Anda di halaman 1dari 10

OLEH:

1. RAHMI KHAERIYAH
2. AISYAH ZAHIRAH SHOFA
3. BASO IDAM IBRAHIM
4. SAHRUL AGUNG

XII MIPA 6
SMA 3 WAJO
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang maha Esa, karena atas
karunia dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Sesuai dengan apa yang diharapkan dan ditugaskan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan dan di susun dalam
berbagai keterbatasan. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang
bersifat membangun, sehingga mendorong kami untuk bisa memperbaikinya.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis, dan
umumnya bagi siapa saja yang membacanya.

Sengkang, 10 januari 2020

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL …..…………………………………………………....i

KATA PENGANTAR ………………………………………………………...ii

DAFTAR ISI ………………………...........…………………………………..iii

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakang …………………………………………………………..1

B. RumusanMasalah ………………...…………………………………….2

C. Tujuan ………………………….....…………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN

A. PengertianSenamRitmik………….....…………………......................3

B. AsalUsuldanSejarahSenamRitmik ..………………………………...3

C. Unsur-UnsurSenamRitmik …………………………………………….5

D. AliranSenamRitmik ……………………………………………………6

E. ManfaatSenamRitmik ………………………………………………….6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………........…………………………….……..8

B. Saran ………………………………………………...............................8

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..9


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau segala usaha
yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmani dan
rohani seseorang sebagai anggota masyarakat berupa permainan, pertandingan, dan
prestasi puncak. Olahraga merupakan salah satu kegiatan yang bermanfaat. Manfaat yang
didapat dari berlohraga antara lain: memperlancar metabolisme tubuh, meningkatkan
kebugaran jasmani, mengurangi risiko berbagai penyakit, menjaga berat badan,
meningkatkan kapasitas otak dan mengurangi stress. Berbagai manfaat olahraga yang
telah disebutkan erat kaitannya dengan kesehatan jasmani maupun rohani seseorang yang
melakukannya. Kesehatan jasmani yang dimaksud berupa kesehatan organ tubuh, sistem
organ dan berbagai komponen biologis lainnya. Sedangkan kesehatan rohani berkaitan
dengan kesehatan kejiwaan seseorang.

Saat ini kegiatan berolahraga di kalangan masyarakat jarang dilakukan. Dari fakta
yang ada, dapat diketahui bahwa minat seseorang untuk berolahraga sangat minim
terlebih bagi seseorang dengan aktivitas yang padat. Apabila dilihat pada ruang lingkup
yang lebih sempit yaitu di kalangan pelajar, kegiatan olahraga juga jarang dilakukan.
Normalnya di kalangan pelajar, olahraga dilakukan paling tidak satu minggu sekali
dengan waktu rata-rata. Padahal, untuk menjaga tubuh agar tetap sehat dan bugar
dibutuhkan kegiatan olahraga secara rutin minimal 3 minggu sekali. Minimnya kegiatan
olahraga yang dilakukan oleh masyarakat khususnya pelajar disebabkan oleh beberapa
alasan, antara lain: Waktu luang untuk berolahraga yang minim, Gerakan olahraga yang
seringkali monoton, Gerakan olahraga yang membuat lelah bagi orang yang jarang
melakukan.

Dari berbagai alasan minimnya kegiatan berolahraga tersebut perlu adanya


alternatif sebagai media berolahraga yang menyenangkan. Alternatif tersebut adalah
melalui senam ritmik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan senam ritmik?
2. Bagaimana asal usul dan sejarah senam ritmik?
3. Apa saja unsur-unsur senam ritmik?
4. Apa saja aliran dalam senam ritmik?
5. Apa manfaat dari senam ritmik?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian senam ritmik.
2. Untuk mengetahui asal usul dan sejarah senam ritmik.
3. Untuk mengetahui unsur-unsur senam ritmik.
4. Untuk mengetahui aliran senam ritmik.
5. Untuk mengetahui manfaat senam ritmik.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Senam Ritmik


Senam ritmik atau disebut juga senam irama, yaitu gerakan yang dilakukan dengan
iringan musik atau latihan bebas yang dilakukan secara berirama. Senam ritmik dapat
dilakukan tanpa alat maupun dengan alat yang dipegang seperti bola, tali, tongkat,
simpai, dan ganda. Senam ritmik menuntut kepala, lengan, togok, dan kaki bergerak
selaras dengan irama yang mengiringi.

B. Asal Usul dan Sejarah Senam Ritmik


a. Asal-usul Senam Ritmik
Senam mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1912, ketika senam pertama kali masuk
ke Indonesia pada jaman penjajahan Belanda. Masuknya olahraga senam ini bersamaan
dengan ditetapkannya pendidikan jasmani sebagai pelajaran wajib di sekolah-sekolah.
Dengan sendirinya senam sebagai bagian dari penjaskes juga diajarkan di sekolah. Senam
yang diperkenalkan pertama kali pada waktu itu adalah senam sistem Jerman. Sistem ini
menekankan pada kemungkinan-kemungkinan gerak yang kaya sebagai alat pendidikan.
Lalu pada tahun 1916 sistem itu digantikan oleh sistem Swedia (yang menekankan
pada manfaat gerak), sebuah sistem yang dibawa dan diperkenalkan oleh seorang perwira
kesehatan dari angkatan laut kerajaan Belanda, bernama Dr. H. F. Minkema. Lewat
Minkema inilah senam di Indonesia mulai tersebar, terutama ketika ia pada 1918
membuka kursus senam swedia di kota Malang untuk tentara dan guru. Namun demikian,
cikal bakal penyebaran olahraga senam dianggap berawal dari Bandung. Alasannya,
sekolah pertama yang berhubungan dengan senam didirikan di Bandung, ketika pada thun
1922 di buka MGSS (Militaire Gymnastiek en Sporschool). Mereka yang lulus dari
sekolah tersebut selanjutnya menjadi instruktur senam Swedia di sekolah-sekolah.
Melihat perkembangannya yang baik, MGSS kemudian membuka cabang-cabangnya
antara lain di Bogor, Malang, Surakarta, Medan dan Probolinggo.
Masuknya Jepang ke Indonesia pada tahun 1942 merupakan akhir dari kegiatan
senam yang berbau barat di Indonesia. Jepang melarang semua bentuk senam di sekolah
dan di lingkungan masyarakat, digantikan oleh “Taiso”. Taiso adalah sejenis senam pagi
(berbentuk kalestenik) yang harus dilaksanakan di sekolah-sekolah sebelum pelajaran
dimulai, dengan iringan radio yang disiarkan secara serentak. Sebelum dan sesudahnya,
murid-murid diharuskan memberi hormat kepada kaisar Jepang, Caranya, dengan aba-aba
yang dikumandangkan yang berbunyi “sei kei rei,” semua murid harus membungkuk
dalam-dalam menghadap utara (Tokyo) di mana kaisar Tenno Heika bersemayam. Jaman
Taiso tidak berlangsung lama. Pada jaman kemerdekaan senam yang diwajibkan Jepang
ditentang di mana-mana. Dengan penolakan ini, semua warisan pemerintah Belanda
akhirnya dipakai kembali di sekolah-sekolah.

b. Sejarah Senam Ritmik


Dr. Kenneth Cooper memperkenalkan kebugaran aerobic pada dunia pada tahun
1960-an. Pada tahun 1970-an tarian aerobic menjadi berubah sejak tarian yang populer.
Pada saat itu, sekelompok orang mempelajari tarian dalam jangka waktu sekitar enam
sampai delapan minggu. Tarian – tarian ini diadakan di gereja , pusat rekreasi, klub
kebugaran dan juga sekolah . Pada era ini, aerobic telah jauh berkembang pesat dan
berbeda. Sekarang aerobic bisa dilakukan secara individu dengan menirukan gerakan
senam yang terdapat dalam Video Senam Aerobic.

Aerobic yang dilakukan pada saat ini tidak seperti tarian. Pada saat ini, aerobic
mempunyai gerakan yang tersusun, tapi penampilannya tidak terpaku pada musik.
Sebagai tambahan pula, konsep aerobik ini telah meluas dengan adanya berbagai macam
jenis latihan seperti halnya latihan dengan kursi, low impact, high / low impact, step dan
juga slide aerobic. Orang – orang telah mengetahui bahwa aerobik menolong mereka
berpenampilan lebih baik dan merasa lebih baik dengan mendapatkan kesenangan dan
kesehatan.

C. Unsur-Unsur Senam Ritmik


Unsur-unsur yang diperlukan dalam senam ritmik adalah :
1. Kelentukan
Gerakan-gerakan dalam senam ritmik membutuhkan kelentukan tubuh,
misalnya pada saat harus melakukan gerakan tangan ke atas, memutar pinggul,
atau memutar pergelangan tangan. Semua dapat dilakukan dengan mudah.
2. Keseimbangan
Keseimbangan tubuh sangat diperlukan dalam senam ritmik. Hal ini untuk
mendukung pada saat melakukan gerakan dengan mengangkat satu kaki, atau pada
saat beralih dari gerakan satu kegerakan yang lainnya. Semua itu membutuhkan
keseimabangan badan agar dalam melakukan gerakan tidak sampai jatuh.
3. Keluwesan
Dalam melakukan senam ritmik, seseorang harus luwes dalam melakukan
gerakan-gerakannya. Untuk itu seorang peserta senam ritmik dituntut mempunyai
keluwesan dalam gerakannya.
4. Fleksibilitas
Seorang pesenam ritmik harus mempunyai fleksibilitas. Agar gerakan-
gerakan yang dilakukan selalu ccocok dengan tubuh, kelanjutan gerakan itu sendiri
dan cocok dengan irama music yang mengiringinya.
5. Kontinuitas
Seorang pesenam ritmik harus dapat melakukan gerakan-gerakan mulai dari
gerakan awal senam ritmik hingga selesai.
6. Ketepatan dengan Irama.
Seorang pesenam ritmik harus dapat melakukan gerakan yang tepat dengan
irama yang mengiringinya. Sehingga bagaimanapun gerakan yang harus dilakukan
tidak kelihatan atau terasa janggal. Orang lainpun merasa enak melihatnya karena
gerakan-gerakan yang dilakukan oleh peserta senam selalu tepat dengan alunan
musik yang mengiringi.

Dengan irama kita perlu menguasai teknik gerakan pada senam irama agar
mencapai gerakan yang serasi dan bermanfaat bagi jasmani dan rohani.Hal ini sesuai
dengan tujuan senam yaitu membentuk keindahan tubuh, kebugaran dan kekuatan.
Ada tiga hal yang harus ditekankan pada senam irama, yaitu:
 Ketepatan musik/irama
 Kelentukan (fleksibilitas)
 Kontinuitas gerakan

D. Aliran Senam Ritmik


Menurut perkembangannya senam ritmik dibagi dalam 3 aliran yaitu:
1) Senam ritmik yang berasal dari seni sandiwara
Dipelopori oleh Delsarte tahun 1811 – 1871, seorang sutradara. Ia menghendaki
agar gerakan dalam sandiwara yang dibuat-buat itu dapat dilakukan dengan gerakan
yang wajar. Tetapi ia belum berhasil, karena sifat kesandiwaraan masih terlihat dalam
aliran ini. Dialah yang pertama-tama menciptakan system senam irama.
2) Senam ritmik yang berasal dari seni musik dipelopori oleh seorang guru musik.
Dipelopori oleh Jacques Dalcrose, seorang guru musik yang ingin menyatakan
lagu-lagu dalam bentuk gerakan. Dalam sistemnya sudah tentu lebih mementingkan
musik dari pada gerakan.
3) Senam ritmik yang berasal dari seni Ballet
Dipelopori oleh Rudolf Van Laban (Hungarian).tahun 1879 – 1958. Ia
berpendapat bahwa senam irama mengandung:
 Dressur
 Prestasi olahraga
E. Manfaat Senam Ritmik
Ssetiap olahraga tentu memberikan manfaat bagi kesehatan dan kebugaran tubuh,
begitu juga dengan senam ritmik.
Beberapa manfaat senam ritmik bagi tubuh yaitu:
 Dapat membakar lemak berlebihan dalam tubuh.
 Meningkatkan daya tahan jantung.
 Merupakan suatu program penurun berat badan.
 Melenturkan dan menguatkan otot-otot tubuh.
 Memperbaiki penampilan otot paha,lengan, pinggang perut dan dada.
 Mengkoordinasikan posisi otot yang tidak tepat pada posisi semestinya.
 Memberikan keseimbangan bagi organ-organ tubuh.
 Membuat tubuh menjadi lebih bugar.
 Menjaga kesehatan dan stamina tubuh.
 Menyehatkan mental.
Senam ritmik terdiri dari beberapa tahapan gerakan, yaitu gerakan pemanasan,
gerakan inti dan gerakan pendinginan. Masing-masing tahapan gerakan dalam senam
ritmik tentu saja memberikan manfaat yang berbeda.

Berikut beberapa manfaat tahapan gerakan dalam senam ritmik:


 Gerakan Pemanasan
Gerakan pemanasan terdiri dari beberapa gerakan seperti menggelengkan kepala
ke arah kiri dan arah kanan dan juga gerakan jalan ditempat. Gerakan pemanasan dalam
senam ritmik bermanfaat untuk mempersiapkan kondsi tubuh baik secara fisiologis
maupun secara psikologis agar dapat melaksanakan gerakan selanjutnya dengan baik,
manghilangkan kaku pada persendian dan otot-otot tubuh, dan meningkatkan suhu tubuh.
 Gerakan Inti
Gerakan inti di dalam senam ritmik terdiri dari beberapa gerakan seperti
melompat, memutar badan dll. Gerakan inti dalam senam ritmik bermanfaat untuk
melatih kekuatan otot dan kekuatan tubuh, melatih kelentukan dan kelenturan tubuh,
melatih kelincahan tubuh, dan mengkoordinasika gerakan otot-otot tubuh dan persendian.
 Gerakan Pendinginan
Gerakan pendinginan di dalam senam ritmik terdiri dari beberapa gerakan seperti
mengangkat dan menurunkan kedua tangan secara perlahan-lahan. Gerakan pendinginan
di dalam senam ritmik bermanfaat untuk melenturkan otot-otot tubuh, mengatur
pernafasan, dan menenangkan atau mendinginkan kondisi tubuh.
BAB III

PENUTUP
a) Kesimpulan
Dari berbagai paparan mengenai olahraga dan senam irama, dapat
disimpulkan bahwa senam irama merupakan kegiatan yang bermanfaat serta
memiliki pengaruh yang besar terhadap kegiatan berolahraga seseorang.
Dengan melakukan senam irama kegiatan berolahraga menjadi lebih
bersemangat dan menyenangkan.

b) Saran
Masyarakat atau siapapun hendaknya memiliki kesadaran untuk
berolahraga melalui media yang menyenangkan seperti irama.

Anda mungkin juga menyukai