Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ATLETIK

DOSEN PENGAMPUH :

Dr.Saharullah, S.Pd.,M.P

DISUSUN OLEH :

ARDIYANSYAH

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN

PRODI ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................................... 1
B. Tujuan.................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 2
A. Lari.........................................................................................................……….. 2
B. Loncat.................................................................................................................... 4
C. Lompat................................................................................................................... 6
D. Lempar.................................................................................................................. 6

BAB III PENUTUP.................................................................................................... 7


A. Kesimpulan............................................................................................................ 7
B. Saran...................................................................................................................... 7

2
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Cabang Atletik adalah ibu jari atau sebagian besar cabang olahraga , dimana gerakan
gerakan yang ada di dalam atletik seperti : lari,loncat,lompat dan lempar sebagian besar ada pada
olharga lainnya,sehingga tak heran pemerintah menetapkan cabang olhraga atletik sebagai
pembhasan di dalam mata pelajaran di bidang study study sekolah dari sekolah dasar sampai
sekolah menengah atas. Nomor yang diperlombakan dalam atletik ada beberapa macam,
diantaranya adalah lari, lempar, lompat, dan tolak.Nomor lari jarak pendek adalah 100, 200, 400
m, sedangkan jarak menengah yang dilombakan adalah 800 m dan 1500 m. Untuk jarak jauh
adalah 300, 5000, 10000 m, dan marathon (42,195 km).
Sedangkan untuk lempar adalah lempar cakram, lempar martil, untuk tolak adalah tolak
peluru, dan lompat adalah lompat jauh, lompat tinggi, lompat galah, lompat jangkit.
Dalam perlombaan lari jarak menengah, pelari menggunakan start melayang. Yang bukan
merupakan faktor penting dalam berlatih lari jarak menengah adalah gaya. Lebar lintasan lempar
lembing adalah 4 meter.
Dengan mempelajari cabang olahrga atletik ini di harapkan siswa-siswi tidak hanya
mengikuti pola hidup sehat tetapi bias mengembangkan minat dan potensi diri di dalam atletik itu
sendiri.

2. Masalah Rumusan
A. Apa pengertian atletik ?
B. Cabang olah raga apa saja yang ada pada atletik ?

3. Tujuan Penyusunan Makalah


Di susun makalah ini supaya bertujuan memudahkan atau memberikan informasi lebih
dalam olahraga atletik itu sendiri. Dan salah satu tujuan nya adalah untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh dosen.

3
BAB II
PEMBAHASAN

Kata atletik berasal dari bahasa Yunani, yaitu athlon yang berarti berlomba atau bertanding.
Perlombaan atletik meliputi nomor perlombaan jalan cepat, lari, lompat, dan lempar. Dalam bahasa
Inggris, perlombaan tersebut dinamakan dengan istilah track and field, yang kalau diterjemahkan dalam
bahasa Indonesia berarti perlombaan yang dilakukan di lintasan (track) dan di lapangan (field).
Marathon adalah salah satu nomor lari yang mulai diperlombakan sejak tahun 490 SM yang
berawal dari sebuah kota yang bernama Marathon, yang berjarak 40 km dari kota Athena. Jarak inilah
yang diperlombakan dalam olimpiade 1896 di Athena. Baru pada tahun 1908 jarak marathon dibakukan
menjadi 42,195 km.
Induk organisasi atletik di Indonesia adalah Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) yang
terbentuk pada tanggal 3 September 1950 di Semarang. Sedangkan induk organisasi atletik dunia adalah
International Atletic Amateur Federation (IAAF).

1. Lari
Macam-macam lari :
a) Jarak pendek
Lari jarak pendek adalah berlari dengan kecepatan penuh sepanjang jarak yang harus
ditempuh, atau sampai jarak yang telah ditentukan. Lari jarak pendek terdiri dari lari 100
m, 200 m, 400 m. secara teknis sama. yang membedakan hanyalah pada penghematan
penggunaan tenaga, karena perbedaan jarak yang harus ditempuh. Makin jauh jarak yang
harus ditempuh makin banyak tenaga yang harus dibutuhkan. Gerakan lari jarak pendek
dibagi menjadi tiga tahap ialah: start, tig aca lari cepat (sprint), tig aca finish.
Dalam perlombaan lari, ada tiga cara start, ialah :
- star berdiri (standing start)
- star jongkok (crouching start)
- start melayang (flying start) dilakukan hanya untuk pelari ke II, III dan IV dalam lari
estapet 4 x 100 m.

b) Jarak Menengah
Gerak lari jarak menengah (800 m- 1500 m) dan sedikit berbeda dengan gerakan lari
jarak pendek .terletak pada cara kaki menapak. Lari jarak menengah, kaki menapak ball

4
hell-ball, ialah menapakkan pada ujung kaki tumit dan menolak dengan ujung kaki. Star
dikakukan dengan cara berdiri. Yang perlu diperhatikan pada lari jarak menengah:
 Badan harus selalu rilaks atau santai.
 Lengan diayun dan tidak terlalu tinggi seperti pada lari jarak pendek
 Badan condong ke depan kia-kira 15º dari garis vertical.
 Panjang langkah tetap dan lebar tekanan pada ayunan paha ke depan, panjang
langkah harus sesuai dengan panjang tungkai. Angkat lutut cukup tinggi (tidak
setinggi lari jarak pendek).

c) Jarak Jauh.
Lari jarak jauh dilakukan dalam lintasan stadion jarak 3000m, ke atas, 5000m, 10.000m,
sedangkan marathon dan juga cross-country, harus dilakukan diluar stadion kecuali star
dan finis, secara fisik dan mental merupakan keharusan bagi pelari jarak jauh. Ayunan
lengan dan gerakan kaki dilakuakan seringan-ringannya. Makin jauh jarak lari yang
ditempuh makin rendah lutut diangkat dan langkah juga makin kecil.

d) Halang Rintang
Lari steeple – chase 3000 m termasuk kedalam lari jarak jauh dengan melalui rintangan-
rintangan.
Rintangan itu ada dua macam;
 Rintangan Gawang
 Rintangan Air dengan Gawang didepannya (water jump)
 Pelari steeple – chase harus memiliki kecepatan seperti pelari 1500m, tetapi juga
harus memiliki daya tahan seperti pelari 5000 meter, dan harus memiliki
kemahiran khusus dalam melewati rintangan-rintangan tersebut.

Cara untuk melampaui rintangan gawang yang banyak digunakan adalah :


 Seperti lari gawang biasa,
 Melampaui gawang dengan menginjakkan sebelah kaki di atas gawang.

e) Estafet
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang
dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung terdapat
empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari

5
sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu
memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari sebelumnya ke pelari berikutnya.
Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x
400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi
pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian
jarak dan kecepatan dari setiap pelari.

2. Lompat
Lompat adalah atletik (lintasan dan lapangan) peristiwa di mana atlet menggabungkan kecepatan,
kekuatan, dan ketangkasan dalam upaya untuk melompat sejauh-jauhnya dari take-off point.
Pesaing berlari menuruni landasan pacu (biasanya dilapisi dengan permukaan karet yang sama
seperti lintasan lari, crumb rubber juga divulkanisir karet) dan melompat sejauh yang mereka
dapat dari belakang garis busuk (sering disebut sebagai “papan”, dan biasanya ditentukan oleh
tepi trailing papan lepas landas tertanam flush dengan permukaan landasan pacu, atau tanda dicat
di landasan) ke dalam lubang tanah yang penuh dengan kerikil halus atau pasir. Jarak yang
ditempuh oleh seorang pelompat sering disebut sebagai “tanda” karena itu adalah jarak ke tempat
menandai yang dibuat di pasir dari garis busuk. Jika pesaing mulai lompatan dengan setiap bagian
dari kaki melewati garis busuk, melompat dinyatakan ilegal dan tidak ada jarak dicatat. Pada
tingkat elite, lapisan plastik ditempatkan segera setelah dewan untuk mendeteksi kejadian ini.
Jika tidak, seorang pejabat (mirip dengan wasit) akan menonton melompat dan membuat
penetapan. Pesaing dapat melakukan lompatan dari setiap titik di belakang garis busuk, namun
jarak akan selalu diukur dari garis busuk. Oleh karena itu, demi kepentingan terbaik dari pesaing
untuk mendapatkan yang dekat dengan garis busuk mungkin.
Macam-macam lompat :
a. Lompat Tinggi
Lompat Tinggi adalah salah satu keterampilan untuk melewati mistar yang berada di
kedua tiangnya.Ketinggian lompatan yang dicapai oleh seorang pelompat tergantung dari
kemampuan dan persiapan bertanding dari masing-masing atlet. adapun gaya straddle
dimana ketiga badan melewati mistar dengan cepat diputar atau dibalikkan, sehingga
sikap badan di mistar telengkup.

b. Lompat Galah
Lompat yang memakai tongkat,Tiang galah adalah sebuah acara di lapangan atletik yang
menggunakan orang yang panjang, fleksibel sebagai tiang bantuan melompat ke atas

6
sebuah bar. Tiang jumping kompetisi yang dikenal dengan Yunani kuno, serta Cretans
dan Celt. Sudah penuh medali di event Olimpiade sejak 1896 untuk laki-laki dan
perempuan sejak 2000.

c. Lompat Jauh
Suatu akivitas gerakan yg dilakukan di dalam lompatan untuk mencapai lompatan yg
sejauh-sejauhnya. Ukuran Lapangan lompat jauh untuk jarak awalan lari sampai balok
tumpuan 45m, balok tumpuan tebal 10cm, panjang 1,72m, lebar 30cm, bak lompatan
panjang 9m, lebar 2.75m, kedalaman bak lompat ± 1 meter
Gerak lompat jauh merupakan gerakan dari perpaduan antara Kecepatan (speed),
Kekuatan (stenght), Kelenturan (flexibility), Daya tahan (endurance), Ketepatan
(acuration). Para peneliti membuktikan bahwa suatu prestasi lompat jauh tergantung pada
kecepatan daripada awalan atau ancang-ancang. oleh karenanya di samping memiliki
kemampuan sprint yang baik harus didukung juga dengan kemampuan dari tolakan kaki
atau tumpuan. Gaya lompatan dalam Lompat Jauh yang sering diperagakan seperti gaya
jongkok, Gaya Menggantung, Gaya jalan di udara.

3. Loncat
Loncat merupakan cabang olahraga yang menggunakan pendaratan dua kaki,arah geraknya
kedepan, Loncat adalah apapun kontinyu melompat atau melompat. Latihan loncat biasanya
membutuhkan kaki tunggal loncat, double-kaki berlari, atau beberapa variasi dari dua. Fokus
latihan loncat biasanya untuk menghabiskan waktu kurang di tanah mungkin dan bekerja pada
akurasi teknis, fluiditas, dan melompat daya tahan dan kekuatan.Secara teknis, loncat adalah
bagian dari pliometrik, sebagai bentuk latihan berjalan seperti lutut tinggi dan kicks butt.

4. Lempar
a. Lempar Lembing
Lempar lembing adalah salah satu nomor yang terdapat dalam cabang olahraga
atletik yang menggunakan alat bulat panjang yang berbentuk tombak dengan cara
melempar sejauh-jauhnya. Cara memegang lembing yang baik dan efektif
merupakan salah satu kunci penentu hasil lemparan. Kalau dilihat pada struktur
lembing, maka akan terlihat lilitan tali pada lembing sebagai tempat pegangan yang
dianjurkan, karena pada sekitar itu terdapat titik berat lembing yang diprediksikan
paling efektif untuk memegang lembing. Cara memegang lembing ada tiga macam

7
yaitu: pegangan cara Amerika (American Style), cara Firlandia (Firlandia Style), cara
Jepit Tang (Tank Style). Lebih jelas dapat dilihat gambar di bawah ini.

b. Lempar Cakram
lempar cakram adalah salah satu nomor atletik, hal ini dapat kita ketahui dari buku
karangan Homerus yang berjudul “Odyssy” pada zaman purba. Dalam buku Odyssy
tersebut menceritakan bahwa gerak gerakan dasar dari atletik adalah jalan, lari,
lompat dan lempar yang telah dikenal oleh bangsa primitif pada zaman prasejarah.
Bahkan dapat dikatakan sejak adanya manusia, gerak-gerakan itu dikenal. Mereka
melakukan gerakan jalan, lari, lompat dan lempar semata-mata untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Didalam usaha ini mereka sangat
tergantung dari efiiensi jasmaninya. Mereka yang kurang terampil, kurang tahan
berjalan, kurang cepat lari, kurang tangkas melompat atau melempar akan mati
karena kelaparan atau menjadi mangsa binatang buas bahkan mungkin menjadi
korban bencana alam.
Jadi sejak zaman prasejarah, ,manusia telah menyadari akan manfaat ketahanan
berjalan jauh, kecepatan lari, ketangkasan melompat dan melempar. Sehingga ada
sementara orang yang menganggap atletik adalah cabang olahraga yang tertua.
Bangsa Belanda menyebutnya “Atletik is a moerder der sporten” yang artinya atletik
adalah induk dari semua cabang olahraga. Meskipun gerakan dasar atletik ini telah
dikenal sejak adanya manusia, tetapi perlombaan atletik termasuk lempar cakram
yang pernah dilakukan dalam cacatan sejarah baru terjadi pada zaman purba sekitar
1000 tahun sebelum masehi. Hal ini dapat diketahui dari buku pujangga Yunani yang
ditulis oleh Homeros.

8
Tehnik-tehnik lempar cakram
1. Cara memegang cakram
Untuk memudahkan memegangnya, cakram diletakkan pada telapak tangan kiri (bagi
pelempar yang tidak kidal) sedangkan telapak tangan kanan diletakkan diatas tengah
cakram, keempat jari agak jarang (terbuka) menutupi pinggiran cakram (ruas jari
yang terakhir menutupi cakram) sedangkan ibu jari bebas.
2. Ada dua gaya dalam lempar cakram
 Gaya samping
Sikap permulaan berdiri miring/menyamping kearah sasaran, sesaat akan
memulai berputar lengan kanan diayun jauh ke belakang, sumbu putaran
pada kaki kiri (telapak kaki bagian depan atau ujung) selama berputar lengan
kanan selalu di belakang, pada posisi melempar badan merendah lengan
kanan di belakang pandangan ke arah sasaran, setelah cakram lepas dari
tangan kaki kanan melangkah ke depan berpijak dibekas telapak kaki kiri
yang saat itu telah berayun ke belakang.
 Gaya belakang
Sikap pertama berdiri membelakangi arah lemparan sesaat akan berputar
lengan kanan diayun jauh ke belakang pandangan mulai melirik ke kiri, saat
mulai berputar ujung telapak kaki kiri sebagai sumbu dan tolakan kaki kiri
itu pula badan meluncur ke arah lemparan, kaki kanan secepatnya diayun
memutar ke kiri untuk berpijak, sesaat kaki kanan mendarat kaki kiri dengan
cepat pula diayum ke kiri untuk berpijak dan terjadilah sikap lempar, setelah
cakram lepas dari tangan kaki kanan segera diayun ke depan dan kaki kiri
diayun ke belakang.

9
c. Tolak Peluru
Tolak peluru adalah suatu bentuk gerakan menolak atau mendorong suatu alat
bundar(peluru) dengan berat tertentu yang terbuat dari logam, yang dilakukan dari
bahu dengan satu tangan untuk mencapai jarak sejauh jauhnya.
Ada 3 teknik memegang peluru:
 Jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan berada di
samping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya.
 Untuk orang yang berjari kuat dan panjang.
Jari-jari agak rapat, ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping
belakang peluru.
 Biasa dipakai oleh para juara. Seperti cara di atas, hanya saja sikap jari-jari
lebih direnggangkan lagi, sedangkan letak jari kelingking berada di belakang
peluru.

Teknik meletakkan peluru pada bahu


Peluru dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada
bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru
agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.

Teknik menolak peluru


Peluru dipegang dengan satu tangan dipindahkan ke tangan yang lain.
Peluru dipegang dengan tangan kanan dan diletakkan di bahu dengan cara yang

10
benar. Peluru dipegang dengan dua tangan dengan sikap berdiri agak
membungkuk, kemudian kedua tangan yang memegang peluru diayunkan ke arah
belakang dan peluru digelindingkan ke depan.

Sikap awal akan menolak peluru


Mengatur posisi kaki, kaki kanan ditempatkan di muka batas belakang
lingkaran, kaki kiri diletakkan di samping kiri selebar badan segaris dengan arah
lemparan. Bersamaan dengan ayunan kaki kiri, kaki kanan menolak ke arah
lemparan dan mendarat di tengah lingkaran. Sewaktu kaki kaki kanan mendarat,
badan dalam keadaan makin condong ke samping kanan. Bahu kanan lebih
rendah dari bahu kiri. Lengan kiri masih pada sikap semula.

Cara menolakkan peluru


Dari sikap penolakan peluru, tanpa berhenti harus segera diikuti dengan
gerakan menolak peluru. Jalannya dorongan atau tolakan peda peluru harus lurus
satu garis. Sudut lemparan kurang dari 40o.

Sikap akhir setelah menolak peluru


Sesudah menolak peluru, membuat gerak lompatan untuk menukar kaki
kanan ke depan. Bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan, kaki kiri di tarik ke
belakang demikian pula dengan lengan kiri untuk memelihara keseimbangan.

11
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Di dalam olahraga atletik banyak sekali melibatkan bagian-bagian tubuh bagian atas dan bawah
mulai dari otot, sendi, sumbu dan bidang. Hasil dari kombinasi yang lengkap dari bagian-bagian tubuh
tersebut menghasilkan suatu gerakan yang baik.

B. SARAN
Sebagai penulis, dengan mengetahui analisis gerak pada atletik mulai dari gerakannya itu
sendiri, sendi yang berperan, bidang dan sumbu yang terkait, serta otot-otot yang digunakan,
diharapkan dapat menjadi suatu pegangan dalam pembelajaran.

12

Anda mungkin juga menyukai