Anda di halaman 1dari 20

Makalah Atletik

Disusun Oleh:

Nama :
NIM:

STKIP BINA BANGSA GETSEMPENA


2021
KATA PENGANTAR
Syukur Puji Tuhan, penulis telah dianugerahkan kekuatan dan kesehatan
sehingga dapat menyelesaikan makalah yang sederhana ini. Puji Syukur penulis
sampaikan kepada Tuhan beserta keluarga dan para sahabat sekalian yang telah
membawa perubahan dari alam jahiliyah ke alam yang penuh dengan hidayah.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah mendukung penulisan makalah ini, sehingga makalah ini dapat
dijadikan referensi bagi para pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, untuk ini
penulis mohon saran-saran dan perbaikan dari semua pihak.

Kota baru, Maret 2021

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................
1.1............................................................................................................Latar
Belakang ...........................................................................................
1.2............................................................................................................Rumu
san Masalah.......................................................................................
1.3............................................................................................................Tujua
n.........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................
2.1 Pengertian Atletik...............................................................................
2.2 Macam-macam Cabang Atletik...........................................................
2.3 Penjelasan Cabang Atletik...................................................................
2.4 Sejarah Atletik.....................................................................................

BAB III PENUTUP...........................................................................................


3.1 Kesimpulan..........................................................................................
3.2 Saran....................................................................................................

Daftar Pustaka ……………………………………………………………….


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Cabang Atletik adalah ibu jari atau sebagian besar cabang olahraga ,
dimana gerakan gerakan yang ada di dalam atletik seperti : lari,loncat,lompat dan
lempar sebagian besar ada pada olharga lainnya,sehingga tak heran pemerintah
menetapkan cabang olhraga atletik sebagai pembhasan di dalam mata pelajaran
di bidang study study sekolah dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas.
Nomor yang diperlombakan dalam atletik ada beberapa macam,
diantaranya adalah lari, lempar, lompat, dan tolak.Nomor lari jarak pendek
adalah 100, 200, 400 m, sedangkan jarak menengah yang dilombakan adalah 800
m dan 1500 m. Untuk jarak jauh adalah 300, 5000, 10000 m, dan marathon
(42,195 km).
Sedangkan untuk lempar adalah lempar cakram, lempar martil, untuk
tolak adalah tolak peluru, dan lompat adalah lompat jauh, lompat tinggi, lompat
galah, lompat jangkit. Dalam perlombaan lari jarak menengah, pelari
menggunakan start melayang. Yang bukan merupakan faktor penting dalam
berlatih lari jarak menengah adalah gaya. Lebar lintasan lempar lembing adalah 4
meter.
Dengan mempelajari cabang olahrga atletik ini di harapkan siswa-siswi
tidak hanya mengikuti pola hidup sehat tetapi bias mengembangkan minat dan
potensi diri di dalam atletik itu sendiri

1.1.1 Rumusal Masalah


1. Apa Pengertian Atletik?
2. Apa saja Cabang Cabang Atletik ?
3. Bagai mana Penjelasan Cabang Atletik?
4. Bagaimana Sejarah Atletik?

1.1.2 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Atletik
2. Memahami Cabang Cabang Atletik
3. Mengetahui penjelasan cabang Atletik
4. Mengetahui Sejarah Atletik
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Atletik
Atletik adalah cabang olahraga yang mendasari dari semua cabang olargara
yang lain, Atletik mempunyai karakteristik gerakan yang paling dasar yang
menjadi kebiasaan kita sehari-hari seperti contoh : Berjalan, berlari, melompat
dan melempar. Gerakan-gerakan tersebut adalah gerakan alami.
Melihat dari hal diatas jadi sewajarnya apabila Atletik menjadi Induk dari
semua cabang olahraga, karena dicabang cabang lain sudah mengandung unsur-
unsur gerakan pada Atletik.
Kata ini berasal dari bahasa Yunani "athlon" yang berarti "kontes". Atletik
merupakan cabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama
pada 776 SM. Induk organisasi untuk olahraga atletik
di Indonesia adalah PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).

2.2 Macam-Macam Cabang Atletik


 Lari
 Lompat, Loncat
 Lempar,dan
 Tolak.

2.3 Penjelasan Cabang Atletik


1. LARI
Macam-macam lari :
 Jarak pendek
 Jarak Menengah
 jarak Jauh.
 Halang Rintang
 Estafet

a. Lari Jarak Pendek


Lari jarak pendek adalah berlari dengan kecepatan penuh sepanjang
jarak yang harus ditempuh, atau sampai jarak yang telah ditentukan.
Lari jarak pendek terdiri dari lari 100 m, 200 m, 400 m. secara teknis
sama. yang membedakan hanyalah pada penghematan penggunaan tenaga,
karena perbedaan jarak yang harus ditempuh. Makin jauh jarak yang harus
ditempuh makin banyak tenaga yang harus dibutuhkan.
Gerakan lari jarak pendek dibagi menjadi tiga tahap ialah: star, gerakan lari
cepat (sprint), gerakan finis.
Start
Dalam perlombaan lari, ada tiga cara star, ialah : 
- star berdiri (standing start)
- star jongkok (crouching start)
- start melayang (flying start) dilakukan hanya untuk pelari ke II, III dan IV
dalam lari estapet 4 x 100 m.

b. Lari Jarak Menengah


Gerak lari jarak menengah (800 m- 1500 m) dan sedikit berbeda
dengan gerakan lari jarak pendek .terletak pada cara kaki menapak. Lari jarak
menengah, kaki menapak ball hell-ball, ialah menapakkan pada ujung kaki
tumit dan menolak dengan ujung kaki. Star dikakukan dengan cara berdiri.
Yang perlu diperhatikan pada lari jarak menengah:
 badan harus selalu rilaks atau santai.
 Lengan diayun dan tidak terlalu tinggi seperti pada lari jarak pendek
 Badan condong ke depan kia-kira 15º dari garis vertical.
 Panjang langkah tetap dan lebar tekanan pada ayunan paha ke depan,
panjang langkah harus sesuai dengan panjang tungkai. Angkat lutut cukup
tinggi (tidak setinggi lari jarak pendek).
Penguasaan terhadap kecepatan lari (pace) dan kondisi fisik serta daya
tahan tubuh yang baik. Dalam lari jarak menengah gerakan lari harus
dilakukan dengan sewajarnya, kaki diayunkan ke depan seenaknya, panjang
langkah tidak terlalu dipaksakan kecuali menjelang masuk garis finis.

c. Lari Jarak Jauh


Lari jarak jauh dilakukan dalam lintasan stadion jarak 3000m, ke atas,
5000m, 10.000m, sedangkan marathon dan juga cross-country, harus
dilakukan diluar stadion kecuali star dan finis, secara fisik dan mental
merupakan keharusan bagi pelari jarak jauh. Ayunan lengan dan gerakan kaki
dilakuakan seringan-ringannya. Makin jauh jarak lari yang ditempuh makin
rendah lutut diangkat dan langkah juga makin kecil.

d. Lari Halang Rintang


Lari steeple – chase 3000 m termasuk kedalam lari jarak jauh dengan melalui
rintangan-rintangan.

Rintangan itu ada dua macam; 


 Rintangan Gawang
 Rintangan Air dengan Gawang didepannya (water jump)
Pelari steeple – chase harus memiliki kecepatan seperti pelari 1500m, tetapi
juga harus memiliki daya tahan seperti pelari 5000 meter, dan harus memiliki
kemahiran khusus dalam melewati rintangan-rintangan tersebut.

Cara untuk melampaui rintangan gawang yang banyak digunakan adalah : 


1. Seperti lari gawang biasa,
2. Melampaui gawang dengan menginjakkan sebelah kaki di atas gawang.
1. Cara Lari Gawang Biasa
Cara seperti lari gawang biasa banyak digunakan oleh pelari-pelari yang
memang memiliki kemahiran dalam lari gawang dan oleh pelari-pelari yang
jangkung yang dengan mudah dapat melangkahi rintangan gawang. Yang
penting adalah setelah pelari melampaui gawang dapat menjaga keseimbangan
sebaik-baiknya untuk melanjutkan larinya. Sangat dianjurkan agar dapat
bertumpu dengan kaki manapun.
2. Cara untuk melampaui rintangan air pada garis besarnya adalah sebagai
berikut :
a. Bertumpu dari titik setengah meter di muka gawang rintangan air. Lalu
melompat ke atas atas depan, setelah kakinya menapak di atas gawang pada
ujung kaki.
b. Badan harus dibawa ke muka kaki, kaki yang bertumpu pada gawang
menolak sekuatnya, kaki lainnya diayunkan ke depan sejauh-jauhnya, dan
badan masih dalam sikap sedikit condong ke depan, sehingga menjadi
gerakan melompat.
c. Pada saat melayang, tangan digunakan untuk menjaga keseimbangan badan
dan kaki tumpu melakukan gerakan permulaan untuk persiapan melangkah
waktu kaki ayun mendarat.
d. Mendarat dengan kaki ayun sejauh mungkin mencapai ujung bak air, dan
sedikit mungkin masuk dalam air. Kaki yang mendarat sedikit di tekuk, dan
badan tetap dalam keadaan sedikit condong ke depan. Kaki lainnya
diangkat untuk melangkah ke depan.

e. Lari Estafet
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada
perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam
satu regu lari sambung terdapat empat orang pelari, yaitu pelari pertama,
kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang
tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat
sambil berlari cepat dari pelari sebelumnya ke pelari berikutnya.
Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100
meter dan nomor 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik
saja yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau
daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.

2. LOMPAT
Macam-macam lopat :
a. Lompat tinggi
Lompat Tinggi adalah salah satu keterampilan untuk melewati mistar yang
berada di kedua tiangnya.Ketinggian lompatan yang dicapai oleh seorang
pelompat tergantung dari kemampuan dan persiapan bertanding dari masing-
masing atlet. adapun gaya straddledimana ketiga badan melewati mistar
dengan cepat diputar atau dibalikkan, sehingga sikap badan di mistar
telengkup.
b. Lompat galah
            Lompat yang memakai tongkat,Tiang galah adalah sebuah acara di
lapangan atletik yang menggunakan orang yang panjang, fleksibel sebagai
tiang bantuan melompat ke atas sebuah bar. Tiang jumping kompetisi yang
dikenal dengan Yunani kuno, serta Cretans dan Celt. Sudah penuh medali di
event Olimpiade sejak 1896 untuk laki-laki dan perempuan sejak 2000.
c. Lompat Jauh
Suatu akivitas gerakan yg dilakukan di dalam lompatan untuk
mencapai lompatan yg sejauh-sejauhnya. Ukuran Lapangan lompat jauh
untuk jarak awalan lari sampai balok tumpuan 45m, balok tumpuan tebal
10cm, panjang 1,72m, lebar 30cm, bak lompatan panjang 9m, lebar 2.75m,
kedalaman bak lompat ± 1 meter
Gerak lompat jauh merupakan gerakan dari perpaduan antara
Kecepatan (speed), Kekuatan (stenght), Kelenturan (flexibility), Daya
tahan (endurance), Ketepatan (acuration).
Para peneliti membuktikan bahwa suatu prestasi lompat jauh tergantung
pada kecepatan daripada awalan atau ancang-ancang. oleh karenanya di
samping memiliki kemampuan sprint yang baik harus didukung juga
dengan kemampuan dari tolakan kaki atau tumpuan.
Gaya lompatan dalam Lompat Jauh yang sering diperagakan seperti gaya
jongkok, Gaya Menggantung, Gaya jalan di udara.
d. Loncat
Loncat merupakan cabang olahraga yang menggunakan pendaratan
dua kaki,arah geraknya kedepan,
Loncat adalah apapun kontinyu melompat atau melompat. Latihan
loncat biasanya membutuhkan kaki tunggal loncat, double-kaki berlari,
atau beberapa variasi dari dua. Fokus latihan loncat biasanya untuk
menghabiskan waktu kurang di tanah mungkin dan bekerja pada akurasi
teknis, fluiditas, dan melompat daya tahan dan kekuatan.Secara teknis,
loncat adalah bagian dari pliometrik, sebagai bentuk latihan berjalan
seperti lutut tinggi dan kicks butt.
Contoh : Loncar jauh

3. LEMPAR
Macam-macam Lempar
a) Lempar Lembing
b) Lempar Cakram

a) Lempar Lembing
Lembing yang digunakan terbuat dari logam untuk Putra beratnya 800 gram
dengan panjang 2,70 m, sedangkan Putri beratnya 600 gram dengan panjang
2,30 m.
 Lembing terbuat dari bambu dengan mata lembing terbuat dari logam
 Untuk putra panjang 260 cm, berat 800 gr
 Untuk putri panjang 200 cm, berat 600 gr

 Cara memegang lembing


 Dipegang di atas bahu, ujung lembing ke atas
 Dipegang di depan dada , ujung lembing ke bawah
 Dipegang di belakang, menempel pada tangan yang memegang lembing
diluruskan

 Hak melempar
a. Mempunyai hak melempar 3 kali
b. Melempar harus dengan 1 tangan

 Diskualifikasi
a. Lembing tidak dipegang pada pembalutnya
b. 2 menit dipanggil belum melempar
c. Menyentuh besi batas lemparan sebelah atas
d. keluar lewat garis sektor lempar setelah melempar
e. Lembing jatuh di luar garis sektor lempar
f. Ujung lembing tidak membekas pada tanah

b) Lempar Cakram
Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik.Cakram yang
dilempar berukuran garis tengah 220 mm dan berat 2 kg untuk laki-laki, 1 kg
untuk perempuan.Lempar cakram diperlombakan sejak olimpiade I tahun
1896 di Athena, Yunani.
Cara melempar cakram dengan awalan dua kali putaran badan caranya
yaitu: memegang cakram ada 3 cara, berdiri membelakangi arah lemparan,
lengan memegang cakram diayunkan ke belakang kanan diikuti gerakan
badan, kaki kanan agak ditekuk, berat badan sebagian besar ada dikanan,
cakram diayunkan ke kiri, kaki kanan kendor dan tumit diangkat, lemparan
cakram 30 derajat lepas dari pegangan, ayunan cakram jangan mendahului
putaran badan, lepasnya cakram diikuti badan condong kedepan. Latihan
dasar menggunakan ring karet atu rotan
 Diawali dgn sikap tegap
 langkahkan slah satu kaki sambil mengayunkan ring ke depan
 lanjutkan ayunan hingga mengelilingi tubuh, jaga agar lengan memegang
ring tetap lurus dan berada dibawah ketinggian bahu
 langkahkan kaki lurus ke depan ( berlawanan dgn arah tangan.ikuti
gerakan pinggul dan dada ke depan.kemudian lepaskan ring,ayunkan
tangan ke atas dan langkahkan kaki belakang ke depan

 Cara memegang cakram


Pegang dgn buku ujung jari2 tangan, ibu jari memegang samping cakram,
kemudian pergelangan tangan ditekuk sedikit ke dalam Mengayunkan cakram
Ayunkan cakram dgn ring ke depan dan ke belakang di samping tubuh.pada saat
mengayunkan cakram,tangan yg memegang cakram direntangkan sampai
lurus.jangan sampai lepas

 Gerakan lempar cakram


Ada 3 tahap dalam melempar cakram
1. Persiapan - berdiri dgn kedua kaki dibuka lebar - pegang cakram dgn tangan
kanan.ayunkan sampai di atas bahu sambil memutar badan ke kiri,kemudian
ke kanan secara berulang2.saat cakram diayun ke kiri, Bantu tangan kiri dgn
cara menyangganya
2. pelaksanaan - ayunkan cakram ke depan lalu ke belakang - pada saat cakram
di belakang, putar badan dan ayunkan cakram ke samping-depan-atas
(membentuk sudut 40o ) - lepaskan cakram pada saat berada di depan muka
3. penutup - Bantu lemparan dgn kaki kanan agar tercipta suatu tolakan kuat
pada tanah sehingga b adan melonjak ke depan-atas - langkahkan kaki kanan
ke depan untuk menumpu, sedangkan kaki kiri diangkat rileks untuk menjaga
keseimbangan badan
4. TOLAK
1. Tolak Peluru
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Atlet tolak
peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin . Tolak Peluru
merupakan suatu aktivitas yg dilakukan utk mencapai lemparan atau
tolakan yg sejauh-jauhnya. Peluru yang digunakan terbuat dari besi
berbentuk oval dengan berat 3kg, 4kg, 5kg, 7kg. dengan ruang lingkaran
lebar 5x3 meter.
Yang terpenting dari Tolak peluru adalah peluru harus didorong keluar
dengan kecepatan maksimal, dengan sudut kira-kira 40 derajat. Posisi
untuk menolak harus ditekankan pada kaki. karena kaki adalah bagian
yang terkuat dari badan.

a. Teknik-teknik Tolak peluru


 Cara memegang
           Peluru harus terletak pada akar jari-jari tangan. Jari
pertama, kedua dan ketiga (telunjuk, jari tengah dan kelingking)
merupakan titik-titik utama untuk membantu melontar. Jari-jari
berdekatan. Jari kelingking dan ibu jari menjaga agar peluru tidak
tegeser ke samping. Peluru harus tetap berada di posisi di bawah
rahang.

Latihan Yang pertama, gerakan menolak dari lengan.


Peluru harus didorong dari tempatnya bertopang di leher. Pada
waktu menolak, siku harus setinggi mungkin dan mengikuti terus
di belakang peluru, ketika peluru sudah dilepaskan, jangan sekali-
kali membiarkan lengan tertujuh dibawah peluru atau terburu-buru
ditarik. kedua kaki sejajar berdampingan, menghadap ke arah
sasaran lemparan dan jarak antara kaki ini lebih lebar sedikit dai
lebar pinggul.Berat peluru:
 Untuk senior putra = 7.257 kg
 Untuk senior putri = 4 kg
 Untuk yunior putra = 5 kg
 Untuk yunior putri = 3 kg

2.4 SEJARAH ATLETIK


1. Perkembangan dan Kemajuan Atletik di Indonesia 
Perkembangan atletik di  Indonesia diperkenalkan oleh bangsa
Belanda, pada tanggal 12 Juli 1917 dengan  didirikannya perkumpulan atletik,
dan diberi nama NIAU (Nederland Indische Atletiek Unie). Pengurus dan 
atlit-atlitnya  sebahagian besar terdiri dari pemuda-pemudi  bangsa  Belanda 
atau Indo-Belanda. Atlit-atlit pribumi yang bermunculan pada saat itu antara
lain Muhammad Noerbambang pelari 100 meter,  yang pernah mencapai
waktu 10,8 detik dan Harun  Al-Rasyid  atlit lompat tinggi dengan prestasi
lompatan mencapai  1,80  meter dan juga menjuarai nomor lompat jauh
dengan prestasi lompatan mendekati 7,00 meter (PB PASI, 1988 : 5). Pada
tanggal 3 September 1950 didirikan organisasi  atletik yang diberi nama
dengan PASI (Persatuan Atletik  Seluruh Indonesia) di kota Semarang. 
Tujuan  didirikannya  PASI ini adalah untuk mengembangkan olahraga atletik
agar seluruh masyarakat Indonesia dapat  merasakan  dan  menikmati  serta
menyumbangkan pemikiran yang konstuktif untuk pembinaan cabang 
olahraga tersebut. 
Sebelum pembentukan PASI, pada bulan  Januari  1946  di kota Solo
diselenggarakan kongres yang bertujuan untuk menghidupkan kembali
keolahragaan di  Indonesia.  Hasil  kongres tersebut terbentuk Persatuan 
Olahraga  Republik  Indonesia, yang kemudian disingkat PORI. Tugas
pertama PORI adalah  menyelenggarakan  Pekan  Olahraga  Nasional  (PON). 
PON  yang pertama  diselenggarakan  di  kota  Solo  pada  tanggal   12
September 1948, yang dibuka  langsung  oleh  Bapak  Presiden Republik
Indonesia I (Ir. Soekarno) dan juga  dihadiri  oleh Wakil Presiden beserta para
Menteri Kabinetnya.  
Cabang olahraga atletik merupakan dasar-dasar setiap cabang olahraga
lain. Hal ini terlihat dari  gerakan-gerakan yang terdapat dalam nomor-nomor
atletik. Berdasarkan asumsi tersebut maka cabang olahraga atletik dapat
dipandang  sebagai Ibu semua cabang olahraga atau lebih dikenal dengan 
istilah "Mother of Sport". Sehubungan dengan asumsi yang telah
dikemukakan, Jonath  dkk  (1987  :  1)  menjelaskan  sebagai berikut : Atletik
yang sedang  berkembang  sekarang  merupakan inti dari pesta Olympiade dan
merupakan cabang olahraga yang menjadi dasar bagi kebanyakan cabang
olahraga lain. Latihan  atletik  juga  merupakan  sarana yang baik untuk
meningkatkan kemampuan  fisik  dalam mencapai prestasi yang optimal.
Dengan latihan atletik  dapat  mengembangkan  dan  meningkatkan  sistem
jantung-paru, peredaran darah, dan sistem saraf maupun komponen-komponen
yang menjadi dasar untuk fisik seperti kekuatan, daya  tahan,  kecepatan, 
stamina, daya ledak otot, dan koordinasi. Merujuk pada penjelasan di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa latihan-latihan cabang olahraga atletik selain 
mencapai prestasi yang tinggi,  juga  dapat  meningkatkan  sistem
metabolisme tubuh, sistem pernafasan dan sistem pensarafan. 
Atletik merupakan  aktivitas  jasmani  yang  kompetitif atau dapat
diadu, dan meliputi  beberapa  nomor  lomba  yang terpisah berdasarkan
kemampuan gerak dasar manusia  seperti berjalan, berlari, melompat dan 
melempar.  Pada  awal  mula bentuk atletik yang mulai terorganisir/teratur 
umumnya diakui telah terjadi sejak zaman  Yunani  Kuno  dan  dikenal dalam
Olimpiade Purba. Selain membantu memelihara  keadaan  kesegaran  jasmani
dan mempertajam  prestasi  pribadi  individu,  atletik  juga memberikan lahan
riset tentang gerak tubuh  manusia,  yang memiliki keuntungan sebagai sarana
yang tepat  dalam  proses pengukuran khususnya waktu dan jarak (PASI, 1993
:1). 
Sebagai olahraga yang mendasari cabang  olahraga  lainnya, atletik
merupakan cabang olahraga yang paling tua yaitu olahraga yang terlahir
bersamaan dengan  adanya  manusia  di muka bumi ini. Dalam hal ini Arma
(1985 : 39) menjelaskan :Atletik yang meliputi jalan, lari, lompat dan lempar
boleh dikatakan sebagai cabang olahraga paling  tua, karena umur atletik sama
tuanya dengan mulai  adanya manusia di permukaan bumi ini. Jalan,  lari, 
lompat dan lempar adalah bentuk-bentuk gerakan yang  paling asli dan paling
wajar dari manusia, dalam  mempertahankan proses kehidupan sehari-hari. 
Atletik  yang  berisikan  gerak-gerak  dasar (alamiah) tersebut
disamping merupakan salah satu cabang olahraga yang mendasari cabang
olahraga lainnya dan disebut  juga  sebagai induk dari semua cabang olahraga 
(mother  of  sport),  juga unsur gerak atletik tersebut adalah unsur gerak yang 
sangat penting dan tidak ternilai harganya  bagi  proses kehidupan manusia
pada zaman purba maupun pada zaman modern ini. Unsur gerak tersebut
digunakan oleh manusia  purba  sebagai  upaya mempertahankan  diri  dari 
lingkungan  alam   yang   kurang bersahabat pada waktu itu.  Manusia  purba 
melakukan  gerak lari, lompat dan lempar  hanya  untuk  menghindari 
serangan bahaya binatang buas dan untuk mendapatkan  binatang  buruan
demi kelangsungan hidupnya. 
Sedangkan  pada  manusia  zaman modern ini gerak-gerak  atletik 
selain  dipergunakan  untuk proses-proses kelangsungan hidupnya, juga sudah
dipergunakan untuk proses pencapaian prestasi olahraga atletik.  Prestasi yang
diperoleh juga akan  mendapatkan  suatu  prestise  bagi dirinya maupun bagi
negara naungannya. Disamping itu juga akan diperoleh keuntungan-
keuntungan moril  maupun  material lainnya. 

2. Sejarah Atletik Di Dunia


Atletik berasal dari kata Yunani yaitu Atlon,Atlun yang berarti
pertandingan atau perjuangan. Jadi atletik menurut Ensoklopedi Indonesia
berarti Pertandingan dan Olah raga pada Atletik. Atletik yaitu suatu Cabang
olah raga mempertandingkan Lari,Lompat,Jalan dan Lempar. Olah raga
Atletik mula-mula di Populerkan oleh bangsa Yunani kira-kira pada Abad ke-
6 SM. Orang yang berjasa mempopulerkannya adalah Iccus dan Herodicus.
Atletik yang terkenal sekarang sudah lain dari pada yang dilakukan
oleh bangsa Yunani dulu. Tetapi walaupun demikian dasarnya tetap sama
yaitu Berjalan, lari, lompat dan lempar. Karena mempunyai berbagai unsur
inilah atletik dikatakan sebagai ibu dari segala cabang Olah raga.
Mengandung berbagai unsur gerakan sehari-hari. Pada zaman Primitif sangat
penting artinya untuk mencari nafkah dan mempertahankan hidup. Mereka
hidup dengan berburu binatang liar, diperlukan ketangkasan, kecepatan dan
kekuatan. Pandangan hidup pada zaman itu adalah yang kuat;yang berkuasa
sehingga untuk dapat tetap hidup dan mempertahankan diri mereka harus
berlatih jasmani.
Pada zaman Yunani dan Romawi kuno telah terlihat arah latihan
jasmani. Istilah atletik ini juga bisa dijumpai dalam berbagai bahasa antara
lain dalam bahasa Inggris Athletic, dalam bahasa Perancis Ateletique, dalam
bahasa Belanda Atletiek, dalam bahasa Jerman Athletik. Untuk dapat
memahami pengertian tentang Atletik, tidaklah lengkap jika tidak diketahui
sejarah atau riwayat istilah atletik serta perkembangannya sebagai salah satu
cabang olahraga mulai zaman purbakala sampai zaman modern ini.
Memahami sejarah tidak hanya sekedar untuk pengertian dan pengetahuan
tetapi mengetahui dan mengikuti perkembangan atletik sejak zaman kuno
sampai dengan zaman sekarang. Dengan mengetahui kejadian-kejadian pada
masa lampau, dapat diambil hikmahnya untuk menentukan langkah-langkah
dimasa yang akan datang. 
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Atletik adalah cabang olahraga yang mendasari dari semua cabang olargara
yang lain, Atletik mempunyai karakteristik gerakan yang paling dasar yang
menjadi kebiasaan kita sehari-hari seperti contoh : Berjalan, berlari, melompat
dan melempar. Gerakan-gerakan tersebut adalah gerakan alami.
Cabang Atletik
1. Lari
2. Lompat
3. Lempar
4. Tolak

3.2 Saran
Upaya menuju keberhasilan Atletik dalam menanamkan nilai-nilai karakter
dan sportivitas, seorang pelatih maupun praktisi olahraga harus memahami
bagaimana cara yang tepat untuk melatihkan hal tersebut kepada anak latihnya.
Apabila ketiga konsep di atas telah tertanam dalam diri seseorang, maka dalam
bertanding maupun kelak hidup di tengah-tengah masyarakat persoalan-persoalan
yang ada akan dengan mudah diatasi dan dapat menjalani hidup dengan
harmonis.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, A. 1985.  Olahraga  untuk  Pembina,  Pelatih,  dan Penggemar. PT.


Sastra Hudaya : Jakarta
Adisasmita, Y. 1989. Hakekat Filsafat dan Peranan Pendidikan Jasmani dalam
Masyarakat. Dep. P & K.  Dirjen  Dikti LP2TK : Jakarta
Askas,  R.A.  1971.  Pedoman  Latihan  Atletik.   PT.   Enka Parahiyangan : Jakarta
Benhard, G. 1986.  Atletik,  Prinsip  Dasar  Latihan  Loncat Tinggi, Jauh, 
Jangkit  dan  Loncat  Galah.  Cetakan Pertama, Effhar Offset :
Semarang
Hamidsyah. 1993. Kepelatihan Dasar. Dep. P & K. : Jakarta
 Jarver, J. 1986. Belajar dan Berlatih Atletik  untuk  Coach, Atlet, Guru Olahraga
dan Umum. Pioneer : Bandung
Jonath, U dkk. 1987. Atletik I, Lari, Loncat (Latihan Teknik dan Taktik). Rosda
Jaya Putra : Jakarta
Mane, F. Mc. 1986. Dasar-dasar Atletik. Angkasa : Bandung
Nossek,  J.  1982.  General  Theory  of  Training.  National Institute for Sports, Pan
African Press Ltd : Logos
 Sudarno. 1991. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.  Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai