Anda di halaman 1dari 18

Makalah

“ JENIS-JENIS DESAIN DALAM ARSITEKTUR”

Disusun oleh :

Nama :Yuda Nugraha Pratama


Nrp :142018006
Mata Kuliah :Teori Arsitektur 2
Dosen Pembimbing :Reny Kartika Sary S.T,.M.T

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG


KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT atas segala kemudahan,
limpahan rahmat dan karunia-nya. Sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah Teori Arsitektur 2 ini, yang berjudul “jenis-jenis desain
dalam arsitektur” Dalam makalah ini dijelaskan tentang: jenis-jenis
desain, jenis-jenis arsitektur, profil arsitek, dan tradisi arsitek.

Saya menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penulisan


makalah ini. Oleh karena itu, diharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun untuk makalah ini agar kedepan-nya lebih baik
lagi. Saya berharap agar makalah ini bermanfaat untuk kita semua.

Palembang,30 April 2019

Yuda Nugraha Pratama


JENIS-JENIS DESAIN
Desain merupakan proses untuk menciptakan atau membuat obyek baru. Desain
dapat berarti juga sebagai hasil akhir dari proses kreatif yang sudah melalui
beberapa tahap, baik itu berwujud sebuah gambar maupun obyek nyata.

Konsep desain dalam dunia arsitektur ini dapat diwujudkan baik dari segi desain
eksterior maupun desain interior dari bangunan tersebut. Konsep desain lahir
sebagai jawaban atas deskripsi, fungsi, dan tujuan dari sebuah bangunan
arsitektur.

Berikut ini merupakan jenis-jenis konsep desain yang digunakan dalam dunia
arsitektur :

1. Pragmatik Design

Pragmatic Design merupakan desain yang didasarkan pada penggunaan bahan


bangunan dan dilakukan dengan cara coba-coba (trial and error), sampai tercipta
suatu bentuk bangunan yang sesuai dengan tujuan perancang.

Cultural Center Swallow’s Nest, Taiwan karya


Vincent Cellebaut

Sydney Opera, Australia


2. Isonic Design

Iconic design merupakan desain yang menggunakan bentuk-bentuk yang secara


historis telah dicoba dan diterima oleh masyarakat tradisional.
Jenis dan konstruksi bangunan merupakan repetisi dan modifikasi dari
bangunan-bangunan yang mengandung unsur-unsur simbol, tradisi dan mitos
kebudayaan tertentu.

Phinisi Tower, Makassar

3. Analogical Design

Analogical Design merupakan desain yang didasarkan atas analogi tertentu.


Analogi yang digunakan bisa menggunakan hal-hal dalam arsitektur atau diluar
arsitektur misalnya saja bentuk-bentuk alam.

Lotus Temple, Delhi Stadium National Beijing,China


4. Canonic Design

Canonic design merupakan desain yang menggunakan sumbu-sumbu grid yang


membentuk suatu modul desain dan konstruksi. Setelah bentuk dan ukuran ruang
tercipta baru kemudian menggunakan sistem proporsi yang diinginkan.

Khanjuraho, New Dehli

JENIS JENIS ARSITEKTUR


1. Volk Arsitektur

Volk Arsitektur (Arsitektur rakyat) menurut Bruce Allsopp (1980) dalam buku : ’
Modern Theory of Architecture ’ menjelaskan bahwa ia merupakan arsitektur
alami yang menjadi dan berproses pada suatu masyarakat tertentu yang
berlokasikan pada suatu wilayah tertentu. Karya arsitektur rakyat akhirnya
berkembang atas dasar pertimbangan lingkungan atau iklim setempat.
Memang tidak dapat dilepaskan konsep arsitektur rakyat dengan arsitektur
vernakular ataupun tradisional karena sama-sama lahir dari proses berkembang
masyarakat dan melalui diskusi panjang, bedanya bila vernakular lebih berbicara
perkembangannya karena tukang atas dasar pengalamannya(craftmanship),
sedangkan tradisional dibuat dengan cara yang turun temurun dengan hanya
sedikit perubahan atau bahkan tanpa perubahan. Dengan demikian arsitektur
tradisional dapat disebut juga arsitektur kedaerahan.

2. Vernacular Arsitektur

Arsitektur vernakular adalah arsitektur yang tumbuh dan berkembang


dariarsitektur rakyat yang lahir dari masyarakat etnik dan
berjangkarpada tradisi etnik, serta dibangun oleh tukang berdasarkanpengalaman
(trial and error), menggunakan teknik dan material lokal serta merupakan jawaban
atas lingkungan tempat
bangunan tersebut berada dan selalu membuka untukterjadinyatransformasi.

Kata Vernakular berasal dari vernaculus (latin) berarti asli (native).


Maka vernakulararsiektur dapatdiartikan sebagai arsitektur asli yang
dibangunoleh masyarakat setempat.
Arsitektur vernakular adalah suatu karya arsitektur yang tumbuh dari arsitektur
rakyat dengan segala macam tradisi dan mengoptimalkan atau memanfaatkan
potensi-potensi lokal. Misalnya material,teknologi, pengetahuan,
dsb. Dikarenakan arsitektur vernakular sangat mengoptimalkan potensi atau
budaya lokal, maka suatu bangunan yang berkonsep vernakular sangat
mempertimbangkan kelestarian lingkungan sehingga juga bersifat sustainable
architecture. Arsitektur vernakular ditemukan secara trial and error oleh rakyat
itu sendiri. Jenis arsitektur vernakular yang ada dapat dipisahkan sebagai
vernakular-tradisional dan vernakular-modern. Terjadinya bentuk-bentuk atau
model vernakular disebabkan oleh enam faktor yang dikenal sebagai modifying
factor diantaranya adalah :

 Faktor Bahan
 Metode Konstruksi
 Faktor Teknologi
 Faktor Iklim.
 Pemilihan Lahan
 Faktor sosial-budaya

Contoh dari Arsitektur Vernakular di Indonesia ada banyak sekali. Hampir semua
rumah adat di Indonesia merupakan contoh dari Arsitektur Vernakular. Selain itu
berikut beberapa contoh arsitektur vernakular di seluruh dunia :

 Rumah Minang di Indonesia


 Rumah Igloo di Kutub Utara

 Rumah Massai di Afrika

 Rumah Batu di Iran


3. Spiritual Arsitektur

Spiritual arsitektural adalah arsitektur yang berhubungan dengan spiritual,


contohnya : masjid/ gereja

4. Monumental Arsitektur

Arsitektur merupakan suatu ilmu terapan yang selalu berkembang mengikuti


berjalannya waktu, perkembangan itu ditandai munculnya gaya-gaya bangunan
yang mempunyai karakter berbeda–beda. Salah satu dari jenisnya yaitu arsitektur
monumental.
Arsitektur monumental mengadopsi berbagai perkembangan arsitektur dari zaman
yunani sampai dengan sekarang. Dengan demikian arsitektur monumental
memiliki ruang lingkup yang cukup luas, sehingga perkembangannya selalu
mengikuti perkembangan zaman. Arsitektur monumental memberikan suatu citra
atau identitas yang mencerminkan suatu keadaan atau suatu gagasan dari
keinginan si perancang dalam menuangkan gagasan atau ide.
Arsitektur monumental memiliki bentukan yang khas. Ada yang berupa sculpture,
dan ada juga berupa bangunan yang unik. T.W.A. Kennedy Airport adalah salah
satu bangunan yang mengadopsi bentukan sculpture yang diaplikasikan kebentuk
bangunan.
Dalam arsitektur monumental, ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan.Unsur-
unsur tersebut tidak hanya berupa unsur fungsi, tetapi ada unsur pendukung
lainnya seperti aspek arsitektural (tata letak, lingkungan, teknologi, bahan dan
elemen-elemen lainnya), sehingga didapatkan sebuah hasil yang tidak hanya
sebuah massa, tetapi juga memiliki pilosofi tertentu yang ingin disampaikan
perancang.

Berikut ini beberapa contoh arsitektur monumental karya arsitek-arsitek dunia :

Arsitek : Minoru Yamasaki


Tempat / tahun : New York / 1969-1974

Bentuk :
Dari lantai dasar hingga puncak denahnya sama berbentuk bujur sangkar dari luar
keempat sisinya juga berbentuk sama, berupa alur vertikal rangka beton dan
jendela kaca seperti garis-garis vertikal lembut.
Material : Rangka beton dan kaca
Dekorasi :
Struktur rangka beton yang menyatu membentuk seperti huruf Y yang mendapat
inspirasi dari arsitektur Gotik dan disela-selanya terdapat pintu dan jendela kaca.
Arsitek : Gerhard M.Kallman, Noel.M.Mc Kinnel,Edward F. Knowless
Waktu : 1962 – 1968
Tempat : Pusat Kota Boston.

Bentuk :
Berupa unit tunggal berdenah segi empat panjang bentuk bagian tengahnya
terbuka membentuk sebuah Mezzanine merupakan penerapan konsep kubisme
dimana waktu menembus, menyatukan ruang-ruang dalam, antar lantai dengan
ruang luar. Hall yang dapat dicapai langsung dari segala arah halaman melalui
tangga atau ramp bagi Handycaped setiap saat, siang malam, dua puluh empat jam
karena tidak berpintu dan pagar.

Dipadukan dengan bentuknya yang monumental penerapan konsep kubisme yang


terbuka, transparan tadi, merupakan penyelesaian dua hal, satu dengan yang lain
bertentangan dituntut oleh sebuah balai kota. Dua hal berlawanan itu adalah
kewibawaan dijunjung tinggi dan dilaksanakan dengan baik, oleh bangsa
Amerika.
Material :
Beton exposed dan beton bertulang eposed.
Dekorasi :
Kisi-kisi dari bahan exposed, yang efek bayangannya menampilkan bentuk
dinamis memberikan kesan scluptural.

Arsitek : Prof.Ir.Slamet Wirasonjaya, MLA


Tempat/ tahun : Tangerang / 2001
Fungsi : Sebagai pusat pemerintahan
Bentuk
Pesatnya perkembangan Kota Tangerang, menjadikan bangunan lama Balai kota
ketinggalan zaman meskipun telah diperluas bangunannya dengan renovasi total
pada tahun 1993. Kini bangunan tersebut telah ketinggalan zaman dan harus
segera dipindah. Karena pusat pemerintahan merupakan solusi terpadu untuk
meningkatkan pelayanan terhadap kepentingan publik. gedung pusat
pemerintahan dengan bangunan inti Balai kota dan Gedung DPRD Kota
Tangerang yang dibangun sejak tahun 2001 tersebut telah beridiri megah dan
monumental dibangun di atas tanah seluas 49.000 m² dengan luas bangunan
6.612,24 m² terdiri atas 5 lantai yang menelan biaya sebesar Rp.60 milyar dalam
tiga tahun anggaran.
Konsep pembangunan pusat pemerintahan ini mempunyai tiga sasaran utama
yakni sebagai bangunan umum bersifat terbuka, berfungsi sosial dan bersifat
rekreatif. Dalam areal ini terdapat ruang terbuka berupa plaza dan taman. Selain
itu bangunan monumental bersifat agung, representative, dicirikan dengan bentuk
simetris dan mempunyai prosesi yang merupakan pencerminan dari sifat city hall
Bangunan pusat perkantoran bersifat fungsional, fleksibel, efektif dan efisien
dengan memperhatikan faktor kenyamanan, disiplin dan etos kerja serta faktor
pemeliharaan. Sedangkan fungsi ruang/bangunan akan dipergunakan untuk
kegiatan legislatif dan eksekutif, sehingga kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan akan terkonsentrasi dalam satu area.

5. Utilitarian Arsitektur

Utilitarian arsitektur adalah arsitektur yang berhubungan dengan fungsi umum


bangunan, contohnya seperti : hotel dan kantor.
PROFIL ARSITEK (EUGENE RASKIN)

 The Gentlement Aesthete

Arsitek yang menganggap bahwa karya arsitektur adalah karya seni. Baginya
menciptakan arsitektur adalah menciptakan sesuatu yang penuh keindahan.

 Businessman Architech

Arsitek yang tergabung dalam perusahaan besar dan cenderung mengikuti


sepenuhnya selera pemberi tugas.

 The General Practitioner Architech

Arsitek yang menerima dan melayani berbagai pekerjaan apapun.

 The Specialist Architech

Arsitek yang hanya menandatangani jenis pekerjaan tertentu saja. Contoh: arsitek
rumah sakit, hotel, mall dll.

 The Rebel

Arsitek yang senantiasa mencari terobosan-terobosan baru, mencoba menciptakan


langgam-langgam baru, mencoba menciptakan citra baru dalam arsitektur.

TRADISI-TRADISI ARSITEKTUR

Pada tahun 1920 s/d 1970 ada sebuah gerakan arsitektur yang dimotori oleh
charles Jencks ,mengelompokan ideologi-ideologi arsitektur pada waktu itu
menjadi 6 tradisi. Enam tradisi tersebut mempunyai indikasi kuat bahwa
perkembangan dunia arsitektur sangat dinamis.

Arsitekur bisa dipengaruhi oleh tradisi manapun atau arsitektur bisa memunculkan
tradisi-tradisi baru. Ia bisa berkembang cepat,juga bisa surut/mati tiada
guna. Enam tradisi itu adalah :
1. Tradisi Logis
Tradisi ini berlandaskan cara berpikir sistematis,mengikuti hukum alam dan
perkembangan teknologi. Teknologi menduduki segalanya sangat baik
dikembangkan akan tetapi harus disesuaikan dengan keadaan
lingkungan/masyarakatnya,kalau tidak akan mengalami kejenuhan.
2. Tradisi Intuitif / Intuisi
Cara mengungkapkan kreatifitas dan emosi menghasilkan bentuk-bentuk yang
menakjubkan sambil menutup mata terhadap reaksi-reaksi orang diluarnya.
Kurang baik dikembangkan dan akan banyak hambatan dalam masyarakat. Akan
tetapi kadang mempunyai peran penting bagi arsitek untuk menunjukan pemikiran
ke depan / masa yang akan datang. Di Indonesia belum banyak menerapkan.

3. Tradisi Aktivis
Ciri dari tradisi ini mampu memenuhi tuntutan / kebutuhan hidup masyarakat
dengan bentuk-bentuk yang komunikatif,selaras,serasi dengan lingkungan dan
mampu memusatkan diri pada perkembangnya. Tradisi inilah yang cocok dengan
keadaan di Indonesia lebih humanis,praktis dan efektif.

4. Tradisi Idealis
Arsitek mencoba memahami, menyeimbangkan bentuk-bentuk umum
dimasyarakat dengan pribadinya dan biasanya mengutamakan "fungsi" agar
hasilnya dapat diterima masyarakat dalam kurun waktu tertentu. Type
bangunannya bercirikan sama / klise. Dan bentuk ini bisa dianggap tidak
ideal,akan tetapi hanya untuk komunikasi dan agar mudah dipahami dan
dimengerti.

5. Tradisi Self-Conscious
Arsitek yang mencoba menonjolkan karakter bangunan itu sendiri. Apakah akan
mencitrakan wibawa, feminim atau maskulin. Suatu faham yang mencoba
menjembatani pemikiran kearah verbalitas bangunan. Misalnya : sebuah
bangunan pemerintahan mempunyai bentuk,ciri dan corak pada pemerintahan
jaman itu. Biasanya dipengaruhi oleh keadaan sosial-politik.
6. Tradisi Unself-Conscius
Arsitek mencoba menghasilkan karya-karya yang penuh perbaikan,peningkatan
dalam rangka mendukung kegiatan masyarakat dalam memperbaiki tatanan
sosial,budaya,lingkungan yang didasarkan pada kebiasaan,adat dan bukan
ideologi tertentu. Kelemahan tradisi ini dalam prakteknya selalu tidak
memadai,kaku bahkan tidak manusiawi "dalam program peningkatan
kesejahteraan masyarakat". Akan tetapi tradisi ini telah mampu mempengaruhi
80% lingkungan di dunia..
DAFTAR ISI
Halaman cover.......................................................................................i

Kata pengantar.....................................................................................ii

Daftar isi...............................................................................................iii

BAB 1 Pendahuluan

1.1 Latar belakang................................................................................1


1.2 Tujuan
penulisan........................................................................................1
1.3 Manfaat penulisan..........................................................................1

BAB 2 Isi

2.1 Jenis-Jenis Desain...........................................................................2

3.1 Jenis-Jenis Arsitektur. ....................................................................4

4.1 Profil Arsitek ................................................................................13

5.1 Tradisi-Tradisi Arsitektur..............................................................13

BAB 3 Penutup

6.1 kesimpulan......................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah


teori arsitektur 2. Tugas ini disusun dengan mempelajari materi tentang “jenis-
jenis desain dalam arsitektur” dimana materi ini akan menjadi pembelajaran untuk
kita semua.

1.2 Tujuan penulisan

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mendapatkan nilai pada mata


kuliah teori arsitektur 2 dan menuntaskan tugas dari kajian materi yang telah
diberikan. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk mengenali dan mempelajari
jenis-jenis desain dalam arsitektur

1.3 Manfaat penulisan

Manfaat dari penyusuan makalah ini kita dapat mengenali dan mempelajari
jenis-jenis desain dalam arsitektur.

Anda mungkin juga menyukai