Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

SARANA DAN PRASARANA

Atletik

Dosen Pengampu ;
Desi Tri Susanti,M.Pd.,AIFO

Disusun Oleh ;
1. Sonia Ananta
2. Widya
3. Riko Rahmad
4. Riky Khairulislah
5. Febrioni
6. M Fiqri

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI DAN REKREASI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
TAHUN AJARAN
2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, penulis telah dianugerahkan kekuatan dan


kesehatan sehingga dapat menyelesaikan makalah yang sederhana ini. Selawat
dan salam penulis sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta
keluarga dan para sahabat sekalian yang telah membawa perubahan dari alam
jahiliyah ke alam yang penuh dengan hidayah.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada


semua pihak yang telah mendukung penulisan makalah ini, sehingga makalah ini
dapat dijadikan referensi bagi para pembaca.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, untuk ini
penulis mohon saran-saran dan perbaikan dari semua pihak.

Bungo, Desember 2022

Pemakalah

i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Pengertian Atletik..................................................................................................3
B. Macam-Macam Cabang Atletik............................................................................3
C. Penjelasan Cabang Atletik.....................................................................................3
D. Sejarah Atletik ......................................................................................................12
BAB III PENUTUP...........................................................................................................16
A. Kesimpulan............................................................................................................16
B. Saran......................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cabang Atletik adalah ibu jari atau sebagian besar cabang olahraga ,
dimana gerakan gerakan yang ada di dalam atletik seperti :
lari,loncat,lompat dan lempar sebagian besar ada pada olharga
lainnya,sehingga tak heran pemerintah menetapkan cabang olhraga atletik
sebagai pembhasan di dalam mata pelajaran di bidang study study sekolah
dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas.
Nomor yang diperlombakan dalam atletik ada beberapa macam,
diantaranya adalah lari, lempar, lompat, dan tolak.Nomor lari jarak pendek
adalah 100, 200, 400 m, sedangkan jarak menengah yang dilombakan
adalah 800 m dan 1500 m. Untuk jarak jauh adalah 300, 5000, 10000 m,
dan marathon (42,195 km).
Sedangkan untuk lempar adalah lempar cakram, lempar martil, untuk
tolak adalah tolak peluru, dan lompat adalah lompat jauh, lompat tinggi,
lompat galah, lompat jangkit.Dalam perlombaan lari jarak menengah,
pelari menggunakan start melayang. Yang bukan merupakan faktor
penting dalam berlatih lari jarak menengah adalah gaya. Lebar lintasan
lempar lembing adalah 4 meter.
Dengan mempelajari cabang olahrga atletik ini di harapkan siswa-
siswi tidak hanya mengikuti pola hidup sehat tetapi bias mengembangkan
minat dan potensi diri di dalam atletik itu sendiri
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Atletik?
2. Apa Saja Macam-Macam Cabang Atletik?
3. Bagaimana Penjelasan Cabang Atletik?
4. Bagaiamana Sejarah Atletik ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Atletik
2. Untuk Mengetahui Macam-Macam Cabang Atletik

1
3. Untuk Mengetahui Penjelasan Cabang Atletik
4. Untuk Mengetahui Bagaiamana Sejarah Atletik

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Atletik
Atletik adalah cabang olahraga yang mendasari dari semua cabang
olargara yang lain, Atletik mempunyai karakteristik gerakan yang paling
dasar yang menjadi kebiasaan kita sehari-hari seperti contoh : Berjalan,
berlari, melompat dan melempar. Gerakan-gerakan tersebut adalah gerakan
alami.
Melihat dari hal diatas jadi sewajarnya apabila Atletik menjadi Induk
dari semua cabang olahraga, karena dicabang cabang lain sudah
mengandung unsur-unsur gerakan pada Atletik.
Kata ini berasal dari bahasa Yunani "athlon" yang berarti "kontes".
Atletik merupakan cabang olahraga yang diperlombakan
pada olimpiade pertama pada 776 SM. Induk organisasi untuk olahraga
atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).
B. Macam-Macam Cabang Atletik
1. Lari
2. Lompat, Loncat
3. Lempar,dan
4. Tolak.
C. Penjelasan Cabang Atletik
1. LARI
Macam-macam lari :
a. Lari Jarak Pendek
Lari jarak pendek adalah berlari dengan kecepatan penuh
sepanjang jarak yang harus ditempuh, atau sampai jarak yang telah
ditentukan.
Lari jarak pendek terdiri dari lari 100 m, 200 m, 400 m. secara
teknis sama. yang membedakan hanyalah pada penghematan
penggunaan tenaga, karena perbedaan jarak yang harus ditempuh.

3
Makin jauh jarak yang harus ditempuh makin banyak tenaga yang
harus dibutuhkan.
Gerakan lari jarak pendek dibagi menjadi tiga tahap ialah: star,
gerakan lari cepat (sprint), gerakan finis.
Start
Dalam perlombaan lari, ada tiga cara star, ialah : 
star berdiri (standing start)
star jongkok (crouching start)
start melayang (flying start) dilakukan hanya untuk pelari ke II,
III dan IV dalam lari estapet 4 x 100 m.
b. Lari Jarak Menengah
Gerak lari jarak menengah (800 m- 1500 m) dan sedikit
berbeda dengan gerakan lari jarak pendek .terletak pada cara kaki
menapak. Lari jarak menengah, kaki menapak ball hell-ball, ialah
menapakkan pada ujung kaki tumit dan menolak dengan ujung kaki.
Star dikakukan dengan cara berdiri.
Yang perlu diperhatikan pada lari jarak menengah:
 badan harus selalu rilaks atau santai.
 Lengan diayun dan tidak terlalu tinggi seperti pada lari jarak
pendek
 Badan condong ke depan kia-kira 15º dari garis vertical.
 Panjang langkah tetap dan lebar tekanan pada ayunan paha
ke depan, panjang langkah harus sesuai dengan panjang
tungkai. Angkat lutut cukup tinggi (tidak setinggi lari jarak
pendek).
Penguasaan terhadap kecepatan lari (pace) dan kondisi fisik serta
daya tahan tubuh yang baik.Dalam lari jarak menengah gerakan
lari harus dilakukan dengan sewajarnya, kaki diayunkan ke
depan seenaknya, panjang langkah tidak terlalu dipaksakan
kecuali menjelang masuk garis finis.

4
c. Lari Jarak Jauh
Lari jarak jauh dilakukan dalam lintasan stadion jarak
3000m, ke atas, 5000m, 10.000m, sedangkan marathon dan juga
cross-country, harus dilakukan diluar stadion kecuali star dan finis,
secara fisik dan mental merupakan keharusan bagi pelari jarak jauh.
Ayunan lengan dan gerakan kaki dilakuakan seringan-ringannya.
Makin jauh jarak lari yang ditempuh makin rendah lutut diangkat
dan langkah juga makin kecil.
d. Lari Halang Rintang
Lari steeple – chase 3000 m termasuk kedalam lari jarak jauh dengan
melalui rintangan-rintangan.
Rintangan itu ada dua macam; 
 Rintangan Gawang
 Rintangan Air dengan Gawang didepannya (water jump)
Pelari steeple – chase harus memiliki kecepatan seperti pelari
1500m, tetapi juga harus memiliki daya tahan seperti pelari 5000
meter, dan harus memiliki kemahiran khusus dalam melewati
rintangan-rintangan tersebut.

Cara untuk melampaui rintangan gawang yang banyak digunakan


adalah : 
1. Seperti lari gawang biasa,
2. Melampaui gawang dengan menginjakkan sebelah kaki di
atas gawang.

1) Cara Lari Gawang Biasa


Cara seperti lari gawang biasa banyak digunakan oleh
pelari-pelari yang memang memiliki kemahiran dalam lari
gawang dan oleh pelari-pelari yang jangkung yang dengan
mudah dapat melangkahi rintangan gawang. Yang penting
adalah setelah pelari melampaui gawang dapat menjaga

5
keseimbangan sebaik-baiknya untuk melanjutkan larinya.
Sangat dianjurkan agar dapat bertumpu dengan kaki manapun.
2) Cara untuk melampaui rintangan air pada garis besarnya adalah
sebagai berikut :
a. Bertumpu dari titik setengah meter di muka gawang
rintangan air. Lalu melompat ke atas atas depan, setelah
kakinya menapak di atas gawang pada ujung kaki.
b. Badan harus dibawa ke muka kaki, kaki yang bertumpu
pada gawang menolak sekuatnya, kaki lainnya diayunkan
ke depan sejauh-jauhnya, dan badan masih dalam sikap
sedikit condong ke depan, sehingga menjadi gerakan
melompat.
c. Pada saat melayang, tangan digunakan untuk menjaga
keseimbangan badan dan kaki tumpu melakukan gerakan
permulaan untuk persiapan melangkah waktu kaki ayun
mendarat.
d. Mendarat dengan kaki ayun sejauh mungkin mencapai
ujung bak air, dan sedikit mungkin masuk dalam air. Kaki
yang mendarat sedikit di tekuk, dan badan tetap dalam
keadaan sedikit condong ke depan. Kaki lainnya diangkat
untuk melangkah ke depan.
e. Lari Estafet
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari
pada perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau
beranting. Dalam satu regu lari sambung terdapat empat orang
pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor
lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor
pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari
pelari sebelumnya ke pelari berikutnya.
Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor
4 x 100 meter dan nomor 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari

6
sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan
penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian
jarak dan kecepatan dari setiap pelari.
2. LOMPAT
Macam-macam lopat :
a. Lompat tinggi
Lompat Tinggi adalah salah satu keterampilan untuk melewati
mistar yang berada di kedua tiangnya.Ketinggian lompatan yang
dicapai oleh seorang pelompat tergantung dari kemampuan dan
persiapan bertanding dari masing – masing atlet. adapun gaya straddle
dimana ketiga badan melewati mistar dengan cepat diputar atau
dibalikkan, sehingga sikap badan di mistar telengkup.
b. Lompat galah
            Lompat yang memakai tongkat,Tiang galah adalah sebuah
acara di lapangan atletik yang menggunakan orang yang panjang,
fleksibel sebagai tiang bantuan melompat ke atas sebuah bar. Tiang
jumping kompetisi yang dikenal dengan Yunani kuno, serta Cretans
dan Celt. Sudah penuh medali di event Olimpiade sejak 1896 untuk
laki-laki dan perempuan sejak 2000.
c. Lompat Jauh
Suatu akivitas gerakan yg dilakukan di dalam lompatan untuk
mencapai lompatan yg sejauh-sejauhnya. Ukuran Lapangan lompat
jauh untuk jarak awalan lari sampai balok tumpuan 45m, balok
tumpuan tebal 10cm, panjang 1,72m, lebar 30cm, bak lompatan
panjang 9m, lebar 2.75m, kedalaman bak lompat ± 1 meter
Gerak lompat jauh merupakan gerakan dari perpaduan antara
Kecepatan (speed), Kekuatan (stenght), Kelenturan (flexibility), Daya
tahan (endurance), Ketepatan (acuration).Para peneliti membuktikan
bahwa suatu prestasi lompat jauh tergantung pada kecepatan daripada
awalan atau ancang-ancang. oleh karenanya di samping memiliki

7
kemampuan sprint yang baik harus didukung juga dengan kemampuan
dari tolakan kaki atau tumpuan.
Gaya lompatan dalam Lompat Jauh yang sering diperagakan seperti
gaya jongkok, Gaya Menggantung, Gaya jalan di udara.
d. Loncat
Loncat merupakan cabang olahraga yang menggunakan pendaratan
dua kaki,arah geraknya kedepan,
Loncat adalah apapun kontinyu melompat atau melompat.
Latihan loncat biasanya membutuhkan kaki tunggal loncat, double-
kaki berlari, atau beberapa variasi dari dua. Fokus latihan loncat
biasanya untuk menghabiskan waktu kurang di tanah mungkin dan
bekerja pada akurasi teknis, fluiditas, dan melompat daya tahan dan
kekuatan.Secara teknis, loncat adalah bagian dari pliometrik, sebagai
bentuk latihan berjalan seperti lutut tinggi dan kicks butt.
Contoh : Loncar jauh
3. LEMPAR
Macam-macam Lempar
a) Lempar Lembing
b) Lempar Cakram
c) Lempar Lembing
Lembing yang digunakan terbuat dari logam untuk Putra beratnya 800
gram dengan panjang 2,70 m, sedangkan Putri beratnya 600 gram
dengan panjang 2,30 m.
Lembing terbuat dari bambu dengan mata lembing terbuat dari
logam
 Untuk putra panjang 260 cm, berat 800 gr
 Untuk putri panjang 200 cm, berat 600 gr
Cara memegang lembing
 Dipegang di atas bahu, ujung lembing ke atas
 Dipegang di depan dada , ujung lembing ke bawah

8
 Dipegang di belakang, menempel pada tangan yang memegang
lembing diluruskan
Hak melempar
a. Mempunyai hak melempar 3 kali
b. Melempar harus dengan 1 tangan
Diskualifikasi
a. Lembing tidak dipegang pada pembalutnya
b. 2 menit dipanggil belum melempar
c. Menyentuh besi batas lemparan sebelah atas
d. keluar lewat garis sektor lempar setelah melempar
e. Lembing jatuh di luar garis sektor lempar
f. Ujung lembing tidak membekas pada tanah
a) Lempar Cakram
Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik.
Cakram yang dilempar berukuran garis tengah 220 mm dan berat 2 kg
untuk laki-laki, 1 kg untuk perempuan.Lempar cakram diperlombakan
sejak olimpiade I tahun 1896 di Athena, Yunani.
Cara melempar cakram dengan awalan dua kali putaran badan
caranya yaitu: memegang cakram ada 3 cara, berdiri membelakangi
arah lemparan, lengan memegang cakram diayunkan ke belakang
kanan diikuti gerakan badan, kaki kanan agak ditekuk, berat badan
sebagian besar ada dikanan, cakram diayunkan ke kiri, kaki kanan
kendor dan tumit diangkat, lemparan cakram 30 derajat lepas dari
pegangan, ayunan cakram jangan mendahului putaran badan, lepasnya
cakram diikuti badan condong kedepan. Latihan dasar menggunakan
ring karet atu rotan
 Diawali dgn sikap tegap
 langkahkan slah satu kaki sambil mengayunkan ring ke
depan

9
 lanjutkan ayunan hingga mengelilingi tubuh, jaga agar
lengan memegang ring tetap lurus dan berada dibawah
ketinggian bahu
 langkahkan kaki lurus ke depan ( berlawanan dgn arah
tangan.ikuti gerakan pinggul dan dada ke
depan.kemudian lepaskan ring,ayunkan tangan ke atas
dan langkahkan kaki belakang ke depan
Cara memegang cakram
Pegang dgn buku ujung jari2 tangan, ibu jari memegang samping
cakram, kemudian pergelangan tangan ditekuk sedikit ke dalam
Mengayunkan cakram Ayunkan cakram dgn ring ke depan dan ke
belakang di samping tubuh.pada saat mengayunkan cakram,tangan yg
memegang cakram direntangkan sampai lurus.jangan sampai lepas
Gerakan lempar cakram
Ada 3 tahap dalam melempar cakram
1. Persiapan - berdiri dgn kedua kaki dibuka lebar - pegang cakram
dgn tangan kanan.ayunkan sampai di atas bahu sambil memutar
badan ke kiri,kemudian ke kanan secara berulang2.saat cakram
diayun ke kiri, Bantu tangan kiri dgn cara menyangganya
2. pelaksanaan - ayunkan cakram ke depan lalu ke belakang - pada
saat cakram di belakang, putar badan dan ayunkan cakram ke
samping-depan-atas (membentuk sudut 40o ) - lepaskan cakram
pada saat berada di depan muka
3. penutup - Bantu lemparan dgn kaki kanan agar tercipta suatu
tolakan kuat pada tanah sehingga b adan melonjak ke depan-atas
- langkahkan kaki kanan ke depan untuk menumpu, sedangkan
kaki kiri diangkat rileks untuk menjaga keseimbangan badan
4. TOLAK
a. Tolak Peluru
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Atlet
tolak peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin .

10
Tolak Peluru merupakan suatu aktivitas yg dilakukan utk mencapai
lemparan atau tolakan yg sejauh-jauhnya. Peluru yang digunakan
terbuat dari besi berbentuk oval dengan berat 3kg, 4kg, 5kg, 7kg.
dengan ruang lingkaran lebar 5x3 meter.
Yang terpenting dari Tolak peluru adalah peluru harus
didorong keluar dengan kecepatan maksimal, dengan sudut kira-kira
40 derajat. Posisi untuk menolak harus ditekankan pada kaki. karena
kaki adalah bagian yang terkuat dari badan.
1) Teknik-teknik Tolak peluru
Cara memegang
           Peluru harus terletak pada akar jari-jari tangan. Jari
pertama, kedua dan ketiga (telunjuk, jari tengah dan kelingking)
merupakan titik-titik utama untuk membantu melontar. Jari-jari
berdekatan. Jari kelingking dan ibu jari menjaga agar peluru
tidak tegeser ke samping. Peluru harus tetap berada di posisi di
bawah rahang.
Latihan Yang pertama, gerakan menolak dari lengan.
Peluru harus didorong dari tempatnya bertopang di leher. Pada
waktu menolak, siku harus setinggi mungkin dan mengikuti terus
di belakang peluru, ketika peluru sudah dilepaskan, jangan
sekali-kali membiarkan lengan tertujuh dibawah peluru atau
terburu-buru ditarik. kedua kaki sejajar berdampingan,
menghadap ke arah sasaran lemparan dan jarak antara kaki ini
lebih lebar sedikit dai lebar pinggul.Berat peluru:
 Untuk senior putra = 7.257 kg
 Untuk senior putri = 4 kg
 Untuk yunior putra = 5 kg
 Untuk yunior putri = 3 kg

D. SEJARAH ATLETIK

11
1. Perkembangan dan Kemajuan Atletik di Indonesia 
Perkembangan atletik di  Indonesia diperkenalkan oleh
bangsa Belanda, pada tanggal 12 Juli 1917 dengan  didirikannya
perkumpulan atletik, dan diberi nama NIAU (Nederland Indische
Atletiek Unie). Pengurus dan  atlit-atlitnya  sebahagian besar terdiri
dari pemuda-pemudi  bangsa  Belanda  atau Indo-Belanda. Atlit-
atlit pribumi yang bermunculan pada saat itu antara lain
Muhammad Noerbambang pelari 100 meter,  yang pernah
mencapai waktu 10,8 detik dan Harun  Al-Rasyid  atlit lompat
tinggi dengan prestasi lompatan mencapai  1,80  meter dan juga
menjuarai nomor lompat jauh dengan prestasi lompatan mendekati
7,00 meter (PB PASI, 1988 : 5). Pada tanggal 3 September 1950
didirikan organisasi  atletik yang diberi nama dengan PASI
(Persatuan Atletik  Seluruh Indonesia) di kota Semarang.  Tujuan 
didirikannya  PASI ini adalah untuk mengembangkan olahraga
atletik agar seluruh masyarakat Indonesia dapat  merasakan  dan 
menikmati  serta menyumbangkan pemikiran yang konstuktif
untuk pembinaan cabang  olahraga tersebut. 
Sebelum pembentukan PASI, pada bulan  Januari  1946  di
kota Solo diselenggarakan kongres yang bertujuan untuk
menghidupkan kembali keolahragaan di  Indonesia.  Hasil  kongres
tersebut terbentuk Persatuan  Olahraga  Republik  Indonesia, yang
kemudian disingkat PORI. Tugas pertama PORI adalah 
menyelenggarakan  Pekan  Olahraga  Nasional  (PON).  PON 
yang pertama  diselenggarakan  di  kota  Solo  pada  tanggal   12
September 1948, yang dibuka  langsung  oleh  Bapak  Presiden
Republik Indonesia I (Ir. Soekarno) dan juga  dihadiri  oleh Wakil
Presiden beserta para Menteri Kabinetnya.  
Cabang olahraga atletik merupakan dasar-dasar setiap cabang
olahraga lain. Hal ini terlihat dari  gerakan-gerakan yang terdapat
dalam nomor-nomor atletik. Berdasarkan asumsi tersebut maka

12
cabang olahraga atletik dapat dipandang  sebagai Ibu semua cabang
olahraga atau lebih dikenal dengan  istilah "Mother of Sport".
Sehubungan dengan asumsi yang telah dikemukakan, Jonath  dkk 
(1987  :  1)  menjelaskan  sebagai berikut : Atletik yang sedang 
berkembang  sekarang  merupakan inti dari pesta Olympiade dan
merupakan cabang olahraga yang menjadi dasar bagi kebanyakan
cabang olahraga lain. Latihan  atletik  juga  merupakan  sarana
yang baik untuk meningkatkan kemampuan  fisik  dalam mencapai
prestasi yang optimal. Dengan latihan atletik  dapat 
mengembangkan  dan  meningkatkan  sistem jantung-paru,
peredaran darah, dan sistem saraf maupun komponen-komponen
yang menjadi dasar untuk fisik seperti kekuatan, daya  tahan, 
kecepatan,  stamina, daya ledak otot, dan koordinasi. Merujuk pada
penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa latihan-latihan
cabang olahraga atletik selain  mencapai prestasi yang tinggi,  juga 
dapat  meningkatkan  sistem metabolisme tubuh, sistem pernafasan
dan sistem pensarafan. 
Atletik merupakan  aktivitas  jasmani  yang  kompetitif atau
dapat diadu, dan meliputi  beberapa  nomor  lomba  yang terpisah
berdasarkan kemampuan gerak dasar manusia  seperti berjalan,
berlari, melompat dan  melempar.  Pada  awal  mula bentuk atletik
yang mulai terorganisir/teratur  umumnya diakui telah terjadi sejak
zaman  Yunani  Kuno  dan  dikenal dalam Olimpiade Purba. Selain
membantu memelihara  keadaan  kesegaran  jasmani dan
mempertajam  prestasi  pribadi  individu,  atletik  juga memberikan
lahan riset tentang gerak tubuh  manusia,  yang memiliki
keuntungan sebagai sarana yang tepat  dalam  proses pengukuran
khususnya waktu dan jarak (PASI, 1993 :1). 
Sebagai olahraga yang mendasari cabang  olahraga  lainnya,
atletik merupakan cabang olahraga yang paling tua yaitu olahraga
yang terlahir bersamaan dengan  adanya  manusia  di muka bumi

13
ini. Dalam hal ini Arma (1985 : 39) menjelaskan :Atletik yang
meliputi jalan, lari, lompat dan lempar boleh dikatakan sebagai
cabang olahraga paling  tua, karena umur atletik sama tuanya
dengan mulai  adanya manusia di permukaan bumi ini. Jalan,  lari, 
lompat dan lempar adalah bentuk-bentuk gerakan yang  paling asli
dan paling wajar dari manusia, dalam  mempertahankan proses
kehidupan sehari-hari. 
Atletik  yang  berisikan  gerak-gerak  dasar (alamiah) tersebut
disamping merupakan salah satu cabang olahraga yang mendasari
cabang olahraga lainnya dan disebut  juga  sebagai induk dari
semua cabang olahraga  (mother  of  sport),  juga unsur gerak
atletik tersebut adalah unsur gerak yang  sangat penting dan tidak
ternilai harganya  bagi  proses kehidupan manusia pada zaman
purba maupun pada zaman modern ini. Unsur gerak tersebut
digunakan oleh manusia  purba  sebagai  upaya mempertahankan 
diri  dari  lingkungan  alam   yang   kurang bersahabat pada waktu
itu.  Manusia  purba  melakukan  gerak lari, lompat dan lempar 
hanya  untuk  menghindari  serangan bahaya binatang buas dan
untuk mendapatkan  binatang  buruan demi kelangsungan
hidupnya. 
Sedangkan  pada  manusia  zaman modern ini gerak-gerak 
atletik  selain  dipergunakan  untuk proses-proses kelangsungan
hidupnya, juga sudah dipergunakan untuk proses pencapaian
prestasi olahraga atletik.  Prestasi yang diperoleh juga akan 
mendapatkan  suatu  prestise  bagi dirinya maupun bagi negara
naungannya. Disamping itu juga akan diperoleh keuntungan-
keuntungan moril  maupun  material lainnya. 
2. Sejarah Atletik Di Dunia
Atletik berasal dari kata Yunani yaitu Atlon,Atlun yang
berarti pertandingan atau perjuangan. Jadi atletik menurut
Ensoklopedi Indonesia berarti Pertandingan dan Olah raga pada

14
Atletik. Atletik yaitu suatu Cabang olah raga mempertandingkan
Lari,Lompat,Jalan dan Lempar. Olah raga Atletik mula-mula di
Populerkan oleh bangsa Yunani kira-kira pada Abad ke-6 SM.
Orang yang berjasa mempopulerkannya adalah Iccus dan
Herodicus.
Atletik yang terkenal sekarang sudah lain dari pada yang
dilakukan oleh bangsa Yunani dulu. Tetapi walaupun demikian
dasarnya tetap sama yaitu Berjalan, lari, lompat dan lempar.
Karena mempunyai berbagai unsur inilah atletik dikatakan sebagai
ibu dari segala cabang Olah raga. Mengandung berbagai unsur
gerakan sehari-hari. Pada zaman Primitif sangat penting artinya
untuk mencari nafkah dan mempertahankan hidup. Mereka hidup
dengan berburu binatang liar, diperlukan ketangkasan, kecepatan
dan kekuatan. Pandangan hidup pada zaman itu adalah yang
kuat;yang berkuasa sehingga untuk dapat tetap hidup dan
mempertahankan diri mereka harus berlatih jasmani.
Pada zaman Yunani dan Romawi kuno telah terlihat arah
latihan jasmani. Istilah atletik ini juga bisa dijumpai dalam
berbagai bahasa antara lain dalam bahasa Inggris Athletic, dalam
bahasa Perancis Ateletique, dalam bahasa Belanda Atletiek, dalam
bahasa Jerman Athletik. Untuk dapat memahami pengertian
tentang Atletik, tidaklah lengkap jika tidak diketahui sejarah atau
riwayat istilah atletik serta perkembangannya sebagai salah satu
cabang olahraga mulai zaman purbakala sampai zaman modern ini.
Memahami sejarah tidak hanya sekedar untuk pengertian dan
pengetahuan tetapi mengetahui dan mengikuti perkembangan
atletik sejak zaman kuno sampai dengan zaman sekarang. Dengan
mengetahui kejadian-kejadian pada masa lampau, dapat diambil
hikmahnya untuk menentukan langkah-langkah dimasa yang akan
datang. 

15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Atletik adalah cabang olahraga yang mendasari dari semua cabang
olargara yang lain, Atletik mempunyai karakteristik gerakan yang paling
dasar yang menjadi kebiasaan kita sehari-hari seperti contoh : Berjalan,
berlari, melompat dan melempar. Gerakan-gerakan tersebut adalah
gerakan alami.
Cabang Atletik
1. Lari
2. Lompat
3. Lempar
4. Tolak
B. Saran
Upaya menuju keberhasilan Atletik dalam menanamkan nilai-nilai
karakter dan sportivitas, seorang pelatih maupun praktisi olahraga harus
memahami bagaimana cara yang tepat untuk melatihkan hal tersebut
kepada anak latihnya. Apabila ketiga konsep di atas telah tertanam dalam
diri seseorang, maka dalam bertanding maupun kelak hidup di tengah-
tengah masyarakat persoalan-persoalan yang ada akan dengan mudah
diatasi dan dapat menjalani hidup dengan harmonis.

16
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, A. 1985.  Olahraga  untuk  Pembina,  Pelatih,  dan


Penggemar. PT. Sastra Hudaya : Jakarta
Adisasmita, Y. 1989. Hakekat Filsafat dan Peranan Pendidikan Jasmani
dalam Masyarakat. Dep. P & K.  Dirjen  Dikti LP2TK :
Jakarta

Askas,  R.A.  1971.  Pedoman  Latihan  Atletik.   PT.   Enka


Parahiyangan : Jakarta
Benhard, G. 1986.  Atletik,  Prinsip  Dasar  Latihan  Loncat Tinggi,
Jauh,  Jangkit  dan  Loncat  Galah.  Cetakan Pertama, Effhar
Offset : Semarang
Hamidsyah. 1993. Kepelatihan Dasar. Dep. P & K. : Jakarta
 
Jarver, J. 1986. Belajar dan Berlatih Atletik  untuk  Coach, Atlet, Guru
Olahraga dan Umum. Pioneer : Bandung
Jonath, U dkk. 1987. Atletik I, Lari, Loncat (Latihan Teknik dan Taktik).
Rosda Jaya Putra : Jakarta
Mane, F. Mc. 1986. Dasar-dasar Atletik. Angkasa : Bandung
Nossek,  J.  1982.  General  Theory  of  Training.  National Institute for
Sports, Pan African Press Ltd : Logos
 
Sudarno. 1991. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.  Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi : Jakarta

17

Anda mungkin juga menyukai