Arsitektur Kontemporer
Judul :
PENERAPAN ARSITEKTUR KONTEMPORER PADA
ISLAMIC CENTER DI SAMBAS, KALIMANTAN BARAT
Penyusun :
Indra Setiawan
(21-2017-102)
Pembimbing:
.………………...
Co-Pembimbing:
……………………………..
……………………………….
Proposal Sinopsis
1. JUDUL PROYEK
2. PENGERTIAN JUDUL
a. Penerapan
b. Arsitektur Kontemporer
Arsitektur Kontemporer adalah arsitektur abad ke-21 yang mengikuti mode terkini.
Gaya arsitektur ini menggabungkan banyak teknologi mutakhir dan bahan konstruksi
kontemporer. Kata “arsitektur kontemporer” adalah istilah pada gaya arsitektur paling
mutakhir atau up-to-date.
c. Islamic Center
Islamic Center merupakan pusat kegiatan keislaman, yang terdiri dari kegiatan
pembinaan dan pengembangan dasar ajaran agama Islam yang meliputi: ibadah,
muamalah, taqwa, dan dakwah.
d. Kabupaten Sambas
e. Kalimantan Barat
2
Kalimantan, dengan ibu kota atau pusat pemerintahan berda di kota Pontianak. Luas
wilayah provinsi Kalimantan Barat adalah 147.307,00 km².
3. TEMA PERANCANGAN
3.1 Pengertian Arsitektur Kontemporer
Arsitektur kontemporer merupakan suatu bentuk karya arsitektur yang sedang terjadi di
masa sekarang. Dalam buku Indonesian Architecture Now, karya Imelda Akmal,
digambarkan karya-karya arsitektur kontemporer yang terdapat di Indonesia. Karya ini
dibangun dalam satu dasawarsa terakhir dan cukup menggambarkan trend arsitektur dalam
negeri. Trend yang berkembang dalam satu dasawarsa terakhir didominasi oleh pengaruh
langgam Arsitektur modern yang memiliki kesamaan ekspresi dengan karya arsitektur
modern dari belahan dunia barat di dekade 60-an. Karya-karya arsitektur kontemporer
Indonesia memiliki kesamaan dengan karya Mies van de Rohe, Wassily karya Marcel
Breuer atau kursi B306 chaise-lounge karya Le Corbusier dan lounge chair karya Charles
Eames.
Arsitektur kontemporer telah diakui sebagai salah satu pendekatan dalam merancang
secara internasional sehingga banyak ahli yang mengemukakan pendapat mengenai definisi
dari arsitektur kontemporer, di antaranya sebagai berikut ;
3
Teori Desain Arsitektur 2 mulai muncul sejak tahun 1789 namun baru berkembang pada
abad 20 dan 21 setelah perang dunia.”
Arsitektur kontemporer tidak muncul secara tiba-tiba, gaya arsitektur ini didasari oleh
semangat perubahan yang berakar dari revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri
mengakibatkan munculnya tipologi bangunan baru yang sebelumnya belum pernah ada,
seperti tipologi pabrik, gudang, dan sebagainya. Revolusi industri juga mengakibatkan adanya
material dan teknik baru dalam arsitektur. Arsitektur kontemporer muncul karena kebutuhan
akan gaya baru pada masa tersebut kemudian terus berkembang ke era art dan craft, yaitu
situasi masyarakat mulai jenuh dengan fabrikasi dan melakukan gerakan sosial craftmanship.
Arsitektur kontemporer berlanjut ke era perkembangan seni, seperti kubisme, futurisme, dan
neoplastisisme. Arsitektur kontemporer semakin lama semakin berkembang sesuai dengan
keadaan dunia yang tidak ingin terpaku pada aturan-aturan klasik lagi.
Di Indonesia arsitektur kontemporer, yang ditolak ukur dalam satu dasawarsa terakhir
memiliki dominiasi oleh pengaruh langgam arsitektur modern. Secara garis besar arsitektur
kontemporer memiliki aspek kekinian yang tidak terikat oleh beberapa konsep konvensional.
Menurut Gunawan, E. indikasi sebauh arsitektur disebut sebagai arsitektur kontemporer meliputi
4 aspek,
yaitu:
4
2. Kontras dengan lingkungan sekitar,
3. Bentuk simple dan sederhana namun berkesan kuat,
4. Memiliki image, kesan, gambaran, serta penghayatan yang kuat
1. Gubahan yang ekspresif dan Gubahan massa tidak berbentuk formal (kotak)
dinamis tetapi dapat memadukan beberapa bentuk dasar
sehingga memberikan kesan ekspresif dan
dinamis
2. Konsep ruang terkesan terbuka Penggunaan dinding dari kaca, antara ruang dan
koridor (dalam bangunan) dan optimalisasi
bukaan sehingga memberikan kesan bangunan
terbuka dan tidak masiv
5
dengan menggunakan perbedaan pola lantai atau
bahan lantai
4. LATAR BELAKANG
6
mengenalkan beberapa pengaruh di bidang arsitektur khususnya bangunan masjid. Namun,
perubahan yang terjadi dari gaya lama ke baru lebih bersifat ideologis sehingga tidak
mempertimbangkan aspek teknologi. Kedatangan Islam tidak memberikan pengarahan atau
pengenalan bentukan bangunan yang baru, namun cenderung melihat dan menyesuaikan
bentuk-bentuk arsitektur yang ada pada lingkungang baru, yang kemudian ditafsirkan
kembali sesuai persyaratan dalam Islam. Secara visual pengaruh yang terjadi pada arsitektur
masjid dapat dilihat dari bentukan atap yang menggunakan kubah (pengaruh budaya Timur
tengah) dan minaret yang menyerupai Candi (pengaruh budaya hindu-budha).
Berdasarkan deskripsi yang telah dijelaskan diatas, untuk mendesain masjid yang tidak
menampilkan pengaruh budaya luar dan cendrung memiliki gaya arsitektur kekinian
(Kontenporer) sehingga dapat menjadi landmark baru di kawasan perencanaan.
Sambas merupakan salah satu kabupaten di wilayah Provinsi Kalimantan Barat yang
mayoritas penduduknya beragama Islam, bahkan Kabupaten Sambas sempat dijuluki
sebagai Serambi Mekah. Gelar ini diberikan antara lain karena di kawasan ini lahir seorang
ulama besar dengan kaliber internasional, yakni Ahmad Khatib Sambas, pendiri tarekat
Qadariyah-Naqsyabandiyah dan juga menjadi Ulama di Makkah Al Mukarramah dan
menjadi Pemimpin Ulama-Ulama Nusantara yang menuntut Ilmu Agama di Makkah dengan
gelar Shekh Sharif Kamil Mukammil. Selain itu, di Sambas juga lahir Muhammad Baisuni
Imran, murid Muhammad Rashid Ridha yang dikenal sebagai pembawa aliran pembaharuan
di Sambas.
Penduduk Islam yang tercatat pada sensus 2010 menurut BPS Kabupaten Sambas
(2020) sebesar 562.298 orang. Jumlah tersebut merupakan jumlah yang banyak untuk
tingkat kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat. Kabupaten Sambas juga memiliki
7
aktifitas-aktifitas Islam yang sering dilaksanakan pada lingkungan masyarakat sehari-hari
seperti MTQ, memperingati hari besar Islam, pemberangkatan Jemaah Haji, perayaan adat 6
istiadat Kabupaten Sambas yang bernuansa Islam contohnya adalah acara saprahan, nikah,
gunting rambut, khitanan, haram Al Quran, dsb.
Jumlah masyarakat Islam yang banyak serta aktivitas keislaman yang sering
dilaksanakan di Kabupaten Sambas, menjadikan wilayah ini dipilih untuk menjadi lokasi
perancangan suatu wadah yang mampu menampung semua aktivitas tersebut. Kabupaten
Sambas tidak hanya memerlukan wadah tersebut untuk menampung aktivitas, namun untuk
mengembalikan jati diri Kabupaten Sambas yang pernah dikenal sebagai Serambi Madinah.
Wadah tersebut dapat disebut juga dengan pusat aktivitas keislaman, selain itu dengan
adanya pusat aktivitas keislaman di Kabupaten Sambas akan berguna untuk melestarikan
kepercayaan yang sudah tumbuh pesat dan akan mampu beriringan dengan adat istiadat di
Kabupaten Sambas itu sendiri. Pusat aktivitas keislaman sering juga dikenal sebagai Islamic
Center di lingkungan masyarakat. Islamic Center pada umumnya adalah tempat untuk
melaksanakan ibadah, mengemban pendidikan, menciptakan tempat untuk kegiatan sosial
budaya, alat informasi dan komunikasi serta sebagai alat untuk pengembangan usaha
masyarakat dengan nuansa Islam
➢ Mengembangkan kehidupan beragama Islam yang meliputi aspek aqidah, ibadah, maupun
muamalah dalam lingkunp pembangunan nasional
➢ Sebagai lembaga pendidikan non-formal keagamaan sehingga dapat menjadi salah satu mata
rantai dari seluruh sistem pendidikan nasional dengan Allah SWT, cakap, cerdas, terampil,
tangkas, berwibawa dan berguna bagi masyarakat dan negara.
➢ Ikut serta meningkatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan serta keterampilan untuk
membangun masyarakat dan negara Indonesia.
● KDB :-
● KLB Arteri :-
● KLB Lingkungan :-
● GSB :-
● KDH minimum :-
Islamic Center diambil dari kata-kata Islamic dan Center. Islamic yang berarti Kegiatan
keislaman, dan Center berasal dari bahasa yunani yaitu centrum, berarti Pusat. Jadi
pengertian Islamic Center adalah sebuah lembaga dakwah yang berfungsi sebagai tempat
atau wadah pusat kegiatan Islam baik yang bersifat pendidikan dakwah keislaman maupun
bersifat budaya seni keislaman, dan berperan sebagai mimbar pelaksanaan dakwah yang
berfungsi sebagai lembaga pencetak kader-kader muslim yang unggul.
Secara umum, Rupmoroto (1981) menyatakan Islamic Center sebagai pusat kegiatan
keislaman, semua kegiatan pembinaan dan pengembangan manusia atas dasar ajaran
agama Islam berlangsung berdasarkan inti atau dasar ajaran yang meliputi; ibadah,
muamalah, taqwa, dan dakwah. Sedangkan Islamic Center sebagai wadah fisik berperan
sebagai wadah dengan berbagai kegiatan yang begitu luas dalam suatu area. Di Indonesia
pengertian Islamic Center cenderung sebagai kegiatan di samping Masjid, sehingga dapat
dikatakan bahwa Islamic Center di Indonesia merupakan pusat aktivitas kebudayaan
9
Islam. Saat ini keberadaannya cenderung berfungsi menampung kegiatan-kegiatan Islam
yang murni tanpa mengesampingkan saran-saran Islam lainnya yang sedang berkembang
(Rupmoroto, 1981)
Prof. Syafii Karim (lihat Lubis, 2017) juga berpendapat, menurut beliau, Islamic
Center merupakan istilah yang berasal dari Negara-negara barat yang dimana minoritas
masyarakatnya beragama Islam. Jadi untuk memenuhi segala kebutuhan akan
kegiatan-kegiatan Islam mereka kesulitan mencari tempat. Untuk itu aktivitas-aktivitas
Islam tersebut dipusatkan dalam satu wadah yang disebut Islamic Center. Menurut Muis
(2010) pengertian Islamic Center yang lebih terperinci diartikan sebagai pusat pengkajian,
8 pendidikan dan penyiaran agama serta kebudayaan Islam. Batasan pengertian tersebut
adalah seperti dijelaskan di bawah ini:
a. Pusat Dalam arti koordinasi, sinkronisasi, dan dinamisasi kegiatan dakwah, tanpa
mengikat ataupun mengurangi integritas suatu badan atau lembaga.
b. Pengkajian Adalah studi disertai penelitian terhadap bahan bahan kepustakaan maupun
terhadap segi-segi amallah yang hidup dan berkembang di masyarakat.
c. Pendidikan Pendidikan yang terdapat di dalam Islamic Center adalah bentuk pendidikan
Non-formal, yaitu:
i. Forum temu pendapat untuk saling melengkapi antara ulama dan umara‟serta
cendikiawan muslim
e. Kebudayaan adalah kebudayaan Islam yang menjadi milik dan merupakan bagian yang
integral dalam kebudayaan Indonesia. Jadi, dari beberapa pengertian di atas maka dapat
diambil kesimpulan bahwa Islamic Center memiliki pengertian yaitu wadah fisik yang
menampung beberapa kegiatan dan penunjang keislaman. Di antara kegiatan-kegiatan
tersebut terdiri dari kegiatan ibadah, mu’amalah dan dakwah. Islamic Center juga
10
mempunyai peran sebagai pusat atau sentra informasi keislaman baik bagi umat muslim
maupun bagi masyarakat yang ingin mengetahui dan ingin belajar tentang Islam.
Menurut petunjuk yang tertulis yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Kementerian Agama RI untuk menjalankan proyek Islamic Center di
Indonesia harus memenuhi beberapa syarat. Hal ini berfungsi sebagai alat control semua
kegiatan. Persyaratan tersebut adalah :
- Sebagai lembaga Non-Formal keagamaan yang dapat menjadi salah satu mata rantai
seluruh sistem pendidikan yang cerdas, terampil dan berwibawa.
- Sebagai pusat pengembangan dan penelitian kehidupan agama dan kebudayaan Islam.
- Sebagai pusat kegiatan penyiaran agama Islam dan kegiatan pendidikan Non-formal.
Pada tingkatan pusat mencangkup lingkup nasional dan menjadikan masjid sebagai
taraf negara dan sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas pengembangan dan
penelitian, pameran agama, perpustakaan dan menyediakan ruang besar untuk
bermusyawarah. Selain itu sebagai pusatnya pembinaan agama dan kebudayaan.
11
Islamic Center yang wilayahnya mencangkup provinsi dan memiliki masjid dengan
bertaraf provinsi, dimana terdapat berbagai fasilitas yang hampir sama dengan
tingkat pusat.
Islamic Center ini mencakup lingkup kabupaten dan sudah memiliki masjid dengan
taraf kabupaten seperti masjid Agung yang sudah dilengkapi dengan berbagai
fasilitas bertaraf lokal dan lebih berorientasi pada kegiatan dakwah secara
langsung.
Lingkup yang dinaungi sebatas kecamatan dan sudah memiliki masjid yang
dilengkapi dengan balai dakwah, balai pustaka, balai kesehatan dan fasilitas asrama
pengasuh.
● Penanganan dan pengelolaan yang bersifat koordinatif dari tingkatan pusat atau
daerah yang setiap masyarakatnya diajak ikut bergerak dalam menyelesaikan
proyek dan berpartisipasi dana sosial keagamaan.
● Dana yang digunakan bersumber dari pemerintah bisa berbentuk subsidi atau dan
kerohanian Presiden, APBD, B.K.M dan lain sebagainya.
● Status organisasi Islamic Center yang memiliki tujuan dan fungi sebagai
penggerak partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan. Untuk
tingkat kabupaten/ kota ditetapkan oleh Wali kota atau Bupati.
● Struktur organisasi Islamic Center menggunakan sistem pengurus dan
Anggaran Rumah Tangga yang diseragamkan.
12
6.4 Struktur Organisasi Islamic Center
Struktur Organisasi Islamic Center merujuk pada struktur kepengurusan Jakarta Islamic Center
dan susunan kepengurusan adalah sebagai berikut:
Berdasarkan susunan struktur organisasi Islamic Center diatas, maka kegiatan-kegiatan dalam
Islamic Center dapat dikelompokan berdasarkan jenis kegiatannya, sebagai berikut :
13
- Kitab Ilmu Fiqih
- Kitab Tafsir Al Quran
- Kitab Tafsir Hadits
14
- Pendidikan Dakwah
- Mengelola perpustakaan
A. Bagaimana cara menerapkan konsep arsitektur minimalis dengan tepat untuk bangunan
islamic center ?
B. Bagaimana cara menyatukan konsep minimalis dengan aspek perancangan pada bangunan
islamic center?
15
7.2 Aspek Bangunan (Fisik) Struktural
8. STUDI PRESEDEN
16
Gambar 8.1 Masjid Al Irsyad Kota Baru Parahyangan
Sumber: Archdaily (diakses 13 Februari 2022)
Bentuk masjid berupa kubus sederhana yang terinspirasi oleh Ka'bah yang ada di Masjidil
Haram. Fasad pada bangunan masjid ini merupakan susunan concrete block yang membentuk
kaligrafi kalimat As-Syahadah.
17
Bentuk utama pada masjid ini berbentuk persegi, yang tampaknya paling efisien karena umat
Islam berdoa dalam barisan lurus menghadap ke arah tertentu atau kiblat. Kolom struktural
disusun sedemikian rupa sehingga fasad seolah-olah tidak didukung oleh bingkai apa pun.
Dengan daya tampung kurang lebih 1.000 orang, masjid ini juga didesain 'blend in' dengan
alam. Batu-batu yang ditumpuk memungkinkan ventilasi alami tanpa perlu AC. Dikelilingi oleh
air, suhu lingkungan di sekitar masjid akan lebih rendah selama musim panas. Begitu masuk,
orang-orang dapat melihat keluar dan menghargai pemandangan luar.
18
Gambar 8.4 Islamic Center Tubaba
Sumber: BluPrint.onemega.com (diakses 13 Februari 2022)
Kompleks Islamic Center ini terdiri dari bangunan Masjid As Shobur yang dirancang vertikal
dengan mempresentasikan prinsip hubungan manusia dengan Tuhan dan terdiri dari bangunan Balai
Sessat Agung yang dirancang horizontal dengan mempresentasikan hubungan manusia dengan manusia
lainnya. Kompleks ini bukan hanya menandai pentingnya kehidupan keagamaan dan masyarakat di
daerah ini, tetapi juga menjadi salah satu sarana objek wisata di Tulang Bawang Barat.
Bangunan Masjid yang juga berfungsi sebagai minaret (tempat pengeras suara untuk
mengumandangkan azan) berdiri lurus tegak setinggi 30 meter yang melambangkan 30 Juz
Al-Quran. Lima sisi menara merupakan simbol dari shalat lima waktu yang wajib dilakukan
setiap umat Islam setiap hari sebagai tiang agama. Jajaran kolom pada koridor berjumlah sama
dengan jumlah surah yang ada dalam Al-Quran, yakni 114. Pada langit-langit bangunan menara
terdapat 99 lubang cahaya di atap menara yang bertuliskan asmaul husna, 99 nama Allah dalam
aksara Arab. Tepat pada tengah 17 hari, bayangan sinar matahari yang jatuh ke bawah
membiaskan tulisan nama nama suci Allah ke dinding dinding-dinding menara yang gelap.
Bentuk atap tidak menggunakan kubah hal ini mencirikan kebebasan berekspresi, keinginan
untuk menampilkan sesuatu yang berbeda. Kemudian dinding pada bangunan ini menggunakan
material beton ekspos yang berbentuk persegi panjang dengan menggunakan struktur beton
19
bertulang. Pada bagian dinding tidak ada ornamen sehingga memiliki bentuk bangunan yang
dinamis, material yang kontras, dan memiliki kesan yang kuat.
Selain masjid, di dalam komplek Islamic Center dibangun juga bangunan multifungsi untuk
kegiatan-kegiatan adat dan budaya, yang disebut sebagai Sessat Agung. Dengan Luas bangunan: 1920
m2, awalnya bangunan ini juga didesain dengan material beton, tetapi bupati mengusulkan dari bahan
material lain, agar tidak terlalu terkesan sama ‘keras’, sehingga kemudian kayu ulin dipilih sebagai
material utama yang menampilkan ekspresi bangunan. Seperti halnya masjid yang tepat berada di
samping bangunan Sessat Agung, unsur-unsur lokal juga diterapkan sebagai inspirasi desain bangunan
ini. Bentuk bangunan Sessat Agung mengambil bentuk rumah panggung beratap pelana seperti
rumah-rumah yang ditemui di kampung-kampung adat Tulang Bawang Barat. Sessat Agung dirancang
sebagai bangunan dua lantai dengan pembagian zoning kegiatan yang jelas, lantai atas adalah ruang
terbuka dirancang 18 tanpa sekat untuk kegiatan komunal multifungsi. Sedangkan lantai dasar di desain
4 ruangan terpisah; satu untuk toilet, dan tiga ruangan kantor.
20
9. SUMBER DATA
9.1 Peraturan
9.2 Buku
9.3 Jurnal
a. Basyiruddin, Hatfan. 2019. Perbedaan Fungsi dan Penggunaan Masjid pada Islamic
Center di Indonesia.
b. Chandra, Wibinaya. 2021. Penerapan Arsitektur Kontemporer pada Fasad Bangunan
Islamic Center di Tulang Bawang Barat Lampung
9.4 Website
a. https://divisare.com/projects/305413-pt-urbane-indonesia-m-ridwan-kamil-fernando-gom
ulya-al-irsyad-mosque diakses 13 Februari 2022
b. https://bluprint.onemega.com/as-sobur-mosque-andramatin/ diakses 13 Februari 2022
c. https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/6143/BAB%201.pdf?sequence=1
diakses 13 Februari 2022
CATATAN PEMBIMBING
21