuk kedalam lari jarak jauh dengan melalui rintangan-rintangan.

Rintangan itu ada dua macam;

1. Rintangan Gawang

2. Rintangan Air dengan Gawang didepannya (water jump)

Pelari steeple – chase harus memiliki kecepatan seperti pelari 1500m, tetapi juga harus memiliki daya
tahan seperti pelari 5000 meter, dan harus memiliki kemahiran khusus dalam melewati rintangan-rintangan
tersebut.

Cara untuk melampaui rintangan gawang yang banyak digunakan adalah :

a. Seperti lari gawang biasa,

b. Melampaui gawang dengan menginjakkan sebelah kaki di atas gawang.

e. Lari Estafet
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang dilaksanakan
secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung terdapat empat orang pelari, yaitu pelari
pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai
pada nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari sebelumnya ke pelari
berikutnya. Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400
meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan
penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap
pelari.

f. Jalan terbagi :
1. Jalan Cepat

Jalan cepat adalah gerak maju dengan melangkah tanpa adanya hubungan terputus dengan tanah. Setiap
kali melangkah kaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Saat
melangkah satu kaki harus berada di tanah, maka kaki tersebut harus lurus/ lutut tidak bengkok dan
tumpuan kaki dalam keadaan posisi tegak lurus. Unsur- unsur dalam gerak jalan cepat adalah disiplin ,
semangat , kekompakan , keuletan , kerapihan dan daya tahan. Gerak jalan cepat biasanya dilaksanakan di
lapangan atau di jalan raya. Perlengkapan ketika akan jalan cepat adalah sepatu pdl dan membawa tempat
minum.

2. Teknik Jalan Cepat

Agar dapat menjelaskan dan melakukan teknik jalan cepat yang benar, maka anda perlu dapat menjelaskan
perbedaan yang nyata antara berjalan dan berlari, serta anda dapat melakukan teknik jalan yang biasa
dengan benar. Berikut ini mengenai teknik jalan cepat yang benar. Jalan cepat merupakan salah satu nomor

7
dalam cabang atletik dan resmi diperlombakan dalam kejuaraan-kejuaraan atletik, baik nasional maupun
internasional. Teknik pelaksanaan jalan cepat dapat dirinci sebagai berikut :

a. Start

Startnya menggunakan start berdiri, karena start dalam jalan cepat tidak mempunyai pengaruh yang berarti,
maka tidak perlu ada teknik khusus yang perlu dipelajari atau dilatih. Sikap start yang lazim digunakan ada
pada abaaba “Bersedia” murid/anak-anak menempatkan kaki kiri di belakang garis start, sedang kaki kanan
di samping belakang kaki kiri, dengan badan agak condong ke depan dan kedua lengan rileks. Pada aba-
aba “Ya” atau bunyi tembakan pistol, segera melangkahkan kaki kanan ke depan, disusul kaki kiri dan
terus berjalan.

b. Langkah

Langkah dimulai dengan gerakan mengangkat paha kaki ayun ke depan lutut, terlihat tungkai bawah
bergantung lemas, karena ayunan paha ke depan, tungkai bawah ikut terayun ke depan, menyebabkan lutut
menjadi lurus. Kemudian menapak pada tumit terlebih dahulu menyentuh tanah, bersamaan dengan
mengangkat tumit, selanjutnya ujung kaki tumpu lepas dari tanah, ganti dengan kaki ayun.

c. Condong Badan

Mulai dari kepala, punggung/dada, pinggang sampai tungkai bawah sedikit condong ke depan.

d. Ayunan Lengan

Siku di tekuk kurang lebih 90 derajat, ayunan lengan kiri ke depan bersamaan dengan mengangkat paha
dan kaki kanan, sehingga koordinasinya adalah lengan kiri bersamaan dengan kaki kanan, dan lengan
kanan bersamaan dengan kaki kiri.

e. Finish

Tidak ada teknik khusus gerakan masuk finish dalam jalan cepat. Biasanya jalan terus sampai melewati
garis finish, baru dikendorkan kecepatannya setelah melewati kira-kira tiga sampai lima meter. Untuk
memperoleh langkah-langkah yang benar, maka pemindahan badan dan kaki satu ke kaki yang lain harus
nampak jelas, ini kelihatan pada gerak panggul. Gerakan ini perlu dilatih agar terbiasa melakukan teknik
gerakan jalan cepat yang benar. Jadi sikap dan gerakan jalan cepat adalah badan dalam posisi tegak,
pandangan lurus ke depan, siku ditekuk, dan tangan dikepalkan dengan rileks.

8
B.Lempar terbagi :
1. Lempar lembing

Lempar lembing merupakan salah satu cabang olahraga dalam atletik. Olahrga ini dilakukan dengan
melemparkan lembing dalam jarak tertentu.Untuk mencapai jarak maksimum, atlet harus menyeimbangkan
tiga hal, yaitu kecepatan, teknik dan kekuatan.

Lembing yang digunakan terbuat dari logam untuk Putra beratnya 800 gram dengan panjang 2,70 m,
sedangkan Putri beratnya 600 gram dengan panjang 2,30 m.

2. Lempar Cakram

Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik.Cakram yang dilempar berukuran garis tengah
220 mm dan berat 2 kg untuk laki-laki, 1 kg untuk perempuan.Lempar cakram diperlombakan sejak
olimpiade I tahun 1896 di Athena, Yunani.Cara melempar cakram dengan awalan dua kali putaran badan
caranya yaitu: memegang cakram ada 3 cara, berdiri membelakangi arah lemparan, lengan memegang
cakram diayunkan ke belakang kanan diikuti gerakan badan, kaki kanan agak ditekuk, berat badan
sebagian besar ada dikanan, cakram diayunkan ke kiri, kaki kanan kendor dan tumit diangkat, lemparan
cakram 30 derajat lepas dari pegangan, ayunan cakram jangan mendahului putaran badan, lepasnya cakram
diikuti badan condong kedepan.

3. Tolak Peluru

Ada beberapa hal dan teknik dasar yang perlu diperhatikan dalam tolak peluru. Beberapa di antaranya
adalah bagaimana teknik teknik memegang peluru yang baik dan benar. Ada 3 teknik memegang peluru
dengan benar caranya yaitu:

1. Renggangkan jari-jari tangan, sementara jari kelingking sedikit ditekuk dan posisikan jari kelingking
tersebut berada di samping peluru.

2. Posisikan ibu jari senyaman mungkin dan sewajarnya saja. Hal ini dikarenakan kekuatan jari setiap
orang yang berbeda, maka untuk orang yang berjari kuat dan panjang caranya juga berbeda.

3. Kemudian posisikan jari-jari dengan rapat dan letakkan ibu jari di samping, posisikan jari kelingking
ada di samping belakang peluru.

Sedangkan untuk teknik meletakkan Peluru adalah peluru dipegang dengan salah satu cara yang telah
dijelaskan di atas. Pertama letakkan peluru pada bahu dan peluru tersebut menempel pada leher di bagian
samping. Siku tangan yang sedang berada dalam posisi memegang peluru diarahkan atau dibuka ke
samping, sedangkan tangan yang lain berada dalam kondisi rileks di samping tubuh. awalan yang perlu
diperhatikan saat melakukan tolak peluru adalah pengaturan letak kaki. Tempatkan kaki kanan di muka
batas belakang lingkaran, kemudian letakkan kaki kiri di samping kiri dengan lebar yang sebanding dengan
lebar badan dan segaris dengan arah lemparan yang akan dilakukan. Ketika kaki kanan mendarat, maka
badan lama kelamaan akan menjadi condong ke arah samping kanan, di mana bahu kanan akan lebih
rendah dari bahu kiri. Posisikan lengan masih sama pada posisi semula. Ketika melakukan tolakan peluru
maka harus diikuti dengan gerakan menolak. Untuk melakukan tolakan atau dorongan pada peluru maka
harus berada di satu garis lurus. Sudut lemparan pada tolak peluru harus kurang dari 40 derajat.

Untuk sikap akhir setelah melakukan tolakan, maka atlet akan melakukan gerakan melompat sebagai
tujuan untuk pertukaran kaki kanan ke posisi depan. Bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan ke depan
maka tarik kaki kiri dan lengan kiri ke belakang agar keseimbangan badan tetap terjaga. Setiap olahraga
pasti memiliki kemungkinan untuk didiskulifikasi, begitu pun dengan tolak peluru. Maka dari itu agar
tidak mendapatkan diskualifikasi,

9
atlet tolak peluru perlu memperhatikan beberapa hal berikut.

a. Tidak boleh menyentuh balok batas di sebelah atas.

b. Tidak boleh menyentuh area di luar lingkaran.

c. Tidak boleh keluar masuk pada lingkaran yang dimulai dari muka garis tengah.

d. Jika peserta dipanggil oleh panitia selama 3 menit lamanya, tetapi tidak kunjung tiba atau melakukan
tolakan.

e. Jika peluru yang akan dilemparkan jatuh di bagian belakang kepala peserta.

f. Jika peluru tersebut jatuh di luar sektor lingkaran.

g. Jika peserta menginjak garis lingkar lapangan.

h. Jika peserta keluar melewati depan garis lingkar.

i. Jika peserta berjalan keluar lingkaran dengan tidak tenang.

j. Kerika peserta gagal melempar dan sudah melakukan lemparan sebanyak tiga kali tetapi masih tetap
tidak berhasil.

4. Lontar Martil

Lontar martil adalah salah satu cabang olahraga atletik nomor lempar yang sering diperlombakan pada
ajang olahraga nasional maupun ajang olahraga internasional. Ada beberapa Teknik Dasar Lontar Martil
yang harus diperhatikan, dipelajari dengan benar dan dikuasai oleh seorang pelempar. Beberapa
diantaranya adalah posisi awalan dan ayunan, putaran dan transisi, fase akhir dan lemparan. Untuk lebih
jelasnya apa yang harus dipelajari dan dikuasai, berikut ini akan dijelaskan teknik dasar lontar martil
tersebut :

Awalan dan ayunan : Teknik yang pertama yang harus dikuasai terlebih dahulu oleh seorang atlet lontar
martil adalah teknik awalan dan ayunan. Teknik awalan dan ayunan ini diawali dengan memegang martil
pada tuas dengan menggunakan tangan kiri kemudian ditutup dengan tangan kanan. Kedua ibu jari berada
pada posisi saling menyilang. Sebelum pelempar mengayunkan martil sebagai ayunan awal, letakkan marti
di bagian belakang pelempar atau di bagian atas tanah sebelah kanan.

Putaran dan transisi : Ketika martil berada di titik terendah, maka pelempar akan mulai berputar dengan
tumit tungkai kiri menjadi poros hingga si pelempar mengahadap ke arah depan dari lingkaran tersebut dan
kemudian si pelempar akan melanjutkan dengan memutarnya kembali di atas telapak kaki bagian depan
sampai kembali ke arah semula.

Fase akhir : Hal ketiga yang harus dikuasai oleh pelempar lontar martil adalah fase akhir. Pada fase akhir
ini ketika putaran belum berakhir atau ketika martil belum mencapai titik terendahnya, maka pelempar
akan mulai menarik martilnya dan putaran martil akan dipercepat ketika bergerak ke arah bawah agar
putaran tubuh bagian bawah dapat bergerak lebih cepat.

Lemparan : Hal keempat yang harus dikuasai oleh pelempar lontar martil adalah lemparan. Pada fase ini,
lemparan dilakukan dengan kedua tungkai yang kuat dan lurus, di mana badan lebih condong ke depan
dengan kepala merebah ke belakang atau seperti posisi tengadah. Ketika martil berada pada posisi siap
untuk manuver, maka pelempar harus fokus memandang ke arah lemparan, setelah itu mengangkat kedua
lengan di akhir gerakan dan pandangan fokus terus ke arah martil.

10
C. Pengertian Lompat
Lompat jauh adalah jenis olahraga atletik yang membutuhkan kecepatan, ketangkasan dan kekuatan
seorang atlet untuk melompat sejauh mungkin dari titik lepas landas atau garis lompat kemudian melayang
di udara dan mendarat sejauh-jauhnya dalam bak pasir. Jumper atau pelompat biasanya akan mengambil
ancang-ancang sejauh 30 meter (100 kaki) dari garis lompat, kemudian mempercepat langkah kakinya
sampai kecepatan maksimum sebelum melakukan tolakan (meloncat) dengan satu kaki sedekat mungkin
dari tepian garis lompat.

Jika kontestan melompat melebihi batas garis lompat. Maka loncatannya dibatalkan atau tidak sah.
Sementara bila peserta melompat jauh di belakang garis lompat itu dibolehkan, hanya saja ia kehilangan
jarak berharga. Jadi, atlet lompat jauh harus berlari sekencang mungkin kemudian meloncat sedekat
mungkin dengan tepi garis lompat agar hitungan lompatannya lebih maksimal.

Lompat terbagi :

1. Lompat Tinggi

Lompat Tinggi adalah salah satu keterampilan untuk melewati mistar yang berada di kedua
tiangnya.Ketinggian lompatan yang dicapai oleh seorang pelompat tergantung dari kemampuan dan
persiapan bertanding dari masing-masing atlet. adapun gaya straddle dimana ketiga badan melewati mistar
dengan cepat diputar atau dibalikkan, sehingga sikap badan di mistar telengkup.

2. Lompat Galah

Lompat yang memakai tongkat,Tiang galah adalah sebuah acara di lapangan atletik yang menggunakan
orang yang panjang, fleksibel sebagai tiang bantuan melompat ke atas sebuah bar. Tiang jumping
kompetisi yang dikenal dengan Yunani kuno, serta Cretans dan Celt. Sudah penuh medali di event
Olimpiade sejak 1896 untuk laki-laki dan perempuan sejak 2000.

3. Lompat Jauh

Suatu akivitas gerakan yg dilakukan di dalam lompatan untuk mencapai lompatan yg sejauh-sejauhnya.
Ukuran Lapangan lompat jauh untuk jarak awalan lari sampai balok tumpuan 45m, balok tumpuan tebal
10cm, panjang 1,72m, lebar 30cm, bak lompatan panjang 9m, lebar 2.75m, kedalaman bak lompat ± 1
meter

Gerak lompat jauh merupakan gerakan dari perpaduan antara Kecepatan (speed), Kekuatan (stenght),
Kelenturan (flexibility), Daya tahan (endurance), Ketepatan (acuration)

Para peneliti membuktikan bahwa suatu prestasi lompat jauh tergantung pada kecepatan daripada awalan
atau ancang-ancang. oleh karenanya di samping memiliki kemampuan sprint yang baik harus didukung
juga dengan kemampuan dari tolakan kaki atau tumpuan.

Gaya lompatan dalam Lompat Jauh yang sering diperagakan seperti gaya jongkok, Gaya Menggantung,
Gaya jalan di udara.

BAB III PENUTUP


A. kesimpulan
Dari uraian di atas, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

11
Cabang olahraga atletik merupakan cabang olahraga yang meliputi gerakan jalan, lari, lempar, dan lompat.
Aktivitas jalan, lari, lempar, dan lompat merupakan bentuk – bentuk keterampilan gerak dasar paling asli
dan paling wajar dari manusia, serta merupakan gerakan – gerakan yang amat penting dan tidak ternilai
artinya bagi kehidupan manusia.

Selain dapat digunakan sebagai kegiatan usaha meningkatkan taraf kesegaran jasmani dan prestasi
seseorang,cabang olahraga atletik dilaksanakan disemua Negara karena nilai pendidikan terkandung di
dalamnya. cabang olahraga atletik juga menjadi dasar pokok untuk pengembangan atau peningkatan
prestasi yang optimal bagi cabang olahraga lain dan bahkan dapat diperhitungkan sebagai suatu ukuran
kemajuan suatu Negara

B. Saran
Saran dari penulis,mari kita majukan semangat prestasi atletik di Indonesia. Kita sebagai insan olahraga
harus berperan aktif didalamnya. Dengan mendukung, bahkan menjadi atlet – atlet nasional berprestasi
didalamnya. Baik dalam kejuaraan nasional, asia, bahkan dunia. marilah kita junjung semangat jiwa
sportifitas, karena hal itulah yang akan membuat cabang olahraga ini enak di pandang untuk dinikmati atau
disaksikan.

DAFTAR PUSTAKA

http://aqoel.blogspot.com/2012/12/sejarah-atletik-dunia-penjas.html

http://olahraga101.blogspot.com/2012/03/nomor-yang-di-perlombakan-dalam-atletik.html

http://man1802000.blogspot.com/2012/07/nomor-cabang-olaharaga-atletik.html

http://www.ziddu.com/download/4608800/Atletik.doc.html

12

Anda mungkin juga menyukai