Anda di halaman 1dari 41

TUGAS

“KONSEP KONSEP DALAM ARSITEKTUR”

Disusun Oleh:
NAMA : ALFINA LUSIANA
NIM : 03420200027
KELAS : C1
JURUSAN : ARSITEKTUR

MATA KULIAH : Studio Perancangan Arsitektur III


DOSEN PENGAMPU : Dr. Ir. Aris Alimuddin, S.T., MT.

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Tahun ajaran 2021-2022
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Struktur Pada Bentangan Lebar ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur III. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Struktur
bentangan lebar bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Aris Alimuddin,
S.T., MT. selaku Dosen Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur III
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, April 2022

Penulis

Alfina Lusiana
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................... Error! Bookmark not defined.


DAFTAR ISI .............................................................................................. 3
BAB I......................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ....................................................................................... 3
A. Latar belakang .................................................................................... 4
B. Rumusan masalah .............................................................................. 5
C. Tujuan .................................................Error! Bookmark not defined.
BAB II............................................................ Error! Bookmark not defined.
PEMBAHASAN ......................................................................................... 6

1. PengertianKonsep dalam Arsitektur


2. Macam-macam Konsep dalam Arsitektur
3. Jenis-jenis Konsep dalam Arsitektur

BAB III PENUTUP................................................................................ 40


DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 41

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Arsitektur dapat didefinisikan sebagai ilmu dan seni perencanaan


dan desain bangunan. Francis D.K. Ching (2008) menyatakan bahwa
arsitektur membentuk suatu mata rantai yang menghubungkan ruang,
bentuk, teknologi dan fungsi. Fungsi utama arsitektur adalah untuk
memungkinkan segala bentuk aktivitas manusia (pengguna) baik di dalam
maupun di luar ruangan. Oleh karena itu, proses perencanaan dan
perancangan memerlukan sistem sirkulasi yang tepat dan sesuai untuk
lingkungan bangunan (ruangan, bangunan, atau area) agar aktivitas
pengguna dapat dilakukan dengan baik, lancar, dan nyaman.

Selain itu Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang


bangunan dalam artian yang lebih luas arsitektur mencakup merancang dan
membangun keseluruhan lingkungan binaan mulai dari level makro yaitu
perencanaan kota perancangan perkotaan arsitektur landscape hingga ke
level mikro yaitu desain bangunan desain perabot dan desain produk.
Arsitektur lahir dari dinamika antara kebutuhan (kebutuhan kondisi
lingkungan yang kondusif, keamanan, dsb) dan cara (bahan bangunan
yang tersedia dan teknologi konstruksi).

Membangun desain kerja. Seorang yang ingin mendesain selalu


menggunakan konsep di dalamnya. Konsep yang digunakan adalah
konsep terkenal untuk harinya. Setelah mengubah waktu. Konsep
arsitektur semakin banyak. Masing-masing konsep yang disajikan memiliki
ciri dan ciri tersendiri, dan ada pelopor zamannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Konsep dalam Arsitektur
2. Macam-macam konsep Dalam Arsitektur
3. Apa saja Jenis-Jenis konsep dalam Arsitektur

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Seperti apa Konsep dalam arsitektur
2. Untuk mengetahui Macam-macam Arsitektur
3. Untuk mengetahui Jenis-Jenis dalam Arsitektur
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Konsep dalam Arsitektur

Konsep adalah ide yang memiliki kepribadian tertentu dan,


sebagai hasil dari pemahaman, ide tertentu. Selain itu, konsep
menggabungkan unsur-unsur yang berbeda (gagasan, pendapat,
pengamatan) menjadi satu kesatuan. Konsep tersebut harus
mencakup kelayakan, mendukung tujuan dan cita-cita utama proyek,
dan mempertimbangkan karakteristik dan kendala unik dari setiap
proyek. Ide arsitektur adalah konsep yang disederhanakan, dan
tema adalah pola atau ide spesifik yang diulang di seluruh desain
proyek.
Tujuan dari ide ini adalah untuk memberikan pola struktur
yang cukup sehingga setiap bagian dapat dikembangkan dengan
spesifikasinya sendiri dan didukung secara keseluruhan. Menurut
Burns, “Bangunan perlu memiliki ide-ide kuat yang lebih arsitektural
daripada seni patung dan seni lukis ide-ide yang berkaitan dengan
kegiatan di dalam bangunan. Fungsi konsep ini dalam karya arsitek
adalah untuk membuat bangunan lebih menarik dan abstrak dan
untuk menyampaikan ide-ide arsitek.

Secara umum, konsep dapat diartikan sebagai suatu


representasi abstrak dan umum tentang sesuatu. Karena sifatnya
yang abstrak dan umum, maka konsep merupakan suatu hal yang
bersifat mental. Representasi sesuatu itu terjadi dalam pikiran.
Sebuah konsep mempunyai rujukan pada kenyataan. Ada juga yang
mengartikan bahwa,pengertian konsep adalah suatu medium yang
menguhubungkan subjek penahu dan objek yang diketahui, pikiran,
dan kenyataan. Konsep termasuk dalam jenis medium in quo. Dalam
sebuah konsep, kita mengenal, memahami, dan menyebut objek
yang kita ketahui. Kekhususan dari medium in quo adalah walaupun
dalam pengenalan akan objek tertentu, yang langsung kita sadari
bukan konsepnya tetapi objek fisik itu sendiru, tetapi dalam suatu
refleksi, konsep sendiri dapat menjadi objek perhatian dan
kesadaran kita. (Sudarminta, 2002).
Konsep adalah gagasan-gagasan yang memadukan berbagai
unsur ke dalam suatu keseluruhan. Konsep adalah antitesis dari
wawasan-wawasan yang sama sekali belum dianggap tepat. Suatu
konsep harus mengandung kelayakan; yang mungkin menunjang
maksud-maksud daru cita-cita pokok suatu proyek dengan
memperhatikan karakteristik-karakterisitik dan keterbatasan-
keterbatasan yang khas dari tiap proyek. (Anitasari, 2013).

2. Macam-macam Konsep dalam Arsitektur


Dalam arsitektur terdapat 5 jenis konsep yang digunakan menurut
Catanese (1991), yaitu :
1. Analogi
Desain dengan mengambil sifat, pola, atau unsur dari
sebuah benda, didesain menjadi bentuk yang berbeda.
Kesatuan konsep menggabungkan elemen-elemen menandai
satu baik ambisius dan elusive. Arsitek menawarkan essay
atau skenario yang menggabungkan faktor-faktor penting dan
ide-ide yang mempengaruhi solusi. Bangunan merupakan
penggabungan konsep-konsep. Arsitektur merupakan
pemecahan isu-isu individual. Pemecahan masalah untuk
seorang arsitek meminimalisasikan permintaan- permintaan.
The Conceptual skenario memperluas pernyataan. konsep
diubah menjadi kesimpulan. The conceptual scenario dapat
digunakan untuk mengidentifikasikan ide-ide penting dan
masalah-masalah yang disimpulkan menjadi suatu
pernyataan. Konseptual skenario merupakan produk proses
evolusi.
a) Pengertian Arsitektur Analogi
Analogi merupakan salah satu pendekatan
bentuk yang digunakan dalam dunia arsitektur.
Pendekatan analogi dapat dikatakan berhasil jika
pesan yang ingin disampaikan atau objek yang
dianalogikan dapat dimengerti oleh mayoritas orang.
Dalam konsep analogi, hal yang terpenting adalah
persamaan antara bangunan dan objek yang
dianalogikan. Maksud persamaan ini adalah pesan
yang akan disampaikan nantinya. Bukan benar-benar
bentuk atau pun ukuran bangunan yang serupa.

b) Macam-macam Konsep Analogi


➢ Analogi Personal (Personal Analogy)
Yang dimaksudkan oleh analogi personal
adalah seorang arsitek yang membayangkan
atau mengandaikan dirinya sendiri sebagai
bagian dari permasalahan yang ada di dalam
desain sebuah arsitektur. Hal ini dimisalkan
seperti sang arsitek yang seolah-olah
membayangkan dirinya sebagai bangunan yang
menghadap ke suatu arah tertentu, bagaimana
respon yang akan diterimanya terhadap cahaya
matahari yang datang.
➢ Analogi Langsung (Direct Analogy)
Direct analogy atau analogi langsung
ialah analogi yang paling mudah dimengerti
atau dipahami bagi orang-orang lain
dibandingkan dengan tipe analogi lainnya.
Dengan analogi ini, arsitek akan menyelesaikan
permasalahan desain berdasarkan fakta dari
cabang-cabang ilmu lain.
➢ Anaolgi Simbolik (Symbolic Analogy)
Analogi simbolik adalah analogi dimana
sang arsitek menyelesaikan permasalahan
desain dengan cara menyisipkan makna
tertentu secara tersirat. Analogi ini dapat
dikatakan sebagai bentuk analogi tidak
langsung.
➢ Analogi Matematis
Mengambil ukuran-ukuran bilangan
termasukbentuk dasar untuk menjadi dasar
rancangan.
➢ Analogi Biologis
Menurut pencetus konsep ini bahwa
membangun adalah proses biologi dan bukan
proses estetis. Analogi biologis ini dibedakan
menjadi dua bagian yaitu organic dan biomorfik.
Analogi organic adalah analogi yang
memusatkan perhatian pada hubungan
bangunan dengan ronanya.
➢ Analogi Romatic
Ciri pokoknya yaitu bersifat mengemban
dalam mendatangkan tanggapan emosional
dalam diri pengamat dengan cara
membangkitkan kenangan pengama dengan
gambaran yang berlebihan yang bisa
menyentuh sense atau indera perasa. Dengan
pemanfaatan potensi alam baik secara alamiah
maupun secara rekayasa (dikembangkan).
Contoh yaitu: peniruan tempat yang eksotis,
primitive, tradisional, asosisasi masa kanak-
kanak, dll.
➢ Analogi Linguistik
Bahwa bangunan dianggap sebagai alat
untuk menyampaikan informasi kepada
pengamat dengan berbagai cara atau model,
diantaranya yaitu:
• Model tata bahasa (gramatikal/sintaksis)
• Model ekspresionis
• Model semiotic, yaitu dengan pemberian
tanda untuk bisa memberikan informasi
yang dimaksud.
➢ Analogi Pemecahan Masalah
Bahwa arsitektur sebagai pertimbangan
sesuai dengan penalaran yang bersifat logis,
sistematis dan rasional daripada inspiratif. Ciri
pemecahan masalah dalam perancangan
memperlihatkan prosedur yang seksama dan
terpadu, agar dianggap rasional, prosedurnya
harus memuat sedikitnya tiga tahapan,yaitu:
• Analisis, yaitu merupakan pengkajian
data dan permasalahan.
• Sintesis, yaitu mengaitkan atau
memproses seluruh data yang ada.
• Evaluasi, melakukan tahap pencapaian
hasil.
➢ Analogi Mekanik
Bahwa bangunan dianggap mesin yang
digunakan sebagai tempat beraktivitas bagi
penghuninya. 10. Analogi Adhoics Analogi
khusus atau special untuk tujuan tertentu.
Selain itu, analogi adhoic ini merupakan
tanggapan terhadap kebutuhan yang penting
dan mendesak dengan menggunakan
informasi-informasi yang langsung.
➢ Analogi Bahasa Pola
Manusia secara biologis adalah serupa,
dan dalam suatu kebudayaan tertentu terdapat
kesepakatan untuk perilaku dan juga untuk
bangunan. Jadi, arsitektur harus mampu
mengidentifikasi pola-pola kebutuhan agar
dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan
tersebut. Pendekatan tipologi atau pola
menganggap bahwa lingkungan perilaku dapat
dipandang dalam pengertian satuan-satuan
digabungkan untuk membangun sebuah
bangunan.
➢ Analogi Dramaturgi (Irama)
Kegiatan-kegiatan manusia yang
dinyatakan sebagai dan lingkungan buatan
yang dianggap sebagai pentas panggung.
Terdapat 2 sudut pandang diantaranya yaitu:
• Sudut pandang actor Dengan
menyediakan alat-alat perlengkapan dan
kesan-kesan yang diperlukan seta
perabot-perabot yang disusun secara
teratur.
• Dari sudut pandang dermawan
Arsitek menyebabkan orang
bergerak kesuatu arah dengan
memberikan petunjuk-petunjuk visual
misalnya arsitek dalam dramatugi
mengatur aksis penunjangnya
c) Contoh Bangunan Analogi
➢ Menara Eiffel, Prancis

eiffel towerWell, siapa yang tidak tahu dengan Menara


Eiffel? Pada awalnya, Menara Eiffel dibangun sebagai
gerbang I’Exposition Universelle 1889, yakni sebuah
World’s Fair yang bertepatan dengan 100 tahun dari
peristiwa Revolusi Perancis. Meski pada saat
berlangsungnya proses pembangunan mendapat
banyak kecaman dan protes dari masyarakat
setempat, akan tetapi Menara Eiffel tetap dibangun
dari tahun 1887 sampai dengan tahun 1889.
Desain dari Menara Eiffel ini ternyata juga
menggunakan pendekatan analogi, lho! Menara Eiffel
dirancang sebagai sebuah bangunan yang
menggambarkan sesosok wanita feminim yang elegan.
Menara Eiffel seakan merepresentasikan bagaimana
seorang wanita anggun berdiri, bagaimana bentuk
tubuhnya yang elegan.

Ronchamp Chapel – Le Corbuzier

Ronchamp ChapelLe Corbuzier adalah salah satu


arsitek terkenal dan berpengaruh di dunia arsitektural.
Karya Le Corbuzier yang satu ini banyak sekali
dimiripkan dengan bermacam-macam objek seperti
telapak tangan yang membuka seolah berdoa, atau
juga seperti kapal laut, bentuk bebek, topi pelukis dan
masih banyak lagi.

Akan tetapi, arti dari bangunan tersebut ternyata


berbeda dengan apa yang dimaksud dari Le Corbuzier
sendiri. Broadbent menuturkan bahwa inspirasi dari
Ronchamp Chapel ini berasal dari sebuah cangkang
kepiting yang secara tidak sengaja ditemukan oleh Le
Corbuzier pada saat sedang berjalan-jalan di Pulau
Long Island.
Bird Nest Stadium, Beijing China – Herzang & De
Meuron

bird nest stadiumBird Nest Stadium, dibangun oleh


sang arsitek berdasarkan inspirasinya kepada bentuk
sarang burung. Maka dari itu, penamaan dari stadium
ini sendiri mengadopsi kata “bird nest”. Analogi dari
sarang burung ini terlihat tidak hanya dari segi estetis
eksteriornya saja.

Akan tetapi juga pada sistem struktural yang dapat


terlihat dari luar bangunan. Seluruh struktur yang
terlihat dari bagian luar ini merefleksikan cabang
sarang yang menyatu satu sama lain sehingga
menghasilkan ketahanan yang luar biasa pada setiap
elemen bangunannya.
Turning Torso, Swedia – Santiago Calatrava

turning torsoAnalogi yang diambil dari bangunan


Turning Torso ini adalah pergerakkan tubuh manusia
yakni bentuk tulang belakang yang seolah seperti
dipilin. Analogi ini memberikan pembelajaran
mengenai movement dan structure. Sang arsitek,
Calavatra menyadari bahwa di dalam struktur itu
sendiri terdapat movement yang tidak dapat
dihindarkan lagi pasti akan terjadi.

Pada desain Turning Torso ini dapat dilihat struktur


tulang belakang manusia masih sangat memungkinkan
untuk terjadinya pergerakkan. Akan tetapi, masih dapat
menjadi struktur yang kokoh dan masih dapat bertahan
hingga saat ini.
Montjuic Communication Tower – Santiago
Calatrava

Montjuic Communication TowerMenara komunikasi ini


terletak di daerah Montjuic, Barcelona, Spanyol.
Montjuic merupakan sebuah area olimpiade, dimana
Torre Telofonica ini difungsikan sebagai pengirim
siaran televisi Olimpiade Musim Panas pada tahun
1992.

Sebagai arsitek, Santiago Calatrava mendesain


menara ini dengan menggunakan analogi seperti
seorang atlet yang tengah memegang obor olimpiade.
Hal ini dihasilkan berdasarkan pertimbangan site dan
fungsinya. Menara ini pun menggunakan
pentransformasian dari sebuah bentuk alam dengan
representasi simbolik.

2. Metafora
Mengambil bentuk nyata dan mendesain dengan
menyerupai bentuk tersebut. Metafora mengidentifikasi
hubungan diantara benda-benda dimana hubungan-
hubungan yang terjadi lebih bersifat abstrak. Dalam hal ini
metafora menggunakan kata-kata "seperti" atau "bagaikan"
untuk melukiskan hubungan tersebut.
1. Prinsip-Prinsip Metfora
Arsitektur Metafora, pada umumnya memiliki
karakter layaknya gaya bahasa metafora yaitu
perbandingan dan perumpamaan. Karakter tersebut
diterjemahkan dalam visual meliputi hal-hal sebagai
berikut ini :
➢ Berusaha untuk mentransfer suatu keterangan
(maksud) dari suatu subjek ke subjek lain.
➢ Berusaha untuk melihat suatu subjek seakan-
akan subjek tersebut adalah sesuatu hal yang
lain.
➢ Mengganti fokus penelitian atau area
konsentrasi penyelidikan lainnya. Harapannya
jika dibandingkan dengan cara pandang yang
lebih luas, maka akan dapat menjelaskan
subjek tersebut dengan cara yang berbeda
(baru).
2. Jenis-Jenis Metafora
Berdasarkan cara perbandingan dan objek yang
dijadikan perumpamaan, maka konsep metafora dapat
dibedakan menjadi tiga macam yaitu Intangible
Metaphor (metafora abstrak), Tangible Metaphors
(metafora konkrit) dan Combined Metaphors (metafora
kombinasi). Berikut penjelasan masing-masing jenis
metafora tersebut :
➢ Intangible Metaphor (metafora abstrak)
Intangible methaphors adalah metafora
abstrak yang berangkat dari sesuatu yang
abstrak dan tak terlihat (tak berbentuk).
Misalnya seperti konsep, ide, hakikat manusia,
paham individualisme, naturalisme, komunikasi,
tradisi, budaya termasuk nilai religius.
➢ Tangible Metaphors (metafora konkrit)
Tangible methaphors adalah metafora
nyata yang berangkat dari bentuk visual serta
spesifikasi atau karakter tertentu dari sebuah
benda nyata. Benda yang dijadikan acuan
biasanya merupakan benda yang memiliki nilai
khusus bagi kelompok masyarakat tertentu.
Misalnya sebuah rumah dengan metafora buah
labu, maka rumah tersebut akan dibuat mirip
buah labu.
➢ Combined Metaphors (metafora kombinasi)
Combined methafors adalah metafora
kombinasi yang merupakan penggabungan
metafora abstrak dan metafora konkrit. Metafora
kombinasi membandingkan suatu objek visual
dengan benda lain serta mempunyai
persamaan nilai konsep dengan objek
acuannya. Objek tersebut digunakan sebagai
acuan kreativitas dalam perancangan.
3. Contoh Bangunan Metafora
Dalam perkembangannya, ada banyak tokoh
dan karya arsitektur metafora yang tersebar di seluruh
dunia. Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa
tokoh arsitektur metafora dan karyanya.
Mario Botta dan karyanya The Botta Berg Oase,

The Botta Berg Oase adalah karya arsitek Mario Botta


di Arosa-Switzerland. Karya ini menunjukkan metafora
tentang hakikat tubuh dan semesta. Bangunan ini
berfungsi sebagai Spa center yang terletak di suatu
kawasan pegunungan di Switzerland. Di sekelilingnya
terdapat hutan pinus dan cemara.

Botta membuat metafora pada bangunannya sehingga


terlihat seakan-akan menyatu dengan hutan pinus dan
cemara di sekitarnya. Permainan material seperti kaca
dan baja diolah menjadi seperti “daun” menjadi suatu
bahasa metaforis untuk menjawab sisi manusia
tentang “costumer service”. Di tempat itu manusia
seperti diberi kesempatan untuk mengenali tubuhnya
sendiri, menikmati teknologi dan menikmati alam
pegunungan yang menakjubkan.
Daniel Libeskind dan karyanya Jewish Museum

Jewish Museum di Berlin yang dirancang oleh Daniel


Libeskind. Dalam perancangannya, arsitek Daniel
Libeskind menekankan filosofi bahwa “Yang terpenting
dari segala hal adalah bagaimana Anda mendapatkan
pengalaman dari ruang itu sendiri. Ini yang membuat
orang berusaha memunculkan segala macam
intepretasi.”

Libeskind ingin pengunjung museum ini mendapatkan


pengalaman baru layaknya sebuah petualangan.
Perjalanan di dalam museum dikiaskan menjadi suatu
petualangan yang mengesankan. Filosofi itu
ditransformasikan pada konfigurasi ruangan yang
berbentuk zig-zag. Ini maksudnya agar pengunjung
bisa "tersesat" dan mengalami sensai petualangan
yang sama, seperti ketika bangsa Yahudi diusir dan
kehilangan arah tujuan saat terjadinya peristiwa
Holocaust oleh Nazi Jerman.
Ridwan Kamil dan karyanya Museum Tsunami

Konsep besar museum ini yaitu “Rumoh Aceh as a


ascape hill”. Ridwan Kamil mengibaratkan museum
sebagai rumah panggung yang mampu
menyelamatkan para penduduk Aceh bila sewaktu-
waktu terjadi Tsunami. Di bagian dalam museum juga
menceritakan dan mengajak kita untuk dapat
merasakan suasana saat terjadi Tsunami di Aceh.

Di awali pada pintu masuk yang “menekan” perasaan


pengunjung dengan ruangan yang sempit dan di
dindingnya terdapat air yang mengalir (water wall)
sehingga seolah-olah pengunjung dibawa masuk ke
dasar laut yang dalam. Lalu masuk ke galeri pertama
yang berisi data-data tentang Tsunami. Ruangan ini
posisinya di bawah reflecting pool dari public park yang
ada pada museum Tsunami ini. Ruangan ini
menampilkan kesan suram dimana pengunjung
seakan-akan berada benar-benar di dasar laut.
3. Konsep Programatik/Pragmatik

Konsep programatik adalah konsep yang


dikembangkan berkisar tentang persoalan-persoalan yang
pragmatis, yang diidentifikasi dari program sebuah bangunan.
Konsep ini dikenal sebagai tanggapan langsung dari
pemecahan masalah suatu proyek dan perancangannya.
Jika Anda dihadapkan pada sebuah perancangan, hendaknya
perlu dikenali terlebih dahulu permasalahan yang ada.
Setelah itu, identifikasi lebih detail kemudian mencari solusi
desain dengan pemecahan dari berbagai sumber. Hal inilah
yang dimaksud dengan programatik atau tanggapan langsung
dari pemecahan masalah.

Gyo obata, arsitek asal amerika berhasil


mengaplikasikan konsep ini dalam merancang museum udara
dan ruang angkasa di washington DC. Dalam kasus ini obata
berhasil mengidentifikasikan permasalahan utama pada
perancangan bangunan itu. Titik permasalahan terletak pada
sirkulasi dan orientasi bagi pengunjung yang jumlahnya
sangat banyak. Akhirnya konsep yang dikembangkan
sebagai alternatif desain adalah dengan mendesain sebuah
jalan raya dua tingkat yang menghubungkan serangkaian
ruang pameran tertutup. Konsep ini juga umum dan sering
digunakan dalam proyek pemerintah untuk menyelesaikan
permasalahan pembangunan dalam negeri.

Membuat bentuk sesuai fungsi dan kebutuhan,


susunan ruang, tanpa memperhatikan bentuk atau tampak.
Konsep yang dikembangkan seputar persoalan-persoalan
yang diidentifikasi dari program suatu bangunan. Contoh dari
konsep Pragmatik adalah Honai, Papua,Indonesia.

Rumah Honai terbuat dari kayu dengan atap berbentuk


kerucut yang terbuat dari jerami atau ilalang. Honai sengaja
dibangun sempit atau kecil dan tidak berjendela yang
bertujuan untuk menahan hawa dingin pegunungan Papua.
Honai biasanya dibangun setinggi 2,5 meter dan pada bagian
tengah rumah disiapkan tempat untuk membuat api unggun
untuk menghangatkan diri. Honai dibangun denga prinsip
arsitektur pada zamannya yang telah diperhitungkan, dari sis
kebutuhan yaitu keterbatasan iklim tanpa memikirkan bentuk
dan tampak dari bangunan.

4. Konsep Esensi

Merupakan konsep yang mengambil hakekat dari


permasalahan atau hal yang mendasar dan yang paling
penting untuk desain tersebut. Konsep esensi juga tidak
hanya memperhatikan fungsi dari seluruh aktivitas dalam
bangunan,tetapi dikembangkan melalui pendekatan
pragmatis. Contoh bangunan yang menerapkan konsep
esensi adalah Istana Versailles.

Megahnya Arsitektur bangunan Istana Versailles ini tak


luput dari hasil karya tangan dingin French Baroque.
Pembangunan istana ini cukup memakan waktu sangat lama
yaitu sekitar 40 tahun pembuatannya, pembangunan istana
ini juga di komandoi oleh arsitek Le Van ( 1612-1670 ) dan
dibantu oleh Jules Hardouin Mansart. Istana Versailles
memiliki luas tanah sekitar 63.154 meter persegi. Dengan
memiliki bangunan sekitar 2.300 ruangan,1.000 ruangan yang
saat ini digunakan sebagai museum. Dan 100 hektar lainnya
dijadikan kebun serta taman istana, yang di desain oleh
arsitek Le Notre. Istana Versailles merupakan bangunan
dengan penggunaan konsep Esensi karena hakekat dari
bangunan dan kemegahan bangunannya.

5. Konsep Utopia (Cita-Cita)


Konsep berdasarkan cita-cita, khayalan/imajinasi, tidak
biasa dipakai. Konsep ini biasanya merupakan cita-cita
tertinggi perancang. Guangzhou Opera House, yang terletak
di Guangzhou, Cina, merupakan bangunan besar dan indah.
Gedung ini dianggap salah satu teater terbesar di negara ini.
Diresmikan pada Mei 2010, gedung opera ini dirancang oleh
arsitek Irak Zaha Hadid, perempuan pertama yang
memenangkan Pritzker Architecture Prize, butuh waktu
sekitar lima tahun untuk membangunnya. Ini adalah struktur
terdiri dari granit dan rangka baja kaca.
Bentuknya yang unik, dengan konsep dua buah
lempeng batu kembar yang dihaluskan oleh arus air, yang
seolah-olah terdampar di tepi Sungai yang sengaja dirancang
dengan pendekatan terhadap fungsi urban dan menciptakan
dialog baru dengan kota yang sedang berkembang. Gedung
Guangzhou Opera House ini merupakan gedung yang
menggunakan konsep Utopia, karena gedung ini telah
dirancang melalui tahap-tahap tansformasi desain dan sesuai
dengan apa yang dicita-citakan perancang melalui
imajinasi/khayalan perancang.

3. Jenis-Jenis Konsep dalam Arsitektur


1. Konsep Futuristik
a. Pengertian Futuristik Menurut The American Heritage
dictionaries, futuristic (futurism) adalah:
a) kepercayaan bahwa tujuan kehidupan dan keinginan
seseorang terletak di masa depan bukan pada masa
sekarang ataupun masa lalu.
b) pergerakan artistik yang berasal dari itali di sekitar
tahun 1910 dengan tujuan mengekspresikan energi,
dinamis, dan kualitas dari kehidupan kontemporari,
khususnya yang terjadi pada gerakan dan kekuatan
mesin-mesin modern.

Jadi Arsitektur Futuristik adalah seni/gaya bangunan


atau suatu lingkungan binaan yang di dalam
perencanaan dan perancangannya tidak berdasarkan
oleh sesuatu yang terkait dengan masa lalu akan tetapi
mencoba untuk menggambarkan masa depan dengan
bentukan yang mengejutkan dan pemakaian material
yang maju.

b. Sejarah Arsitektur Futuristik

Arsitektur Futuristik atau futurisme dimulai pada


awal abad ke 20 dengan bentuk bangunan yang ditandai
oleh anti -historicism dan garis panjang mendatar,
kecepatan, emosidan urgensi yang artistik dan gaya ini
dimulai pada Italia dan berlangsung pada tahun
1909sampai 1944. Gaya ini dihidupkan oleh penyair itu
Filippo Tommaso Marinetti, dan dia bekerja pada tokoh
arsitektur terkemuka seperti arsitek Antonio Sant’Elia dan
senimanUmberto Boccioni, Giacomo Balla, Fortunato
Depero, Enrico Prampolini. pendukung bangunan
futuristik menyarankan kecepatan, teori pengaruh energi
dan ekpresi yang kuat, didalam usahanya untuk membuat
zaman arsitektur yang modern.

c. Contoh Penerapan Bangunan Dengan Konsep Asitektur


Futuristik
Gardens By The Bay, Singapura Siapa sangka
negara kecil seperti Singapura bisa memberikan inovasi
dan kemajuan teknologi yang begitu cepat. Gardens By
The Bay salah satu contohnya. Berlokasi di tepian Marina
Bay dan hanya berjarak 5 menit dari pusat kota, tempat
ini menjadi proyek pertamanan terbesar di Singapura.
Dibangun pada area 101 hektar, pembangunan Gardens
by The Bay sendiri dirancang oleh Wilkinson Eyre
Architects. Tempat ini menyediakan 9 pemandangan
pantai yang memukau bagi siapa pun yang berkunjung
ke sana. Tak mengherankan memang, bangunan
futuristik di Asia Tenggara pun telah mendapatkan
berbagai macam penghargaan di dunia, seperti The
Landscape Institute Awards 2013 for Climate Change
Adaptation dan World Building of the Year 2012.

2. Konsep Arsitektur Vintage


a. Pengertian Vintage
Saat ini, orang-orang menggunakan kata vintage untuk
merujuk pada minat pada hal-hal kuno yang memiliki
kualitas baik dan diakui secara luas. Kata vintage ini juga
bisa digunakan sebagai kata benda atau kata sifat.

b. Sejarah Arsitektur Vintage


Arsitektur vintage lebih mengarah ke gaya-gaya
arsitektur klasikk di tahun 1920 sampai 1970an. Dalam
penerapannya ke arsitektur masa kini vintage bukan berati
harus menggunakan bahan, material, maupun furniture
tempo dulu yang sudah berumur ratusan tahun, melaikan
menciptakan kreasi untuk menampilkan nuansa tempo
dulu ke dalam bagunan maupun ruangan dengan material
dan bahan bangunan yang modern.
c. Sejarah Arsitektur Vintage
Arsitektur vintage lebih mengarah ke gaya-gaya
arsitektur klasikk di tahun 1920 sampai 1970an. Dalam
penerapannya ke arsitektur masa kini vintage bukan berati
harus menggunakan bahan, material, maupun furniture
tempo dulu yang sudah berumur ratusan tahun, melaikan
menciptakan kreasi untuk menampilkan nuansa tempo
dulu ke dalam bagunan maupun ruangan dengan material
dan bahan bangunan yang modern.
3. Pengertian Modernisme
Modernisme adalah sebuah kecenderungan berpikir
yang menyatakan bahwa manusia memiliki kekuatan untuk
membuat, meningkatkan dan membentuk kembali lingkungan
dengan bantuan ilmu pengetahuan, tekhnologi dan
percobaan praktis. Modernisme merupakan serangkaian
pergerakan kebudayaan yang mengakari perubahan di
masyarakat Barat pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-
20 yang terbentuk oleh urbanisasi dan industrialisasi dari
masyarakat Barat. Istilah modernisme mencakup serangkaian
pergerakan perubahan di bidang seni, arsitektur, musik,
literatur dan seni-seni terapan. Pada intinya, modernisme
meninggalkan pemikiran dan budaya klasik dan menuju
pemikiran dan budaya yang berdasarkan pada ilmu
pengetahuan modern dan rasionalitas. Sebuah dogma yang
menjadi nafas desain modern adalah Form follow Function
yang di lontarkan oleh Louis Sullivan. Simbol terkuat dari
kejayan modernisme adalah mesin yang juga diartikan
sebagai masa depan bagi para pengikutnya. Desain tanpa
dekorasi lebih cocok dengan ́bahasa mesin ́, sehingga karya-
karya tradisi yang bersifat ornamental dan dekoratif dianggap
tidak sesuai dengan ́estetika mesin.
Modernisme adalah suatu periode yang mengafirmasi
keeksistensian dan kemungkinan mengetahui kebenaran
dengan hanya menggunakan penalaran manusia. Oleh
karena itu, dalam arti simbolik penalaran menggantikan posisi
Tuhan, naturalisme menggantikan posisi supernatural.
Modernisme sebagai pengganti dinyatakan sebagai
penemuan ilmiah, otonomim manusia, kemajuan linier,
kebenaran mutlak (atau kemungkinan untuk mengetahui),
dan rencana rasional dari social order Modernisme dimulai
dengan rasa optimis yang tinggi.
1. Sejarah Arsitektur Modernisme
Pada awalnya Arsitektur Modern muncul sekitar tahun
1750-an di Eropa, dengan beberapa ciri khas yaitu munculnya
arsitektur bergaya Romantic Classicicm atau yang lebih
dikenal dengan aliran Neoklasik, adanya tata kota ideal dan
rekayasa teknologi. Sebenarnya Arsitektur Modern baru
muncul di Eropa sekitar tahun 1860-an setelah dibangunnya
Crystal Palace, sebagai suatu reaksi akibat ketidak puasan
akan gaya arsitektur klasik dan kombinasinya pada abad 18.
Sedangkan di Amerika, gaya ini mulai muncul sekitar tahun
1880-an. Akibat adanya berbagai gagasan baru, salah
satunya adalah adanya peran teknologi dalam perancangan
bangunan yaitu penggunaan bahan-bahan baru seperti beton,
besi, baja, kaca, dan sebagainya, mulailah muncul berbagai
macam struktur yang sekaligus mempengaruhi bentuk-bentuk
bangunan yang sebelumnya tidak ada. Gagasan baru
tersebut terangkum dalam prinsip-prinsip Arsitektur Modern.

Gerakan modern ini sebenarnya lebih mengutamakan


pada konstruksi dan beauty atau keindahan. Di sini semua
gerakan di alam dianggap mempunyai konstruksi sehingga
menjadi indah. Dinamis tetapi tetap sebuah konstruksi yang
kaku tidak lagi statis, selalu dalam keadaan equilibrium
namun tidak kaku. Pada saat itu gerakan ini harus
internasional atau men- dunia dan dipraktekkan oleh semua
arsitek pada saat itu. Semua benda mempunyai bentuk yang
pas seperti bentuk bendungan dan bangunan penyimpanan
gandum yang bentuknya serupa di seluruh dunia. Bahan-
bahan pabrik seperti kaca sangat digemari dimana pada saat
itu kaca dapat membentuk sebuah volume ruang. Bagian
dalam dapat terlihat dengan menggunakan kaca bagian
luarnya menampilkan sebuah kejujuran.
Arsitektur modern yang mulai muncul pada sekitar
tahun 1750 di Eropa mempunyai beberapa tanda, antara lain
:
a) Kehadiran arsitektur modern seiring dengan sedang
munculnya Romantic Classicism, istilah populernya
adalah Neoklasik. Gaya ini dianggap serius apabila
melibatkan emosi yang mengakibatkan prinsip- prinsip
arsitektur klasik tidak diterapkan sepenuhnya
melainkan cenderung lebih condong memilih
(gabungan) gaya yang disukai saja, seperti gaya
arsitektur Gothic dan Ionic.
b) Adanya tata kota ideal, karena sejak 1750 timbul suatu
masalah yaitu banyaknya tempat kumuh. Hal ini
membangkitkan gagasan kota ideal yang menyangkut
polis, yang merupakan komponen masyarakat yang
diatur sehingga hidup selaras dan seimbang.
Bagaimana cara mengatur sebuah lahan menjadi
bangunan merupakan bahan pertimbangan
pembangunan kota itu sendiri, dengan kata kunci
“mandiri” atau self- sufficient.
c) Adanya peran rekayasa dan teknologi. Insinyur sipil
mulai banyak, yang kemudian mulai muncul bahan-
bahan serta bahan-bahan campuran baru seperti
cairan aspal, beton, baja dan sebagainya. Hal ini
mempengaruhi pembangunan, terutama pada struktur
bangunan sehingga mulai muncul bentuk-bentuk baru
baik itu struktur atau penampakkannya.

Sebenarnya arsitektur modern baru muncul sekitar


tahun 1860-an di Eropa dengan bangunan pertama yaitu
Crystal Palace. Bentuk-bentuk yang digunakan merupakan
bentuk-bentuk rasional yaitu kaku biasanya berbentuk kotak
terlihat masif dan jarang terdapat ornamen-ornamen penghias
seperti halnya pada gaya-gaya atau aliran-aliran sebelumnya.
Penerapan bahan- bahan baru dapat terlihat pada bangunan
ini seperti penggunaan struktur besi, baja dan kaca serta
beton. Sedangkan di Amerika, arsitektur modern mulai
muncul sekitar tahun 1880-an, dimana banyak dibangun
gedung-gedung bertingkat tinggi dengan struktur yang
menggunakan bahan-bahan baru hasil fabrikasi terutama
bahan baja.
Prinsip-prinsip arsitektur modern antara lain :
a) Sistem firmitas atau sistem kekokohan, dimana tiang
dan lantai merupakan satu kesatuan atau saling
mengikat, ada pondasi dan penghubung lantai dasar
sebagai pengikat konstruksi. Jadi pada arsitektur
modern ini lebih menonjolkan pada bentuk-bentuk
yang dianggap kokoh.
b) Adanya penggunaan bahan hasil pabrikasi untuk
penutup atau kulit bangunan. Karena adanya revolusi
industri yang banyak menyebabkan penggunaan
bahan-bahan pabrik menjadi tren saat itu. Bahan-
bahan yang banyak digunakan pada saat itu yaitu
bahan-bahan baru seperti besi, baja, beton dan kaca.
Para arsitek pada saat itu sednag gemar- gemarnya
menggunakan bahan-bahan ini.
c) Terdapat sistem grid pada denah, tidak mempunyai
pusat tertentu dan bentuknya biasanya asimetri. Disini
denah sudah lebih kaya akan bentuk dan tidak
berbentuk simetris seperti pada denah-denah
bangunan beraliran klasik sebelumnya. Dan tidak
mempunyai pusat- pusat tertentu.
d) Selalu ada bukaan-bukaan (lubang-lubang) karena
pada saat itu arsitek sudah mulai memikirkan
bagaimana menciptakan bangunan yang sehat yang
diantaranya dengan menggunakan banyak bukaan-
bukaan (lubang-lubang) sebagai sirkulasi udara agar
udara lebih nyaman di dalamnya.
e) Alam dipinjam (dipasang) agar telihat sebagai
ornamen tapi tidak menjadi bagian dari bangunan. Di
bangunan-bangunan modern penggunaan tanaman-
tanaman hias merupakan pengganti dari ornamen-
ornamen estetis yang terdapat pada bangunan aliran
sebelumnya.
f) Adanya kontak dengan alam baik secara langsung
ataupun secara tidak langsung. Alam disini mulai
diperhatikan kembali sebagai unsur yang penting baik
itu sebagai penunjang kenyamanan maupun
kesehatan lingkungan bangunan.
g) Ada keinginan akan sebuah lingkungan yang sehat,
jarak antar bangunan berjauhan. Telah saya jelaskan
diatas bahwa arsitek beraliran modern mulai kembali
memperhatikan kesehatan bangunan salah satunya
juga dengan cara memperjauh jarak antar bangunan
disamping juga sebagai penambah unsur keindahan
dari bangunan itu sendiri lepas dari bangunan-
banguna lain disekitarnya.
h) Arsitektur modern bertulang punggung pada teknologi
(dasar semua permasalahan).

Pada saat tahun 1850-an muncul sebuah gelar baru


yaitu insinyur. Insinyur disini selain ahli bangunan juga bisa
membuat bangunan-bangunan tinggi atau pencakar langit
juga dapat membuat bangunan dengan struktur- struktur yang
panjang seperti jembatan. Sehingga pada akhirnya muncul
istilah “ Form Follows Function “ yang dicetuskan oleh Louis
Sullivan dimana bangunan yang baik tidak harus indah namun
‘ benar ‘ makna, fungsi dan lain-lainnya. Pada saat itu
bangunan –bangunan modern juga sudah mulai berubah
bentuknya misalnya pada bangunan-bangunan tinggi pada
lantai 1 dan lantai 2-nya diberi ruang besar , mezanin dan
terdapat tangga utama yang besar. Selain itu untuk memecah
kekakuan pada penampakkan fasad-nya diberilah aksen
diatas-atas bangunan tinggi tersebut seperti yang dilakukan
pada gaya-gaya Art Nouveau. Namun pada saat itu arsitek
besar seperti Louis Sullivan tidak banyak mencipatakan
sebuah bangunan hanyalah karena bangunan-bangunan
ciptaannya banyak ditiru dan dijiplak oleh arsitek-asitek lain
pada zamannya. Namun kemudian Louis Sullivan
menurunkan ilmunya ini kepada muridnya yang akhirnya juga
menjadi arsitek besar pula yaitu Frank Loyd Wright.
2. Ciri Arsitektur Modernisme
a) Elemen garis yang simetris dan bersih
b) Prinsip Less is More
Istilah “Less is More” merupakan istilah yang
dipopulerkan tokoh arsitektur modern Ludwig Mies van
der Rohe yang mengacu pada pendekatan minimalis
pada bangunan. Tidak ada penggunaan ornamen atau
elemen bangunan lainnya yang berlebihan. Setiap
elemen terbentuk berdasarkan fungsi sekaligus
estetika secara bersamaan.
c) Kejujuran dalam penggunaan material
Beberapa jenis material bahan bangunan yang
kerap digunakan pada bangunan-bangunan bergaya
arsitektur modern adalah besi, beton, kaca, dan juga
kayu. Keberadaan material ini akan mudah terasa dan
terlihat pada bangunan baik dalam interior ataupun
wajah bangunan tanpa ditutupi atau dimanipulasi
penggunaan material yang artifisial.
d) Rancangan yang terbuka dengan banyak elemen kaca
Berbeda dengan tata ruang pada bangunan
tradisional pada umunnya, bangunan bergaya
arsitektur modern umumnya memiliki denah lantai
yang jauh lebih terbuka dengan minimnya keberadaan
pembatas ruangan dan juga banyaknya penggunaan
kaca sebagai bukaan sehingga rumah bergaya
arsitektur modern umumnya terkesan sangat terbuka.
e) Hubungan dengan lingkungan sekitar
Arsitektur modern umumnya selalu memiliki
hubungan dengan topografi dari lingkungan atau tapak
yang sangat erat.
f) Kesederhanaan sampai ke dalam inti desain
Berkembang setelah era arsitektur yang lebih
tradisional, arsitektur modern memiliki tampilan jauh
dari sederhana jika dibandingkan gaya arsitektur
tradisional yang lebih banyak diwarnai detail-detail
dekoratif. Hadir dengan kesederhanaan ditengah-
tengah gaya tradisional yang berkembang pada saat
itu, tentu estetika dari arsitektur modern lebih menonjol
dan banyak diminati.
Para penganut konsep arsitektur modern sendiri
memiliki prinsip bahwa kesederhanaan merupakan
bentuk terbesar dari sebuah seni yang bisa
menyampaikan tidak hanya cerita, tetapi juga
kepribadian dari bangunan tersebut.

4. Konsep Arsitektur Neo Klasik


1. Pengertian Gaya Neo Klasik
Arsitektur neo klasik adalah gaya arsitektur yang
dihasilkan oleh gerakan neo klasik yang dimulai pada
pertengahan abad ke 18. Gaya ini mengadopsi gaya dari
arsitektur klasik kuno, prinsip-prinsip Vitruvian, dan karya
arsitek Italia Andrea Palladio. Di Eropa tengah dan timur, gaya
ini biasanya disebut sebagai Klasisisme (dalam Bahasa
Jerman Klassizismus).
2. Sejarah Arsitektur Neo Klasik
Gerakan pada akhir abad 18 dikenal dengan Neo
klasik. Bentuk arsitektur yang dianggap ideal kemudian
diwujudkan ke dalam bentukan berkonstruksi kolom dan ba-
lok dan tidak hanya bentukan dari konstruksi dinding pemikul.
Wujud arsitekturnya juga dapat ditandai dengan munculnya
unsur-unsur dekoratif seperti pedimen, pedestal, entablature-
terpotong dan sebagainya.
Arsitektur neo-klasik kembali muncul di kerajaan-
kerajaan vasal dalam sejarah panjangnya mempertahankan
sikap adiluhung klasik saat masa renaisans kini melawan
arsitektur barok dan rokoko.
Peran paling berpengaruh masih dipegang oleh para
borjuis (bukan bangsawan) yang memilki selera yang berbeda
dengan para borjuis lain yang mengagungkan arsitektur barok
dan arsitektur rokoko tidak seperti budaya arsitektur klasik
yang menjadikan keindahan sebagai sains dan bernilai
kualitatif yang dibakukan bukan sekedar selera, namun
hebatnya arsitektur ini mulai mendunia, bertahan lama, dan
mampu memunahkan arsitektur gotik dan arsitektur rokoko.
Arsitektur Neo Klasik tampaknya telah muncul dari dua
perkembangan yang berbeda tetapi terkait yang secara
radikal mengubah hubungan antara manusia dan alam.
• Pertama peningkatan kapasitas, melakukan kontrol
terhadap alam, yang oleh abad pertengahan 17 mulai
maju melampaui batas-batas teknis renaissance .
• Kedua adalah perubahan mendasar dalam sifat
kesadaran manusia, dalam menanggapi perubahan
besar yang terjadi dalam masyarakat yang memberi
persalinan untuk formasi budaya baru yang sama-
sama sesuai dengan gaya hidup aristokrasi menurun
dan kaum borjuis naik sedangkan perubahan teknologi
menyebabkan infrastruktur baru dan eksploitasi
kapasitas produktif meningkat, perubahan kesadaran
manusia menghasilkan kategori baru dari pengetahuan
dan historis pemikiran yang begitu refleksif
Di pertengahan abad ke-18, tahun 1750-an di perancis,
muncul orang- orang yang berambisi untuk menghasilkan
arsitektur dengan menggunakan akal dan idenya sebagai
sumber idenya, bukan seni dengan perasaan. Beberapa
nama tersebut adalah:
• Etienne Louis Boulle,
• Jean Frances Blondel dan
• Quatremere De Quincy (tipologi misalnya,
dimunculkan pertama kali pada abad ke-18 oleh
quatremere de quincy.)
Bagi mereka ini, arsitektur adalah olah pikir,
bukan olah seni. Bagi dunia arsi-tektur, apa yang
dilakukan oleh orang-orang perancis ini adalah sebuah
reformasi, perubahan. Tak ayal lagi, sejarah
menobatkan orang-orang ini sebagai the first modern.
Pikiran-pikiran dasar yang baru tadi, baru
mendapat kesempatan untuk direalisa-sikan pada
pertengahan abad 19, karena beberapa hal:
a) Di pertengahan abad 19 itu secara resmi pendidikan
Arsitektur telah terbagi menjadi dua yaitu: pertama,
Ecole des Beaux Arts - yang mengajarkan arsitektur
seba-gai kesenian; dan kedua Ecole Polytechnique -
yang mengajarkan arsitektur sebagai ilmu teknik sipil
b) Munculnya industri bahan bangunan, yang mampu
menghasilkan keseragaman ukuran dan kecepatan
membangun.
3. Ciri Arsitektur Neo Klasik
a) Garis-garis bersih, elegan, penampilan yang rapi
(uncluttered)
b) Simetris
c) Kolom-kolom yang berdiri bebas
d) Atapnya biasanya memiliki bentuk yang datar dan
horizontal.
e) Gaya arsitektur neo klasik tidak memiliki kubah atau
menara
f) asad bangunan biasanya datar dan panjang
g) Pada bagian eksterior penggunaan dekorasi dikurangi
hingga sangat sedikit.
h) Interior neo klasik didominasi dengan warna terang
seperti krem, abu- abu, biru pucat, kuning dan hijau.
Sedangkan warna yang digunakan sebagai aksen
adalah hitam, merah, emas dan terra cotta.
i) Furnitur neo klasik sangat sederhana dan bersifat
geometris. Material kayu berwarna gelap juga sering
digunakan. Lantai sering menggunakan material
marmer atau batu alam. Namun, tidak jarang ada yang
menggunakan karpet Persia. Kain yang digunakan
untuk dekorasi jendela atau sofa biasanya
menggunakan bahan mewah seperti sutra, brokat,
katun.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Konsep adalah gagasan-gagasan yang memadukan berbagai
unsur ke dalam suatu keseluruhan. Konsep adalah antitesis dari
wawasanwawasan yang sama sekali belum dianggap tepat. Suatu
konsep harus mengandung kelayakan; yang mungkin menunjang
maksud-maksud daru cita-cita pokok suatu proyek dengan
memperhatikan karakteristikkarakterisitik dan keterbatasan-
keterbatasan yang khas dari tiap proyek. (Anitasari, 2013).
2. Jenis-jenis konsep pada arsitektur ada 5 yaitu:
a. Konsep Analogi
b. Konsep Metafora
c. Konsep Utopia
d. Konsep Hakekat
e. Konsep Esensi
3. Konsep-konsep dalam dunia Arsitektur ada banyak macamnya,
salah satunya:
1. Konsep Futuristik
2. Konsep Modernisme
3. Konsep Vintage
4. Konsep Neo-Klasik

B. SARAN

Demikian makalah ini saya buat, tentunya makalah ini masih


banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu saya mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun bagi para pembacanya sebagai
kesempurnaan makalah ini. Dan semoga makalah ini bisa menjadi acuan
untuk meningkatkan makalah- makalah selanjutnya serta bermanfaat bagi
para pembaca dan khususnya untuk saya.

DAFTAR PUSTAKA
https://rumahlia.com/desain/macam-macam-konsep-bangunan
https://www.arsitur.com/2018/09/arsitektur-metafora-lengkap.html

https://rumahlia.com/desain/contoh-bangunan-analogi
https://www.arsitag.com/article/tahap-6-konsep-desain
https://ikapurwaningtyas.wordpress.com/2016/01/23/5-jenis-konsep-

https://adhisthana.tripod.com/artikel/konsep1.txt
https://pdfcoffee.com/konsep-dalam-arsitektur-9-pdf-free.html
https://madzhabarsitektur.wordpress.com/2015/09/01/jenis-jenis-

Anda mungkin juga menyukai