Anda di halaman 1dari 22

BAB II

PENDAHULUAN

ARSITEKTUR ROMAWI

Bangsa Romawi berasal dari masyarakat Agrikultur-militer yaitu bangsa/kaum petani yang suka
berperang dan berekspansi ke sekitar Laut Tengah, Eropa Utara dan Barat serta sebagian Asia
dan Afrika. Bangsa ini berasal dan berbagai macam suku bangsa yang mendiami suatu wilayah.

Kebudayaan Romawi berawal dan seni Eropa Barat yang diambil secara komprehensif. Mula-
mula dianggap tahap dekadensi periode setelah Yunani pada bidang seni, namun secara total
menyerap nilai seni yang sudah ada dari kebudayaan tersebut dan nilai-nilai yang terkandung
ternyata sudah tidak asli dan bermutu rendah, sehingga Bangsa Romawi bisa dianggap sebagai
penyebar dan pelestari peninggalan kebudayaan klasik, jadi dapat dikatakan sebagai Asimilator
(menyatukan hasil karya orang lain) dan bukan Kreator.

Kekaisaran Romawi mempunyai wilayah kekuasaan yang menyebar dan berkembang (ekspansif)
di sekitar daratan Spanyol, Armenia, Inggris hingga Mesir. Dengan demikian masing-masing
daerah tersebut diperlukan suatu koordinator wilayah kekuasaannya (Teritorial). Akibat luasnya
daerah kekuasaan, bangsa Romawi mencetuskan kebudayaannya menjadi Internasionalisme
Budaya (Cultur lnternationalism). Perbedaan-perbedaan gaya kekuasaan teritorialnya disatukan
dalam satu gaya kepemimpinan yang dinamakan Gaya Imperial Kerajaan.

2
A. LETAK GEOGRAFIS

 Batas Utara : Pegunungan Alpen


 Batas Barat : Laut Tirenia Dan Laut Liguri
 Batas Timur : Laut Adrianti Dan Laut Ionia
 Batas Selatan : Laut Sicillia

Bangsa Romawi berawal di lembah sungai Tiber yang didiami suku Latium. Sungai ini terletak
di lembah pegunungan alpenine yang subur, tak heran bila pekerjaan utama suku Latium pada
saat itu adalah bertani.setelah menaklukkan bangsa Etruskia, bangsa Romawi berkembang
menjadi daerah yang lebih luas dengan Roma sebagai pusatnya.

B. SEJARAH AWAL
Peradaban Romawi dikembangkan Suku Latia yang menetap di
lembah Sungai Tiber. Suku Latia menamakan tempat tinggal
mereka ‘Latium’. Latium merupakan kawasan lembah
pegunungan yang tanahnya baik untuk pertanian. Penduduk
Latium kemudian disebut bangsa Latin. Pada mulanya, di
daerah Latium inilah bangsa Latin hidup dan berkembang serta
menghasilkan peradaban yang tinggi nilainya. Namun ada pula
legenda kuno yang mengatakan bahwa berdirinya Romawi
memiliki sangkut paut dengan mitos Remus dan Romulus

3
Sekitartahun 492 SM, Daerah Latium sebagai tempat berdirinya kota
Roma dikuasai oleh kerajaan Etruskia, yang terletak disebelah
utaranya sampai pada tahun 500 SM. Pada tahun 500 SM bangsa
Latium memberontak terhadap kerajaan Etruskia dan berhasil
memerdekaan diri serta mendirikan negara sendiri yang berbentuk
republik. Maka sejak itu, Roma menjadi republik dan kepala
negaranya disebut konsul

C. PENDUDUIK

Awalnya, daerah Romawi didiami suku latia Penduduk Latium hidup dengan cara bertani dan
berburu.

Sekitar tahun 492, daerah Latium dikuasai oleh kerajaan Etruskia sampai pada tahun 500 SM.
Kemudian bangsa Latium memberontak terhadap kerajaan Etruskia dan berhasil memerdekaan
diri. Setelah mengalahkan penguasa Etruskia, bangsa ini kemudian menjadi penguasa besar
dengan manaklukan wilayah yang luas sampai ke Laut Tengah. Mereka menjadi massyarakat
kapitalis dan materialis .Mereka senang berperang dan mengumpulkan kekayaan.

Romawi terdiri atas beberapa suku bangsa, yakni:

1. Etruska (Datang dari bagian utara Mesopotamia)

2. Latium (Mempunyai sifat-sifat patriotisme dan ingin berkuasa)

3. Colonia (Bagian dari bangsa Yunani)

4. Kartago (musuh bangsa Yunani) 4


D. SISTEM PEMERINTAHAN

SISTEM PEMERINTAHAN

Zaman Republik Zaman Kerajaan Zaman Kekaisaran


(510-27 SM) (750-510 SM) (27 SM-476 M)

1.Kerajaan Romawi (750-510 SM)

 Bermula di daerah Bukit Palatine sepanjang Sungai Tiber


Italia Tengah.
 Dipimpin seorang raja yang merangkap sebagai kepala
pemerintahan, kepala negara, pemimpin legislatif, panglima
tertinggi, pemimpin agama dan hakim agung.
 Jabatan lain dalam pemerintahan diantaranya: Senat, Majelis
Curiate, Quaestores Paradicci dadn prefek. Perempuan tidak
diperbolehkan menduduki satupun dari jabatan jabatan
tersebut.
 Raja-raja yang memerintah :
1. Romulus
2. Numa Pompius
3. Tulus Hostilus
4. Ancus Marcius
5. Tarquuinius Piscus
6. Servius Tullius
7. Tarquinius Superbus

5
2.Republik Romawi (510-27 SM)

 Diawali dengan lengsernya Raja Tarquinius Superbus akibat


peristiwa pemerkosaan Luretiapada tahun 510 SM.
 Raja digantikan oleh duaorang konsul yang memilikki kekuasaan
terbatas. Otoritas Keagamaan diambil alih olehRex Sacrorum dan
Pontifex Maximus sementara otoritasYudisial diambil oleh hakim.
 Pada masa ini, Punduduk dibagi menjadi dua golongan, yakni
golongan patrisia yaitu golongan warga asli dan golongan plebea
yakni golongan warga pendatang • Pada masa ini, wilayah Roma
meluas hingga seluruh Mediterania.
 Pada tahun 27 SM, seseorang bernama Octavianus ditunjuk menjadi dktator seumur
hidup yang menandai berakhirnya masa republik dan dimulainya zaman kekaisaran.

3.Kekaisaran Romawi (27-476 SM)

 Berawal dari pendeklarasian Octavianus (kaisar


Augustus) sebagai kaisar.
 Beberapa abad pertama disebut Pax Romana, yakni
masa-masa kedamaian, perluasan daerah, dan
kemakmuran bangsa Romawi.
 Menjelang abad ke 4 Masehi, Romawi mulai
diserang duku Barbar, terjadinya perang saudara,
hiperinflasi, dsbakibat perebutan takhta.
 Pada masa ini, agama Kristen mulai menyebardan berkembang terutama setelah Kaisar
Konstantinus menjabat.
 Setelah kematian Theodisius 1, kekaisaran Romawi terpecah dua menjadi Kekaisaran
Romawi Barat dan Kekaisaran Romawi Timur.

6
E. KEPERCAYAAN

Sistem Kepercayaan

Animisme Polytheisme

Penyembahan terhadap roh-roh atau Penyembahan terhadap dewa-dewi


jiwa leluhur dan nenek moyang (lebih dari satu ) berwujud manusia.

 Animisme

Pada awalnya bangsa Romawi mempercayai akan kekuatan roh atau dengan kata lain,
kepercayaan mereka adalah animisme. Kekuatan roh ini berkaitan dengan rumah tangga, sebagai
berikut:

 Leres , sebagai Roh Penjaga Ladang


 Penates, sebagai Roh Penjaga Gudang
 Janus, sebagai Roh Penjaga Pintu Rumah
 Vesta, sebagai Roh Penjaga Api
 Leres Familiaris, sebagai Roh Penjaga Rumah

7
 Polytheisme

Masuknya Kebudayaan Etruskia dan Yunani mengakibatkan perbahan sistem kepercayaan di


Romawi. Mereka mulai menyembah dewadewi bangsa Yunani yang berwujud seperti halnya
manusia namun dengan nama yang disesuaikan. Beberapa kaisar bahkan dianggap sebagai dewa
sungguhan.

DEWA YUPITER

Dalam mitologi Romawi, Jupiter atau Jove adalah raja para dewa, dewa langit dan petir. Dalam
mitologi Yunani dia dikenal sebagai Zeus. Ia diberi gelar Iuppiter / Diespiter / Optimus Maximus
“Dewa Terbaik dan Terbesar”.

DEWI PINUS

Venus adalah salah satu dewi yang paling dikenal dalam sejarah mitologi Romawi. Dewi ini
diasosiasikan dengan cinta dan kecantikan, identik dengan dewi Aphrodite atau Etruscan deity
Turan dari mitologi Yunani.

DEWA MARS

Dalam mitologi Romawi adalah dewa perang, putra dari Juno dan Jupiter,suami Bellonadan
kekasih Venus. Dia adalah dewa militer yang utama dan disembah oleh legiun Romawi. Dalam
mitologi Yunani, Mars dikenal dengan nama Hermes.

DEWA PLUTO

Dalam mitologi Romawi, Pluto adalah dewa dunia bawah. Dalam mitologi Yunani dia disebut
Hades.

DEWA NEPTUNUS

Neptunus (bahasa Latin: Neptūnus) adalah dewa air dan laut pada mitologi Romawi, saudara
kandung Yupiter dan Pluto. Ia identik degan dewa Poseidon pada Mitologi Yunani .

DEWA LUCIFER

Lucifer adalah dewa perang. Dia lahir dari inti cahaya matahari. Suatu hari, dia membantah
ucapan dewa Jupiter dan akhir nya di buang ke dunia lalu menjadi iblis dengan wajah buruk
rupa, tubuh bersisik dan kepala bertanduk

DEWI DIANA

Dewi Diana adalah dewi alam dan kesuburan. Dalam budaya Yunani, ia identik dengan dewi
Artemis. 8
DEWA YUPITER DEWI VENUS DEWI DIANA DEWA LUCIVER

DEWA MARS DEWA PLUTO DEWA NEPTUNUS

F. PENINGGALAN KEBUDAYAAN

MILITER SENI SASTRA ILMU PENGETAHUAN

ARSITEKTUR

9
Militer

 Menggunakan siasat Divide Et Impera, yakni pembagian hierarki dimulai dari kaisar
hingga provinsi. Hal ini diterapkan di banyak negara diantarnya Indonesia.
 Mewariskan berbagai istilah militer yang dipakai hingga sekarang antara lain :
 Legiun : pasukan bala tentara terdiri atas 5.000— 6.000 personel
 Divisi : satuan militer yg besar (jumlahnya sampai puluhan ribu), biasanya
dilengkapi dengan peralatan, dipimpin oleh perwira tinggi
 Kavaleri : barisan (pasukan) berkudaatau pasukan kendaraaan baja (tank,dsb)
 Infantri : angkatan bersenjata yg termasuk dl kesatuan pasukan berjalan kaki.
 Semangat bela negara yang disebut patria protesta ditanamkan sedini mungkin terhadap
warga negaranya dan hingga sekarang kita kenal sebagai semangat patriotisme.
 Memperkenalkan konsep kesetaraan semua orang dihadapan hukum serta adanya asa
praduga tak bersalah

Seni Sastra

VERGILLIUS HORATIUS LIVIUS OVIDUS SENECA

Pada awalnya perkembangan karya sastra Romawi mendapat pengaruh yang kuat dari Yunani
namun berangsur-angsur karya mereka menampakkan ciri khas Romawi. Beberapa hasil karya
sastra pada zaman Romawi kuno yaitu:

 Vergillius, menulis buku Epos Aenens


 Horatius, menulis buku berjudul Oda
 Livius, menulis buku berjudul Magnum Opus
 Ovidius, menulis buku metamorphoses
 Seneca, menulis buku berjudul Dialog 10
Ilmu Pengetahuan

Dalam bidang ilmu pengetahuan bangsa Romawi meneruskan pengetahuan yang telah
berkembang pada jaman Yunani kuno. Kemajuan peradaban Romawi berbanding lurus dengan
perkembangan ilmu pengetahuan bangsa Romawi. Beberapa sumbangan peradaban romawi
dalam hal ilmu pengetahuan diantaranya:

 Romawi mencetak banyak sarjana yang mengemukakan dan melaksanakan berbagai teori
sehingga terlihat perkembangan bidang pendidikan
 Diciptakannya berbagai perkakas kedokteran dan obat-obatan.
 Sistem alfabet, huruf latin, dan bilangan pada awalnya berasal dari peradaban Romawi
 Bahasa Latin merupakan akar dari bahasa-bahasa di Eropa
 Munculnya pengetahuan membangun jalan, akuaduk, tata kota,sistem katrol hingga
astronomidan teknik pertambangan

Arsitektur

 Merupakan pencampuran antara kebudayaan Etruskia dan Yunani


 Telah diciptakannya sistem atap kubah untuk memperluas ruangan dan sistem beton
sebagai rangka bangunan yang kuat
 Bentuk denah geometris dan simetris
 Bangunan bagian dalam umumnya dihiasi berbagai lukisan yang seakan-akan terlihat
melalui jendela, dengan maksud agar ruangan terlihat lebih luas
 Bangunan-bangunan yang diciptakan antara lain;
 Kuil Dewa Dewi
 Limes, yakni tembok pertahanan yang panjangnya puluhan kilometer
 Amphiteater dan Colloseum, yaitu bangunan berbentuk stadion yang digunakan
sebagai tempat untuk pertunjukkan hiburan
 Aquaduk, bangunan saluran air bersih

11
G. ARSITEKTUR ROMAWI
A . Karakteristik Bangunan

 Kemampuan dalam teknologi bangunan lebih maju dari pada bangsa Yunani, seperti
dalam pembuatan saluran air dan pembuatan konstruksi busur/lengkung.
 Penafsiran terhadap makna kehidupan dari segi fungsi dan sistem struktur sosial sangat
kompleks. Kondisi ini sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku, tata cara hidup dan
termasuk dalam tata bangunan. Setiap aktifitas kehidupan dalam struktur social
kemasyarakatan seringkali diperingati dengan upacara-upacara atau pesta-pesta besar.
 Konsep penataan bangunan dan landscape perkotaan dirancang secara integratif.
Perancangan bangunan selalu berorientasi kedalan skala yang lebih luas atau dalam skala
kota demikian juga sebaliknya.
 Konsep perancangan menekankan pada pengertian bahwa ruang merupakan media
ekspresi arsitektural. pada skala kota dan interior.
 Skala bangunan bersifat monumental atau mengutamakan kesan agung. Ekspresi
arsitekturnya terungkapkan melalui peralihan artikulasi detail.
 Bentuk arsitektur mengesankan keanggunan formal yang berorientasi birokratik,
tersusun secara sistematik, praktis dan variatif dalam langgam.

B . Langgam Arsitektur

 Memanfaatkan kosa klasik Yunani sebagai motif dekorasi, bukan elemen dasar yang
mengungkap karakter ideal secara utuh.
 Superimposisi (menggahungkan order kiasik yang diatur dalam posisi saling tumpang
tindih untuk satu tingkatan yang berbeda) berbagai langgam, untuk mencapai suatu
totalitas sistem yang dinamis dan bentuk simbolik yang baru.
 Dinding sebagai bidang penerus, diperkuat dengan pembagian bidang, tekstur, elemen
vertikal dan horizontal.
 Kontruksi busur dan lengkung untuk gugus ruang yang kompleks.

C . Konsep Ruang

 Ruang merupakan konkretisasi dimensi waktu dan tindakan, bukan keabadian atau
keteraturan statis.
 Ruang bersifat self-contained bukan merupakan batasan fisik belaka, karena itu harus
dibentuk, diartikulasikan dan diaktifkan.
 Karakter lingkungan spatial terpadu, tidak ditentukan oleh ikatan situasi geografis
tertentu.
 Artikulasi ruang merupakan kontinuitas, irama, variasi, keteraturan, dinamis, sekuens dan
aksialitas.

12
D . Tipologi Bangunan

1. Kuil

Merupakan asimilasi yang berasal dan elemen-elemen arsitektur Yunani. Beberapa bentuk
bangunan tidak berdiri sendiri, diantaranya merupakan gabungan dinding pembatas ruang yang
vertikal dengan yang melengkung dan diatur secara aksial. Bangunan ini dipersernbahkan untuk
tiga serangkai dewa Romawi (Capitol Triad) yaitu : Jupiter, Juno dan Minerva.

Salah satu kuil yang terkenal adalah Pantheon,


dibangun oleh Handrian sejak awal abad 2 SM yang
diperuntukan bagi semua dewa. Konsep ruang
dalamnya menggambarkan karakteristik Kosmik
dengan model surgawi.

Bangunan ini telah menjadi puncak keberhasilan


arsitektur Romawi karena Handrian telah
menciptakan fase baru dalam perkembangan
teknoiogi membangun terutama nilai-nilai atau
makna yang terkandung didalamnya.

Secara keseluruhan bangunan ini memiliki dua elemen utama yaitu:

a. Rotunda.

Merupakan suatu kubah besar yang mewadahi Cellar. Diameter atau garis tengah kubah ini
sebesar 43.6 meter.

b. Portico.

Merupakan suatu serambi berkolom (Colonnade) dengan langgam elemen Carinthian Order.

13
2. Basilika

Bangunan publik dengan sifat multi fungsi diantaranya dapat digunakan untuk bangunan
administrasi, pengadilan, bermusyawarah atau berkumpul dan tempat interaksi sosial masyarakat
kota Roma (Public Promenade). Bangunan ini ada kemiripan dengan Stoa di Yunani.

3. Colosseum

Merupakan bangunan yang dikembangkan dari bentuk Theatre Yunani yang kemudian dengan
penggunaan teknologi beton dapat dibuat bangunan yang secara konstruktif bertumpu pada
kolomnya sendiri.

Yang terkenal adalah Colosseum Roma. Bangunan ini dibangun pada tahun 79 M serta
berkapasitas sekitar 50.000 orang penonton. Fungsi Colosseum sudah tidak sama dengan
Theatre.

Colosseum dipergunakan untuk arena tontonan adu binatang dengan manusia (gladiator) dengan
sifat kekerasan yang menonjol, atau adu kekuatan lain yang tidak seimbang. Bangunan ini terdiri
dari 3 tingkat, dimana tiap tingkat mempunyai langgam gaya kolom yang berbeda-beda.

14
4. Theater

Masih bersumber pada teater Yunani dengan


beberapa perubahan bentuk dan metoda
strukturnya. Konsep ruangnya mengalami
pergeseran orientasi yang bukan lagi dengan
setting panorama alamiah, tetapi lebih
memfokuskan pada pertunjukan tersebut,
akibatnya kesan ruang dalam terasa lebih kuat
terutama dengan membuat tempat duduk yang
curam. Teater ini biasanya digunakan untuk
pertunjukan sandiwara realistik yang menampilkan unsur-unsur dekor, penghapusan orkes dan
ukuran panggung yang terbatas.

5. Amphitheater

Berkembang akibat popularitas olah raga atletik,


lomba kereta, pertarungan Gladiator melawan hewan
buas. Bangunan ini berdiri di atas tanah yang datar
dan berhentuk ellips dengan daya tampung untuk
kurang lebih 700 orang. Bentuk dinding dengan
langgam superimposisi dan bentuk arkade yang
mengelilingi sisi luar bawah bangunan. Juga terdapat
struktur basement untuk kandang, jebakan dan tempat
keluarnya para gladiator.

Merupakan bangunan double Theatre, dengan bentuk ellips. Fungsinya adalah untuk pacuan
kuda dan balap lari. Salah satu contoh adalah Amphitheatre di Arles, Gallia yang berkapasitas
26.000 penonton.

Bangunan dibuat dengan konstruksi :

 Pondasi dengan menggunakan bahan lava atau puzolana


 Dinding dengan menggunakan bahan tufa
 Pelengkung bagian atas/atap dengan memakai batu pumice atau batu ringan.

15
6. Aquaduct

Bangunan saluran air yang merupakan perpaduan


antara keahlian teknologi dan keanggunan
arsitektur. Air disalurkan ke kota sedemikian
banyaknya sehingga seolaholah sungai itu sendiri
yang mengalir memasuki kota melalui gorong-
gorong. Air mengalir turun dari permukaan yang
lebih tinggi ke permukaan yang lebih rendah,
melalui saluran beton di bagian atas aquaduct.
Virtuvius menyarankan agar saluran diturunkan 15
cm setiap 30,5 cm panjang aquaduct.

Selama periode 500 tahun (dari 312 SM sampai 226


M) 11 saluran air Romawi dibangun untuk
membawaair ke Roma dari sejauh 92 kilometer (57
mil). Sistem saluran air mencapai lebih dari 415 km
(258 mil) meskipun hanya sekitar 48 km (30 mil)
menggunakan sistem Aquaduct sedangkan sisanya
terdiri dari terowongan bawah tanah. Sisa-sisadari 7
Aquaduct yaitu: Marcia, Anio Novus, Tepula,
Mariana, Claudio, Iulia dan Felice. Dari jumlah
tersebut, Claudio Aqua adalahyang paling mengesankan. Dibangun sekitar tahun 52 M dan
mencapai ketinggian 28 meter (92 kaki).

7. Roman Bath

Tempat pemandian atau kolam yang minp dengan pemandian Turki (mandi panas-bilas-mandi
spaberenang di air dingin) dan digunakan juga sebagai tempat perkumpulan anggota klub (Social
Centre). Salah satu pemandian yang tekenal pada waktu itu adalah Bath of Caracalla
rnenggunakan kontruksi lengkung atau kubah dan beton untuk mencapai gugusan ruang yang
kompleks, program fungsional rumit karena banyaknya ruang yang diperlukan. 16
8. Forum

Merupakan unit spatial yang terbuka, umumnya


berhentuk empat persegi panjang yang direncanakan
untuk kenyamanan dan menikmati urutan persepsi
visual dan vista. Elemen-elemen bangunan terdiri dan
portico yang berfungsi sebagai pemersatu
heterogenitas, pengatur koinposisi aksial, penyatuan
urutan ruang dalam dan ruang luar (transition space).
Salah satu contoh tipikal forum masa awal
pemerintahan republik adalah Forum Romanium.

9. Villa

Rumah berbentuk atrium (ruang yang terpusat dan pada bagian


atasnya terbuka). Merupakan sintesa dari fungsi privat dan fungsi
publik. Bagian tengah bangunan ini ditembus oleh poros longitudinal
yang bergerak dan entrance ke kebun. Contoh villa yang terkenal
pada waktu itu adalah Villa Hadrian. Sedangkan apartemen atau
insulae merupakan bangunan yang bertingkat lima dengan toilet
pada tingkat satu dan WC atau KM di tempat pemandian umum.

E . PERBEDAAN ARSITEKTUR ROMAWI DAN YUNANI

 Arsitektur Yunani bagian struktur nampak jelas pada bagian kolom, sedangkan arsitektur
Romawi terjadi pemisahan bentuk dan struktur, bentuk tidak selalu mencerminkan
strukturnya, struktur hanyalah merupakan hiasan atau omamen. Menurut Van Ramont ini
merupakan penyakit arsitektur barat yaitu pemaksaan pemisahan antara bentuk dan
struktur. Kuda kuda sederhana (architrave), tiang dan balok (post and linted) pada
arsitektur Yunani, sedangkan arsitektur Romawi konstruksi kuda-kuda lebih kompleks
ditandai dengan penambahan setengah kuda-kuda pada kedua sisi bangunan. Selain itu
terdapat konstruksi busur dan rusuk (Barrel Vault).
 Arsitektur Romawi lebih mengutamakan fungsi (utilitarian), kontruksi bangunan dan
suasana (grandeur), sedangkan arsitektur Yunani lebih mengesankan nilai-nilai estetika.
 Massa bangunan dalam arsitektur Romawi disusun secara komposit, yaitu terdiri dari
gabungan beberapa bentuk geometris atau elemen yang terpisah (contoh bangunan
pantheon yang terdiri dan dua bentuk : partico di bagian depan dan rotunda di bagian
belakang, sedangkan arsitektur Yunani tidak ada.
17
BAB II

PENUTUP

KESIMPULAN
Sejarah bangsa Romawi merupakan asimilasi antara empat suku besar yaitu Etruska,
Latium, Kolonia dan Kartago. Sehingga peradaban yang ada pada Romawi lebih beragam
daripadaYunani.
Bangsa romawi suka berperang, berpetualang dan berekspedisi mencari daerah lain untuk
ditaklukkan. Mereka yang semula petani kemudian menjadi masyarakat kapitalis dan
materialis. Selain sebagai bangsa yang suka berperang, bangsa Romawi juga senang
mengumpulkan kekayaan sebagai modal usaha. Mereka membeli ladang dan kemudian
penggarapannya dilakukan oleh para budak yang didatangkan dari daerah-daerah jajahan.
Dari segi ilmu pengetahuan termasuk pengetahuan bangunan, bangsa Romawi bukanlah
pencipta teori-teori melainkan pengembang dan pelaksana teori yang telah ada sejak
zaman Yunani. Dengan ini ilmu pengetahuan klasik Yunani yang sempat terputus karena
runtuhnya peradaban menjadi tumbuh kembali. Sehingga Yunani dikenal sebagai ahli
teori dan Romawi dikenal sebagai ahli praktek. Romawi ibarat cermin bangsa Yunani
dalam hal ilmu pengetahuan.
Dalam segi seni bangsa Romawi juga ahli dalam pembuatan patung serta sclupture
terutama patung potret manusia dengan rambut ikal dan kain yang hanya menutup
setengah badan.
Kedigjayaan Romawi dengan konsep bentuk kota yang sampai sekarang terkenal dan
dipakai di kota-kota besar Amerika Serikat akhirnya harus runtuh secara bertahap akibat
pertentangan yang terjadi di kalangan atas. Keputusan cenderung apatis dan kehidupan
masyarakat menjadi hedonistik dan lamban. Keruntuhan Romawi dimulai kala golongan
Barbar mulai menyerang untuk pertama kalinya selama Iima abad. Benteng-benteng
bawah tanah yang dibangun para kaisar digali dan diburu untuk bahan bangunan.
Tempat-tempat publik seperti forum dibongkar oleh massa yang bertarung. Kondisi
diperparah ketika terjadi peperangan antar mazhab agama dan partai oposisi. Kekaisaran
Romawi runtuh di akhir abad ke tiga.

18
DAFTAR PUSTAKA
http://architecturoby.blogspot.com/2009/03/arsitektur-romawi.html
http://museumarsitektur.blogspot.com/2016/10/arsitektur-romawi-kuno.html
https://histori.id/sejarah-seni-arsitektur-romawi/
https://www.academia.edu/18052926/PERKEMBANGAN_ARSITEKTUR_ROMAWI
http://edupaint.com/jelajah/arsitektur-manca-negara/8386-ciri-arsitektur-romawi.html
http://sejarahars.blogspot.com/2011/08/romawi-kuno.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur_Romawi_Kuno
https://id.wikibooks.org/wiki/Templat:Buku_bagus/Arsitektur_Romawi
https://id.wikibooks.org/wiki/Romawi_Kuno/Arsitektur
https://www.academia.edu/18052926/PERKEMBANGAN_ARSITEKTUR_ROMAWI
https://www.researchgate.net/publication/314305998_Peradaban_dan_Arsitektur_KLASIK_YUNANI-
ROMAWI https://docplayer.info/112859290-Arsitektur-yunani-romawi-kuno.html
https://ars2016matana.wixsite.com/website/single-post/2017/09/29/Arsitektur-Yunani-dan-Romawi
https://www.google.com/search?q=arsitektur+romawi+pdf&oq=ars&aqs=chrome.0.69i59l2j0j69i57j69i
60l2.1483j0j4&sourceid=chrome&ie=UTF-8

19
TUGAS 02

“ ARSITEKTUR ROMAWI“

Disusun oleh :

Nama :Yuda Nugraha Pratama


Nrp :142018006
Mata Kuliahn :Sejarah Arsitektur Timur
Dosen Pembimbing :Reny Kartika Sary S.T,.M.T

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG


I
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum wr.wb

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT atas segala kemudahan, limpahan rahmat
dan karunia-nya. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Sejarah Arsitektur Barat ini, yang
berjudul : ARSITEKTUR ROMAWI. Makalah ini membahas dan mempelajari bangunan-
bangunan peninggalan dari bangsa Romawi itu sendiri.

Saya menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena
itu, diharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk makalah ini agar kedepan-nya
lebih baik lagi. Saya berharap agar makalah ini bermanfaat untuk kita semua. Aamiin...

Palembang, 25 September 2019

Yuda Nugraha Pratama

ii
DAFTAR ISI
Halaman Cover.................................................................................................................................i

Kata Pengantar.................................................................................................................................ii

Daftar Isi.........................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang ................................................................................................................................1

Tujuan Penulisan..............................................................................................................................1

Manfaat Penulisan............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

Letak Geografis................................................................................................................................3

Sejarah Awal....................................................................................................................................3

Penduduk..........................................................................................................................................4

Sistem Pemerintahan........................................................................................................................5

Kepercayaan.....................................................................................................................................7

Peninggalan Kebudayaan.................................................................................................................9

Arsitektur Romawi.........................................................................................................................12

BAB II PENUTUP

Kesimpulan....................................................................................................................................18

Daftar Pustaka................................................................................................................................19

III
BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah sejarah
arsitektur barat. Tugas ini disusun dengan mempelajari materi tentang “arsitektur Romawi”
dimana materi ini akan menjadi pembelajaran untuk kita semua.

Tujuan Penulisan

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mendapatkan nilai pada mata kuliah sejarah
arsitektur barat dan menuntaskan tugas dari kajian materi yang telah diberikan. Selain itu,
makalah ini bertujuan untuk mengenali dan mempelajari bangunan-bangunan peninggalan dari
bangsa Romawi.

Manfaat Penulisan

Manfaat dari penyusuan makalah ini agar kita mengetahui dan memahami apa saja
bangunan-bangunan peninggalan bangsa Romawi, hingga tata cara membangun nya, filosofis
dalam membangun nya dan masih banyak lagi hal-hal yang dapat kita pelajari dari penulisan
makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai