ARSITEKTURAL PERUMAHAN
Debagus Nandang
Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sultan Fatah (UNISFAT)
Jl. Sultan Fatah No. 83 Demak Telpon (0291) 681024
Abstrak:. Gaya yang diklaim sebagai arsitektur minimalis yang tengah marak saat ini pada
dasarnya bukan bentuk arsitektur baru ataupun eforia baru. Model gaya seperti ini sudah lama
muncul di masyarakat tradisional, lalu diidentifikasi sebagai sebuah model yang lebih kokoh
keakuannya di awal tahun 1920-an, dan disepakati telah bersemi kembali mulai tahun 2000-an.
Tentunya bahwa gaya ini telah hadir dengan motivasi, interpretasi dan aplikasi ”tertentu” yang khas
dari satu generasi ke generasi lainnya.
Konteks minimalis sebenarnya tidak tumbuh khusus untuk arsitektur saja. Kritikus seni Juan
Carlos Rego (Minimalism: Design Source, Singapore, 2004) mengatakan, minimalis merupakan
pendekatan estetika yang mencerminkan kesederhanaan. Fenomena ini tumbuh di berbagai bidang,
seperti seni lukis, patung, interior, arsitektur, mode dan musik.
Minimalis dalam arsitektur menekankan hal-hal yang bersifat esensial dan fungsional.
Bentuk-bentuk geometris elementer tanpa ornamen atau dekorasi menjadi karakternya. Awal
munculnya model minimalis sebenarnya sudah ada pada masyarakat tradisional contohnya di Asia
yakni Jepang dengan konsep keheningan zen, sedang di dunia barat sendiri para arsitek mulai
mencari bentuk baru untuk mendobrak gaya-gaya klasik sejalan dengan ramainya kemajuan sebagai
dampak dari Revolusi Industri awal abad ke-20. Pada saat itu situasi sangat mendukung bahkan
memberi tantangan baru dalam dunia rancang bangun karena pesatnya inovasi material bangunan
seperti baja, beton dan kaca, juga dalam sistem standardisasi dan efisiensi. Kehadiran arsitektur
minimalis pada saat itu diidentifikasi pada karya-karya Le Corbusier dan Ludwig Mies van der Rohe.
Alasan mengapa bangunan kita harus memakai suatu gaya harus jelas sebagai titik
penentuan sikap. Hal ini karena yang namanya desain ”tidak ada yang benar dan juga tidak ada yang
salah”. Namun demikian standar proporsional harus tetap dijaga, karena terlalu minimalis akan
menjadi steril, terlalu teratur akan menjadi membosankan, terlalu kompleks akan membingungkan.
Arsitek perlu meletakkan karyanya terhadap sebuah trend secara obyektif dan tidak hanya
mengakomodasi eforia model. Etikanya, bagi klien dalam hal ini masyarakat pemakai perlu diajak
bernalar atas suatu gaya bangunan yang dipilihnya. Sebab apapun gaya yang dipilih tentu ada
konsekuensi logis, ada kekurangan dan kelebihannya sehingga bisa ditimbang apakah cocok baginya
atau tidak.
Persepsi
10JURNALTren TEKNIK
Arsitektur Bangunan
- UNISFAT, Minimalis
Vol. Pada Arsitektural
6, No. 1, September 2010 Hal 10Perumahan
- 20 – 10
10
Debagus Nandang
informasi sehingga kita bisa melihat arsitektur adalah sistem mendirikan
karya-karya arsitektur di tempat yang bangunan termasuk proses perancangan,
berbeda hanya dengan berupa visualisasi konstruksi, struktur, dan dalam hal ini
gambar, hal ini membuat sumber-sumber juga menyangkut aspek dekorasi dan
ide dapat diambil dari mana saja. Namun keindahan. Dipandang dari segi ruang,
sampai sejauh mana makna yang ingin arsitektur adalah pemenuhan kebutuhan
ditampilkan perancang melalui ruang oleh manusia atau kelompok
visualisasi bangunan. manusia untuk melaksanakan aktifitas
Dalam mengamati tema tertentu. Dari segi sejarah, kebudayaan
arsitektur pada perumahan terutama pada dan geografi, arsitektur adalah ungkapan
fisik bangunan yang akhirnya membawa fisik dan peninggalan budaya dari suatu
pemahaman bahwa keindahan fisik masyarakat dalam batasan tempat dan
bangunan pada arsitektur tematik waktu tertentu (Sumalyo, 1997).
perumahan bersifat subyektif dari Makna arsitektur merupakan
persepsi masing-masing individu kunci presentasi yang cukup tinggi dan
pengamat, yang dilatar belakangi oleh muara dari desain. Didalam desain ada
pengetahuan dan pengalaman pribadi, justification ( pembenaran-pembenaran)
karena persepsi muncul sebagai proses yang bukan merupakan teori atau
tanggapan pengenalan kembali kondisi/ dogma, tapi merupakan sikap dari suatu
informasi dengan penambahan arti yang proses pemikiran. Namun sampai sejauh
berasal dari pengalaman masa lalu mana makna yang ingin ditampilkan
(Chaplin, 1968). Pengalaman dalam hal perancang melalui visualisasi bangunan
ini adalah kondisi yang tercipta, yang tersebut sampai kepada penggunanya,
dapat hanya dengan orang melihat, diperlukan wawasan yang lebih luas
mendengar, maupun merasakannya tentang pentingnya pemahaman bahwa
langsung (Kaplan, 1981). perancangan harus kembali kepada
Arsitektur adalah bagian dari manusia sebagai penggunanya, bila kita
kebudayaan manusia, berkaitan dengan mengingat kembali teori Vitruvius
berbagai segi kehidupan antara lain: tentang venustas yang berarti keindahan,
seni, teknik/tata ruang, geografi, sejarah. memang pengertian keindahan luas
Oleh karena itu ada beberapa batasan sekali yang didalamnya terdapat
dan pengertian tentang arsitektur, ekspresi, proporsi, dan komposisi yang
tergantung dari segi mana memandang. pada prinsipnya masih tergantung dari
Dari segi seni, arsitektur adalah seni persepsi pengamatnya.
bangunan termasuk di dalamnya bentuk Lalu bagaimana keindahan fisik
dan ragam hiasnya. Dari segi tenik, bangunan pada tema arsitektural
Persepsi
12JURNALTren TEKNIK
Arsitektur Bangunan
- UNISFAT, Minimalis
Vol. Pada Arsitektural
6, No. 1, September 2010 Hal 10Perumahan
- 20 – 12
12
Debagus Nandang
dengan kejelasan atau kemampuan untuk Kejelasan dan keamanan pintu
dibaca (legibility) pada suatu tempat. masuk, jalan kearah lokasi penting
Image suatu tempat berkaitan sehingga orang mengerti akan kemana.
dengan tiga komponen, yaitu: 5. Pendukung aktifitas (Activity support)
1. Identitas Kegiatan masyarakat akan
Obyek dapat membedakan dengan memberikan karakter perilaku melalui
obyek lainnya. tanda-tanda yang didesain khusus.
2. Struktur 6. Pemandangan (view)
Mencakup pola hubungan antara Menekankan pada pencapaian dari
obyek dengan pengamat, serta obyek bangunan ke arah ruang publik
satu dengan obyek lainnya dalam 7. elemen alam (Natural Elemen)
suatu tempat. Menciptakan desain dengan
3. Makna memanfaatkan unsur alam yang ada
Obyek dapat mengalami ruang pada lokasi.
perkotaan yaitu dari obyek-obyek, arti 8. Tampak yang Nyaman (Visual
subyek-obyek dan rasa yang dialami. comfort)
Komponen pembentuk karakter Menghindari adanya gangguan silau,
dari aspek non fisik diambil dari kriteria asap, debu ataupun traffic light yang
desain tak terukur menurut Urban membingungkan
System Research and Engineering Inc, 9. Kepedulian dan Perawatan (Care
dimana lebih menekankan pada kualitas and Maintenance)
visual, yaitu: Memperhatikan pemilihan komponen
1. Kelayakan hubungan (fit with setting) dalam desain yang mudah perawatan dan
Menitikberatkan pada harmoni kota pengelolaannya.(Darmawan, 2003)
yang berkaitan dengan lokasi, kepadatan
perumahan, budaya, nilai bangunan, Pemahaman Arsitektur Minimalis
artefak jalan. Gelombang arsitektur tematik
2. Ekspresi dan Identitas (Expressioan of dalam desain urban memang
Identity) mempengaruhi perilaku masyarakat,
Memberikan ekspresi identitas, dimana berbagai ragam artefak fisik
status dan nilai-nilai bagi penghuni dan karya arsitektur yang dilepas begitu saja
masyarakat dalam penekanan desain dari konteks ruang geografis dan waktu
4. Pencapaian dan Orientasi (Access and kemudian direproduksi sebagai
Orientation) komoditas yang saat ini banyak
digunakan sebagai tema keseharian
dalam kompleks perumahan urban.
Persepsi
14JURNALTren TEKNIK
Arsitektur Bangunan
- UNISFAT, Minimalis
Vol. Pada Arsitektural
6, No. 1, September 2010 Hal 10Perumahan
- 20 – 14
14
Debagus Nandang
ini pun sudah tumbuh dari beberapa individu memiliki persepsi mengenai
perumahan misalnya; perumahan elemen bangunan.Lain halnya dengan
Semarang indah dengan nuansa oriental , pendapat Kaplan (1981) persepsi dan
perumahan Puri Mediterania dengan kognisi sngat erat terkait dengan proses
nuansa mediteran, dan perumahan Royal pemahaman, dan hubungan keduanya
Family dengan nuansa klasik dan masih sangat penting untuk memahami
banyak yang lainnya. Semua desain bagaimana orang-orang berhubungan
tersebut merupakan tawaran tempat dengan lingkungan mereka. Dan hasil
tinggal sekaligus menawarkan keindahan dari persepsi individu tersebut bisa sama
fisik bangunan yang berbeda. ataupun berbeda untuk orang-orang yang
Gaya arsitektur minimalis pernah berbeda.
booming pada era 1980, namun ketika Misalnya ketika seseorang
kembali teraplikasi di abad ke-21 sudah ditanya untuk memilih tinggal pada
banyak dimodernisasi dengan beberapa perumahan dengan desain arsitektur
penambahan. minimalis atau arsitektur klasik, tentu
Apabila kita melihat arsitektur dengan segala subyektifitas yang ada
tahun 1980-an, kita melihat suatu gaya pada dirinya akan keluar, sebagai
arsitektur yang berkonsep minimalis contoh; bila seseorang menyukai sesuatu
yang mengarah ke konsep art deco, yang mewah kemudian tampilan yang
dengan bentuk-bentuk yang lebih kaku gagah tentunya perumahan dengan
dan monoton. desain arsitektur klasik akan lebih
menarik, tetapi bila seseorang menyukai
Kajian Teori Persepsi sesuatu yang simpel kemudian sederhana
Pengertian Persepsi tentunya perumahan dengan desain
Persepsi adalah merupakan arsitektur minimalis menjadi pilihannya.
pandangan final individu atau seseorang
dalam interaksinya dengan lingkungan Persepsi Sebagai Dasar Pemahaman
sekitar (smardon, 1986: 70), namun Estetika Visual
menurut laurents (2004), persepsi adalah Dalam kaitannya dengan bidang
proses menerima informasi dari arsitektur, persepsi manusia terhadap
lingkungan, yang menjelaskan lingkungannya merupakan informasi
bagaimana manusia mengerti dan yang penting bagi perancang karena
menilai lingkungannya. Oleh karena itu merupakan informasi yang obyektif. Dan
persepsi bukanlah sekedar penginderaan, dalam bidang arsitektur, persepsi
namun persepsi lebih merupakan dilakukan untuk mengetahui respon
penafsiran pengalaman dan setiap manusia terhadap lingkungan yang
Persepsi
16JURNALTren TEKNIK
Arsitektur Bangunan
- UNISFAT, Minimalis
Vol. Pada Arsitektural
6, No. 1, September 2010 Hal 10Perumahan
- 20 – 16
16
Debagus Nandang
Ekspresi dalam Arsitektur individu yang ada saling berinteraksi dan
Ekspresi yang dibicarakan disini mempengaruhi satu sama lain serta
meruapakan ekspresi dari suatu memiliki sense of belonging atas
komponen semiotik yang aktif, simbol- lingkungan tempat tinggalnya. Dan
simbol dan tanda-tanda umumnya perumahan dapat diartikan sebagai suatu
dinyatakan melalui ekspresi. Ekspresi cerminan dan pengejawantahan dari diri
arsitektur adalah pernyataan mental dari pribadi manusia, baik secara perorangan
suatu bentuk arsitektur yang umumnya maupun dalam satu kesatuan dan
menggunakan refrensi dasar dari kebersamaan dengan lingkungan
pengalaman dari seorang pengamat dari alamnya dan dapat juga mencerminkan
bentuk-bentuk yang pernah dialaminya taraf hidup, kesejahteraan, kepribadian,
(Poedio Boedojo,1986). Menurut dan peradaban manusia penghuninya,
Charles Burnette (1974), bahwa masyarakat ataupun suatu bangsa.
pengalaman dari suatu keindahan dapat (Yudhohusodo, 1991:1). Selanjutnya
diapresiasikan lebih atau kurang atau menurut Soedarsono, staf Ahli Menteri
tampilan bentuk yang bagus dan terpilih Negara Bidang Hukum Perumahan
dalam gambaran fikiran dan apa yang Rakyat Bidang Hukum mengemukakan,
kita lihat. Kualias keindahan jika suatu daerah telah tumbuh dan
inspirasional dapat juga diapresiasikan berkembang, rumah-rumah sebagai suatu
dari pengendalian fikiran yang bebas proses bermukim, yaitu kehadiran
kedalam pemberian tanda yang ideal. manusia dalam menciptakan ruang
Pandangan, pendengaran, dan dalam lingkungan masyarakat dan alam
pearabaan adalah komponen-komponen sekitarnya dinamakan perumahan. Jadi,
utama yang dapat mendukung dapat dikatakan bahwa perumahan
berhasilnta suatu karya arsitektur. Dalam adalah kumpulan rumah-rumah sebagai
mengartikan sutau karya arsitektur tempat bermukim manusia dalam
secara spontan, umumnya dilakukan melangsungkan kehidupannya. (Ridho,
dengan menggunakan semacam evaluasi 2001 :18). Dalam Undang-undang
dari pengalaman karya arsitektur pada Republik Indonesia Nomor 14 tahun
masa sebelumnya. 1992, perumahan diartikan sebagai suatu
kelompok rumah yang berfungsi sebagai
Kajian Sebuah Perumahan dan lingkungan tempat tinggal atau
Permukiman lingkungan hunian yang dilengkapi
A. Kajian Sebuah Perumahan dengan sarana dan prasarana lingkungan.
Menurut Abrams (1964) Pemukiman merupakan bagian dari
perumahan merupakan tempat tiap lingkungan hidup di luar kawasan
Persepsi
18JURNALTren TEKNIK
Arsitektur Bangunan
- UNISFAT, Minimalis
Vol. Pada Arsitektural
6, No. 1, September 2010 Hal 10Perumahan
- 20 – 18
18
Debagus Nandang
berfungsi sebagai lingkungan tempat pada gubahan geometri dan penggunaan
tinggal atau lingkungan hunian dan material, karenanya permainan pada
tempat kegiatan yang mendukung permukaan dinding merupakan hal yang
perikehidupan dan penghidupan. biasa dalam gaya ini. Sama saja jika anda
Manusia dan masyarakat terus membuat sebuah "lukisan" bergaya kubisme
berkembang, baik secara kuantitas dan mengisi relung-relung bidang kubus
maupun kualitas. Oleh karena itu tersebut dengan warna dan bahan yang
manusia dan masyarakat, secara individu
berbeda.
ataupun terorganisasikan, membangun
Namun demikian, gaya minimalis di
permukiman bagi penyelenggaraan
Indonesia sendiri telah mengalami
kehiduannya, dan sebaliknya
perkembangan yang cukup berbeda daripada
permukiman pada gilirannya memberi
yang dipahami secara internasional sebagai
bentuk pada kehidupan itu sendiri.
"minimalisme". Gaya yang sesungguhnya
Permukiman yang diciptakan dan
dikembangkan oleh manusia, dapat pada minimalisme memiliki prinsip "less is
Persepsi
20JURNALTren TEKNIK
Arsitektur Bangunan
- UNISFAT, Minimalis
Vol. Pada Arsitektural
6, No. 1, September 2010 Hal 10Perumahan
- 20 – 20
20
Debagus Nandang