Anda di halaman 1dari 27

Makalah Tentang Lari

Agung Fikri Najatullah

12 Barokah 1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah
SWT atas limpahan rahmat serta hidayahnya, maka kami
dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan judul
“ Olahraga Lari “
Semoga sholawat dan salam senantiasa tercurah
limpahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW,
Keluarga, Sahabat dan para pengikutnya hingga akhir
zaman. Amien … !!!!
Karya tulis ini di susun untuk memenuhi salah
satu tugas olahraga
Penulis sangat menyadari bahwa karya ilmiah ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan dami kesempurnaan karya ilmiah iin.

Wassalamualaikum Wr.Wb
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.Latar Belakang.......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Lari Cepat.................................................................................................... 3
1. Pengertian Lari Cepat.............................................................................. 3
2. Tahap – tahap Pembelajaran.................................................................... 4
3. Alat – alat................................................................................................ 5
4. Teknik Gerakan Start............................................................................... 6
5. Teknik Memasuki Garis Finish................................................................ 8
6. Teknik Lari Cepat.................................................................................... 8
B. Lari Estafet.................................................................................................. 10
1. Pengertian Lari Estafet............................................................................ 11
2. Nomor-Nomor Lari Estafet..................................................................... 12
3. Peraturan Perlombaan.............................................................................. 13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................ 14
3.2 Saran...................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sejarah lari memang tidak tertulis secara otentik sejak


kapan manusia berlari sebagai prestasi atau untuk
kebugaran. Sejak manusia ada, sebenarnya telah dapat
berjalan dan berlari, namun tidak tercatat sebagai olah raga
prestasi untuk mengetahui tercepat dan terkuat. Ada versi
yang mengatakan bermula dari bangsa Yunani yang sedang
dilanda peperangan antara kaum Yunani dan Persia di kota
Marathonas Pulau Egina Yunani. Pasukan Persia
mengalami kekalahan dan pasukan Yunani yang
memenangkan perang, memerintahkan salah seorang pasukannya
untuk membawa pesan. Si pembawa pesan berlari ke Athena
sepanjang 40.8 km (25.4 miles) dalam sehari untuk mengabarkan
kemenangannya sesampainya di kota sambil berteriak yang
akhirnya pingsan dan meninggal dunia.

Untuk mengenang kemenangan perang tersebut dan


menghormati si pembawa pesan maka beberapa periode diadakan
lomba lari dan semakin berkembang menjadi olah raga prestasi
modern dan terpecah menjadi berbagai cabang lari.

Konon kabarnya cabang olah raga lari marathon pertama kali


dilombakan dalam olimpiade yang diadakan di kota Athena
dimenangkan oleh Eucles dan pada lomba berikutnya
dimenangkan oleh Philippides. Setelah mengalami berbagai event
dan waktu, lomba ini berubah menjadi Olimpiade dan pada
periode selanjutnya mendapat julukan olimpiade modern.

Olah raga ini pun berkembang menjadi beberapa cabang


yang dibagi dalam jarak tempuh tertentu. Dalam perkembangnya
cabang olah raga lari terbagi menjadi lari cepat jarak pendek
(sprint), lari jarak sedang (middle distance), lari jarak jauh (long
distance). Lari jarak pendekpun terbagi lagi menjadi lari jarak
50m, 55m, 60m, 100m, 150m, 200m, 300m, 400m, 500m. Pada
jarak menengah terbagi 800m, 1500m, 3000m. Untuk lari jarak
jauh dibagi menjadi 500m, 10.000m, half marathon, dan
marathon. Saat ini perkembangan lebih pesat lagi dan cenderung
digabungkan dengan cabang olah raga lain seperti lari halang
rintang, triathlon, pentathlon, heptathlon, decathlon. Sedangkan
aktifitas lari sebagai kebugaran/pemeliharaan fisik badan tidak
tercatat, apakah sejak manusia muncul di bumi sudah memiliki
kegiatan berlari dalam hidupnya atau setelah beberapa keturunan
baru ada kegiatan lari. Namun secara logis dapat dikatakan bahwa
manusia memiliki kaki untuk beraktifitas tentunya dari kecil
sudah dapat berlari-lari untuk bergembira atau mengejar sesuatu.
Dari hasil berlari yang kemudian dia merasakan manfaat yang
dirasakan setelah beraktifitas maka selanjutnya manusia
memelihara aktifitas lari dalam hidupnya.
Pengertian Lari Menurut Para Ahli
Adapun pengertian lari menurut para ahli yang
diantaranya yaitu:
 Menurut Aip Syarifuddin “1992:2”
Atletik berasal dari bahasa Yunani “Athlon”,
Athlon memiliki arti pertandingan, perlombaan,
pergulatan atau juga perjuangan dimana untuk
orang yang melakukan Athlon disebut sebagai
Athela “atlet”.
 Menurut Bustami “2011: 3”
Atletik merupakan aktivitas jasmani/latihan
jasmani yang didalamnya berisikan gerak
alamiah seperti jalan, lari, lompat dan lempar.
 Menurut Eddy Purnomo “2007:3”
Atletik ialah cabang olahraga yang paling tua
dan juga merupakan induk dari semua cabang
olahraga yang gerakannya merupakan ragam
gabungan dan pola gerak dasar hidup manusia
sehari-hari.
 Menurut M Djumijar “2004:13”
Lari ialah frekuensi langkah yang di cepatlah
sehingga badan seperti melayang saat berlari-
lari ialah gerakan dasar mengais, badan yang
bergerak maju karena adanya akibat dari gaya
dorong ke belakang terhadap tanah.
Eddy Purnomo “2007:1” menyatakan berdasarkan
jarak tempuhnya Nomor lari di bagi atas yaitu:
 Lari jarak pendek atau sprint
 Lari sprint ialah lari yang jarak tempuhnya di
mulai dari 60 sampai 400 meter.
 Lari jarak menengah atau middle distance
Lari jarak menengah ialah lari yang jarak
tempunya di mulai dari 800 sampai 1500 meter.
 Lari jarak jauh atau ling distance
Lari jarak jauh ialah lari yang jarak tempuhnya di
mulai 3000 meter sampai 42, 195 meter
“marathon”.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Lari Cepat

1. Pengertian Lari Cepat

Lari cepat atau sprint adalah semua perlombaan lari


dimana peserta berlari
dengan kecepatan maksimal sepanjang jarak yang harus
ditempuh, sampai dengan jarak 400 meter masih dapat
digolongkan dalam lari cepat. Menurut Muhajir (2004)
sprint atau lari cepat yaitu, perlombaan lari dimana peserta
berlari dengan kecepatan penuh yang menempuh jarak 100
m, 200 m, dan 400 m.

Lari cepat sering disebut juga dengan lari sprint,


karena jarak lari yang di tempuh adalah pendek. Untuk itu
waktu tempuhnyapun dibilang sangat singkat.Lari jarak 50
meter merupakan langkah awal sebagai latihan untuk
menempuh lari jarak pendek lainnya yang harus ditempuh
dengan kecepatan yang maksimal dan kemampuan yang
optimal pula. Pelari cepat disebut juga dengan sprinter .
Dalam setiap kejuaran-kejuaran atletik seperti pada pesta
olahraga : PON, Sea Games, Asian Games dan olympiade,
lari cepat ini selalu diperlombakan.

Lomba lari cepat dilaksanakan di stadion yaitu pada


lintasannya yang disebut dengan track. Nomor lari jarak
pendek lainnya adalah 100 m, 200 m dan 400m,
merupakan nomor lari yang sangat bergengsi didunia. Jika
mereka dapat memenangkan nomor ini pada tingkat dunia
maka akan disebut sebagai pelari tercepat di dunia.

Ada tiga variasi dalam start-jongkok yang ditentukan


oleh penempatan
start-blok relatif terhadap garis start:
a. Start-pendek (bunch-start),
b. Start-medium (medium-start),
c. Start-panjang (elongated-start).

Start medium adalah umumnya yang disarankan, sejak


ini memberi peluang kepada para atlet untuk menerapkan
daya dalam waktu yang lebih lama daripada start-panjang
(menghasilkan kecepatan lebih tinggi), tetapi tidak
menuntut banyak kekuatan seperti pada start-pendek
(bunch-start).

2. Tahap – tahap Pembelajaran

Pembelajaran lari cepat (sprint) terdiri dari beberapa


tahapan, yaitu :

a. Tahap Bermain (games)

Pada tahap ini bertujuan untuk mengenalkan masalah


gerak (movement problem) lari jarak pendek langsung, dan
cara lari jarak pendek yang benar ditinjau secara anatomis,
memperbaiki sikap berlari jarak pendek serta
meningkatkan motivasi siswa terhadap pembelajaran,
sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kebugaran
jasmani siswa. Tujuan khusus dalam bermain lari jarak
pendek adalah meningkatkan reaksi bergerak, kecepatan
dan percepatan gerak siswa, serta koordinasi gerak siswa
dalam berlari. Dalam bermain aa beberapa bentuk yang
dapat diberikan, yaitu bentuk perorangan, kelompok kecil
atau kelompok besar.

b. Tahap Teknik Dasar (Basic of Technic)


Tahap ini bertujuan untuk mempelajari dasar gerak lari
jarak pendek yang sistematis. Adapun tahap-tahapnya
sebagai berikut :

1) Latihan Dasar ABC

Tahap ini bertujuan mengembangkan keterampilan


dasar lari dan mengembangkan koordinasi gerak lari jarak
pendek. Adapun latihannya adalah :
 Tumit menendang pantat Gerak ankling
 lutut diangkat tinggi
 Lutut diangkat tinggi dan kaki diluruskan

2) Latihan Dasar Koordinasi ABC


Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan
keteramilan dan koordinasi lari cepat.

3) Lari Cepat Dengan Tahanan

Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan tahap


dorong atau support phase dan kekuatan khusus. Pada
tahap ini dapat menggunakan tahanan dari teman atau suatu
alat penangan misalnya ban mobil atau beberapa ban
motor, lakukan dngan tidak melebihi berat tahanan, serta
guru memperhatikan kaki topang betul-betul lurus dan
kontak dengan tanah sesingkat mungkin.

4) Lari Mengejar

Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan kecepatan


reaksi dan percepatan lari. Latihan ini dapat menggunakan
tongkat atau tali sepanjang 1,5 m; mulailah dengan berlari
pelan-pelan setelah teman pasangan di depan melepaskan
tongkat atau tali siswa yang dibelakang mengejar sampai
batas yang telah ditentukan.

5) Lari Percepatan
Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan lari
percepatan dan kecepatan maksimum. Buatlah tanda untuk
menandai daerah 6 m, satu teman menunggu di ujung batas
yang telah ditentukan, dan pelari yang dibelakang berlari
optimum dan percepatlah berlari bila pelari yang dating
mencapai daerah 6 m dan pelari yang di depan mulai berlari
secepat mungkin bila pelari belakang telah menginjak garis
6 m dibelakangnya.

6) Start Melayang Lari Sprint 20 m

Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan kecepatan


maksimum. Untuk melakukannya buatlah tanda 20 m dan
gunakan awalan antara 20 sampai 30 m tetapi biasa
disesuaikan dengan keadaan lapangan antara 10 sampai 20
m, selanjutnya siswa berusaha melewati batas yang telah
ditentukan dengan kecepatan maksimum.

3. Alat – alat
Gambar. Lapangan lari

a. Pistol start
b. Start block (blok awal) yang dapat disetel (tanpa
per).
c. Tiang finish 2 buah, tinggi 1,37m, lebar 8cm,
tebal 2cm.
d. Pita finish dipasang setinggi 1,22m.
e. Kursi finish dengan 8 tangga untuk timers
(pencatat waktu).
f. Stopwatch 24 buah untuk pelari.
g. Camera finish (alat foto finish).

4. Teknik Gerakan Start

Pada saat lomba lari, pelari yang akan melakukan start


diberikan aba-aba olehseorang petugas yang
disebut starter.
Adapun aba-aba start jongkok adalah :“Bersedia”,
“Siap”, “Ya” atau bunyi pistol “Dor”.
a. Tahap aba-aba “Bersedia” :
1) letakan salah satu lutut di tanah dengan jarak ± 1
jengkal dari garis start.
2) letakan kaki yang lain disampingnya ± 1 kepal
dengan lutut.
3) bungkukan badan dengan kedua tangan terletak di
tanah di belakang garis
start
4) jari-jari telapak tangan rapat dan ibu jari terbuka.
5) kepala menunduk ke depan bawah tangan dengan
rileks dan
konsentrasi pada aba-aba berikutnya.

Gambar 1.1: Sikap aba-aba bersedia

b. Tahap aba-aba “Siap” :

1) angkat lutut yang menumpu di tanah setinggi ±


15 cm.
2) pinggul di angkat setinggi bahu, kedua lengan
tetap lurus.
3) kepala tetap menunduk dengan leher rileks,
pandangan kebawah 1 –
1,5 meter dimuka garis start.
4) Pada waktu mengangkat panggul, ambil nafas
dalam – dalam.
5) Pusatkan perhatian pada bunyi pistol start.

Gambar1.2: Sikap aba-aba “siap”


c. Tahap aba-aba “Ya” :

1) Ayunkan lengan kiri kedepan dan lengan kanan


kebelakang kuat -
kuat.
2) Kaki kiri menolak kuat – kuat sampai terkejang
lurus. Kaki kanan melangkah secepat mungkin, dan
secepatnya mencapai tanah. Langkah pertama ini kira-kira
45 cm sampai 75 cm di depan garis start.
3) badan tetap rendah dan condongkan ke depan.
4) Langkah lari makin lama makin menjadi lebar.
Enam sampai Sembilan langkah pertama adalah
merupakan langkah peralihan dari langkah-langkah start ke
langkah-langkah lari dengan kecepatan penuh.
Gambar 1.3: Sikap aba-aba “Ya”

5. Teknik Memasuki Garis Finish

Garis finish merupakan garis batas akhir melakukan


lomba lari. Adapuntehnik melewati garis finish dapat
dibagi menjadi tiga bagian yaitu :

1. berlari terus dengan tidak mengurangi


kecepatan.
2. membusungkan dada ke depan.
3. menjatuhkan atau merebahkan salah satu bahu
kanan atau kiri ke depandengan tidak mengurangi
kecepatan.
Gambar 1.4: Sikap memasuki garis finish

6. Teknik Lari Cepat

Teknik berlari merupakan unsur gerakan yang dapat


menunjang pelari agar dapat berlari mencapai kecepatan
yang maksimal. Unsur-unsur yang dapatmenunjang pada
gerakan lari cepat adalah :

a. Sikap badan

Posisi badan saat melakukan lari cepat hendaknya


badan sedikit condong ke depan, sebab pelari akan
mendapat keuntungan yang lebih baik.Pengaruh titik berat
badan yang lebih maju dengan sendirinya, langkahpun
lebih efektif karena titik berat badan akan turut
membantu sebagai daya tarik.

b. Sikap langkah
Dalam lari cepat di butuhkan langkah atau gerakan
kaki harus panjang dan di lakukan secepat mungkin.
Karena langkah yang lebih panjang akanmenguntungkan.
Tetapi perlu diingat langkah pertama setelah menolak dan
beberapa berikutnya harus pendek. Hal ini di lakukan
untuk menjagakeseimbangan dari sikap jongkok ke sikap
berdiri dan berlari. Bila kaki dipaksakan melangkah
panjang saat awal bertolak, akibatnya pelari akan jatuh
sekaligus akan gagal.

c. Gerakan lengan

Gerakan lengan saat lari cepat di lakukan secara wajar,


jari-jari tanganmenggenggam rileks dan ayunan tangan
yang terkoordinasi, akan membentuk suatu persilangan.
Karena gerakan ayunan tangan juga berfungsi sebagai
penunjang dalam keseimbangan saat berlari
dan mendorong laju kecepatan gerak si pelari.

d. Pendaratan kedua kaki

Pada gerakan lari cepat, pendaratan kedua kaki harus


selalu pada ujung telapak kaki. Lutut kaki sedikit
dibengkokan dan kaki belakang pada saat menolak benar-
benar lurus dengan cepat, lutut ditekukan agar paha mudah
terayun ke depan. Setelah itu leher harus rileks, mulut dan
gigi jangan ditutup, kepala dan punggung merupakan satu
garis dan pandangan ke depan.

e. Melewati garis finish

Melewati garis finish merupakan faktor yang sangat


menentukan kalahmenangnya seorang pelari. Ada
beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pelari dalam
melewati garis finish yaitu :
1. Ada pelari yang lari terus tanpa mengubah kecepatan.
2. Ada pelari yang menggunakan dada di condongkan ke
depan dan kedua tangannya di ayunkan ke bawah bagian
belakang. Di Amerika disebut gaya the lunge (merobohkan
diri ke depan).
3. Ada pelari yang menggunakan dada diputar dengan
ayunan tangan kedepan.
Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dalam
melakukan lari cepat, yaitusebagai berikut :

a. Hal-hal yang harus di hindari :

1) Menjejakan kaki keras-keras di tanah


2) Mendaratkan kaki dengan tumit
3) Mengangkat lutut kurang tinggi
4) Tubuh terlalu condong ke depan
5) Ayunan lengan terlalu ke atas dan ayunannya
terlalu jauh menyilang dada
6) Meluruskan kaki yang akan dilangkahkan kurang
sempurna
7) Dorongan ke depan kurang cukup
8) Berlari zig-zag
9) Pada aba-aba “siap” kepala di angkat, dagu terlalu
tinggi atau
Terlalu rendah
10) Saat memasuki garis finish, mengurangi kecepatan

b. Hal-hal yang perlu di perhatikan :


1) Percepatan dan lebarkan langkah
2) Selau konsentrasi untuk mencapai garis finish
3) Jangan melakukan gerakan secara bernafsu,
sihngga menimbulkansuatu
ketegangan
4) Jangan menengok ke belakang untuk melihat
kawan
5) Jangan melompat dan memperlambat langkah

c. Hal-hal yang harus di utamakan :


1) Membuat titik tertinggi pada kaki ayun, sama besar
perluasannyadengan
kaki mendorong
2) Mengayunkan lengan sejajar dengan pinggul dan
sedikit menyilang
kedepan badan
3) Pada aba-aba “siap” gerakan tubuh condong ke
depan dan pada aba-aba
“ya” tubuh digerakan ke depan di ikuti lengan dan
kaki

B. Lari Estafet

1. Pengertian Lari Estafet


Lari Estafet atau dengan kata lain disebut “Lari
sambung menyambung sambil membawa tongkat” adalah
salah satu jenis olahraga yang berinduk pada bidang atletik.
Pelarinya berjumlah lebih dari 1 orang & kurang dari 5
orang yang tergabung dalam 1 tim, dimana masing-masing
pelari sudah diatur dalam jarak tertentu untuk kemudian
bersiap-siap menunggu atau memerima tongkat Estafet
dari teman dan kemudian berlari untuk menyerahkan
tongkat tersebut kepada teman 1 tim dan seterusnya saling
mengoforkan tongkat hingga memasuki garis finis. Siapa
yang pertama mencapai garis finis maka Tim tersebutlah
yang menang.
Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah
nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400 meter. Dalam
melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan
tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau
daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan
dari setiap pelari.
2. Nomor-Nomor Lari Estafet
• 100 meter
Lomba lari jarak 100 meter diselenggarakan di salah satu
sisi lintasan atletik outdoor. Nomor ini dianggap nomor
paling bergengsi dalam cabang olahraga atletik. Pemegang
rekor dunia 100 meter sering disebut “manusia tercepat”.
Usain Bolt dari Jamaika merupakan pemegang rekor dunia
putra, dengan catatan waktu 9,58 detik. Rekor tersebut ia
ciptakan pada 16 Agustus 2009 dalam Kejuaraan Dunia
Atletik 2009 di Berlin. Pemegang rekor dunia putri adalah
mendiang Florence Griifith-Joyner. Hingga sekarang,
belum ada sprinter putri yang bisa memecahkan rekor
10,49 detik yang diciptakan Flo-Jo (panggilan akrab
Florence Griffith-Joyner) pada 1988.
Nomor estafet 4 × 100 meter juga cukup prestisius.
Kecepatan rata-rata dalam nomor ini lebih cepat daripada
nomor 100 meter karena pelari boleh mulai bergerak
sebelum menerimatongkat estafet. Rekor dunia 4 × 100
meter putra dipegang tim Jamaika yang mencatat waktu
37,10 detik. Rekor tersebut diciptakan pada Olimpiade
Beijing 1988. Adapun rekor nomor estafet 4 × 100 meter
putri dipegang tim Jerman Timur yang mencatat waktu
41,37 detik pada 1985.
• 400 meter
Dalam nomor 400 meter, para peserta lomba berlari satu
putaran melewati lintasan. Sebagaimana dalam lomba 200
meter, posisi start para pelari diatur agar setiap pelari
menempuh jarak yang sama.
Rekor dunia 400 meter putra saat ini dipegang Michael
Johnson dari Amerika Serikat dengan catatan waktu 43,18
detik. Sementara pemegang rekor dunia putri adalah Marita
Koch dari Jerman Timur. Catatan waktunya, 47,60 detik,
telah bertahan sejak 1985.
Secara tradisi, nomor estafet 4 × 400 meter merupakan
nomor terakhir yang dilombakan pada kejuaraan besar
atletik. Tim Amerika Serikat memegang rekor dunia 4 ×
400 meter putra sejak 1993 dengan catatan waktu 2:54.29.
Sementara rekor 4 × 400 meter putri bertahan lebih lama
lagi. Sejak 1988, tim Uni Soviet memegang rekor dengan
catatan waktu 3:15.17.

3. Peraturan Perlombaan
1. Panjang daerah pergantian tongkat estafet adalah
20 meter, lebar 1,2 meter dan bagi pelari estafet 4 x 100
meter ditambabh 10 meter pra-zona. Pra-zona adalah suatu
daerah dimana pelari yang akan berangkat dapat
mempercepat larinya, tetapi disini tidak terjadi
penggantian tongkat.
2. Lari Estafet(Lari Beranting)
Lari Estafet atau sering disebut dengan lari beranting
merupakan salah satu dari cabang atletik.Lari Estafet hanya
membutuhkan empat (4) orang pemain untuk melakukan
olahraga tersebut. Jarak Tempuh Lari estafet : 4×400 M
(Putra/Putri) Dan 4×100 M Start yang sering di gunakan
dalam Lari Estafet: Start Jongkok sering di gunakan pada
pelari pertama / (1), Sedangkan Start Berlari sering di
gunakan pada pelari ke-Dua,ke-Tiga,dan ke-Empat /
(2,3,4) Ada beberapa cara menerima tongkat Estafet:
1. Visual : Dengan menoleh atau melihat ke belakang dan
ini hanya di gunakan untuk lari Estafet yang berjarak
4×400 meter.
2. Non Visual : Cara ini di gunakan dengan tidak menoleh
ataupun melihat ke belakang,karena jarak yang di gunakan
terlalu pendek yaitu 4×100 meter. Ada ketentuan atau
peraturan yang da di olahraga Lari Estafet ini:
1. Di perbolehkan mengambil tongkat estafet apabila
tongkat tersebut jatuh pada saat pergantian penerimaan
tongkat pada lari yang berjarak 4×400 meter dengan resiko
team tersebut bisa kalah dalam lomba tersebut.
2. Di perbolehkan mengambil tongkat estafet apabila
tongkat tersebut jatuh pada saat pergantian penerimaan
tongkat pada lari yang berjarak 4×100 meter dengan resiko
team tersebut dapat langsung di diskualifikasi dalam
pertandingan olahraga tersebut. Ada juga cara yang baik
dalam menerima togkat estafet agar tidak terjatuh yaitu :
1.Sebagai pemain yang ingin memberi tongkat tersebut
harus menggunakan tangan kiri,sedangkan pemain yang
menerima tongkat tersebut harus menggunakan tangan
kanan,Itulah beberapa cara yang di gunakan untuk
memberi dan menerima tongkat estafet yang benar dan
baik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Lari cepat atau sprint adalah semua perlombaan lari


dimana peserta berlari dengan kecepatan maksimal
sepanjang jarak yang harus ditempuh, sampai dengan jarak
400 meter masih dapat digolongkan dalam lari cepat.
Menurut Muhajir (2004) sprint atau lari cepat yaitu,
perlombaan lari dimana peserta berlari dengan kecepatan
penuh yang menempuh jarak 100 m, 200 m, dan 400 m.

Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba


lari pada perlombaan atletik yang dilaksanakan secara
bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung
terdapat empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua,
ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada
kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor pelari
lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari
pelari sebelumnya ke pelari berikutnya. Nomor lari estafet
yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter
dan nomor 4 x 400 meter.

3.2 Saran

Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja


yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat
di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan
kecepatan dari setiap pelari.
DAFTAR PUSTAKA

http://sattrianiati.blogspot.com/2011/02/atletik-lari-
jarak-pendek.html
http://henzprima.wordpress.com/atletik/lari/lari-
estafet/
http://id.wikipedia.org/wiki/Estafet
http://dhiraerna.blogspot.com/2011/11/makalah-lari-
cepat.html

Anda mungkin juga menyukai