Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

LOMPAT JAUH, LEMPAR MARTIL dan TOLAK PELURU

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Atletik

Dosen Pengampu : Ruman, M.Pd

Disusun oleh :
FARHAN NUR AZIS (10321016)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN


DAN REKREASI (PJKR)

STKIP DARUSSALAM CILACAP


2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang atas rahmat-
Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah Atletik ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan -
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis, Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang
setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan
semua bantuan ini sebagai ibadah. Amiin Yaa Robbal Alamin

Karangpucung, 10 Januari 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
A. Latar Belakang ..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan .......................................................................................................1
D. Manfaat......................................................................................................2
E. Metode Penulisan .....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................3
A. Pengertian Lompat ..................................................................................3
B. Teknik pada lompat..................................................................................3
C. Lompat Jauh ............................................................................................4
D. Pengertian Lempar...................................................................................9
E. Lempar Martil...........................................................................................9
F. Pengertian Tolak Peluru...........................................................................11
G. Sejarah Tolak Peluru................................................................................12
H. Teknik Dasar Tolak Peluru......................................................................12
BAB III PENUTUP ............................................................................................19
A. Kesimpulan .................................................................................................19
B. Saran ...........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Atletik merupakan olahraga tertua di dunia bahkan disebut juga Mother of
Sports yaitu sebagai ibu atau induk dari olahraga, karena olahraga ini
merupakan olahraga pertama kali yang ada di dunia menurut Eddy Purnomo
dan Dapan (3: 2011). Olahraga ini sangat terkenal pada masa kejayaanya,
dimulai dari negara Yunani, negara–negara dibenua Eropa sampai Amerika
dan seluruh dunia, masyarakat sangat antusias dan bersemangat dalam
memainkanya. Dalam Olimpiade, atletik merupakan cabang olahraga yang
memperebutkan banyak medali, hal ini muncul karena atletik mempunyai
cabang olahraga yang banyak, terdiri dari 4 nomor yaitu; jalan, lari , lempar
dan lompat. Dari tiap-tiap nomor tersebut di dalamnya terdapat beberapa
nomor yang dilombakan. Untuk nomor lari terdiri dari: lari jarak pendek,
jarak menengah, jarak jauh atau marathon, lari gawang, lari sambung dan lari
lintas alam. Nomor lompat meliputi lompat jauh, lompat tinggi, lompat
jangkit, lompat tinggi galah. Nomor lempar meliputi lempar cakram, lempar
lembing, tolak peluru dan lontar martil.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian lompat?
2. Bagaimanakah cara melakukan lompat jauh?
3. Apakah pengertian lempar?
4. Bagaimnakah cara melakukan lempar martil?
5. Apakah pengertian tolak peluru?
6. Bagaimanakah cara melakukan tolak peluru?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian lompat.
2. Mengetahui cara melakukan lompat jauh.
3. Mengetahui pengertian lempar.
4. Mengetahui cara melakukan lempar martil.

1
5. Mengetahui pengertian tolak peluru
6. Mengetahui cara melakukan tolak peluru
D. Manfaat
1. Untuk meningkatkan kesehatan bagi tubuh kita
2. Untuk meningkatkan prestasi di bidang olahraga
3. Untuk menambah wawasan dalam bidang olahraga
E. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah dengan cara
browsing atau mencari dari internet dan mencari di buku sebagai bahan dan
pembuatan makalah ini.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lompat

Lompat adalah suatu gerakan mengangkat tubuh dari suatu titik ke titik
lain yang lebih jauh atau tinggi dengan ancang-ancang lari cepat atau lambat
dengan menumpu satu kaki dan mendarat dengan kaki/anggota tubuh lainnya
dengan keseimbangan yang baik .cabang olahraga atletik yang bertujuan
melompat dengan pencapaian jarak lompatan yang sejauh-jauhnya. Maka
untuk mencapai jarak lompat yang jauh, terlebih dahulu pelompat harus
memahami unsur-unsur pokok pada lompat.
B. Teknik Pada Lompat
Pada dasarnya teknik dasar lompat terdiri dari:
a. Teknik awalan yaitu: berlari pada lintasan awalan dari pergerakan lari
lambat, lari dipercepat, hingga papan tumpuan.
b. Teknik tumpuan yaitu: tumpuan dilakukan dengan kaki yang terkuat,
aktif dan cepat di papan tumpuan. Pinggang bergerak lurus ke depan,
kedua tangan diayun ke depan.
c. Teknik melayang di udara yaitu: kedua kaki diluruskan dan cepat
dibengkokan, badan condong ke depan, kedua tangan membantu
ayunan tubuh.

3
d. Mendarat
Saat mendarat hindari gerakan tubuh berat ke belakang, karena akan
mengurangi daya doron ke depan. teknik mendarat adalah: kedua kaki
lurus sebelum mendarat lalu dibengkokan, badan condong ke depan,
kedua lengan diayun ke belakang terakhir punggung didorong
maksimal ke depan.
C. Lompat jauh
Lompat jauh adalah cabang olahraga atletik yang bertujuan melompat
dengan pencapaian jarak lompatan yang sejauh-sejauhnya. Maka untuk
mencapai lompat yang jauh,terlebih dahulu pelompat harus memahami unsur-
unsur pokok pada lompat. Dalam lompat jauh terdapat bak lompat yang berisi
pasir sebagai tempat pendaratan akhir dari melompat. Dalam lompat jauh
gaya di bagi menjadi tiga macam gaya,yaitu gaya jongkok, gaya berjalan,dan
gaya menggantung.Akan tetapi prinsip dasar dari ke tiga gaya tersebut tetap
sama. Loncat jauh dapat di bagi ke dalam ancang-ancang, lepas
tapak,melayang,dan mendarat.Pada semua teknik lompat jauh ancang-ancang
merupakan lari dengan percepatan dari start.Ancang-ancang kira-kira sejauh
30m - 45m.Frekuensi serta panjang langkah ancang-ancang makin meningkat
sampai persiapan lepas tapak .Selama 3-5 langkah terakhir peloncat
mempersiapkan diri untuk mengalihkan ancang-ancang (kecepatan
horizontal) kepada lepas tapak (kecepatan vertikal).Pada saat itu sebaliknya
kecepatan jangan di kurangi, satu langkahsebelum terakhir, kira-kira 10 cm-
15 cm lebih panjang dari langkah sebelumnya dan terakhir.Karena itu titik
berat badan agak terbawa ke bawah,dan sodokan tenaga vertical di perbesar.
Sedangkan lompat jangkit adalah suatu bentuk gerakan lompat yang
merupakan rangkaian urutan gerak yang dilakukan dengan berjingkat,
melangkah, dan melompat untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.
Lompat jangkit biasanya disebut lompat tiga (triple jump) karena lompat
jangkit terdiri dari tiga urutan gerak yaitu gerak berjingkat, gerak melangkah,
dan gerakan melompat itu sendiri. Tiga macam gerakan tersebut dilakukan
secara terpadu dan berkesinambungan dalam satu rangkaian.

4
1. Gaya Lompat Jauh
• Gaya langkah/Jongkok (Float Style)
Merupakan gaya lompat yang di anjurkan di berikan pada pemula
termasuk siswa di sekolah.
• Gaya menggantung (Hang Style)
Karena anggota tubuh bagian bawah menggantung di bawah badan.Kedua
lutut membentuk sudut siku-siku dan kedua lengan berada diatas kepala
sehingga posisi tersebut sedang menggantung.
• Gaya Jalan Diudara (Walking In The Air)
Merupakan gaya yang sekarang paling popular dari pada ke dua gaya
sebelumnya.Gaya ini lebih menjanjikantinggal landas yang efisien dan
kesempatan mempersiapkan pendapatan yang lebih awal.

2. Tenik-teknik dalam lompat jauh


Tahapan dalam lompat jauh:
Lompat jauh dibagi dalam tahap-tahap berikut ini: awalan, menolak,
melayang dan mendarat
 Dalam tahap awalan, pelompat melakukan percepatan menuju
kecepatan maksimum yang dapat dikontrol
 Dalam tahap menolak, pelompat membangun kecepatan vertikal dan
meminimalkan hilangnya kecepatan horizontal
 Dalam tahap melayang, pelompat mempersiapkan untuk mendarat.
Ada 3 teknik yang dapat digunakan: sail, hang, dan hitchkick

5
 dalam tahap mendarat, pelompat memaksimalkan jarak potensial dari
jalur melayang dan meminimalkan hilangnya jarak saat menyentuh
pasir
a. Teknik Awalan

Tujuan : Untuk Mencapai Kecepatan Maksimum Yang Dapat


Dikontrol.
Karakteristik teknik
• panjangnya bervariasi, 10 langkah (pemula) dan lebih dari 20
langkah (pelompat elit)
• teknik berlari mirip seperti lari sprint
• kecepatan meningkat secara menerus sampai ke papan tolak
b. Teknik tolakan

Tujuan : untuk memaksimalkan kecepatan vertikal dan


memperkecil hilangnya kecepatan horisontal.
Karakteristik teknik
• penumpuan kaki, aktif dan cepat dengan suatu gerakan “ke
bawah dan ke belakang”. (gerakan mengkais) (1)
• waktu tolakan dipersingkat, pembengkokan minimum dari kaki
tumpu.

6
• paha kaki bebas didorong ke posisi horisontal. (2)
• ankle, lutut dan pinggang diluruskan sepenuhnya.
c. Melayang Di udara

Tujuan: Persiapan Untuk Mendarat Yang Efisien.


Karakteristik teknik
• tungkai ayun dipertahankan pada posisi tolak
• tungkai tolak mengikuti selama waktu melayang
• tungkai tolak ditekuk, ditarik ke depan dan ke atas mendekati
akhir gerak melayang
• kedua tungkai diluruskan ke depan untuk mendarat
Sasaran pokok dari tehnik melayang di udara adalah:
• Memelihara keseimbangan badan saat melayang.
• Mengusahakan tahanan udara sekecil mungkin.
• Mengusahakan melayang di udara selama mungkin dan,
• Menyiapkan letak kaki dalam posisi yang menguntungkan pada
waktu mendarat. Yaitu dengan cara menjulurkan kaki lemas ke
depan sehubungan dengan sasaran pokok tehnik melayang di
udara maka selanjutnya sering di sebut sebagai gaya dalam
melakukan lompat jauh.
d. Teknik Mendarat

7
Tujuan : Untuk Memperkecil Hilangnya Jarak Lompatan
Karakteristik teknik
• kedua kaki hampir sepenuhnya diluruskan.
• badan dibengkokkan kedepan .
• kedua lengan ditarik ke belakang.
• pinggul didorong ke depan menuju titik pendaratan.
e. Cara mengukur lompatan pada lompat jauh
1. Papan lompat jauh pengukuran sebetulnya sama dengan
pengukuran pada lompat jungkit.
2. Pengukuran dilakukan oleh juri pengukur yang biasanya
berjumlah 2(dua) orang.
3. Pengukuran akan di lakukan apabila lompatan tersebutan
tersebut syah.
4. Pengukuran lompatan diambil dari balok ujung balok tumpu
yang terdekat dengan bak pasir, sampai pada tanda awal
pendaratan.
3. Peraturan dan perwasitan lompat jauh
1) Lintasan awalan lompat jauh lebar minimal 1,22 m dan panjang 30-50
m.
2) Panjang papan tolakan 1,22 m, lebar 20cm, dan tebal 10 cm.
3) Pada sisi dekat dengan tempat mendarat harus diletakkan papan
plastisin untuk mencatat bekas kaki pelompat bila ia berbuat salah
tolak sekurang-kurangnya 1m dari tepi depan bak pasir pendaratan.
4) Lebar tempat pendaratan minimal 2,75 m jarak antara garis tolakan
sampai akhir tempat lompatan minimal 10 m.
5) Permukaan pasir didalam tempat pendaratan harus sama tinggi/datar
dengan sisi atas papan tolakan.
6) Juri hakim bertugas sebagai penengah atau memutus keputusan
terhadap pelanggaran-pelanggaran yang terjadi didalam berjalannya
perlombaan padalintasan tersebut.
7) Juri pengukur bertugas hail jarak atau jauhnya lompatan setiap peserta.

8
8) Juri pencatat bertugas mencatat hasil maksimal yang di peroleh oleh
setiap peserta.
9) Wasit satu bertugas mengawasi setiap peserta sebelum melakukan
perlombaan.
10) Wasit dua bertugas mengawasi setiap peserta pada saat melakukan
atau melaksanakan perlombaan.
D. Pengertian Lempar
Lempar adalah suatu gerakan yang menyalurkan tenaga pada suatu benda
yang menghasilkan daya pada benda tersebut dengan memiliki kekuatan ke
depan atau ke atas
E. Lontar Martil

a. Beberapa keterangan umum dalam pelatihan lontar martil :


1. Jarak yang diperoleh dalam lontar martil sangat tergantung pada
kecepatan gerak dan sudut pada saat martil tadi terlepas dari tangan.
2. Untuk mendapatkan kecepatan gerak yang maksimum dari martil,
atlet hendaknya menggunakan gerakan rotasional dengan kaki kiri
sebagai sumbu menyilang lingkaran
3. Biasanya dapat dilakukan 3 rotasi atau putaran
4. Pada waktu berputar, martil dan pelontarnya berputar dengan sumbu
yang melintasi bagian tubuh atlet yang kontak dengan tanah.
5. Martil berputar dengan bentuk spiral.

9
6. Untuk meningkatkan kecepatan linear martil, atlet harus menambah
jarak sumbu dengan cara merentangkan tangan selurus mungkin.
b. Beberapa tahap gerakan lontar martil :
1. Tahap memegang martil
Tahap memegang martil merupakan tahap pertama dari
serangkaian gerakan dalam cabang lontar martil.
Petunjuk pelaksanaan :
a) Martil dipegang dengan dua tangan.
b) Untuk melindungi tangan, biasanya tangan kiri pelontar
menggunakan sarung tangan
c) Tungkai martil terletak pada sendi jari-jari tangan kiri dan
jari-jari tangan kanan diatasnya
2. Tahap ayunan
Petunjuk pelaksanaan :
a) Ayunan pendahuluan dimulai dari suatu posisi dibelakang
lingkaran dengan punggung menghadap ke lingkaran untuk
melontar.
b) Kaki hendaknya dibuka secukupnya dengan kepala martil
terletak ditengah dibelakang sebelah kanan.
c) Gerakan melingkar dimulai dengan memutar tubuh
menghadap ke kiri dan pada saat itu juga mengangkat
lengan dan punggung.
d) Kedua lengan mengayun martil selebar mungkin, lengan
harus tetap lurus sampai satu titik tinggi diatas bahu kiri.
e) Setelah mencapai titik tertinggi tadi, siku ditekukan dan
punggung diputar ke belakang begitu gerakan kebawah
martil dimulai.
f) Selama gerakan mengayun, titik tertinggi martil dibiarkan
terletak di kiri belakang dan titik terendah didepan kanan.
g) Berat badan dipindahkan dari satu kaki ke kaki lain,
mendahului perpindahan arah martil.

10
3. Tahap melontar
Petunjuk pelaksanaan :
a) Tahap melontar dimulai ketika martil mencapai titik
tertinggi dalam putaran martil.
b) Ketika martil melampaui titik terendah, tubuh harus mulai
berhenti berputar dan mulai mengangkat ke atas.
c) Tenaga angkatan ini didapat dengan cara meluruskan kaki
kiri sekuat tenaga, juga punggung, lengan dibiarkan pasif.
d) Tarikan yang kuat oleh lengan kiri melengkapi pelepasan
martil ini melalui bahu kiri.
e) Kedua kaki harus terpantang kokoh diatas tanah pada saat
martil dilepaskan
4. Pertandingan
a) Tahap Persiapan, dapat diletakkan di dalam/luar lingkaran
b) Bukan kegagalan jika kepala martil menyentuh tanah di
dalam / luar lingkaran.
c) Bukan kegagalan jika martil patah
selama putaran atau berada di
udara.
F. Pengertian Tolak Peluru
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Atlet tolak peluru
melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin. Berat peluru:
1. Untuk senior putra = 7.257 kg
2. Untuk senior putri = 4 kg
3. Untuk yunior putra = 5 kg
4. Untuk yunior putri = 3 kg.
Beragam kegiatan lempar beban telah ada lebih dari 2000 tahun lalu di
Kepulauan Britania. Pada awalnya, kegiatan ini diselenggarakan dengan
menggunakan bola batu. Sementara kegiatan pertama yang menggambarkan
tolak peluru modern, tampaknya terjadi di zaman pertengahan ketika serdadu
menyelenggarakan pertandingan dengan melempar beban yang disebut canon

11
balls atau peluru meriam. Pertandingan tolak peluru tercatat pada awal abad
ke-19 di Skotlandia dan merupakan bagian dari kejuaraan amatir di Inggris
tahun 1866. Tolak peluru merupakan event olimpiade modern asli yang
diadakan di Athena, Yunani tahun 1896.
G. Sejarah Tolak Peluru
Tolak peluru diadakan sebagai nomor terpisah untuk putera dan puteri dan
juga sebagai bagian dari dasa lomba dan sapta lomba. Selama bertahun –
tahun nomor ini telah di dominasi oleh atlet yang bertubuh besar dan kuat.
Kemajuan terbesar dalam olahraga tolak peluru terjadi pada tahun 1950,
ketika Parry O,Brien memulai tolakannya menghadap bagian belakang ring,
metode ini dikenal sebagai metode O,Brien atau lebih di kenal dengan teknik
meluncur. Teknik yang mendapat popularitas adalah teknik berputar yang
menggunakan lemparan cakram melintasi ring tolak peluru bukan bergerak ke
arah belakang yang telah dilakukan oleh O,Brien dan kedua teknik ini sama
mencapai keberhasilan. Banyak orang awam mengenal apa itu? Peluru!, klau
sudah menyangkut dengan Peluru pasti dihubung-hubungkan dengan Senjata
Api. Karena peluru merupakan sebuah benda atau bisa disebut isinya dari
senjata Api. Tapi, peluru ini beda dengan apa yang dipikirkan. Dan tidak ada
hubunganya sama sekali dengan senjata api. peluru ini kalau dihubungkan
dengan olahraga banyak manfaatnya yaitu bisa mendatangkan prestasi
membanggakan bagi yang berminat mendalaminya. Yaitu cabang olahraga
tolak peluru yang masuk dalam daftar perlombaan Nasional maupun
Internasional.
H. Teknik Dasar Tolak Peluru
Dalam tolak peluru terdapat beberapa teknik dasar, diantaranya:
1. Teknik Memegang Peluru
a. Jari-jari renggang. Jari kelingking ditekuk berada disamping
peluru,sehingga dapat membantu untuk menahan supaya peluru tidak
mudah tergeser dari tempatnya.Untuk menggunakan cara ini penolak harus
memiliki jari jari yang kuat dan panjang.

12
b. Jari-jari agak rapat Ibu jari di samping, jari kelingking berada di
samping belakang peluru. Jari kelingking selain berfungsi untuk menahan
jangan sampai peluru mudah bergeser,juga membantu menekan pada
waktu peluru ditolakkan. Cara ini lebih banyak dipakai oleh atlit.
c. Jari-jari agak renggang
d. Bagi mereka yang tangannya agak kecil dan jari jarinya pendek, dapat
menggunakan cara ketiga ini, yaitu jari jari seperti pada cara kedua tetapi
lebih renggang, kelingking di belakang peluru sehingga dapat ikut
menolak peluru, ibu jari untuk menahan geseran ke samping, karena
tangan pelempar kecil dan berjari jari pendek, peluru diletakkan pada
seluruh lekuk tangan.
2. Teknik meletakkan peluru pada bahu Peluru dipegang dengan salah satu
cara di atas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian
samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan
satunya rileks di samping kiri badan.
3. Teknik menolak peluru Untuk menyiapkan kondisi fisik dapat dilakukan
dengan cara seperti dibawah ini,
a. Menolak peluru dengan kedua tangan
1) Pegang peluru dengan kedua tangan didepan dada, kedua kaki
dalam keadaan sejajar, lalu dorong/tolakkan peluru kedepan-atas
sejauh mungkin.
2) Pegang peluru dengan kedua tangan , kemudian simpan
dibawah perut dengan lengan diluruskan,kedua kaki dalam keadaan
sejajar. Kemudian ayun dan lemparkan peluru kedepan.
3) Pegang peluru dengan kedua tangan , kemudian simpan
dibawah perut dengan lengan diluruskan,kedua kaki dalam keadaan
sejajar. Posisi ini dilakukan dengan membelakangi arah lemparan.
Kemudian ayunkan dan lempar peluru kearah belakang atau sektor
lemparan.
4) Pada tahap berikutnya doronglah peluru dengan bantuan putaran
pinggang. Tolakan masih dengan kedua tangan tetapi beben

13
diutamakan pada tangan tolak atau tangan terkuat. Kaki masih
sejajar. Tahapan ini depersiapkan untuk melakukan tolakan yang
sebenarnya.
5) Lakukan seperti diatas, hanya sekarang satu kaki berada di
depan. Tolakan dilakukan dengan koordinasi bantuan dorong kaki
belakang.
b. Menolak peluru dengan satu tangan
1) Peganglah peluru dengan tangan kanan dan letakkan dileher.
Lanjurkan /rentangkan lengan kiri kedepan dan abadan menghadap
depan. Tolakkan peluru dengan sudut parabola beberapa meter
kedepan sambil melangkahkan kaki kiri kedepan. Jangan lupa
kanan dihentakkan untuk membantu melakukan tolakan, sesaat
sebelum peluru dilepaskan (Carr,1991).
2) Lakukan gerakkan seperti diatas, hanya pada saat akan
melakukan tolakan, badan diputar ke kanan untuk mengambil
ancang-ancang (Carr,1991)
3) Lakukan gerakan menolak peluru dengan awalan membelakang
gunakan bantuan putaran/ pilin tubuh saat melakukan tolakan
(carr,1991)
 Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mempelajari teknik tolak
peluru: 1. Hal-hal yang disarankan
a. Bawalah tungkai kiri merndah
b. Dapatkan keseimbangan gerak dari kedua tungkai, dengan tungkai kiri
memimpin dibelakang
c. Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah badan
bergerak
d. Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh pada tungkai kanan
e. Putar kaki kanan kearah dalam sewaktu melakukan luncuran
f. Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap kebelakang selama
mungkin. Bawalah tangan kiri dalm sebuah posisi mendekati badan
g. Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri 5

14
2. Beberapa hal yang harus dihindari
a. Tidak memiliki keseimbangan dalam sikap permulaan
b. Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan
c. Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran
d. Tidak cukup jauh menarik kaki kanan dibawah badan
e. Mendarap dengan kaki kaana menghadap ke belakang
f. Menggerakkkan tungkai kiri terlalu banyak kesamping
g. Terlalu awal membuka badan
h. Mendarat dengan badan menghadap kesamping atau depan
 Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Teknik Tolak Peluru Cara memegang
Awalan Gerakan Tolakan Sikap badan saat menolak
Ketentuan diskualifikasi/kegagalan peserta tolak peluru :
1. Menyentuh balok batas sebelah atas
2. Menyentuh tanah di luar lingkaran
3. Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah
4. Dipangil selama 3 menit belum menolak
5. Peluru di taruh di belakang kepala
6. Peluru jatuh di luar sektor lingkaran
7. Menginjak garis lingkar lapangan
8. Keluar lewat depan garis lingkar
9. Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang
10. Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan Beberapa hal yang
disarankan :
1. Bawalah tungkai kiri merendah
2. Dapatkan keseimbangan gerak dari kedia tungkai, dengan
tungkai kiri memimpin di belekang
3. Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah
bergerak
4. Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh peda tungkai
kanan
5. Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran

15
6. Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang
selama mungkin
7. Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan
8. Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri Beberapa hal yang
harus dihindari :
1. Tidak memiliki keseimbanagn dalam sikap permulaan
2. Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan
3. Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran
4. Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan
5. Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang
6. Menggerakkan tungkai kiri terlalu banyak ke samping
7. Terlalu awal membuka badan
8. Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau ke
depan
 Peralatan Alat yang digunakan dalam Tolak Peluru
1. Rol Meter
2. Bendera Kecil
3. Kapur / Tali Rafia
4. Peluru

a) Untuk senior putra = 7.257 kg


b) Untuk senior putri = 4 kg
c) Untuk yunior putra = 5 kg
d) Untuk yunior putri = 3 kg

16
5. Obrient : gaya membelakangi arah tolakan
6. Ortodox : gaya menyamping 2.6.
 Lapangan Tolak Peluru Konstruksi :
1. Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja ata bahan lain yang
cocok yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan
tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari emen , aspal atau
bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak
harus datar anatara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah dari bibir atas
lingkaran besi.
2. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang
0.75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu.
3. Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi
lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus di cat putih.
4. Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam
sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi
dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh.
5. Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-
10,2 cm.

17
 Ketentuan Diskualifikasi/Kegagalan Peserta Tolak Peluru
1. Menyentuh balok batas sebelah atas,
2. Menyentuh tanah di luar lingkaran,
3. Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah,
4. Dipanggil selama 3 menit belum menolak,
5. Peluru ditaruh di belakang kepala,
6. Peluru jatuh di luar sektor lingkaran,
7. Menginjak garis lingkaran lapangan,
8. Keluar lewat depan garis lingkaran,
9. Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang,
10. Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan.

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Di dalam olahraga atletik banyak sekali melibatkan bagian-bagian tubuh
bagian atas dan bawah mulai dari otot, sendi, sumbu dan bidang. Hasil dari
kombinasi yang lengkap dari bagian-bagian tubuh tersebut menghasilkan
suatu gerakan dan fisik yang baik dalam atletik.
B. Saran
Sebagai siswa, dengan mengetahui analisis olahraga atletik yaitu
mengetahui sejarah, nomor yang diperlombakan dan peraturan dalam atletik
serta diharapkan dapat menjadi suatu pegangan dalam membelajarkan kelak.

19
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Atletik
http://aqoel.blogspot.com/2012/12/sejarah-atletik-dunia-penjas.html
http://olahraga101.blogspot.com/2012/03/nomor-yang-di-perlombakan-dalam-
atletik.html
http://man1802000.blogspot.com/2012/07/nomor-cabang-olaharaga-atletik.html
Di akses pada tanggal 13 Januari 2022

20

Anda mungkin juga menyukai