Anda di halaman 1dari 7

PENGANTAR ARSITEKTUR

MATERIAL FOLLOW STRUCTURAL & TECHNOLOGY


DOSEN : LIZA HANI SAROYA WARDI, ST., MT

Oleh :
NAMA : NURUL ISTIHAD AZAHRA
NIM : (F1E02310101)

UNIVERSITAS MATARAM
PRODI ARSITEKTUR 2023
Dalam pembahasan ini, yang dimaksud dengan konsep adalah konsep desain dalam arsitektur
atau konsep desain arsitektur.

Konsep memainkan peran penting dalam pengembangan solusi desain inovatif untuk banyak
para praktisi dan akademisi, dan para mahasiswa arsitektur. Konsep digunakan untuk
membingkai beberapa pendekatan desain arsitektur.

Bagi banyak arsitek, kemampuan untuk mendiagnosis masalah desain dan mengusulkan
konsep dan hipotesis yang produktif memainkan peran penting dalam pengembangan solusi
inovatif di studio. Deskripsi konseptual yang ditetapkan pada tahap awal proses desain
digunakan untuk membingkai beberapa pendekatan desain umum. Konsep-konsep desain
diperkenalkan secara kontekstual dan paralel dengan rangkaian tindakan desain produktif yang
dijelaskan dan dijelaskan dalam istilah-istilah tersebut. Menafsirkan output dari aksi desain
memberi makna pada konsep. Ini memungkinkan konsep dan artefak desain berkembang
secara paralel. Dalam implementasi desain, keberadaan kerangka kerja konseptual
memungkinkan revisi yang diperlukan terjadi dalam kerangka tujuan desain asli. (Kotsopoulos,
2007).

Desain arsitektur dipandang, dipelajari, dan dikembangkan sebagai aktivitas unik dengan
karakteristik berbeda. Ini dianggap sebagai aktivitas yang sangat kompleks, kaya pengetahuan,
yang membutuhkan sejumlah besar pengetahuan di luar apa yang dinyatakan dalam masalah
desain arsitektur. Terutama tahap konseptual dari proses desain arsitektur membuat tuntutan
besar pada arsitek, karena melibatkan banyak pengetahuan serta berbagai cara untuk
mengetahuinya.

Dalam domain arsitektur, istilah konseptual digunakan untuk menggambarkan elemen-elemen


desain dan pengalaman yang dibayangkan. Terminologi konsep digunakan untuk
mengonseptualisasikan tapak, organisasi ruang, penggunaan fungsi, bentuk, skala, dan gaya
(Steier, 2011).

David Smith Capon dalam The Vitruvian Fallacy Volume One memberikan penjelasan tentang
konsep dan istilah-istilah yang berkaitan dengannya (1999:xiv).

“A concept is generalization or abstraction made from a mental representation. Kinds of


concept differ according to the degree of mental analysis has taken place, and may be divided
into notions and ideas.” (“Sebuah konsep adalah generalisasi atau abstraksi yang dibuat dari
representasi mental. Jenis-jenis konsep berbeda sesuai dengan tingkat analisis mental yang
telah terjadi, dan dapat dibagi ke dalam notions dan ideas. “A notion is an unformulated, or
only partially analysed, concept, clearer than an intuition but not as clear as an idea.” (“A
notion adalah konsep yang tidak dirumuskan, atau hanya dianalisis sebagian, lebih jelas
daripada intuisi tetapi tidak sejelas idea”).
“An idea is a formulated concept, clearer than a notion, and connoting a degree of mental
analysis of its subject matter in accordance with the categories of pure reason, or kinds of
relation.” (“An idea adalah konsep yang dirumuskan, lebih jelas daripada notion, dan
berkonotasi dengan tingkat analisis mental terhadap pokok bahasannya sesuai dengan kategori
nalar murni, atau jenis hubungan”).

Menurut Tim McGinty, konsep adalah gagasan yang memadukan berbagai unsur ke dalam
suatu kesatuan. Unsurunsur ini bisa jadi berupa gagasan, pendapat, dan pengamatan. Suatu
konsep mengemukakan suatu cara khusus bahwa syaratsyarat suatu rencana, konteks, dan
keyakinan dapat digabungkan bersama. (McGinty,1984: 287).

Menurut Edward T. White dalam Concept Sourcebook, A Vocabulary of Architectural Forms


(1975: 10), sebuah konsep adalah:

• Suatu gagasan awal yang digeneralisasikan.

• Suatu pengembangan yang harus diperluas dan dikembangkan lebih lanjut secara lebih
terperinci.

• Suatu kerangka embrionikyang akan menampung suatu kerumitan yang lebih kaya.

• Suatu persepsi tentang penghasilan bentuk dari suatu analisis permasalahan.

• Suatu gambaran mental yang berasal dari situasi proyek.

• Suatu strategi untuk bergeser dari kebutuhan-kebutuhan proyek ke pemecahan bangunan.

• Sekumpulan taktik dasar untuk melanjutkan perancangan.

• Studi pendahuluan untuk mengembangkan persoalanpersoalan proyek yang utam.

• Gagasan perancang yang pertama mengenai morfologi bangunan.

Konsep desain arsitektur adalah makna dan alasan untuk produk akhir arsitektur (bangunan
atau struktur yang telah selesai) dan merupakan bagian pertama dari proses desain yang akan
dikembangkan dan direalisasikan seperti halnya benih untuk ditanam. Dan seperti halnya benih
tanaman, benih dapat berasal dari beragam sumber, dan menghasilkan banyak variasi dan
hasil. Sehingga sangat jelas bahwa konsep merupakan bagian penting dari desain arsitektur.

Tiap rancangan bangunan sebenarnya tersusun dari atau memiliki banyak konsep. Bahkan
sebuah proyek berskala kecil pun tidak mungkin menghadapi semua aspek dari bangunan
secara serempak hanya dengan sebuah konsep (konsep tunggal). Perancang harus bisa
membagi situasi proyek menjadi sejumlah bagian yang mudah ditangani, menghadapinya
secara individual dan kemudian menyintesiskannya menjadi sebuah bangunan “serempak”
keseluruhan.

Dalam proses desain, pada tiap-tiap tahapan membutuhkan konsep desain. Menurut Edward T.
White, proses desain meliputi lima langkah atau tahapan (1975: 12-13) (Gambar 2.1):
pemrograman (programming) – desain skematik (schematic design) – pengembangan desain
(design development) – dokumen kontrak (contract documents) – administrasi konstruksi
(construction administration).

Pada tahap pemrograman, misalnya di sana terdapat konsep-konsep tentang kedekatan ruang
yang dibutuhkan. Pada 19 tahap desain skematik terdapat konsep untuk pengelompokan dan
penzoningan fungsi-fungsi tapak. Pada tahap pengembangan desain terdapat konsep untuk
detail fenestrasi. Pada tahap dokumen kontrak terdapat konsep untuk pengorganisasian
seluruh perangkat keras dalam bangunan. Pada tahap ini juga terdapat konsep untuk
menentukan rentang kualitas material yang diijinkan. Pada tahap administrasi konstruksi
terdapat konsep untuk mengansuransikan kualitas instalasi. Pada tahap ini juga terdapat
konsep untuk penempatan bangunan. Jadi, konsep-konsep bisa berorientasi ke proses atau
produk, mengambil tempat pada tiap tahap di dalam proses desain.

Bagi para mahasiswa arsitektur, paling tidak tiga tahapan awal proses desain (pemrograman –
desain skematik – pengembangan desain) menjadi pelajaran yang penting, sehingga harus
dipahami secara benar.
Name Architect ; Nest We Grow" by Kengo Kuma and Associates, UC Berkeley
College of Environmental Design et al.

Place ; Japan

Material ; Tampak pada banguan terlihat jelas, bahwa jenis bahan utama bangunan
adalah batang kayu yg kokoh. Terlihat pada beberapa detail bangunan diatas kayu
digunakan selain sebagai bahan utama sekaligus juga menjadi tampilan utama yang
ingin architect ini tampilkan pada bangunan nya.

Decoration ; Pada bangunan di atas dekorsi yang sangat jelas ingin ditampilkan
oleh sang architect adalah filosofi tentang keksederhanaan baik bangunannya yang
hampir seluruhnya menggunakan matertial kayu sebagai bahan utamanya
kemudian juga penampilan aksen sambungan antar kayu yang tak disengaja
ditampakkan dengan jelas dan juga didukung oleh dekorasi lain yang benar-benar
sederhana seperti yang terlihat di atas bahan makanan utuh seperti sayur-sayuran,
serta ikan di gantung juga untuk menambah serta mendukung desain sang architect
dalam menampilkan bagian interior pada bangunan tersebut.

Interior ; Interior pada bangunan menggunakan aksen yang sama dengan aksen
kayu yang menjadi bahan utama oleh architect tersebut, seperti penambhan tempat
duduk dari potongan kayu utuh,gantungan beberapa bahan dapur, tanaman di
dalam rungan juga pembuatan dinding yang transparan memudahkan akses cahaya
masuk pada bangunan, sehingga interior bangunan yang sangat sederhana nampak
indah dan semakin menarik.

Eksterior ; Eksterior bangunan diatas nampak lebih terkesan sederhana


dibandingkan dengan interiornya. Penggunaan tembok transparan menambahkan
kesan yang makin sederhana dan menyatu dengan alam sekitar. Selain material
kayu yang mendukung keestetikaan bangunan tersebut, bentuknya yang sederhana
pun sangat menarik perhatian bagi para penikmat architecture, keindahan
architecture inilah yang dikatakan dapat membuat pengguna serta yang melihat nya
merasa bahagia.

Anda mungkin juga menyukai