INTERNASIONAL
FISBANG II
PENCAHAYAAN BUATAN
ALFINA LUSIANA
03420200027
C2
JURNAL I
judul Jurnal : The Role of Artificial Lighting in Architectural Design: A Literature Review
Dalam perencanaan pencahayaan, ada tiga aspek yang harus dipertimbangkan: Menurut perencana pencahayaan
pelopor Richard Kelly, cahaya buatan dapat muncul dalam tiga bentuk berbeda: Ambient Luminescence, Focal
glow, dan Play of Brilliant.2Dua yang pertama memenuhi aspek yang agak fungsional sedangkan yang ketiga
dapat merangsang mata kita secara positif. Bangunan tinggi modern biasanya menderita ruang dalam yang besar
dari denah lantai yang tidak diterangi oleh cahaya matahari dan harus diterangi oleh cahaya buatan. Cahaya
alami tidak mencapai cukup jauh ke dalam tata letak bangunan. Dalam makalah berikut, saya akan memberikan
contoh tentang pendekatan untuk mendapatkan cahaya matahari sebanyak mungkin di dalam gedung serta
contoh tata letak yang lebih berkonsentrasi pada solusi menggunakan pencahayaan buatan.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/JSGS/article/view/59083/34321
JURNAL VI
Case Study on the Impact of Artificial Light on Lighting Performance Quality for Architecture Studios
Standar Pencahayaan Dalam sistem pencahayaan, ada standar dan peraturan khusus yang harus
dirujuk dan diperhitungkan bahkan untuk studio pembelajaran. Menurut Malaysian Standard (MS)
1525: 2014 “Code of Practice on Energy Efficiency [15] and use of Renewable Energy for Non-
Resultential Building” (revisi kedua) untuk penerangan dalam ruangan, persyaratannya
tergantung pada fungsi area dan kerja lingkungan. Standar Australia dan Selandia Baru (AS/
NZS1680.2.3.2008: Pencahayaan Interior dan Pencahayaan Tempat Kerja, Aplikasi Khusus-
Fasilitas Pendidikan dan Pelatihan), di sisi lain, menetapkan prinsip dan rekomendasi untuk
pencahayaan interior yang terutama ditujukan untuk meningkatkan pencahayaan dan tingkat
kenyamanan bagi penghuninya [16]. The Illuminating Engineering Society of North America
Standard (IESNA) IESNA Lighting Handbook, edisi kesembilan, bisa menjadi buku pegangan
terpenting hingga saat ini.
https://publisher.uthm.edu.my/ojs/index.php/ijie/article/view/8922/4328
JURNAL VII
Lighting Quality In The Architectural Design Studio (Case Study: Architecture Design Studio at
Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, Indonesia)
Ruangan memiliki tingkat iluminasi yang lebih rendah dari persyaratan minimal yang ditentukan, namun penilaian responden masih
memadai. Perbedaan nilai iluminasi umumnya dipengaruhi oleh jenis lampu yang digunakan dan kontribusi pencahayaan alami
melalui bukaan. Secara umum distribusi pencahayaan merata karena menggunakan teknik pencahayaan umum, penggunaan stiker
sandblast pada kaca jendela, dan elemen ruangan berwarna cerah. Silau ditemukan di beberapa ruang kerja yang dekat dengan
jendela dan dari pantulan cahaya di meja berlapis kaca. Persepsi responden tentang suasana ruangan lebih rendah dari penilaian
fungsinya untuk pemenuhan aktivitas visual. Hal ini disebabkan minimnya area yang memiliki akses penerangan siang hari dan
desain pencahayaan buatan yang monoton. Survei juga menunjukkan bahwa suasana ruangan lebih baik di area berjendela. Hal ini
menguatkan hasil penelitian sebelumnya yang menekankan perlunya akses siang hari ke area kerja. Saran utama yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan kualitas pencahayaan pada ruangan adalah dengan menambahkan task lighting pada ruang kerja.
Pencahayaan tugas berfungsi untuk meningkatkan kontras, tingkat pencahayaan, dan memberikan fokus untuk aktivitas. Task
lighting harus dilengkapi dengan kontrol individu sehingga dapat disesuaikan dengan jenis kegiatan dan preferensi masing-
masing siswa. Selain itu, untuk meningkatkan produktivitas pengguna, dalam menentukan ruang kerja, area berjendela perlu
dipenuhi terlebih dahulu sebelum menyebarkan siswa ke area lain. Saran lainnya adalah menambahkan luminations pada dinding
untuk meningkatkan suasana agar lebih nyaman dan menyenangkan untuk bekerja.
https://www.researchgate.net/publication/331500076_Lighting_Quality_In_The_Architectural_Design_Studio_Case_Study_Archit
ecture_Design_Studio_at_Universitas_Katolik_Parahyangan_Bandung_Indonesia
JURNAL VIII
Judul Jurnal : Importance of Daylighting over Artificial Lighting
Pencahayaan siang hari tidak hanya menghemat listrik tetapi juga menghasilkan arsitektur yang terang dan
lapang dengan keindahan yang luar biasa. Ini telah menjadi elemen utama dalam desain hemat energi dan
arsitektur pasif surya yang berkelanjutan. Jika pencahayaan siang hari digunakan secara efektif maka
pengurangan energi pendinginan dan pencahayaan yang dibutuhkan untuk mengkondisikan bangunan akan
menjadi kenyataan. Faktor-faktor penting untuk memiliki pencahayaan siang hari diberikan di bawah ini: -
Pencahayaan siang hari meningkatkan kenyamanan dan produktivitas orang yang tinggal di dalamnya. - Siang
hari meningkatkan suasana hati dan motivasi seseorang di tempat kerja; pekerjaan dilakukan lebih cepat dan
melibatkan lebih banyak kesenangan dan hasilnya lebih baik. - Stres telah berkurang karena menciptakan
lingkungan dalam ruangan yang lebih tenang karena mengingatkan orang akan alam luar. - Siang hari
maksimum membantu mengurangi tagihan listrik bulanan dengan mengurangi jumlah listrik yang dihabiskan.
https://www.academia.edu/44168778/Importance_of_Daylighting_over_Artificial_ Lighting
JURNAL IX
Judul Jurnal : Optimizing the Role of Artificial Lighting in Commercial Buildings
Pencahayaan merupakan salah satu bagian utama dalam sebuah interior. Cahaya memberikan pengaruh yang sangat
besar terhadap kinerja pekerjaan manusia. Tanpa cahaya, manusia tidak dapat melihat, bekerja dan merasakan
suasana/atmosfer ruang. Kualitas cahaya yang buruk akan mempengaruhi suasana ruang. Pencahayaan yang terencana
dengan baik akan mampu menunjang kebutuhan visual di dalam dan di luar ruangan sesuai dengan jenis aktivitas
manusia. Darmasetiawan, Christian, dkk (dalam Nurintan, 2014: 3-4) mengklasifikasikan pencahayaan sebagai berikut: -
Pencahayaan alami adalah sumber penerangan yang berasal dari sinar matahari. - Pencahayaan buatan adalah
pencahayaan yang dihasilkan oleh sumber cahaya selain cahaya alami. Pencahayaan buatan memiliki beberapa jenis
berdasarkan - sumber cahaya, intensitas, penempatan, arah cahaya, fungsi dan tampilannya. Luigina de Grands (dalam
Rianto, 2014: 3-4) mengklasifikasikan cahaya buatan sebagai berikut: - Berdasarkan sumber cahayanya dibedakan
menjadi 3 cahaya pijar, cahaya fluorescent, dan cahaya yang mengandung fosfor (fluorescent) - Berdasarkan
intensitasnya , dibagi menjadi 3 yaitu full irradiance, medium light, dan low light atau kurang cahaya, - Berdasarkan
penempatannya dibagi menjadi 5 yaitu plafon (celling lamp), menggantung dari plafon (pendant lamp), menempel pada
dinding (wall lamp), di atas meja (table lamp), dan berdiri dengan kaki (standing lamp).
https://www.academia.edu/65500664/Optimizing_the_Role_of_Artificial_Lighting_in_Commercial_Buildings
JURNAL X
Judul Jurnal : Redesign of Artificial Lighting with Electricity Saving Aspects
Cahaya adalah salah satu jenis gelombang elektromagnetik yang memancar dalam udara di mana gelombang
memiliki panjang dan frekuensi tertentu yang jumlah atau nilainya dapat dibedakan dari cahaya lain energi
dalam spektrum elektromagnetik (Suhardi, 2008). Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, Pengertian cahaya
adalah pancaran cahaya atau cahaya dari suatu benda yang bersinar seperti matahari yang dapat menyebabkan
mata menangkap bayangan dari benda-benda di sekitarnya yang terkena cahaya.
Menurut penelitian, fungsi utama pencahayaan buatan di lingkungan kerja yang diterapkan secara terpisah atau
dikombinasikan dengan pencahayaan alami adalah:
menghadirkan lingkungan di mana mata dapat melihat dengan baik sehingga aktivitas visual dapat
dilakukan dengan mudah dan tepat
memungkinkan manusia untuk berjalan dan lebih mudah dan aman
tidak menyebabkan peningkatan suhu udara yang berlebihan di tempat yang disinari
memberikan penerangan yang kuat yang menyebar merata di setiap sudut ruangan, tanpa berkedip,
berlebihan atau dapat menyilaukan dan tidak menimbulkan bayangan yang mengganggu, meningkatkan
kenyamanan lingkungan visual
https://www.academia.edu/70227003/Redesign_of_Artificial_Lighting_with_Electricity_Saving_Aspects